18020074034-Isma Aliyah Rahmawati - Analisis Naskah Drama
18020074034-Isma Aliyah Rahmawati - Analisis Naskah Drama
18020074034
PA 2018
e. Tokoh / penokohan
1. Gusti Biang
Gusti Biang adalah seorang janda yang sombong karena terlalu
membanggakan kebangsawannya. Dia juga merupakan tokoh pemeran utama
dalam drama ini, di mana menjadi fokus dari tokoh-tokoh lainnya dan setiap
kali muncul dalam percakapan. Gusti Biang memiliki watak keras, pemarah,
angkuh, dan egois. Dalam kehidupan sehari-hari dia selalu marah-marah dan
menginjak-injak harga diri kedua orang yang setia menemaninya. Dengan
sikapnya yang masih ingin mempertahankan tatanan lama yang menjerat
manusia berdasarkan kasta, membuat dia sombong dan memandang rendah
orang lain.
2. Nyoman
Nyoman adalah seorang gadis desa yang selama kurang lebih 18 tahun
mengabdi dan tinggal di puri Gusti Biang. Selama itu pula, kebutuhan
Nyoman tercukupi oleh Gusti Biang, dari pendidikannya dan kebutuhan
sehari-hari. Nyoman Niti selalu setia melayani Gusti Biang. Gusti Biang
selalu menginjak-injak harga dirinya, hingga dia tidak tahan dengan
perlakuan Gusti Biang terhadapnya. Dulu semua itu dia pendam karena
Wayan yang selalu membujuknya untuk tetap tinggal di puri Gusti
Biang. Hingga akhirnya Nyoman Niti pun tak lagi mendengarkan wayan dan
meninggalkan mereka dengan beruarai air mata di dalam suasana malam
yang sunyi.
3. Ngurah
Ngurah adalah anak dari Gusti Biang yang sedang menyelesaikan
pendidikannya di salah satu universitas yang ada di pulau Jawa. Ngurah
adalah kekasih Nyoman. Ia pun begitu mencintai Nyoman, namun cinta
mereka terhalang oleh kasta kedudukan. Begitu pula dengan kisah cinta
Gusti Biang terhadap Wayan yang terhalang oleh kasta. Hingga akhirnya
cinta itu berubah menjadi kemarahan, kesombongan, dan keegoisan Gusti
Biang. Ngurah memiliki watak yang berbeda dengan Gusti Biang, dia
memiliki watak yang baik terhadap semua orang, bahkan dia sangat
menantang sebelum kompilasi cerita sebenarnya tentang siapa ayah
kandungnya sendiri yang sebenarnya adalah Wayan, sang pelayan. Akhirnya
Gusti Biang menyetujui Ngurah menikah dengan Nyoman.
4. Wayan
Wayan adalah salah pengabdi Gusti Biang. Wayan merupakan lelaki tua
yang pernah menjadi ajudan dan teman seperjuangan almarhum suami Gusti
Biang yang telah gugur pada saat berjuang melawan Belanda. Selain itu,
Wayan juga sebagai penengah antara tokoh antagonis dan protagonis di
jalannya sebuah cerita yang mendukung untuk mendamaikan dalam setiap
percakapan. Wayan sehari-hari memiliki watak yang baik hati, setia, dan
lucu. Dalam drama Bila Malam Betambah Malam Ini Wayan sebagai sosok
lelaki tua yang rela menjadi pengabdi Gusti Biang karena rasa cintanya
untuk Gusti Biang.
f. Sudut pandang
Putu Wijaya menggunakan sudut pandang orang pertama dalam drama
Bila Malam Bertambah Malam.
g. Simbol dan majas
Putu Wijaya menggunakan simbol dan majas (gaya bahasa) pada drama
Bila Malam Bertambah Malam hari adalah gaya bahasa sehari-hari dan ada yang
menggunakan bahasa kasar.
h. Kelebihan dan Kekurangan
Pada drama ini dapat dilihat bagaimana seorang Putu Wijaya
mengonstruksi dan membuat alur cerita dengan rapi dan membuat pengarang
dialog tokoh-tokoh utama dengan dialog yang singkat namun dapat menarik
pembaca. Jika kita melihat dalam kenyataan yang nyata, topeng-topeng ini
sering dipakai demi kebohongan-kebohongan yang dilakukan. Tidak hanya
dalam rumah tangga, namun dalam berbagai bidang dan yang paling sering
adalah masalah percintaan sementara seseorang memanfaatkan berbagai
kepentingan yang ada untuk kepentingan yang menguntungkan bagi sebagian
pihak.
Putu Wijaya berhasil membuat alurnya menjadi sangat hidup dengan
pertikaian yang sebenarnya sangat sederhana namun dikemas dengan luar
biasa. Pertikaian yang muncul adalah masalah yang kompleks dan sering
dijumpai dalam masyarakat. Drama ini sukses dengan alur yang sangat rapi dan
bahasanya juga mudah dimengerti oleh para pembaca. Akan tetapi, ada beberapa
dialog percakapan yang menggunakan bahasa kasar yang menurut saya kurang
baik bila dibaca oleh anak-anak.
i. Simpulan
Naskah drama Bila Malam Bertambah Malam ini memiliki banyak
keterkaitan dengan kehidupan dan kedudukan manusia. Naskah drama ini
menceritakan tentang cinta yang terhalang perbedaan kasta. Naskah drama Bila
Malam Bertambah Malam bukan semata ingin menentang apa yang disebut
sebagai budaya.
Dari analisis di atas, naskah drama ini menyampaikan kepada pembaca
bahwa siapapun orangnya, dan dari rahim siapa ia tercipta, tetaplah seorang
manusia dan harus diperlakukan sebagaimana mestinya manusia. Tak peduli
apakah orang kaya maupun orang miskin, tetap harus saling menghargai karena
hidup tidak dapat lepas dari orang lain. Naskah drama Bila Malam Bertambah
Malam menyampaikan kepada pembaca tentang bagaimana semestinya
berperilaku kepada sesama manusia dan bahwa seorang yang dianggap
terhormatpun tak luput dari kesalahan.
Referensi :
http://eprints.ums.ac.id/26458/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
http://digilib.unila.ac.id/8438/12/BAB%20II.pdf