Bismillahirrahmanirrahim,
Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan dengan kehadirat Allah Subhanallahu
Wata’ala, yang telah memberikan kita semua nikmat iman, islam, dan yang tidak kalah
pentingnya adalah nikmat sehat wal’afiat sehingga kita semua bisa membaca laporan makalah ini
dan penulis bisa menyelesaikan tugas yang diberikan. Sholawat serta salam tak lupa kita
haturkan kepada junjungan alam baginda nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wasalam.
Selama menyusun laporan ini pasti ada hambatan dan kesalahan dikarenakan sedikitnya
pengetahuan dan wawasan penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Maka dari
itu dengan kerendahan hati penulis ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu menyelesaikan selama proses penyusunan dan akhirnya tersusunlah laporan kegiatan
mengunjungi museum ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Manfaat Laporan..............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Museum Penerangan........................................................................................5
2.2 Museum Olahraga............................................................................................6
2.3 Museum Transportasi......................................................................................7
2.4 Museum Keprajuritan......................................................................................8
2.5 Museum Naskah..............................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................10
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
b. Filosofis
Museum penerangan adalah salah satu media yang mengumpulkan, mempelajari,
menggelar dan merawat objek sejarah penerangan dan komunikasi, sekaligus
merupakan media komunikasi masa keenam setelah tatap muka, radio, TV, film dan
pers.
c. Yuridis
Bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 17/PER/M.KOMINFO/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Komunikasi dan Informatika maka dipandang perlu untuk melakukan
penataan organisasi dan tata kerja museum penerangan. Dasar Hukum Peraturan
Menteri ini adalah: UU No. 39 Tahun 2008; PERPRES No. 47 Tahun 2009;
PERPRES No. 24 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan PERPRES No. 67
Tahun 2010; KEPPRES No. 84/P Tahun 2009; PERMENKOMINFO No.
17/PER/M.KOMINFO/10/2010. Dalam Peraturan Menteri ini diatur mengenai
Kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi, tata kerja, eselonisasi serta lokasi
Museum penerangan, yaitu di Jakarta. Museum Penerangan adalah unit pelaksana
teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Informasi dan
Komunikasi Publik, secara administratif dibina oleh Sekretaris Direktorat Jenderal
Informasi dan Komunikasi Publik. Museum Penerangan dipimpin oleh seorang
Kepala.
d. Culturalis
Koleksi yang ada di museum penerangan ini banyak sekali, diantaranya berupa
benda-benda yang mempunyai nilai sejarah informasi dan komunikasi dari film,
radio, televisi, media tatap muka, termasuk wayang suluh, serta perkembangan media
pers dan grafika berikut 17 patung setengah badan tokoh informasi dan komunikasi.
Selain itu terdapat empat diorama kecil operasional penerangan di bidang pependes,
pencerdasan kehidupan bangsa, penanggulangan bencana alam, dan kelompencapir.
Koleksi lain berupa mesin ketik huruf Jawa yang digunakan sejak tahun 1917 oleh
Kraton Surakarta, kamera Perekam Rapat Kabinet Rl pertama, Radio Oemoem tahun
1940, dan sebagainya. Di sini juga terdapat perpustakaan dan teater mini berdaya
tampung 60 pengunjung, dilengkapi tata suara modern, dan dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi secara audio visual serta pernutaran film dokumenter.
b. Filosofis
Museum olahraga ini dibangun bertujuan untuk memberikan informasi tentang
prestasi atlet olahara Indonesia dan sejarah budaya olahraga Indonesia dari berbagai
provinsi. Juga memberikan pengetahuan tentang pentingnya olahraga bagi kesehatan
tubuh
c. Yuridis
Peraturan menteri pemuda dan olahraga nomor: PER. 0015/MENPORA/II/2007
tentang organisasi dan tata kerja museum olahraga.
d. Culturalis
Koleksi di museum olahraga ini terbilang cukup banyak, karena didalamnya
banyak sekali peninggalan-peninggalan penghargaan yang pernah diraih atlet
Indonesia di kancah nasional maupun internasional. Seperti penghargaan Susi Susanti
yang memenangi olimpiade Barcelona, Clara Sumarwati, wanita pertama dari
Indonesia dan asia tenggara yang berhasil mendaki puncak Everest pada tahun 1996,
dan piala presiden yang memperlombakan balap sepeda yang menjadi ajang
kualifikasi pra-PON. Dan di museum olahraga ini juga ada alat-alat permainan
tradisional Indonesia, seperti congklak, enggrang, loncat batu dari pulau nias dan
masih banyak lagi yang lainnya.
b. Filosofis
Museum transportasi merupakan lembaga milik Departemen Perhubungan
Republik Indonesia dengan maksud mengumpulkan, memelihara, meneliti,
memamerkan bukti sejarah dan perkembangan transportasi, serta peranannya.
Tujuannya memberikan informasi dan tambahan pengetahuan kepada para
pengunjung mengenai transportasi dan sejarah perkembangan teknologi transportasi
sekaligus sebagai tempat rekreasi yang edukatif. Selain menambah wawasan
mengenai alat transportasi yang pernah ada di Indonesia, pengunjung juga dapat
sedikit bernostalgia dengan alat transportasi yang pernah mengalami masa-masa jaya
di Indonesia. Di museum ini semua alat transportasi tersebut terpajang apik serta
dirawat keberadaannya.
c. Culturalis
Di museum transportasi ini tersedia banyak sekali transportasi yang pernah
digunakan oleh masyarakat Indonesia, dari yang moda darat, laut, maupun udara.
Dari moda darat terdapat kereta lokomotif, ada juga oplet yaitu sejenis angkutan
umum. Dari moda laut terdapat rakit, sampan, perahu. Untuk moda udara ada
helikopter, pesawat terbang yaitu garuda Indonesia. Sedikit informasi mengenai
garuda Indonesia. Nama garuda Indonesia itu berasal dari presiden pertama Indonesia
yang terinspirasi dari sajak karya penyair RM Noto Soeroto yang artinya “saya adalah
garuda, burung milik wisnu yang membentangkan sayap tinggi di atas kepulaun
Anda”. Dan masih banyak lagi transportasi-transportasi yang terpajang di museum
ini.
2.4 Museum Keprajuritan
a. Historis
Minggu, 5 Juli 1987 Pukul 09.00. Setelah mendengar laporan dari Ibu Tien
Soeharto selaku Ketua Yayasan Harapan Kita, Presiden Soeharto meresmikan
Museum Keprajuritan di TMII. Museum seluas 5.500 meter persegi dan dibangun
diatas tanah seluas 68.000 meter persegi ini merupakan gagasan Ibu Tien Soeharto
sebagai Ketua Yayasan Harapan Kita dan Ketua Badan Pengelola TMII. Di jalur luar
bagian selatan Taman Mini Indonesia Indah terdapat sebuah bangunan megah.
Museum Keprajuritan Indonesia berbentuk benteng bersegi lima yang dikelilingi
perairan. Perairan sekeliling benteng ini menggambarkan negara kepulauan dengan
doktrin Wawasan Nusantara.
b. Filosofis
Museum prajurit dibangun dengan misinya adalah melestarikan bukti dan
rekaman sejarah perjuangan bangsa pada masa-masa perjuangan sejak abad ketujuh
sampai abad kesembilanbelas. Oleh karena itu setiap segi bangunan dan benda yang
ditampilkan memiliki makna perlambang. Gerbang utama berbentuk model bangunan
abad keenambelas, mencerminkan sifat keterbukaan dan keramahtamahan rakyat
Indonesia. Di setiap sudut bangunan terdapat menara pengintai atau bastion,
menyiratkan kewaspadaan nasional. Dua kapal tradisional, yaitu kapal Banten dan
kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan bersandar di danau, melambangkan kekuatan
maritim dari barat sampai ke timur.
c. Yuridis
Terdapat makna yang khas jika peresmian Museum Keprajuritan ini berlangsung
pada tanggal 5 Juli 1987, yaitu 28 tahun setelah dinyatakan Dekrit Presiden kita
kembali ke UUD 1945. Sejarah kita menunjukkan bahwa ABRI adalah salah satu
kekuatan pendukung yang penuh keyakinan agar bangsa kita kembali ke UUD 1945
itu. Disamping itu karena kemacetan sidang konstituante dalam menyusun UUD,
maka ABRI tetap berkeyakinan bahwa hanya Pancasila yang dikehendaki oleh rakyat
Indonesia sebagai dasar negara dan hanya UUD 1945 sebagai undang-undang dasar
negara yang kita proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dasar negara yang
lain bukan saja tidak sesuai dengan cita-cita kemerdekaan, malahan akan
mencelakakan kita. Karena itu ada hubungan yang erat antara kembalinya kita ke
UUD 1945 dengan semangat keprajuritan ABRI.
d. Culturalis
Di museum prajurit ini juga terdapat tiruan senjata, pakaian perang, panji-panji,
serta boneka peraga yang mengenakan busana prajurit tradisional. Di samping itu
juga dipamerkan 23 patung pahlawan dari perunggu berukuran 11/4 kali besar manusia
yang ditempatkan mengelilingi panggung di dalam gedung, di antaranya Gajah Mada,
Cut Nyak Dien, dan Pattimura. Museum keprajuritan Indonesia memiliki panggung
terbuka yang dapat digunakan untuk pentas musik atau kegiatan lain baik siang
maupun malam. Dan Setiap bulan Oktober, dalam rangka memperingati hari Sumpah
Pemuda, museum menyelenggarakan kegiatan pawai prajurit tradisional yang diikuti
oleh berbagai daerah provinsi di Indonesia.
b. Filosofis
Pada gedung satu lantai ini, ada empat ruang utama. Dua di sebelah kanan dan
dua lagi di sebelah kiri. Tujuan dibuatnya museum ini agar pengunjung bisa
mengetahui sejarah aksara Nusantara. Karena didalamnya itu terdapat informasi
tentang perkembangan aksara Nusantara, media penulisan aksara/media pustaka,
aktivitas membaca sebagai tradisi budaya indonesia, dan tentang sejarah perpustakaan
itu sendiri.
c. Culturalis
Ruang pertama, tepat disebelah kiri dari pintu masuk adalah ruang aksara. Ruang
ini terdiri atas panel-panel gambar dan layar berisi informasi terkait aksara. Asara
inilah yang mendokumentasikan dan mengabadikan suatu peristiwa komunikasi
dalam bentuktulisan. Beragam media aksara tentunya disimpan di museum ini. Tiga
cerita sejarah aksara tak luput terlewat, mulai dari gelombang pertama era Hindu-
Buddha dari abad ke lima, yang menjadi bukti sejarah penggunaan tulisan di
Indonesia. Kemudian gelombang kedua Era Islam, hingga gelombang ketiga Era
Eropa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Museum adalah tempat penting yang harus kita kunjungi. Karena dari museum kita bisa
mengetahui sejarah-sejarah apa saja yang ada di Indonesia ini dari benda-benda yang terdapat di
museum tersebut, terlebih lagi kita juga akan mempunyai kesadaran akan pentingnya
peninggalan-peninggalan pada zaman dahulu, yang dimana harus kita jaga dan lestarikan selalu.
3.2 Saran
Penulis sadar bahwa dalam pembuatan laporan ini banyak sekali kekurangan-kekurangan
yang terjadi. Penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, karena
kesempurnaan sejatinya hanyalah milik Allah Subhanallahu Wata’ala. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dikemudian hari penulis dapat
memperbaikinya menjadi lebih baik lagi.
LAMPIRAN
1. MUSEUM PENERANGAN
2. MUSEUM OLAHRAGA
3. MUSEUM TRANSPORTASI
4. MUSEUM KEPRAJURITAN
5. MUSEUM NASKAH