Modul Auditing 2.10 Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangaan
Modul Auditing 2.10 Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangaan
AUDITING II
CATATAN: HINDARKAN MENGCOPY PASTE MODUL INI.
Learning Objectives:
• Menguraikan fungsi-fungsi bisnis dan hubungan dokumen-dokumen dengan catatan-
catatan yang terdapat dalam siklus persediaan dan pergudangan.
• Menguraikan bagaimana dampak e-commerce terhadap manajemen persediaan.
• Menjelaskan lima bagian dari audit atas siklus persediaan dan pergudangan.
• Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akuntansi biaya.
• melaksanakan prosedur analitis untuk akun-akun yang ada dalam siklus persediaan dan
pergudangan.
• Merancang dan melaksanakan pengujian audit pengamatan fisik untuk persediaan.
• Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas penetapan harga dan kompilasi
untuk persediaan.
• Memadukan berbagai bagian dalam audit atas siklus persediaan dan pergudangan.
1
Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku Barang dalam
Siklus Awal digunakan Proses
Perolehan dan
Persediaan Harga
Pembayaran Pembelian
Awal Pokok
Persediaan Produksi
Akhir Persediaan
Akhir
Upah Langsung
Barang Jadi
Upah Upah
Langsung Langsung Persediaan Harga
Pabrik Pabrik Awal Pokok
Aktual Dibebankan Penjual
Siklus an
Persediaan
Penggajian Biaya Produksi Tidak Akhir
dan Langsung
Kepegawaian Harga
Biaya Pokok
Produksi Biaya
Penjual
Tidak Produksi an
Langsung Tidak
Pabrik Langsung
Aktual Pabrik
dibebankan
Kaitan siklus persediaan dan pergudangan dengan siklus pembelian dan pembayaran, dan
siklus pengajian dan kepegawaian terlihat dalam debet akun bahan baku, upah langsung, dan biaya
produksi tidak langsung. Kaitan dengan siklus penjualan dan penerimaan kas timbul pada saat
barang jadi dikreditkan dan dimasukkan pada harga pokok penjualan. Hubungan yang erat dengan
siklus transaksi yang lain adalah cirri dari audit atas siklus persediaan dan pergudangan untuk
perusahaan manufaktur.
Siklus persediaan dan pergudangan meliputi dua hal yaitu arus barang secara fisik, dan
biaya yang terkait. Persediaan dalam perusahaan, perlu pengendalian yang cukup baik atas
pergerakan fisik maupun biaya-biaya yang terkait.
Ada enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan pergudangan sebagai berikut:
1. Memproses Order Pembelian
2
2. Menerima Bahan Baku Baru
3. Menyimpan Bahan Baku
4. Memproses Barang
5. Menyimpan Barang Jadi
6. Mengirim Barang Jadi
4
Bagian Audit Siklus yang di uji
Pengiriman barang,
dan pencatatan Penjualan dan Penerimaan Kas
pendapatan dan biaya
Pengamatan fisik
pertsediaan Persediaan dan Pergudangan
5
Metodologi perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi
untuk akuntansi biaya:
1. Pahami pengendalian intern sistem akuntansi biaya
2. Tetapkan risiko pengendalian yang direncanakan sistem akuntansi biaya
3. Mengevaluasi biaya manfaat pengujian pengendalian
4. Berdasarkan poin 2 dan 3 terebut di atas, buat rancangan pengujian atas
pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi bagi akuntansi biaya:untuk
memenuhi tujuan audit transaksi.
Lakukan:
• Prosedur audit.
• Ukuran sampel
• Pos/unsur yang dipilih
• Saat pelaksanaan
• Pengendalian fisik.
• Pengujian auditor tentang memadai tidaknya pengendalian fisik atas bahan baku, barang
dalam proses, dan barang jadi harus dibatasi pada pengamatan dan Tanya jawab.
• Contoh: auditor harus memeriksa area penyimpanan bahan baku untuk menentukan
apakah bahan baku telah dihitung dari pencurian dan penyalahgunaan dengan adanya
gudang yang terkunci.
• Adanya gudang yang terkunci dan ditangani pegawai yang kompeten biasanya terdapat
pada system penyimpanan persediaan yang baik.
• Auditor harus mempelajari pengamatannya atas pengujian persediaan fisik untuk
meyakinkan bahwa perhitungan yang memadai telah dilakukan.
• Dokumen dan catatan pemindahan persediaan.
• Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan dari satu lokasi ke lokasi lain
adalah apakah pemindahan yang dicatat benar terjadi, pemindahan yang terjadi telah dicatat,
jumlah, deskripsi dan tanggal transasksi dicatat dengan tepat.
• Jika struktur pengendalian intern telah dipahami, pengujian dapat mudah dilakukan melalui
pemeriksaan terhadap catatan dan dokumen.
• Berkas induk persediaan perpetual.
6
• Keberadaan berkas induk perpetual persediaan memadai memiliki efek yang besar pada saat
pelaksanaan dan luas pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor jika terdapat berkas induk
perpetual persediaan yang akurat.
• Biasanya memungkinkan pengujian fisik persediaan setelah tanggal neraca.
• Catatan biaya per unit.
• Pencatatan biaya harus diintegrasikan dengan catatan produksi dan catatan akuntansi lain
untuk mendapatkan biaya yang akurat untuk semua produk.
• Catatan akuntansi biaya berhubungan dengan auditor karena penilaian persediaan akhir
bergantung pada baik tidaknya perancangan dan penggunaan pencatatan tersebut.
• Kesulitan yang besar dalam verifikasi catatan biaya persediaan adalah dalam menentukan
kelayakan suatu alokasi biaya.
PROSEDUR ANALITIS
Contohnya adalah persentase margin bruto.
PROSEDUR AUDIT KEMUNGKINAN KEKELITUAN
Bandingkan persentase margin bruto dengan Lebih sajai atau kurang saji persediaan dan
tahun lalu. harga pokok penjualan
Bandingkan perputaran persediaan (harga Keusangan persediaan yang berdampak pada
pokok penjualan/ rata-rata persediaan) dengan harga pokok penjualan
tahun lalu
Bandingkan Biaya per unit persediaan dengan Lebih saji atau kurang saji persediaan dan harga
tahun lalu pokok penjualan
Bandingkan nilai persediaan dengan tahun lalu Kekeliruan dalam kpmpilasi biaya per unit atau
perluasannya yang berdampak persediaan dan
harga pokok penjualan
Bandingkan biaya manufaktur tahun berjalan Salah saji biaya per unit persediaan, terutama
dengan tahun lalu (biaya variable disesuaikan upah langsung dan overhead pabrik yang
dengan perubahan dalam volume) berdampak pada persediaan dan harga pokok
penjualan
Tabel: Prosedur Analitis untuk Persediaan dan Pergudangan
7
Dua aspek pengujian terinci atas saldo:
(1) pengamatan fisik dan
(2) penetapan harga dan komplikasi.
1. PENGENDALIAN
• Dalam hubungannya dengan penghitungan fisik persediaan, prosedur pengendalian yang
memadai harus mencakup petunjuk yang jelas mengenai penghitungan fisik, verifikasi intern
yang independent atas penghitungan, rekonsiliasi independent antara hasil penghitungan
dengan berkas induk persediaan perpetual, dan pengendalian yang cukup terhadap kartu atau
kertas kerja hasil penghitungan.
2. KEPUTUSAN AUDIT
• Memilih prosedur audit, saat pelaksanaan, menetapkan ukuran sampel dan memilih pos yang
akan diuji.
• Saat pelaksanaan,
• Auditor memutuskan apakah pengamatan fisik dapat dilakukan sebelum tanggal neraca
terutama berdasarkan akurasi induk persediaan perpetual.
• Kalau penghitungan fisik interim diijinkan. Auditor saat itu mengamati, dan sekaligus menguji
berkas persediaan perpetual untuk transaksi dari tanggal perhitungan sampai tanggal
neraca.
• Jika ternyata catatan perpetual itu akurat, auditor hanya membandingkan catatan perpetual
dan nilai persediaan actual secara sampling pada saat diperlukan.
• Jika tidak ada catatan perpetual dan nilai persediaan material, perlu dilakukan perhitungan
fisik secara lengkap ketika mendekati tanggal neraca, dan auditor mengujinya pada saat
yang sama.
• Ukuran sampel.
9
• Cara mudah menentukan ukuran sampel dalam pengamatan fisik adalah dalam bentuk total
jam kerja yang dipakai, bukan jumlah persediaan yang dihitung.
• Hal terpenting yang menentukan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menguji persediaan
adalah ada-tidaknya pengendalian intern yang memadai atas penghitungan fisik, akurasi dari
berkas induk persediaan perpetual, jumlah rupiah dan jenis persediaan tersebut, jumlah lokasi
penyimpanan persediaan dan jenis dan sifat kekeliruan yang ditemukan pada audit tahun
sebelumnya.
10
• Satu pengendalian intern yang penting adalah penggunaan catatan biaya standar yang
menunjukkan varians dalam bahan baku, upah dan biaya overhead, dan dapat digunakan
untuk mengevaluasi produksi.
• Pengendalian intern yang dirancang untuk mencegah lebih saji persediaan dengan
mengikutkan persediaan usang.
• Rusak perputarannya lambat, atau lebih saji.
• Pengendalian intern kompilasi diperlukan untuk meyakinkan bahwa penghitungan fisik
secara memadai telah diikhtisarkan dinilai harganya sama dengan catatan per unitnya,
dikaitkan dan dijumlahkan dengan benar, dan disertakan dalam buku besar dalam jumlah
yang memadai.
• Yang penting mencakup dokumen dan catatan yang memadai untuk penghitungan fisik
dan verifikasi intern yang memadai. Jika persediaan memiliki kartu yang prenumbered
yang ditelaah dengan seksama sebelum dibebaskan dari kewajiban melakukan
penghitungan fisik persediaan,akan kecil saldo kekeliruan dari pengikhtisaran kartu
tersebut.
• Perkalian dan penjumlahan adalah verifikasi yang dilakukan oleh personil yang cakap dan
independent.
3. Penilaian persediaan.
• Tiga hal penting mengenai metode penetapan harga klien metode tersebut harus sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
• Peneraparan konsisten dari tahun ke tahun, dan harus memperimbangkan antara nilai
pasar dengan nilai penggantinya.
11
• Dalam langkah pertama verifikasi penilaian persediaan yang dibeli, sangat penting
untuk menegaskan apakah dipakai metode LIFO, rata-rata tertimang atau metode
penilaian lain.
• Juga penting untuk menetapkan biaya apa yang harus diikutkan dalam penilaian suatu
jenis persediaan tertentu, misalkan, auditor harus mengetahui apakah ongkos angkut,
gudang, potongan, dan biaya lain disertakan, dan dibandingkan hasilnya dengan kertas
kerja audit tahun sebelumnya untuk memastikan konsistensi pemakaian metode
tersebut.
MEMADUKAN PENGUJIAN
• Pengujian atas siklus perolehan dan pembayaran.
• Saat auditor melakukan verifikasi perolehan sebagai bagian dari pengujian atas siklus
perolehan dan pembayaran, bahan bukti dikumpulkan mengenai akurasi pembelian.
• Biaya pembelian ini dapat mengalir langsung ke harga pokok penjualan atau menjadi
bagian terpenting dari persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, atau barang
jadi.
12
• Dalam audit yang berkaitan dengan berkas induk persediaan perpetual, adalah umum
untuk mengujinya sebagai bagian dari prosedur penggajian atas transaksi dalam siklus
perolehan dan pembayaran.
• Dalam pengujian persediaan fisik, mungkin dapat mengandalkan berkas induk persediaan
perpetual.
13
• Kalau catatan induk perpetual pesediaan dianggap dapat diandalkan, auditor dapat pengamatan
dan menguji perhitungan fisik pada waktu dalam tahun berjalan, dan mengandalkan catatan
perpetual untuk mendapatkan catatan kuantitas yang memadai.
Selanjutnya silahkan baca Gambar: Hubungan Antar Berbagai Pengujian Audit dalam
Buku Auditing by Arens.
14