Anda di halaman 1dari 9

Nama : Bayu Setiawan

Prodi : D4 Keperawatan
Mata Kuliah : Riset Keperawatan

RENCANA PENELITIAN

Pengaruh Aktivitas Penggunaan Handphone Berlebihan Terhadap Tekanan Darah


Remaja Di Kota Martapura
A. Latar Belakang Masalah
keberadaan handphone canggih memang mulai mempengaruhi aktivitas keseharian
kalangan remaja usia sekolah. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan kecenderungan
para remaja khususnya yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
untuk menghabiskan waktunya dengan bermain handphone.
Fakta ini jelas sangat memprihatinkan sebab seharusnya remaja usia sekolah seperti
mereka banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas yang positif. Dalam
perspektif sosiologi, seseorang yang menjadikan handphone sebagai prioritas
cenderung akan berkembang menjadi pribadi egosentris dan individualis.
Kedua sifat tersebut jelas sangat berbahaya bagi perkembangan individu yang
bersangkutan ke depannya, dan bahkan dapat berpengaruh terhadap tekana darah
remaja ketika bermain handphone terus menerus menggunakan emosi yang
berlebihan. Survey mengatakan banyak remaja yang penggunaan handphone yang
dengan persentase waktu yang berlebihan dan bahkan sampai larut malam.

Permasalahan tersebut tentu dapat mempengaruhi kesehatan para remaja dan akhirnya
menghambat rutinitas keseharian mereka. Oleh karena itu, perlu sekiranya diadakan
penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Aktivitas Penggunaan Handphone
Berlebihan Terhadap Tekanan Darah Remaja Di Kota Martapura”.
B. Rumusan Masalah
Adakah Pengaruh Aktivitas penggunaan handphone Berlebihan Terhadap Tekanan
Darah Remaja Di Kota Martapura
C. Kajian Teori
Berdasarkan permasalahan yang dipilih, maka dalam proposal penelitian ini perlu
dicantumkan dua teori yaitu mengenai penggunaan handphone berlebihan dan
Tekanan Darah. Kajian teori mengenai Tekanan darah terdiri dari pengertian, ciri-ciri,
faktor yang mempengaruhi dan upaya untuk meningkatkannya. Sementara itu, kajian
teori mengenai penggunaan handphone berlebihan meliputi pengertian, jenis dan
dampaknya.
D. Hipotesis
Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Aktivitas penggunaan
handphone Berlebihan Terhadap Tekanan Darah Remaja
E. Desain Penelitian
Penelitian ini berdesain ex-post facto, dimana peneliti berusaha untuk meneliti sesuatu
fakta yang telah terjadi di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif sehingga menghasilkan data berupa kumpulan angka.
F. Populasi Dan Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di Kota martapura yang
berjumlah 100 orang.
2. Sampel dalam penelitian ini akan mengambil masing-masing 5 orang Remaja dari
setiap RT, terdapat 10 RT dalam Tersebut untuk dijadikan sebagai subjek.
Pengambilan Remaja tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik simple
random sampling, dimana responden dipilih oleh peneliti secara acak
G. Instrumen Penelitian
Peneliti akan melakukan pengumpulan data dari responden dengan menggunakan
instrumen berupa Kuesioner dan pengukuran tekanan darah menggunakan set alat
pengukuran darah seperti stetoskop dan Tensimeter. Dalam Kusioner ini telah disusun
berbagai pertanyaan mengenai variabel yang diteliti
1. Kuesioner penggunaan handphone
Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada disebelah kanan pada
masing-masing butir pernyataan dengan pilihan sebagai berikut:
S = Selalu = 4
TS = Tidak selalu = 3
KK = Kadang-kadang = 2
TP = Tidak pernah = 1

T
No PERTANYAAN S KK TP
S
1. Apakah anda sering menggunakan
handphone berlebihan?
2. Apakah dengan handphone dapat
mengurangi stress anda?
3. Apakah anda sering mengeluh
penglihatan anda buram akibat
terlalu lama menggunakan
handphone?
4. Apakah anda sering emosi dalam
menggunakan handphone kalau
jaringan lelet?
5. Apakah menurut anda dengan
menggunakan handphone berlebihan
tidak menggangu waktu anda?
6. Apakah anda mengalami gejala sakit
kepala dan pusing jika menggunakan
handphone berlebihan?
7. Apakah anda sering melewatkan jam
tidur anda ketika membuka internet ?
(Jam 23.00 ke atas)
8. Pernahkah Anda bosan dalam
penggunaan handphone?
9. Apakah sosialisasi masyarakkat anda
terganggu akibat handphone?
10. Apakah orang tua anda melarang
anda dalam menggunakan handphone
berlebihan?

2. Standar Operasional Prosedur Tekanan Darah


Pemeriksaan tekanan darah diperoleh dari hasil pengkuran pada sirkulasi arteri.
Aliran darah akibat dari pemompaan jantung memunculkan gelombang yakni
gelombang tinggi yg dinamakan tekanan systole & gelombang pada titik terendah
yg dinamakan tekanan diastole. Satuan Tekanan darah dinyatakan dalam
millimeter air raksa (mm hg).
tensimeter air raksa
a. Persiapkan Alat

1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Buku catatan dan Alat tulis

b. Persiapan Pasien, Perawat & Lingkungan

1. perkenalkan diri kamu kepada klien, termasuk juga nama, jabatan


atau peran, & jelaskan apa yg akan kamu lakukan.
2. Pastikan identitas klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur dilakukannya tindakan tersebut,
jelaskan dengan bahasa yg dapat dimengerti oleh klien.
4. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
5. Lakukan cuci tangan sebelum kontak dengan klien . Kenakan APD
6. Yakinkan bahwa klien nyaman & bahwa kamu mempunyai ruangan
yg lumayan bagus & mempunyai pencahayaan yg lumayan utk
lakukan tugas tersebut.
7. Memberi privasi untuk klien, atau posisikan & tutup klien sesuai
kebutuhan.
8. Istirahatkan pasien setidanya sekitar 5 menit sebelum dilakukan
pengukuran. & pastikan pasien merasa kalem & nyaman.

c. Prosedur

1. Mintalah pasien buat membuka bagian lengan atas yg akan diperiksa,


maka tidak ada penekanan pada arteri brachialis.
2. Posisi pasien dapat berbaring, setengah duduk atau duduk yg nyaman
dengan lengan bagian volar di atas.
3. Gunakan manset yg tepat dengan ukuran yang sesuai dengan lengan
pasien
4. Pasanglah manset melingkar pada bagian lengan tempat pemeriksaan
setinggi jantung, dengan bagian bawah manset 2 – 3 cm tepat di atas
fossa kubiti & bagian balon karet yang menekan tepat di atas arteri
brachialis.
5. Pastikan bahwa pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset.
6. Hubungkan antara manset dengan sphymomanometer air raksa ,
posisi tegak & level air raksa setinggi jantung
7. Raba denyut arteri Brachialis pada fossa kubiti & arteri Radialis
dengan jari telunjuk & jari tengah ( untuk menentukan tidak ada
penekanan )
8. Pastikan posisi mata pemeriksa harus sejajar dengan permukaan air
raksa ( agar pembacaan hasil pengukuran tepat )
9. Tutup katup pengontrol pada pompa manset
10. Pastikan bahwa stetoskop masuk tepat kedalam telinga pemeriksa,
lakukan palpasi pada denyut arteri radialis
11. Pompa manset hingga denyut arteri radialis tidak teraba lagi
12. Selanjutnya pompa lagi hingga 20 – 30 mm hg ( janganlah lebih
tinggi, dikarenakan dapat menimbulkan rasa sakit pada pasien, rasa
sakit dapat meningkatkan tensi )
13. Letakkan kepala stetoskop di atas arteri brachialis
14. Lepaskan katup pengontrol dengan cara pelan-pelan sehingga air
raksa turun dengan kecepatan 2 – 3 mili meter hg per detik atau 1
skala perdetik
15. Pastikan tinggi air raksa disaat terdengar detakan pertama arteri
brachialis yaitu tekanan sistolik
16. Pastikan tinggi air raksa pada saat terjadi perubahan nada yg tiba-tiba
melemah Denyutan terakhir dinamakan tekanan diastolik
17. Lepaskan stetoskop dari telinga pemeriksa & manset dari lengan
pasien.
18. Bersihkan earpiece & diafragma stestokop dengan disinfektan.
19. Seandainya mau diulang tunggu minimal 30 detik.

d. Setelah prosedur

1. Ucapkan terima kasih kepada klien


2. Segera laporkan adanya temuan
abnormal
3. Bersihkan & kembalikan peralatan yg
digunakan pada tempatnya
4. Buka APD & cuci tangan
5. Dokumentasikan hasil prosedur

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI


PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KEPERAWATAN
LATIHAN
MATA KULIAH : RISET KEPERAWATAN
HARI / TANGGAL : RABU, 4 OKTOBER 2019
PENGAJAR : Dr. MAHDALENA, S.Pd., M.Kes

 Kerjakan Soal di bawah ini di kelas saja sebagai jam pelajaran


praktek bila selesai kumpulkan :

A. Seorang mahasiswa keperawatan melakukan peneliti untuk


mengetahui apakah ada hubungan antara repirasi dengan denyut nadi
pasien pneumonia di ruang rawat inap sebuah rumah sakit. Untuk
keperluan tersebut apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan data
penelitiannya(instrument penelitian ) dan bagaimana analisa datanya.
Jelaskan ¡

B. Suatu kegiatan penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran


pengetahuan perawat tentang pemberian Nebolizer. Buat instrument dan
tentukan rencana analisa datanya.

C. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada


perbedaan Perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah diberi diklat
perawatan kaki Diabetes pada penderita apa yang harus dilakukan
peneliti untuk mendapatkan data dari variabel penelitiannya?
Buat instrument penelitian dan rencana analisa datanya?

~~~~~Selamat Mengerjakan ~~~~~


NAMA : BAYU SETIAWAN
NIM : P07120217049
Jawaban
A. Yang perlu dilakukan oleh mahasiswa tersebut adalah melakukan
observasi secara langsung terhadap pasien tersebut bisa secara langsung
terhadap pasien maupun wawancara terhadap keluarganya!
Jadi Analisa datanya pada variebel ini menggunakan Analisa bivariat
Dan adapun Analisa datanya ada beberapa tahap,yaitu adalah analisis
yang dilakukan untuk menganalisis hubungan dua variabel yg dapat
bersifat :
(a) simetris tak saling mempengaruhi
(b) saling mempengaruhi
(c) variabel satu mempengaruhi variabel lain
Metode Bivariat untuk parametrik adalah uji korelasi dan regresi
sederhana dan untuk non-parametrik adalah uji korelasi Spearman, uji
korelasi Kendal dan lainnya.
1. Pengumpulan data
Kita kumpulin semua data yang berhubungan dengan denyut nadi,
respirasi, dan pneumonia pada pasien tersebut dan apakah ada
hubungan diantara ketiga variebel tersebut.
2. Tahap Editing
Setelah melakukan observasi terhadap data tersebut maka data tadi kita
periksa apakah data tersebut sudah jelas dan memuat ketiga variable
tersebut, jika sudah maka lanjutr ke tahap berikutnya
3. Tahap Koding
Ketika data sudah terkumpul maka data tersebut kita periksa apakah
data itu sesuai atau tidak dengan variebel yang akan kita telitiu dan
dikumpulkan berdasarkan identifikasi dan klasifikasi yang telah kita
teliti atau kita observasi tadi, serta dilakukan pencatatan pada variebel
tersebut kalau perlun dan di tahap inilah hipotesis dapat ditentukan,
setalah kita tentukan maka akan kita lakukan pengujian.
4. Tahap pengujian
Ketika data tersebut Sudah di klasifikasi serta di identifikasi maka data
tersebut kita lakukan pengujian apakah data itu sesuai atau tidak dengan
ketiga variebel yang akan teliti tadi, jika sesuai maka lanjut lagi ke tahap
mendeskripsikan data.
5. Tahap deskripsi data
Di tahap ini data dari 3 variabel tadi kita deskripsikan baik itu dalam
bentuk table ataupun diagram dengan beragam ukuran tendensasi
sentral maupun ukuran disperse. Tujuannya agar mengetahu serta
memhami karakteristik data sampel tersebut.
6. Tahap Pengujian Hipotesis
Di tahap inilah merupakan tahap pamungkas dalam suatu penelitian
apakah data dari variebel tersebut bisa diterima atau tidak. Dan di tahap
inilah akan dibuat kesimpulan atau keputusan terhadap variebel
tersebut.

B. a. Instrument
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang pemberian
Nebolizer maka kita lakukan pembuatan Kuesioner, contohnya sebagai
berikut!
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama(Inisial) :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin : Laki–Laki Perempuan
Cara pengisian kuesioner :
(responden) cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban
yang tersedia sesuai dengan pendapat(responden). Setiap pernyataan
mengharapkan hanya ada satu jawaban. Setiap angka akan mewakili
tingkat kesesuaian dengan pendapat para responden. Skor/Nilai jawaban
adalah sebagai berikut :
Skor/Nilai 1 : Sangat tidak setuju (STS)
Skor/Nilai 2 : Tidak setuju (TS)
Skor/Nilai 3 : Cukup Setuju (CS)
Skor/Nilai 4 : Setuju (S)
Skor/Nilai 5 : Sangat Setuju (SS)
DAFTAR PERNYATAAN UNTUK VARIABEL PENGETAHUAN
PERAWAT TERHADAP PEMBERIAN NEBULIZER

NO
PERTANYAAN NILAI
SS S CS TS STS
1. Saya mengetahui Pemberian nebulizer

2. Bagi saya pemberian nebulizer itu tidak terlalu


penting(Buang-buang waktu)
3. Saya pernah lalai dalam melakukan pemberian nebulizer
terhadap pasien
4. Saya lebih menyukai pemberian obat secara oral terhadap
pasien dibandingan dengan nebulizer
5. Lebih efektif nebulizer daripada inhaler

b. Analisa
Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk
mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang pemberian
Nebolizer.

C. perawatan kaki Diabetes pada penderita diabetes luka basah


untuk mendapatkan variebel tersebut.
1. instrumennya pastinya observasi karena melihat perbandingan
antara Perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah diberi diklat
perawatan kaki Diabetes
2. rencana Analisa data dari variebel ini menggunakan Analisa
bivariat karena membandingkan dua variebel

Anda mungkin juga menyukai