Disusun oleh :
Kelompok 10
TASIKMALAYA
2019/2020
A. Formula Sediaan Zat Aktif
Neomycin B,C
Neamine
1. Struktur kimia :
3. Pemerian : Serbuk; putih sampai agak kuning atau padatan kering mirip es; tidak berbau
atau praktis tidak berbau; higroskopik; larutannya memutar bidang polarisasi ke kanan.
4. Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam
aseton, dalam kloroform, dan dalam eter
Penetapan kadar Neomicyn Sulfate dengan menggunakan metode titrasi bebas air
berdasarkan reaksi netralisasi antara sampel dengan titran dimana dengan menggunakan pelarut
organik dan titran HClO₄ (asam perklorat) yang sebelum dititrasi terlebih dahulu sulfat
diendapkan dengan benzen dan indikator kristal violet dimana titik akhir titrasi ditandai dengan
perubahan warna larutan dari ungu menjadi hijau zamrud.
Penentuan neomisin dengan titrasi bebas air telah dijelaskan oleh Penau et.,al. Asam
perklorat terstandarisasi; kelebihan asam kemudian dititrasi kembali dengan potassium hydrogen
phthalate menggunakan kristal violet sebagai indikator. Kandungan neomisin dari garam sulfat,
penulis yang sama mengandapkan sulfat dengan benzidine sebelum neomisin bereaksi dengan
asam perklorat. Jumlah benzidine yang dibutuhkan untuk mengendapkan sulfat ditentukan
sendiri dengan cara dititrasi dengan natrium hidroksida.
Sumber : ( Analytical profiles of drug subtances vol.8 hal 428 )
Teori titrasi bebas air (TBA) sanagt singkat, sebagai berikut : air dapat bersifat
asam lemah dan basa lemah. Oleh karena itu, dalam lingkungan air,air dapat berkopetisi dengan
asam-asam atau basa-basa yang sangat lemah dalam hal menerima atau memberi proton
sebagaimana ditunjukkan pada gambar :
H2O + H H3O +
akan berkompetisi dengan RNH3 + H+ RNH3+
H2O + B OH + BH-
akan berkompetisi dengan ROH + B RO- + BH +
kompetisi air dengan asam lemah dan basa lemah untuk memberi dan menerima proton
(Rohman,2007: 142).
Adanya pengaruh kompetisi ini,berakibat pada kecilnya titik infleksi pada kurva titrasai
asam sangat lemah dan basa sangat lemah sehingga mendekati batas Ph 0-14. Oleh karena itu,
deteksi titik akhir titrasi sangat sulit. Sebagai aturan umum, basa-basa dengan pKa < 7 atau
asam-asam dengan pKa > 7 tidak ditentukan kadarnya secara tepat pada media air.Berbagai
macam pelarut organik dapat digunakan untuk menggantikan air karena pelarut-pelarut ini
kurang bekompetisi secara efektif dengan analit dalam hal menerima atau memberi proton
( Rohman, 20017: 142).
2. Organik asam, yang merupakan kekuatan sebanding dengan air, tidak dapat dititrasi
dengan mudah oleh pelarut bebas air. Basis juga mengikuti aturan yang sama.
3. Sebuah pelarut bebas air dapat membantu dua yang lebih banyak asam dalam campuran.
Asam individu dapat memberikan titik akhir yang terpisah dalam pelarut yang berbeda.
4. Dengan pilihan yang tepat dari pelarut atau indikator, bahan biologis zat apakah asam
atau dasar dapat selektif dititrasi. titrasi berair sederhana dan akurat.
5. Mayoritas titrasi bebas air dilakukan dengan menggunakan berbagai indikator yang
cukup terbatas.
6. Kelembaban dari air harus dijaga setiap waktu, agar kadar air tidak lebih dari yang
ditetapkan.
7. Larutan Baku Standar
Semua perhitungan didasarkan pada konsentrasi titrasi titran sehingga konsentrasi titran
harus dibuat secara teliti.
G. Prosedur Kerja
Timbang seksama 25 mg sampel neomycin sulfat, larutkan dalam 40 ml asam asetat anhidrida P.
Panaskan dan dinginkan. Tambahkan 10 ml benzena P. Titrasi dengan asam perklorat 0,1
menggunakan indikator Kristal violet. Titrasi dilakukan hingga terjadi warna hijau zamrud.
Ulangi perawatan 2 kali lagi. Hitung kadar neomycin dalam sampel.
H. Perhitungan
0,025
DAFTAR PUSTAKA