“Partisipasi Masyarakat”
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemberdayaan dan
Pendayagunaan Masyarakat
Dosen Pengampu: Dr. Masduki, MM
Oleh:
Nama : Annissavitri
NIM : 1103617046
MP 2017 A
Secara Etimologik
Peta Konsep
Bahasa Latin
Participatio” atau “Participationis”
Menurut Ahli
Cogan dan
Deepa Naryan
Suatu bentuk keikutsertaan Sharpe
individu/kelompok dalam suatu
kegiatan untuk mempengaruhi
proses pengambilan keputusan
Ndaka Talizuduhu Soegarda
Peta Konsep
Mengembangkan program
pendidikan yang relevan, lebih
maju dan membumi agar dapat
Meningkatkan kualitas dirasakan langsung oleh
pembelajaran dan pertumbuhan
masyarakat sebagai pengguna
peserta didik
jasa pendidikan.
Tujuan dan
Fungsi
Partisipasi
Masyarakat
Memosisikan atau memerankan
Menumbuhkan rasa kepemilikan
masyarakat dalam memahami,
dan tanggung jawab atas hasil
menganalisis, dan menetapkan
pendidikan.
kebutuhan nyata masyarakat
(felt-needs) saat ini dan ke
depan.
Peta Konsep
Cakupan Transparansi
Kesetaraan Kesetaraan
Pemberdayaan tanggung jawab kewenangan
(Empowement) (Sharing (Sharing
Responsibility) Responsibility)
Adapun prinsip-prinsip partisipasi masyarakat tersebut, sebagaimana tertuang
dalam Pelaksanaan Pendekatan partisipatif yang disusun oleh Departement for
International Development (DFID) adalah :
1. Cakupan. Semua orang atau wakil-wakil dari semua kelompok yang terkena
dampak dari hasil-hasil suatu keputusan atau proses proyek pembangunan.
2. Kesetaraan dan kemitraan (Equal Partnership). Pada dasarnya setiap orang
mempunyai keterampilan, kemampuan dan prakarsa serta mempunyai hak untuk
menggunakan prakarsa tersebut dalam setiap proses guna membangun dialog
tanpa memperhitungkan jenjang dan struktur masing-masing pihak.
3. Transparansi. Semua pihak harus menumbuhkembangkan komunikasi dan iklim
berkomunikasi terbuka dan kondusif sehingga menimbulkan dialog.
4. Kesetaraan kewenangan (Sharing Responsibility). Berbagai pihak yang terlibat
harus dapat menyeimbangkan distribusi kewenangan dan kekuasaan untuk
menghindari terjadinya dominasi.
5. Kesetaraan tanggung jawab (Sharing Responsibility). Berbagai pihak mempunyai
tanggung jawab yang jelas dalam setiap proses karena adanya kesetaraan
kewenangan dan keterlibatannya dalam proses pengambilan keputusan dan
langkah-langkah selanjutnya.
6. Pemberdayaan (Empowerment). Keterlibatan berbagai pihak tidak lepas dari
segala kekuatan dan kelemahan yang dimiliki setiap pihak sehingga melalui
keterlibatan aktif dalam setiap proses kegiatan, terjadi suatu proses saling belajar
dan saling memberdayakan satu sama lain.
7. Kerjasama. Diperlukan adanya kerjasama berbagai pihak yang terlibat untuk
saling berbagai kelebihan guna mengurangi berbagai kelemahan yang ada.
Khususnya yang berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia.
D. Organisasi Partisipasi Masyarakat (Komite Sekolah)
Peta Konsep
Masyarakat
Peta Konsep
Bentuk
Partisipasi
F. Tingkatan Partisipasi
Peta Konsep
Partisipasi dalam
Bentuk Pemberian
Sumber Daya
Partisipasi dalam
Proses Pelaksanaan
Partisipasi dalam
Proses Evaluasi
Dalam berpartisipasi seseorang atau kelompok melakukannya sesuai dengan
tanggung jawab dan kepentingannya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana seseorang atau kelompok tersebut telah berpartisipasi dalam bidang tertentu
termasuk masalah pendidikan sesuai dengan tingkatannya. Pada modul terdapat
beberapa pendapat yang mengemukakan tingkatan partisipasi masyarakat dalam
pendidikan. Dari pendapat-pendapat tersebut saya mensintesakan bahwa tingkatan
partisipasi masyarakat dapat dibagi menjadi empat yakni:
1. Partisipasi dalam proses perencanaan. Tingkatan partisipasi ini adalah suatu
bentuk keikutsertaan masyarakat dalam perencanaan suatu program pendidikan.
Misalnya, dengan cara menghadiri setiap pertemuan yang diselenggarakan suatu
lembaga pendidikan.
2. Partisipasi dalam bentuk pemberian sumber daya. Tingkatan partisipasi ini
tingkatan kedua, yakni selain ikut serta melibatkan dirinya dalam proses
perencanaan, masyarakat juga ikut serta membantu memberikan suatu bantuan
baik dalam bentuk fisik maupun financial.
3. Partisipasi dalam proses pelaksanaan. Partisipasi dalam proses pelaksanaan ini
adalah tingkatan yang ketiga, yakni tidak hanya terlibat dalam proses
perencanaan dan bantuan material, pada tingkatan ini masyarakat juga turut serta
berkontribusi langsung dalam mengelola proses pelaksanaan pendidikan.
4. Partisipasi dalam proses evaluasi. Partisipasi ini adalah tingkatan yang paling
utama yang mana tidak hanya berkontribusi dalam proses perencanaan hingga
pelaksanaan pendidikan, melainkan masyarakat juga harus menjadi pengawas
sekaligus penilai dari program pendidikan yang telah diselenggarakan agar
program pendidikan selalu berkembang dan meningkatkan mutunya
G. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Peta Konsep
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Partisipasi
Partisipasi merupakan proses aktif dan inisiatif yang muncul dari masyarakat
serta akan terwujud sebagai suatu kegiatan nyata apabila faktor-faktornya terpenuhi.
Faktor-faktor dari partisipasi masyarakat itu sendiri dikemukakan oleh para ahli
menjadi dua bagian, yakni faktor yang dapat mendukung dan faktor yang
menghambat. Adapun faktor pendukung dari partisipasi antara lain:
1. Kemauan.
2. Kemampaun.
3. Kesempatan.
Ketiga faktor pendukung tersebut saling berhubungan satu sama lain. Apabila
ada kemauan tetapi tidak ada kemampuan dari warga atu kelompok masyarakat,
meskipun pemerintah juga telah memberikan peluang, maka partisipasipun juga tidak
akan terjadi. Demikian juga, jika ada kemauan dan kemampuan tetapi tidak adanya
ruang atau kesempatan yang diberikan oleh pemerintah untuk warga atau kelompok
masyarakat, maka partisipasipun juga tidak akan terjadi.
Selanjutnya adalah faktor penghambat, antara lain:
1. Masyarakat belum dapat menghayati atau merasakan masalah atau
kepentingannya. Apabila masyarakat belum merasakan rasa memiliki akan suatu
permasalahan atau kepentingan maka sulit partisipasi itu akan terjadi.
2. Masyarakat atau tokoh terpercaya belum sanggup atau kurang berani mengajukan
bentuk atau cara pemecahan masalah yang diterima secara luas atau yang secara
teknis dan keuangan mungkin dapat dilaksanakan. Dalam hal ini partisipasi
masyarakat terhambat karena dari pihak masyarakatnya itu sendiri belum
memahami suatu kesempatan atau peluang yang ada untuk melakukan suatu hal.
Memberdayakan Dewan
Sekolah
Berdasarkan modul yang telah diberikan terdapat beberapa pendapat yang
mengemukakan strategi dalam meningkatkan partisipasi. Dari beberapa pendapat
tersebut saya sependapat bahwa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
partisipasi adalah sebagai berikut:
1. Menjalin Komunikasi yang Efektif dengan Orang Tua dan Masyarakat
Partisipasi orang tua dan masyarakat akan tumbuh jika orang tua dan masyarakat
juga merasakan manfaat dari keikutsertaanya dalam program sekolah. Salah satu
jalan penting untuk membina hubungan dengan masyarakat adalah menetapkan
komunikasi yang efektif.
2. Melibatkan Masyarakat dan Orang Tua dalam Program Sekolah
Sekolah harus mengenalkan program dan kegiatannya kepada masyarakat.
Dalam program tersebut harus tampak manfaat yang diperoleh masyarakat jika
membantu program sekolah. Dalam hal ini program-program yang dapat dilakukan
oleh sekolah guna melibatkan peran masyarakat dan orang tua yakni seperti
kebersihan lingkungan, mengadakan open house, mengadakan kegiatan qurban
atau kegiatan keagamaan lainnya, mengadakan kegiatan 17-an dan lain
sebagainya.
3. Memberdayakan Dewan Sekolah
Keberadaan Dewan Sekolah akan menjadi penentu dalam pelaksanaan otonomi
pendidikan di sekolah. Melalui Dewan Sekolah orang tua dan masyarakat ikut
merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pengelolaan pendidikan di
sekolah. Untuk meningkatkan komitmen peran serta masyarakat dalam
menunjang pendidikan, termasuk dari dunia usaha, perlu dilakukan antara lain
dengan upaya sebagai berikut:
a. Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan tentang pendidikan
terutama ditingkat sekolah.
b. Selanjutnya program imlab swadana, yaitu pemerintah baru akan memberikan
sejumlah bantuan tertentu pada sekolah apabila masyarakat telah
menyediakan sejumlah biaya pendamping.
c. Mengembangkan sistem sponsorship bagi kegiatan pendidikan.
I. Studi Kasus Implementasi Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan TK Siaga
Kartini
Partisipasi
Tingginya dukungan Partisipasi masyarakat dalam
orang tua peserta dari seluruh membantu
didik dan masyarakat Stakeholders keamanan sekolah
untuk pendidikan Pendidikan
Bantuan sumber
belajar dari Civitas
Pendidikan