Anda di halaman 1dari 1

Uraian Tentang Keamanan Melakukan Penyemprotan Disenfaktan terhadap Lingkungan

Penyemprotan Disenfaktan terhadap Lingkungan aman jika dilakukan dengan tidak berlebihan dan
sesuai dengan tata cara penyemprotan. Semua bahan kimia yang tumpah atau sengaja dibuang ke
lingkungan, baik lewat udara, air atau tanah akan mengalami pergerakan yang saling bertautan. Ketika
disinfektan disemprotkan ke udara, maka dia akan jatuh ke tanah bila ada hujan turun, maka ada
sebagian yang terbawa melalui air hujan atau meresap ke dalam tanah.

Disinfektan ini sebagian besar adalah berspektrum luas, artinya tidak hanya membunuh virus yang
disasar, tetapi juga dapat membunuh mikroorganisme lain yang seharusnya ada di lingkungan,
misalnya yang diperlukan mengurai sampah. Hal ini akan mengganggu keseimbangan lingkungan.
Bahkan, mikrorganisme yang bertugas menguraikan bahan kimia disinfektan tadi juga ikut mati dan
punah, sehingga disinfektan akan lebih lama berada di lingkungan. Bila demikian, maka sisa
disinfektan yang ada di tanah maupun air, akan dapat terserap oleh tanaman dan mengikuti rantai
makanan yaitu ke hewan kecil pemakan tanaman, hewan besar dan ke manusia. Bila disinfektan ini
mampu berikatan dengan lemak pada tubuh pemangsanya, maka akan terjadi penumpukan dalam
tubuh. Manusia sebagai pemakan tumbuhan dan hewan barangkali akan mengakumulasi paling
banyak lagi. Di samping itu, bahan disinfektan juga dapat mengubah sifat genetik dari mikroba yang
terpapar dan tidak mati, menjadi mikroba yang bermutasi, sehingga keseimbangan lingkungan
menjadi kacau. Sebagai contoh, benzalkonium klorida di alam, dapat terdeposit dalam tanah dan akan
mampu terlarut kembali dan diserap oleh tanaman. Klorin juga demikian, akan mampu berinteraksi
dengan senyawa aromatic benzene membentuk poly chlorinated benzene (PCB) yang memiliki waktu
tinggal di alam sangat lama bahkan hitungan tahunan karena sulit untuk diurai .

Rahmatilla/20170409036

FKM UNASMAN/Semester VI

Anda mungkin juga menyukai