Anda di halaman 1dari 5

METODOLOGI PENELITIAN

PRAKTIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : FITRA SUCI AYUNI TITANIA

NIM : 1710142010008

PRODI S1 KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Ade Sri Wahyuni. S.Kep, MNS

STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI


T.A 2019/2020

Buah manggis adalah buah yang berwarna ungu pekat dan enak serta manis isinya.
Banyak yang sudah tahu tentang manggis ini. Tetapi mungkin jarang yang tahu bahwa kulit
manggis ini memiliki banyak manfaat. Buah manggis adalah tumbuhan tropika malar hijau dan
dipercayai berasal dari Asia Tenggara. Pohon manggis tumbuh sekitar 7 sampai25 meter. Buah
manggis yang dikenal dengan istilah “ratu segala buah” . Kulitnya tebal dan mempunyai isi yang
putih serta manis.

Ekstrak kulit buah Manggis sangat membantu dalam mengontrol tekanan darah tinggi.
Dimana sudah banyak orang yang merasakan manfaatnya. Kulit buah manggis mengandung
suatu senyawa yang banyak memiliki manfaat.Senyawa xanthone yang terkandung dalam
ekstrak kulit manggis memiliki sifat anti-mikroba dan anti peradangan yang bisa membuat
tekanan darah tinggi menjadi normal. Xanthone juga memiliki fungsi dalam memperkuat sistem
kekebalan tubuh dan yang terpenting memiliki sifat anti-stres. Pasalnya stres juga bisa memicu
timbulnya darah tinggi. Dengan demikian, xanthone berfungsi dalam meminimalisir faktor stres.
Agar tingkat stres terjaga, maka kondisi tekanan darah pun bisa terjaga normal pula. Salah
satunya dengan mengkonsumsi jus kulit buah manggis secara teratur.

Manfaat lainnya dari kulit manggis selain menurunkan tekanan darah tinggi yaitu:

 Mencegah Penyakit Jantung

Khasiat kulit manggis juga diduga dapat mencegah penyakit jantung. Di dalam kulit
manggis terkandung sejumlah mineral, seperti mangan, tembaga, kalium, dan magnesium.
Kalium sendiri merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang berperan dalam
mengontrol detak jantung dan tekanan darah. Nah, kondisi inilah yang diduga bisa memberikan
tubuh perlindungan dari stroke dan penyakit jantung koroner.

 Bersifat Antiinflamasi dan Antialergi


Beberapa penelitian mengatakan kalau kulit manggis mengandung zat antialergi dan
antiinflamasi. Kulit manggis diduga dapat memperbanyak zat prostaglandin, yang khasiatnya
bisa menghambat kadar histamin dalam tubuh. Prostaglandin sendiri sebenarnya berperan dalam
meredakan peradangan yang berkaitan dengan penyebab seseorang mudah terkena alergi.

 Mengatasi Jerawat

Khasiat kulit manggis diduga juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pada kulit
wajah. Zat antioksidan pada kulit manggis diduga bisa melenyapkan produksi relatif oksigen
yang mengandung zat berbahaya. Nah, zat antioksidan inilah yang mampu memengaruhi
pertumbuhan jerawat. Di samping itu, kulit manggis diduga juga mampu menekan produksi
radikal bebas yang berkontribusi pada pembentukan jerawat.

 Menurunkan Gula Darah

Berdasarkan studi dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan,


kandungan kulit manggis mampu menghambat enzim yang menyebabkan pati dalam tubuh
terurai menjadi glukosa. Kandungan tersebut bernama alpha-amylase, yang disebut-sebut sama
dengan zat yang terdapat dalam resep obat diabetes tipe 2.

Fenomena hipertensi Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan


masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang dan menjadi penyebab
kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit
kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar
orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025
akan ada 1,5 Miliar orang  yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta
orang meninggal a

kibat hipertensi dan komplikasinya. 23,7 % dari 1,7 juta Kematian di Indonesia tahun
2016 tersebab Hipertensi
Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2017, menyatakan bahwa dari
53,3 juta kematian didunia didapatkan penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskuler
sebesar 33,1%, kanker sebesar 16,7%, DM dan gangguan endokrin 6% dan infeksi saluran napas
bawah sebesar 4,8%. Data penyebab kematian di Indonesia pada tahun 2016 didapatkan total
kematian sebesar 1,5 juta dengan penyebab kematian terbanyak adalah penyakit kardiovaskuler
36,9%, kanker 9,7%, penyakit DM dan endokrin 9,3% dan Tuberkulosa 5,9%. IHME juga
menyebutkan bahwa dari total 1,7 juta kematian di Indonesia didapatkan faktor risiko yang
menyebabkan kematian adalah tekanan darah (hipertensi) sebesar 23,7%, Hiperglikemia sebesar
18,4%, Merokok sebesar 12,7% dan obesitas sebesar 7,7%. Hipertensi sekarang jadi masalah
utama kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini merupakan salah
satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke,” kata
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI, dr. Cut
Putri Arianie, M.H.Kes,

Pembiayaan JKN untuk Hipertensi terus meningkat tiap tahun

Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan menyebutkan bahwa biaya
pelayanan hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu pada tahun  2016 sebesar 2,8
Triliun rupiah, tahun 2017  dan tahun 2018 sebesar 3 Triliun rupiah.

Riskesdas 2018 : 63 Juta lebih penduduk Indonesia  menyandang Hipertensi

Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada


penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan
terendah di Papua sebesar (22,2%). Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar
63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218
kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun
(45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1%  diketahui bahwa
sebesar  8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum
obat serta 32,3% tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita
Hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya  Hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.

Alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena :


1. Penderita hipertensi merasa sehat (59,8%),

2. Kunjungan tidak teratur ke fasyankes (31,3%),

3. Minum obat tradisional (14,5%),

4. Menggunakan terapi lain (12,5%),

5. Lupa minum obat (11,5%),

6. Tidak mampu beli obat (8,1%),

7. Terdapat efek samping obat (4,5%) dan

8. Obat hipertensi tidak tersedia di Fasyankes (2%).

Mengkonsumsi kulit manggis adalah salah satu cara untuk mengatasi hipertensi, maka dari itu
saya ingin mengagkat pada penelitian ini untuk meneliti seberapa berpengaruh manfaat kulit
manggis bagi kesehatan terutama pada penderita hipertensi.

“PENGARUH MENGKONSUMSI KULIT MANGGIS BAGI PENDERITA


HIPERTENSI”

Anda mungkin juga menyukai