Anda di halaman 1dari 13

Bagian Keempat

GD2202 Geodesi Geometrik

Reduksi Data Sudut,


Asimut dan Jarak
Dosen : Kosasih Prijatna
Wedyanto Kuntjoro
PENENTUAN POSISI

Satelit
SLR, DORIS, GPS, Galileo, GLONASS, Compass, INSAR
Astronomik
Pengamatan bintang/matahari, VLBI

Terestrial
Polar, Poligon, Triangulasi, Triangulasi, dsb.
Inersial

Fotogrametri

Underwater acoustic positioning system


Metode Terestrial
Hitungan penentuan posisi secara geodetik berdasarkan data jarak
dan sudut (horisontal dan vertikal) dapat dilakukan di :
Permukaan bumi (3D)
• sistem koordinat toposentrik  sistem koordinat geodetik
• data sudut dipengaruhi oleh efek gravimetrik

Pemukaan ellipsoid referensi (2D)


• sistem koordinat geodetik
• data sudut dan jarak dipengaruhi efek gravimetrik dan geometrik
Bidang proyeksi peta (2D)
• sistem koordinat proyeksi peta  sistem koordinat geodetik
• data sudut dan jarak dipengaruhi oleh efek proyeksi peta

Sebelum hitungan posisi, perlu proses reduksi data


Arah (Asimut) & Sudut Horisontal
• Ketika mengukur arah atau sudut horisontal, sumbu vertikal alat
theodolit pada kedudukan berimpit dengan arah vektor gayaberat.
• Arah vektor gayaberat tidak berimpit dengan normal ellipsoid.
• Agar arah atau sudut horisontal mengacu ke ellipsoid referensi,
arah dan sudut tersebut harus dikoreksi dengan efek defleksi
vertikal.
• Selain itu, untuk posisi target bidik di atas ellipsoid, titik target
dan proyeksinya di permukaan ellipsoid tidak terletak pada bidang
normal yang sama apabila dilihat dari alat theodolit (skew-normal
correction).
• Demikian pula, arah ke titik target seharusnya adalah arah garis
geodesik, bukannya arah irisan normal (koreksi irisan normal-
geodesik).
Skew-Normal Correction h
 h2 2 2 

 
h    e sin 12 cos 12 cos  2 
 Mm 

h2 = tinggi geodetik titik P2


12 = asimut sisi P1P2
2 = lintang geodetik titik P2

M1  M 2
Mm 
2
M1 dan M2 masing-masing adalah
radius lengkung meridian pada
titik P1 dan P2
Koreksi Irisan Normal-Geodesik g
 e 2 s 2 cos 2  m sin 212 
g    
 12 N 2 
 m 

s = jarak P1 ke P2
  2
m  1
2
N1  N 2
Nm 
2

N1 dan N2 masing-masing
adalah radius lengkung
irisan normal di P1 dan P2
Koreksi Efek Defleksi Vertikal 
   1 sin 12  1 cos 12  cot z

komponen defleksi
vertikal di P1

z = sudut zenit dari titik


P1 ke P2
Total Koreksi Asimut/Sudut Horisontal
Asimut

P2
12
ian

u
12  12  h  g  
rid
me

u
P1 12  asimut sisi P1P2 ukuran

Sudut Horisontal
P2 u u u u
123  13  12 123  sudut horisontal ukuran
n
di a
ri
me

123
P1 u
123  123   h13  h12    g13  g12    13  12 

P3
Sudut Zenit
• Hasil pengukuran sudut zenit hanya dipengaruhi oleh efek gravimetrik.

• Agar sudut zenit mengacu ke arah normal ellipsoid, sudut tersebut


harus dikoreksi oleh efek defleksi vertikal.

 = defleksi vertikal
P2

u
z12  z12   1 cos 12  1 sin 12 
z12 topografi
u
z12
u
P1 z12  sudut zenit ukuran di P1

komponen defleksi vertikal di P1


norma
rat
ellipso
gayabe
arah

12 = asimut geodetik sisi P1P2


l
id
Jarak Ruang
• Dalam hal ini reduksi dilakukan
dari jarak ruang l ke jarak di
permukaan ellipsoid S

l 
S  R  2 R sin 1 o 
 2R 
dengan :
1
  2 h  h2  h1
 l 2  h 2 
lo    R  R2
 1  1 1  2  
h h R 1
  R  R   2

R1 dan R2 masing-masing adalah radius Euler di


titik-titik P1 dan P2
Reduksi dari Ellipsoid ke Permukaan
Bumi
• Sudut dan jarak yang diperoleh dari data koordinat geodetik atau peta,
nilainya tidak sama dengan sudut dan jarak di permukaan bumi.

• Pada beberapa kasus perlu dilakukan hitungan untuk mereduksi sudut dan
jarak dari koordinat geodetik ataupun dari peta ke sudut dan jarak di
permukaan bumi.

• Contoh : - pengecekan alat ukur


- stake out

• Prosedur reduksi dapat dilakukan dengan menggunakan inversi dari


rumus-rumus reduksi yang telah dibahas sebelumnnya.
Latihan Hitungan 1
Diberikan koordinat geodetik titik A dan B sebagai berikut :

Titik A : Titik B :
A  63247.18385 B  63247.97866
 A  1075524.92076  B  1075524.55237
hA  655.089 m hB  651.443 m

(ellipsoid referensi yang digunakan : WGS84)

Hitung posisi titik B relatif terhadap titik A dalam sistem koordinat


toposentrik !

Hitung balik posisi geodetik titik B dari posisinya yang dinyatakan


dalam sistem koordinat toposentrik !
Latihan Hitungan 2
Diberikan data sebagai berikut :
A  63357.4 B  633'55.2 C  63358.1
hA  1250 m hB  1500 m hC  1300 m
• Sudut zenit : B
zAB  882022 zAC  604317 A
• Asimut dan jarak ruang : C

 AB  850243.9  AC  883721.5 sAB  50 m sAC  250 m


• Komponen defleksi vertikal di titik A :
  30   30

Hitung besarnya reduksi jarak, asimut, sudut horisontal, dan sudut zenit !
(ellipsoid referensi yang digunakan : WGS84)

Anda mungkin juga menyukai