Anda di halaman 1dari 14

PERATURAN UMUM PEMILIHAN KETUA UMUM IMG-ITB 2018

BAB 1 KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Pemilihan Ketua Umum IMG-ITB 2018 yang kemudian disebut Pemilu IMG-ITB adalah
rangkaian pelaksanaan kedaulatan yang dilakukan oleh Anggota IMG-ITB untuk memilih
Ketua Umum IMG-ITB periode selanjutnya.

Pasal 2

Penyelenggaraan Pemilu IMG-ITB wajib meliputi :

(1) Pencalonan Ketua Umum IMG-ITB;


(2) Verifikasi administrasi Calon Ketua Umum IMG-ITB;
(3) Masa kampanye;
(4) Masa Tenang;
(5) Sidang MPA;

Pasal 3

Peraturan Umum Pemilihan Ketua Umum IMG-ITB 2018 yang kemudian disebut Perum
Pemilu IMG-ITB adalah ketentuan yang mengatur keberjalanan Pemilu IMG-ITB secara
keseluruhan.

BAB II ASAS DAN TUJUAN

Pasal 4

Asas Pemilu IMG-ITB merupakan demokrasi yang implementasinya sesuai dengan kebenaran
akademis dan Pancasila.
a. Kebenaran Akademis, berarti tiap proses penyelenggaraan Pemilihan Ketua
Umum IMG-ITB 2018 haruslah didukung oleh fakta dan dapat dijelaskan secara
rasional.
b. Kebenaran Pancasila, berarti tiap proses penyelenggaraan Pemilihan Ketua
Umum IMG-ITB 2018 dapat dipertanggungjawabkan keberjalanannya sesuai nilai-
nilai Pancasila.

Pasal 5

Pemilu IMG-ITB bertujuan untuk memilih Ketua Umum IMG-ITB periode selanjutnya.

BAB III ANGGOTA IMG-ITB, MPA IMG-ITB, PENGURUS IMG-ITB, DAN DPM IMG-ITB

Pasal 6

Anggota IMG-ITB adalah mahasiswa Jurusan Teknik Geodesi yang telah menjalani proses
penerimaan anggota IMG-ITB dan masih menjalani pendidikan Program Sarjana Teknik
Geodesi dan Geomatika ITB.

Pasal 7

Hak dan kewajiban Anggota IMG-ITB dalam Pemilu IMG-ITB:

(1) Setiap Anggota IMG-ITB wajib menaati dan melaksanakan AD/ART IMG-ITB dan hasil
sidang MPA IMG-ITB.
(2) Setiap Anggota IMG-ITB wajib menaati segala peraturan yang berlaku dalam Pemilu
IMG-ITB.
(3) Setiap Anggota IMG-ITB berhak mengetahui perkembangan kerberjalanan Pemilu
IMG-ITB.
(4) Setiap Anggota IMG-ITB mempunyai hak memilih, bersuara dan mengeluarkan
pendapat.
(5) Setiap Anggota IMG-ITB berhak mengikuti Sidang MPA.
(6) Setiap Anggota IMG-ITB berhak mengambil berkas Pencalonan Ketua Umum IMG-ITB.
(7) Setiap Anggota IMG-ITB berhak menjadi Promotor.
Pasal 8

Majelis Permusyawaratan Anggota Ikatan Mahasiswa Geodesi ITB disingkat MPA IMG-ITB
adalah lembaga tertinggi dalam kehidupan kemahasiswaan IMG-ITB yang beranggotakan
seluruh Anggota IMG-ITB.

Pasal 9

Hak dan kewajiban MPA IMG-ITB:

(1) MPA IMG-ITB berkewajiban menjunjung tinggi AD/ART IMG-ITB.


(2) MPA IMG-ITB wajib menaati segala peraturan yang berlaku dalam Sidang MPA.
(3) MPA IMG-ITB berhak mengambil keputusan dalam Sidang MPA.

Pasal 10
Pengurus IMG-ITB adalah lembaga eksekutif tertinggi dalam kehidupan kemahasiswaan
di IMG-ITB dan bertanggung jawab kepada sidang MPA IMG-ITB.

Pasal 11

Hak dan kewajiban Pengurus IMG-ITB dalam Pemilu IMG-ITB :

(1) Pengurus IMG-ITB wajib menaati dan melaksanakan AD/ART IMG-ITB dan hasil sidang
MPA IMG-ITB.
(2) Pengurus IMG-ITB wajib menaati segala peraturan yang berlaku dalam Pemilu IMG-
ITB.
(3) Pengurus IMG-ITB wajib meminta sidang MPA IMG-ITB untuk menentukan Pengurus
Sementara jika periode pengurus sebelumnya telah habis.
(4) Ketua Umum yang masih menjabat satu tahun masa jabatan berhak dipilih kembali
untuk masa jabatan satu tahun lagi.

Pasal 12

Dewan Perwakilan Mahasiswa Geodesi ITB disingkat DPM IMG-ITB adalah lembaga
perwakilan IMG-ITB dan bertugas mengawasi serta memberikan saran-saran kepada
Pengurus IMG-ITB.
Pasal 13

Hak dan kewajiban :

(1) DPM wajib menjunjung tinggi AD/ART IMG-ITB.


(2) DPM IMG-ITB berkewajiban membimbing dan mengawasi keberjalanan Panita
Pemilihan IMG-ITB.
(3) DPM IMG-ITB berkewajiban menentukan peraturan pemilihan Ketua Umum IMG-ITB.
(4) DPM IMG-ITB tidak berhak mengambil berkas Pencalonan Ketua Umum IMG-ITB.
(5) DPM IMG-ITB berhak meminta diadakannya Sidang MPA apabila dipandang perlu.
(6) DPM IMG-ITB berhak untuk mengambil kebijaksanaan dalam cara penyelesaian
Sidang MPA apabila dirasa perlu.

BAB IV PANITIA PEMILU IMG-ITB, CALON KETUA UMUM IMG-ITB, PROMOTOR, DAN
ALUMNI

Pasal 14

Panitia Pemilihan Ketua Umum IMG-ITB 2018 yang kemudian disebut Panitia Pemilu IMG-ITB
adalah panitia yang diamanahkan oleh DPM IMG- ITB sebagai penyelenggara Pemilihan
Ketua Umum IMG-ITB 2018.

Pasal 15

Tugas dan wewenang Panitia Pemilu IMG-ITB :

(1) Panitia Pemilu IMG-ITB wajib menaati dan melaksanakan AD/ART IMG-ITB dan hasil
sidang MPA IMG-ITB.
(2) Panitia Pemilu IMG-ITB merancang, menyiapkan, dan melaksanakan Pemilihan Ketua
Umum IMG-ITB serta mempertanggungjawabkannya kepada DPM.
(3) Panitia Pemilu IMG-ITB wajib melakukan sosialisasi mengenai Pemilihan Ketua Umum
IMG-ITB kepada seluruh Anggota IMG-ITB dan mendokumentasikannya.
(4) Panitia Pemilu IMG-ITB tidak berhak mengambil berkas Pencalonan Ketua Umum
IMG-ITB.
(5) Panitia Pemilu IMG-ITB tidak berhak menjadi Promotor.
Pasal 16

Status Panitia Pemilu IMG-ITB hilang apabila:

(1) Hilang statusnya sebagai Anggota IMG-ITB.


(2) Mengundurkan diri dari kepanitiaan dengan persetujuan Panitia Pemilu IMG-ITB dan
DPM IMG-ITB.

Pasal 17

Calon Ketua Umum IMG-ITB adalah Anggota IMG-ITB yang telah memenuhi persyaratan
pencalonan Ketua Umum IMG-ITB dan lolos dalam proses verifikasi.

Pasal 18

Hak dan kewajiban Calon Ketua Umum IMG-ITB :

(1) Setiap Calon Ketua Umum IMG-ITB wajib menaati dan melaksanakan AD/ART IMG-ITB
dan hasil sidang MPA IMG-ITB.
(2) Setiap Calon Ketua Umum IMG-ITB wajib menaati segala peraturan yang berlaku
dalam Pemilu IMG-ITB.
(3) Setiap Calon Ketua Umum IMG-ITB wajib melakukan propaganda pada masa
kampanye Pemilu IMG-ITB.
(4) Setiap Calon Ketua Umum IMG-ITB wajib menghadiri Sidang MPA.
(5) Setiap Calon Ketua Umum IMG-ITB berhak dipilih dalam Sidang MPA.

Pasal 19

Status Calon Ketua Umum IMG-ITB hilang apabila :

(1) Hilang statusnya sebagai Anggota IMG-ITB.


(2) Mengundurkan diri dengan memenuhi ketentuan yang diatur oleh Panitia Pemilu IMG-
ITB dan diketahui oleh DPM IMG-ITB.
(3) Didiskualifikasi oleh Panitia Pemilu IMG-ITB
(4) Telah terpilihnya Ketua Umum IMG-ITB dalam Sidang MPA.
Pasal 20

Promotor adalah Anggota IMG-ITB yang namanya tertera pada berkas pencalonan Ketua
Umum IMG-ITB untuk membantu usaha Calon Ketua IMG-ITB dalam proses Pemilu IMG-ITB.

Pasal 21

Hak dan kewajiban Promotor:

(1) Setiap Calon Ketua Umum IMG-ITB wajib menaati dan melaksanakan AD/ART IMG-ITB
dan hasil sidang MPA IMG-ITB.
(2) Setiap Promotor wajib menaati segala peraturan yang berlaku dalam Pemilu IMG-ITB.
(3) Setiap Promotor berhak melakukan propaganda pada masa kampanye Pemilu IMG-
ITB.

Pasal 22

Status Promotor hilang apabila:

(1) Hilang statusnya sebagai Anggota IMG-ITB.


(2) Hilangnya status Calon Ketua Umum IMG-ITB yang dipromotori.
(3) Mengundurkan diri dengan persetujuan Calon Ketua Umum IMG-ITB yang
dipromotorinya sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Panitia Pemilu IMG-ITB.
(4) Dimulainya Sidang MPA.

Pasal 23

Alumni IMG-ITB adalah Anggota IMG-ITB yang hilang status keanggotaannya karena telah
menyelesaikan pendidikan Program Sarjana Teknik Geodesi dan Geomatika ITB.

Pasal 24

Hak dan kewajiban Alumni IMG-ITB :

(1) Alumni wajib menaati segala peraturan yang berlaku dalam Sidang MPA.
(2) Alumni berhak untuk menghadiri Sidang MPA.
(3) Alumni berhak mengemukakan pendapat dalam sidang MPA.
(4) Alumni tidak memiliki hak suara dalam Sidang MPA.
BAB V PENCALONAN KETUA UMUM IMG-ITB

Pasal 25

Pencalonan Ketua Umum IMG-ITB adalah proses pengusulan diri Anggota IMG-ITB yang ingin
menjadi Ketua Umum IMG-ITB periode selanjutnya melalui mekanisme yang diatur oleh
Panitia Pemilu IMG-ITB.

Pasal 26

Pencalonan Ketua Umum IMG-ITB meliputi pengambilan berkas dan pengembalian berkas
pencalonan Ketua Umum IMG-ITB.

Pasal 27

Pencalonan Ketua Umum IMG-ITB berlangsung dari dibukanya pengambilan berkas sampai
ditutupnya pengembalian berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB.

Pasal 28

Ketentuan Umum Pencalonan:

(1) Seluruh Anggota IMG-ITB, kecuali Panitia Pemilu IMG-ITB dan DPM IMG-ITB, berhak
mengambil berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB dalam Pemilu IMG-ITB.
(2) Apabila ada Panitia Pemilu IMG-ITB dan/atau DPM IMG-ITB yang ingin mengambil
berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB dalam Pemilu IMG-ITB maka harus
mengundurkan diri terlebih dahulu dari jabatan Panitia Pemilu IMG-ITB atau DPM IMG-
ITB dan dibuktikan dengan surat pengunduran diri.
(3) Berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB meliputi :
a. Identitas diri
b. Riwayat penyakit
c. Riwayat akademis
d. Surat zin orang tua atau wali
e. Izin dari dosen wali
f. Lembar promotor
g. Lembar persetujuan
(4) Apabila pada batas waktu pengambilan berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB,
tidak ada Anggota IMG-ITB yang mengambil berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB
maka masa pengambilan berkas akan diperpanjang hingga batas waktu yang
ditentukan oleh Panitia Pemilu IMG-ITB.
(5) Apabila pada batas waktu pengembalian berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB,
tidak ada Anggota yang mengembalikan berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB
maka masa pengembalian berkas akan diperpanjang hingga batas waktu yang
ditentukan oleh Panitia Pemilu IMG-ITB.
(6) Apabila masa pengambilan berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB telah
diperpanjang seperti yang telah diatur dalam pasal 28 ayat (4) namun masih belum ada
Anggota IMG-ITB yang mengambil berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB maka
keputusan akan dikembalikan ke DPM IMG-ITB.
(7) Apabila masa pengembalian berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB telah
diperpanjang seperti yang telah diatur dalam pasal 28 ayat (5) namun masih belum ada
Anggota yang mengembalikan berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB maka
keputusan akan dikembalikan ke DPM IMG-ITB.
(8) Anggota yang mengembalikan berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB sebelum
batas waktu akhir pengembalian dinyatakan telah mencalonkan diri .
(9) Anggota yang tidak mengembalikan berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB hingga
batas waktu akhir pengembalian dinyatakan tidak mencalonkan diri.

BAB VI VERIFIKASI

Pasal 29

Verifikasi adalah rangkaian pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran syarat administratif


berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB periode selanjutnya oleh Panitia Pemilu IMG-ITB.

Pasal 30

Verifikasi meliputi pemeriksaan kelengkapan berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB,


pemeriksaan kebenaran berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB, dan pengesahan hasil
verifikasi.
Pasal 31

Pelaksanaan verifikasi dimulai setelah masa pencalonan Ketua Umum IMG-ITB ditutup dan
diakhiri ketika hasil verifikasi telah disahkan.

Pasal 32

Verifikasi dilakukan Panitia Pemilu IMG-ITB, diawasi DPM IMG-ITB, dan disaksikan oleh
Anggota IMG-ITB dan/atau Promotor yang telah mengembalikan berkas pencalonan Ketua
Umum IMG-ITB.

Pasal 33

Ketentuan Umum Verifikasi:

(1) Berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB yang diverifikasi meliputi:


a. Identitas diri
b. Riwayat penyakit
c. Riwayat akademis
d. Surat izin orang tua atau wali
e. Surat izin dosen wali
f. Lembar promotor dengan ketentuan berisi minimal 3 (tiga) orang
g. Lembar persetujuan dengan ketentuan berisi lebih dari setengah jumlah Anggota
IMG-ITB
(2) Anggota IMG-ITB yang telah disahkan lolos verifikasi maka selanjutnya akan disebut
Calon Ketua Umum IMG-ITB.
(3) Apabila tidak ada Anggota IMG-ITB yang disahkan lolos verifikasi maka berkas
pencalonan Ketua Umum IMG-ITB akan dikembalikan ke Anggota IMG-ITB tersebut
untuk dilengkapi dan/atau diperbaiki hingga batas waktu yang ditentukan Panitia
Pemilu IMG-ITB.
(4) Sesuai dengan pasal 33 ayat (3) selanjutnya berkas pencalonan Ketua Umum IMG-ITB
akan dikembalikan lagi ke Panitia Pemilu IMG-ITB dan akan diverifikasi ulang.
(5) Apabila hingga batas waktu yang ditentukan seperti yang telah diatur pada pasal 33
ayat (3) tidak ada Anggota IMG-ITB yang mengembalikan berkas pencalonan Ketua
Umum IMG-ITB maka keputusan akan dikembalikan ke DPM IMG-ITB.
(6) Apabila pada proses verifikasi seperti yang telah diatur pada pasal 33 ayat (4) tidak ada
Anggota IMG-ITB yang disahkan lolos verifikasi maka keputusan akan dikembalikan ke
DPM IMG-ITB.
BAB VII KAMPANYE

Pasal 34

Kampanye Pemilu IMG-ITB yang kemudian disebut Kampanye adalah sarana yang digunakan
oleh Calon Ketua Umum IMG-ITB dan/atau Promotor dengan maksud melakukan pendekatan
dan propaganda untuk mendapatkan dukungan dari Anggota IMG-ITB dalam Pemilu IMG-ITB.

Pasal 35

Masa Kampanye dimulai setelah pengesahan Calon Ketua IMG-ITB dan berakhir sebelum masa
tenang.

Pasal 36

Kampanye terbagi menjadi dua, yaitu:

(1) Kampanye langsung dilaksanakan dalam bentuk uji dengar yaitu interaksi tatap muka
(dua arah) antara Calon Ketua Umum IMG-ITB dan/atau Promotor dengan Anggota
IMG-ITB.
(2) Kampanye tidak langsung dilakukan melalui interaksi non-tatap muka antara Calon
Ketua Umum IMG-ITB dan/atau Promotor dengan Anggota IMG-ITB. Kampanye tidak
langsung dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara:
a. Kampanye melalui media cetak.
b. Kampanye melalui media elektronik.

Pasal 37

Ketentuan Umum Kampanye :

(1) Calon Ketua Umum IMG-ITB dan/atau Promotor dinyatakan melakukan Kampanye
ketika:
a. Memperkenalkan identitas Calon Ketua Umum IMG-ITB kepada Anggota IMG-ITB.
b. Menyampaikan visi atau misi atau program Calon Ketua.
c. Mengajak Anggota IMG-ITB untuk memberi dukungan kepada Calon Ketua terkait.
(2) Calon Ketua Umum IMG-ITB dan/atau Promotor hanya boleh melakukan Kampanye
saat masa Kampanye dan harus dengan izin dari Panitia Pemilu IMG-ITB.
(3) Ketentuan mengenai teknis Kampanye akan diatur kemudian oleh Panitia Pemilu IMG-
ITB.

BAB VIII MASA TENANG

Pasal 38

Masa tenang adalah rentang waktu ketika Calon Ketua Umum IMG-ITB dan/atau Promotor
tidak diperbolehkan untuk melakukan kampanye dalam bentuk apapun.

Pasal 39

Masa tenang ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi Anggota IMG-ITB dalam
memikirkan pilihannya tanpa ada pengaruh dari para Calon Ketua Umum IMG-ITB dan/atau
Promotor.

Pasal 40

Masa Tenang berlangsung selama 2 (dua) hari setelah berakhirnya Kampanye.

Pasal 41

Pelaksanaan dan pengawasan masa tenang diatur dan ditentukan oleh Panitia Pemilu IMG-
ITB berkoordinasi dengan DPM IMG-ITB.
BAB IX SIDANG MPA

Pasal 42

Sidang MPA adalah sebuah forum yang diadakan untuk membicarakan hal-hal mendasar bagi
IMG-ITB, dalam hal ini dikhususkan untuk memilih Ketua Umum IMG-ITB.

Pasal 43

Sidang MPA dilaksanakan setelah berakhirnya masa tenang hingga dinyatakan selesai oleh
MPA IMG-ITB.

Pasal 44

Sidang MPA meliputi:

(1) Penggalian Potensi Calon Ketua Umum IMG-ITB yang kemudian disebut Penggalian
Potensi.
(2) Musyawarah Pemilihan Ketua Umum yang kemudian disebut Musyawarah PKU.

Pasal 45

Ketentuan Umum Sidang MPA :

(1) Sidang MPA dianggap sah jika hadir paling sedikit setengah jumlah Anggota IMG-ITB
dan bila kurang dari itu sidang harus ditunda.
(2) Jika untuk kedua kalinya diadakan sidang dan yang hadir masih kurang dari yang
tercantum pada pasal 45 ayat (1), maka sidang diteruskan dan berhak mengambil
keputusan.
(3) Peserta Sidang MPA adalah Anggota IMG-ITB dan Alumni IMG-ITB.
(4) Ketentuan mengenai Sidang MPA akan disepakati oleh Peserta Sidang MPA.
(5) Pimpinan Sidang MPA dipilih dan ditentukan pada saat sidang berlangsung.
(6) Keputusan Sidang MPA dianggap sah jika disetujui oleh lebih dari setengah jumlah
anggota yang hadir.
(7) Jika terdapat suara yang sama banyaknya dalam Sidang MPA, maka harus diadakan
pemungutan suara sekali lagi dan apabila untuk kedua kalinya terdapat suara
seimbang, maka Pimpinan Sidang MPA, bersama-sama DPM IMG-ITB, berwenang
mengambil kebijaksanaan dalam cara penyelesaian.
(8) Pengesahan acara Sidang dilakukan oleh Sidang tersebut.

Pasal 46

Ketentuan Penggalian Potensi:

(1) Penggalian Potensi merupakan forum yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Anggota
IMG-ITB akan informasi dari Calon Ketua Umum IMG-ITB.
(2) Penggalian Potensi selesai ketika dinyatakan cukup oleh MPA IMG-ITB.
(3) Konten dan teknis penggalian potensi akan diatur kemudian oleh Panitia Pemilu IMG-
ITB.

Pasal 47

Ketentuan Musyawarah PKU:


(1) Musyawarah PKU merupakan musyawarah yang dilaksanakan untuk mencapai mufakat dalam
memilih Ketua Umum IMG-ITB.
(2) Musyawarah PKU hanya boleh dihadiri oleh Anggota IMG-ITB kecuali Calon Ketua
Umum IMG-ITB, yang telah mengikuti Penggalian Potensi sesuai dengan ketentuan
Panitia Pemilu IMG-ITB.
(3) Apabila tidak tercapai mufakat dalam memilih Ketua Umum IMG-ITB, maka harus
diadakan pemungutan suara untuk menentukan keputusan selanjutnya.
(4) Keputusan Musyawarah PKU selanjutnya dianggap sah jika disetujui oleh lebih dari
setengah jumlah anggota yang hadir.
(5) Apabila dalam pemungutan suara terdapat suara seimbang, maka harus diadakan
pemungutan suara sekali lagi dan dan apabila untuk kedua kalinya terdapat suara
seimbang, maka Pimpinan Sidang MPA, bersama-sama DPM IMG-ITB, berwenang
mengambil kebijaksanaan dalam cara penyelesaian.
(6) Ketentuan mengenai Musyawarah PKU yang belum diatur akan disepakati oleh
Anggota IMG-ITB yang menghadiri Musyawarah PKU pada saat pelaksanaannya.
BAB X PELANGGARAN PERATURAN

Pasal 48
Segala bentuk pelanggaran atas Perum Pemilu IMG-ITB yang telah ditetapkan akan dikenakan
sanksi sesuai dengan jenis pelanggarannya melalui mekanisme yang diatur oleh Panitia Pemilu
IMG-ITB.

Pasal 49
Semua bentuk pelanggaran akan ditindaklanjuti oleh Panitia Pemilu IMG-ITB bila ada pelapor,
bukti, dan/atau saksi.

Pasal 50
Klaim mengenai segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Calon Ketua Umum IMG-ITB
dilaporkan kepada Tim Komisi Disiplin Pemilu IMG-ITB.

BAB XI KETENTUAN LAIN

Pasal 51

Perum Pemilu IMG-ITB ini berlaku hingga seluruh rangkaian kegiatan Pemilu IMG-ITB berakhir.

Pasal 52

Hal-hal yang belum diatur dan tidak bertentangan dengan Perum Pemilu IMG-ITB akan diatur
kemudian oleh Panitia Pemilu IMG-ITB.

Pasal 53

Jika terdapat masalah dalam pelaksanaan Pemilu IMG-ITB yang tidak dapat diselesaikan oleh
Panitia Pemilu IMG-ITB maka segala keputusan akan dikembalikan ke DPM IMG-ITB selaku
pihak yang menugaskan Panitia Pemilu IMG-ITB.

Anda mungkin juga menyukai