Anda di halaman 1dari 3

Warna Itu

Ingatkah ucapanmu?

Ketika senja bersama jingganya

Bersama bait-bait indah

Hingga menjadi sajak yang elok

Burung-burung pun tak malu tuk diam

Tuk menikmatinya

Kicauannya bersama sahabat-sahabat mereka berceloteh

Sahabat di pesanggrahannya yang setia

Angin mulai membelai kulit ini

Tak satupun terdengar

Tapi dirasakan

Bisikan ke dalam jiwa

Adalah saksi jiwa

Yang bisu enggan untuk bicara

Tak kan terlupakan

Adalah bagian dari hidup

Isi dan irisan kisah

Membuat kokohnya hidup

Mengarungi janji janji terlewati


Di Balik Senja

Ketika memandang senja

Terlukis wajahmu masa laluku

Bias-bias

Tintanya darahku

Kuasnya jiwaku

Kanvasnya langit

Angin meniup raga

Saksi bergoyang lembut

Teriakan burung menyeringai

Lihat cakrawala

Tanya pada matahari

Apa hakekat bahasa alam

Yang perlu kita maknai dan pahajmi

Terus pandanglah senja

Hingga rautmu terlihat di sana

Adalah cerminmu

Selalu teringat

Seakan terhapus dalam benak

Sayangnya,

Rasa ini telah meneror jiwa

Sudah lama terpendam


Kini muncul kembali ke permukaan

Dan menyeretku ke dalam gua hitam

Hati mulai meluah

Takut masuk ke dalam jiwa

Semakin dalam

Rasa ini resah dan gelisah

Hingga pusara sukma tergal

Anda mungkin juga menyukai