Anda di halaman 1dari 20

ISSN : 0853 - 2516

PERPUTARAN PIUTANG DAN PENGARUHNYA


TERHADAP MODAL KERJA

KOKO DENIK WAHYUDI


Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan Jember
Email: denmasko2@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perputaran


piutang terhadap modal kerja. Penelitian ini dilakukan terhadap laporan
keuangan PT Tempo Scan Pasific Jakarta yang diambil dari www.idx.co.id,
dan www.ecfin.co.id. Data diambil dengan menggunakan total sampling
(sensus) maksudnya adalah yang dijadikan sampel adalah seluruh jumlah
populasi yaitu laporan keuangan PT. Tempo Scan Pasific tahun 1997– 2013.
Analisis data yang dilakukan melalui berbagai uji antara lain (1) Uji Asumsi
Klasik, yang meliputi uji normalitas dan uji auto korelasi, (2) Uji Korelasi,
(3) Uji Regresi, dan (4) Uji Hipotesis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh antara
perputaran piutang dan modal kerja PT. Tempo Scan Pasific, Tbk. Hal ini
terjadi karena struktur keuangan yang ada di PT. Tempo Scan Pasific, Tbk
dimana nilai piutang sangat kecil bila dinbandingkan dengan akun-akun
yang lainnya, seperti kas persediaan dan aktiva lancar lainnya.

Kata Kunci : Pengaruh, Perputaran Piutang, Modal Kerja

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 71


ISSN : 0853 - 2516

PENDAHULUAN misalnya untuk membeli bahan baku,


membayar upah karyawan dan
Piutang merupakan elemen sebagainya. Modal kerja merupakan
penting dari modal kerja. Menurut asset perusahaan yang diputar dan
Lukman Syamsudin,(1994:48) digerakkan secara terus-menerus
menyatakan bahwa “Piutang adalah sejalan dengan tujuan perusahaan. Ini
semua klaim dalam bentuk uang menunjukkan bahwa modal kerja
terhadap perorangan, organisasi atau merupakan salah satu unsur aktiva
debitur lainnya”. Piutang timbul dari yang sangat penting bagi perusahaan.
beberapa jenis transaksi, dimana Untuk melaksanakan kegiatan
yang paling umum adalah dari operasional dengan baik maka
penjualan barang ataupun jasa secara didukung dengan modal kerja yang
kredit. Melalui piutang diharapkan baik. Modal kerja berasal dari hasil
perusahaan mampu meningkatkan pengurangan aktiva lancar terhadap
pendapatan atau penjualan sehingga hutang lancar. Modal kerja
akan menambah modal kerja. dipengaruhi oleh kenaikan aktiva
Piutang merupakan akun yang selalu lancar. Piutang merupakan
berputar, atau disebut juga account komponen yang signifikan dalam hal
receivable turnover. Perputaran kenaikan aktiva lancar. Dengan
piutang akan berpengaruh langsung bertambahnya piutang maka
terhadap efisiensi modal kerja. bertambah pula aktiva lancar yang
Makin tinggi rasio menunjukan pada akhirnya menambah modal
bahwa modal kerja yang ditanamkan kerja. Hal ini juga dijelaskan oleh
dalam piutang makin rendah Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty
(dibandingkan dengan rasio tahun (2005 : 117) bahwa “Penghasilan
sebelumnya) dan tentunya kondisi ini yang dicatat berdasarkan basis akrual
bagi perusahaan semakin baik. (accrual basis), mengakibatkan
Sebaliknya, jika rasio makin rendah, kenaikan aktiva lancar seperti kas
maka ada over investment dalam atau piutang, dan oleh karenanya
piutang. Rasio perputaran piutang menaikan modal kerja.”
memberikan pemahaman tentang Menurut Kasmir (2010),
kualitas piutang dan kesuksesan perputaran piutang akan berpengaruh
penagihan piutang. (Kasmir, 2010) langsung terhadap efisiensi modal
Menurut Ridwan (2002:155) kerja. Makin tinggi rasio
modal kerja yaitu investasi menunjukan bahwa modal kerja yang
perusahaan pada aktiva jangka ditanamkan dalam piutang makin
pendek, yaitu kas, persediaan dan rendah (dibandingkan dengan rasio
piutang usaha. Modal kerja tahun sebelumnya) dan tentunya
disediakan untuk membiayai kondisi ini bagi perusahaan semakin
kegiatan perusahaan sehari-hari baik. Sebaliknya, jika rasio makin

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 72


ISSN : 0853 - 2516

rendah, maka ada over investment kredit, hal terebut sesuai dengan
dalam piutang. Rasio perputaran penjelasan Harnanto (2002:174)
piutang memberikan pemahaman bahwa ”Piutang meliputi semua
tentang kualitas piutang dan klaim hakuntuk menuntut
kesuksesan penagihan piutang. Oleh pembayaran kepada pihak lain,
karena itu diperlukan suatu kajian yang pada umumnya akan
yang bersifat kasuistis pada sebuah berakibatadanya penerimaan kas
perusahaan tertentu untuk dimasa yang akan datang.” Begitu
memperoleh gambaran dan juga dengan Simamora (2000:208)
penguatan tentang pengaruh menyatakan bahwa ”Piutang
perputaran piutang terhadap modal (receivables) merupakan klaim
kerja. yang muncul dari penjualan barang
dagangan, penyerahan jasa,
TINJAUAN PUSTAKA pemberian pinjaman dana, atau
jenis transaksi lainnya yang
1. Piutang
membentuk suatu hubungan dimana
a. Pengertian Piutang
satu pihak berutang kepada pihak
Piutang adalah tuntutan kepada
lainnya.”
pihak lain untuk memperoleh uang,
Warren, dkk (2005:392)
barang dan jasa tertentu (aktiva)
menyatakan ”Piutang (receivable)
pada masa yang akan datang,
adalah meliputi semua klaim dalam
sebagai akibat penyerahan barang
bentuk uang terhadap pihak lainnya,
atau jasa yang dilakukan saat ini.
termasuk individu, perusahaan, atau
Piutang akan menimbulkan aliran
organisasi lainnya.” Dapat pula
kas masuk di masa yang akan
dikatakan bahwa Piutang mencakup
datang. Piutang harus
semua tagihan dalam bentuk uang
diklasifikasikan sebagai aktiva
kepada perseorangan, badan usaha
masa kini, jika pengumpulan
atau pihak tertagih lainnya. Artinya
piutang diharapkan dapat dilakukan
pihak lain yang berhutang kepada
dalam periode kurang dari satu
perusahaan.
tahun atau satu siklus operasi,
Piutang timbul umumnya dari
tergantung yang mana yang lebih
transaksi dari penjualan barang dan
lama.
jasa secara kredit, sebagian lain
Dalam arti luas, piutang dagang
timbul dari pinjaman yang
meliputi semua tuntutan yang tidak
diberikan perusahaan seperti kepada
terjadi dengan membuat janji
karyawan, pemegang saham, &
membayar secara tertulis. Dalam
perorangan lain. Piutang dapat
arti sempit piutang dagang
dimengerti sebagai hak perusahaan
merupakan tuntutan yang timbul
untuk menagih sejumlah uang
karena kegiatan menjual barang
kepada pihak lain. Adapun Suharli
atau menyerahkan jasa secara
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 73
ISSN : 0853 - 2516

(2006:201) mengatakan bahwa barang, atau jasa kepada pelanggan


”Piutang mencakup semua tagihan atau pihak-pihak lainnya.”
dalam bentuk uang kepada Piutang (receivables)
perseorangan, badan usaha, atau merupakan elemen modal kerja
pihak tertagih lainnya.”Sedangkan yang juga selalu dalam keadaan
Kieso, dkk (2006:386) berputar secara terus menerus
mendefinisikan bahwa ”Piutang dalam rantai perputaran modal
(receivables) adalah klaim uang, kerja, seperti gambar berikut :

Gambar 2.1 Perputaran Modal Kerja


Kas Barang (Inventory) Piutang Kas

Islahuzzaman, 2005

Untuk menjadikan piutang lebih cepat, termasuk persentase


dalam bentuk uang tunai potongan harga dan seberapa cepat
memerlukan waktu yang tergantung pembayaran harus dilakukan untuk
dari syarat kredit yang diberikan memenuhi persyaratan pemberian
oleh perusahaan dan kelancaran potongan harga, (3) Standar kredit
pengembaliannya. Oleh karena itu yang memiliki arti kekuatan
semakin besar nilai elemen piutang keuangan yang disyaratkan atas
semakin besar pula resiko yang pelanggan yang menerima fasilitas
timbul. Leman dan Eko Pranoto kredit, (4) Kebijakan penagihan
(2000 : 72) menjelaskan bahwa : yang diukur oleh seberapa keras
“Piutang merupakan salah satu atau lunaknya perusahaan dalan
aktiva lancar perusahaan yang usaha menagih akun-akun yang
memerlukan pengawasan khusus.” lambat pembayarannya.”
Pengawasan dilakukan untuk
menghindari kerugian-kerugian b. Klasifikasi Piutang
yang lebih besar dapat timbul dari Piutang dapat diklasifikasikan
perkiraan ini akibat adanya piutang dalam beberapa cara, klasifikasi yang
yang tak tertagih (Bad debt paling sering digunakan secara
expense). Menurut Eugene F. umum dalam praktek adalah
Brigham (2006:175), kredit terdiri klasifikasi piutang menjadi piutang
atas empat variabel yaitu : (1) Masa usaha, wesel tagih, dan piutang lain-
kredit yang merupakan jangka lain. Seperti yang dikemukakan oleh
waktu yang diberikan kepada Warren, dkk (2005:392) yang
pembeli untuk melunasi menyatakan bahwa piutang dapat
pembelinya, (2) Potongan harga diklasifikasikan sebagai Piutang
yang diberikan untuk pembayaran

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 74


ISSN : 0853 - 2516

Usaha, Wesel tagih, dan Piutang Piutang lain-lain (other


lain-lain. receivables), merupakan sejenis
Piutang Usaha (account piutang yang biasanya disajikan
receivable), jenis piutang yang secara terpisah dalam neraca yang
timbul dari transaksi penjualan biasanya disajikan dibawah judul
barang atau jasa secara kredit. investasi. Piutang lain-lain ini antara
Biasanya piutang usaha diperkirakan lain meliputi piutang bunga, piutang
akan tertagih dalam periode waktu pajak, piutang karyawan dan
30-60 hari. Menurut Michell Suharli sebagainya.
(2006 : 202) menyatakan bahwa : Secara lebih terperinci Kieso,
”Jumlah piutang dari pelanggan yang dkk (2002:386) mengklasifikasikan
terjadi karena transaksi penjualan piutang dengan dua cara yaitu
barang dan jasa.” Sedangkan sebagai berikut:
menurut Hery (2009:266) 1) Pengklasifikasian piutang
menyatakan bahwa : ”jumlah yang berdasarkan untuk tujuan dalam
akan ditagih dari pelanggan sebagai laporan keuangan dibagi
akibat penjualan barang atau jasa menjadi dua yaitu piutang lancar
secara kredit.” dan piutang tidak lancar. Piutang
Wesel tagih (notes receivable), lancar adalah piutang jangka
merupakan jumlah yang terutang pendek (short term
bagi karyawan dimana pelanggan receivables)yang diharapkan
dimaksud telah menerbitkan surat akan tertagih dalam satu tahun
utang formal pada perusahaan. Wesel atau selama siklus operasi
ini biasanya digunakan untuk periode berjalan, mana yang lebih
kredit lebih dari 60 hari. Hery panjang. Sedangkan piutang
(2009:266) menyatakan bahwa tidak lancar adalah piutang
:”piutang wesel adalah tagihan jangka panjang (long term
perusahaan kepada pembuat wesel. receivables), jenis piutang
Pembuat wesel adalah pihak yang dimana yang masuk kategori ini
telah berhutang kepada perusahaan, merupakan seluruh piutang yang
baik melalui pembelian barang atau tidak termasuk kategori
jasa secara kredit maupun melalui sebelumnya.
peminjaman sejumlah uang. Pihak 2) Pengklasifikasian piutang
yang berhutang berjanji kepada berdasarkan sebab terjadinya
perusahaan (selaku pihak yang piutang tersebut.
dihutangkan) untuk membayar Pengklasifikasian piutang
sejumlah uang tertentu berikut berkaitan dengan perbedaan
bunganya dalam kurun waktu yang penting antara piutang hasil
telah disepakati.” perdagangan dan yang bukan
hasil perdagangan, dibagi

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 75


ISSN : 0853 - 2516

menjadi dua bagian, yaitu dengan nilai jatuh tempo. Nilai


piutang dagang dan piutang non jatuh tempo terdiri dari nilai
dagang. nominal ditambah dengan bunga
Piutang dagang (trade yang diperoleh selama masa
receivables) merupakan jumlah periode tertentu.
terutang oleh pelanggan sebagai Piutang non-dagang (non-
bagian dari aktivitas normal trade receivables) merupakan
bisnis perusahaan berupa piutang yang bukan dari hasil
penjualan barang atau jasa perdagangan atau sering disebut
secara kredit kepada pelanggan juga meliputi semua jenis
yang dapat disub-klasifikasikan piutang lainnya yang muncul
lagi menjadi piutang usaha dari berbagai transaksi (yang
(accountreceivables) dan wesel bukan transaksi normal
tagih (notes receivable). Piutang perusahaan) yang dapat berupa
usaha (account receivables) janji tertulis untuk membayar
adalah janji lisan dari pembeli atau mengirimkan sesuatu,
untuk membayar barang dan jasa contohnya antara lain : uang
yang dibeli biasanya dapat muka kepada karyawan dan staf,
ditagih dalam waktu 30 sampai uang muka kepada anak
60 hari. Sedangkan wesel tagih perusahaan, deposito untuk
(notes receivable) adalah janji menutup kemungkinan kerugian
tertulis secara formal untuk atau kerusakan, piutang dividen
membayar sejumlah uang dan bunga, piutang pajak yang
tertentu pada tanggal tertentu di lebih disetor, klaim antara lain
masa depan (tanggal jatuh terhadap perusahaan asuransi
tempo). Wesel tagih ini sendiri untuk kerugian yang
ada yang bersifat jangka pendek dipertanggungkan, terdakwa
maupun jangka panjang yang dalam suatu perkara hukum,
terdiri lagi atas dua jenis yaitu : perusahaan pengangkutan untuk
(1) Wesel tagih tidak berbunga barang yang rusak atau hilang
(interest bearing note) Jenis dan lain sebagainya.
wesel tagih dimana nilai nominal
wesel (yang tertera pada lembar c. Faktor – Faktor yang
wesel) sama besarnya dengan Mempengaruhi Besarnya
nilai jatuh tempo; (2) Wesel Piutang
tagih berbunga (non-interest Besar kecilnya piutang
bearing note) Jenis wesel tagih dipengaruhi oleh beberapa faktor.
dimana nilai nominal wesel Faktor-faktor tersebut diantaranya
(nilai yang tertera pada lembar seperti yang dikemukakan oleh
wesel) tidak sama besarnya Bambang Riyanto(2008: 85-87)

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 76


ISSN : 0853 - 2516

sebagai : volume penjualan kredit, Perusahaan yang menjalankan


syarat pembayaran penjualan kredit, kebijaksanaan secara aktif, maka
ketentuan tentang pembatasan kredit, perusahaan harus mengeluarkan
kebijaksanaan dalam mengumpulkan uang yang lebih besar untuk
piutang dan kebiasaan membayar membiayai aktivitas
dari para langganan. pengumpulan piutang, tetapi
1) Volume Penjualan Kredit, dengan menggunakan cara ini,
Makin besar proporsi penjualan maka piutang yang ada akan
kredit dari keseluruhan lebih cepat tertagih, sehingga
penjualan memperbesar jumlah akan lebih memperkecil jumlah
investasi dalam piutang. piutang perusahaan. Sebaliknya,
2) Syarat Pembayaran Penjualan jika perusahaan menggunakan
Kredit, Syarat pembayaran kebijaksanaan secara pasif, maka
penjualan kredit dapat bersifat pengumpulan piutang akan lebih
ketat atau lunak. Apabila lama, sehingga jumlah piutang
perusahaan menetapkan syarat perusahaan akan lebih besar.
pembayaran yang ketat berarti Pengertian kebijksanaan
bahwa perusahaan lebih pengumpulan piutang juga
mengutamakan keselamatan dinyatakan Lukman Syamsudin
kredit dari pada pertimbangan (2007:272) sebagai berikut :
profitabilitas. Syarat yang ketat “Kebijaksanaan pengumpulan
misalnmya dalam bentuk batas piutang suatu perusahaan
waktu pembayaran yang pendek, merupakan prosedur yang harus
pembebanan bunga yang berat diikuti dalam mengumpulkan
pada pembayaran piutang yang piutang-piutang bilamana sudah
terlambat. jatuh tempo.” Beberapa teknik
3) Ketentuan Tentang Pembatasan pengumpulan piutang yang
Kredit, Dalam penjualan kredit biasanya dilakukan perusahaan
perusahaan dapat menetapkan bila pelanggan belum membayar
batas maksimal atau plafond sampai dengan waktu yang telah
bagi kredit yang diberikan ditentukan, dijelaskan oleh
kepada para langganannya. Lukman Syamsudin (2007:274)
Makin tinggi plafond yang sebagai berikut :
ditetapkan bagi masing-masing a) Melalui surat. Bilamana
langganan berarti makin besar waktu pembayaran utang
pula dana yang diinvestasikan dari langganan sudah lewat
dalam piutang. Begitu pula beberapa hari tetapi belum
sebaliknya. juga dilakukan pembayaran
4) Kebijaksanaan dalam maka perusahaan dapat
Mengumpulkan Piutang, mengirim surat dengan nada

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 77


ISSN : 0853 - 2516

”mengingatkan” (menegur) dapat menggunakan


langganan yang belum tindakan-tindakan hukum
membayar tersebut bahwa dengan mengajukan gugatan
utangnya sudah jatuh tempo. perdata melalui pengadilan.
Apabila utang tesebut belum
juga dibayar setelah d. Perputaran Piutang (Receivable
beberapa hari surat dikirim Turnover)
maka dapat dikirimkan surat Penjualan secara kredit akan
kedua yang nadanya lebih mempengaruhi kinerja keuangan
keras. perusahaan secara keseluruhan,
b) Melalui telepon. Apabila terutama timbulnya piutang yang
sudah dikirim surat teguran mengakibatkan penerimaan kas
ternyata utang-utang dimasa yang akan datang.
tersebut belum juga dibayar, Kelancaran penerimaan piutang dan
maka bagian kredit dapat pengukuran baik tidaknya investasi
menelpon langganan dan dalam piutang dapat diketahui dari
secara pribadi memintanya tingkat perputrannya. Piutang yang
untuk segera melakukan terdapat dalam suatu perusahaan
pembayaran. Kalau dari akan selalu dalam keadaan berputar.
hasil pembicaraan tersebut Perputaran piutang akan menunjukan
ternyata misalnya langganan berapa kali piutang yang timbul
mempunyai alasan yang sampai piutang tersebut dapat
dapat diterima maka tertagih kembali kedalam kas
mungkin perusahaan dapat perusahaan. Darsono (2004:59)
memberikan perpanjangan memberikan keterangan mengenai
sampai satu jangka waktu perputaran piutang sebagai berikut
tertentu. :“Perputaran piutang adalah seberapa
c) Kunjungan personel. Teknik kali saldo rata-rata piutang
pengumpulan piutang dikonversikan ke dalam kas selama
dengan jalan melakukan periode tertentu”.
kunjungan secara personal Perputaran piutang menurut S.
atau pribadi ke tempat Munawir (2004:75) yaitu : “Posisi
langganan seringkali piutang dan taksiran waktu
digunakan karena dirasakan pengumpulannya dapat dilihat
sangat efektif dalam usaha- dengan menghitung perputaran
usaha pengumpulan piutang. piutang tersebut (turn over
d) Tindakan yuridis. Bilamana receivable) yaitu dengan membagi
ternyata langganan tidak total penjualan kredit (netto) dengan
mau membayar utang- piutang rata-rata”.
utangnya maka perusahaan

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 78


ISSN : 0853 - 2516

Sedangkan Harnanto ditanamkan dalam piutang, sehingga


(1999:194) menambahkan “Pada makin tinggi perputaran piutang
dasarnya tingkat perputaran rata-rata berarti makin efisien modal yang
piutang, harus dihitung berdasarkan digunakan.
hasil penjualan kredit. Tetapi karena
didalam laporan keuangan yang 2. Modal Kerja
dipublikasikan biasanya tidak a. Pengertian Modal Kerja
dinyatakan secara terpisah antara Menurut John Fred Weston dan
penjualan tunai dan kreditnya, maka Thomas G. Copeland, (1991 ; 327)
pihak ekstern pada umumnya menjelaskan bahwa “Modal kerja
menggunakan data hasil penjualan merupakan investasi perusahaan
secara total dengan suatu asumsi dalam bentuk uang tunai, surat
bahwa penjualan tunai relatif kecil berharga, piutang dan persediaan
dan kurang berarti.” Maka, menurut dikurangi dengan kewajiban lancar
Harnanto ( 1999:194) “perputaran yang digunakan untuk membiayai
piutang dapat dihitung dengan cara aktiva lancar”. Menurut Tunggal,
membandingkan antara penjualan 2000: 90 pengertian modal kerja
Bersih dengan Piutang Rata-rata. yaitu :1) Modal kerja adalah selisih
”Dari pengertian ini dapat lebih antara aktiva lancar dengan
disimpulkan bahwa perputaran kewajiban lancar ; 2) Modal kerja
piutang terdiri dari dua variabel yaitu adalah aktiva lancar. Modal kerja
total penjualan bersih dan rata secara mendalam terkandung dalam
piutang. Rata-rata piutang dapat konsep modal kerja dibagi menjadi
diperoleh dengan cara menjumlahkan tiga macam yaitu ( Kasmir, 2008 :
piutang awal periode dengan piutang 250) :
akhir periode dibagi dua. Adakalanya 1) Konsep kuantitatif, Konsep
angka penjualan kredit untuk suatu kantitatif menyebutkan bahwa
periode tertentu tidak dapat diperoleh modal kerja adalah seluruh aktiva
sehingga yang digunakan sebagai lancar. Dalam konsep ini adalah
penjualan kredit adalah angka total bagaimana mencukupi kebutuhan
penjualan. dana untuk membiayai operasi
Dari definisi dapat diketahui perusahaan jangka pendek.
bahwa rasio perputaran yang tinggi Konsep ini sering disebut dengan
mencerminkan kualitas piutang yang modal kerjakotor (gross
semakin baik. Makin cepat workingcapital ). Kelemahan
perputaran piutang berarti semakin konsep ini adalah pertama, tidak
cepat modal kembali. Tingkat mencerminkan tingkat likuditas
perputaran piutang suatu perusahaan perusahaan dan kedua, konsep ini
dapat menggambarkan tingkat tidak mementingkan kualitas
efisiensi modal perusahaan yang apakah modalkerja dibiayai oleh

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 79


ISSN : 0853 - 2516

hutang jangka panjang atau kenyataannya terkadang tidak


hutang jangka pendek atau selalu demikian.
pemilik modal. Jumlah modal
kerja yang besar belum tentu b. Faktor Penentu Besarnya
menjamin margin of safety bagi Modal Kerja
perusahaan sehingga Prastowo dan Julianty
kelangsungan operasi perusahaan (2005:112), modal kerja bersih dapat
belum terjamin. didefinisikan sebagai total aktiva
2) Konsep kualitatif. Konsep lancar (gross working capital) atau
kualitatif merupakan konsep yang selisih antara aktiva lancar dan utang
menitik beratkan kepada kualitas lancar (net working capital).
modal kerja. Konsep ini melihat Sehingga besarnya modal kerja
selisih antara jumlah aktiva lancar bersih ditentukan oleh aktiva lancar
dengan kewajiban lancar (net dan hutang lancar. Munawir
working capital ). Keuntungan (2004:14) menyatakan bahwa “aktiva
konsep ini adalah terlihatnya lancar adalah uang kas dan aktiva
tingkat likuiditas perusahaan. lainnya yang dapat diharapkan untuk
Aktiva lancar yang lebih besar dicairkan atau ditukarkan menjadi
dari kewajiban lancar uang tunai, dijual atau dikonsumer
menunjukkan kepercayaan para dalam periode berikutnya (paling
kreditur kepada pihak perusahaan lama satu tahun atau dalam
sehingga kelangsungan operasi perputaran kegiatan usahan yang
perusahaan akan lebih terjamin normal) ”Yang termasuk aktiva
dengan dana pinjaman dari lancar yaitu:
kreditur. 1) kas atau uang tunai yang dapat
3) Konsep fungsional. Konsep digunakan untuk membiayai
fungsional menekankan kepada operasi perusahaan.
fungsi dana yang dimiliki 2) Investasi jangka pendek atau
perusahaan dalam memperoleh surat berharga adalah investasi
laba. Artinya sejumlah dana yang yang sifatnya sementara (jangka
dimiliki dan digunakan pendek) dengan maksud untuk
perusahaan untuk meningkatkan memanfaatkan uang kas yang
laba perusahaan. Semakin banyak untuk sementara belum
dana yang digunakan sebagai dibutuhkan dalam operasi.
modal kerja seharusnya dapat 3) Piutang wesel, adalah tagihan
meningkatkan perolehan laba. perusahaan terhadap pihak lain
Demikian sebaliknya, jika dana yang dinyatakan dalam suatu
yang digunakan sedikit, laba pun wesel atau perjanjian yang diatur
akan menurun. Akan tetapi dalam undang-undang, maka
wesel ini lebih memiliki

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 80


ISSN : 0853 - 2516

kekuatan hukum dan lebih Menurut Munawir (2004:18)


terjamin pelunasannya dan menyatakan bahwa “hutang lancar
piutang wesel ini dapat atau hutang jangka pendek adalah
diperjualbelikan atau kewajiban keuangan perusahaan
didiskontokan. yang pelunasan atau pembayarannya
4) Piutang dagang, adalah tagihan akan dilakukan dalam jangka
kepada pihak lain sebagai akibat pendek (satu tahun sejak tanggal
adanya penjualan barang secara neraca) dengan menggunakan aktiva
kredit. lancar yang dimiliki oleh
5) Persediaan, untuk perusahaan perusahaan. ”Yang termasuk hutang
dagang yang dimaksud dengan lancar, yaitu :
persediaan adalah barang-barang 1) Hutang dagang, adalah hutang
yang diperdagangkan yang yang timbul akibat adanya
sampai tanggal neraca masih pembelian secara kredit.
digudang atau belum laku 2) Hutang wesel, adalah hutang
terjual. Untuk perusahaan yang disertai janji tertulis (yang
manufaktur maka persediaan diatur dengan undang-undang )
barang yang dimiliki meliputi untuk melakukan pembayaran
persediaan bahan mentah, sejumlah tertentu pada waktu
persediaan barang dalam proses, tertentu dimasa yang akan
dan persediaan barang jadi. datang.
6) Piutang penghasilan atau piutang 3) Hutang pajak, baik pajak untuk
yang masih harus diterima, perushaaan yang bersangkutan
adalah penghasilan yang sudah ataupun pajak pendapatan
menjadi hak perusahaan karena karyawan yang belum disetorkan
telah memberikan jasa atau kepada Negara.
prestasinya, tetapi belum 4) Biaya yang masih harus dibayar,
diterima pembayarannya, adalah biaya-biaya yang sudah
sehingga merupakan tagihan. terjadi tetapi belum melakukan
7) Persekot atau biaya yang dibayar pembayaran.
dimuka, adalah pengeluaran 5) Hutang jangka panjang yang
untuk memperoleh jasa atau segera jatuh tempo, adalah
prestasi dari pihak, tetapi sebagian atau seluruh hutang
pengeluaran itu belum menjadi jangka panjang yang sudah
biaya, jasa dan prestasi pihak menjadi hutang jangka pendek
lain itu belum dinikmati oleh karena harus segera dilakukan
perusahaan pada periode ini pembayaran.
melainkan periode berikutnya. 6) Penghasilan yang diterima
dimuka, adalah penerimaan uang

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 81


ISSN : 0853 - 2516

untuk penjualan barang dan jasa d. Penggunaan Modal Kerja


yang belum direalisasikan. Penggunaan dana untuk modal
kerja dapat diperoleh dari kenaikan
c. Sumber – sumber Modal aktiva dan penurunan pasiva.
Kerja (Kasmir, 2008 : 258) Secara umum
Kebutuhan akan modal kerja mengatakan bahwa penggunaan
mutlak disediakan perusahaan dalam modal kerja biasa digunakan untuk :
bentuk apapun. Oleh itu, untuk a) Pengeluaran untuk gaji, upah, dan
memenuhi bebutuhan tersebut biaya operasi perusahaan lainnya,
diperlukan sumber-sumber modal untuk menunjang penjualan, b)
kerja yang dapat dicari dari berbagai Pengeluaran untuk membeli bahan
sumber yang tersedia. Namun, dalam baku atau barang dagangan yang
pemilihan sumber modal perlu akan digunakan untuk proses
diperhatikan untung ruginya sumber produksi atau untuk dijual kembali,
modal tersebut. Pertimbangan ini c) Menutupi kerugian akibat
perlu dilakukan agar tidak menjadi penjualan surat berharga, d)
beban perusahaan ke depan atau akan Pembentukan dana yang merupakan
menimbulkan masalah yang tidak pemisahan aktiva lancar untuk tujuan
diinginkan. Sumber modal kerja tertentu dalam jangka panjang,
menurut Tunggal (2000:104) misalnya pembentukan dana pensiun,
meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) dana ekspansi, atau dana pelunasan
Operasi rutin perusahaan, 2) Laba obligasi. Pembentukan dana ini akan
yang diperoleh dari penjualan surat- mengubah bentuk aktiva dari aktiva
surat berharga, 3) Penjualan aktiva lancar menjadi aktiva tetap, e)
tetap, penanaman jangka panjang / Pembelian aktiva tetap ( tanah,
aktiva tak lancar dan lain-lain, 4) bangunan, kendaraan, mesin, dan
Pengembalian pajak dan keuntungan lain-lain), f) Pembayaran utang
luar biasa lainnya, 5) Penerimaan jangka panjang (obligasi, hipotek,
yang diperoleh dari penjualan utang bank jangka panjang), g)
obligasi saham dan penyetoran dana Pengambilan uang atau barang untuk
oleh para pemilik perusahaan, 6) kepentingan pribadi, h) Penggunaan
Penerimaan pinjaman jangka panjang lainnya.
dan jangka pendek yang diperoleh
dari bank atau pihak lain, 7) METODE PENELITIAN
Pinjaman yang dijamin dengan
hipotek atas aktiva tetap atau aktiva Penelitian ini dilakukan terhadap
tak lancer. laporan keuangan PT Tempo Scan
Pasific Jakarta yang diambil dari
www.idx.co.id, dan www.ecfin.co.id.
Data diambil dengan menggunakan

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 82


ISSN : 0853 - 2516

total sampling (sensus) maksudnya yang meliputi uji normalitas dan uji
adalah yang dijadikan sampel adalah auto korelasi, (2) Uji Korelasi, (3)
seluruh jumlah populasi yaitu Uji Regresi, dan (4) Uji Hipotesis.
laporan keuangan PT. Tempo Scan Semua perhitungan dalam analisi
Pasific tahun 1997– 2013. Data data dilakukan dengan bantuan
dikumpulkan dengan teknik program SPSS 16.
dokumentasi yaitu berupa dokumen
laporan keuangan perusahaan yang ANALISIS DATA
dikumpulkan melalui berbagai 1 Uji Asumsi Klasik
sumber. a. Uji Normalitas
Data yang terkumpul Uji normalitas merupakan
selanjutnya di lakukan selanjutnya di persyaratan yang sangat penting pada
analisis sehingga dapat ditarik pengujian kebermaknaan
kesimpulan yang sangat berguna bagi (signifikansi) koefisien regresi. Pada
penelitian sebagai dasar untuk penelitian ini digunakan uji satu
membuat kesimpulan. Analisis data sampel Kolmogorov-Smirnov untuk
yang dilakukan melalui berbagai uji menguji normalitas model regresi.
antara lain (1) Uji Asumsi Klasik,

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
PerputaranPiutang .150 17 .200 .934 17 .256
ModalKerja .102 17 .200* .970 17 .818

Dari hasil pengujian normalitas diperoleh untuk nilai residual sebesar


model regresi menunjukkan bahwa 0,200 lebih besar dari 0,05.
nilai residual dari model berdistribusi Untuk mengetahui normalitas
normal. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi yang diperoleh dapat
hasil perhitungan normalitas dilhat dari normal plot. Hasil PP plot
menunjukan nilai probabilitas (sig.) untuk uji normalitas dapat dilihat
Kolmogorov-Smirnov Test yang pada gambar berikut :

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 83


ISSN : 0853 - 2516

Gambar 1. Uji Normalitas

Dari grafik di atas terlihat data


menyebar disekitar garis diagonal b. Uji Autokorelasi
sehingga dapat disimpulkan bahwa Hasil dari perhitungan Durbin-
nilai residual hasi taksiran regresi Watson Statistik adalah sebagai
memenuhi asumsi berdistribusi berikut :
normal.
Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .140a .020 -.046 6.516E11 .067

Dapat dilihat bahwa nilai d = 2. Uji Korelasi


0,067 nilai dL = 1.3295 dan nilai dU Analisis koefisien korelasi
= 1.38122. Sehingga didapatkan d < digunakan untuk mengetahui
dL, maka menunjukkan Ho ditolak, seberapa besar tingkat kekuatan
sehingga dinyatakan tidak ada hubungan antara perputaran piutang
autokorelasi baik positif maupun terhadap modal kerja. Hasil korelasi
negatif. Perason penelitian ini adalah sebagai
berikut :

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 84


ISSN : 0853 - 2516

Tabel 3. Hasil Uji Kolerasi


Correlations
PerputaranPiu ModalKerj
tang a
PerputaranPiutang Pearson Correlation 1 .140
Sig. (2-tailed) .592
N 17 17
ModalKerja Pearson Correlation .140 1
Sig. (2-tailed) .592
N 17 17

Dari perhitungan Korelasi 3. Analisis Regresi


Pearson diatas dapat disimpulkan Untuk menguji pengaruh antara
bahwa ada hubungan antara besarnya perputaran piutang terhadap
perputaran piutang terhadap modal modal kerja. Maka digunakanlah
kerja, yaitu dengan nilai 0,14 atau berbagai metode statistika-
dengan nilai r > 0 artinya telah matematika antara lain metode
terjadi hubungan yang linier positif, regresi linier sederhana.
yaitu semakin besar variable X maka Dengan menggunakan SPSS 16
semakin besar variable Y. for Windows untuk membuat Regresi
Linier pada data Perputaran Piutang
dan Modal Kerja maka diperoleh
tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4. Hasil Uji Regresi


Model Summaryb
Std. Error Change Statistics
R Adjusted
Model R of the R Square F Sig. F
Square R Square
Estimate Change Change df1 df2
Change
1 .140a .020 -.046 6.516E11 .020 .300 1 15 .592

Dari tabel ini diperoleh koefisien Tbk dan sisanya 98% dipengaruhi
determinasi dari regresi linier oleh faktor lain.
sederhana [R Square] R2 = 0,020. Pada kolom Sig. F Change
Dengan kata lain, hanya sebesar 2% dihasilkan nilai sebesar 0,592 hal ini
perputaran piutang mempengaruhi menunjukkan bahwa diperoleh nilai
modal kerja PT. Tempo Scan Pasific, Signifikansi = 0,592. Karena α =
0.05 < Sig = 0,592 maka H0 diterima.

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 85


ISSN : 0853 - 2516

Dengan kata lain, perputaran piutang modal kerja (variabel y) PT. Tempo
(variabel x) tidak mempunyai Scan Pasific, Tbk.
pengaruh yang signifikan terhadap

Tabel 5. Nilai Koefisien Regresi


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.555E11 7.464E11 1.146 .270
PerputaranPiutang 3.732E10 6.814E10 .140 .548 .592

Dari tabel hasil analisis regresi ttabel diperoleh 2,1315, karena t hitung
diatas ditetapkan bahwa model <ttabel maka H0 diterima. Artinya
analisis regresi linearnya adalah Y = tidak ada pengaruh positif antara
b0 + B1 X1 atau Y = 8,555+3,732 X. perputaran piutang terhadap modal
Konstanta sebesar 8,555 menyatakan kerja.
bahwa jika tidak ada perputaran
piutang maka modal kerja bersih PEMBAHASAN
adalah sebesar 8,555. Koefisien
regresi X 3,732 menyatakan bahwa Pada hasil uji korelasi
setiap penambahan / peningkatan 1 didapatkan hasil sebesar 0,140 yang
perputaran piutang maka akan mana ini menunjukkan hubungan
menurunkan modal kerja bersih antara perputaran piutang terhadap
sebesar 3,732. Dari hasil tersebut modal kerja. Pada uji regresi
dapat menunjukkan tidak ada didapatkan nilai sebesar 2%. Secara
pengaruh antara perputaran piutang umum dapat disimpulkan bahwa
sebagai variabel independen (X) perputaran piutang kerja tidak
terhadap modal kerja sebagai berpengaruh terhadap modal kerja
variabel dependen (Y). pada PT. Tempo Scan Pasific, Tbk.
Walaupun menunjukkan adanya
4. Uji Hipotesis pengaruh, tetapi pengaruh yang
Untuk membuktikan hipotesis ditimbulkan sangat lemah yaitu
tersebut maka digunakan metode uji hanya sebesar 2% dan sisanya 98 %
hipotesis yang disebut dengan dipengaruhi oleh faktor lain. Pada uji
metode uji t. Perputaran piutang : hipotesis juga didapatkan kesimpulan
Berdasarkan tabel diatas, dapat bahwa tidak ada pengaruh yang
dilihat bahwa nilai t hitung untuk positif antara piutang terhadap modal
perputaran piutang yaitu 0,548, pada kerja.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 86
ISSN : 0853 - 2516

Secara teori modal kerja itu karena yang menyebabkan


dipengaruhi oleh aktiva lancar dan meningkatnya modal kerja bukan
utang lancar. Yang termasuk ke pada akun piutangnya tetapi pada
dalam aktiva lancar yaitu kas, akun kas yang menyebabkan modal
piutang, persediaan dan piutang lain- kerja meningkat. Karena dari semua
lain serta pajak dan biaya dibayar akun yang ada di aktiva lancar hanya
dimuka. Sehingga dalam kasus ini kas yang mengalami peningkatan
modal kerja PT. Tempo Scan Pasific, yang tinggi yaitu sebanyak 400%.
Tbk juga tidak hanya dipengaruhi Tahun 2000 sampai 2004,
oleh perputaran piutang saja, bahkan perputaran piutang PT Tempo Scan
dalam hasil penelitian ini perputaran Pasific, Tbk. mengalami peningkatan
piutang tidak dominan dalam dan modal kerjanya mengalami
mempengaruhi modal kerja PT. peningkatan, yang menyebabkan
Tempo Scan Pasific, Tbk. Hal ini meningkatnya modal kerja yaitu pada
disebabkan secara umum nilai akun kas yang selalu meningkat dari
piutang PT Tempo Scan Pasific, Tbk. tahun ke tahun yang cukup besar bila
pada tiap tahunnya lebih kecil dari dibandingkan dengan akun-akun
akun kas sehingga meskipun lainnya pada aktiva lancar.
perputaran piutang mengalami Perputaran piutang PT Tempo
kenaikan, itu tidak berpengaruh yang Scan Pasific, Tbk dari tahun 2008
berarti bagi aktiva lancar, melihat sampai tahun 2009 mengalami
nilai kas sebesar 53% dari akun peningkatan, tetapi modal kerjanya
aktiva lancar, dan nilai piutang 17% juga meningkat hal ini karena nilai
dari aktiva lancar. kas yang besar dan dominan pada
Dari data perputaran piutang akun aktiva lancar sehingga
pada PT. Tempo Scan Pasific, Tbk meskipun pada akun piutang
didapatkan bahwa pada tahun 1997 mengalami peningkatan tapi
ke tahun 1998 perputaran piutang PT peningkatannya tidak sebanding
Tempo Scan Pasific, Tbk. mengalami dengan peningkatan kas.
peningkatan sebanyak 67,28 %, akan Berdasarkan ulasan data tersebut
tetapi modal kerja meningkat, hal ini secara umum perputaran piutang PT
tidak sesuai dengan teori yaitu Tempo Scan Pasific, Tbk. pada tiap
perputaran piutang akan berpengaruh tahunnya selalu mengalami
langsung terhadap efisiensi modal penurunan hal ini dikarenakan
kerja. Makin tinggi rasio semakin banyaknya piutang yang
menunjukan bahwa modal kerja yang diberikan. Hal ini juga menunjukkan
ditanamkan dalam piutang makin bahwa perputaran piutang pada PT
rendah Sebaliknya, jika rasio makin Tempo Scan Pasific, Tbk. tergolong
rendah, maka ada over investment kurang atau lambat jika kita
dalam piutang (Kasmir, 2010), hubungkan dengan teori menurut

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 87


ISSN : 0853 - 2516

Hartono (2002:194) yang relatif lambat sehingga sama sekali


menyatakan “Sebagai pedoman tidak bisa mempengaruhi modal
dalam rasio perputaran piutang kerja perusahaan. Tetapi penelitian
sebaiknya berkisar antara 10 kali ini berbeda dengan penelitian Nita
sampai 15 kali.” Nurhayati (2004) bahwa hubungan
Dapat disimpulkan disini bahwa antara perputaran piutang dengan
secara umum perputaran piutang PT modal kerja memiliki hubungan yang
Tempo Scan Pasific, Tbk. pada tiap kuat dan searah secara signifikan.
tahunnya selalu mengalami Maka dalam penelitian penulis ini
penurunan, jika perputaran piutang terjadi perbedaan hasil.
terus mengalami penurunan maka
menunjukkan bahwa perputaran KESIMPULAN
piutang yang terjadi pada PT. Tempo
Scan Pasific, Tbk ini tidak membawa Berdasarkan hasil penelitian
pengaruh pada besar kecilnya modal dan pengolahan data serta
kerja. Sehingga pada PT. Tempo pembahasan yang didasarkan dari
Scan Pasific, Tbk ini bukan identifikasi masalah dan tujuan
perputaran piutang yang paling penelitian yang penulis lakukan,
dominan dalam mempengaruhi besar maka penulis dapat mengambil
kecilnya modal kerja tetapi faktor kesimpulan sebagai berikut :
lainnya yaitu kas, karena dari tahun 1. Berdasarkan hasil perhitungan
ke tahun hanya kas yang selalu uji hipotesis bahwa perputaran
mengalami peningkatan paling piutang tidak berpengaruh
tinggi, sehingga kas ini berpengaruh signifikan terhadap modal kerja
terhadap modal kerja PT. Tempo PT. Tempo Scan Pasific, Tbk.
Scan Pasific, Tbk. Hal ini sesuai Hal ini terjadi karena struktur
dengan tabel 4.2 tentang aktiva keuangan yang ada di PT.
lancar PT. Tempo Scan Pasific, Tbk Tempo Scan Pasific, Tbk
yang menunjukkan nilai kas yang dimana nilai piutang sangat kecil
tinggi. bila dinbandingkan dengan
Penelitian ini sama dengan akun-akun yang lainnya, seperti
penelitian Sinta Nurfarida (2010) kas persediaan dan aktiva lancar
bahwa adanya korelasi yang sangat lainnya
lemah dan bernilai negatif serta 2. Perputaran piutang pada PT.
berlawanan arah. Sehingga jika Tempo Scan Pasific, Tbk., setiap
perputaran piutang perusahaan tahunnya mengalami fluktuasi.
meningkat, maka modal kerja Secara umum perputaran piutang
perusahaan akan menurun. Begitu PT Tempo Scan Pasific, Tbk.
juga bila terjadi sebaliknya. Hal ini pada tiap tahunnya selalu
terjadi karena perputaran piutangnya mengalami penurunan hal ini

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 88


ISSN : 0853 - 2516

dikarenakan semakin banyaknya Universitas Gajah Mada.


piutang yang diberikan. Hal ini Yogyakarta
juga menunjukkan bahwa Hery. 2009. Akuntansi Keuangan
perputaran piutang pada PT Menengah.Jakarta : Bumi
Tempo Scan Pasific, Tbk. Aksara
tergolong kurang atau lambat Isslahuzzaman. 2005 Jurnal Bisnis,
jika kita hubungkan dengan teori Manajemen & Ekonomi,
menurut Hartono (2002:194) Bandung : Universitas
yang menyatakan “Sebagai Widyatama
pedoman dalam rasio perputaran Kasmir, 2008. Analisis Laporan
piutang sebaiknya berkisar Keuangan, Jakarta : Rajawali
antara 10 kali sampai 15 kali.” Pers.
Kirbrandoko, dkk, 1986, Manajemen
Keuangan Edisi Kedelapan,
DAFTAR PUSTAKA Jakarta : Erlangga, hlm. 6.
Amin Widjaja Tunggal,Drs, Ak, Leman dan Eko Pranoto. 2000.
MBA. 2000. Sistem Informasi Sistem Komputer Akuntansi,
Akuntansi, Jakarta: Penerbit Yogyakarta : Gramedia
Salemba Empat Martono, Agus Harjito. 2001.
Brigham, Eugene F. 2006. Financial Manajemen Perkreditan.
Management (Theory and Jakarta: Bumi Aksara
Practice). Tenth Edition. Munawir, S. 2004. Analisis Laporan
Thomson Learning Inc. Keuangan, Yogyakarta :
Darsono dan Ashari.2004; Pedoman Liberty.
Praktis Memahami Laporan Novianti, Diana. 2007. Pengaruh
Keuangan. Yogyakarta: ANDI. Perputaran Kas, Pengaruh
Donald E, Kieso., dkk, 2006. Perputaran Persediaan,
Akutansi Intermediate, Pengaruh Perputaran Piutang,
Jakarta: Penerbit Erlangga terhadap efisiensi Modal kerja
Donald E, Kieso., dkk. 2002. pada Perusahaan Manufaktur
Akuntansi Intermediate. Jakarta yang Terdaftar di BEJ.
: Erlangga Semarang
Harnanto. 1999. Akuntani Biaya. Prastowo, Dwi dan Rifka Julianty.
Yogyakarta : BPFE 2005. Analisis Laporan
Harnanto. 2002. Akuntansi Keuangan Konsep dan
Keuangan Menengah, Buku Aplikasi,Yogyakarta:UPP AMP
Satu, Cetakan Pertama, YPKPN
Yogyakarta: BPFE Raco J.R. 2010. Metode Penelitian
Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Kualitatif,Jenis, Karakteristik
Research. Fakultas Psikologi,

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 89


ISSN : 0853 - 2516

danKeunggulanya, Jakarta: Syamsudin, Lukman, 1994.


Grasindo. Manajemen Keuangan
Ridwan Sundjaja, 2002, “Pengantar Perusahaan. Jakarta: Raja
Manajemen Keuangan”, Jakarta, Grafindo Persada
Prenhallindo. Syamsudin, Lukman. 2000.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar- Manajemen Keuangan
Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Baru,
Perusahaan, Jakarta : Ghalia Cetakan Kelima, Jakarta: PT.
Indonesia. Grafindo Persada
Riyanto, Bambang. 1997. Dasar – Syamsudin, Lukman. 2007.
Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Manajemen Keuangan
Yogyakarta: BPFE Perusahaan. Jakarta : Raja
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar – Grafindo Persada.
Dasar Pembelanjaan Simamora, Henry, 2000. Akuntansi
Perusahaan Edisi Keempat. Basis Pengambilan Keputusan
Yogyakarta: BPFE Bisnis, Cetakan Pertama, Jilid 1,
Rochaety, Eti. 2007. Metode Jakarta: Salemba Empat
Penelitian Bisnis dengan Suharsimi Arikunto., dkk. (2002).
Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Buku Pegangan Kuliyah
Wacana Media Manajemen Kurikulum.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Yogyakarta: Jurusan
Keuangan dan Perencanaan Administrasi Pendidikan.
Keuangan Perusahaan. Jakarta: Timbul, Yuandi K. 2013. Jurnal
PT Gramedia Pustaka EMBA Perputaran modal kerja
Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu dalam mengukur tingkat
Pengantar. Edisi Revisi. Jakarta: profitabilitas pada pt. Jasa
Salemba Empat. angkasa semesta, tbk.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Jakarta.Vol.1 No.4, Manado :
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Universitas Sam Ratulangi
Bandung: Alfabeta Manado
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Warren,dkk 2005. Prinsip-Prinsip
Kuantitatif, Kualitatif, dan Akuntansi, Edisi Kedua Puluh
R&D., Bandung: AFABETA Satu, Jakarta: Erlangga
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Weston, J. Fred dan Thomas E.
Penelitian. Bandung: Alfabeta, Copeland, 1991, Manajemen
Suharli, Michell, 2006. Akuntansi Keuangan, Alih Bahasa :
untuk Bisnis Jasa dan Dagang, Yohanes Lamarto dan Mariana
Edisi Pertama, Yogyakarta: Adinata, Edisi Kedelapan, Jilid
Graha Ilmu 2, Jakarta: Erlangga

Majalah Ilmiah “DIAN ILMU” Vol.14 No.2 April 2015 90

Anda mungkin juga menyukai