Anda di halaman 1dari 9

Riset Big Data

KIPRAH STAF KHUSUS & KARTU PRA-KERJA

TIM INDEF
Didik J. Rachbini
Imam Maulana
Omar Abdillah (Adviser Tim)
Eko Listyanto

INDEF – DATALYST CENTER


29 April 2020
1) INDEF melakukan riset big data kembali khusus untuk menelusuri percakapan yang ramai
beberapa minggu terakhir ini, yaitu tentang kiprah staf khusus di lingkungan istana. Data, yang diambil pada
periode 7 - 17 April 2020, menghasilkan tidak kurang dari 86 ribu perbincangan atau tepatnya 86,400
perbicangan. Sejumlah besar perbincangan tersebut berasal dari 55,700 akun. Dengan anlisis sentimen big
data ini, hasilnya sangat mengejutkan dimana 94,97 persen bersifat negatif. Sisanya hanya 5,03 persen
bernada positif (Gambar 1). Sentimen negatif ekstrim seperti ini dan tekanan publik yang kuat
menyebabkan dua staf Khusus Presiden mengundurkan diri. Pada pertengahan April 2020, perbincangan
terhadap kiprah Andi Taufan, yang menyurati Camat paling tinggi intensitas percakapannya, diikuti oleh
kiprah Belva karena masalah konflik kepentingan dimana perusahaannya ikut di dalam proyek kartu pra-
kerja. Pasca 17 April 2020 perbincangan diperkirakan tidak surut, khsusunya tentang Belva diperkirakan
diperkirakan masih tinggi karena terkait implementasi kartu pra-kerja yang kontroversian tinggi (data sedang
dikumpulkan).

2) Dengan kiprah yang salah kaprah beberapa minggu terakhir ini, maka citra staf khusus di
lingkungan istana tersebut bersifat negatif. Dalam situasi pandemi covid-19 jajaran pemerintahan sangat
rapuh karena banyak membuat kesalahan langkah sehingga menurunkan tingkat kepercayaan dari
pelaksana kebijakan publik tersebut. Kiprah Staf Khusus di lingkungan istana ramai diperbincangkan karena
salah kaprah dalam menjalankan kebijakan tersebut karena usia milenial mereka tidak cukup
berpengalaman. Mereka tidak sepenuhnya salah, keputusan penempatan staf khusus tersebut karena lebih
bernuansa sensasi ketimbang pertimbangan kapasitas dan kemampuannya. Ke depan yang perlu dipikirkan
penunjukan penempatan jabatan penting di dalam pemerintahan adalah konsultasi dengan DPR secara
terbuka sehingga bisa dibaca publik kapasitasnya, dengan syarat DPR bersih.
Gambar 1
PERBINCANGAN TENTANG KIPRAH STAF KHUSUS

April 14, Beredar Stafsus


Jokowi Surati Camat

April 15, Perusahaan Milik


Stafsus Bergabung dalam
Kartu Pra Kerja

Apr 7 Apr 17

86,400 55,700 5.03% 94.97%


Perbincangan Orang Sentimen Positif Sentimen Negatif

Sumber : Twitter 7 April - 17 April 2020


3) Dari total perbincangan yang berhasil dikumpulkan pada periode 7-17 April tersebut,
perbincangan media sosial paling banyak menyoroti kasus Andi Taufan yang menyurati Camat
(40n persen). Yang menonjol kemudian adalah perbincangan tentang ruang guru yang menjadi
bagian dan terlibat di dalam program atau proyek kartu pra-kerja (29 persen), perbincangan
tentang staf khusus posisi yang hanya menghabiskan anggaran (8 persen), staf khusus yang
masih muda belia, yang perlu mendapat permakluman (7 persen), serta perbicangan staf khusus
serasa buzzer (Gambar 2).

4) Sentimen terhadap staf khusus bersifat ekstrim dimana hampir keseluruhan isu terkait
staf khusus bersifat negatif dengan persentase yang tinggi. Pertama adalah perbincangan tentang
surat Andi Taufan kepada seluruh camat diperbincangkan paling banyak, yaitu sekitar 8300 kali
dengan sentimen negatif 92 persen. Kedua, perbincangan staf khusus yang melakukan twit
layaknya buzzer diperbincangkan tidak kufrang dari 611 kali, diikuti dengan perbincangan tentang
konflik kepentingan Belva dengan kartu-pra kerja (Gambar 3).

5) Ada beberapa twit populer yang mengemuka pada periode pengambilan data 7-17 April
2020, yaitu twit dari media online @tirto.id dengan twit ulang 840 kali. Tedtapi twit paling popule
berasal dari akun @mas_piyuuu dengan twit ulang 2341 kali (Gambar 4).
Gambar 2
TOPIK YANG PALING MENARIK PERBINCANGAN PUBLIK

Stafsus Surati Camat: Abuse


40%
of Power, Maladministrasi
Startup Stafsus (RuangGuru)
29%
Menjadi Bagian Kartu Pra Kerja

8% Stafsus Milenial: Pemborosan Anggaran, Tidak Ada Kerja Signifikan

7% Stafsus Milenial Hadap Dimaklumi, Masih Muda

4% Billy Mambrasar: Stafsus Setara dengan Menteri?

3% Stafsus Rasa Buzzer

3% Kelakukan Staf Khusus Cermin Pemerintah yang Lucu

2.5% Stafsus: Milenial Pamer

10 Stafsus Wapres

Stafsus: Muda dan Sukses

Stafsus Bikin Blunder

Sumber : Twitter 7 April - 17 April 2020


Gambar 3
PERSPEKTIF PUBLIK STAF KHUSUS DI MEDIA SOSIAL

Perbincangan Positif Perbincangan Negatif

Andi Taufan Garuda Putra Stafsus Surati Camat untuk Kepentingan


Perusahaan Sendiri
8,300 perbincangan
_8%__92%_____________________________________________

Billy Mambrasar Stafsus Setara Dengan Menteri


Stafsus Rasa Buzzer
611 perbincangan
_8%__92%_____________________________________________

Konflik Kepentingan: RuangGuru Menjadi


Adamas Belva Syah Devara
Bagian dari Kartu Pra Kerja
250 perbincangan
_10%__90%____________________________________________

Belum adanya kontroversi Putri Indahsari Tanjung


Usaha tanpa modal dan berani gagal
170 perbincangan
_____________________________________________98%_2%

Angkie Yudistia
Hoax Tentang Corona
136 perbincangan
__________28%__72%________________________________

Ayu Kartika Dewi


Stafsus Paling Relevan Sekarang Ini
20 perbincangan
_____________________________________________98%_2%

Sumber : Twitter 7 April - 17 April 2020


Gambar 4
Twit Popiuler di Seputar Staf Khusus
Tweet Populer Tweet Positif Tweet Negatif

@mas__piyuuu: Pakar Hukum: Stafsus Jokowi Bisa Dipidana @alvinlie21: Ombudsman Beberkan 4 Alasan Surat Stafsus
20 Thn atau Hukuman Mati "Itu bagian korupsi loh, dan kalau Jokowi Terindikasi Maladministrasi
dilakukan ditengah bencana, ancamannya bisa 20 thn atau
(hukuman) mati krn dianggap memanfaat keadaan mncari
keuntungan ditengah pnderitaan publik luas"

Diretweet : 2,341 kali o Diretweet : 861 kali o

@TirtoID: Staf Khusus Presiden Jokowi Andi Taufan Garuda @geloraco: Ruangguru Milik Stafsus Jokowi Dapat Proyek
Putra mengirimkan surat kepada camat di beberapa daerah Kartu Prakerja Rp5,6 Triliun, Pigai Minta KPK Usut
terkait kerja sama dengan perusahaannya sendiri, PT
Amartha Mikro Fintek, untuk menjadi relawan COVID-19

Diretweet : 840 kali o Diretweet : 633 kali o

@OposisiCerdas: Desak Stafsus Jokowi Dipidana, Pakar: @MardaniAliSera: PKS: Stafsus Jokowi yang Surati Camat
Berani Sekali Bermain Proyek di Tengah Bencana untuk Bantu Perusahaannya, Harus Dibina

Diretweet : 631 kali o Diretweet : 329 kali o

@geloraco: Langkah Stafsus Jokowi Surati Camat dan Bawa- @Qirani_Ayr4: Ombudsman: Kompetensi Stafsus yang
bawa Perusahaan Miliknya Bisa Masuk Delik Korupsi Dibanggakan Jokowi Perlu Dievaluasi Biar Nggak Blunder
Terus *Mending bubarkan aja...Setuju gak?

Diretweet : 234 kali o Diretweet : 174 kali o

Sumber : Twitter 7 April - 17 April 2020


6) Pengumpulan data tentang kebijakan penangan covid-19 yang di
dalamnya terdapat kebijakan dan program kartu pra-kerjaa dilakukan pada
periode yang berbeda (27 Maret – 25 April 2020). Dari data ini terjaring 38 ribu
perbincangan dengan sentimen negatif 81 persen. Sisanya 19 persen adalah
perbincangan yang mempunyai sentimen positif. Sentimen negatif yang tinggi ini
jelas dipengaruhi oleh kiprah staf khusus dan Kritik keras masyarakat terhadap
masalah konflik kepentingan yang terjadi di dalamnya (Gambar 5).
Gambar 5
Kartu Pra-Kerja dan Pengangguran
Sentimen Positif Sentimen Negatif

Pengangguran Akibat COVID-19


Kunci Perbincangan : dirumahkan, PHK sepihak, prakerja untuk korban PHK, bantuan sosial untuk
PHK

64,146 perbincangan
____16%__84%_________________-____.

7 April 2020
Kartu Pra Kerja
Kunci Perbincangan : konflik kepentingan, boros anggaran

38,260 perbincangan
____19%___81%_____________________

7 April 2020
Jaring Pengaman Sosial
Kunci Perbincangan : penyaluran BLT, tidak tepat sasaran

17,781 perbincangan
___________44%_56%_______________

4 April 2020
Aturan Khusus Penghinaan Presiden
Kunci Perbincangan : pelanggaran hak berpendapat, pemerintah anti kritik, aturan khusus tidak
relevan

15,550 perbincangan
_11%__89%_________________________
Sumber : Twitter 27 Maret - 9 / 25 April 2020

Anda mungkin juga menyukai