Makalah Kep Komplementer
Makalah Kep Komplementer
Disusun Oleh:
Kelompok 7
1. Anisa Supartini (34403518
2. enzi amiyati (34403518038)
3. ermi sri nuning s.k (34403518039)
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAHAN KABUPATEN CIANJUR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, karuniaNya
dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “terapi komplementer secara biologis dengan cara diet mikrobiotik (food
combining)” yang kami maksudkan untuk melengkapi salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan komplementer yang diberikan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber buku dan juga internet, sehingga dapat mempelancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontrubusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasnya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut (Almatsier, 2009), kemajuan di bidang teknologi
memberikan pengaruh besar terhadap perubahan gaya hidup termasuk pola
makan masyarakat. Di zaman yang semakin modern ini, gaya hidup serba
cepat dan praktis mengakibatkan banyaknya ragam makanan instan yang
ditawarkan, seperti produk sereal, sari buah, margarine, hingga aneka
produk susu. Banyak orang yang tertarik untuk mengonsumsi makanan
tersebut. Makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi atau unsur-
unsur yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang akan berguna
bila dimasukkan ke dalam tubuh dengan catatan harus seimbang.
Menurut (Wiardani, 2011), pola konsumsi masyarakat saat ini
semakin berubah seiring dengan meningkatnya popularitas berbagai
macam makanan siap saji (junk food). Terjadinya pergeseran pola makan,
di kota-kota besar pada umumnya, dari makanan tradisional ke pola makan
berat yang komposisinya sering terlalu tinggi kalori dan rendah serat
menimbulkan ketidakseimbangan asupan gizi. Ketidakseimbangan asupan
gizi tersebut merupakan faktor risiko yang sumbangannya sangat besar
terhadap munculnya berbagai masalah kesehatan seperti obesitas,
hipertensi, dislipidemia dan penyakit-penyakit metabolic lainnya.
Penelitian oleh Ismail Zadeh pada tahun 2007 mengungkapkan ada
hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian sindroma metabolic pada
seseorang.
Menurut (Salim, 2016) dalam Harmandini 2013 mengungkapkan
hasil riset Unilever Food Solutions yang dikemas dalam laporan berjudul
“World Menu Report: seductive Nutrition” bahwa sebanyak 80 persen
konsumen Indonesia menginginkan pilihan menu yang lebih menyehatkan.
Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia
untuk pola makan sehat sudah mulai terbentuk. Hanya saja, pengetahuan
pola makan sehat yang dimiliki oleh tiap individu masih minim.
Kebanyakan orang suka makan tetapi ingin badannya tetap kurus. Padahal,
tubuh kurus bukan berarti sehat. Untuk mengontrol pola makan, kuncinya
bukan dengan mengeliminasi makanan melainkan dengan pengetahuan
akan kapan dan bagaimana mengombinasikan makanan.
Menurut (Gunawan, 2009), saat ini telah dikenal beberapa
modifikasi pola makan yang bertujuan untuk memperoleh kesehatan yang
lebih baik. Diantaranya adalah DASH (Dietary Approaches to stop
Hypertension) untuk hipertensi, Delicious Heart Healthy Recipes oleh
NIH (National Hearth Institusion) yang ditujukan untuk menjaga
kesehatan jantung, diet mediterrean oleh AHA (American Heart
association) serta Food Combining.
Menurut (Gunawan, 2009), bahwa Food Combining merupakan
salah satu modifikasi diet yang mengutamakan keseimbangan zat gizi.
Konsep dari food combining ini pada dasarnya menganggap bahwa usus
manusia memiliki kemampuan terbatas. Pola makan ini dirancang selaras
dengan siklus metabolisme tubuh, supaya proses pencernaan makanan,
penyerapan sari makanan, pemanfaatannya untuk tubuh, serta pembuangan
sampah makanan berlangsung secara efektif dan efesien.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran pembaca dan penulis tentang terapi
komplementer dengan menggunakan cara food combining ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui terapi
komplementer dengan menggunakan cara food combining.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui cara dan prinsip apa saja supaya food
combining bisa berhasil saat dipraktikkan oleh peminat food
combining
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Supaya penulis dapat memperoleh informasi tentang terapi
komplementer dengan menggunakan cara food combining, sehingga
dapat dijadikan referensi tambahan, serta dapat menambah pengetahun
penulis.
2. Bagi Pembaca
Supaya pembaca dapat memperoleh informasi tambahan
tentang terapi komplementer dengan menggunakan cara food
combining, dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan
pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Food combining adalah metode pengaturan makanan yang
diselaraskan dengan mekanisme alamiah (system pencernaan) tubuh kita.
Efek pola makan ini meminimalkan jumlah penumpukan sisa makanan
dan metabolism tubuh sehingga fungsi pencernaan dan penyerapan zat
makanan menjadi lancer dan pemakaian energy tubuh menjadi lebih
efisien. Food combining mengacu pada ritme biologis dalam mengatur
waktu dan jenis makanan yang tepat dan sesuai kebutuhan tubuh. Pada
prinsipnya, pola makan FC adalah salah satu cara termudah untuk
mencapai angka pH ideal 7,35-7,45 yang dibutuhkan untuk mencapai
kondisi homeostasis. Pola makan FC ini berbasis pada 3 hal sederhana
yaitu apa yang kita makan, waktu makan, dan bagaimana memakannya.
3.2 Saran
Food Combining disebaiknya disesuaikan dengan gaya hidup dan pola
makan masyarakat Indonesia sehingga pola makan yang benar dapat
diselaraskan dengan siklus pencernaan tubuh. Dengan pola makan yang
memanfaatkan naluri alami tubuh ini, kita tidak perlu menghitung kalori,
apalagi porsi makan. Hanya perlu tahu kapan harus makan dan kombinasi
makanan apa yang serasi. Secara alami tubuh akan mencapai dan
mempertahankan berat badan idealnya, kesehatan dan kebugaran tetap
terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Yuliandari, W. (2015). Food Combining: Pola Makan Sehat, Enak dan Mudah.
Jakarta: PT. Kawan Pustaka.