Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Remaja adalah predikat yang di sandang oleh siswa tingkat SMU. Masa
remaja merupakan salah satu periode yang potensial dan sangat menetukan
bagi perkembangan hidup manusia selanjutnya. Secara psikologis , remaja
masih belum banyak di bebani oleh berbagai permasalahan hidup
sebagaimana dialami orang tua . mereka masih dapat belajar dengan tenang
ringkasnya masih banyak hal yang dapat dilakukan oleh para remaja dengan
kondisi yang segar tersebut .
Perilaku yang diperlihatkan seorang siswa tidak akan terlepas dari
sorotan masyarakat terhadap keluarga terutama orang tua siswa yang
brsangkutan , karena nilai nilai moral siswa berasal dari lingkungan keluarga
yang di tanamkan oleh orang tua . keluarga merupakan kelompok sosial yang
pertama dalam kehidupan manusia , dalam keluarga , manusia belajar
menyatakan diri sebagai manusia social di dalam hubungan interaksi dengan
lingkungannya
Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa keluarga adalah tempat individu
mendapatkan dasar nilai moral yang pertama. Dalam hal ini nilai yang di
peroleh adalah sarapan dari perilaku orang tua dalam interaksi sehari hari
terhadap dirinya , karena keluarga merupakan lingkungan terkecil dari
masyarakat yang mempunyai peran yang sangat penting dalam mendidik dan
membimbing putraputrinya agar menjadi pemuda yang bermoral .
Dengan begitu saya beralasan apabila dilakukan penelitian skripsi yang
mengarah pada kehidupan siswa sebagai remaja , berkaitan dengan perilaku
moral yang di hubungkan dengan kehidupannya dalam keluarga, terutama
perlakuan orang tua yang di rasakan . atas dasar itulah maka di buat penelitian
yang berjudul : “Perbedaan Perilaku Moral Siswa dilihat dari Perilaku Orang
Tua”.

1|magang 1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Secara operasional permasalahan pnelitian di rumuskan dalam pertanyaan


penelitian berikut ini

1. Bagaimana gambaran umum perlakuan orang tua yang dipersepsi


siswa kelasa 11 SMU Negeri 1 Margahayu Bandung tahun pelajaran
2003/2004 ?
2. Bagaimana gambaran umum perilaku moral siswa kelas 11 SMU
Negeri 1 Margahayu Bandung tahun pelajaran 2003/2004 ?
3. Adakah perbedaan prilaku moral siswa kelas 11 SMU Negeri 1
Margahayu Bandung tahun pelajaran 2003/2004 di lihat dari persepsi
siswa tentang perlakuan orang tua yang bertindak demokratis , acuh
tak acuh dan otoriter.
4.
1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui gambaran umum tentang perlakuan orang tua yang di


persepsi siswa kelas 11 SMU Negeri 1 Margahayu Bandung tahun
pelajaran 2003/2004 .
2. Mengetahui gambaran umum tentang perilaku moral siswa kelas 11 SMU
Negeri 1 Margahayu Bandung tahun pelajaran 2003/2004 .
3. Mengetahui perbedaan perilaku moral siswa kelas 11 SMU Negeri 1
Margahayu Bandung tahun pelajaran 2003/2004 dilihat dari peralkuan
orang tuanya yang di persepsi siswa demokratis , acuh tak acuh dan
otoriter.

2|magang 1
BAB II
PEMBAHASAN
PERLAKUAN ORANG TUA DAN PERILAKU MORAL SISWA
2.1 Keluarga dan Perlakuan Orang Tua
1. Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan unit social terkecil yang memberikan pondasi


primer bagi perkembangan siswa. Oleh karena itu baik buruknya keluarga
memberikan pengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian siswa.

Hidup berkeluarga merupakan tahapan kehidupan yang dilalui oleh


sebagian besar manusia, karena manusia memiliki kecenderungan untuk
memiliki rasa aman dan kasih sayang . Salah satu cara untuk mewujudkan
kecenderungan itu yaitu dengan membentuk keluarga . tetapi banyak pula
alasan lainnya yang mendorong kenapa orang memutuskan untuk
berkeluarga antara lain alas an biologis dan mendapatkan keturunan ;
alasan ekonomi dengan beranggapan bahwa materilah yang merupakan
pembawa kebahagiaan dalam keluarga baik dalam artian fisik maupun
psikologis.

Maka keluarga yang berlandaskan karena Allah dapat


menempatkan diri dan melaksanakan tugas- tugasnya dalam keluarganya ,
dengan saling member, saling menerima dan saling melengkapi karena
Allah doharapkan akan terbentuk individu individu berperilaku moral baik
atau berakhlakul kharimah

2. Ciri dan Fungsi Keluarga Siswa

Keluarga merupakan lingkungan yang terdekat untuk mendewasakan


anak, di dalamnya anak mendapat pendidikan yang pertama kali. Oleh karena
itu keluarga memiliki peranan yang penting dalam perkembangan prilaku
moral siswa. Keluarga yang baik akan berpengaruh positif pada siswa
edangkan keluarga yang buruk akan berperilaku negative pada siswa.

3|magang 1
Terdapat beberapa karakteristik kehidupan keluarga yang
mempengaruhi prilaku moral siswa. karakteristik tersebut seperti yang di
kemukakan oleh Moh. Surya (Rohmatin. N, 1995: 32) adalah sebagai berikut:
(1) susunan keluarga, yaitu besar kecilnya keluarga, siapa yang lebih
berkuasa, jumlah anak, perbandingan anak laki laki dan perempuan; (2)
peranan peranan social dalam keluarga, yaitu setiap peran sosial yang
dimaikan oleh setiap anggota keluarga. Peranan sosial ini dipengaruhi oleh
sikap dan harapan orang tua terhadap anaknya, factor umur, dan jenis
kelamin; (3) keanggotaan kelompok,yaitu sejauh mana para anggota keluarga
merakan sebagian bagian dari kelompok ; (4) kohesi keluarga, yaitu kekuatan
pertautan antara anggota kelarga yang satu dengan yang lainnya.

Selanjutnya M.I Soelaeman (1994: 85) menguraikan fungsi keluarga


sebagai berikut :

a. Fungsi edukasi
Fungsi edukasi adalah fungsi keluarga yang berkaitan dengan pendidikan
anak khusunya dalam pendidikan serta pembinaan anggota keluarga pada
umumnya
b. Fungsi sosialisasi
Orang tua atau keluarga dalam melaksanakan fungsi sosialisasi ini
mempunyai kedudukan sebagai pengubung anak dengan kehidupan soaial
dan norma norma sosial, yang meliputi penerangan, penyaringan dan
penafsirannya ke dalam bahasa yang dapat di mengerti dan di tangkap
maknanya oleh anak.
c. Fungsi proteksi atau fungsi perlindungan
Mendidik pada hakekatnya bersifat melindungi, yaitu melindungi anak
dari tindakan tindakan yang bai dan dari hidup yang menyimpang dari
norma norma.
d. Fungsi afeksi atau fugsi perasaan
Secara intuitif anak bias merasakan atau menangkap suasana perasaan
yang melingkupi orang tuanya pada saat berkomunikasi dengan mereka

4|magang 1
e. Fungsi religious
Keluarga berkewajiban mengikutsertakan anak dan anggota keluarga
lainnya kepada kehidupan beragama .
f. Fungsi ekonomis
Fungsi ekonomis keluarga menliputi pencarian nafkah, pencariannya serta
pembelanjaan dan pemanfaatanya.
g. Fungsi rekreasi
Rekreasi akan di nikamati jika rekreasi itu dirasakan tenang, damai, jauh
dari ketegangan batin , egar dan santai dan kepada yang bersangkutan
memberikan perasaan yang bebas tidak terkekang atau tertekan, suasana
dimana masing masing dapat kembali kepada dirinya sendiri dalam
suasana yang bebas dan nyaman atas kemauan dan kesenangan sendiri
h. Fungsi biologis
Fungsi biologis ini keluarga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
kebutuhan biologis anggota keluarga
3. Perlakuan orang tua dan terhadap siswa
Hubungan antara otang tua dan anak d dalam keluarga secara
fungsional melibatkan sikap dan perilaku tertentu dari ayah dan ibu baik
secara sendiri sendiri maupun bersama sama . Sikap dan Perilaku ini di
wujudkan melalui hubungan dengan anak berkenaan dengan tugasnya
sebagai orang tua. Secara fungsional tugas orang tua meliputi upaya
mendidik, merawat, melindungi, dan mengajar anak agar anak dapat
tmbuh dan berkembang secara optimal.
Pada umumnya orang tua dalam memperlakukan anak anaknya
dapat di golongkan kedalam bentuk prilaku otoriter, demokratis , dan acuh
tak acuh . Setiap perlakuan mempunyai karakteristik tertentu sehingga
akibat yang ditimbulkannya di perkirakan akan berlainan, hal ini dapat
dilihat dari sikap dan prilaku sehari hari .
Pada perlakuan otoriter akan terlihat kesempatan dibatasi oleh
peraturan yang mengarahkan prilaku anak. Pada pola perilaku demokratis
terlihat perlakuan yang memberikan kesempatan bagi anak untuk
berkembang. Sedangkan pola perlakuan acuh tak acuh terlihat perlakuan

5|magang 1
orang tua yang cenderung membiarkan, kurang peduli, menyerahkan saja
pada anak , melepas tanpa kontrol dan cenderung mengalah .
Secara empiris,tidak terdapat perlakuan yang benar benar murni
otoriter, demokratis, dan acuh tak acuh, sehingga ada beberapa ahli yang
berbeda dam memberikan pandangan dalam membagi tipr atau jenis
prlakuan orang tua kepada anak anaknya berserta dampak yang di
timbulkannya terhadap prilaku anak.

2.2 Prilaku moral siswa


1. Pengertian prilaku moral
Menurut ensiklopedia pendidikan, moral adalah niali dasar dalam
masyarakat untuk memilih antara nilai hidup juga adat istiadat yang mau di
terima yang meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. Dari
penjelasan ini dapat di katakana baik atau buruk yang di berika secara moral
adalah bersifat lokal.
Kohlberg, mengatakan bahwa dasar dari moral adalah keadilan
(justice), sebab keadilan bukan peraturan atau perangkat peraaturan,
melainkan suatu prinsip moral yang di pandang sebagai bentuk pemilihan
yang berlaku universal. Peraturan itu sendiri merupakan pilihan sesuai dengan
orang banyak agar selalu di setujui di dalam berbagai situasi .
Kohlberg menyatakan pula bahwa tidak ada arti yang sah atau definitif
untuk menilai pribadi pribadi sebagai insane yang secara moral, atau pantas
mendapat pujian dan celaan, tidak di benarkan oleh adanya prinsip prinsip
moral universal itu sendiri. Pada tahap tertinggi, prinsip keadilan (atau
prinsip memaksimalkan kesejahtraan manusia) memerintahkan kewajiban
kewajiban kesejahtraan umat manusia (Kohlberg,1995:160)
2. Tingkat dan tahapan perkembangan moral

Perkembangan moral dalam kehidupan manusia terbagi menjadi


beberapa tahapan dan tingkatan sesuai dengan tahap perkembangan manusia.
Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi 3 tingkatan dan 6 tahapan .

6|magang 1
a. Tingkat I : Pra konvesional
Pada tahap ini anak mengenal baik buruk benar atau salah suatu
perbuatan, dari sudut konsekuensi (dampak atau akibat),
menyenangkan (ganjaran) atau menyakiti (hukuman) secara fisik,
atau enak tidaknya akibat perbuatan yang di terima.
b. Tingkat II : konversioanal
Pada tingkat ini anak memandang perbuatan itu baikbenar, atau
berharga bagi dirinya apa bila dapat memenuhi
harapan/persetujuan keluarga, kelompok atau bangsa. Disini
perkembangan sikap komformitas, loyalitas atau penyesuaian diri
terhadap keinginan kelompok , atau aturan sosial masyarakat
c. Tingkat III : pasca konvensional
Pada tingkat ini ada usaha individu untuk mengartikan nilai nilai
atau prinsip prinsip moral yang dapat diterap atau di laksanakan
terlepas dari otoritas kelompok, pendukung, atau orang yang
memegang prinsip prinsip moral tersebut juga terlepas apakah
individu yng bersangkutan termasuk kelompok itu atau tidak.

Dalam penelitiannya Kohlberg telah menemukan tingkat tingkat


perkembangan tertentu yang universal dalam pemikiran moral. Salah satu
aspek yang di teliti adalah mengenai motif kepatuhan terhadap peraturan
peraturan atau perbuatan moral, dan hasilnya mendapat enam tahap sebagai
berikut :

1. Patuh pada aturan untuk menghilangkan hukuman;


2. Menyesuaikan diri (comform) untuk mendapat ganjaran,
kebaikannya dib alas dan sebaginya;
3. Menyesuaikan diri untuk menhindarkan ketidak setujuan dan
ketidak senangan orang lain;
4. Menyesuaikan diri untuk mengindarkan penilaian oleh otoritas;
5. Menyesuaikan diri untuk memelihara rasa hormat dari orang netral
yang menilai dari sudut pandang kesejahtraan masyarakat;

7|magang 1
6. Menyesuaikan diri untuk menghindar penghukuman atas diri
sendiri

3. Faktor yang mempengaruhi pekembangaan moral siswa

Perilaku yang diperlihatkan siswa dalam kehidupan sehari hari


merupakan manifestasi dari pendidikan yang di perolehnya baik di
sekolah, di rumah , maupun di lingkungan masyarakat. Dalam kehidupan
sehari hari sering di jumpai siswa yang berperilak baik, yaitu siswa yang
memiliki kepribadian sesuai dengan norma norma atau nilai nilai yang
berlaku di masyarakat .

Uraian di atas mengungkapkan bahwa munculnya prilaku siswa


yang baik atau buruk, dipengaruhi banyak faktor. Diantaranya faktor
faktor yang dapat di pengaruhi perilaku moral siswa, secara singkat dan
dapat di jelaskan di bawah ini.

a. Keluarga
Keluarga merupakan wadah utama dan pertama dalam pembinaan
pribadi anggota keluarga.
b. Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lingkungan tempat pendidikan setelah keluarga
c. Lingkungan masyarakat
Sebagai lingkungan yang terbesar setelah keluarga dan sekolah
lingkungan masyarakat juga mempunyai tanggung jawab guna
membina ke pribadian siswa.

4. Karakteristik perilaku moral siswa

Perkembangan kesadaran moralitas erat hubungannya dengan


perkembangan keagamaan. Perkembangan agama pada diri individu pada
prinsipnya berkaitan dengan kepercayaan dan penerimaa bahwa di luar
dirinya terdapat suatu kekuatan yang maha besar yang melebihi dirinya

8|magang 1
Masa remaja merupakan masa peralihan dri masa kanak kanan
menuju dewasa yang mandiri. Zakiyah D menyebutkan bahwa usia remaja
berkisar antara 12/13 tahun sampai 21/22 tahun. Rentang masa remaja itu I
bagi menjadi dua yaitu masa remaja awal antara usia 12/13 tahun sampai
17/18 tahun dan masa remaja akhir antara usia 17/18 tahun sampai 21/22
tahun. Karakteristik perkembangan moral remaja dari kedua masa tersebut
yang sejalan dengan perkembangan penghayatan keagamaan

a. Remaja awal
Masa remaja awal merupakan kelanjutan dari masa kanak kanak
yang terkenal tenang dan tidak banyak menentang dan memasuki masa
goncang. Kegoncangan ini terjadi karena perkembangan yang terlalu
cepat pada semua aspek pribadinya.
Penanaman nilai agama yang disampaikan kepada remaja akan di
terima begitu saja, tanpa memahami terlebih dahulu. Penanaman nilai
ini sejalan dengan perkembangan kecerdasan remaja yang telah
mampu memahami hal hal yang abstrak sesuai dengan usia mereka
b. Remaja akhir
Pada masa remaja akhir ini pertumbuhan jasmani dan kecerdasanya
sudah mendekati sempurna. Moral sebagai standar yang muncul dari
nilai nilai masyarakat, member konsep yang baik dan buruk, patut dan
tidak patut, layak dan tidak layak secara mutlak.
Miapiare memiliki pandangan bahwa pada satu pihak, siswa tidak
begitu saja menerima konsep konsep yang di maksud, tetapi di
pertengkarannya dengan citra diri dang stuktur kognitif yang di
milikinya
.
5. Keterkaitan lingkungan keluarga dan perilaku orang tua dengan
kecenderungan perilaku moral siswa

Bila menelaah kehidupan siswa sekarang, maka dapat dilihat


bahwa mereka berada dalam dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, dapat
kita temukan siswa yang sudah mampu menunjukkan suatu prestasi

9|magang 1
baik yang di tampankan dalam moralnya yang mulia. Sedangkan sisi
lain, kita menemukan kehidupan siswa yang banyak terlibat dalam
penyalah gunaan obat obatan terlarang, perkelahian pelajar, atau
tindak criminal lainya. Tindakan tindakan siswa seperti inilah yang
kemudian menjadi sumber permasalaha.

Perbedaan yang terjadi pada kedua kehidupan siswa tersebut,


diakibtkan oleh factor internal dan eksternal individu itu sendiri.
Namun, berdasarkan para ahli tampak bahwa factor eksternal yaitu
pengaruh lingkungan , sangat menetukan terhadap perkembangan
pribadi seseorang. Hal ini di karenakan potensi potensi yang di bawa
individu sejak lahir dan bersifat hereditas, tidak akan dapat tumbuh
dan berkembang secara baik dan terarah (optimal) tanpa adanya
bantuan dari lingkungan .

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utam bagi


perkembangan individu. Dalam keluarga itulah individu lahir, dan di
perkenalkan pada nilai nilai serta harapan harapan sehingga ia dapat
menjadi orang yang cukup dewasa. Karena itu, apa yang terjadi dalam
lingkungn akan turut berpengaruh terhadap perkembangan jiwa dan
perilaku siswa.

10 | m a g a n g 1
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat di ambil kesimpulan bahwa
bagian besar siswa mempersepsi perlakuan orang tua demokratis berperilaku
moral baik, sedangkan sebagian siswa yang mempersepsi perlakuan orang tua
acuh tak acuh dan otoriter berprilaku cukup baik. Hasil penelitian tersebut
bertentangan dengan data teoritis yang menyatakan bahwa peralkuan orang
tua yang di persepsi siswa acuh tak acuh dan otoriter berdampak pada prilaku
moral siswa kurang baik. Perbedaan tersebut mungkin adanya factor lain yang
mempengaruhinya, antara lain instrument penelitian yang kurang sempurna,
respondennya kurang terbuka, dan factor lingkungan di luar perlakuan orang
tua misalnya faktor teman sebaya yang paling besar siswa kelas 11 SMU
Negeri 1 Margahayu Bandung berperilaku moral cukup baik, artinya mereka
sudah cukup jujur terhadap diri, orang tua, dan orang lain; patuh pada ajaran
agama, orang tua, dan aturan pemerintah, cukup adil dalam memperlakukan
keluarga, guru, dan teman; sopan dalam bertutur kata, penampilan, dan
kepada orang lain; serta cukup peduli pada lingkungan sekitarnya.

11 | m a g a n g 1

Anda mungkin juga menyukai