Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 PPKN

Nama : Florian
Kelas : 7B

1. Kebangkitan Nasional
Hari Kebangkitan Nasional Indonesia atau yang sering disingkat Harkitnas diperingati
setiap tanggal 20 Mei, bertepatan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 oleh
Dr. Wahidin Sudiro Husodo. Awalnya organisasi ini bertujuan untuk menjaga dan
memajukan kebudayaan Jawa, namun akhirnya pada tahun 1915 mulai merambah bidang
politik.
Pada masa itu mulai tumbuh rasa nasionalisme pada jiwa rakyat Indonesia untuk
memperjuangkan hak-haknya yang selama ini ditindas oleh penjajah. Penderitaan yang telah
dialami oleh bangsa telah menyadarkan mereka bahwasannya kemerdekaan harus segera
diperjuangkan.
Karenanya, rakyat mulai memperbaiki cara mereka dalam usaha mengubah keadaan
bangsa. Di awal abad 20-an ini perjuangan yang dilakukan lebih terorganisir karena cukup
banyak muda-mudi Indonesia yang terdidik melalui sekolah yang dibangun oleh Belanda
sendiri. Konsep visi dan misi pun semakin jelas dengan tujuan Indonesia merdeka.
Nyatanya lahirnya Boedi Oetomo yang saat itu hanya bagi para priyayi Jawa saja telah
mencetuskan lahirnya organisasi-organisasi baru yang juga memiliki tujuan sama, yakni
memperjuangan kemerdekaan bangsa.
Tak lama setelah Boedi Oetomo terbentuk, lahirlah Indische Vereeniging (Perhimpunan
Hindia) yang didirikan oleh para pelajar Indonesia di Belanda. Organisasi ini pula yang
kemudian menjadi bagian penting dalam Sumpah Pemuda di tahun 1928.

Sumber: Sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia, Pergerakan Menuju Merdeka, diakses


dari https://daimca.com/2018/05/14/sejarah-kebangkitan-nasional-indonesia-pergerakan-
menuju-merdeka/

2. Sumpah Pemuda
Peristiwa sumpah pemuda dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang hingga kini
diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Berawal dari inisiatif para pelajar Indonesia yaitu
PPPI (Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia) serta para cendekiawan Indonesia yang
bercita-cita menyatukan seluruh organisasi pemuda di Indonesia, pertemuan-pertemuan
demi mewujudkan cita-cita tersebut pun dilakukan.
Pertemuan pertama pun dilakukan pada tahun 1926, hingga akhirnya mendapatkan hasil
pada tanggal 20 Februari 1927. Pertemuan kedua pun dilaksanakan pada Mei tahun 1928.
Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan ketiga pada tanggal 12 Agustus 1928. Pertemuan
ketiga ini merupakan pertemuan terakhir yang dihadiri oleh seluruh barisan organisasi
pemuda yang ada di Indonesia.
Pertemuan itu pun menghasilkan keputusan bahwasanya akan dilaksanakannya kongres
pada bulan Oktober mendatang dengan susunan panitia yang diambil dari setiap organisasi
pemuda yang ada. Setiap organisasi memiliki masing-masing satu jabatan. Selain organisasi
PPPI, banyak organisasi pemuda yang ikut terlibat diantaranya yaitu Jong Java, Jong
Celebes, Jong Soemantranen Bond serta organisasi lainnya.
Kongres sumpah pemuda yang dilaksanakan dua hari berturut-turut yakni tanggal 27
hingga 28 Oktober 1928 merupakan awal perjuangan baru untuk mewujudkan Indonesia
yang lebih baik. Lagu Indonesia Raya ciptaan W.R Supratman pun berkumandang di
penutupan kongres tersebut. Meskipun hanya dimainkan instrumennya saja. Kongres
tersebut pun menghasilkan rumusan sumpah pemuda. Yang bertugas menulis teks tersebut
adalah Moehammad Yamin yang ditanda tangani oleh Soegondo Djojopuspito yang
merupakan ketua kongres tersebut. Akhirnya rumusan tersebut dibacakan oleh Soegondo.
Berikut ini teks sumpah pemuda:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia,
kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,
kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Sumber: Sejarah Sumpah Pemuda, diakses dari https://www.romadecade.org/sejarah-
sumpah-pemuda/

3. Proklamasi Kemerdekaan
Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia
untuk mempersiapkan kemerdekaan atas dasar prakarsa sendiri. Lalu bagaimana dampaknya
terhadap keberadaan BPUPKI? Setelah menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan, dan
sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan pembentukan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai.
Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang
tokoh pendiri negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat berangkat menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di Saigon.
Dalam pertemuan tersebut, Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta
sebagai wakilnya. PPKI beranggotakan 21 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua.
Setelah kembali ke tanah air, pada tanggal 14 Agustus 1945 Ir. Soekarno
mengumumkan bahwa Indonesia akan merdeka secepat mungkin dan bukan merupakan
pemberian dari Jepang melainkan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai
buktinya, atas kehendak bangsa Indonesia sendiri, anggota PPKI ditambah menjadi enam
orang sehingga anggota seluruhnya menjadi 27 (dua puluh tujuh) orang. Semua anggota
PPKI berasal dari bangsa Indonesia.
Setelah Jepang menyerah kepada pihak sekutu tanggal 14 Agustus 1945, kesempatan
tersebut digunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang untuk segera menyatakan
kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno
didampingi oleh Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia ke
seluruh dunia.
Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2017

Anda mungkin juga menyukai