Anda di halaman 1dari 26

 Sumber Informasi Terpercaya


home  hikmah

Murtad dan Penolakan Membayar Zakat


Pascawafatnya Rasulullah
Miftah H. Yusufpati

Selasa, 14 Juli 2020 - 08:41 WIB

Iklan Soccer Live Scores


Tokoh munafik Abdullah bin Ubay. Foto/Ilustrasi/Ist
livescore18.com Visit Site
 Sumber Informasi Terpercaya

Parfum Wewangian Syurgawi

Sebaik-Baiknya Wewangian Adalah Minyak


Kasturi”. (HR. Muslim)

25
Shares

BERITA wafatnya Nabi dengan cepat sekali menyebar


dibawa orang kepada kabilah-kabilah. Tak ada suatu berita
di kawasan Arab yang begitu cepat tersebar seperti berita
ketika Rasulullah wafat. (Baca juga: Kisah Aswad al-Ansi,
Nabi Palsu yang Sempat Menguasai Yaman)

Begitu berita itu sampai kepada mereka, dari segenap


penjuru mereka sudah memasang telinga dengan penuh
perhatian. Mereka ingin melepaskan diri dari kekuasaan
Madinah dan kembali kepada keadaan sebelum datangnya
kerasulan Muhammad dan tersebarnya Islam ke tengah-
tengah mereka.
 Sumber Informasi Terpercaya

Baca juga: Kisah Persembunyian di Gua Tsur dan Bukti


Cinta Abu Bakar

Oleh karena itu orang-orang Arab pada setiap kabilah jadi


murtad, dan timbul pula sifat-sifat munafik. Dalam pada itu,
orang-orang Yahudi dan Nasrani pun sudah pula mengintai.

Baca Juga:

Benarkah Nabi Muhammad Sudah Memanggul Senjata Saat Usia


15 Tahun?

Rasulullah Saja Bangga Pernah Jadi Penggembala Kambing

Parfum Wewangian Syurgawi

Sebaik-Baiknya Wewangian Adalah Minyak


Kasturi”. (HR. Muslim)
 Sumber Informasi Terpercaya

Lawan Islam jadi semakin banyak. Dengan tak adanya
Nabi, mereka sudah seperti sekumpulan kambing pada
malam musim hujan.

Baca juga: Beda Haluan Politik antara Umar bin Khattab


dan Abu Bakar

Muhammad Husain Haikal dalam As-Siddiq Abu Bakr


menggambarkan sementara di Madinah terjadi perselisihan
antara kaum Muhajirin dengan kaum Ansar mengenai
pengganti Rasulullah, di banyak tempat kaum muslimin
mulai keluar dari Islam, tak terkecuali penduduk Makkah.

Attab bin Asid, kuasa Rasulullah di Makkah sampai merasa


khawatir. Kalau tidak karena kemudian tampil Suhail bin
Amr di tengah-tengah mereka dengan mengatakan —
setelah menerangkan tentang kematian Nabi — bahwa
"Islam sekarang sudah bertambah kuat, dan barang siapa
masih menyangsikan kami, akan kami penggal lehernya,"
niscaya mereka masih akan maju-mundur.

Baca juga: Akhlak Umar bin Khattab dan Kesedihannya


Ketika Nabi Wafat
 Sumber Informasi Terpercaya

Tetapi di samping ancamannya itu, Suhail masih


memberikan harapan, yang ternyata besar juga
pengaruhnya. la menambahkan: "Ya, sungguh, Allah pasti
menyempurnakan karunia-Nya kepada kamu sekalian,
seperti kata Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam."

Asam Urat Hilang Tanpa Ampun

Setelah Mengonsumsi Ini

Ibu saya mengeluh sakit asam urat dan kolesterol


bersyukur setelah mengonsumsi ini hilang.
halosehat.club

BUKA

Baca juga: Kasus Khalid bin Walid, Cara Pandang Umar dan
Abu Bakar

Ternyata kata-kata itu lebih besar pengaruhnya dalam hati


mereka daripada ancaman. Itu jugalah yang membuat
mereka surut dari maksud hendak membangkang. Baik
g g


penduduk Madinah maupun penduduk Makkah dari
Sumber Informasi Terpercaya

kalangan Quraisy, setelah melihat kenyataan ini akhirnya
mereka menerima Abu Bakar sebagai Khalifah.

Hadis Rasulullah yang telah diingatkan oleh Suhail


membuat mereka puas. Mereka kembali kepada Islam dan
menaati ajaran-ajarannya.

Baca juga: Dia Abdul Ka'bah yang Mengurus Masalah


Penebusan Darah

Murtad massal juga nyaris terjadi pada kaum Saqif di Ta'if.


Usman bin Abi al-As, kuasa Nabi di sana berkata kepada
mereka: "Saudara-saudara dari Saqif, kamu adalah orang-
orang yang terakhir masuk Islam, janganlah menjadi yang
pertama murtad!"

Mereka teringat pada sikap Nabi terhadap mereka sesudah


perang Hunain dan teringat juga adanya ikatan keturunan
dan keluarga antara mereka dengan pihak Makkah, maka
mereka pun kembali kepada Islam.

Baca juga: Biografi Abu Bakar, Sahabat Paling Terdepan


Membela Rasulullah SAW
 Sumber Informasi Terpercaya

Mungkin kedudukan Abu Bakar sebagai khalifah dan


dukungan penduduk Makkah kepadanya memberi
pengaruh juga kepada masyarakat Saqif, sama dengan
yang di Makkah.

Kabilah-kabilah yang tinggal di antara Makkah, Madinah


dan Ta'if keislamannya sudah mantap. Mereka ini terdiri
dari kabilah-kabilah Muzainah, Gifar, Juhainah, Bali, Asyja',
Aslam dan Khuza'ah.

Baca juga: Khalifah Umar Pecat Khalid bin Walid demi


Selamatkan Tauhid Umat

Sedangkan kabilah-kabilah lain masih belum menentu. Di


antara mereka, yang baru masuk Islam, ada yang murtad,
ada yang karena ajaran Islam belum meresap ke dalam hati
mereka, dan ada pula yang karena memang keyakinannya
yang sudah kacau.

Menolak Zakat
Di samping itu, yang terbaik di antara mereka ada yang
tetap berpegang pada Islam namun tidak menyukai adanya
 Sumber Informasi Terpercaya

kekuasaan Madinah, baik oleh kalangan Muhajirin atau
Ansar. Mereka itulah yang menganggap zakat itu sebagai
pajak yang dibebankan Madinah kepada mereka. Jiwa
mereka yang mau bebas dari segala kekuasaan
menentang.

Baca juga: Ka'bah: Kisah Paganisme Pasca-Nabi Ismail dan


Pra-Islam

Sejak masuk Islam mereka mau melaksanakan kewajiban


itu hanya kepada Rasulullah yang sudah menerima wahyu,
dan yang menjadi pilihan Allah sebagai Nabi di antara
hamba-Nya. Tetapi karena Nabi sudah berpulang ke
rahmatullah, maka tak ada dari penduduk Madinah yang
patut dimuliakan.

Selain Nabi, mereka tidak berhak memungut zakat. Kabilah-


kabilah yang merasa keberatan menunaikan zakat ialah
mereka yang tidak jauh dari Madinah, terdiri dari kabilah
Abs dan Dubyan serta kabilah-kabilah lain yang bergabung
dengan mereka, yakni Banu Kinanah, Gatafan dan Fazarah.
Mereka yang tinggal jauh dari Madinah lebih gigih lagi
 Sumber Informasi Terpercaya

menentang. Sebagian besar mereka mengikuti orang-orang
yang mendakwahkan diri nabi, seperti Tulaihah di kalangan
Banu Asad, Sajah dari Banu Tamim, Musailimah di
Yamamah dan ZutTaj Laqit bin Malik di Oman, di samping
sejumlah besar pengikut-pengikut Aswad al-Ansi di Yaman.

Mereka menjadi pengikutnya hanya sampai waktu orang itu


sudah mati. Sesudah itu mereka masih bersikeras dengan
mengobarkan fitnah dan pembangkangan hingga
berakhirnya perang Riddah.

Menurut Haekal, terjadinya pergolakan di kota-kota dan di


daerah-daerah pedalaman terhadap kekuasaan Quraisy itu
serta berbaliknya mereka dari Islam, bukan karena letak
geografisnya dengan Madinah saja, tetapi karena faktor-
faktor masyarakat Arab dan unsur-unsur asing lainnya,
yang bekasnya tampak sekali pada saat-saat terakhir masa
Rasulullah.

Islam tersebar dan masuk ke daerah-daerah yang jauh dari


Makkah dan Madinah di semenanjung itu baru setelah
penaklukan Makkah serta terjadinya ekspedisi Hunain dan
pengepungan Ta'if.
 Sumber Informasi Terpercaya

Sampai pada waktu itu kegiatan Rasulullah terbatas di


sekitar kedua kota suci itu, Makkah dan Madinah. Islam
baru keluar perbatasan Makkah tak lama sebelum hijr'ah ke
Yasrib (Madinah). Sampai sesudah hijrah pun selama
beberapa tahun berikutnya kegiatan Nabi tetap tertuju
untuk menjaga kebebasan dakwah Islam di tempat yang
baru ini.

Setelah kaum Muslimin berhasil menghilangkan kekuasaan


Yahudi di Yasrib, dan sesudah memperoleh kemenangan di
Makkah, barulah orang-orang itu mau menerima agama
yang benar ini. Utusan-utusan berdatangan dari segenap
penjuru Semenanjung untuk menyatakan telah masuk
Islam.

Nabi pun mengutus wakil-wakilnya untuk mengajarkan dan


memperdalam ajaran Islam serta sekaligus memungut
zakat, infak dan sedekah.

Menurut Haekal, wajar saja bila agama ini tidak dapat


mengakar ke dalam hati kabilah-kabilah itu seperti yang
sudah dihayati oleh penduduk Makkah dan Madinah serta
 Sumber Informasi Terpercaya

masyarakat Arab yang berdekatan di sekitarnya.

Di tempat asalnya, Islam memerlukan waktu dua puluh


tahun penuh untuk menjadi stabil. Selama itu pula lawan-
lawannya terus berusaha mati-matian melancarkan
permusuhan, yang berlangsung hingga selama beberapa
tahun. Akibat dari semua itu, kemudian permusuhan
berakhir dengan kemenangan di tangan Islam.

Baca juga: Umar bin Khattab: Si Kidal Penggembala Unta


dengan Ayah yang Pemarah

Ajaran-ajarannya sekarang dapat dirasakan dan meresap


ke dalam hati orang-orang Arab Makkah, Ta'if, Madinah
serta tempat-tempat dan kabilah-kabilah berdekatan yang
dapat berhubungan dengan Rasulullah dan sahabat-
sahabatnya.

Tetapi mereka yang berada jauh dari daerah yang pernah


menyaksikan kegiatan Nabi Muhammad selama bertahun-
tahun terus-menerus itu, mengajak orang kepada ajaran
Allah dan agama Allah, agama baru itu tidak membekas
pada mereka.
 Sumber Informasi Terpercaya

Bahkan mereka memberontak dan berusaha hendak


kembali kepada kebebasan politik dan agamanya yang
lama.

Haekal mengatakan dalam membangkitkan pergolakan ini


faktor-faktor asing sebenarnya tidak pula kurang
pengaruhnya daripada faktor-faktor setempat.

Makkah dan Madinah serta para kabilah di sekitarnya sama


sekali tidak mau tunduk pada kekuasaan Persia atau
Romawi yang ketika itu memang sedang menguasai dunia.

Baca juga: Beberapa Kali Umar Berselisih Pendapat dengan


Rasulullah

Bagian utara Semenanjung itu bersambung dengan Syam,


sebelah selatannya bersambung dengan Persia dan
berdekatan dengan Abisinia (Etiopia), dan keduanya sudah
berada di bawah pengaruh kedua imperium itu. Bahkan
kawasan itu dan beberapa keamiran sudah berada di
bawah kekuasaan mereka.
 Sumber Informasi Terpercaya

Dengan demikian tidaklah mengherankan, menurut Haekal,
jika pihak yang merasa punya pengaruh dan kekuasaan itu
mati-matian berusaha hendak menentang agama baru ini
dengan segala cara, dengan jalan propaganda politik,
menganjurkan kekuasaan otonomi, dan dengan
propaganda agama, kadang untuk kepentingan pihak
Nasrani, kadang untuk kepentingan pihak Yahudi dan
adakalanya untuk kepentingan paganisma Arab.

Baca juga: Preman Pasar Ukaz yang Jago Gulat dan


Pacuan Kuda Itu Bernama Umar

Kegiatan segala faktor itu tampak jelas pengaruhnya begitu


tersebar berita tentang kematian Nabi. Dengan cukup
berhati-hati kegiatan itu sebenarnya memang sudah mulai
tampak sebelum Rasulullah wafat.

Menurut Haekal, mereka yang enggan menunaikan


kewajiban zakat berkata di antara sesama mereka: Kalau
kaum Muhajirin dan Ansar sudah berselisih mengenai
kedaulatan, dan Rasulullah wafat tidak meninggalkan
wasiat siapa yang akan menggantikannya, maka sudah
seharusnya kita mempertahankan kemerdekaan kita
 Sumber Informasi Terpercaya

sendiri justru demi menjaga Islam agama kita.

Baca juga: Sebelum Kenabian, Sepupu Umar bin Khattab


Sudah Berakidah Tauhid

Dan seperti kalangan Muhajirin dan Ansar, kita pun berhak


menentukan pilihan siapa yang akan bertindak
menggantikan Rasulullah di antara kita. Adapun bahwa kita
harus tunduk kepada Abu Bakar atau kepada yang lain,
bukanlah itu yang dikehendaki agama, juga Qur'an tidak
mengajarkan demikian. Kita wajib taat kepada orang yang
kita serahi urusan kita sendiri.

“Barangkali mereka yang berpikiran serupa itu masih dapat


dimaafkan mengingat Rasulullah sendiri memang
mengakui adanya sebagian kekuasaan otonomi pada
beberapa daerah Arab dan kabilah itu,” tutur Haekal.

Mereka berpikir untuk mengambil kemerdekaan itu


sepenuhnya setelah Nabi wafat. Badhan, gubernur Persia di
Yaman tetap memegang kekuasaan setelah ia menyatakan
dirinya masuk Islam dan meninggalkan agama Majusi.
 Sumber Informasi Terpercaya

Baca juga: Ijtihad Umar bin Khattab dari Soal Khamar
Sampai Urusan Jilbab

Para amir yang lain, seperti di Bahrain, Hadramaut dan


yang lain, dibiarkan dalam kekuasaan masing-masing
setelah mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Zakat
yang dipungut dari sebagian penduduk daerah itu
dibagikan kepada orang-orang miskin di daerah itu juga.

Keharusan membayar jizyah yang ditentukan oleh Islam


hanya berlaku terhadap Ahli Kitab. Masyarakat Arab
Muslimin seperti penduduk Madinah, kenapa mereka
membayar zakat kepada penguasa Madinah! Kenapa
mereka tidak mempertahankan hubungannya dengan
Madinah dalam arti hubungan kesatuan agama yang tak
ada hubungannya dengan kekuasaan politik! Soalnya
Madinah sudah lebih dulu mengenal Islam sehingga
mereka lebih tahu tentang segala kewajiban dan ajaran-
ajaran Islam.

Baca juga: Ayat-Ayat Khamr: Di Zaman Pra-Islam Sudah


Ada yang Haramkan Miras
 Sumber Informasi Terpercaya

Mereka tinggal mengutus orang ke daerah-daerah dan
kepada kabilah-kabilah lain untuk mengajarkan agama,
seperti dulu dilakukan oleh Rasulullah, sehingga hubungan
mereka satu sama lain lebih menyerupai perserikatan
antar-umat Islam.

Satu sama lain tidak saling dirugikan dan tidak mencari


jalan untuk melanggar kemerdekaan pihak lain.

Haekal mengatakan pikiran ini yang berkecamuk pada


sebagian kabilah yang berdekatan dengan Madinah,
Makkah dan Ta'if.

Baca juga: Istri-Istri Nabi Cemburu Berat dengan Maria,


Umar Ikut Sibuk

Sedangkan penduduk Yaman dan selatan Semenanjung di


seberangnya, begitu juga kawasan-kawasan lain yang jauh
dari pusat kedudukan Islam, mereka banyak yang
menerima Islam sebagai penghormatan saja atas
kekuasaan Nabi Muhammad yang dalam waktu pendek
tersebar luas hingga mencapai perbatasan imperium
Romawi dan Persia.
 Sumber Informasi Terpercaya

Penyebarannya yang begitu cepat memang sangat


mengagumkan, sehingga setiap kabilah itu berturut-turut
mengirimkan utusan ke Madinah menyatakan kepada Nabi
bahwa mereka dan kabilah-kabilah lain yang tergabung ke
dalamnya masuk Islam.

Tetapi dengan tersebarnya berita bahwa Nabi wafat, tidak


heran jika iman mereka jadi goyah dan mereka berbalik
murtad dari agama yang baru saja mereka terima. Juga
tidak heran jika mereka kemudian membangkang terhadap
agama ini lalu terbawa oleh orang-orang yang
mengobarkan fitnah dan api permusuhan atas nama
fanatisma dan kecongkakan Arabnya. (Baca juga:
Kekayaan Abu Bakar 40.000 Dirham, Setelah Masuk Islam
Tinggal 5.000 Dirham)

(mhy)

25
Shares
 0 0 0 0
Sumber Informasi Terpercaya
0 0 

‫اﷲِ ِا ّ َﻣﺎ ﻳﻌ ِّﺬ ۡﻢ و ِا ّ َﻣﺎ‬ ٰ ‫ﻻ ۡﻣﺮ‬ ‫ن‬ ۡ ‫و ٰاﺧﺮ ۡون ﻣ ۡﺮﺟ‬


‫ﻮ‬
َ ُ ُ َُ ِ
ّ ِ َ َ َ ُ َ ُ َ َ
ٌ ۡ‫ﻜ‬ ِ ‫ﺣ‬ ٌ ۡ ‫اﷲ ﻋ ِﻠ‬ ٰ ‫ﻢو‬ ؕ ۡ ِ ۡ ‫ﻳﺘ ُ ۡﻮب ﻋ َﻠ‬
َ َُ َّ َ ُ َ
Dan ada pula orang-orang yang ditangguhkan sampai ada
keputusan Allah. Mungkin Allah akan mengazab mereka atau
mungkin Allah akan menerima tobat mereka. Allah Maha
Mengetahui, Mahabijaksana.

(QS. At-Taubah:106)

Topik Terkait :

 murtad  zakat  khalifah abu bakar

 kisah rasulullah saw  nabi palsu

Dapatkan update berita SINDOnews.


Klik Subscribe!
(Tekan Tombol Ijinkan Notifikasi saat muncul popup)

subscribe
subscribe

 Sumber Informasi Terpercaya


Artikel Terkait

Orang Pertama Bergelar Amirul Mukminin Ini Kena Marah


Rasulullah

Benarkah Sayyidina Ali Menolak Kepemimpinan Khalifah Abu


Bakar?

Kisah Ayah dan Anak yang Sahid dalam Memerangi Nabi Palsu

Kisah Aswad al-Ansi, Nabi Palsu yang Sempat Menguasai


Yaman

Kisah Bau Harum Tukang Sisir Putri Fir'aun Saat Rasulullah


Mi'raj

Kisah Persembunyian di Gua Tsur dan Bukti Cinta Abu Bakar

Kasus Khalid bin Walid, Cara Pandang Umar dan Abu Bakar
 Sumber Informasi Terpercaya

Menebarkan Kebajikan Melalui Berbagi dan Berempati (2) - Dra


Hj Ida Fauziyah MSi

Hadits of The Day

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu


'alaihi wasallam bersabda: "Dunia ibarat penjara orang-orang mukmin dan
surganya orang-orang kafir."

(HR. Ibnu Majah No. 4103)

Artikel Lainnya

Ahli Virus Ahli Virus itu Guru Spiritual Sultan Muhammad


itu Guru Al-Fatih
Spiritual
Sultan
Muhammad
Al-Fatih

Inilah Inilah Syarat dan Cara Salat Berjamaah Bagi


Syarat dan Wanita
Cara Salat
Berjamaah
Bagi Wanita
 Sumber Informasi Terpercaya

Hagia Hagia Sophia Saksi Tingginya Akhlak Sultan


Sophia Muhammad Al-Fatih
Saksi
Tingginya
Akhlak
Sultan
Muhammad
Al-Fatih

Kisah Kisah Bijak Para Sufi: Para Pelayan dan Rumah


Bijak Para
Sufi: Para
Pelayan dan
Rumah

Sudahkah Sudahkah Para Ibu Bertekad Punyai Anak yang


Para Ibu Hafiz Qur'an?
Bertekad
Punyai Anak
yang Hafiz
Quran?

Ini Tokoh Ini Tokoh yang Makamnya Dimuliakan Sultan


yang Muhammad Al-Fatih
Makamnya
Dimuliakan
Sultan
Muhammad

Al-Fatih Sumber Informasi Terpercaya

Fadhillah Fadhillah Surah Al-Kahfi, Diterangi Cahaya


Surah Al- Hingga Dilindungi dari Dajjal
Kahfi,
Diterangi
Cahaya
Hingga
Dilindungi
dari Dajjal

Astaghfirullah, Dosa Riba Paling Ringan Seperti


Astaghfirullah,
Menzinai Ibu Sendiri
Dosa Riba
Paling Ringan
Seperti
Menzinai Ibu
Sendiri

Perang Perang Covid-19, Haedar Nashir: Apa yang


Covid-19, Terjadi dengan Umat Kita?
Haedar
Nashir: Apa
yang Terjadi
dengan
Umat Kita?

Cara Mendeteksi Gangguan Jin di Dalam Tubuh dari Ustaz


Miftah el-Banjary
 Sumber Informasi Terpercaya

Cara
Mendeteksi
Gangguan
Jin di Dalam
Tubuh dari
Ustaz
Miftah el-
Banjary

more

Terpopuler

Sang Penakluk Konstantinopel yang Mewujudkan Janji


Rasulullah

Cara Mendeteksi Gangguan Jin di Dalam Tubuh dari Ustaz


Miftah el-Banjary

Guru Spiritual di Balik Sukses Penaklukan Konstantinopel

Kenali Ciri Wanita Nusyuz yang Diancam Masuk Neraka

Kisah Sufi: Orang yang Hanya Melihat Hal yang Kelihatan


Al-Quran Digital 30 Juz
 Sumber Informasi Terpercaya

Read Again!

Ingin Kaya dan Rezeki Berlimpah? Amalkan 4 Ayat Ini

Misi Hadis Penaklukan Konstantinopel, Bukan Sekadar Hagia


Shopia

Ujian Kekayaan: Dari Tiga Orang, Hanya Lulus Satu Orang

Keutamaan Berkurban Saat Idul Adha, Pahalanya Tak


Terhitung

Menyikapi Hagia Sofia dengan Bijak (2)

Rekomendasi
40 Hadis Amalan Ringan Berpahala Besar (1)
 Sumber Informasi Terpercaya

Biografi Utsman bin Affan, Khalifah Ketiga Pemilik Dua Cahaya

Tausiyah AA Gym: Ramadhan Jangan Sibuk dengan Penilaian


Orang

Kenapa Orang Berteriak Saat Marah?

Keutamaan Jima' di Malam Jumat dan Doa yang Dianjurkan


Nabi

5 Keutamaan Membaca Surah Ali 'Imran

Kisah Kedermawanan Ulama Besar Makkah Sayyid Alawi Al-


Maliki

Follow us:

Back to Top

Home Ekbis Lifestyle

Nasional International Kalam

Metronews Sports Gen SINDO

Daerah Autotekno Infografis


Photo Video
Tentang Kami | Privacy Policy | Term Of Service | Kontak Kami
Sumber Informasi Terpercaya

Copyright © 2020 SINDOnews.com, All Rights Reserved


read/ rendering in 0.1711 seconds (13#19)

Anda mungkin juga menyukai