Anda di halaman 1dari 6

MENILAI BUKTI SECARA KRITIS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 3

Nama :Ema Ambar Sari

NIM : 17631599

Prodi : S1 Keperawatan/semester 6

Langkah – langkah

1. Apakah PICO penelitian tersebut ? apakah PICO mirip dengan PICO ANDA ?
Pengaruh Modul Skin Personal Hygiene Terhadap Sikap dalam Pencegahan Skabies
Menurut saya PICO hampir sama, output pada journal juga sudah sama hasilnya

2. sebaiknya apakah penelitian tersebut dilakukan ? seberapa baik penelititian dikerjakan


?
Sebaiknya dilakukan

3. Apa makna hasil penelitian tersebut dan apakah hasilnya factor kebetulan ?

untuk mengetahui Pengaruh Modul Skin Personal Hygiene Terhadap Sikap dalam
Pencegahan Skabies, factor yang menyebabkan scabis adalah kurangnya pendidikan
kesehatan para santri tentang scabis ,dan factor lainnya seperti kebersiha diri dan
lingkungannya.

LANGKAH I: BANDINGKAN PICO HASIL PENCARIAN DENGAN PICO ANDA


(KASUS)

 Buat PICO hasil pencarian


 Bandingkan PICO anda (hasil pencarian)

PICO ANDA (KASUS KELOLAAN) PICO HASIL PENCARIAN


Fenomena santri yang tinggal di pesantren
pernah mengalami scabies, hal ini disebabkan
Problem : Scabies
karena pengetahuan rendah terhadap
perilaku hidup bersih dan sehat,
Intervensi : Modul, Skin Personal Hygiene, Penelitian ini menggunakan teknik simple
Sikap random sampling
Penyakit kulit skabies dipengaruhi oleh
beberapa faktor meliputi rendahnya tingkat
sosial ekonomi, personal hygene kurang baik,
kebersihan lingkungan, populasi penduduk
yang padat (Loetfia, 2008)

Pendidikan kesehatan adalah suatu media


untuk mendapatkan suatu perubahan pada
diri seorang individu, sebab dengan
Compare :Santri putra dan putri mendapatkan informasi pengetahuan menjadi
meningkat, hal ini tentu akan berpengaruh
pada sikap seseorang dalam peningkatan
kesehatan, terutama dalam pencegahan
penularan penyakit kulit skabies. Pendidikan
merupakan suatu proses dalam penyampaian
informasi dengan tehnik yang bervariasi akan
dapat meningkatkan wawasan dan berprilaku
dalam pencapaian hidup seseorang (Marisa,
2014).
Modul skin personal hygiene sebagai media
pendidikan kesehatan mampu menunjukkan
O:Keberhasilan Modul Skin Personal perubahan sikap dalam pencegahan skabies.
Hygiene Adanya pengaruh modul skin personal
hygiene sebagai media pendidikan kesehatan
terhadap sikap dalam pencegahan skabies.
LANGKAH II: SEBERAPA BAIK PENELITIAN DILAKUKAN

1. Recruitment
2. Allocation or adjustment
3. Maintenance
4. Measurement-blinded-objective

ASPEK YANG DINILAI DARI


KRITIK
ARTIKEL
1. Recruitment :
- Populasi : - Menurut saya pada journal ini peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah sudah tepat dalam pengambilan
seluruh santri yang tinggal di pondok populasi karena pengambilan
pesantren Roudhotul Muta’alimin populasi tidak hanya sebagian tetapi
Muta’alimat Jabon Sidoarjo sejumlah seluruh santri yang tinggal di pondok
72 orang pesantren Roudhotul Muta’alimin
- Sampel : Muta’alimat Jabon Sidoarjo
Besar sampel 60 orang menggunakan - Menurut saya pengambilan sampel
probability sampling sebanyak 60 orang sudah tepat karena
- Sampling : menunjukkan bahwa hampir
simple random sampling. setengahnya 48,3% berusia 12 – 13
tahun. Rata – rata rentang usia
responden dalam penelitian ini 12 –
19 tahun

- Untuk teknik pengambilan sample


menggunakan instrumen kuisioner
juga menurut saya sudah tepat .
2. Allocation or adjustment:
Acak : pengambilan menggunakan Pada journal peneliti menggunakan teknik
sample random sampling simple random sampling, dimana setiap
elemen padapeneliti ini populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
sample.
3. Maintenance: Menurut saya pada journal penelitian ini
Apakah status sebanding tetap terjaga belum valid karena belum menyantumkan
Perlakukan adequat sop pada penelitian .

4. Pengukuran:
 Eksperimen Menurut saya pengukuran menggunakan
Dengan menggunakan pra menggunakan pra experiment (one group
experiment (one group pre- pre-post test) . Rancangan ini tidak ada
post test) kelompok pembanding (kontrol), tetapi ada
observasi diawal (pretest) yang dilakukan
peneliti agar dapat bereksperimen untuk
mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi
LANGKAH III: APA MAKNA HASIL PENELITIAN

HASIL DAN INTERPRETASI


1. PENGUKURAN OUTCOME Terdapat pengukuran data, yaitu distribusi
Pada penelitian ini menggunakan frekuensi responden berdasarkan jenis
biner kelamin,usia,riwayat penyakit kulit dan
berdasarkan pretest dan posttest sikap
responden

1. NILAI P (UJI HIPOTESIS) Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan


adanya perubahan sikap pada responden,
yaitu nilai sikap sebelum di beri intervensi
46,7% baik, setelah diberi intervensi ada
peningkatan perubahan sikap yaitu 60% baik.
Selisih nilai rerata antara pretest dan posttest
intervensi meningkat sebanyak 13,3%. Hasil
peningkatan rata-rata nilai sikap responden
menunjukkan adanya perubahan sikap setelah
diberi intervensi. Berdasarkan hasil uji
wilcoxon disimpulkan bahwa didapatkan
signifikansi perbedaan rata-rata nilai sikap
pre test dan post test (p = 0,000; = 0,05).
2. TINGKAT KEPERCAYAAN nilai sikap sebelum di beri intervensi 46,7%
(ESTIMASI) baik, setelah diberi intervensi ada
peningkatan perubahan sikap yaitu 60% baik

KEPUTUSAN:
Penelitian ini layak digunakan, disimpulkan bahwa metode pendidikan kesehatan dalam
bentuk modul lebih mudah dimengerti dibandingkan hanya dengan ceramah biasa dalam
memahami cara mencegah penyakit skabies dan mempengaruhi perubahan sikap pada santri.

HASIL PENELITIAN:
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sikap responden setelah intervensi berupa pendidikan
kesehatan dengan menggunakan modul diperoleh adanya perubahan sikap menjadi lebih baik,
dengan hasil analisa signifikan yaitu nilai p =0,000. Pendidikan kesehatan dengan
menggunakan modul skin personal hygiene berdampak positif dalam perubahan sikap santri
di Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo. Perlu diterapkan sikap menjaga
kesehatan dan kebersihan kulit dalam mencegah penyakit skabies.

Anda mungkin juga menyukai