Anda di halaman 1dari 3

OBAT PADA MATA

Disampaikan oleh : Prof. Dr. EM Sutrisna, dr., M.Kes.


Dirangkum oleh : Dimas Adjie Yuda M/J500170122

PENDAHULUAN
Obat mata dibuat khusus dan selamanya bertanda obat mata, hal ini disebabkan obat
mata biasanya berkonsentrasi rendah dibanding obat luar lainnya. Obat tersebut dapat
dikelompokan ke dalam golongan:
1 Midriatika dan Sikloplegia
2 Antiinfeksi
i) Antibakteri
ii) Antijamur
iii) Antivirus
3 Antiglaukoma
i) Topikal
(1) Miotika
(2) Beta bloker
ii) Sistemik
(1) Karbonik anhidrase inhibitor
(2) Obat hiperosmotik
4 Obat Diganostik
5 Anestesi topikal

OBAT MATA
A Midriatika dan Sikloplegia
Midriatika dan sikloplegia merupakan obat yang untuk membesarkan pupil
mata/dilatasi dengan melemahkan otot siliari sehingga memungkinkan mata untuk fokus
pada obyek yang dekat. Perbedaannya yaitu midriatika merupakan golongan
simpatomimetik dan antimuskarinik/antikolinergik, sedangkan sikloplegia hanya dari
golongan antimuskarinik/antikolinergik saja.
1 ATROPIN→ derivat alkaloid solanasid dari atropa belladoma dan antimuskarinik
pertama yang digunakan sebagai obat. Durasi kerja lebih dari dua minggu
i) Mekanisme aksi = memblok efek dari acetycholine pada sistem saraf parasimpatik
di otot polos, glandula sekresi, CNS → meningkatkan cardiac output dan dries
secretions.
ii) Indikasi = Preposedural tindakan pada mata Ophthalmic (1% solution) 1-2 tetes 1
jam sebelum prosedur. Uveitis Ophthalmic (1% solution) 1-2 tetes 4 kali per hari
2 HEMATROPIN → alkaloid semisintetik yang dibuat dari kombinasi asam mandelat
dengan tropine. Durasi kerja lebih pendek dari atropin. Hati-hati pada kehamilan
(Golongan C)
i) Indikasi = Preposedural tindakan pada mata Oftalmik: 1-2 tetes larutan 2% atau 1
tetes larutan 5% sebelum prosedur, ulangi pada interval 5-10 menit sesuai
kebutuhan. Uveitis Oftalmik: 1-2 tetes 2% atau 5% 2-3 kali / hari hingga setiap 3-
4 jam sesuai kebutuhan
ii) Kontraindikasi = alergi dan glukoma primer/ potensi glukoma.
3 TROPICAMID → alkaloid semisintetik yang dibuat dari kombinasi asam mendelat
dengan tropin. Dengan durasi kerja homatropin lebih pendek dibanding dengan
atropin. Hati-hati pada kehamilan (Golongan C)
i) Indikasi = prosedur diagnostik dilatasi pupil.
ii) Mekanisme aksi = mencegah sphincter muscle iris dan musculus siliaris terhadap
respon kolinergik.
iii) Efek samping : jarang terjadi, kecuali pada pemakaian yang over dosis,
mengakibatkan Bingung, Peningkatan detak jantung, Flushing atau kemerahan
pada wajah, Halusinasi (pendengaran, pengelihatan, atau perasaan), Bibir kering,
Skin rash
4 CYCLOPENTOLATE → efek cepat dan durasi cepat dari atropin. Memiliki fungsi
relief pain
i) Mekanisme aksi = antikolinergik yang memblok respon dari iris dan musculus
pada siliaris terhadap stimulus kolinergik → pupil dilatasi/ midriasis → paronsis
dari akomodasi.
ii) Indikasi = uveitis, midriasis, cycloplegia (1 tetes dari 1% kemudian dilanjutkan 5
menit)
iii) Kontraindikasi = glukoma sudut terbuka dan sempit.
B Antiinfeksi
1 Antibakteri
i) Basitrasin : coccus &basil gram positif, neiseria, haemophilus
ii) Eritromicin : coccus &basil gram positif, neiseria, haemophilus
iii) Cloramphenicol : bakteri gram positif dan negatif, chlamidia, riketsia
iv) Penicilin : staphylococ, streptococ, neiseria, haemophilus
v) Polimiksin : pseudomonas
vi) Sefalosporin : staphylococ, streptococ
vii) Sulfonamid : coccus &basil gram positif dan negatif, chalimida, nocardia
viii) Tetrasiklin : chlamidia dan mycoplasma
2 Antijamur
i) Natamisin : fusarium, penicilium
ii) Nystatin : candida
iii) Azole
3 Antivirus
i) Acyclovir
C Antiglaukoma
1 Topical
i) Miotika
Obat ini bekerja dengan mengecilkan pupil, mengakibatkan bertambahnya jalur
pengeluaran humor aquosus pada angulus iridocornealis.
PILOCARPIN : memberikan efek 4 sampai 6 jam
ii) Beta bloker
Beta bloker obat yang menghambat rangsangan simpatis dan mengakibatkan
penurunan TIO. Obat ini tidak mempengaruhi pupil. Contoh: timolol, betaxolol,
catteolol, levobunolol/ metipranolol
2 Sistemik
i) Karbonik anhidrase inhibitor
ACETAZOLAMID, obat yang menghambat enzim karbonik anhidrase yang akan
mengakibatkan diuresis dan menurunkan sekresi cairan air mata sebanyak 60%.
Efek samping hipokalemia
ii) Agen hiperosmotik
MANITOL, bekerja dengan mengakibatkan cairan ekstraseluler hiperosmotik
sehingga terjadi dehidrasi sel dan diuresis
D Obat Diagnostik
1 Fluoresein tetes dan strip. Bila terdapat defek epitel cornea atau erosi cornea maka
perlu dibuktikan kebenarannya dengan tes fluoresein. Setelah di beri tetes fluoresein,
maka dengan bantuan slitlamp akan terlihat laruta tertinggal di cornea yang
menandakan ada erosi eitel cornea
E Anestesi Topikal
1 Dipakai untuk pemeriksaan tonometri, uji anel
2 Untuk bedah pada cornea dan konjungtiva
3 Contoh: proparacaine. Cocain, pantocaine
F Obat mata lainnya
1 Hordeolum → diberi antibiotik (basitrasin dan eritromisin), kompres hangat, dan
insisi jika 24 jam tidak membaik.
2 Bleparitis → ada 2 yaitu anterior (diberi eritromisin salep mata) dan posterior
(tetrasiklin salep mata). Supporting treatment ada kompres hangat, sampo rambut, dan
antibiotik salep.
3 Konjungtivitis → bakteri (kompres dan sulfonamid), chlamidia (tetrasiklin/
doksisiklin/ eritromisin), dan virus.

DAFTAR PUSTAKA
 PPT kuliah “OBAT MATA” oleh Prof. Dr. EM Sutrisna, dr., M.Kes.
 Toronto Notes 34th edition from Toronto University, Canada
 Buku Mata FK UI edisi 2019

Anda mungkin juga menyukai