Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN KE-12

AUDITING II
CATATAN: HINDARKAN MENGCOPY PASTE MODUL INI.

AUDIT ATAS SALDO KAS


(AUDIT OF CASH BALANCES)

Learning Objectives:
• Menguraikan hubungan antara kas di bank dengan berbagai siklus transaksi.
• Mengidentifikasi jenis utama akun kas yang digunakan oleh perusahaan.
• Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akun kas umum.
• Mengetahui kapan saat memperluas pengujian audit atas akun kas umum untuk menguji
fraud yang material.
• Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akun bank gaji.
• Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas kas kecil.

Bahan bukti yang dikumpulkan untuk saldo kas sangat bergantung pada hasil pengujian
dalam berbagai siklus transaksi.
Jika pemahaman atas pengendalian intern dan pengujian atas transaksi dari suatu siklus
transaksi memberi keyakinan bagi auditor bahwa pengurangan risiko pengendalian yang
ditetapkan adalah layak, maka auditor dapat mengurangi pengujian terinci atas saldo akhir
kas. Tetapi, jika auditor menyimpulkan bahwa risiko pengendalian yang ditetapkan harus
lebih tinggi, diperlukan pengujian akhir tahun yang lebih ekstensif (luas)

JENIS-JENIS AKUN KAS


AKUN KAS UMUM
▪ Pada dasarnya penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun kas umum.
▪ Penerimaan kas dari siklus penjualan, pengeluaran dalam siklus perolehan dan
pembayaran setoran, dan pengeluaran untuk semua akun kas lainnya biasanya
dilakukan melalui akun kas umum.

AKUN PENGGAJIAN IMPRES


▪ Dalam akun ini, ditentukan suatu jumlah uang yang sifatnya tetap, misalnya untuk
akun ini ditetapkan sebesar Rp 10 juta terpisah dari akun kas yang lainnya.
▪ Segera sebelum setiap periode pembayaran, selembar cek ditarik dari akun kas umum
untuk disetorkan ke jumlah total akun pengajian yang akan di dibayarkan.

1
▪ Setelah semua cek-cek gaji dan upah dikeluarkan untuk akun penggajian impres, akun
bank harus tetap memiliki saldo sebesar Rp 10 juta.
▪ Setoran yang terdapat dalam akun tersebut hanya untuk gaji dan upah mingguan dan
tengah bulanan, dan pengeluarannya merupakan cek-cek pembayaran kepada pegawai

AKUN BANK CABANG


▪ Semua penerimaan disetorkan di bank cabang, dan totalnya ditransfer ke akun umum
secara periodik.
▪ Akun pengeluaran dibentuk dengan basis impres, tetapi dengan pola yang berbeda dengan
akun pengajian impres.
▪ Jika saldo kas telah berkurang, pembukuan dilakukan di kantor pusat dan pengiriman
tambahan dilaksanakan pada akun cabang dari akun umum setelah pengeluaran disetujui.
▪ Penggunaan akun bank cabang impres menunjang pengendalian atas penerimaan dan
pengeluaran.

DANA KAS KECIL IMPRES


▪ Dana ini dipergunakan untuk pembelian tunai yang kecil-kecil yang dapat dibayar lebih
mudah dan lebih cepat dengan kas daripada menggunakan cek, atau memudahkan para
karyawan dalam menuangkan cek-cek pribadi atau cek-cek gaji dan upah.
▪ Akun kas impres dibentuk dengan basis yang sama dengan akun bank cabang impres,
tetapi nilai pengeluarannya dilakukan dengan jumlah yang jauh lebih kecil. Contohnya
mencakup perlengkapan kantor-kantor yang kecil-kecil, perangko dan sumbangan-
sumbangan bernilai kecil untuk masyarakat setempat.
▪ Biasanya akun kas kecil tidak melampaui satu juta rupiah dan pengisian ulang tidak
lebih dari satu atau dua kali setiap bulan.

SETARA KAS
▪ Kelebihan kas yang diakumulasikan selama bagian tertentu dari siklus operasi yang
diperlukan pada masa mendatang biasanya disimpan dalam bentuk setara kas jangka
pendek dan sangat likuid. Contohnya adalah deposito berjangka sertifikat deposito atau
instrumen pasar uang.
▪ Uang ini tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam usaha sebelum ditransfer kembali ke
akun kas umum.

2
▪ Setara kas, yang jumlahnya mungkin sangat material. Dalam laporan keuangan dianggap
sebagai bagian dari akun kas, hanya jika bersifat investasi jangka pendek yang siap
dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek dan tidak ada risiko perubahan nilai dari
perubahan suku bunga yang signifikan.

Akun Bank Cabang Akun Gaji impres

Kas Umum

Setara Kas

Gambar Hubungan antara Kas umum dengan Akun Kas Lainnya

KAS DI BANK DAN SIKLUS-SIKLUS TRANSAKSI


Baca buku Auditing by Arens……………… tentang tentang hubungan siklus transaksi
dan akun-akun yang terkait dengan Kas dan Bank.
Mengapa akun kas umum dianggap penting dalam hampir setiap audit bahkan jika
saldo akhirnya tidak material:
▪ Jumlah arus kas ke dalam dan keluar akun kas seringkali lebih besar dari akun lainnya
yang terdapat dalam laporan keuangan.
▪ Lebih jauh, kerentanan kas terhadap defalkasi lebih besar daripada jenis aktiva
lainnya karena sebagian besar aktiva lain harus dikonversi ke kas sebelum dapat
dimanfaatkan.
Dalam audit atas kas, harus dibuat pembedaan antara varifikasi rekonsiliasi klien atas
saldo rekening koran dengan buku besar dan verifikasi apakah kas yang tercatat di buku
besar telah mencerminkan dengan benar semua transaksi kas yang dilaksanakan selama
tahun tersebut.
Verifikasi diperlukan untuk mengetahui apakah transaksi kas telah dicatat dengan baik.
Misalnya, salah saji berikut ini pada akhirnya akan mengakibatkan pembayaran atau
penerimaan kas yang tidak pantas, tetapi tidak satupun terungkap sebagai bagian dari
audit atas rekonsiliasi tersebut:
Kesalahan untuk menagih pelanggan.

3
Menagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada yang ditetapkan oleh
kebijakan perusahaan.
Defalkasi kas dengan jalan menahan hasil penagihan dari pelanggan sebelum
dicatat. Piutang tersebut kemudian dihapus sebagai piutang tak tertagih.
Pembayaran ganda atas satu faktur rekanan pemasok.
Pembayaran yang tidak patut atas pengeluaran pribadi pejabat perusahaan.
Pembayaran untuk bahan baku yang tidak pernah diterima.
Pembayaran pada pegawai untuk jumlah jam kerja yang melampaui jumlah kerja
yang dijalaninya.
Pembayaran suku bunga kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa di atas
suku bunga yang berlaku.

▪ Apabila salah saji itu tidak ditemukan dalam audit, penemuan hal tersebut seharusnya
dapat dilakukan melalui pengujian atas transaksi dalam siklus transaksi.
▪ Tiga salah saji pertama ditemukan pada bagian audit atas siklus perolehan dan penerimaan,
tiga salah saji berikutnya dalam audit atas siklus perolehan dan pembayaran, dan dua salah
saji terakhir masing-masing dalam pengujian atas siklus penggajian dan kepegawaian serta
siklus perolehan dan pembayaran kembali modal.
▪ Seluruh jenis salah saji yang berbeda-beda pada umumnya terungkap melalui pengujian
atas rekonsiliasi bank.
▪ Misalnya:
❑ Kegagalan memasukkan selembar cek yang belum dikliring bank pada daftar cek
beredar, walaupun sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
❑ Kas yang diterima oleh klien sesudah tanggal neraca tetapi dicatat sebagai penerimaan
kas dalam tahun berjalan.
❑ Setoran yang dicatat dalam buku kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke bank, dan
dimasukkan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan.
❑ Pembayaran wesel bayar yang didebit langsung ke saldo bank oleh bank tetapi tidak
dicantumkan dalam catatan klien.

AUDIT ATAS AKUN KAS UMUM


Dalam pengujian saldo akhir tahun akun kas umum, auditor harus mengumpulkan bahan
bukti yang cukup untuk mengevaluasai apakah kas, seperti dinyatakan di dalam neraca, telah

4
dinyatakan secara wajar dan diungkapkan, dan digunakan untuk semua pengujian atas
rincian saldo.

Metodologi untuk auditing kas akhir tahun pada daaarnya sama dengan akun-akun neraca
lainnya. Metodologi itu disajikan pada Gambar 23-3.

Tentukan risiko binis klien


untuk kas pada bank

Tentukan salah saji yang dapat ditoleransi dan


risiko bawaan untuk untuk kas pada bank

Tetapkan risiko pengendalian untuk kas pada


bank

Rancang dan laksanakan pengujian atas


pengendalian, pengujian substantif atas
keseluruhan siklus transaksi

Rancang dan laksanakan prosedur analitis


atas saldo kas di bank

Rancang pengujian rinci atas saldo kas di bank Prosedur audit


guna kecukupan saldo untuk memenuhi tujuan Ukuran sampel
audit Pos/unsur yang dipilih
Saat pelaksanaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi audit kas akhir tahun:


❑ Kas dipengaruhi oleh sebagian besar siklus lainnya, yang berarti bahwa banyak
peluang terjadinya kekeliruan (evaluasi hasil dari pengujian atas pengendalian dan
pengujian substansif atas transaksi).
❑ Meskipun saldo kas itu sendiri biasanya tidak besar, jumlah rupiah debit dan kredit
yang mempengaruhi saldo tersebut pada umumnya lebih besar daripada akun lainnya
(materialitas).
❑ Kas adalah harta yang paling disukai untkuk dicuri (risiko bawaan/risiko inheren).

PENGENDALIAN INTERN
▪ Pengendalian Intern atas saldo kas akhir tahun dalam akun kas umum dapat dibagi dalam
dua kategori:

5
▪ pengendalian atas kas siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan penerimaan
dan pengeluaran kas, dan
▪ rekonsiliasi bank secara independen.

▪ Pengendalian yang mempengaruhi pencatatan transaksi kas, misalnya, pada siklus


perolehan dan pembayaran, pengendalian-pengendalian yang paling pokok meliputi:
▪ adanya pemisahan tugas yang cukup antara fungsi penandatanganan cek dan fungsi
utang usaha,
▪ penandatangan cek hanya oleh mereka yang memeliki wewenang yang pantas,
▪ penggunaan cek-cek yang prenumbered yang dicetak pada kertas khusus,
▪ pengendalian yang memadai atas blanko cek dan cek yang dibatalkan,
▪ penelaahan yang seksama atas dokumentasi pendukung oleh penendatanganan cek
sebelum cek ditandatangani, dan
▪ verifikasi intern yang mencukupi.

▪ Rekonsiliasi bulanan atas akun bank umum yang dilakukan oleh seseorang yang tidak
menangani atau mencatat penerimaan dan pengeluaran kas merupakan pengendalian yang
penting atas saldo kas.
▪ Rekonsiliasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa buku mencerminkan saldo kas yang
sama dengan jumlah kas sebenarnya yang ada di bank setelah memperhitungksn pos-pos
rekonsiliasi.
▪ Jika rekening koran diterima dalam keadaan tertutup oleh petugas yang merekonsiliasi dan
pengendalian fisik diselenggarakan atas laporan tersebut sampai rekonsiliasi itu
diselesaikan, salinan slip setoran, dan dokumen-dokumen lain yang tercakup dalam laporan
tersebut dapat diuji tanpa adanya kekhawatiran terhadap kemungkinan pengubahan,
penghapusan, ataupun penambahan.
▪ Rekonsiliasi harus dilakukan oleh orang yang kompeten.

PROSEDUR ANALITIS
▪ Bandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan, cek-cek yang
masih beredar, dan pos-pos rekonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi tahun sebelumnya.
▪ Bandingkan saldo akhir kas dengan bulan sebelumnya.
▪ Prosedur analitis mungkin tidak dapat mengungkapkan salah saji dalam kas.

6
PROSEDUR AUDIT ATAS SALDO KAS AKHIR TAHUN
▪ Titik awal verifikasi atas saldo akun bank umum adalah memperoleh rekonsiliasi bank dari
klien untuk dimasukkan dalam kertas kerja auditor.
▪ Kerangka acuan untuk pengujian audit adalah rekonsiliasi bank.
Selanjutnya baca buku Auditing by Arens……………… tentang tujuan audit atas
saldo dan prosedur pengujian atas saldo yang lazim……………….

▪ Dalam prosedur audit kas perlu mempertimbangkan, keabsahan kas yang tercatat di bank,
penilaian, dan fisik kas yang ada.

Tiga prosedur audit kas:


Penerimaan konfirmasi bank.
▪ Lakukan dan terima konfirmasi secara langsung dari setiap bank atau lembaga keuangan
lain dimana klien melaksanakan kegiatan bisnisnya, kecuali terhadap sejumlah rekening
yang tidak aktif/tidak lazim.
▪ Jika bank tidak menanggapi permintaan konfirmasi, auditor harus mengirim permintaan
kedua atau meminta klien untuk menelpon bank tersebut.
▪ Untuk memudahkan auditor dan juga para benkir yang diminta untuk mengisi konfirmasi
bank.
▪ Baca buku Auditing by Arens……………… tentang Contoh suatu konfirmasi bank
dengan format standar untuk mengkonfirmasikan informasi saldo akun kepada
lembaga-lembaga keuangan.

• Setelah konfirmasi bank diterima, saldo rekening bank tersebut harus ditelusuri ke jumlah
yang tercantum pada rekonsiliasi bank.
▪ Semua informasi lainnya pada rekonsiliasi harus ditelusuri ke kertas kerja audit yang
relevan.
▪ Jika informasi tersebut tidak cocok, harus dilakukan penyelidikan atas perbedaan tersebut.

Penerimaan suatu rekening koran pada titik cutoff.


▪ Tujuan rekening koran pada titik cutoff adalah untuk memverifikasi pos-pos rekonsiliasi
pada rekonsiliasi bank klien akhir tahun dengan bahan bukti yang tidak dapat diakses
oleh klien.

7
▪ Untuk memenuhi tujuan ini auditor meminta klien agar bank mengirim secara langsung ke
auditor laporan pada tujuh sampai sepuluh hari setelah tanggal neraca.
▪ Lakukan pembuktian dalam bulan sesudah tanggal neraca dengan cara:
(1) menjumlahkan semua nota debit, setoran dan nota kredit,
(2) mencek untuk melihat bahwa rekening koran akan seimbang jika dilakukan
penjumlahan ke bawah, dan
(3) menelaah pos-pos dalam penjumlahan untuk memastikan bahwa semuanya telah
dibatalkan bank dalam periode yang sesuai dan tidak mengandung penghapusan-
penghapusan/pengubahan-pengubahan.

Pengujian atas rekonsiliasi bank


▪ Beberapa prosedur utama yang tercakup adalah:
❑ Verifikasi perhitungan matematis rekonsiliasi bank oleh klien apakah sudah tepat.
❑ Telusuri saldo rekening cutoff menurut bank pada rekonsiliasi bank; rekonsiliasi tidak
dapat terlaksana sebelum dua jumlah itu sama.
❑ Telusuri cek-cek yang termasuk dalam rekening koran cutoff terhadap daftar cek-cek
yang beredar pada rekonsiliasi bank dan terhadap buku pengeluaran kas.
❑ Semua cek yang telah dikliring melalui bank setelah tanggal neraca dan dimasukkan
dalam buku pengeluaran kas juga harus dimasukkan dalam daftar cek yang beredar .
❑ Jika suatu cek dimasukkan dalam jurnal pengeluaran kas, maka jumlahnya harus
dimasukkan sebagai cek yang beredar jika belum diselesaikan sebelum tanggal neraca.
❑ Demikian pula, jika selembar cek telah dikliring setelah tanggal neraca, maka jumlah
itu tidak boleh dimasukkan dalam rekonsiliasi bank.
❑ Selidiki semua cek-cek dengan jumlah yang signifikan yang termasuk dalam daftar cek
yang beredar yang belum dikliring pada laporan cutoff.
❑ Langkah pertama pada penyelidikan tersebut di atas adalah dengan menelusuri jumlah
suatu pos yang belum selesai ke jurnal pengeluaran kas.
❑ Alasan mengapa cek tersebut belum diuangkan harus dibahas dengan klien, dan jika
auditor berkepentingan dengan kemungkinan adanya kecurangan, saldo utang rekanan
harus ditegaskan untuk menetapkan apakah rekanan telah mengakui penerimaan kas
tersebut dalam pembukuannya.
❑ Cek-cek yang telah diuangkan harus diteliti sebelum hari terakhir jika cek-cek itu
tersedia.
❑ Telusuri setoran dalam perjalanan sampai ke laporan berikutnya.

8
❑ Seluruh penerimaan kas yang belum disertorkan ke bank pada akhir tahun harus
ditelusuri ke laporan bank cutoff untuk meyakinkan bahwa semuanya disetorkan segera
setelah awal tahun baru. Dan hitung semua post rekonsiliasi lainnya dalam laporan bank
dan rekonsiliansi bank.
❑ Pos-pos itu mencakup pos-pos seperti beban jasa bank, kesalahn dan koreksi bank, dan
transaksi wesel belum tercatat yang didebit atau dikredit secara langsung ke rekening
bank oleh bank.
❑ Pengujian utama atas sldo akhir kas sebagai pengujian atas rincian saldo dapat di baca dalam buu
Auditing by Arens……………..

PROSEDUR BERORIENTASI FRAUD


Pengujian yang diperluas atas rekonsiliasi bank.
▪ Jika auditor percaya bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun dengan sengaja telah disalah
sajikan, maka pengujian atas rekonsiliasi bank akhir tahun dapat diperluas.
▪ Jika kelemahan pengendalian intern cukup material pada akhir tahun (misalnya 31
Desember), maka mulailah dengan rekonsiliasi bank untuk bulan sebelumnya (November)
dan membandingkan seluruh pos rekonsiliasi dengan dokumen-dokumen lain pada
rekening koran bulan Desember.
▪ Selanjutnya bandingkan slip setoran dalam laporan bank bulan Desember tersebut dengan
jurnal penerimaan kas bulan Desember.
▪ Laksanakan prosedur-prosedur setelah akhir tahun dengan menggunakan rekening koran
cutoff.

Pembuktian kas
▪ Jika pengendalian intern atas kas dianggap tidak memadai, auditor harus menyiapkan suatu
pembuktian kas yang mencakup hal-hal seperti berikut:
❑ Rekonsiliasi saldo pada rekening koran dengan saldo buku besar periode pembuktian
kas.
❑ Rekonsilasi penerimaan kas yang disetor dengan jurnal penerimaan kas untuk suatu
periode tertentu.
❑ Rekonsiliasi cek-cek yang dibatalkan yang diselesaikan bank denga jurnal pengeluaran
kas untuk periode tertentu.
❑ Rekonsiliasi saldo rekening koran dengan saldo buku besar pada akhir periode
pembuktian kas.

9
❑ Selanjutnya baca buku Auditing by Arens……………… tentang contoh: tentang
Rekonsiliasi Bank

Pengujian untuk kiting


▪ kiting; yaitu dengan mentransfer uang dari satu bank ke bank lain dan mencatat transaksi
secara tidak pantas.
▪ Cara untuk menguji kiting, dan juga untuk kekeliruan yang tak disengaja dalam pencatatan
transfer bank, adalah dengan mencatat semua transfer bank yang dilakukan beberapa hari
sebelum dan sesudah tanggal neraca dan menelusuri masing-masing ke catatan akuntansi
untuk dicatat dengan pantas.
▪ Sebagai contoh, jika transfer bank dicatat dalam periode berjalan sebagai suatu
pengeluaran, auditor harus menguji tanggal nota debit untuk melihat saat kliringnya.
▪ Jika cek dikliring setelah tanggal neraca, maka jumlah itu harus digolongkan sebagai suatu
cek yang masih beredar.
▪ Demikian pula transfer-transfer yang disetorkan ke bank dekat akhir tahun atau
dicantumkan sebagai setoran dalam perjalanan, dapat ditelusuri ke jurnal penerimaan atau
pengeluaran kas untuk memastikan bahwa semuanya dicatat dalam jurnal tersebut dalam
periode yang pantas.
▪ Misalnya, jika suatu transfer diterima oleh bank dan dimasukkan sebagai suatu setoran
dalam perjalanan pada rekonsiliasi bank, mungkin telah terjadi kiting.
Selanjutnya baca buku Auditing by Arens……………… tentang contoh: Kertas Kerja
untuk Trnsfer Bank

AUDIT ATAS AKUN BANK PENGGAJIAN


▪ Pengujian rekonsiliasi bank penggajian dapat dilaksanakan hanya dalam beberapa menit
jika ada rekening penggajian impres dan rekonsiliasi yang independen atas akun bank
seperti yang diuraikan untuk akun kas umum.
▪ Prosedur-prosedur rekonsiliasi dilaksanakan dengan cara yang sama seperti yang
diuraikan untuk kas umum.
▪ Prosedur terpenting untuk verifikasi penggajian adalah pengujian atas transaksi.

AUDIT ATAS KAS KECIL


▪ Kas kecil seringkali jumlahnya tidak material, tetapi selalu diperiksa dalam audit.

10
PENGENDALIAN INTERN ATAS KAS KECIL
▪ Pengendalian intern terpenting atas kas kecil adalah penggunaan dana impres yang
merupakan tanggung jawab satu orang.
▪ Dana kas kecil tidak boleh dicampur dengan penerimaan lain, dan dana itu harus
dipisahkan dari aktivitas lainnya.
▪ Harus ada batasan atas jumlah suatu pengeluaran dari kas kecil, seperti halnya atas jumlah
total dana.
▪ Pengeluaran melalui kas kecil, diperlukan persetujuan petugas yang bertanggung jawab
atas suatu formulir kas kecil yang prenumbered.
▪ Total kas dan cek aktual dalam dana ditambah total formulir kas kecil yang belum diganti
menunjukkan pengeluaran aktual harus sama dengan jumlah total dana kas kecil yang
ditetapkan dalam buku besar.
▪ Secara berkala, harus dilakukan perhitungan fisik secara mendadak dan suatu rekonsilasi
dana kas kecil oleh auditor intern atau petugas lain yang bertanggung jawab.
▪ Jika saldo kas kecil banyak berkurang, harus dibuat suatu cek untuk dibayarkan kepada
pengelola kas kecil dari akun kas umum untuk mengisi kas kecil.
▪ Cek tersebut harus berjumlah sebesar voucher yang prenumbered, yang diserahkan sebagai
pendukung pengeluaran sebenarnya.
▪ Voucher-voucher ini harus diverifikasi oleh petugas utang dan dibatalkan untuk mencegah
penggunaannya kembali.

PENGUJIAN AUDIT ATAS KAS KECIL


▪ Bagian penting pengujian kas kecil pertama-tama adalah menetapkan prosedur-proseudr
klien untuk menangani dan itu dengan membahas pengendalian intern bersama pengelola
kas dan memeriksa dokumentasi beberapa transaksi.
▪ Ad dua prosedur yang paling umum adalah menghitung secara fisik saldo kas kecil dan
melaksanakan pengujian terinci atas satu atau dua transaksi pengisian kembali.
▪ Prosedur utama yang dilakukan harus mencakup penjumlahan ke bawah total voucher-
coucher kas kecil, pemeriksaan voucher-voucher kas kecil untuk melihat otorisasi dan
pembatalannya, serta pemeriksaan dokumentasi lampiran untuk melihat kewajarannya.
▪ Dokumentasi pendukung khusus dalam hal ini mencakup pita-pita register kas, faktur-
faktur, dan bukti-bukti penerimaan.
▪ Pengujian kas kecil biasanya dapat dilaksanakan setiap saat pada tahun yang bersangkutan,
tetapi untuk memudahkan biasanya dilaksanakan pada tanggal interim.

11
▪ Pengeluaran-pengeluaran yang belum diganti harus diperiksa pada saat penghitungan
tersebut untuk menetapkan apakah jumlah beban yang belum dicatat tersebut material.

Selanjutnya baca buku Auditing by Arens……………… tentang contoh:


BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS

12

Anda mungkin juga menyukai