Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….1

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………....2

Judul Praktikum ………………………………………………………………………2

Hari/Tanggal praktikum……………………………………………………………….2

Kelompok ……………………………………………………………………………..2

Latar belakang …………………………………………………………………….…..2

Tujuan …………………………………………………………………………………3

BAB II GAMBARAN UMUM…………………………………………………….....4

Definisi …………………………………………………………………………….….4

Syarat……………………………………………………………………………….….4

Indikasi pemberian ………………………………………………………………….....4

Indikasi penyakit ………………………………………………………………………5

Makanan yang boleh diberikan ……………………………………………………….5

Contoh menu sehari …………………………………………………………………...6

BAB III PENGOLAHAN & PENYAJIAN…………………………………………..7

Bahan & dan alat………………………………………………………………………7

Prosedur ……………………………………………………………………………….8

Penyajian ……………………………………………………………………………...9

BAB IV EVALUASI KANDUNGAN ENERGI&ZAT GIZI……………….…......10

Analisi kandungan energi dan karbohidrat pada menu diet ginjal…………………….11

Analisi kandungan gizi sehari pada menu diet ginjal ………………………………...12

Pembahasan ………………………………………………………………………..…13

BAB V KESIMPULAN ……………………………………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...15

LAMPIRAN……………………………………………………………………….…16

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Judul Praktikum : Diet Ginjal


2. Hari/Tanggal Praktikum : Rabu/9 Mei 2018
3. Kelompok : Astri Puspa Nandini (kelompok 1)
Shahira Assegaf (kelompok 1)
4. Latar Belakang
Prinsip dasar nutrisi holistic adalah makanan memberikan energi yang dibutuhkan
untuk berfungsi dengan baik dan memasok nutrisi yang dibutuhkan untuk
membangun dan menumbuhkan tulang, otak, dan darah.
Nutrisi yang didapatkan dari makanan sangat penting untuk proses alam yang terus-
menerus terjadi di dalam tubuh. Nutrisi holistic melibatkan tiga komponen utama,
yaitu zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) zat gizi mikro (vitamin dan
mineral) dat serat. Semua komponen mempunyai bagian penting dalam diet
seimbang.
Dalam nutrisi holistic dibutuhkan keseimbangan antara protein, vitamin dan
nutrisi lain yang mempunyai manfaat bagus untuk kesehatan yang optimal dalam
mencapai tingkat energy yang oprtimal, kesejahteraan emosional dan kemampuan
untuk melawan infeksi. Diet holistic bisa mempercepat penyembuhan secara alami
tidak dengan menggunakan obat, dapat membantu mencengah timbulnya berbagai
macam penyakit. Ada tiga jenis diet holistic yaitu, positif diet, diet ginjal, dan diet
khusus.
Diet holistic mempunyai susunan menu yang terdiri dari; serealia, umbi-umbian,
kacang-kacangan, sayur, dan buah-buahan. Ada 6 kali jadwal makan dalam sehari ,
dimulai dari jam 0.600 diberikan buah-buhan dan sayuran, dilanjut pukul 09.00
pasien diberikan makanan berupa serealia/umbi-umbian, makan siang berupa
serealia/umbi-umbian ditambahn dengan sayuran dan lauk nabati; makan pukul 16.00
berupa sayur; makan malam berupa serealia/umbi-umbian makan tambahan beruapa
buah atau sayuran.

2
5. Tujuan
Tujuan umum
1. Kondisi klien/pasien tanpa memberatkan fungsi ginjal. Menjaga keseimbangan
cairan dan elektrolit
2. Membantu meningkatkan HB

Tujun Khusus
1. Mengidentifikasi gambaran makanan diet ginjal, syarat, indikasi pemberian dan
makanan yang tidak boleh diberikan.
2. Mengolah dan menyajikan makanan diet ginjal.
3. Mengevaluasi kontribusi energi dan zat gizi setiap waktu makan.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

1. Definisi
Makanan diet ginjal adalah makanan khusus namun minimal proses
olahan. Susunan menu mengacu pada pola menu natural namun tidak sepenuhnya
pengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) bagi klien/pasien penderit penyakit
gagal ginjal kronis atau akut. Makanan diet ginjal diberikan kepada pasien yang
berdasarkan penyakitnya memerlukan makanan diet ginjal. Makanan diberikan
dalam bentuk mudah dicerna tidak merangsang pada saluran cerna dan
disesuaikan dengan kondisi klien/pasien. Prinsip diet ginjal adalah tinggi kalori
rendah protein.
2. Syarat
a. Energi tinggi untuk membantu menurunkan kadar ureum. Protein rendah,
lebih diutamakan protein nabati.
b. Protein hewani diberikan bila dengan memberian protein nabati namun kadar
ureum cenderung terus mengalami kenaikan. Dan diberikan bila pasien akan
dilakukan tindakan hemodialysis (HD)(7jam sebelum HD).
c. Lemak minimal/disesuaikan kondisi klien/pasien
d. Karbohidrat tinggi atau disesuaikan kondisi klien/pasien sumber karbohidrat
diiutamakan berasal dari beras (utamakan beras merah) daro pada umbi-
umbian.
e. Natrium dan kalium dibatasi
f. Makanan tidak merangsang saluran cerna
g. Makanan natural dan minimal proses pengolahan

3. Indikasi
a. Indikasi Pemberian
Makanan diet ginjal diberikan kepada pasien penyakit ginjal akut dan
penyakit ginjal kronik. Diet sepeti ini tidak mutlak namun disesuaikan pasien
dengan kenaikan ureum < 200 atau selama perawatan, bila ada kecenderungan

4
kenaikan ureum maka diberikan hewani (ikan kembung/gindara) 1-2 x per
minggu.
Pasien dengan diet ginjal harus diberikan kalori yang tinggi agar tidak
terjadi perombakan protein tubuh untuk energi. Maka pasien dengan diagnose
Gagal Ginjal Akut (GGA) atau Gagal Ginjal Kronis (GGK) diberikan menu
utama berupa nasi dan lauk pauk serta sayuran 3x sehari.

b. Indikasi Penyakit dalam Diet Ginjal :


a. Penyakit ginjal dan saluran kemih

b. Batu ginjal

c. Gagal ginjal

d. Asam urat

4. Makanan yang boleh diberikan


a. Labu siam
b. Wortel
c. Baby corn
d. Jagung manis
e. Pumkin (labu kuning)
f. Timun
g. Papaya
h. Apel
i. Pear
j. Semangka
k. Putih telur

5
5. Contoh menu sehari

Pagi Pukul 07.00 Berat


Sayur kukus dan buah manis Labu siam 25gr
Wortel 25gr
Papaya 25gr
Pear hijau 25gr
Selingan Pukul 09.00
Cookies oatmeal Oatmeal 50gr
Labu kuning 25gr
Madu 30gr
Minyak zaitun 30gr
Siang Pukul 11.00
Nasi merah Beras merah 50gr
Sayur lodeh Labu siam 20gr
Wortel 20gr
Baby corn 10gr
Santan jagung 100gr
Minyak zaitun 50gr
Selingan Pukul 16.00
Sayur kukus Labu siam baby 20gr
Wortel 20gr
Baby corn 10g
Umbi – umbian Ubi kuning 30gr
Singkong 30gr
Sambal Tomat 10gr
Cabai merah 5gr
Malam Pukul 18.00
Klepon labu kuning Tepung beras 50gr
Tepung beras ketan 30gr
Labu kuning 10g
Gula kelapa 20gr
Extra
Pear potong Pear 100gr

BAB III
PENGOLAHAN & PENYAJIAN

1. Bahan

No Bahan Berat
.
Buah manis dan sayur kukus
1 Labu siam 25gr
2 Wortel 25gr

6
3 Papaya 25gr
4 Pear hijau 25gr
Cookies oatmeal
5 Oatmeal 50gr
6 Labu kuning 25gr
7 madu 30gr
8 Minyak zaitun 30gr
Nasi merah dan sayur lodeh
9 Beras merah 50gr
10 Labu siam 20gr
11 Wortel 20gr
12 Baby corn 10gr
13 Santan jagung 100gr
14 Minyak zaitun 50gr

2. Alat

- Kompor -Oven
(panggangan)
- Pisau - Loyang
- Piring - Ulekan
- Panci - Talenan
- Kukusan - Mangkok
- Sendok
- Garpu

3. Prosedur
a. Makan pagi (sayur kukus dan buah manis)
1. Potong labu siam serta wortel dan papaya serta pear hijau sesuai selera
2. Cuci buah dan sayuran, lalu timbang sesuai dengan yang di butuhkan
3. Kukus sayur hingga matang kurang lebih selama 20 menit
4. kemudian, sajikan buah dan sayur secara bersamaan

b. Selingan makan pagi (cookies oatmeal)


1. Pertama, potong labu kuning hingga beberapa bagian dengan ukuran sedang
2. Lalu, kukus labu kuning hingga empuk
3. Setelah itu, haluskan labu kuning lalu, tambahkan oatmeal yang telah
ditimbang dan vanili. Aduk hingga rata
4. Oleskan minyak zaitun di loyang hingga merata
7
5. Kemudian, tuangkan dan bentuk pipih/bulat kedalam loyang
6. Masukan kedalam oven, lalu panggag selama 20 – 30 menit
7. Terakhir, angkat sajikan dipiring

c. Makan siang (nasi merah dan sayur lodeh)


Nasi Merah
1. Pertama, cuci beras merah kemudian diaron hingga sedikit matang
2.Lalu, kukus hingga matang sempurna kurang lebih 20 menit
Sayur lodeh
1. Potong labu siam, wortel dan baby corn sesuai selera lalu di timbang sesuai
dengan kebutuhan
2. Siapkan bawang putih dan bawah merah yang sudah dikupas lalu di
haluskan
3. Selanjutnya, tumis bumbu menggunakan minyak zaitun hingga harum
4. Tuangkan bumbu yang sudah harum kedalam panci yang sudah berisi air
5. Masukan sayuran kedalam panci, tunggu hingga sayuran matang/empuk
6. Setelah itu, masukan santan jagung dalam panci tunggu hingga mendidih
dan siap disajikan

Pembuatan santan jagung


1. pupil jagung manis lalu blender hingga halus dan merata kemudian saring
serta pisahkan serat jagung yang sudah diblender

4. Penyajian
a. Sayur kukus dan buah manis
Disajikan disebuah piring dengan beberapa potongan labu siam serta
wortel dan papaya seta pear
b. Cookies oatmeal
Disajikan disebuah piring kecil dengan siraman madu
c. Nasi merah dan sayur lodeh

8
Nasi merah disajikan di piring sedangkan sayur lodeh disajikan di
mangkuk sup

BAB IV
Evaluasi Kandungan Energi & Zat Gizi

1. Analisi kandungan energi dan karbohidrat pada menu diet ginjal ini adalah :

Bahan Berat Energi Karbohidrat


Labu siam 25gr 7,5 1,675
Wortel 25gr 6,25 1,25
Papaya 25gr 11,5 3,05
16,66 2
Total 41.91 7.975
Oatmeal 50gr 175 40
Labu kuning 25gr 12,75 2,5
Madu 30gr 100 24

9
Minyak zaitun 30gr 221 0
Total 508.75 66.5
Beras merah 50gr 74,5 16,25
Labu siam 20gr 6 1,34
Wortel 20gr 5 1
Baby corn 10gr 29,4 6,3
Santan jagung 100gr 366 69,1
Minyak zaitun 30gr 221 0
Total 701.9 93.99
Grand total 1,252.56 kcal 168.465 gram

2. Analisi kandungan gizi sehari pada menu diet ginjal ini adalah

Nama Menu Nama Bahan Berat Energi Protein Lemak KH

Sayur kukus dan buah


Labu siam 25gr 7,5 0,15 0.025 1,675
manis

Wortel 25gr 6,25 0,25 0 1,25


Papaya 25gr 11,5 0,125 0 3,05

Pear hijau 25gr 16,66 0 0 2

Total 41.91 1.05 0.025 7.975

Cookies oatmeal Oatmeal 50gr 175 4 0 40

Labu kuning 25gr 12,75 0,425 0,125 2,5

Madu 30gr 100 0 0 24

10
Minyak zaitun 30gr 221 0 25 0

Total 508.75 4.425 25.125 66.5

Nasi merah Beras merah 50gr 74,5 1,4 0,2 16,25

Sayur lodeh Labu siam 20gr 6 0,12 0,02 1,34

Wortel 20gr 5 0,2 0 1

Baby corn 10gr 29,4 1,02 1,46 6,3

Santan jagung 100gr 366 9,8 7,3 69,1

Minyak zaitun 30gr 221 0 25 0

Total 701.9 25.08 33.98 187.98

Sayur kukus Labu baby 20gr


7.5 0.15 0.025 1.675
Wortel 20gr 9.25 0.25 0.15 2.075
Baby corn
8 0.3 0 1.7
Umbi kukus Ubi kuning 30
39.6 0.16 0.13 8.36
Singkong 30 58.3 1.3 0 13.3
Sambal Tomat 10 2.4 0.325 0.005 0.4
Cabai 5 2.5 0.1 0 0.5
Total 127.55 2.585 0.31 28.01

Klepon labu kuning Tepung beras 50


175 4 0 40

Tepung beras
10
ketan
17 0.56 0.16 3.33
Labu kuning 30
17.5 0.4 0 4
Gula kelapa 20
77.2 0.6 2 15.2
Total
286.7 5.56 2.16 62.53
Jus pear Pear 100 53 0 0 15
Total 53 0 0 15
Grand total 1719.81 38.7 61.6 gr 367.995

11
kcal gr gr

3. Pembahasan

Pada proses pengukusan wortel dan labu siam kurang lama sehingga sayuran
bertekstur keras dan jika diberikan kepada pasien tidak akan sesuai dengan yang
diharapkan, kemudian buah papaya dan pear terlalu banyak porsinya untuk penyakit
ginjal karena pada penyakit tersebut membatasi konsumsi tinggi kalium sehingga
lebih dikurangin potongan buah yang disajikan
Pada menu cookies oatmeal bertekstur baik, rasanya pun enak dan sangat
direkomendasikan untuk penyakit ini karena serat yang tinggi oleh oatmeal membuat
pasien kenyang serta bertahan agak lama. Bentuk pada penyajian tidak seragam dan
terlalu tipis atau kurang tebal sehingga bentuk dan ketebalan lebih disesuaikan agar
setara
Pada menu nasi merah dan sayur lodeh, dalam penyajiaannya tekstur nasi merah
masih agak keras dikarenakan pada proses mengaron kurang banyak air dan kurang
lama, sebaiknya lama dan kadar air yang dicampurkan pada proses mengaro lebih
diperhatikan. Pada sayur lodeh dalam penyajiannya kuah terlalu kental dikarenakan
pada santan jagung sangat kental dan lebih diperhatikan kembali berapa banyak
santan yang dicampurkan. Rasa pada sayur lodeh ini sangat baik dan tingkan
kematangan baik.

12
BAB V
KESIMPULAN

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :

1. gambaran makanan diet ginjal merupakan makanan yang diberikan di RS. Holistik,
makanan diet ginjal diberikan kepada pasien penyakit ginjal akut dan penyakit ginjal
kronik dengan syarat makanan natural/ fresh, natrium dan kalium dibatasi dan
karbohidrat serta kalori tinggi atau disesuaikan kondisi klien/pasien sumber
karbohidrat diiutamakan sebagai indikasi pemberian untuk penyakit khusus ginjal
akut dan ginjal kronik, saluran kemih dan batu ginjal.
2. Dalam mengolah dan menyajikan makanan diet ginjal hal yang perlu diperhatikan
adalah proses pengolahan yang minimal dan penyajian yang menarik. Untuk
penyajian, tampilan warna yang menarik ini perlu menjadi perhatian, tekstur yang

13
diberikan tidak membuat pasien merasa mual atau tidak enak, karena daya tarik
pasien saat melihat warna serta tekstur
3. Berdasarkan referensi yang kami ambil kalori yang dibutuhkan pada pasien diet ginjal
sekitar 2000 kcal, jika dilihat kalori yang diberikan pada pasien sekitar 1719.81 kcal,
sudah tinggi/termasuk dalam kategori cukup baik. Pada snack pagi pada menu
cookies oatmeal menghasilkan 508.75 kcal yang merupakan melebihi dari kebutuhan
snack dalam sekali makan, tetapi bisa di pertanggung jawabkan karena dengan
tingginya kalori pasien akan meresakan kenyang lebih lama sehingga baik untuk
kesehatannya. Snack siang diberikan sayur kukus dan umbi-umbian menghasilkan
127.55 kcal dan sudah mencukupi kalori dalam snack sekali makan.

DAFTAR PUSTAKA

Yani Ahmad. 2017. Praktikum Gizi Holistik Dasar. Diakses 15 Mei 2018
Yani Ahmad. 2018. Holistic Food Therapy. Diakses 15 Mei 2018

Kresnawan Triyani..DIET RENDAH PROTEIN DAN PENGGUNAAN PROTEIN NABATI


PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK. Jurnal

14
LAMPIRAN

Gambar 1 menu buah manis


dan sayur kukus serta sayur Gambar 2 menu cookies
lodeh oatmeal

15
Gambar 3 contoh menu pada
diet ginjal

16

Anda mungkin juga menyukai