DISUSUN OLEH :
YATNA, S.Kep
NPM : 4012200030
Pertimbangan khusus :
8. TERAPI MUSIK.
Bertujuan untuk menghibur para lansia sehingga meningkatkan gairah
hidup dan dapat mengenang masa lalu.Terapi musik menggunakan daya
tarik universal bunyi ritmik untuk mengkomunikasikan, mengeksplorasi,
dan menyembuhkan. Terapi musik dapat berupa menciptakan musik,
bernyanyi, bergerak mengikuti musik atau hanya mendengarkan. Terapi
musik dapat bermanfaat bagi pasien yang menderita ketidakmampuan
perkembangan, gangguan kesehatan jiwa demensia adiksi terhadap zat,
dan nyeri kronis.
Music juga telah berhasil digunakan untuk berkomunikasi dengan pasien
yang menderita Alzheimer dan korban yang mengalami cedera kepala
ketika pendekatan lainnya gagal. Pada sebuah penelitian mengenai efek
music pada pasien yang menderita Alzheimer, mereka yang mendengar
music band besar selama satu hari lebih waspada dan bahagia serta
mempunyai ingatan jangka panjang yang lebih banyak dibandingkan pada
kelompok pengendali. Selama sakit, music dapat mengorientasikan
kembali pasien yang konfusi. Pada tahap lanjut penyakit, music
memberikan kenyamanan psikologis.
Implementasi :
Implementasi
Pilih hewan peliharaan yang berprilaku baik dan memiliki peragai
yang baik. Hewan peliharaan yang telah mengikuti pelatihan kepatuan
yang merupakan pilihan ideal.
Pastikan hewan peliharaan telah dibersihkan oleh dokter hewan dan
imunisasinya telah diperbarui.
Pastikan jika hewan peliharaan dipilih sebagai maskot untuk fasilitas,
minta orang yang bertanggung jawab membuat jadwal untuk penghuni
yang tertarik merawat hewan peliharaan tersebut .
Delta Society organisasi hewan peliharaan nasional, mempunyai
cabang sebagaian di kota besar. Hewan dan pemiliknya harus
menjalani pengujian yang ketat sebelum diberikan sertifikat sebagai
tim terapi hewan peliharaan yang dapat berkunjung ke fasilitas. Tidak
ada biaya yang dikenakan untuk terapi hewan peliharaan melalui
organisasi ini.
Biarkan pasien bermain bersama dan memeluk hewan peliharaan
tersebut. Dorongan pasien untuk bicara dengan hewan peliharaan
tersebut dan bercerita mengenai hewan peliharaan yang pernah ia
miliki. Berikan sebanyak mungkin waktu yang dibutuhkan pasien
dengan hewan peliharaan jika mungkin.
Pertimbangan khusus :
Pastikan lingkungan layak untuk terapi hewan peliharaan. Fasilitas harus
mempunyai area tempat hewan peliharaan dapat beristirahat dan dijauhkan
dari pasien yang alergi terhadap hewan, tidak tertarik dengan hewan
peliharaan, atau takut terhadap hewan peliharaan.
10. TERAPI LIFE-REVIEW.
Bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan harga diri dengan
menceritakan pengalaman hidupnya. Life-review berkaitan dengan
peninjauan memori yang jauh tersimpan, pengungkapan perasaan yang
terkait memori tersebut, pengakuan konflik-konflik, dan pelepasan sudut
pandang yang membatasi diri. Selama periode krisis dan transisi, meninjau
hidup terjadi secara alami pada banyak orang.
Terapi ini tidak hanya bermanfaat lansia, tetapi juga untuk dewasa muda.
Anak-anak dapat ikut bersama lansia dan mendengar mengenai sejarah
dari lansia yang dulu berada di sana dan ikut mengalami peristiwa sejarah.
Implementasi :
Pertimbangan Khusus :
Karena berdansa merupakan aktivitas aerobik, perhatikan apakah ada
tanda-tanda gaangguan kardiovaskular , seperti pusing, kemerahan,
keringat yang banyak, dan disorientasi. Gerakan yang sangat cepat dapat
menyebabkan pusing. Bantu lansia yang pusing untuk duduk jika perlu dan
periksa tanda-tanda vitalnya.
12. TERAPI YOGA
Di antara praktik kesehatan yang dikenal baik oleh lansia, yoga(berarti
“persatuan” dalam bahasa Sansekerta) adalah integrasi energy fisik, mental
dan spiritual untuk meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan. Tujuan
pernafasan dalam yoga adalah membuat proses selembut dan selentur
mungkin. Asumsinya adalah irama pikiran tercermin pada irama
pernafasan. Dengan mempertahankan pernafasan stabil dan berirama,
pikiran akan tetap tenang dan terfokus.
Di antara manfaat yoga dan diperhitungkan adalah perbaikan kesehatan,
vitalitas, dan kedamaian pemikiran individu. Yoga berhasil digunakan
untuk merdakan stres dan kecemasan, menurunkan tekanan darah,
meredakan nyeri, memperbaiki keterampilan motorik, mengobati adiksi,
meningkatkan persepsi pendengaran dan penglihatan, serta memperbaiki
fungsi metabolic dan respiratorik. Yoga juga efektif dalam mengobati
gangguan metabolic dan penyakit paru. Selain itu, yoga dapat
meningkatkan kapasitas paru dan menurunkan frekuensi pernafasn. Yoga
telah dipercaya dapat menurunkan kolesterol serum dan meningkatkan
kadar histamine untuk melawan alergi. Kemampuannya membantu
pengguna mengatur aliran darah sedang diteliti pada terpi kanker. Para
ilmuan sangat ingin membuktikan apakah pembatasan aliran darah ke
daerah tumor akan memperlambat pertumbuhan tumor.
Implementasi :
Berikan lingkungan yang pribadi dan tenang, yang bebas dari
ketegangan.
Partisipasi harus memiliki ruangan yang cukup untuk bergerak tanpa
menyentuh atau mendistraksi anggota lainnya.
Masing-masing partisipan akan membutuhkan selimut kecil atau
handuk besar untuk digunakan pada beberapa postur.
Jelaskan tujuan sesi tersebut dan uraikan rencana latihan serta
manfaatnya.
Jawab setiap pertanyaan, dan ingatkan pasien bahwa mereka tidak
perlu melakukan postur yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Ketika kelompok siap, bicara kepada mereka melalui posisi atau
teknik pernapasan, yang ditunjukkan satu persatu.
Ketika mereka semua telah dalam posisi atau mulai pola pernapasan,
berkeliling di antara murid untuk menyesuaikan teknik mereka, sesuai
kebutuhan.
Berikan pujian untuk semua upaya mereka.
Setelah Anda memimpin mereka selama semua latihan yang
direncanakan, tutup sesi dengan meminta mereka bernapas dalam dan
lambat.
Dokumentasikan sesi, teknik yang digunakan, dan respons pasien.
Pertimbangan Khusus :
Komplikasi :
Bahaya utama terapi trombolitik adalah perdarahan, lisis lambat, dan
okulasi berulang. Ketika miokardium mengalami reperfusi, dapat juga
terjadi aritmia.
Diagnosis keperawatan utama dan kriteria hasil :
1. Ansietas yang berhubungan dengan kemungkinan komplikasi
berat.
Kriteria hasil tindakan: pasien akan menunjukkan penurunan tanda-
tanda fisik rasa takut.
2. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan aritmia
reperfusi.
Kriteria hasil tindakan: pasien akan mencapai atau mempertahankan
curah jantung yang adekuat.
3. Risiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan
kemungkinan perdarahan.
Kriteria hasil tindakan: pasien tidak menunjukkan tanda atau gejala
perdarahan.
Intervensi keperawatan :
1. Sebelum terapi
a. Sebelum diberikan terapi trombolitik, ambil sampel serum untuk
pemeriksaan golongan darah dan pencocokan silang serta untuk
menentukan waktu protrombin dan waktu tromboplastin parsial.
b. Dapatkan elektrokardiogram (EKG) dasar, dan dapatkan hasil
elektrolit, gas darah arteri, nitrogen urea darah, kreatinin, serta
kadar enzim jantung.
c. Periksa temuan berikutnya terhadap nilai dasar secara teratur
selama terapi.
d. Mulai pemasangan jalur I.V yang adekuat (biasanya minimal 4)
dan kateter urin menetap.
e. Sebelum memulai terapi trombolitik, lakukan MRI atau CT Scan
otak untuk memastikan bahwa perubahan status mental
merupakan akibat oklusi dan bukan hemoragi serebral.
2. Selama terapi
a. Pada awal terapi, perhatikan apakah ada tanda-tanda
hipersensitivitas: hipotensi, napas pendek, mengo, merasa sesak
dan tekanan pada dada, serta angiodema. Pertahankan alat
resusitasi darurat selalu tersedia.
b. Selama terapi, pantau EKG secara continue dan bandingkan
dengan pembacaan dasar untuk mendeteksi kemungkinan aritmia.
Informasikan dokter jika terdapat abnormalitas, dan bersiap untuk
memberikan lidokain atau prokainamid, sesuai program.
c. Dengan cermat kaji pasien apakah ada tanda-tanda perdarahan.
Pantau setiap 15 menit selama satu jam pertama, setiap 30 menit
setiap 7 jam berikutnya, dan kemudian setiap 8 jam setelahnya.
Jika Anda mendeteksi perdarahan, hentikan terapi dan hubungi
dokter. Pastikan packed red blood cell, darah lengkap, dan asam
aminokaproat siap tersedia untuk mengatasi kemungkinan
hemoragi.
d. Periksa tanda-tanda vital pasien dengan sering, dan pantau nadi,
warna, serta fungsi sensorik pada ekstremitas setiap jam.
e. Karena pasien cenderung mengalami memar selama terapi,
tengani pasien dengan lembut dan seminimal mungkin.
Pertahankan prosedur invasive dan pungsi vena dilakukan
seminimal mungkin, gunakan manset tekanan darah manual, serta
beri bantalan pada sisi pengaman tempat tidur untuk mencegah
cedera.
3. Setelah terapi.
a. Programkan pemberian antikoagulan untuk mencegah
kekambuhan thrombosis.
Penyuluhan pasien
Pertimbangan khusus :
Mengilangkan sinus
Efek stimulant
Geranium Efek antivirus dan antijamur
Meningkatkan sirkulasi
Meredakan nyeri
Efek stimulant
Rosmeri Efek antibakteri, antijamur, dan antivirus
Surini Pudjiastuti, Sri, SMPh, S.Pd. 2003. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta : EGC.
Maryam, R.Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika