PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastritis biasanya dianggap sebagai suatu hal yang biasa namun gastritis
merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat membahayakan. Gastritis
merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari – hari, yang bisa
mengakibatkan kualitas hidup menurun, tidak produktif dan bila tidak ditangani
dengan baik akan berakibat fatal bahkan sampai pada tahap kematian. Gastritis bila
tidak diobati akan mengakibatkan sekresi lambung semakin meningkat dan
akhirnya membuat lambung luka–luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung
juga dapat menimbulkan peradangan saluran cerna bagian atas berupa
hematemesis (muntah darah), melena, perforasi dan anemia karena gangguan
absorpsi vitamin B12 (anemia pernisiosa) bahkan dapat menimbulkan kanker
lambung (Suratum, 2010).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung pada tahun 2015
tercatat 163.318 kasus gastritis se-Provinsi Lampung, sedangkan tahun 2014
tercatat sebanyak 29.292 pasien gastritis yang mendatangi Puskesmas untuk
melakukan pengobatan.
Peradangan pada gastritis dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa
lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab
terpenting dalam gangguan sistem saluran pencernaan. Helicobacter pylori
merupakan bakteri utama yang paling sering menyebabkan terjadinya gastritis.
Pasien gastritis sering mengeluh rasa sakit di ulu hati, rasa terbakar yang pada
akhirnya menyebabkan produktivitas dan kualitas hidup pasien menurun. Nyeri
terutama pada saat lambung kosong dan stress. Nyeri epigastrik dengan berbagai
macam tipe yaitu seperti di sayat pisau, di remas atau mungkin ada yang terasa
panas seperti terbakar. Skala nyeri tergantung pada luas dalamnya ulkus, volume
asam lambung. Semakin dalam ancaman iritasi dapat mengenai ancaman
persyarafan sehingga memicu sensasi nyeri yang cukup kuat yaitu 6-9. Komplikasi
gastritis sering terjadi bila penyakit tidak di tangani secara optimal sehingga dapat
menyebabkan gastritis berkembang menjadi ulkus peptikum yang pada akhirnya
mengalami komplikasi perdarahan, peritonitis bahkan kematian (Nuraeni, 2013).
Menurut Sudiharto (2007), puskesmas mempunyai peran yang sangat
penting dalam peningkatan mutu dan daya saing sumber daya manusia di Indonesia
maupun Internasional. Puskesmas bertanggung jawab mengupayakan kesehatan
pada jenjang tingkat pertama dan berkewajiban menanamkan budaya hidup sehat
kepada setiap keluarga. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu menyelenggarakan
asuhan keperawatan keluarga.
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi dalam suatu rumah tangga yang berinteraksi satu
dengan yang lainnya dalam peran serta menciptakan dan mempertahankan suatu
budaya (Ali, 2010).
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang komprehensif
pada keluarga Tn.D dengan gangguan sistem pencernaan gastritis
di Wilayah Kerja Puskesmas Bumiratu Kabupaten Pringsewu tahun
2020.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian keluarga pada klien Tn. D
dengan gangguan sistem pencernaan gastritis di Wilayah Kerja
Puskesmas Bumiratu Kabupaten Pringsewu tahun 2020.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga pada
klien Tn. D dengan gangguan sistem pencernaan gastritis di
Wilayah Kerja Puskesmas Bumiratu Kabupaten Pringsewu tahun
2020.
c. Penulis mampu menyusun rencana keperawatan keluarga pada klien
Tn. D dengan gangguan sistem pencernaan gastritis di Wilayah Kerja
Puskesmas Bumiratu Kabupaten Pringsewu tahun 2020.
d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan keluarga pada
klien Tn. D dengan gangguan sistem pencernaan gastritis di
Wilayah Kerja Puskesmas Bumiratu Kabupaten Pringsewu tahun
2020.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan keluarga pada klien
Tn. D dengan gangguan sistem pencernaan gastritis di Wilayah Kerja
Puskesmas Bumiratu Kabupaten Pringsewu tahun 2020.
D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Penulis
Dapat dijadikan sebagai pengembangan pengetahuan peneliti
sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat di
bangku perkuliahan dan dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan bagi peneliti dalam penerapan asuhan keperawatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat/Klien
Menambah pengetahuan dan keterampilan keluarga dan klien
mengenai perawatan kesehatan dengan penyakit gastritis.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan tambahan informasi dan ilmu pengetahuan untuk
institusi pendidikan dan sebagai referensi perpustakan
Poltekkes Kemenkes Kendari yang bisa digunakan oleh
mahasiswa sebagai bahan bacaan dan dasar untuk studi kasus
selanjutnya.
c. Bagi Puskesmas
Dapat memberikan sumbangan pikiran dalam meningkatkan
“Asuhan keperawatan keluarga dengan kasus gangguan sistem
pencernaan gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Bumiratu
Kabupaten Pringsewu”
E. Ruang Lingkup
1. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Studi Kasus
Studi kasus ini dilakukan pada keluarga pada klien Nn.
Y keluarga Tn.D dengan kasus Gangguan Sistem Pencernaan
Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Bumiratu Kabupaten
Pringsewu Provinsi Lampung pada tanggal 14 mei s/d 18 mei
2020 dengan pengkajian dimulai pukul 08.45 WIB.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung pada keluarga dengan
cara melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan
perkembangan dan keadaan keluarga.
b. Wawancara
Dengan mengadakan pengamatan langsung.
c. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan pada angggota keluarga yang
sakit melalui; Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
d. Studi Dokumentasi
Penulis memperoleh data dan medical record hasil
pemeriksaan di Puskesmas setempat, menambah
wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam penerapan
asuhan keperawatan.