Laporan Direk-Dispersi 1B1S
Laporan Direk-Dispersi 1B1S
lemak, lilin, minyak, asam-asam organik, mineral dan pigmen alam. Selulosa
merupakan suatu rantai polimer linier yang tersusun dari kondesat molekul-
molekul glukosa (C6H10O5) yang dihubungkan oleh jembatan oksigen pada
posisi atom karbon nomor satu dan empat. Struktur kimia selulosa dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Setiap satuan glukosa mengandung tiga gugus hidroksil (-OH). Gugus
hidroksil pada atom karbon nomor lima merupakan alkohol primer (-CH 2OH),
sedangkan pada posisi 2 dan 3 merupakan alkohol sekunder (HCOH). Kedua
jenis alkohol tersebut mempunyai tingkat kereaktifan yang berbeda. Gugus
hidroksil primer lebih reaktif daripada gugus hidroksil sekunder. Gugus hidroksil
merupakan gugus fungsional yang sangat menentukan sifat kimia serat kapas,
sehingga dalam penulisan mekanisme reaksi, serat selulosa dinotasikan sebagai
sel-OH.
Struktur selulosa merupakan rantai dari anhidro glukosa yang panjang dan
membentuk cincin yang dihubungkan oleh atom-atom oksigen. Pada ujung rantai
yang mengandung aldehida yang mempunyai gugus pereduksi, sedangkan pada
rantai bagian tengah mempunyai hidroksil. Bila rantai tersebut dipecah menjadi
dua atau lebih dengan suatu proses kimia maka ujung-ujung rantai akan
terhapus membentuk gugusan aldehida atau karboksilat.
IV. RESEP
IV.1 Resep Pencelupan
Variasi Resep
I II III IV
Pencelupan T/C dengan zat warna disperse-direk metoda exhaust 1B1S
Zat Warna Dispersi (%owf) 1
Pendispersi (ml/l) 1
CH3COOH (pH) 6 6 8 8
Carrier (ml/l) 1 - - -
Metoda carrier HTHP HTHP HTHP
Skema I I I II
Vlot 1 : 20
Waktu (menit) 45
V. FUNGSI ZAT
– Zat warna disperse : untuk mencelup pada serat polyester secara merata dan
permanen.
– Zat warna direk : untuk mencelup serat kapas secara merata dan permanen.
– CH3COOH : untuk membuat suasana larutan proses menjadi sedikit
asam agar serat poliester tidak rusak.
– Zat pendispersi : untuk mendispersikan zat warna dispersi secara
monomolekuler.
– Carrier : menggelembungkan serat pada pencelupan dispersi dengan
suhu rendah.
– Na2SO4 : untuk mendorong zat warna idrek.
– Na2CO3 : untuk menghilangkan zat warna yang tidak terfiksasi
– Teepol : menghilangkan sisa zat warna yang menenpel pada
permukaan kain.
Pencelupan
Proses Iring
Pencucian
Drying
Heat seat
Resep 2, 3, dan 4
Persiapan larutan celup
Pencelupan
Proses iring
Pencucian
Drying
VII.2 Skema Proses
VIII. CARA KERJA
– Mempersiapkan alat dan bahan.
– Menghitung kebutuhan zat sesuai resep pencelupan.
–
2 Jelek sekali
3 Jelek
4 Kurang sekali
5 Kurang
6 Cukup
7 Culup baik
8 Baik
9 Baik sekali
10 Paling baik
X. DISKUSI
Evaluasi Nilai
Resep 1 Resep 2 Resep 3 Resep 4
Ketuaan 7 8 9 10
Kerataan 9 9 9 9
Tahan luntur gosok 5 6 6 6
basah
Tahan luntur gosok 8 9 9 9
kering
Tahan luntur cuci 9 9 9 9
Disusun Oleh :
Kelompok :2
Group : K-4
Nama : Rika Dewi P (12020080)
Bunga Dhita P (12020095)
Yoga Firmansyah (12020098)
Ayu Rahmawati (12020101)
Dosen : Muhammad Ichwan, AT.,M. S. Eng.
Asisten : Priatna
Mia E., S.ST.