Anda di halaman 1dari 5

TATA KELOLA RUMAH SAKIT

(TKRS)

GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada pasien, Rumah Sakit dituntut memiliki kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan efektif
ini ditentukan oleh sinergi yang positif antara pemilik Rumah Sakit, Direktur Rumah Sakit, para pimpinan di Rumah Sakit dan kepala unit kerja
unit pelayanan. Direktur Rumah Sakit secara kolaboratif mengoperasionalkan Rumah Sakit bersama dengan para pimpinan, kepala unit kerja
dan unit pelayanan untuk mencapai visi misi yang ditetapkan dan memiliki tanggung jawab dalam pengeloaan manajemen peningkatan mutu
dan keselamatan pasien, manajemen kontrak serta manajemen sumber daya.

Standar pada bab ini dikelompokan dengan menggunakan hierarki kepemimpinan sebagai berikut :

PEMILIK
Sesuai dengan peraturan dan perundangan, kepemilikan Rumah Sakit diatur sebagai berikut:
1. Rumah Sakit dapat didirikan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau swasta. Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta harus
berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan.
2. Berdasarkan pengelolaannya Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit privat. Rumah Sakit publik
dapat dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba
3. Rumah Sakit privat dapat dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero
4. Pemilik Rumah Sakit dapat membentuk Dewan Pengawas Rumah Sakit yaitu merupakan suatu unit nonstruktural yang bersifat
independen dan bertanggung jawab kepada pemilik Rumah Sakit.
5. Pemilik Rumah Sakit tidak bisa menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit
Pemilik yang dimaksud dalam standar ini adalah pemilik Rumah Sakit dan badan representasi yang mewakili pemilik, sesuai dengan bentuk
badan hukum kepemilikan Rumah Sakit tersebut.

Representasi dari pemilik dapat sebagai berikut:

• Rumah Sakit yang dimiliki oleh yayasan, representasi pemilik adalah pengurus yayasan.
• Rumah Sakit yang dimiliki oleh perkumpulan, representasi pemilik adalah pengurus perkumpulan.
• Rumah Sakit berbadan hukum perseroan terbatas (PT) representasi pemilik adalah Direksi PT.
• Rumah Sakit pemerintah yang sudah menjadi badan layanan umum dapat menunjuk dewan pengawas sebagai representasi pemilik
• Rumah Sakit pemerintah yang belum menjadi badan layanan umum, ketentuan siapa yang dapat menjadi representasi pemilik
diserahkan kepada pemilik Rumah Sakit untuk menetapkannya.

Organisasi, kewenangan, akuntabilitas dari pemilik dan representasi pemilik diatur didalam standar ini.

DIREKSI RUMAH SAKIT


Untuk melaksanakan kegiatan operasional Rumah Sakit sehari-hari, pemilik Rumah Sakit menetapkan Direktur Rumah Sakit. Nama jabatan
Direktur Rumah Sakit adalah kepala Rumah Sakit atau direktur utama Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit. Bila Direktur Rumah Sakit diberi
nama jabatan direktur utama Rumah Sakit, dapat dibantu dengan direktur dan bila nama jabatan Direktur Rumah Sakit disebut direktur maka
dapat dibantu dengan wakil direktur, kelompok tersebut, disebut direksi
Rumah Sakit agar menetapkan tanggung jawab dan tugas direktur utama dan para direktur/wakil direktur secara tertulis

Dalam standar ini jabatan kepala Rumah Sakit untuk selanjutnya disebut Direktur Rumah Sakit
Direktur Rumah Sakit merupakan pimpinan tertinggi di Rumah Sakit.
Sesuai peraturan perundangan tentang Rumah Sakit, persyaratan sebagai Direktur Rumah Sakit adalah harus seorang tenaga medis yang
mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan dan tidak boleh dirangkap oleh pemilik Rumah Sakit serta
berkewarganegaraan Indonesia

Persyaratan Direktur Rumah Sakit harus sesuai Peraturan Perundangan.


Sedangkan wakil direktur atau direktur (bila pimpinan tertinggi disebut direktur utama), sesuai peraturan perundangan dapat dipimpin oleh
unsur medis, keperawatan, penunjang medis dan adminitrasi keuangan. Pemilik mempunyai kewenangan untuk menetapkan organisasi
Rumah Sakit, nama jabatan dan pengangkatan pejabat direksi Rumah Sakit, hal ini diatur di dalam peraturan internal atau corporate bylaws
atau dokumen serupa sesuai dengan peraturan perundangan

KEPALA BIDANG/DIVISI DI RUMAH SAKIT


Organisasi Rumah Sakit sesuai peraturan perundangan paling sedikit terdiri atas Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, keperawatan,
penunjang medis, administrasi umum dan keuangan, komite medis dan satuan pengawas internal.

Unsur organisasi Rumah Sakit selain kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit dapat berupa direktorat, departemen, divisi, instalasi, unit
kerja, komite dan/atau satuan sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja Rumah Sakit. Unsur organisasi Rumah Sakit tersebut dapat
digabungkan sesuai kebutuhan, beban kerja, dan/atau klasifikasi Rumah Sakit

Beberapa standar di Bab TKRS ini memberikan para pimpinan di Rumah Sakit sejumlah tanggung jawab secara keseluruhan untuk
membimbing Rumah Sakit mencapai misinya. Yang dimaksud dengan para pimpinan tersebut adalah Kepala bidang bidang/divisi di Rumah
Sakit, dalam standar ini digunakan nama jabatan adalah kepala bidang/divisi. Maka dalam standar ini pimpinan unsur pelayanan medis diberi

1
nama kepala bidang/divisi medis yang bertanggung jawab terhadap pelayanan medis Rumah Sakit. Pimpinan unsur keperawatan disebut
kepala bidang/divisi keperawatan yang bertanggung jawab terhadap pelayanan keperawatan. Pimpinan unsur umum dan keuangan dapat
disebut kepala bidang/divisi umum dan keuangan. Pimpinan lainnya yaitu semua orang lain yang ditentukan Rumah Sakit, seperti ketua
komite medik, ketua komite keperawatan, komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Rumah Sakit juga perlu menjelaskan tanggung jawab staf klinis, dan pengaturan staf klinis ini dapat secara formal sesuai regulasi yang berlaku
di Indonesia.

Direktur Rumah Sakit agar menetapkan lingkup pelayanan dan atau unit kerja yang masuk dalam pimpinan pelayanan medis, keperawatan,
penunjang medis dan administrasi dan keuangan.

KEPALA UNIT KERJA DAN UNIT LAYANAN


Agar pelayanan klinis dan manajemen Rumah Sakit sehari-hari menjadi efektif dan efisien, Rumah Sakit umumnya dibagi menjadi subkelompok
yang kohesif seperti departemen/instalasi/unit, atau jenis layanan tertentu, yang berada di bawah arahan pimpinan pelayanan yang dapat
disebut Kepala unit/instalasi/departemen, Standar ini menjelaskan ekspektasi dari kepala departemen atau pelayanan tertentu ini. Biasanya
sub grup terdiri dari departemen klinis seperti medis, bedah, obstetrik, anak, dan lain sebagainya; satu atau lebih subgrup keperawatan;
pelayanan atau departemen diagnostik seperti radiologi dan laboratorium klinis; pelayanan farmasi, baik yang tersentralisasi maupun yang
terdistribusi di seluruh Rumah Sakit; serta pelayanan penunjang yang di antaranya meliputi bagian transportasi, umum, keuangan, pembelian,
manajemen fasilitas, dan sumber daya manusia. Umumnya Rumah Sakit besar juga mempunyai manajer/kepala ruang di dalam subgrup ini.
Sebagai contoh, perawat dapat memiliki satu manajer/kepala ruang di kamar operasi dan satu manajer/kepala ruang di unit rawat jalan,
departemen medis dapat mempunyai manajer-manajer untuk setiap unit klinis pasien, dan bagian bisnis Rumah Sakit dapat mempunyai
beberapa manajer untuk fungsi bisnis yang berbeda, di antaranya seperti untuk kontrol tempat tidur, penagihan, dan pembelian. Akhirnya,
terdapat persyaratan di bab TKRS yang bersentuhan dengan semua level di atas. Persyaratan ini dapat ditemukan pada bab TKRS ini dan
mencakup budaya keselamatan, etika, serta pendidikan dan penelitian profesional kesehatan, apabila ada.

Dalam standar ini, kepala departemen/instalasi/unit/layanan tersebut untuk selanjutnya disebut sebagai berikut :
- Unit-unit yang dibawah bidang/divisi medis, keperawatan dan penunjang medis disebut unit pelayanan
- Unit-unit yang dibawah bidang/divisi umum dan keuangan disebut unit kerja, seperti misalnya ketatausahaan, kerumahtanggan,
pelayanan hukum dan kemitraan, pemasaran, kehumasan, pencatatan, pelaporan dan evaluasi, penelitian dan pengembangan,
sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan dan lain sebagainya.

Di bawah ini adalah fokus area standar tata kelola rumah sakit.
a. Pemilik.
b. Direksi.
c. Kepala bidang/divisi.
d. Manajemen sumber daya manusia.
e. Manajemen peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
f. Manajemen kontrak.
g. Manajemen sumber daya
h. Organisasi dan tanggung jawab staf.
i. Unit pelayanan.
j. Manajemen etis.
k. Budaya keselamatan.
PEMILIK RUMAH SAKIT

Standar TKRS 1
Organisasi serta wewenang pemilik dan representasi pemilik dijelaskan didalam regulasi yang ditetapkan oleh pemilik RS.

Maksud dan Tujuan TKRS 1, TKRS 1.1 dan TKRS 1.2


Tanggung jawab dan akuntabilitas pemilik dan representasi dari pemilik diuraikan dalam regulasi yang ditetapkan pemilik Rumah Sakit.
Regulasi meliputi pengorganisasian, wewenang, tanggung jawab serta penilaian kinerja representasi pemilik oleh pemilik.
Regulasi dari pemilik dan representasi pemilik tersebut dapat berbentuk peraturan internal Rumah Sakit atau corporat bylaws atau dokumen
lainnya yang serupa.
Struktur organisasi pemilik dan representasi pemilik terpisah dengan struktur organisasi Rumah Sakit sesuai dengan bentuk badan hukum
pemilik dan peraturan perundangan.
Pemilik Rumah Sakit tidak diperbolehkan menjadi Direktur Rumah Sakit, tapi posisinya berada diatas representasi pemilik, mereka
mengembangkan sebuah proses untuk melakukan komunikasi dan kerja- sama dengan Direktur Rumah Sakit dalam rangka mencapai misi
dan perencanaan Rumah Sakit.
Representasi pemilik, sesuai dengan bentuk badan hukum kepemilikan Rumah Sakit memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk memberi
persetujuan, dan pengawasan agar Rumah Sakit mempunyai kepemimpinan yang jelas, dijalankan secara efisien, dan memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan aman.
Disamping itu Rumah Sakit harus memiliki struktur organisasi yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan.
Ada penetapan siapa yang bertanggung jawab dan berwenang untuk :
a) menyediakan modal serta dana operasional dan sumber daya lain yang diperlukan untuk menjalankan Rumah Sakit dalam
memenuhi visi dan misi serta rencana strategis Rumah Sakit; dan
b) menunjuk atau menetapkan direksi Rumah Sakit, dan melakukan evaluasi tahunan terhadap kinerja masing-masing individu direksi
dengan menggunakan proses dan kriteria yang sudah baku
c) menunjuk atau menetapkan representasi pemilik, tanggung jawab dan wewenang dan melakukan penilaian kinerja representasi
pemilik secara berkala, minimal setahun sekali.
d) menetapkan struktur organisasi Rumah Sakit

2
e) menetapkan regulasi pengelolaan keuangan Rumah Sakit dan pengelolaan sumber daya manusia Rumah Sakit.
f) tanggung jawab dan kewenangan memberikan arahan kebijakan Rumah Sakit
g) tanggung jawab dan kewenangan menetapkan visi dan misi Rumah Sakit dan memastikan bahwa masyarakat mengetahui visi dan
misi Rumah Sakit serta mereview secara berkala misi Rumah Sakit
h) tanggung jawab dan kewenangan menilai dan menyetujui rencana anggaran;
i) tanggung jawab dan kewenangan menyetujui rencana strategi Rumah Sakit
j) tanggung jawab dan kewenangan mengawasi dan membina pelaksanaan rencana strategis;
k) tanggung jawab dan kewenangan menyetujui diselenggarakan pendidikan profesional kesehatan dan dalam penelitian serta
mengawasi kualitas program-program tersebut.;
l) tanggung jawab dan kewenangan menyetujui program peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta menindaklanjuti laporan
peningkatan mutu dan keselamatan yang diterima.
m) tanggung jawab dan kewenangan mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya;
n) tanggung jawab dan kewenangan mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien dilaksanakan Rumah Sakit;
o) tanggung jawab dan kewenangan mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit dilaksanakan Rumah Sakit;
p) tanggung jawab dan kewenangan mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-
undangan;

Pengaturan tanggung jawab dan kewenangan antara pemilik dan representasi pemilik yang meliputi point a) sampai dengan p), diatur didalam
peraturan internal atau corporat bylaws atau dokumen lainnya sesuai peraturan perundangan.

Bila tanggung jawab dan wewenang pemilik maupun representasi pemilik ada yang didelegasikan maka diatur didalam regulasi yang
dikeluarkan pemilik RS. Sebagai contoh: persetujuan anggaran modal dan operasional Rumah Sakit yang semula ada di pemilik rumah
didelegasikan kepada representasi pemilik atau didelegasikan kepada Tim anggaran sesuai dengan peraturan perundangan.
Tugas dan wewenang yang diatur di maksud dan tujuan ini merupakan minimal yang harus diatur, Rumah Sakit dapat menambah regulasi
tersebut sesuai dengan yang diperlukan Rumah Sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka pemilik perlu mempunyai regulasi yang dapat berbentuk corporat bylaws/peraturan internal Rumah
Sakit atau dokumen lainnya yang serupa yang mengatur:
1. Struktur organisasi pemilik dan representasi pemilik sesuai dengan bentuk badan hukum pemilik
2. Tanggung jawab dan wewenang pemilik dan representasi pemilik yang meliputi a) sampai dengan p) yang ada di atas,
3. Pendelegasian kewenangan dari pemilik kepada representasi pemilik atau Direktur Rumah Sakit atau individu lainnya sesuai
peraturan perundangan
4. Pengangkatan/penetapan dan Penilaian kinerja representasi pemilik
5. Pengangkatan penetapan dan Penilaian kinerja Direktur Rumah Sakit
6. Penetapan Kualifikasi, persyaratan Direktur Rumah Sakit sesuai dengan peraturan perundangan
7. Struktur Organisasi Rumah Sakit

Pengaturan tanggung jawab dan kewenangan antara pemilik dan representasi pemilik yang meliputi poin a) sampai dengan p) diatur di dalam
peraturan internal atau corporat bylaws atau dokumen lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Struktur Organisasi Rumah Sakit yang disebut pada point 7) sesuai dengan peraturan perundangan paling sedikit meliputi :
• kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit;
• unsur pelayanan medis;
• unsur keperawatan;
• unsur penunjang medis;
• unsur administrasi umum dan keuangan;
• komite medis; dan
• satuan pemeriksaan internal.
Unsur organisasi Rumah Sakit sebagaimana tersebut dapat digabungkan sesuai kebutuhan, beban kerja, dan/atau klasifikasi Rumah Sakit.
Selain itu perlu juga ditetapkan lingkup pelayanan atau unit kerja yang masuk dalam unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur
penunjang medis, unsur administrasi umum dan keuangan.
Elemen Penilaian TKRS 1 Telusur Skor
1. Pemilik menetapkan regulasi yang R Regulasi tentang pengaturan kewenangan antara 10 TL
mengatur a) s/d g) yang ada di dalam pemilik,representasi pemilik yang tercantum dalam corporate 5 TS
maksud dan tujuan, yang dapat berbentuk bylaws/ peraturan internal RS/ dokumen lain serupa 0 TT
corporate by-laws, peraturan internal atau
dokumen lainnya yang serupa. (R)

2. Ada penetapan struktur organisasi pemilik R Struktur organisasi pemilik termasuk representasi pemilik 10 TL
termasuk representasi pemilik sesuai - -
dengan bentuk badan hukum kepemilikan 0 TT
RS dan sesuai peraturan perundang
undangan. Nama jabatan di dalam strukur
organisasi tersebut harus secara jelas
disebutkan (R)
3. Ada penetapan struktur organisasi RS R Struktur organisasi RS yang ditetapkan oleh pemilik atau 10 TL
sesuai peraturan perundang-undangan (R) representasi pemilik - -
0 TT

3
4. Ada penetapan Direktur RS sesuai R Regulasi tentang penetapan/pengangkatan Direktur RS yang 10 TL
peraturan perundang-undangan. (R) ditetapkan oleh pemilik atau representasi pemilik - -
0 TT
Standar TKRS 1.1
Tanggung jawab dan akuntabilitas pemilik dan representasi pemilik telah dilaksanakan sesuai regulasi yang ditetapkan dan sesuai peraturan
perundang-undangan
Elemen Penilaian TKRS 1.1 Telusur Skor
1. Ada persetujuan dan ketersediaan D 1) Bukti tersedianya anggaran/investasi dan operasional dalam 10 TL
anggaran/budget investasi/modal dan RKA/RBA/DPA/DIPA dan dokumen lain serupa 5 TS
operasional serta sumber daya lain yang 2) Bukti tentang persetujuan RKA/RBA/DIPA/DPA oleh pemilik 0 TT
diperlukan untuk menjalankan Rumah atau representasi pemilik
Sakit sesuai dengan misi dan rencana
strategis Rumah Sakit. (D,W) • Pemilik atau representasi pemilik
W • Direktur RS
• Direktur/Bagian Keuangan RS

2. Ada dokumen hasil penilaian kinerja dari D Bukti tentang hasil penilaian kinerja representasi pemilik 10 TL
representasi pemilik, sekurang-kurangnya - -
setahun sekali (D,W) Pemilik dan representasi pemilik 0 TT
W
3. Ada dokumen hasil penilaian kinerja dari D Bukti tentang hasil penilaian kinerja Direktur RS 10 TL
direktur Rumah Sakit sekurang-kurangnya - -
setahun sekali. (D,W) W • Representasi pemilik 0 TT
• Direktur
Standar TKRS 1.2
RS memiliki misi, rencana strategis , rencana kerja, program peningkatan mutu dan keselamatan pasien, pengawasan mutu pendidikan serta
laporan akuntabilitas representasi pemilik
Elemen Penilaian TKRS 1.2 Telusur Skor
1. Ada bukti persetujuan, review berkala dan D Bukti tentang Misi RS, persetujuan misi, review misi secara berkala, 10 TL
publikasi/sosialisasi ke masyarakat tentang publikasi/sosialisasi misi RS oleh pemilik/representasi pemilik 5 TS
misi Rumah Sakit sesuai dengan regulasi. 0 TT
(D,W) • Pemilik /representasi pemilik
W • Direktur RS

2. Ada persetujuan rencana strategis, D 1) Bukti tentang rencana strategis yang disetujui oleh pemilik 10 TL
rencana kerja dan anggaran Rumah Sakit atau representasi pemilik 5 TS
sehari-hari sesuai dengan regulasi. (D,W) 2) Bukti tentang rencana kerja dan anggaran RS yang disetujui 0 TT
oleh pemilik atau representasi pemilik

• Pemilik/ representasi pemilik


W • Direktur RS

3. Ada persetujuan atas strategi dan program D Hanya untuk RS yang mempunyai peserta didik klinis: 10 TL
pendidikan dan penelitian staf klinis dan Bukti tentang rencana strategi dan program pendidikan dan 5 TS
pengawasan mutu program pendidikan penelitian staf klinis serta pengawasan mutu program pendidikan, 0 TT
tersebut. Elemen penilaian ini hanya yang sudah disetujui.
untuk Rumah Sakit pendidikan. (D,W)
W • Pemilik/ representasi pemilik
• Direktur RS
• Bidang Diklat/Diklit RS
• Komite koordinator pendidikan (Komkordik)

Standar TKRS 1.3


Pemilik dan atau representasi pemilik memberi persetujuan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit, menerima
laporan pelaksanaan program secara berkala dan memberi respon terhadap laporan yang disampaikan

Maksud dan Tujuan TKRS 1.3


Pemilik atau representasi pemilik mempunyai tanggung jawab dalam pengawasan kendali mutu dan kendali biaya. Dalam rangka pelaksanaan
kendali mutu dan biaya rumah sakit maka rumah sakit membuat program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP). Pemilik dan
atau representasi pemilik mempunyai kewajiban untuk mengkaji program PMKP yang diusulkan oleh Direktur Rumah Sakit dan menyetujui
bila sudah sesuai dengan misi rumah sakit dan melakukan pengawasan implementasi program PMKP secara berkesinambungan serta
berkelanjutan. Investasi mutu ini membutuhkan perencanaan sumber daya dan perlu dievaluasi serta dimonitor melalui sistem yang
ditetapkan.

Pemilik atau representasi pemilik memberi persetujuan dan menerima laporan pelaksanaan program mutu sebagai berikut:
a) Laporan capaian indikator dan analisanya setiap 3 bulan
b) Laporan kejadian tidak diharapkan (KTD) setiap 6 bulan

4
c) Laporan kejadian sentinel setiap ada kejadian, dan laporan ulang setelah kejadian sentinel. Selesai dilakukan analisis dengan
menggunakan metode root cause analysa (RCA)

Pemilik atau representasi pemilik wajib memberikan respons terhadap laporan tersebut, khususnya bila terjadi insiden keselamatan pasien
dan capaian pemenuhan indikator yang masih rendah, termasuk juga untuk perbaikan/memenuhi standar diperlukan dana/anggaran
tambahan maka representasi pemilik diharapkan dapat memperhatikan usulan tersebut dan membantu mengupayakan dana/anggaran
tambahan tersebut.
Elemen Penilaian TKRS 1.3 Telusur Skor
1. Program peningkatan mutu dan D Bukti tentang program PMKP yang telah disetujui pemilik atau 10 TL
keselamatan pasien rumah sakit telah representasi pemilik 5 TS
disetujui oleh pemilik atau representasi 0 TT
pemilik. (D,W) W • Pemilik atau representasi pemilik
• Direktur RS
• Komite Medis
2. Pemilik atau representasi pemilik telah D 1) Bukti laporan PMKP yang meliputi a) s/d c); 10 TL
menerima laporan program peningkatan 2) bukti laporan PMKP sudah diterima; 5 TS
mutu dan keselamatan pasien tepat 3) bukti laporan tepat waktu 0 TT
waktu, sesuai dengan a) s/d c) yang ada di
maksud dan tujuan .(lihat juga, TKRS 4.1 W • Pemilik atau representasi pemilik
,PMKP.5.EP 5) (D,W) • Direktur RS
• Komite PMKP

3. Representasi pemilik menindak lanjuti D Bukti tentang tindak lanjut dari laporan PMKP antara lain berupa 10 TL
laporan dari RS. (D,W) disposisi, melakukan rapat pembahasan rencana perbaikan, - -
penambahan anggaran, tenaga atau fasilitas. 0 TT

• Pemilik atau representasi pemilik


W • Direktur RS
• Kepala bidang/divisi
• Komite PMKP

Anda mungkin juga menyukai