PENDAHULUAN
kemasyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Fungsi ini lazim disebut
negara.
musyarakah
istishna
berdasarkan akad ijarah atau sewa beli dalam bentuk akad ijarah
muntahya bittamlik.
syariah yang merupakan bagian dari nilai-nilai dari ajaran Islam mengatur
dapat diterapkan dalam setiap sewaktu dan tempat tanpa memandang ras,
suku, golongan dan agama sesuai prinsip Islam sebagai “rahmatan lil alamin”.
Ada empat prinsip utama dalam syariah yang senantiasa mendasari jaringan
kerja
Per Koperasian adalah salah satu sumber dana bagi masyarakat perorangan atau
badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk membeli rumah,
mobil atau motor ataupun untuk meningkatkan produksi usahanya mengingat modal yang
dimiliki perusahaaan ataupun perorangan tidak cukup untuk mendukung peningkatan usahanya.
Usaha per Koperasian sebagaimana diketahui bukanlah badan usaha biasa seperti halnya
perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa, melainkan suatu badan usaha yang
bergerak di bidang jasa keuangan.
Per Koperasian dalam memberikan pembiayaan harus benar-benar teliti, sebab dalam
hal ini per Koperasian memberikan kepercayaan kepada nasabah untuk mengembalikan uang
yang diterima Koperasi dari orang-orang yang percaya kepada Koperasi dengan menyimpan
uangnya di Koperasi sehingga pihak Koperasi dalam memberikan pembiayaan harus melakukan
pemeriksaan terhadap calon nasabahnya.
Pembiayaan dari segi ekonomi berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi yang sama akan
dikembalikan kepada Koperasi setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan yang telah
disetujui Koperasi dengan nasabah. Sebagai keuntungan bagi pihak Koperasi karena telah
memberikan nilai ekonomi tersebut maka Koperasi menerima bagi hasil/ keuntungan yang
diperoleh Koperasi dari nasabah.
Kegiatan pembiayaan adalah risk asset bagi Koperasi karena asset Koperasi dikuasai
oleh pihak luar Koperasi, yaitu para nasabah, akan tetapi pembiayaan yangdiberikan kepada para
nasabah selalu ada risiko berupa pembiayaan tidak kembali tepat pada waktunya yang
dinamakan pembiayaan bermasalah.Banyak terjadi pembiayaan yang diberikan menjadi
bermasalah yang disebabkan berbagai alasan, misalnya usaha yang dibiayai mengalami
kebangkrutan atau merosot omset penjualannya, krisis ekonomi, kalah bersaing ataupun
kesengajaan nasabah melakukan penyimpangan dalam penggunaan pembiayaan seperti untuk
membiayai usaha yang tidak jelas masa depannya, sehingga mengakibatkan sumber pendapatan
usaha tidak mampu untuk mengembangkan usahanya dan akhirnya mematikan usaha nasabah.
harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan
Dengan kata lain nasabah telah memperoleh pembiayaan dari koperasi untuk
kecil dan menengah termasuk juga untuk kebutuhan konsumtif yang dikemas
multijasa.
akad yan gunakan dalam perjanjian antara nasabah dan pihak koperasi, yaitu
akad murabahah untuk pembiayaan jual beli dan akad ijarah untuk
berdasarkan dua unsur, yaitu harga membeli dan biaya yang terkait, dengan
menyadari adanya risiko yang akan mereka hadapi akibat dari kebijakan yang
mereka ambil, maka akibatnya akan berdampak buruk pada usaha yang ia
rencana yang mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan
merupakan salah satu risiko besar yang terdapat dalam setiap dunia
menitipkan uangnya.
dahulu akan mengalami tahap bermasalah. Pada tahap ini koperasi syariah
Periode 2014-2016
Kabupaten Bandung
pembiayaan. Ini merupakan salah satu jenis risiko yang dihadapi oleh
melunasi hutangnya jika iya tidak mampu, sesuai dengan perintah Allah
Adapun fokus penelitian dalam strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada akad
murabahah di KBMT nurul mu’awanah, sebagai berikut:
1. Penelitian ini terfokus pada perencanaan strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah
pada akad murabahah di KBMT nurul mu’awanah
2. Penelitian ini terfokus pada implementasi strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah
pada akad murabahah di KBMT nurul mu’awanah
3. Penelitian ini terfokus pada loyalitas nasabah penyelesaian pembiayaan bermasalah pada
akad murabahah di KBMT nurul mu’awanah
1.3 Asumsi dan Pernyataan Penelitian
1.3.1 Asumsi Penelitian
Menurut Surakhmad dalam Endang. S (2008:7), asumsi dasar atau anggapan dasar
adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik. Jadi asumsi
penelitian dapat diartikan sebagai anggapan dasar tentang suatu hal yang menjadi pedoman
berfikir peneliti. Asumsi yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada akad murabahah berbeda dengan
strategi penyelesaian pembiayaan lainnya.
b. Kualitas sumber daya manusia akan menentukan akan tercapainya tujuan koperasi.
c. Kepuasan nasabah akan mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah dan
mempertahankan loyalitas nasabah.
Kabupaten Bandung.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil
BAB V PENUTUP