Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference
adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post
conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006)
Conferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi
dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, pagi, sore atau malam sesuai
dengan jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference sebaiknya dilakukan di tempat
tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar
Sedangkan dalam post konferens para instruktur klinis harus sudah menyiapkan
apa yang akan dibahas dalam konferens sehingga tidak banyak waktu yang terbuang.
Dimana post konferens mempunyai tujuan yaitu untuk memberikan kesempatan
mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai. Pada
makalah ini akan di bahas mengenai  post kompre.

B. Rumusan Masalah
1. Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu :
Apakah pengertian dari post confrence ?
2. Apakah pengertian dari studi kasus ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui :
1. Mampu mengetahui pengertian dari post confrence.
2. Mampu mengetahui pengertian dari studi kasus.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Post Conference
1. Pengertian Post Conference
Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien. Conferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan
setiap hari. Konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, pagi,
sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference
sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari
luar.
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference
adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post
conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006)
Waktu :Sebelum operan ke dinas berikutnya.
Tempat : Meja masing – masing tim.
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
1. Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2. Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.
3. Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang
harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4. Ketua tim atau Pj menutup acara

2. Tujuan Post Conference


Tujuan post conference adalah untuk memberikan kesempatan mendiskusikan
penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai. Secara umum
tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara kritis dan
menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi
lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga
dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan
merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif
(McKeachie, 1962). Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan
keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi
bagi pemberi asuhan (T.M.Marelli, et.al, 1997).

3. Syarat Post Conference


a. Post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim

4. Pelaksanaan Dalam Melaksanakan Konferensi


Adapun panduan bagi Perawat pelaksana dalam melakukan konferensi adalah sebagai
berikut: (Ratna Sitorus, 2006).
a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi
atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.
b. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing –
masing.
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi
kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.

5. Tuntutan Yang Harus Dipenuhi Dalam Pelaksanaan Post Konferen


a. Tujuan yang telah di buat dalam konferens seharusnya di konfirmasikan terlebih
dahulu.
b. Diskusikan yang di lakukan seharusnya merefleksikan prinsip-prinsip kelompok
yang dinamis.
c. Instruktur klinis memiliki peran dalam kelangsungan diskusi dengan berpegang
kepada fokus yang di bicarakan, tanpa mendomisilinya dan memberikan umpan
balik yang di perlukan secara tepat.
d. Instruktur klinis harus memberikan penekanan-penekanan pada poin-poin penting
selama diskusi berlansung.
e. Atmosfer diskusi seharusnya mendukung bagi partisipasi kelompok, mengandung
keinginan anggota diskusi untuk memberikan responsnya dan menerima pendapat
atau pandangan yang berbedauntuk selanjutnya mencari persamaannya.
f. Besar kelompok seharusnya di batasi 10-12 orang untuk memelihara pertukaran
ide-ide pemikiran yang ade kuat di antara mereka.
g. Usahakan antara anggota kelompok dapat bertatapan langsung ( face to face).
h. Pada kesimpulan akhir dari konferens, ringkasan dan kesimpulan seharusnya
berikan oleh instruktur klinis atau siswa dengan mengacu pada tujuan
pembelajaran dan sifat applicability pada situasi dan kondisi yang lain.

6. Hal-hal Yang Disampaikan Oleh Perawat Pelaksana Meliputi


a. Utamanya tentang klien (biodata, status sosial, ekonomi, budaya)
b. Keluhan klien
c. TTV dan kesadaran
d. Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
e. Masalah keperawatan
f. Rencana keperawatan hari ini.
g. Perubahan keadaan terapi medis.

7. Hal-hal Yang Di Sampaikan Oleh Ketua Tim


a. Ketua tim mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang masalah yang
terkait dengan perawatan klien yang meliputi :
1) Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan
pemberian makan, kebisikan pengunjung lain,  kehadiran dokter yang
dikonsulkan
2) Ketepatan pemberian infuse.
3) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
4) Ketepatan pemberian obat / injeksi.
5) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
6) Ketepatan dokumentasi.
7) Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
b. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan
masing –masing perawatan asosiet.
c. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat
diselesaikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference
adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post
conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006).

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengharapkan kepada teman-teman
ataupun pembaca agar makalah kami ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan  makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://rionaldocapelo.blogspot.com/2014/11/pre-dan-post-konfre.html
http://villavava.blogspot.com/2014/07/standar-operasional-prosedur-pre-dan.html

https://iwansaing.wordpress.com/2010/11/01/pre-dan-post-conference-dalam-manajemen-
keperawatan/

Anda mungkin juga menyukai