Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai


kelainan metabolik akibat ganguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis pada
pemeriksaan dengan
mikroskop elektron.
Laporan statistik dari International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa
sekarang sudah ada sekitar 2! juta penderita diabetes. "ngka ini terus bertambah hingga 
 persen atau sekitar # juta orang setiap tahunnya. Diabetes telah menjadi penyebab
kematian terbesar keempat di dunia. $etiap tahun ada ,2 juta kematian yang disebabkan oleh
diabetes.
%ampir &! persen kematian pasien diabetes terjadi di negara berpenghasilan rendah'menengah.
Di tengah kondisi itu, perhatian banyak pihak umumnya masih terfokus pada penderita
diabetes dewasa. adahal, anak dengan diabetes tak kalah memerlukan perhatian dan bantuan.
Diabetes pada anak umumnya disebut tipe , yaitu pankreas rusak dan tak lagi mampu
memproduksi insulin dalam jumlah memadai sehingga terjadi defisit absolut insulin. $ebaliknya,
diabetes pada orang dewasa umumnya disebut tipe 2, yaitu terjadi kerusakan sel tubuh meskipun
insulin sebenarnya tersedia memadai sehingga terjadi defisit relatif insulin.
Insiden diabetes melitus tipe  sangat ber*ariasi di tiap negara. Dari
data'data
epidemiologik memperlihatkan bahwa pun+ak usia terjadinya D pada anak adalah pada usia -'
# tahun dan pada saat menjelang remaja. Dari semua penderita diabetes, -'! persennya adalah
 penderita diabetes tipe . Di Indonesia, statistik mengenai diabetes tipe  belum ada,
diperkirakan hanya sekitar 2' persen dari total keseluruhan. ungkin ini disebabkan karena
sebagian tidak terdiagnosis atau tidak diketahui sampai si pasien sudah mengalami komplikasi
dan meninggal. iasanya gejalanya timbul se+ara mendadak dan bisa berat
sampai
mengakibatkan koma apabila tidak segera ditolong dengan suntikan insulin.
/orld Diabetes Foundation menyarankan untuk men+urigai diabetes jika ada
anak 
dengan gejala klinis khas, yaitu  ( pilifagi, polidipsi dan poliuri ) dan kadar gula darah (0D)
tinggi, di atas 2!! mg1dl. 0D yang tinggi menyebabkan molekul gula terdapat di dalam air 
1
ken+ing, yang normalnya tak mengandung gula, sehingga sejak dulu disebut penyakit ken+ing
manis.
eadaan ideal yang ingin di+apai penderita D tipe  ialah dalam keadaan asimtomatik,
aktif, sehat, seimbang, dan dapat berpartisipasi dalam semua kegiatan sosial yang diinginkannya
serta mampu menghilangkan rasa takut terhadap terjadinya komplikasi. $asaran'sasaran ini dapat
di+apai oleh penyandang D maupun keluarganya jika mereka memahami
penyakitnya dan
 prinsip'prinsip penatalaksanaan diabetes. erhubungan dengan hal tersebut diatas kami
tertarik untuk membuat asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan sistem endokrin 3
Diabetes
elitus dengan metode masalah yang sistematis melalui proses keperawatan.

B. Tujuan
. 4ujuan umum
ahasiswa dapat memahami tentang asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe  pada
anak.
2. 4ujuan khusus
a. engetahui definisi diabetes mellitus.
 b. engetahui anatomi dan fisiologi diabetes mellitus.
+. engetahui etiologi diabetes mellitus.
d. engetahui klsifikasi diabetes mellitus.
e. engetahui patofisiologi diabetes mellitus.
f. engetahui /56 diabetes mellitus.
g. engetahui manifestasi klinis pada anak dengan diabetes mellitus.
h. engetahui akibat 1 komplikasi diabetes mellitus.
i. engetahui pemeriksaan penunjang diabetes mellitus.
 j. engetahui penetalaksanaan medis pada klien dengan diabetes mellitus.
k. Dapat menyusun asuhan keperawatan pada klien dengan diabetes mellitus.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

1. KONSEP PATOFISILOI PEN!AKIT

1. De"en#$#
enurut "meri+an Diabetes "sso+iation ("D") 2!!2, diabetes melitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua'duanya. %iperglikemia kronik pada diabetes
 berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, d isfungsi dan kegagalan beberapa organ tubuh,
terutama mata, ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah.

enyakit diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif,
dengan gejala hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, gangguan kerja
insulin, atau keduanya (Darmono, 2!!#).

Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (runner dan $uddarth, 2!!2).

Diabetes elitus adalah gangguan yang melibatkan metabolisme karbohidrat primer dan
ditandai dengan defisiensi (relatif1absolute) dari hormon insulin. (Dona L. /ong, 2!!)

Diabetes elitus adalah suatu penyakit gangguan pada endokrin yang merupakan hasil dari
 proses destruksi sel pankreas sehingga insulin mengalami kekurangan. ($uriadi. 2!!).

Diabetes elitus 7u*enilis adalah diabetes melitus yang bermanifestasi sebelum umur -
tahun. (F8I, 9&&)

%. Anat&'# Dan F#$#&l&g#


ankreas adalah kelenjar majemuk bertanda dan strukturnya sangat mirip dengan kelenjar
ludah, panjang kira'kira - +m berat :! ; !! gram. Letak pada daerah umbili+al, dimana
kepalanya dalam lekukan duodenum dan ekornya menyentuh kelenjar lympe,
mengekskresikannya insulin dan glikogen ke darah.

ankreas terdiri dari tiga bahagian yaitu 3

a. epala pankreas merupakan bahagian paling besar terletak di sebelah kanan umbili+al
dalam lekukan duodenum.

 b. adan pankreas merupakan bagian utama organ itu letaknya sebelah lambung dan
depan *ertebra lumbalis pertama.

+. <kor pankreas adalah bagian run+ing sebelah kiri, dan yang sebenarnya menyentuh
lympa.

ankreas terdiri dari dua jaringan utama yaitu 3


a. "+ini yang menyekresi getah pen+ernaan ke duodenum.

 b. ulau langerhans yang tidak mengeluarkan sekretnya keluar, tetapi menyekresi insulin
dan glukagon langsung ke darah.

ulau langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama yaitu sel alfa, beta dan delta
yang satu sama lain dibedakan dengan struktur dan sifat pewarnaannya. $el beta mengekresi
insulin, sel alfa mengekresi glukagon, dan sel'sel delta mengek resi somatostatin.

Fungsi pan+reas ada dua, maka disebut organ rangka, yaitu 3

a. Fungsi eksokrin, dilaksanakan oleh sel sekretori lobula yang membentuk getah pan+reas
 berisi en=im dan elektrolit. 7enis'jenis en=im dari pan+reas adalah 3

.) "mylase > menguraikan tepung menjadi maltosa atau maltosa dijadikan polisakarida
dan polisakarida dijadikan sakarida kemudian dijadikan monosakarida.

2.) 4ripsin > menganalisa pepton menjadi polipeptida kemudian menjadi asam amino.

.) Lipase > menguraikan lemak yang sudah diemulsi menjadi asam lemak dan
gliserol gliserin.

 b. Fungsi endokrin atau kelenjar tertutup berfungsi membentuk hormon dalam pulau
langerhans yaitu kelompok pulau'pulau ke+il yang tersebar antara al*eoli'al*eoli pan+reas
terpisah dan tidak mempunyai saluran.

5leh karena itu hormon insulin yang dihasilkan pulau langerhans langsung diserap ke dalam
kapiler darah untuk dibawa ke tempat yang membutuhkan hormon tersebut. Dua hormon
 penting yang dihasilkan oleh pan+reas adalah insulin dan glu+agon

). Insulin

Insulin adalah protein ke+il yang berat molekulnya -&!& untuk manusia. Insulin terdiri
dari dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan disulfide. $ekresi
insulin diatur oleh glukosa darah dan asam amino yang memegang peranan penting.
erangsang sekresi insulin adalah glukosa darah. adar glukosa darah adalah &! ; 9!
mg1ml.

ekanisme untuk men+apai derajat pengontrolan yang tinggi yaitu 3

a.) Fungsi hati sebagai sistem buffer glukosa darah yaitu meningkatkan konsentrasinya
setelah makan, sekresi insulin juga meningkat sebanyak 21 glukosa yang di absorbsi dari
usus dan kemudian disimpan dalam hati dengan bentuk glikogen.

 b.) $ebagai sistem umpan balik maka mempertahankan glukosa darah normal.

+.) ada hypoglikemia efek langsung glukosa darah yang rendah terhadap hypothalamus
adalah merangsang simpatis. $ebaliknya epinefrin yang disekresikan oleh kelenjar
adrenalin masih menyebabkan pelepasan glukosa yang lebih lanjut dari hati. 7uga
membantu melindungi terhadap hypoglikemia berat.

"dapun efek utama insulin terhadap metabolisme karbohidrat, yaitu 3

a.) enambah ke+epatan metabolisme glukosa

 b.) engurangi konsentrasi gula darah

+.) enambah penyimpanan glukosa ke jaringan.

2). 0lukagon

0lukagon adalah suatu hormon yang disekresikan oleh sel'sel alfa pulau langerhans
mempunyai beberapa fungsi yang berlawanan dengan insulin. Fungsi yang terpenting adalah
3 meningkatkan konsentrasi glukosa dalam darah. 0lukagon merupakan protein ke+il
mempunyai berat molekul &?2 dan terdiri dari 29 rantai asam amino.

Dua efek glukagon pada metabolisme glukosa darah 3

a.) eme+ahan glikogen (glikogenolisis)

 b.) eningkatan glukosa (glukogenesis)


g) 0as Darah "rteri 3 biasanya menunjukkan p% rendah dan penurunan pada %65
( asidosis metaboli+) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.

h) 4rombosit darah 3 %t mungkin meningkat ( dehidrasi) > leukositosis 3


hemokonsentrasi >merupakan respon terhadap stress atau infeksi.

i) 8reum 1 kreatinin 3 mungkin meningkat atau normal ( dehidrasi1 penurunan fungsi


ginjal)

 j) "milase darah 3 mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pan+reatitis akut
sebagai penyebab dari D".

k) Insulin darah 3 mungkin menurun 1 atau bahka sampai tidak ada ( pada tipe ) atau
normal sampai tinggi ( pada tipe II) yang mengindikasikan insufisiensi insulin1 gangguan
dalam penggunaannya (endogen1eksogen). Besisten insulin dapat berkembang sekunder
terhadap pembentukan antibody . ( autoantibody)

l) emeriksaan fungsi tiroid 3 peningkatan akti*itas hormone tiroid dapat meningkatkan


glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.

m) 8rine 3 gula dan aseton positif 3 berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat.

n) ultur dan sensiti*itas 3 kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi
 pernafasan dan infeksi pada luka.

%. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA0ATAN


1. Pengkaj#an
) Identitas.
 ama, umur, jenis kelamin, agama, suku1bangsa,dll.

15
2) Biwayat
eperawatan a.
eluhan utama
olifagi, oliuria, olidipsi, penurunan berat badan, frekuensi minum dan berkemih.
eningkatan nafsu makan, penururan tingkat kesadaran, perubahan perilaku.
 b. Biwayat penyakit sekarang.
erapa lama klien menderita D, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin
 jenis apa, bagaimana +ara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang
dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
+. Biwayat penyakit dahulu.
Diduga diabetes tipe  disebabkan oleh infeksi atau toksin lingkungan seperti oleh
*irus penyakit gondok (mumps) dan *irus +oEsa+kie ?, oleh agen kimia yang bersifat
toksik, atau oleh sitotoksin perusak dan antibodi.
d. Biwayat kesehatan keluarga.
4erutama yang berkaitan dengan anggota keluarga lain yang menderita diabetes
melitus. Biwayat kehamilan karena stress saat kehamilan dapat men+etuskan
timbulnya diabetes melitus.
4ingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit diabetes melitus.
engalaman keluarga dalam menangani penyakit diabetes melitus.
esiapan1kemauan keluarga untuk belajar merawat anaknya.
oping keluarga dan tingkat ke+emasan.
e. Biwayat pertumbuhan dan
perkembangan.
8sia
4ingkat perkembangan
4oleransi 1 kemampuan memahami tindakan
oping
engalaman berpisah dari keluarga 1 orang tua
engalaman infeksi saluran pernafasan sebelumnya

) emeriksaan fisik 
a. "kti*itas 1 istrahat.
Lemah, letih, susah, bergerak 1 susah berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
4a+hi+ardi, ta+hipnea pada keadaan istrahat1daya akti*itas. Letargi 1 disorientasi,
koma.
 b. $irkulasi
"danya riwayat hipertensi 3 infark miokard akut, kesemutan pada ekstremitas dan
ta+hi+ardia. erubahan tekanan darah postural 3 hipertensi, nadi yang menurun 1 tidak
ada. Disritmia, krekel 3 D7
ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
+. ernapasan
atuk dengan1tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi 1 tidak)
d. eurosensori
using 1 pening, gangguan penglihatan, disorientasi 3 mengantuk, lifargi, stuport 1
koma (tahap lanjut). $akit kepala, kesemutan, kelemahan pada otot, parestesia,
gangguan penglihatan, gangguan memori (baru, masa lalu) 3 ka+au mental, refleks
fendo dalam (B4D) menurun (koma), aktifitas kejang.
e. yeri 1 enyamanan
0ejala 3 "bdomen yang tegang 1 nyeri (sedang berat), wajah meringis dengan palpitasi
3 tampak sangat berhati ; hati.
f. eamanan
ulit kering, gatal 3 ulkus kulit, demam diaporesis.
g. <liminasi
erubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
8rine en+er, pu+at, kuning, poliuria (dapat berkembang menjadi oliguria 1 anuria jika
terjadi hipololemia barat). "bdomen keras, bising usus lemah dan menurun 3
hiperaktif (diare).
h. Integritas <go
$tress, ansietas
i. akanan 1 6airan
"noreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus,
 penggunaan diuretik.
?) sikososial
Dapat menyelesaikan tugas ; tugasnya sampai menghasilkan sesuatu
elajar bersaing dan koperatif dengan orang lain
-) emeriksaan Diagnostik 
a. 0lukosa darah 3 meningkat !! ; 2!! mg1dl atau lebih.
 b. "seton plasma 3 positif se+ara menyolok.
+. "sam lemak bebas 3 kadar lipid dan kolesterol meningkat.
d. 5smolaritas serum 3 meningkat tetapi biasanya kurang dari ! m osm1l.

%. D#agn&$e ke-era5atan
) erusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sensasi (akibat +edera medula
sipinalis,diabetes melitus)
2) Besiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (misalnya diabetes mellitus)
) %ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi akti*iktas
?) Besiko +edera berhubungan dengan disfungsi integritas sensori..
(. Inter6en$#

N&D#agn&$a N& N#

1 erusakan a.integritas jaringan 3 a.erawatan luka tekan


integritas kulit kulit dan membrane
 onitor perbaikan postur tubuh
 pasien

 erikan infoprmasikan tentang


kemungkinan posisipenyebab nyeri
otot atau sendi

.4<B"I L"4I%" "8L"$I

aktifitas'aktifitas 3

 eri pasien pakaian yang


tidak mmengekang

 antu pasien untuk menggunakan


alas kaki yangh memfasilitasi pasien
untuk berjalan

 $ediakan tempat tidur berketinggian


rendah

 4empatkan saklar posisi tempat


tidur di tempat yang mudah dijangkau

 Dorongan untuk duduk di tempat


tidur,disamping tempat tidur
sebagaimana yang dapat ditoleransi
 pasien

 antu pasien untuk duduk


disisi tempat tidur untuk
memfasilitasi
 penyusuaian sifat tubuh

 onsultasikan pada ahli terapi


fisik mengenai ren+ana ambulasi
sesuai

28
kebutuhan

 Instruksikan ketersediaan perangkat


 penduduk jika sesuai

 Instruksikan pasien untuk


memposisikan diri sepanjang proses
 pemindahan

 0unakan sabuk untuk berjalan


untuk membantu perpindahan dan
ambulasi

 antu pasien untuk


 perpindahan,sesuai kebutuhan

 erikan kartu penanda


dikepala tempat tidur untuk
memfasilitasi
 belajar berpindah

 4erapkan alat bantu,jika pasien


tidak stabil

 antu pasien dengan ambulasi awal


dan jika diperlukan

 Instruksikan pasien pemindahan


dfan teknik ambulasi yang aman

 onitor penggunaaan kruk


pasien untuk alat bantu berjalan
lainya.

 antu pasien untuk membangun


 pen+apaian yang realistis untuk
ambulasi jarak 
 Dorong ambulasi indenpenden
dalam batas aman

 Dorong pasien untguk bangkit dan


sesering yang diinginkan jika
sesuai
) Besiko +edera a.kejadian jatuh a.manajemen lingkungan 3 keselamatan
 berhubungan
indi+ator 3 aktifitas'aktifitas 3
dengan
disfungsi  7atuh saat  Identifikasi kebutuhan kenyamanan
integritas berdiri  pasien berdasarkan fisik dan
sensori.. kognitif serta riwayat perilaku
 7atuh saat
berjalan dimasa lalu

 7atuh saat  Identifikasi hal'hal yang


duduk  membahayakan dilingkungan

 7atuh dari  $ingkirkan bahan berbahaya


tempat tidurt darilingkungan jika
diperlukan
 7atuh
saat  odifikasi lingkungan untuk
dipindahkan meminimalkan bahan berbahaya

 7atuh  $ediakan alat untuk beradaptasi


saat
 0unakan peralatan
membungkuk 
 perlindunganuntukmembatasi
 b.keparahan +edera mobilisasi fisik 
fisik
 onitor lingkungan
indi+ator 3
terhadap terjadinya
 emar  perubahan status
keselamatan
 Luka gores
 antu pasien saat melakukan
 Le+et pada  perpindahan kelingkungan yang
kulit

 Luka bakar 
lebih aman

 <dukasi indi*idu dan kelompokyang


 berisiko tinggiterhadap bahan
 berbahaya yang ada dilingkungan

 olaborasikan dengan lembaga lain


untuk meningkatakan keselamatan
lingkungan

 b.identifikasi risiko

aktifitas'aktifitas 3

 aji ulang riwayat keehatan


masalalu dan dokumentasikan bukti
yang m,enunjukkan adanya penyekit
medis

 aji ulang data yang


didapatakan dari perngkajian
resiko se+ara rutin

 ertimbangkan ketersediaan dan


kualitas sumber'sumber yang ada

 Identifikasi adanya sumber'sumber


agen+y utukmembantu menurunkan
fa+tor risiko

 erthankan pen+tatatan dan


statisti+ yang akurat

 Identifikasi biologis,lingkungan dan


 perilaku serta hubungan timbal balik 

 Identifikasi koping yang gunakan


ertimbangkan fungsi dimasa lalu
dan saat ini

ertimbangkan status
 pemenuhankebutuhan sehari'hari

ertimbangakan pemenuhan
terhadap perawatan medis

0unakan ran+angan tujuan yang


saling menguntungkan

Diskusikan dan ren+anakan


aktifitas'aktifitas pengurangan risiko berkolaborasi dengan indi*idu
atau kelompok 

Implementasikan aktifitas'aktifitas
 pengurangan risiko

Ben+anakan monitor risiko


kesehatan dalam jangka panjang

 Ben+anakan tindak lanjut strastegi


dan aktifitas pengurangan risiko
 jangka panjang
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai