Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Tahun 2020 merupakan tahun yang “berkesan” bagi semua negara. Bagaimana tidak, di tahun
ini seluruh dunia dihantui oleh fenomena penyebaran virus baru. Virus yang dikenal sebagai
Covid-19 tidak memandang bulu, semua lapisan masyarakat dapat terpapar oleh virus ini. Covid-
19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan.
Spanyol merupakan salah satu negara yang sudah memiliki banyak korban jiwa yang disebabkan
oleh pandemic ini. Setiap harinya jumlah pasien dalam pengawasan terus bertambah secara
meningkat.

Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah guna memutuskan mata rantai virus.
Kebijakan merupakan masalah pilihan. Setiap kebijakan mengandung konsekuensi tertentu.
Masalahnya, apakah semua pihak menyadari apa konsekuensi kebijakan tersebut, apakah
kebijakan yang dibuat tersebut merugikan salah satu pihak ataukah tidak. Pengertian kebijakan
menurut James Anderson adalah perilaku seorang actor (misalnya seorang pejabat, suatu
kelompok, maupun suatu lembaga pemerintah) atau sejumlah aktor dalam suatu bidang kegiatan
tertentu (Sunggono, 1994). Pengertian lain kebijakan berasal dari Thomas R. Dye yang
mengatakan bahwa kebijakan adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan dan
tidak dilakukan (Winarno 2002; Subarsono, 2012:19).

Dalam menghadapi Covid-19 tidak sedikit pemerintah dari berbagai negara menerapkan
kebijakan lockdown. Istilah lock down menjelaskan sebagai suatu upaya pengendalian dari
penyebaran virus. Definisi lock down sebenarnya masih belum begitu jelas dan belum disepakati
secara global. Penerapan lock down di setiap negara atau wilayah memiliki cara atau protokol
yang berbeda. Spanyol mengumumkan status darurat nasional sejak 14 Maret lalu. Sejumlah
bisnis dan aktivitas warga dibatasi hingga diberhentikan untuk mencegah penularan.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, memberlakukan kebijakan lock down sejak 14 Maret
hingga 25 April. Namun, dikarenakan angka pasien belum menurun, Sanchez mengumumkan
perpanjangan status darurat nasional hingga 9 Mei. Keputusan tersebut telah disetujui oleh
anggota parlemen Spanyol dengan sejumlah pelonggaran lockdown. Logikanya, kebijakan
lockdown memang dapat menurunkan angka penyebaran virus Corona karena membatasi
mobilitas penduduk dan mencegah berkumpulnya masyarakat. Namun, di sisi lain, kebijakan ini
juga berisiko menimbulkan beberapa dampak bagi masyarakat. Dampak psikologis, masyarakat
beresiko mengalami ketakutan, kecemasan, dan kesepian karena merasa terasing dari lingkungan
sosialnya. Hal-hal tersebut dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan mental. Tidak hanya
itu, dengan adanya kebijakan lockdown juga mempengaruhi aspek perekonomian. Virus yang
tidak terlihat wujudnya ini mampu menciptakan krisis manusia dan krisis ekonomi dunia.
Kebutuhan masyarakat menjadi terbatas, kalaupun ada, harganya melambung tinggi. Keadaan
ekonomi menjadi penuh dengan ketidakpastian mengingat vaksinnya belum juga ditemukan.
Gita Gopinath selaku kepala ekonom dari International Monetary Fund mengatakan bahwa
aktivitas ekonomi dunia bahkan tidak akan sepenuhnya pulih sampai akhir tahun 2021
(cnbc.com). Tidak sedikit bisnis yang kemudian terpaksa gulung tikar di tengah pandemi Covid-
19. Hal ini terbukti dengan jumlah tenaga kerja yang dirumahkan maupun di-PHK sampai detik
ini sudah mencapai 6 juta lebih orang. Dibalik semua hal negatif yang terjadi akibat lockdown,
siapa sangka dengan pengisolasian kota dapat membuat polusi udara menurun. Angka rata-rata
dari kualitas udara membaik.

Anda mungkin juga menyukai