MP-ASI
(Makanan Pendamping-ASI)
Tujuan
a. Tujuan umum
Diharapkan diadakan penyuluhan sasaran dapat memahami materi dari MP-ASI yang
telah di sampaikan.
b. Tujuan khusus
Diharapkan ibu mengerti tentang :
1. Pengertian MP-ASI
2. Apa itu manfaat MP-ASI
Menjelaskan tentang :
1. Pengertian MP-ASI
2. Apa itu manfaat MP-ASI
Metode : Penyuluhan
Media : Leaflet
PENDAHULUAN
Upaya peningkatan status kesehatan dan gizi bayi usia 6-12 bulan melalui perbaikan
perilaku masyarakat dalam pemberian makanan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari upaya perbaikan gizi secara menyeluruh. Bayi berusia 6 bulan mulai menunjukkan kesiapan
untuk menerima makanan karena gigi mulai tumbuh, dapat duduk, menjangkau benda yang
dilihat, dan memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Pada usia ini lambung bayi sudah mulai siap
mencerna makanan padat (Roesli, 2001).
Menurut Notoatmojo (2007), Dewan Makanan dari Persatuan Dokter Amerika tahun
1937 menganjurkan pengenalan buah-buahan dan sayur-sayuran yang disaring mulai pada umur
4-6 bulan, sehingga pada usia 6 bulan bayi sudah mulai terbiasa dengan Makanan Pendamping
Air Susus Ibu (MP-ASI). Makanan tambahan atau pendamping ASI adalah makanan atau
minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna
memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes RI, 2006).
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) atau makanan tambahan umumnya
berupa bubur yang mudah dicerna oleh bayi serta mengandung zat-zat gizi seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral dalam keseimbangan yang baik (Pudjiadi, 2000). Komposisi
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) pada bayi disesuaikan dengan perkembangan
psikologis dan psikomotorik atau disesuaikan dengan umur. Beberapa faktor seperti sosial,
budaya, ekonomi, dan kebiasaan juga turut berperan dalam pemberian Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI) (Suhardjo, 1999).
Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak
yang sedang tumbuh kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa. Kekurangan makanan
yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan anak. Makan yang berlebihan juga
tidak baik karena dapat menyebabkan obesitas. Keadaan ini dapat meningkatkan morbiditas
dan mortalitas anak (Soetjiningsih,1998).
Makanan pertama yang baik untuk bayi adalah biji-bijian, sereal bayi yang diperkaya
zat besi, biasanya sereal beras (nasi bubur). Makanan tambahan harus mudah dicerna oleh bayi
dan mengandung zat-zat gizi dalam keseimbangan yang baik. Karena lambung bayi
masih kecil makanan yang diberikan harus cepat meninggalkan lambung. Makanan baru
berupa nasi yang bersama-sama ditim dengan sayuran (misalnya bayam, wortel, tomat) dan
ati ayam seyogyanya tidak diberikan sebelum umur 6 atau 7 bulan (Pudjiadi, 2000 dan 2001)
BAB II
TINJAUAN TEORI
b. Kondisi payudara
Ibu yang terkadang merasakan putting susunya terasa nyeri apabila sedang
menyusui seperti : putting susu datar, putting susu lecet, putting susu nyeri, payudara
bengkak (Depkes RI, 2007)
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal memberi gambaran bahwwwa bukan hanya faktor internal yang
mempengaruhi pemberian MP-ASI yang kurang tepat pada bayi. Faktor internal meliputi
dukungan keluarga.
a.Dukungan keluarga
Menurut (Friedman, at all. 2010) mengemukakan bahwa dukungan keluarga dapat
diberikan dalam beberapa bentuk seperti dukungan informasi, dukungan penghargaan,
dukungan instrumental, dan dukungan emosional. Ibu menyusui membutuhkan dukungan
dan pertolongan, baik ketika memulai maupun melanjutkan menyusui.
b. Pengaruh iklan
Pemasaran produk makanan pedamping ASI telah menimbulkan anggapan bahwa
makanan pedamping ASI telah lebih unggul daripada ASI esklusif, sehingga ibu akan
lebih tertarik dengan iklan MP-ASI dan memberikanya secara dini (Andry,H. Palupi, W,
2009).
Makanan tambahan adalah makanan untuk bayi selain ASI atau susu botol,
sebagai penambah kekurangan dari ASI atau susu pengganti ASI (PASI). Setelah
usia bayi lebih dari 6 bulan perlu diperkenalkan makanan pendamping, yaitu
makanan tambahan selain ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang
meningkat (Husaini,1999). ada beberapa makanan tambahan pada bayi yaitu : buah
(pisang, pepaya, tomat), bubur susu, biscuit, nasi lumat, nasi tim kasar.
Tujuan dari pemberian MPASI, Melengkapi zat gizi yang sudah ada,
mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan
dengan berbagai rasa dan bentuk.
1.2. Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Menentukan paket makanan berdasarkan telaah pola makan dan perhitungan
kebutuhan harian anak sehingga makanan yang diberikan dapat sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan anak. Pengawasan program pemberian makanan tambahan
harus lebih ditingkatkan supaya program dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
dapat mencapai tujuan. Membentuk kelompok ibu bayi sasaran untuk mempermudah
pelaksanaan dan pengawasan program pemberian makanan tambahan pemulihan.
Masyarakat terutama orang tua harus lebih memperhatikan kebutuhan gizi yang
diperlukan oleh keluarga terutama kebutuhan gizi bayi/anak. Bagi orang tua balita
gizi buruk penerima makanan tambahan pemulihan supaya melakukan pencatatan
harian sederhana mengenai daya konsumsi makanan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Akre,j.(1994). Pemberian makanan untuk bayi.jakarta: perkumpulan perinatology Indonesia
(perinasia).
Anton,B. (2008). ASI: pedoman praktis ibu menyusui. Yogyakarta: Banyu Media
Depkes RI, 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Lokal.
Jakarta. http://www.depkes/makananpendampingASI.com, diakses tanggal 27 Mei 2009.
Friedman at all.(2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga; Riset, teori dan praktik , Jakarta:
EGC
Husaini. 1999. Makanan Bayi Bergizi Cetakan VII. Yogyakarta: Gagjah Mada.
Soetjiningsih. 1999. Seri Gizi Klinik ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.