Anda di halaman 1dari 14

PERTEMUAN KE-10

AUDITING II
CATATAN: HINDARKAN MENGCOPY PASTE MODUL INI.

AUDIT ATAS SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN


(AUDIT OF THE INVENTORY AND WAREHOUSING CYCLE)

Learning Objectives:
• Menguraikan fungsi-fungsi bisnis dan hubungan dokumen-dokumen dengan catatan-
catatan yang terdapat dalam siklus persediaan dan pergudangan.
• Menguraikan bagaimana dampak e-commerce terhadap manajemen persediaan.
• Menjelaskan lima bagian dari audit atas siklus persediaan dan pergudangan.
• Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akuntansi biaya.
• melaksanakan prosedur analitis untuk akun-akun yang ada dalam siklus persediaan dan
pergudangan.
• Merancang dan melaksanakan pengujian audit pengamatan fisik untuk persediaan.
• Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas penetapan harga dan kompilasi
untuk persediaan.
• Memadukan berbagai bagian dalam audit atas siklus persediaan dan pergudangan.

AUDIT ATAS PERSEDIAAN


Audit atas persediaan merupakan bagian yang paling kompleks dan menghabiskan banyak waktu
audit, karena hal-hal berikut:
• Persediaan merupakan bagian utama dalam neraca, dan seringkali merupakan akun terbesar
yang melibatkan modal kerja. Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan
penghitungan dan pengendalian fisik. Perusahaan menempatkan persediaannya sedemikian
rupa untuk efisiensi produksi dan penjualan, tetapi penyebaran ini sering menimbulkan kesulitan
auditor yang besar. Bermacam ragam persediaan, seperti perhiasan, bahkan kimia, suku
cadang elektronik, berbagai jenis obat-obatan, sering menyulitkan pengamatan dan penilaian.
• Penilaian persediaan juga dipersulit oleh perlunya penilaian dan pengalokasian biaya
menufaktur ke persediaan.
• Ada beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima, tapi klien harus memakai
metode tersebut secara konsisten dari tahun ke tahun. Terlebih lagi, sering perusahaan
menggunakan metode penilaian persediaan yang berbeda untuk jenis persediaan yang
berbeda.
Arus barang secara fisik arus biaya dalam siklus persediaan dan pergudangan:

1
Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku Barang dalam
Siklus Awal digunakan Proses
Perolehan dan
Persediaan Harga
Pembayaran Pembelian
Awal Pokok
Persediaan Produksi
Akhir Persediaan
Akhir
Upah Langsung
Barang Jadi
Upah Upah
Langsung Langsung Persediaan Harga
Pabrik Pabrik Awal Pokok
Aktual Dibebankan Penjual
Siklus an
Persediaan
Penggajian Biaya Produksi Tidak Akhir
dan Langsung
Kepegawaian Harga
Biaya Pokok
Produksi Biaya
Penjual
Tidak Produksi an
Langsung Tidak
Pabrik Langsung
Aktual Pabrik
dibebankan

Gambar : Arus Persediaan dan Biaya-biaya

Kaitan siklus persediaan dan pergudangan dengan siklus pembelian dan pembayaran, dan
siklus pengajian dan kepegawaian terlihat dalam debet akun bahan baku, upah langsung, dan biaya
produksi tidak langsung. Kaitan dengan siklus penjualan dan penerimaan kas timbul pada saat
barang jadi dikreditkan dan dimasukkan pada harga pokok penjualan. Hubungan yang erat dengan
siklus transaksi yang lain adalah cirri dari audit atas siklus persediaan dan pergudangan untuk
perusahaan manufaktur.

FUNGSI-FUNGSI DALAM SIKLUS DAN PENGENDALIAN INTERN

Siklus persediaan dan pergudangan meliputi dua hal yaitu arus barang secara fisik, dan
biaya yang terkait. Persediaan dalam perusahaan, perlu pengendalian yang cukup baik atas
pergerakan fisik maupun biaya-biaya yang terkait.

Ada enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan pergudangan sebagai berikut:
1. Memproses Order Pembelian

2
2. Menerima Bahan Baku Baru
3. Menyimpan Bahan Baku
4. Memproses Barang
5. Menyimpan Barang Jadi
6. Mengirim Barang Jadi

BERKAS INDUK PERSEDIAAN PERPETUAL


Berkas induk persediaan perpetual hanya memasukkan informasi mengenai jumlah unit persediaan
yang dibeli, dijual dan yang tersimpan atau informasi mengenai biaya per unit.

IKHTISAR DOKUMENTASI PERSEDIAAN


Gambar ini menekankan suatu hal penting yaitu bahwa pencatatan biaya dan pergerakan
persediaan harus sejalan dengan arus pergerakan fisik persediaan.

Memproses Menerima Menyimpan Memproses Menyimpan Mengirim


Order bahan baku bahan baku barang barang jadi barang jadi
pembelian

ARUS Menerima Meletakkan Menempatkan Meletakkan Mengirim


PERSEDIAAN bahan baku bahan baku bahan baku barang jadi banrang jadi
di gudang dalam produksi di gudang

DOKUMEN Permintaan Laporan Berkas Induk Permintaan Berkas Induk Dokumen


TERKAIT pembelian Penerimaan Persediaan Bahan Baku Persediaan pengiriman
Barang Bahan Baku Barang Jadi Berkas Induk
Perpetual Perpetual Persediaan
Catatan Barang Jadi
Order Faktur Aakuntansi Perpetual
Pembelian Pemasok Biaya

Gambar: Fungsi-fungsi dalam Siklus Persediaan dan Pergudangan

BAGIAN-BAGIAN DARI AUDIT ATAS PERSEDIAAN


Tujuan audit atas siklus persediaan dan pergudangan adalah untuk menentukan apakah persediaan
bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi telah disajikan secara wajar dalam laporan
keuangan.

Siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima bagian:


3
1. Memperoleh dan Mencatat Bahan Baku Biaya Buruh
Bagian ini memiliki tiga fungsi , yaitu pemrosesan order pembelian, penerimaan bahan
baku, dan penyimpanan bahan tersebut. Pengendalian intern untuk ketiga fungsi ini dipahami
lebih dahulu, untuk kemudian diuji sebagai siklus perolehan dan pembayaran, dan siklus
pengajian dan kepegawaian.

2. Transfer Barang dan Biaya


Pemindahan intern tercermin dalam fungsi keempat dan kelima dalam pemrosesan
barang dan penggudangannya. Catatan akuntansi yang berkaitan dengna fungsi-fungsi ini
disebut catatan akuntansi biaya.

3. Pengiriman Barang, dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya


Catatan pengiriman barang dan biaya yang terkait adalah bagian dari siklus penjualan
dan penerimaan kas. Pengujian atas transaksi harus meliputi prosedur verifikasi untuk akurasi
berkas induk persediaan perpetual.

4. Pengamatan Fisik Persediaan


Pengamatan penghitungan fisik persediaan diperlukan untuk menentukan apakah
persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar oleh
klien.

5. Menilai Persediaan, Pengujian Harga, dan Kompilasi


Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentukan
apakah klien telah menggunakan suatu metode persediaan yang sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dengan benar dan dilaksanakan secara konsisten. Prosedur
audit yang digunakan untuk ini biasa disebut pengujian harga (price test). Disamping itu auditor
harus memverifikasi apakah penjumlahan telah dilakukan dengan benar. Pengujian ini disebut
pengujian kompilasi (compilation test).
Mengikhtisarkan lima bagian dari audit atas siklus persedian dan pergudangan.

4
Bagian Audit Siklus yang di uji

Memperoleh Bahan Baku, Perolehan dan Pembayaran,


Upah, dan Biaya Produksi Penggajian dan Kepegawaian
Tidak Langsung

Tranfer intern barang,


dan biaya Persediaan dan Pergudangan

Pengiriman barang,
dan pencatatan Penjualan dan Penerimaan Kas
pendapatan dan biaya

Pengamatan fisik
pertsediaan Persediaan dan Pergudangan

Penilaian harga dan


kompilasi persediaan Persediaan dan Pergudangan

Gambar. Lima Bagian Audit atas Persediaan

AUDIT ATAS AKUNTANSI BIAYA


1. Pengendalian Akuntansi Biaya
• Pengendalian akuntansi biaya berkaitan dengan persediaan fisik dan biaya yang terkait dari
titik dimana bahan baku diminta pengorderannya sampai titik dimana barang jadi selesai
produksi dan dipindahkan ke gudang.
• Pengendalian ini dibagi menjadi dua kategori: pengendalian fisik atas persediaan bahan
gaku, barang dalam proses dan barang jadi, secara pengendalian atas biaya yang
berkaitan dengannya.
• Berkas induk persediaan perpetual yang dipegang oleh pengawas yang tidak memiliki
akses pada barang persediaan.
• Berkas induk persediaan perpetual penting ditelaah untuk meneliti keusangan atau barang
yang lambat perputarannya.

2. PENGUJIAN ATAS AKUNTANSI BIAYA

5
Metodologi perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi
untuk akuntansi biaya:
1. Pahami pengendalian intern sistem akuntansi biaya
2. Tetapkan risiko pengendalian yang direncanakan sistem akuntansi biaya
3. Mengevaluasi biaya manfaat pengujian pengendalian
4. Berdasarkan poin 2 dan 3 terebut di atas, buat rancangan pengujian atas
pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi bagi akuntansi biaya:untuk
memenuhi tujuan audit transaksi.
Lakukan:
• Prosedur audit.
• Ukuran sampel
• Pos/unsur yang dipilih
• Saat pelaksanaan

• Pengendalian fisik.
• Pengujian auditor tentang memadai tidaknya pengendalian fisik atas bahan baku, barang
dalam proses, dan barang jadi harus dibatasi pada pengamatan dan Tanya jawab.
• Contoh: auditor harus memeriksa area penyimpanan bahan baku untuk menentukan
apakah bahan baku telah dihitung dari pencurian dan penyalahgunaan dengan adanya
gudang yang terkunci.
• Adanya gudang yang terkunci dan ditangani pegawai yang kompeten biasanya terdapat
pada system penyimpanan persediaan yang baik.
• Auditor harus mempelajari pengamatannya atas pengujian persediaan fisik untuk
meyakinkan bahwa perhitungan yang memadai telah dilakukan.
• Dokumen dan catatan pemindahan persediaan.
• Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan dari satu lokasi ke lokasi lain
adalah apakah pemindahan yang dicatat benar terjadi, pemindahan yang terjadi telah dicatat,
jumlah, deskripsi dan tanggal transasksi dicatat dengan tepat.
• Jika struktur pengendalian intern telah dipahami, pengujian dapat mudah dilakukan melalui
pemeriksaan terhadap catatan dan dokumen.
• Berkas induk persediaan perpetual.

6
• Keberadaan berkas induk perpetual persediaan memadai memiliki efek yang besar pada saat
pelaksanaan dan luas pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor jika terdapat berkas induk
perpetual persediaan yang akurat.
• Biasanya memungkinkan pengujian fisik persediaan setelah tanggal neraca.
• Catatan biaya per unit.
• Pencatatan biaya harus diintegrasikan dengan catatan produksi dan catatan akuntansi lain
untuk mendapatkan biaya yang akurat untuk semua produk.
• Catatan akuntansi biaya berhubungan dengan auditor karena penilaian persediaan akhir
bergantung pada baik tidaknya perancangan dan penggunaan pencatatan tersebut.
• Kesulitan yang besar dalam verifikasi catatan biaya persediaan adalah dalam menentukan
kelayakan suatu alokasi biaya.

PROSEDUR ANALITIS
Contohnya adalah persentase margin bruto.
PROSEDUR AUDIT KEMUNGKINAN KEKELITUAN
Bandingkan persentase margin bruto dengan Lebih sajai atau kurang saji persediaan dan
tahun lalu. harga pokok penjualan
Bandingkan perputaran persediaan (harga Keusangan persediaan yang berdampak pada
pokok penjualan/ rata-rata persediaan) dengan harga pokok penjualan
tahun lalu
Bandingkan Biaya per unit persediaan dengan Lebih saji atau kurang saji persediaan dan harga
tahun lalu pokok penjualan
Bandingkan nilai persediaan dengan tahun lalu Kekeliruan dalam kpmpilasi biaya per unit atau
perluasannya yang berdampak persediaan dan
harga pokok penjualan
Bandingkan biaya manufaktur tahun berjalan Salah saji biaya per unit persediaan, terutama
dengan tahun lalu (biaya variable disesuaikan upah langsung dan overhead pabrik yang
dengan perubahan dalam volume) berdampak pada persediaan dan harga pokok
penjualan
Tabel: Prosedur Analitis untuk Persediaan dan Pergudangan

PENGUJIAN TERINCI UNTUK PERSEDIAAN

7
Dua aspek pengujian terinci atas saldo:
(1) pengamatan fisik dan
(2) penetapan harga dan komplikasi.

Metodologi untuk Perancangan Pengujian Terinci atas Saldo Persediaan


• Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima, dan risiko bawaan untuk
siklus persediaan dan pergudangan.
• Tetapkan risiko pengendalian untuk beberapa siklus.
• Buat rancangan dan laksanakan pengujian atas pengendalian dan pengujian substansif atas
transaksi untuk beberapa siklus.
• Buat rancangan dan lakukan prosedur analitis untuk persediaan dan pergudangan.
• Buat rancangan pengujian terinci atas persediaan guna memenuhi tujuan spesifk audit, sbb:
• Prosedur audit.
• Ukuran sampel
• Pos/unsur yang dipilih
• Saat pelaksanaan

PENGAMATAN FISIK PERSEDIAAN


• Ketentuan untuk pemeriksaan fisik persediaan tidak dapat diterapkan kalau persediaan berada
dalam gudang umum.
• Jika persediaan berada ditangan gudang umum atau disimpan ditangan pihak lain, auditor
biasanya akan memperoleh konfirmasi langsung secara tertulis dari pengelola tempat
penyimpanan tersebut. Jika persediaan tersebut merupakan jumlah yang signifikan dalam
aktiva lancar atau total aktiva, maka untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas
keberadaannya, auditor harus menerapkan satu atau lebih prosedur berikut ini.
• Menguji prosedur penyelidikan yang digunakan oleh pemilik gudang atas penjaga gudang dan
penilaian kinerja penjaga gudang.
• Memperoleh laporan auditor independen atas prosedur pengawasan yang digunakan oleh
penjaga gudang yang berhubungan dengan penyimpangan barang dan jika dimungkinkan, atas
tanda terima gudang yang digadaikan oleh klien sebagai jaminan penerikan utang, atau
menerapkan prosedur alternative di gudang untuk memperoleh keyakinan yang memadai
informasi yang diterima dari penjaga gudang dapat diandalkan.
8
• Melakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik barang, jika dapat dilaksanakan dan
beralasan.
• Jika tanda terima barang gudang telah digadaikan oleh klien sebagai jaminan utang. Maka
auditor perlu mendapatkan konfirmasi dari kreditur yang bersangkutan mengenai tanda terima
gudang yang digadaikan tersebut dalam bentuk pengujian, jika dimungkinkan.

1. PENGENDALIAN
• Dalam hubungannya dengan penghitungan fisik persediaan, prosedur pengendalian yang
memadai harus mencakup petunjuk yang jelas mengenai penghitungan fisik, verifikasi intern
yang independent atas penghitungan, rekonsiliasi independent antara hasil penghitungan
dengan berkas induk persediaan perpetual, dan pengendalian yang cukup terhadap kartu atau
kertas kerja hasil penghitungan.

2. KEPUTUSAN AUDIT
• Memilih prosedur audit, saat pelaksanaan, menetapkan ukuran sampel dan memilih pos yang
akan diuji.

• Saat pelaksanaan,
• Auditor memutuskan apakah pengamatan fisik dapat dilakukan sebelum tanggal neraca
terutama berdasarkan akurasi induk persediaan perpetual.
• Kalau penghitungan fisik interim diijinkan. Auditor saat itu mengamati, dan sekaligus menguji
berkas persediaan perpetual untuk transaksi dari tanggal perhitungan sampai tanggal
neraca.
• Jika ternyata catatan perpetual itu akurat, auditor hanya membandingkan catatan perpetual
dan nilai persediaan actual secara sampling pada saat diperlukan.
• Jika tidak ada catatan perpetual dan nilai persediaan material, perlu dilakukan perhitungan
fisik secara lengkap ketika mendekati tanggal neraca, dan auditor mengujinya pada saat
yang sama.

• Ukuran sampel.

9
• Cara mudah menentukan ukuran sampel dalam pengamatan fisik adalah dalam bentuk total
jam kerja yang dipakai, bukan jumlah persediaan yang dihitung.
• Hal terpenting yang menentukan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menguji persediaan
adalah ada-tidaknya pengendalian intern yang memadai atas penghitungan fisik, akurasi dari
berkas induk persediaan perpetual, jumlah rupiah dan jenis persediaan tersebut, jumlah lokasi
penyimpanan persediaan dan jenis dan sifat kekeliruan yang ditemukan pada audit tahun
sebelumnya.

• Pemilihan pos atau unsur.


• Dibutuhkan kecermatan agar pengamatan dilakukan pada penghitungan unsure yang paling
signifikan dan sampel yang mewakili jenis persediaan tertentu, menanyakan jenis barang
yang mungkin, mengalami keusangan atau rusak, dan mendiskusikan dengan menajemen
alasan untuk tidak mengikutkan barang tertentu yang material.

3. PENGUJIAN PENGAMATAN FISIK


• Hal terpenting dalam pengamatan persediaan adalah menentukan apakah penghitungan fisik
telah dilaksanakan sesuai instruksi klien.
• Aauditor hadir pada saat penghitungan fisik dilakukan. Jika pegawai klien tidak mengikuti
instruksi ini, auditor harus menghubungi atasannya untuk mengatasi masalah itu atau
memodifikasi prosedur pengamatan fisik.

AUDIT ATAS PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI PERSEDIAAN


• Melaksanakan segala prosedur yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa penghitungan fisik
telah dinilai harganya dan dikompilasi secara memadai.
• Penetapan biaya per unit klien apakah sudah tepat.
• Kompilasi pengikhtisaran penghitungan fisik, hasil sudah tepat.
• Hasil perkalian harga dengan kuantitas, penjumlahan ikhtisar persediaan, dan penelusuran saldo
ke buku besar.

1. Pengendalian penetapan dan kompilasi harga

10
• Satu pengendalian intern yang penting adalah penggunaan catatan biaya standar yang
menunjukkan varians dalam bahan baku, upah dan biaya overhead, dan dapat digunakan
untuk mengevaluasi produksi.
• Pengendalian intern yang dirancang untuk mencegah lebih saji persediaan dengan
mengikutkan persediaan usang.
• Rusak perputarannya lambat, atau lebih saji.
• Pengendalian intern kompilasi diperlukan untuk meyakinkan bahwa penghitungan fisik
secara memadai telah diikhtisarkan dinilai harganya sama dengan catatan per unitnya,
dikaitkan dan dijumlahkan dengan benar, dan disertakan dalam buku besar dalam jumlah
yang memadai.
• Yang penting mencakup dokumen dan catatan yang memadai untuk penghitungan fisik
dan verifikasi intern yang memadai. Jika persediaan memiliki kartu yang prenumbered
yang ditelaah dengan seksama sebelum dibebaskan dari kewajiban melakukan
penghitungan fisik persediaan,akan kecil saldo kekeliruan dari pengikhtisaran kartu
tersebut.
• Perkalian dan penjumlahan adalah verifikasi yang dilakukan oleh personil yang cakap dan
independent.

2. Prosedur Penetapan dan Kompilasi Harga


• Pengamatan fisik adalah sumber utama informasi cut off untuk penjualan dan pembelian.
• Pengujian catatan ukuran cut off dilakukan dalam bagian penjualan siklus penjualan dan
penerimaan kas dan pembelian siklus perolehan dan pembayaran.
Lakukan Prosedur Pengamatan Persediaan seperti yang dijelaskan di dalam buku Auditing by
Arens.……………………

3. Penilaian persediaan.
• Tiga hal penting mengenai metode penetapan harga klien metode tersebut harus sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
• Peneraparan konsisten dari tahun ke tahun, dan harus memperimbangkan antara nilai
pasar dengan nilai penggantinya.

• Menilai harga persediaan yang dibeli.

11
• Dalam langkah pertama verifikasi penilaian persediaan yang dibeli, sangat penting
untuk menegaskan apakah dipakai metode LIFO, rata-rata tertimang atau metode
penilaian lain.
• Juga penting untuk menetapkan biaya apa yang harus diikutkan dalam penilaian suatu
jenis persediaan tertentu, misalkan, auditor harus mengetahui apakah ongkos angkut,
gudang, potongan, dan biaya lain disertakan, dan dibandingkan hasilnya dengan kertas
kerja audit tahun sebelumnya untuk memastikan konsistensi pemakaian metode
tersebut.

• Menilai harga persediaan yang diproduksi.


• Biaya per unit dapat diverifikasi dengan cara yang sama dengan persediaan yang dibeli-
dengan memeriksa faktur penjual maupun catatan induk perpetual.
• Kemudian harus diperiksa spesifikasi teknisnya, barang jadi yang dihasilkan, dan
menelaah metode lain untuk menetukan jumlah unit yang dibutuhkan untuk
memproduksi satu barang tersebut.

• Harga perolehan atau harga pasar.


• Dalam menetapkan persediaan, perlu untuk mempertimbangkan mana harga yang lebih
rendah antara biaya historis dengan biaya penggantian.
• Biaya persediaan dalam faktur penggantian, tapi juga perlu dipertimbangkan biaya jual
kembali dari persediaan tersebut dan kemungkinan fluktuasi harga yang cepat.
• Evaluasi kemungkinan terjadinya keusangan persediaan.

MEMADUKAN PENGUJIAN
• Pengujian atas siklus perolehan dan pembayaran.
• Saat auditor melakukan verifikasi perolehan sebagai bagian dari pengujian atas siklus
perolehan dan pembayaran, bahan bukti dikumpulkan mengenai akurasi pembelian.
• Biaya pembelian ini dapat mengalir langsung ke harga pokok penjualan atau menjadi
bagian terpenting dari persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, atau barang
jadi.

12
• Dalam audit yang berkaitan dengan berkas induk persediaan perpetual, adalah umum
untuk mengujinya sebagai bagian dari prosedur penggajian atas transaksi dalam siklus
perolehan dan pembayaran.

• Pengujian atas siklus penggajian dan kepegawaian.


• Pencatatan biaya akuntansi untuk upah buruh langsung dan tidak langsung dapat diuji
sebagai bagain dari pengujian siklus penggajian dan kepegawaian jika ada
perencanaan yang memadai.

• Pengujian atas siklus penjualan dan penerimaan kas.


• Pengujian audit untuk penyimpangan barang jadi, juga pengiriman barang dan
pencatatan penjualan dilakukan dalam pengujian atas siklus penjualan dan penerimaan
kas.
• Menguji harga pokok penjualan standar pada waktu yang bersamaan ketika pengujian
atas penjualan dilaksanakan.

• Pengujian atas akuntansi biaya.


• Pengujian atas akuntansi biaya, melakukan verifikasi pengendalian yang mempengaruhi
persediaan yang tidak diverifikasi dalam tiga siklus yang telah dibahas.
• Pengujian dilakukan pada pengendalian fisik, pemindahan biaya bahan baku ke barang
dalam proses, pemindahan biaya barang yang selesai kebarang jadi, berkas induk
persediaan perpetual, dan catatan biaya per unit.

• Pengujian fisik, kompilasi dan penetapan harga.


• Harga pokok penjualan adalah hasil dari persediaan awal ditambah pembelian bahan
baku, upah buruh langsung, dan biaya pabrik lainnya dikurangi persediaan akhir.
• Persediaan fisik kompilasi, dan penetapan harga masing-masing sangat penting dalan
audit karena kekeliruan pada salah satu mengakibatkan salah sajinya persediaan dan
harga pokok penjualan.

• Dalam pengujian persediaan fisik, mungkin dapat mengandalkan berkas induk persediaan
perpetual.
13
• Kalau catatan induk perpetual pesediaan dianggap dapat diandalkan, auditor dapat pengamatan
dan menguji perhitungan fisik pada waktu dalam tahun berjalan, dan mengandalkan catatan
perpetual untuk mendapatkan catatan kuantitas yang memadai.

Selanjutnya silahkan baca Gambar: Hubungan Antar Berbagai Pengujian Audit dalam
Buku Auditing by Arens.

14

Anda mungkin juga menyukai