18020074034-Isma Aliyah Rahmawati
18020074034-Isma Aliyah Rahmawati
KENAPA?
Sering kali kita mendengar berita tentang merajalelanya virus corona (COVID-
19) di Indonesia khususnya. Pada tahun 2020 ini virus tersebut berhasil menghantui
masyarakat Indonesia dan sekitarnya. Bahkan hanya karena virus corona banyak
kegiatan yang dihentikan, guna mencegah penularan virus corona di kalangan
masyarakat. Hal tersebut terjadi di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya, banyak CFD
yang telah dihentikan sementara. Tidak hanya itu, tempat-tempat wisata baik umum
maupun religi juga telah ditutup, bahkan perkuliahan tatap muka juga telah dihentikan.
Seperti yang telah diberitakan oleh beritajatim.com – jaringan suara.com, kegiatan Car
Free Day (CFD) yang biasanya berlangsung pada minggu pagi telah ditiadakan
sementara waktu di semua titik kota Pahlawan. Hal ini untuk mencegah penularan virus
corona yang sudah masuk Indonesia dan sekitarnya. Tidak hanya itu, tempat-tempat
wisata yang ada juga untuk sementara waktu telah ditutup, bahkan perkuliahan tatap
muka juga telah dihentikan sementara, dengan alasan untuk mencegah penularan wabah
virus corona yang telah berkeliaran dimana-mana. Contohnya di kampus Universitas
Negeri Surabaya, pada tanggal 14 Maret 2000 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Universitas Negeri Surabaya telah mengadakan rapat koordinasi Penyikapan SE.
Kemendikbud Terkait Antisipasi Penyebaran Corona Virus (COVID-19). Dari hasil
pertemuan tersebut, telah ditetapkan bahwa segala bentuk perkuliahan tatap
muka/offline sementara waktu dihentikan dan digantikan dengan perkuliahan berbasis
online melalui E-Learning/WA/Email dan lain sebagainya, hal tersebut dipaparkan
dalam surat Edaran Rektor mulai hari Seninn 16 Maret 2000 sampai pemberitahuan
selanjutnya.
Maka dari itu, saya sebagai mahasiswa sebenarnya kurang setuju jika kebijakan
ini diterapkan disetiap kampus. Karena akan membuat proses belajar mengajar kurang
maksimal dan membuat mahasiwa menjadi merana karena corona. Untuk itu, menurut
saya kuliah dengan bertatap muka masih bisa dilakukan, karena virus corona tidak
melayang di udara, tapi menempel pada benda, sehingga penularannya tidak melalui
udara. Jadi, asalkan kita benar-benar menjaga kebersihan diri, menjaga daya tahan tubuh
kita dengan cara rutin berolahraga, rutin minum air agar tenggorokan tidak kering, cuci
tangan sebelum/sesudah makan dan juga menyiapkan masker atau hand sanitizer untuk
mengantisipasi virus corona. Karena percuma saja jika kuliah tatap muka dihentikan,
akan tetapi teman-teman masih berkeliaran di Mall, di jalan dan tempat ramai lainnya.
Lalu apa bedanya dengan kuliah tatap muka dijalankan? Untuk itu, lebih baik proses
perkuliahan tetap di jalankan sebagaimana mestinya tanpa harus ribet dengan adanya
corona.