Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PROYEK

KONSTRUKSI GKM TOWER JAKARTA SELATAN MENGGUNAKAN


METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN MANAJEMEN
PENCEGAHAN SERTA PENANGANANNYA

Reyhan Ikhsanul Rizky


NIM : 15009024

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan


Institut Teknologi Bandung

ABSTRAK

Kecelakaan kerja merupakan suatu hal yang sering terjadi di proyek konstruksi dan merupakan
hal penting yang harus diperhatikan. Hal yang paling sulit yaitu untuk menentukan akar
permasalahan dari kecelakaan kerja tersebut. Pada penelitian ini, penulis menggunakan suatu
metode yang digunakan untuk mencari dan menganalisis faktor penyebab kecelakaan kerja
tersebut, yakni metode Fault Tree Analysis (FTA).
FTA merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan kasus apabila terjadi sesuatu
kegagalan atau hal yang tidak diinginkan dengan mencari akar-akar permasalahan basic
events yang muncul dan diuraikan dari setiap indikasi kejadian puncak (top
event). FTA mengidentifikasi hubungan antara faktor penyebab dan ditampilkan dalam bentuk
pohon kesalahan yang melibatkan gerbang logika sederhana.
Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa FTA bisa diterapkan pada proyek konstruksi.
Namun untuk hasil yang lebih tepat, seharusnya FTA diaplikasikan pada masing-masing jenis
kecelakaan yang terjadi. Pada penelitian ini, penulis mengaplikasikan metode FTA pada
proyek konstruksi GKM Tower yang berada di Jakarta Selatan, pada masing-masing jenis
kecelakaan kerja yang terjadi di proyek tersebut. Setelah menerapkan metode FTA dalam
proyek konstruksi GKM Tower, ditemukan basic event sebagai faktor penyebab pada masing-
masing kecelakaan kerja yang terjadi. Basic event ini dapat menimbulkan kecelakaan kerja
pada proyek konstruksi GKM Tower, baik secara sendiri maupun bersamaan dengan kombinasi
tertentu.
Namun dalam aplikasinya dalam permasalahan konstruksi, FTA tidak mudah dilakukan. Hal
ini disebabkan dibutuhkannya banyak data dan dokumentasi yang berhubungan dengan
kecelakaan kerja dengan baik. Data dan dokumentasi terkait kecelakaan kerja yang baik
dibutuhkan untuk memperoleh gambaran atau model konstruksi FTA yang baik, sehingga
faktor penyebab kecelakaan kerja yang terjadi di proyek konstruksi dapat dianalisis dengan
baik.
Untuk mendapatkan data yang baik, dibutuhkan keterbukaan dari pihak kontraktor. Selain itu,
dibutuhkan dokumentasi kecelakaan kerja yang baik yang seharusnya dilakukan oleh pihak
kontraktor, untuk setiap jenis kecelakaan kerja, baik dengan risiko kecil maupun risiko besar.
Untuk mencegah dan menangani faktor penyebab kecelakaan kerja tersebut, tentu diperlukan
suatu manajemen K3 yang berlaku pada proyek tersebut. Penelitian ini telah menyimpulkan
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang dibagi atas manajemen pencegahan
(sebelum kecelakaan terjadi) dan manajemen penanganan (setelah kecelakaan terjadi).

1
Keywords : kecelakaan kerja, Fault Tree Analysis, faktor penyebab kecelakaan kerja,
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja

PENDAHULUAN Selama ini yang dilakukan kebanyakan yaitu


bagaimana agar suatu kecelakaan tidak
terjadi atau dapat dikatakan sebagai suatu
Proyek konstruksi merupakan suatu bidang manajemen pencegahan. Namun apabila
yang dinamis dan mengandung risiko. Risiko suatu kecelakaan terjadi, maka sudah menjadi
dapat memberikan pengaruh terhadap suatu kewajiban untuk menganalisis kejadian
produktivitas, kinerja, kualitas dan dan tersebut lebih dalam agar kejadian tersebut
batasan biaya dari proyek. Risiko dapat tidak terulang di masa depan. Selama ini
dikatakan merupakan akibat yang mungkin biasanya metode yang dilakukan yaitu
terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu melalui metode wawancara terhadap pihak
kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, terkait. Namun, metode yang ada tidak hanya
namun tetap mengandung ketidakpastian terbatas pada wawancara tersebut. Terdapat
bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai beberapa metode lain, diantaranya yaitu
rencana. Risiko pada proyek konstruksi metode Accident Root Causes Tracing Model
bagaimanapun tidak dapat dihilangkan tetapi (ARCTM) dan metode Fault Tree Analysis
dapat dikurangi atau ditransfer dari satu pihak (FTA).
kepihak lainnya (Kangari, 2011).
Untuk penelitian Tugas Akhir ini, penulis
Industri konstruksi sendiri merupakan jenis menggunakan metode FTA. Penggunaan
industri yang paling banyak memberikan metode FTA untuk menganalisis
kontribusi dalam hal kecelakaan kerja. permasalahan konstruksi sudah mulai sering
Meskipun hal tersebut tampak seperti sifat digunakan. Metode ini dapat diaplikasikan
alamiah untuk industri konstruksi, tapi pada proyek jalan (transportasi), proyek
sebenarnya itu lebih disebabkan planning jembatan (konstruksi), proyek bangunan
yang tidak baik, training safety yang buruk, (konstruksi) dan proyek lainnya. Kelebihan
kurangnya anggaran untuk safety, dan metode ini dibandingkan dengan metode lain
investigasi terhadap kecelakaan yang tidak bahwa FTA dapat mensimulasikan serta
memenuhi standar (Singh dkk, 1999). menghitung probabilitas untuk perencanaan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dilihat safety management kedepannya.
bahwa setiap proyek konstruksi memiliki Dalam penelitian Tugas Akhir ini, penulis
resiko yang cukup besar. Termasuk proyek akan mengaplikasikan metode FTA pada
konstruksi yang dilakukan kontraktor. Selaku proyek konstruksi bangunan GKM Tower
kontraktor sebagai proyek tersebut memiliki oleh kontraktor PT. Total Bangun Persada
kewajiban untuk mengurangi resiko seperti Tbk yang berada di Jalan T. B. Simatupang
yang dipaparkan sebelumnya. Hal-hal yang Kav. 89C, Jakarta Selatan.
dilakukan antara lain mengidentifikasi apa-
apa saja resiko dan bahaya kecelakaan kerja
yang dapat terjadi di lingkungan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat betapa
pentingnya untuk dilakukan sebuah analisis
untuk mencari tahu faktor-faktor penyebab
terjadinya suatu kecelakaan kerja.

2
METODOLOGI  Sistem manajemen K3 yang
berlaku setelah kecelakaan terjadi
Ada pun tahapan penelitian yang penulis 4. Tahap IV (Pengolahan, Penyajian, dan
rencanakan adalah sebagai berikut: Analisis Data)
1. Tahap I (Persiapan) Pada tahap ini dilakukan pengolahan
Tahap ini merupakan tahap persiapan terhadap data mentah sehingga diperoleh
dimana penulis menyusun latar belakang, data olahan yang dapat diinterpretasikan
rumusan masalah, tujuan penelitian, melalui analisis untuk menjawab tujuan
metodologi penelitian, dan batasan penelitian.
penelitian. Pengolahan data yang dimaksud yaitu
2. Tahap II (Kajian Teori) menggunakan data berita acara
kecelakaan kerja untuk kemudian
Tahap ini dimulai dengan mengkaji disusun FTA-nya, dengan menggunakan
permasalahan yang ada kemudian software openFTA. Setelah pengolahan
melakukan studi literatur tentang hal yang dilakukan, selanjutnya data akan
berkaitan dengan permasalahan. Dalam disajikan untuk kemudian dianalisis.
hal ini kaitannya dengan teori seputar Analisis yang penulis maksud yaitu
standar K3, teori tentang FTA, dan safety dengan menggunakan metode minimum
management dalam bidang konstruksi. cut set, metode probabilitas, dan metode
3. Tahap III (Survey dan Pengambilan data) simulasi monte carlo.
Pada tahap ini dilakukan pengambilan Setelah faktor penyebab kecelakaan kerja
data dengan cara langsung terjun ke diketahui, selanjutnya penulis berencana
lapangan. Data yang diambil terdiri atas untuk menyesuaikan dan menganalisis
dua jenis, yakni data primer dan data masing-masing faktor penyebab dengan
sekunder. manajemen pencegahan dan manajemen
penanganannya.
Data primer merupakan data yang
diambil melalui proses wawancara 5. Tahap V (Kesimpulan dan Saran)
langsung serta observasi langsung Pada tahap ini penulis akan memberikan
terhadap pihak kontraktor terkait. kesimpulan terhadap penelitian yang
Wawancara direncanakan dilakukan dilakukan, serta memberikan saran-saran
terhadap Departemen HSE (Health and terkait penelitian tersebut.
Safety Engineer) kontraktor terkait.
Sementara data sekunder merupakan data
yang diperoleh dari beberapa dokumen, Jadi dapat disimpulkan bahwa metode
diantaranya yaitu : penelitian yang penulis gunakan untuk
penyusunan Tugas Akhir ini yaitu :
 Data kecelakaan kerja yang terjadi
 Studi literatur
beserta kronologis
 Wawancara
 Format berita acara kecelakaan
kerja serta laporan  Penyajian dan pengolahan data
penyelidikannya dengan metode Fault Tree Analysis
(FTA) menggunakan bantuan
 Sistem manajemen K3 yang software openFTA
berlaku sebelum kecelakaan
terjadi

3
PENGOLAHAN DATA Kecelakaan Near Miss
Hasil konstruksi FTA untuk kecelakaan near
miss :
Penulis menganalisis tiga jenis kecelakaan
N
kerja yang terjadi di proyek tersebut, yaitu
tergores/terpukul benda tidak bergerak, M
nearmiss, dan terjepit benda.
A B C D

Kecelakaan Tergores/Terpukul Benda b 9 c


Tidak Bergerak a a
Hasil konstruksi FTA untuk kecelakaan 1 2 1 1
tergores/terpukul benda tidak bergerak :
Kombinasi basic event untuk kecelakaan
T near miss :
B No Kombinasi Basic Event Deskripsi Kombinasi
A T B C D 1 1 . 2 Tingkat keahlian/kemampuan kerja
dan kurangnya pengalaman
B 1 1
kerja
a a b 1 1 2 2 3 . 4 . Kebiasaan
5 tidak serius dalam bekerja,

1 0 Pekerja kurang teliti/hati-hati


1 2
dalam bekerja, dan Pekerja
terburu-buru dalam pelaksanaan
Kombinasi basic event untuk kecelakaan pekerjaan
tergores/terpukul benda tidak bergerak : 3 6 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan
dengan berbagai pihak
No Kombinasi Basic Deskripsi Kombinasi
4 7 . 8 Karakteristik pekerjaan konstruksi
Event
beresiko dan jadwal
1 1.2 Tingkat keahlian/kemampuan kerja dan
pelaksanaan konstruksi ketat
kurangnya pengalaman kerja
5 9 Kurangnya pengawasan pekerjaan
2 3 Kebiasaan merokok pada tempat yang
6 10 . 11 Penggunaan peralatan tidak
dilarang/berbahaya
dioperasikan operator yang
3 4 Kebiasaan tidak serius dalam bekerja
ditetapkan dan proses
4 5 Pekerja kurang teliti/hati-hati dalam bekerja
penggunaan peralatan melebihi
5 6 Pekerja terburu-buru dalam pelaksanaan
kemampuan maksimal
pekerjaan
7 12 Tidak terdapat prosedur yang baik
6 7 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan
dalam penyimpanan dan
berbagai pihak
pemindahan material dan
7 8 Karakteristik
.9 pekerjaan konstruksi beresiko dan peralatan
jadwal pelaksanaan konstruksi ketat
8 13 . 14 Pencahayaan kurang dan terjadinya
8 10 Kurangnya pengawasan pekerjaan cuaca buruk pada lokasi proyek
9 11 Tidak terdapat prosedur yang baik dalam
penyimpanan dan pemindahan
material dan peralatan
10 12 Pencahayaan kurang

4
Kecelakaan Terjepit Benda Hasil konstruksi FTA untuk kecelakaan kerja
Hasil konstruksi FTA untuk kecelakaan secara keseluruhan :
terjepit benda :
K
T
K
B A B C D
A B C D
1 1 9 b 1 c c 1 1
a a a
1 2 7 8
a a a 7 b 1 1 2 3 1 2 1 2
1 2 3 4 8 1 1 1 1 1 1
5 6 7
1 2 3 1 0 4 5 6
0 1 untuk3 kecelakaan
3 4 8 9 Kombinasi basic event
1 2 5 6 0 0 0 0 0 0
kerja secara keseluruhan :
Kombinasi basic event untuk kecelakaan
terjepit benda : No Kombinasi Basic Event Deskripsi Kombinasi
1 1 . 2 Tingkat keahlian/kemampuan kerja dan
No Kombinasi Basic Event Deskripsi Kombinasi kurangnya pengalaman kerja
1 1 Tingkat
.2 keahlian/kemampuan kerja dan 2 3 Pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai
kurangnya pengalaman kerja standar/prosedur
2 3Pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai 3 4 Pekerja tidak memakai/melengkapi alat
standar/prosedur keselamatan dengan sempurna
3 Pekerja
4 tidak memakai/melengkapi alat 4 5 Kebiasaan merokok pada tempat yang
keselamatan dengan sempurna dilarang/berbahaya
4 5 Pekerja kurang teliti/hati-hati dalam 5 6 Kebiasaan tidak serius dalam bekerja
bekerja 6 Pekerja
7 kurang teliti/hati-hati dalam bekerja
5 6 Pekerja terburu-buru dalam 7 8 Pekerja terburu-buru dalam pelaksanaan
pelaksanaan pekerjaan pekerjaan
6 7 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan 8 Koordinasi
9 pelaksanaan pekerjaan dengan
dengan berbagai pihak berbagai pihak
7 8 . 9 Karakteristik pekerjaan konstruksi 9 10 . Karakteristik
11 pekerjaan konstruksi beresiko
beresiko dan jadwal pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi
konstruksi ketat ketat
8 10 Kurangnya pengawasan pekerjaan 10 12 Kurangnya pengawasan pekerjaan
9 11
Identifikasi dan penilaian peralatan dan 11 13 Identifikasi dan penilaian peralatan dan
material dilaksanakan material dilaksanakan
petugas yang kurang petugas yang kurang
kompeten kompeten
10 12 Pencahayaan kurang 12 14Tidak terdapat prosedur yang baik dalam
penyimpanan dan pemindahan
material dan peralatan

Kecelakaan Kerja Keseluruhan 13 15 . 16Penggunaan peralatan tidak dioperasikan

Setelah didapat masing-masing konstruksi operator yang ditetapkan dan proses

FTA berdasarkan jenis kecelakaan, maka penggunaan peralatan melebihi

penulis menggabungkan masing-masing jenis kemampuan maksimal

kecelakaan untuk membentuk suatu 14 17 . 18Pencahayaan kurang dan terjadinya cuaca


konstruksi FTA baru yang berlaku untuk buruk pada lokasi proyek
jenis kecelakaan secara umum.

5
ANALISIS DAN KESIMPULAN dapat dinilai dari dokumen yang cukup
lengkap, manajemen pencegahan yang
baik, serta manajemen penanganan yang
1. Dalam penelitian ini penulis telah
cukup baik. Kekurangan pada proyek ini
menerapkan metode FTA pada
adalah kurangnya sumber daya manusia
kecelakaan kerja proyek konstruksi,
untuk Departemen HSE. Hal ini
dengan studi kasus proyek GKM Tower
menyebabkan pendokumentasian
Jakarta Selatan. Penelitian menyimpulkan
kecelakaan kerja dengan skala kecil tidak
bahwa penerapan metode FTA pada
dilakukan secara lengkap.
proyek konstruksi dapat dilakukan,
namun membutuhkan data yang cukup
banyak, agar konstruksi FTA yang dibuat
dan analisis yang dilakukan dapat
dihasilkan dengan baik. REFERENSI
2. Penulis juga membandingkan hasil
penelitian yang penulis dapatkan Abdelhamid, T.S., dan Everett, J.G., (2000) :
dapatkan dengan penelitian sebelumnya Identifying Root Causes of Construction
yang dilakukan terhadap proyek Jembatan Accidents, Journal of Construction
Suramadu (Wijaya,D. 2010) dengan Engineering and Management, 52-60.
menggunakan metode yang sama.
Perbaikan dibandingkan penelitian Andrew, J., (1998) : Tutorial Fault Tree
sebelumnya yakni pada penelitian ini Analysis, Loughborouh University, U.K.
penulis meninjau kecelakaan berdasarkan Ervianto, W.I., (2002) : Manajemen Proyek
jenisnya. Pada akhirnya, diketahui bahwa Konstruksi, Penerbit Andi, Yogyakarta.
faktor penyebab kecelakaan kerja pada
Gibb, A., Hide, S., Haslam, R., dan Hastings,
proyek Jembatan Suramadu lebih banyak.
S. (2001) : Identifying Root Causes of
Hal ini dapat dimaklumi mengingat
Construction Accidents, Journal of
proyek Jembatan Suramadu lebih lama
Construction Engineering and Management,
dan memiliki karakteristik yang sedikit
348.
lebih beresiko dibanding proyek GKM
Tower. Harmon, P.E., (1991) : Construction Safety,
Contractor's Management Handbook, 14.1-
3. Setiap proyek konstruksi memiliki faktor
14.19.
penyebab kecelakaan kerja dan
kombinasinya masing-masing, sehingga Hinze, J., (1997) : Construction Safety,
konstruksi FTA pun akan berbeda. Prentice Hall, Inc. New Jersey, U.S.A.
Namun, perbedaan itu tidak akan begitu Hughes, P., Ferret, E., (2008) : Introduction
berbeda, mengingat karakter pekerjaan to Health and Safety in Construction,
konstruksi hampir sama. Nebosh.
4. Terdapat beberapa penyebab basic event Kangari, (2011) : Proyek Konstruksi, Jurnal
kecelakaan kerja proyek konstruksi SMARtek, 39-46
proyek GKM Tower Jakarta Selatan
secara keseluruhan dan berdasarkan Koehn, E., dan Datta, N.K., (2003) : Quality,
masing-masing jenis kecelakaan. Environmental and Health and Safety
Management Systems for Construction
5. Manajemen K3 yang berlaku di proyek Engineering, Journal of Construction
GKM Tower Jakarta Selatan yang Engineering and Management, 562-569.
dilakukan kontraktor PT. Total Bangun
Persada penulis nilai cukup baik. Hal ini

6
Lee, S.Y., (2004) : Variation in Accident
Risk Level by Perspectives : Field and
Management, KSCE Journal of Civil
Engineering, 157-163.
O'Brien, J.J., dan Zilly, R.G., (1991) :
Contractor's Management Handbook, Mc
Graw Hill, International Edition.
Rahman, A., dan Wijaya, E.T., (2009) :
Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab
Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi di
Indonesia, Penelitian Tugas Akhir Program
Studi Teknik Sipil, Institut Teknologi
Bandung.
Santoso, G., (2004) : Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Prestasi
Pustaka, Jakarta.
Singh, A., Hinze, J., dan Coble, R.J., (1999) :
Implementation of Safety and Health on
Construction Sites, Proceeding of the Secong
International Conference of CIB Working
Commission W99, Honolulu, Hawaii. 24-27
March 1999, Balkema. Rotterdam,
Netherlands, Preface XV.
Suraji, A., Duff, A.R, dan Peckitt, S.J. (2001)
: Development of Causal Model of
Construction Accident Causation, Journal of
Construction Engineering and Management,
337-344.
Sutanto, H., (2010) : Analisis Faktor-Faktor
Penyebab Kecelakaan Kerja Pada
Pembangunan Gedung Perkantoran dan
Perkuliahan Tahap III Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya, Makalah Teknik Sipil,
Institut Teknologi Sepuluh November.
Wijaya, D., (2010) : Analisis Kecelakaan
Kerja Pada Proyek Konstruksi di Indonesia
Menggunakan Fault Tree Analysis (FTA),
Tesis Magister Program Studi Teknik Sipil,
Institut Teknologi Bandung.
Wilson Jr., J.M., T.S, dan Koehn, E., (2000) :
Safety Management : Problems Encountered
and Recommended Solutions, Journal of
Construction Engineering and Management,
77-79.

Anda mungkin juga menyukai