Skenario 1
Pada saat jaga malam ada seorang pasien datang ke RS UMM dengan keluhan
diare yang terus menerus sampai mengalami dehidrasi berat sehingga harus di rawat
inap di ruang Melati. Ranti adalah seorang perawat yang bertugas saat pasien tersebut
datang ke RS UMM. Ranti mencoba menghubungi dr. Harry melalui telepon dan
menyampikan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Ranti. Setelah mendapatkan
pesan dari dr. Harry maka ranti melaksanakan protokol pelayanan kesehatan. Selain
itu dr. Harry meminta bila terjadi perubahan pada kondisi pasien diminta untuk
melaporkan melalui telepon atau ponsel. Sesuai dengan perintah dr. Harry maka Ranti
membuat resep kebagian apotik dan memberikan ke keluarga pasien agar mengambil
obat yang akan diberikan ke pasien dan salah satunya infus. Setelah di infus ternyata
kondisi pasien tidak tambah membaik malah makin memburuk dan Ranti sudah
menyampaikan ke dr. Harry, namun dr. Harry belum juga datang ke RS UMM untuk
visite. Karena pasien makin memburuk melalui telepon dr. Harry menyampaikan agar
dirujuk ke RSSA saja. Setelah dirujuk ke RSSA, Ranti melihat bahwainfus yang
diberikan ke pasien ternyata sudah kadaluarsa tahun 2013. Ranti menyampaikan ke
bagian farmasi dan melaporkan ke dr. Harry atas temuan hal tersebut
Rumusan Masalah
B. Peran Farmasi
Menurut PERMENKES RI No. 72 Pasal 3 tahun 2016 standar pelayanan
kefarmasian dirumah sakit meliputi standar :
(1)Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
dan
(2)Pelayanan farmasi klinik
Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
sebagaimana yang dimaksud pada no (1) meliputi :
a. Pemilihan
b. Perencanaan kebutuhan
c. Pengadaan
d. Penerimaan
e. Penyimpanan
f. Pendistribusian
g. Pemusnahan dan penarikan
h. Pengendalian dan
i. Administrasi
C. Dokter
Menurut UU No. 29 Pasal 35 Tahun 2004, dokter atau dokter gigi yang
telah memiliki surat tanda registrasi memiliki wewenang melakukan praktik
kedokteran sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, terdiri
atas:
a. Mewaancarai pasien
b. Memeriksa fisik dan mental pasien
c. Menentukan pemeriksaan penunjang
d. Menegakkan diagnosis
e. Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien
f. Melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi
g. Menuliskan resep obat dan alat kesehatan
h. Menerbitkan surat dokter atau dokter gigi
i. Menyimpan obat dalam jenis dan jumlah yang diizinkan, dan
j. Meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di
daerah terpencil yang tidak ada apotek.
Menurut UU No. 29 Pasal 51 Tahun 2004, dokter atau dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran memiliki kewajiban yakni :
Muhith, A., & Siyoto, S. (2018). Aplikasi Komunikasi Terapeutik Nursing & Health.
Yogyakarta: ANDI.
Utami, L., Hapsari, S., & Widyandana. (2016). Hubungan Antara Sikap dan Perilaku
Kolaborasi dan Praktik Kolaborasi Interprofesional Di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Panti Rapih. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1(12), 7–15.
Lampiran