Anda di halaman 1dari 3

KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL

Anemia dan kekurangan energi kronik (KEK) adalah penyebab terbesar dikalangan ibu hamil
dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu, dan rendahnya pendidikan ibu menjadi rendahnya
asupan gizi dan pola makan yang benar (Siwi, 2010). Penyebab anemia adalah kekurangan
zat besi (Fe) sedangkan zat besi sangat dibutuhana untuk ibu hamil dalam perkembangan
otak bayi pada awal kelahirannya (Yuliandani et al., 2017). Pada trimester I kehamilan ini
yang paling sering ibu hamil mengalami anemia, dikarenakan pola makan yang tidak baik
disebabkan ibu pada trimester I mengalami mual dan tdk napsu makan (Kusumah, 2009).
Strategi dan penanggulangan anemia pada ibu hamil yang harus diketahui antara lain
makananan yang mengandung asupan gizi, mengkonsumsi tablet penambah darah (Fe),
dan mengkonsumsi vitain dan mineral (Herawati and Astuti, 2010). Kekurangan energi
kronik (KEK) pada ibu hamil disebabkan karena kurangnya asupan energi pada ibu yang
berlangsung lama, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan (Prawita, Susanti and Sari,
2018). Asupan gizi ibu hamil berpengaruh sanggat penting dengan pertumbuhan janin
diselama kehamilan, dan kejadian BBLR (berat badan lahir rendah) pada saat persalinan
maupun tumbuh kembang bayi (Rukmana and Kartasurya, 2014).
Masalah terbesar diindonesia saat ini iyalah BBLR pada bayi yang disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan dan rendahnya pendidikan ibu tentang asupan gizi yang baik pada
saat kehamilan (Yulianti and Hargiono, 2016). Bukan cuaman asupan gizi kebanyakan ibu
hamil tdk mengetahui dirinya terjangkit penyakit HIV, oleh karna itu sebelum hamil ibu di
anjurkan untuk memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu agar tdk menular k anaknya
kelak (Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak and
Kementerian Kesehatan RI, 2011). Menurut ststistik kematian bayi di indonesia sanggat
tinggi iyalah 90% diakibatkan oleh BBLR angka ini sanggat tinggi dibandingakan
dengan negara-negara tetangga kita yg berkembang salah satu faktornya iyalah usia ibu yang
terlalu mudah untuk hamil (Fabella Khoiriah Dian Isti Angraini, MPH, dr Novita Carolina,
M.Sc, 2015).
Pada dasarnya ibu hamil sangat memerlukan tambahan zat gizi untuk tubuh kembang
jain yang dikandungnya, namun kebanyakan karena kurangnya pengetahuan ibu maka
kekurangan gizi yang sering terjadi adalah ibu hamil mengalami kekurangan energi
protein, mineral, zat besi dan kalsium yang sanggat dibutuhkan untuk pertumbuhan janin
didalam kandungan. Kebutuhan energi yang harus dipenuhi ibu hamil iyalah 80.000
kalori selama kehamilan, dan kebutuhan zat besi sanggatlah dibutuhkan oleh ibu hamil bukan
cuman untuk pembentukan janin, zat besi sanggat dibutuhkan untuk pembentuk sel-sel
darah merah, perkembangan otak, pembentukan otot, jika ibu kekurangan zat besi ibu kan
mengalami anemia hingga bayi kemungkinan lahir prematur, Sedangkan kalsium yang
dikonsumsi ibu sangat dibutuhkan untuk membentukan tulang pada janin.
Rata –rata ibu hamil kadar hemoglobinnya menurun atau biasa disebut anemia jika ibu
hamil tidak mengkonsumsi tablet zat besi (fe) yang diberikan dipuskesman atau rumah
sakit bersalin pada saat pemerikaan kesehatan ibu dan anak (KIA), maka dari itu ibu hamil
harus rutin mengkonsumsi tablet zat besi (fe) agar ibu tidak mengalami anemia dimasa
kehamilannya.
Pemberian tablet Fe(zat besi) pada masa kehamilan harus terpenuhi untuk kebutuhan ibu
dan janinnya, dikarenakan kurangnya asupan zat besi yang dikonsumsi ibu
mengakbatkan ibu terkena anemia atau kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil menurun. Jika ibu
kurang mengkonsumsi asupan zat besi pada saat kehamilan berdampak buruk bukan cuman
pada ibu tapi juga pada perkembangan janin (Susiloningtyas, 2012b). Kebutuhan energi
dan asupan zat gizi pada saat kehamilan sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin,
maka dari itu jika kekurangan asupan zat gizi pada saat kehamilan bisa mengakibatkan
janin bertumbuh tak sempurna (Lubis, 2003). Pendidikan gizi bagi ibu hamil diperlukan
untuk pengetahuan ibu tentang makanan yang baik dikonsumsi pada saat kehamilan
agar ibu terhindar dari masalah anemia yang sering di alami oleh ibu hamil, pendidikan
tersebut bisa melalui via SMS (Kusfriyadi, 2010).
Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat gizi dan mendapatkan makanan yang cukup gizi
agar janin yang dikandungnya bertumbuh kembang dengan baik sehingga terhindar dari
berat badan lahir rendah (BBLR), BBLR dapat mengakibatkan bayi lahir stunting (MCA
Indonesia, 2014). Kepatuhan ibu hamil untuk Mengkonsumsi tablet zat besi atau Fe pada
masa kehamilan berjumlah 90 tablet minimal yang perlu dikonsumsi di masa kehamilan
(Susiloningtyas, 2012a). kekurangan zat gizi tertentu dapat mengakibatkan ibu mengalami
anemia pada saat kehamilan sehingga suplai darah yang seharusnya diantarkan ke
oksigen sebagai sumber makanan janin terhambat itulah penyebab tumbuh kembang janin tak
normal (Nurhidayati Rohmah Dyah and Irdawati, 2013).
Pada saat kehamian kebutuhan zat besi ibu meninggkat dua kali lipat dibandingkan
perempuan remaja makanya dimasa kehamilan ibu hamil sering mengalami anemia
disebabkan karena volume darah ibu menurun (Ratih, 2017).
Selain harus mengkonsumsi asupan gizi yang baik ibu hamil juga harus terhindar dari stres
yang bisa mengakibatkan kesehatan janin mengalami hal yang sama, jika ibu stres janin
tidak bisa bertumbuh dengan normal (Tampubolon Elmina, 2008). Asupan makanan yang
mengandung zat gizi untuk ibu hamil sanggat berpengaruh terhadap air susu ibu (ASI)
pada saat janinnya lahir itu sebabnya status gizi ibu hamil harus terpenuhi dengan baik
(Hardinsyah, Riyadi and Napitupulu, 2016).
Mengkonsumsi Gizi seimbang untuk ibu hamil berpengaruh langsung untuk metabolisme
janin yang dikandungnya Asupan gizi yang seragam sangat baik seperti karbohidrat, protein,
lemak dan mineral (Dewantari, 2013). Ibu hamil harus banyak mengkonsumsi sayur dan buah
agar tidak mengalami anemia yang dapat beresiko ketuban pecah dini dan hipokalsemia
(Hanani, Suyatno and P, 2016). Masalah anemia pada ibu hamil di indonesia masih tinggi
diakarnakan ibu kurang mengkonsumsi makanan yang cukup kalori, protein, vitamin, mineral
dan cairan untuk mencukupkan kebutuhan gizi ibu, janin serta plasenta (Lina Marlina, 2018)
Kebutuhan akan zat gizi ibu hamil meninggkat pada saat trimenster ke III dikarenakan janin
menyimpan zat besi untuk persediaan dirinya dibulan pertama kelahirannya makanya
cenderung ibu hamil menggalami anemia pada trimester III (Setyawati and Syauqy, 2014).
Janin dan ibu memerlukan asupan nutrisi yang baik selama kehamilan, jika ibu
kekurangan cairan pada saat kehamilan bisa berdampak pada konstipasi (Rahayu, Ummah
and Juanita, 2010). Stunting iyalah Kekurangan energi kronis yang disebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan asupan gizi ibu disaat kehamil, stunting terjadi mulai dari janin
masih dikandung (Kusumawardhani, Gunawan and Aritonang, 2017).
Kecukupan asupan zat gizi bagi ibu hamil sanggat berpengaruh terhadap tumbuh kembang
janin yang dikandungnnya, beberapa ibu kurang menggetahui kandungan nutrisi yang baik
untuk dikonsumsi pada saat kehamilan, tak banyak ibu mengkonsumsi makanan yang kurang
baik atau makanan yang hanya ibu sukai saja yang mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan janin diladam rahim ibu dan bisa menyebabkan berat badan bayi lahir rendah
(BBLR).
Perkembangan janin didalam rahim berlangsung 9 bulan dan masa perkembangannya
bertahap mulai dari pembentukan otak, tulang belakang, jantung, organ tubuh hingga alat
gerak indra. Makanya ibu hamil membutuhkan zat-zat gizi seperti karbohidrat, protein,
lemak, zat besi, kalsium, asam folat, kolin, vitamin E, vitamin A, vitamin B1,iyodium,
dan zink untuk pertumbuhan janinnya.
Tak banyak juga karena keterbatasan ekonomi atau rendahnya ekonomi yang membuat ibu
tidak bisa mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi untuk ibu dan janinnya.

Anda mungkin juga menyukai