• Bagi pria tinggi badan < 160 cm dan wanita < 150cm maka rumusnya
(TB dalam cm – 100) x 1 kg
Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia. 2019. PB Perkeni
Perhitungan berat badan ideal menurut IMT
• IMT = BB (kg) / TB(m2)
• Klasifikasi IMT:
• BB Kurang < 18.5
• BB normal 18,5 – 22,9
• BB lebih ≥ 23,0
• Dengan risiko 23,0 – 24,9
• Obese I 25,0 – 29,9
• Obese II ≥ 30
Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia. 2019. PB Perkeni
Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori..
lanjutan
Jenis Kelamin
Kebutuhan kalori basal perhari:
• Perempuan sebesar 25 kal/kgBB
• Pria sebesar 30 kal/kgBB.
Stres Metabolik
Penambahan 10 – 30% tergantung dari beratnya stress metabolik (sepsis, operasi, trauma).
Umur
• >40 tahun: dikurangi 5% untuk setiap dekade antara 40 dan 59 tahun
• 60 dan 69 tahun: dikurangi 10%
• >70 tahun: dikurangi 20%
Berat Badan
• Penyandang DM yang gemuk, kebutuhan kalori dikurangi 20 – 30% tergantung kepada tingkat
kegemukan.
• Penyandang DM kurus, kebutuhan kalori ditambah sekitar 20 – 30% sesuai dengan kebutuhan
untuk meningkatkan BB.
Komposisi makanan yang
dianjurkan pada penyandang DM
Komposisi makanan yang dianjurkan pada penyandang DM
Karbohidrat Lemak 20 – 25%
berserat tinggi Batasi lemak jenuh
45 – 65% Total Kalori minimal
Per hari dan lemak trans
Wanita 1000 – 1200*
Pria 1200- 1600*
Protein 0.8 -1 gr/kgBB
Natrium < 1500 mg
Kurangin SAFA: daging
merah dan produk
hewani olahan
Serat 20 – 35 gr Sukrosa
< 5% total asupan (25gr)
Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia. 2019. PB Perkeni *Tergantung dengan perhitungan IMT
Pola dan Porsi Makanan
• Secara umum, makanan siap saji dengan jumlah kalori yang terhitung dan komposisi
tersebut di atas, dibagi dalam 3 porsi besar untuk :
❖makan pagi (20%)
❖siang (30%)
❖sore (25%)
❖2-3 porsi makanan ringan (10 - 15%) di antaranya.
• Pada kelompok tertentu perubahan jadwal, jumlah dan jenis makanan dilakukan
sesuai dengan kebiasaan.
• Untuk penyandang DM yang mengidap penyakit lain, pola pengaturan makan
disesuaikan dengan penyakit penyerta.
Contoh Pengaturan jadwal makan
260 kcal 100 kcal 500 kcal 60 kcal 180 kcal 60 kcal
1. Tao Li, 2020. Prevalence of malnutrition and analysis of related factors in elderly patients with COVID-19 in Wuhan, China.
2. Barazzoni, et al. ESPEN Expert Statements and Practical Guidance for Nutritional Management of Individuals with SARS-CoV-2 Infection
3. Tamara A, 2020. Obesity as a predictor for a poor prognosis of COVID-19: A systematic review
4. Zhou, 2020. Clinical course and risk factors for mortality of adult inpatients with COVID-19 in Wuhan, China: a retrospective cohort study
Peran Diet pada Penyandang DM dengan Imunitas
pada kondisi COVID 19
• Diet merupakan faktor utama status nutrisi pada seorang penyandang
diabetes.
• Diabetes terkait dengan penurunan sistem imun (seluler dan humoral).
• Penting untuk tetap memenuhi kebutuhan kalori harian terutama bagi
penyandang DM
• Tinggi nya konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan karbohidrat
simpleks (Western diet) pada pasien obesitas dan DM, meningkatkan risiko
terjangkit infeksi dan mortalitas
• Mengganggu system imun adaptif dan didapat, memicu aktivitas inflamasi derajat rendah
dan peningkatan stress oksidatif, terutama pada pasien DM
Buttler MJ. The impact of nutrition on COVID-19 susceptibility and long-term consequences. Brain Behav Immun. 2020.
Pengaruh diet terhadap imunitas
• Diet tinggi lemak jenuh menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi virus dan
memicu inflamasi kronik melalui penghambatan efek sel-sel imun limfosit T dan limfosit
B akibat peningkatan stress oksidatif1
• Diet tinggi lemak menyebabkan infiltrasi makrofag ke jaringan paru terutama alveoli
• Diet tinggi karbohidrat dan diet tinggi lemak meningkatkan sitokin-sitokin proinflamasi
dan stress oksidatif 3,4
• Diet rendah karbohidrat menurunkan kadar sitokin proinflamasi pada pasien DM 5
WHO 2020. Nutrition advice for adults during the COVID-19 outbreak
Micha R. Association Between Dietary Factors and Mortality From Heart Disease, Stroke, and Type 2 Diabetes in the United States. JAMA 2017
Buttler MJ. The impact of nutrition on COVID-19 susceptibility and long-term consequences. Brain Behav Immun. 2020
Rekomendasi WHO
✓ Makan makanan segar dan bukan
makanan olahan setiap hari
✓ Minum air yang cukup setiap hari
✓ Kurangi garam dan gula
✓ Kurangi asupan lemak dan minyak
✓ Hindari makan diluar
✓ Konseling dukungan psikologis
Utamakan konsumsi makanan segar dan bukan olahan
▪ Buah dan sayur, kacang, polong-polongan, gandum dan biji-bijian utuh,
beras coklat, kentang, singkong, ubi, talas, dan makanan yang berasal dari
hewan (daging, ikan, telur, susu).
▪ Pilih sayur mentah dan buah segar sebagai kudapan/sncak, hindari
kudapan/snack yang banyak mengandung garam/gula dan lemak
▪ Hindari overcook sayur dan buah
▪ Bila menggunakan buah/sayur kalengan, hindari produk yang
menambahkan garam/gula
WHO 2020. Nutrition advice for adults during the COVID-19 outbreak
Micha R. Association Between Dietary Factors and Mortality From Heart Disease, Stroke, and Type 2 Diabetes in the United States. JAMA 2017
Buttler MJ. The impact of nutrition on COVID-19 susceptibility and long-term consequences. Brain Behav Immun. 2020
Hidrasi adekuat
• Jaga asupan minum 8-10 gelas air/hari
• Air berperan penting dalam meregulasi suhu tubuh dan membantu
metabolism tubuh
• Hidrasi adekuat penting bagi pasien DM terutama pada pasien
dengan glukosa darah belum terkontrol, untuk mencegah kejadian
ketoasidosis dan gangguan ginjal yang meningkatkan risiko terjangkit
infeksi.
WHO 2020. Nutrition advice for adults during the COVID-19 outbreak
Kumar Singh. Diabetes in COVID-19 : Prevalence, pathophysiology, prognosis and practical considerations. Diabetes& Metabolic Syndrome : C;linical Research and Reviews. 2020.
Kurangi Asupan Lemak dan Minyak
• Pilih makanan yang mengandung lemak • Hindari konsumsi daging olahan karena
tak jenuh (ikan, alpukat, kacang-kacangan, tinggi lemak dan garam
minyak zaitun, kedelai, minyak jagung, • Pilih susu dan produk susu yang rendah
minyak canola) dibandingkan lemak jenuh lemak
(terdapat pada daging berlemak, mentega, • Hindari makanan yang mengandung lemak
minyak kelapa, cream, keju, minyak samin) trans – makanan olahan, makanan siap
• Pilih daging putih (contoh : ayam, bebek) saji, camilan, gorengan, frozen food,
cookies dan margarin
dan ikan, yang mengandung lemak lebih
rendah dibandingkan daging merah • Konsumsi lemak tak jenuh menurunkan
risiko komplikasi kardiometabolik
WHO 2020. Nutrition advice for adults during the COVID-19 outbreak
John Wu, et al, Dietary fats and cardiometabolic disease: mechanisms and effects on risk factors and outcomes, Nature Reviewe Cardiology. 2019.
Kurangi asupan garam dan gula
• Kurangi asupan garam <5 g (1 sendok teh) dan bumbu yang
mengandung tinggi natrium (kecap, saus ikan)
• Kurangi asupan minuman yang tinggi kadar gula (jus buah, sirup,
susu, minuman susu dan yoghurt yang ditambahkan rasa (flavoured
milk/yoghurt)
WHO 2020. Nutrition advice for adults during the COVID-19 outbreak
1.Minum obat sesuai petunjuk
2.Periksa gula darah harian
3.Tetap aktif
4.Selalu cuci tangan