Makalah Tafsir Tarbawi
Makalah Tafsir Tarbawi
Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah dan Lagi
Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang
telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan judul “Ayat Tentang Seruan Untuk
Beribadah Kepada Allah Swt” tepat pada waktunya.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek
lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat berbagai permasalahan lainnya yang masih berhubungan pada makalah-makalah
berikutnya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ibadah adalah tindakan untuk mematuhi perintah dan menjauhi larangan tuhan (Allah)
dengan kata lain ibadah ialah suatu orientasi dari kehidupan dan orientasi tersebut hanya
tertuju kepada tuhan (Allah) saja. Manusia diciptakan oleh tuhan dan hanya berorientasikan
kepada penciptanya yaitu (Allah), sang pencipta yang menumbuhkan dan mengembangkan
manusia, Dia yang memelihara, menjaga dan mendidik manusia, Dia pula yang memberi
petunjuk kepada manusia, oleh karena itu hanya kepada Dia manusia menyembah
Terkait dengan masalah ibadah, terdapat beberapa golongan hamba Allah yang sama-sama
mengaku sebagai seorang hamba yang taat beribadah. Mereka memiliki berbagai pengertian
yang berbeda dalam memahami apa hakikat dari ibadah. Diantaranya ada golongan yang
berpendapat bahwa ibadah itu adalah sikap taat dan ketertundukan seorang hamba kepada
sang Kholiqnya dalam rangka Ta'abbud kepada-Nya. kemudian bagaimana sikap kita sebagai
seorang terpelajar menyikapinya? Oleh karena itu, Makalah ini akan membahas tafsir ayat-
ayat tentang seruan untuk beribadah kepada Allah, Dan makalah ini juga digunakan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Tafsir Tarbawi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
3
3. Mahasiswa dapat mengetahui terjemah dan tafsir surah Al-Baqarah ayat 22
4. Mahasiswa dapat mengamalkan nilai-nilai ibadah yang terkandung di dalam Al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
ِيم
ِ الرح َّ ِ ِب ْس ِم هَّللا
َّ الر ْح َم ِن
َالذين مِن َق ْبلِ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّتقُون اعبدوا الذى َخ َل َق ُك ْم و يا أَ ُّي َها الناس
Artinya : Wahai manusia,sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang – orang
yang sebelummu,agar kamu bertakwa,
Tafsirnya :
أي أهل مكة يا أَ ُّي َها الناس : (wahai manusia )maksudnya penduduk mekkah
Ini merupakan bentuk peringatan kepada umat manusia agar menyembah Allah SWT.
Meskipun pada mulanya,perintah tersebut ditujukan kepada orang-orang kafir dan orang
munafik.Sebagaimana kita ketahui,orang-orang munafik walaupun secara dhahir telah
mengikrarkan diri iman kepada Allah,namun hati serta perilaku tidak mencerminkan hal
tersebut. Apa yang diucapkan tidak sejalan dengan apa yang dilakukan.Kemudian, perintah
dalam ayat tersebut ditujukan kepada orang-orang kafir.mereka jelas-jelas belum
mengikrarkan untuk beriman kepada Allah SWT. Mereka masih menyembah berhala sebagai
tuhannya.Oleh karena itu ,Allah Swt di dalam surah Al-Baqarah ayat 21 memerintahkan
mereka untuk mengesakan serta menyembah Allah swt semata. Perintah tersebut ditujukan
kepada mereka sebagaimana umat terdahulu sebelum mereka.
Yaitu bertauhid dengan cara mengakui keesaan Allah swt dengan mengenal Allah
(makrifatullah) dan kemudian menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganya sehingga
menyaksikan Allah (makrifatullah) dengan hati (ain bashiroh).
Oleh karenanya dikatakan awaluddin makrifatullah artinya awal beragama adalah mengenal
Allah dan akhir beragama adalah menyaksikan Allah dengan hati (ain bashiroh)
4
Tujuan beragama adalah menjadi muslim yang ihsan atau muslim yang berakhlakul karimah.
أنشأكم ولم تكونو شيئا الذى َخ َل َق ُك ْم: (yang telah menciptakanmu) maksudnya padahal
sebelum itu kamu dalam keadaan tiada
) في األصل للترجي وفي َّ (ولعل، الذين مِن َق ْبلِ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّتقُونَ بعبادته عقابه خلق َو
للتحقيق: كالمه َتعالى
(Dan) diciptakanNya pula( orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa),artinya
terpelihara dari siksa dan azab-Nya yakni dengan jalan beribadah kepada-Nya. Pada
asalnya ‘la’alla mengungkapkan harapan, tetapi pada firman Allah berarti menyatakan
kepastian.
Yakni Dialah (Allah Ta’ala) yang mengadakan mereka yang sebelumnya tidak ada,Dia pula
yang mengadakan orang-orang sebelum mereka karena Dia (Allah ta’ala yang menciptakan
mereka dan seluruh manusia sebelum mereka sejak masa nabi Adam. Dan Allah juga
memerintahkan kepada mereka menjadi orang-orang yang bertakwa, Tujuannya adalah untuk
menjauhi azab Allah dengan mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larang-
larangan-Nya.
نزل َ مِنَ السماء َما ًء َفأ َ ْخ َر َج ِب ِه َ َ َوأ والسماء ِب َنا ًء ً َل ُك ُم األرض ف َِراشا َ الذى َج َعل
َ َوأَن ُت ْم َت ْع َل ُمون ً َفالَ َت ْج َعلُو ْا هَّلل ِ أَندَ ادا الثمرات ِر ْزقا ً َّل ُك ْم َمِن
Artinya : Dialah yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan langit
sebagai naungan dan diturunkan-Nya dari langit air hujan lalu dikeluarkan-Nya
daripadanya buah-buahan sebagai rezeki bagi kamu maka jangan lah kamu adakan
sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui.
Tafsirnya :
5
(Dialah yang telah menjadikan) menciptakan (bagimu bumi sebagai hamparan), yakni
hamparan yang tidak begitu keras dan tidak lunak
Thantowi jauhari, dalam kitab Tafsir Jawahir lafal ًف َِراشا diartikan بساطاyang berarti
hamparan. Sayyid Quthb menafsirkan bahwa Allah menjadikan bumi sebagai hamparan
menunjukkan pemberian aneka warna kemewahan dalam kehidupan manusia dimuka bumi
ini,dan menunjukkan bahwa bumi disediakan bagi mereka untuk menjadi tempat tinggal yang
menyenangkan dan tempat berlindung yang melindungi bagaikan hamparan.
Quraisy Shihab menjelaskan kata khalaqa (mencipta ) dalam Alqur’an memberi kesan
wujudnya sesuatu,baik dari bahan yang sudah ada atau yang belum ada, dan menekan kan
wujud tersebut sangat hebat. Sedangkan kata ja’ala mengandung makna mewujudkan sesuatu
dari bahan yang sudah ada dengan menekankan bahwa wujud itu sangat bermanfaat dan
harus diraih manfaatnya khususnya bagi manusia.Bumi sebagai hamparan memberi kesan
tentang sangat mudah Allah menjadikan bumi dan nyaman untuk di huni manusia sehingga
kehidupan bumi bagaikan kasur yang terhampar dan siap untuk ditiduri dan bumi tidak padat
dan keras seperti pohon.karena berjalan dan tidur diatas tempat yang kerasdapat menyakiti
badan.Begitu juga bumi tidak terlalu lembut seperti air,sehinggaa ketika berjalan akan
mempersulit karena kakinya tenggelam.
Penjelasan tentang langit sebagai atap; Atap untuk sebuah bangunan terutama diperlukan agar
penghuni yang tinggal didalamnya terhindar dari hujan dan panas matahari. Dalam konteks
ayat diatas langit sebagai atap adalah perumpamaan yang ditujukan untuk bumi tempat kita
hidup.Setiap saat, bumi dihujani benda angkasa yang antara lain meteorit. Akan tetapi,sampai
saat ini bumi tidak porak poranda. Hal ini disebabkan bumi diselimuti oleh gas atau udara
yang bernama atmosfer. Sebelum sampai ke bumi, meteorid akan terpecah belah dan hancur
saat memasuki atmosper. Dengan demikian atmosfer dan lapisan ozon merupakan selubung
pengaman dengan kata lainboelh disebut sebagai atap bagi bumi. Bumi tidak mungkin dihuni
oleh makhluk hidup tanpa adanya atap tersebut.
تأكلونه وتعلفون به دوابكم الثمرات ِر ْزقا ً َّل ُك ْم أنواع َنزل َ مِنَ السماء َما ًء َفأ َ ْخ َر َج ِب ِه مِن
َ ََوأ
(Dan diturunkan-Nya dari langit air hujan lalu dikeluarkan-Nya daripadanya) maksudnya
bermacam (buah-buahan sebagai rezeki bagi kamu buat kamu) makan dan kamu berikan
rumputnya pada binatang ternakmu
Di ayat ini juga Allah menerangkan bahwa dia menurunkan air hujan, menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan dan menjadikan tumbuh-tumbuhan itu berbuah. Semuanya diciptakan
Allah untuk manusia,agar manusia memperhatikan proses penciptaan
itu,merenungkkan,mempelajari dan mengolahnya sehingga bermanfaat bagi manusia. Dan
dengan jelas Allah menerangkan dalam ayat ini terutama pada bagian yang mengungkapkan
dan Dialah uang menurunkan air(hujan) dari langit lalu dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-
buahan. Teratur turunnya hujan menyebabkan suburnya apa yang ditanam. Kebun subur,
6
sawah menjadi,dan hasil tanaman setiap tahun dapatlah diambil untuk dimakan dan tidak ada
pula kekuasaan lain yang sanggup berbuat begitu.
َفالَ َت ْج َعلُو ْا هَّلل ِ أَن َداداًشركاء في العبادة : (maka janganlah kamu adakan sekutu-sekutu bagi
allah) artinya serikat-serikat-Nya dalam pengabdian
Yaitu menyatukan antara perintah untuk beribadah hanya kepada Allah semata dan larangan
dari beribadah kepada selain Allah, dan penjelasan akan dalil yang sangat jelas atas
kewajiban beribadah kepada selainNya yang mengandung keesaanNya,dalam
mencipta,memberi rizki,dan mengatur semesta. Lalu setiap orang orang ditetapkan
bahwasanya tidak ada sekutu bagiNya.
أنه الخالق وال يخلقون وال يكون إلها ً إال من َي ْخلُ ُق ََوأَن ُت ْم َت ْع َل ُمون
(Padahal kamu mengetahui)bahwa dia adalah pencipta, sedangkan mereka itu tidak dapat
menciptakan apa-apa,maka tidaklah layak disebut dan dikatakan tuhan
Yakni mengetahui bahwa sekutu-sekutu itu tidak bisa menciptakan, tidak menjadikan bumi
itu sebagai hamparan,tidak menjadikan langit sebagai atap,tidak menumbuhkan tanaman, dan
tidak bisa memberikan rezeki.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai makalah ini dapat kita tarik kesimpulan bahwa ayat ini
merupakan seruan Allah kepada semua manusia agar beribadah kepada Allah yang mengurus
mereka dengan nikmat-nikmat-Nya dan agar mereka takut kepada-Nya serta tidak
menyelisihi agama-Nya. Dialah yang mengadakan mereka yang sebelumnya tidak ada, Dia
pula yang mengadakan orang-orang sebelum mereka. Ayat "agar kamu bertakwa" bisa
maksudnya bahwa jika kita beribadah kepada Allah saja, berarti kita telah menjaga diri dari
kemurkaan dan siksa-Nya, bisa juga maksudnya bahwa jika kita beribadah kepada Allah, kita
dapat menjadi orang-orang yang bertakwa. Kedua maksud tersebut adalah benar, oleh karena
itu barangsiapa yang beribadah kepada Allah Ta'ala secara sempurna maka ia tergolong
sebagai orang-orang yang bertakwa, dan jika tergolong orang-orang yang bertakwa, maka ia
akan memperoleh keselamatan dari azab Allah dan kemurkaan-Nya karena Dialah yang
mempersiapkan bumi dengan kekuasaan-Nya,membentangkan permukaannya agar mudah
untuk ditempati dan didayagunakan dan menjadikan langit,benda-benda dan planetnya seperti
bangunan kokoh.juga memberikan sumber kehidupan dan segala nikmat,yaitu air dari langit
dan menjadikannya sebagai sebab tumbuhnya tanaman dan pepohonan yang berbuah yang
dapat diambil manfaatnya. Dengan demikian ,tidaklah benar berpandangan bahwa Allah
memiliki sekutu yang disembah seperti menyembah Allah,sebab tiada sekutu bagi-Nya.
Demikianlah makalah ini kami tulis sebagai syarat untuk mencapai nilai terbaik dalam mata
kuliah Tafsir Tarbawi dan agar bermanfaat bagi siapapun yang membacanya , semoga
makalah ini dapat digunakan sebaik mungkin bagi generasi selanjutnya . Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian atas isi dari makalah ini agar kami bisa
menulis dengan lebih baik lagi dimasa yang akan datang , sebab tak ada yang sempurna
didunia ini . Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan wassalam
8
DAFTAR PUSTAKA
Sayyid Quthb,Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Terj. As’ad Yasin dan Abdul Aziz Salim Basyarahil,(
Jakarta : Gema Insani Press,2001