Anda di halaman 1dari 13

[Type a quote from the document or the summary of an interesting point.

You can position the text


box anywhere in the document. Use the Drawing Tools tab to change the formatting of the pull

LAPORAN LENGKAP
quote text box.]

PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

Gerak Taksis Pada


Cacing Tanah (Stimulus
– Respon)
DOSEN PENGAMPU :

ADVENTUS PANDA, S.Si., M.Si

Penyusun :
RIRI KRISNAWATI ACD 116 009
KELOMPOK : I
KELAS :A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2019
A. Topik Praktikum
“Gerak taksis pada cacing tanah (stimulus-respon)”
B. Tujuan Praktikum
Untuk Mempelajari perilaku naluriah hewan cacing tanah dalam merespon
rangsang dari lingkungan.
C. Alat dan Bahan
a. Alat
No Nama alat yang digunakan Jumlah
1. Cangkul 1 buah
2. Gunting 1 buah
3. Toples kue astor 4 buah
4. Kabel listrik 1 buah
5. Batrei 2 buah
6. Stop watch dan kamera Hp 1 buah

b. Bahan
No Nama bahan yang digunakan Jumlah
1. Cacing tanah 47 individu cacing
2. Plastik 1 buah
3. Aluminium foil 2 lembar
4. Hati ayam 1 buah
5. Air Secukupnya
6. Tanah lembab Secukupnya
7. Kardus (yang sudah dipotong) 4 buah
8. Humus Secukupnya
9. Feromon cacing Secukupnya
D. Prosedur Kerja

Lokasi Pencarian cacing tanah, Jl.


Damang shalilah belakang A4

Membuat feromon dengan kejutan Menghancurkan hati ayam,


listrik (dengan batu batrei) pada diencerkan dan disaring dan
aluminuim foil dan hasil feromonya dicampurkan dengan tanah
dicampurkan dengan tanah

Menyediakan 4 toples dan diberi sekat dengan kardus yang sudah


dilubangi. Sekat pertama tanah biasa dan dimasukkan 10 cacing

Toples I Toples II
Toples III Toples III
Tanah yang Tanah yang
dicampur dengan dicampur dengan Tanah humus Tanah lembab
feromon ekstrak hati

Menghitung jumlah cacing yang


berpindah setelah 4 jam

Dianalisis
E. Hasil dan Diskusi
a. Hasil
Berdasarkan data pengamatan pada praktikum ini, didapatkan hasil akumulasi data
seluruh kelompok dari kelompok 1-6, yaitu dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Data lengkap seluruh kelompok 1-6

Perlakuan
Kelompok Kontrol II III IV
I
(Feromon) (ekstrak (tanah (Tanah
hati) humus) lembab)
1 10 3 2 5 0
2 10 5 0 6 3
3 10 3 0 5 2
4 10 1 3 4 2
5 10 3 0 5 3
6 10 6 1 3 4

Hasil dari minitab :

One-way ANOVA: I; II; III; IV

Tukey Pairwise Comparisons

Grouping Information Using the Tukey Method and 95% Confidence

Factor N Mean Grouping


III 6 4,667 A
I 6 3,500 A B
IV 6 2,333 B C
II 6 1,000 C

Means that do not share a letter are significantly different.

Analysis of Variance

Source DF Adj SS Adj MS F-Value P-Value


Factor 3 44,46 14,819 7,77 0,001
Error 20 38,17 1,908
Total 23 82,63
Individual Value Plot of I; II; ...

4
Data

I II III IV

Interval Plot of I; II; ...


95% CI for the Mean
6

4
Data

I II III IV

The pooled standard deviation was used to calculate the intervals.


Tukey Simultaneous 95% CIs
Difference of Means for I; II; ...

II - I

III - I

IV - I

III - II

IV - II

IV - III

-5,0 -2,5 0,0 2,5 5,0

If an interval does not contain zero, the corresponding means are significantly different.

Interval Plot of I; II; ...


95% CI for the Mean
6

4
Data

I II III IV

The pooled standard deviation was used to calculate the intervals.


Residual Plots for I; II; III; IV
Normal Probability Plot Versus Fits
99
2
90
1

Residual
Percent

50 0

-1
10
-2
1
-3,0 -1,5 0,0 1,5 3,0 1 2 3 4 5
Residual Fitted Value

Histogram
6,0

4,5
Frequency

3,0

1,5

0,0
-2,4 -1,2 0,0 1,2 2,4
Residual

ANOVA
Source of
Variation SS df MS F P-value F crit
Between
Groups 44,45833 3 14,81944 7,765648 0,001246 3,098391
Within
Groups 38,16667 20 1,908333

Total 82,625 23

- Jika dilihat pada tabel anova di atas, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak karena
nilai Fhitung > Ftabel (7,765 > 3,098).
- Jadi, ada perbedaan respon gerak taksis pada cacing tanah yang dipengaruhi oleh
keempat rangsangan.

Pada data yang menggunakan aplikasi mini tab menunjukan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara keempat perlakuan tersebut sehingga keempat
perlakuan dapat direkomendasi untuk digunakan. Namun, keempat perlakuan yang
direkomendasikan masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan yang perlu
diperhatikan. Kelebihan tanah humus kelebihannya lebih mudah didapat, cacing lebih
mengenal bahwa itu habitatnya, membantu meningkatkan drainase dan aerasi dengan
cara membuat tanah menjadi lebih gembur dan lebih subur sehingga lebih banyak
cacing yang berpindah pada tanah tersebut serta mengundang pengembangan
organisme tanah untuk muncul seperti cacing. Kekurangannya yaitu susah untuk
mendapatkan kotoran cacing;
Kelebihan feromon yaitu berasal dari cacing itu sendiri sehingga cacing dapat
mengenali baunya sehingga peka terhadap rangsangannya, sedangkan kekurangannya
yaitu susah mendapatkan feromon karena feromon akan keluar hanya pada masa
reproduksi dan untuk menghasilkan feromon dengan cepat harus menggunakan
kejutan listrik terlebih dahulu. Kelebihan dan kekurangan ekstrak hati ayam,
kekuranganya yaitu harganya mahal dan berbau, kelebihannya yaitu sebagai sumber
nutrisi pada cacing. Kelebihan dan kekurangan tanah lembab, Kelebihannya mudah
diolah, sedangkan kelemahannya susah dalam mengatur kelembaban yang diperlukan
oleh cacing. Jadi, jika dilihat dari kelebihan dan kekurangan dari keempat perlakuan,
yang saya rekoendasikan yaitu tanah humus.

b. Diskusi
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan meggunakan zat
perangsang berupa tanah yang dicampur dengan feromon, tanah yang diacmpur
dengan ekstrak hati, tanah lembab dan tanah humus mampu membuat cacing
mendekati arah rangsang dari ke empat perlakuan tersebut. Karena 4 perlakuan yang
di buat memiliki respon yang berbeda – beda, sehingg individu cacing menganggap
bahwa keempat perlakuan tersebut adalah habitat mereka dan sumber makanan
mereka ditanah sehingga mereka merespon dengan cepat perlakuan tersebut.
Zat perangsang yang paling memiliki daya tarik paling kuat adalah tanah
humus dan feromon, alasannya karena pada tanah humus merupakan campuran dari
tanah biasa dan kotoran cacing itu sendiri sehingga cacing lebih cepat merespon
perlakuan tersebut dan cacing dengan mudah mengenali sebagai habitatnya, pada
tanah feromon cacing juga cepat merespon karena pada tanah tersebut cacing
merangsang adanya penanda dari habitatnya dan kemungkinan cacing tersebut akan
bereproduksi saat merespon perlakuan tersebut, tetapi yang paling kuat adalah
perlakuan dari tanah humus.
Hal – hal yang menarik yang terjadi selama percobaan berlangsung yaitu saat
praktikan mencoba mengeluarkan feromon pada cacing dengan cara di setrum, cacing
mengeluarkan feromon dengan jumlah yang agak banyak, padahal feromon sendiri
keluar pada saat cacing ingin melakukan reproduksi, hal lain yang menarik adalah
pada saat penyetruman cacing seolah – olah mati, tetapi saat berhenti disetrum cacing
malah menggeliat ingin keluar dan bergerak liar, kemudian perpindahan cacing dari
tanah biasa ke tanah rangsangannya selama 4 jam juga hal yang menarik.
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah perilaku cacing
tanah dalam merespon rangsang dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya, ini dilihat
dari perbedaan perpindahan yang dilakukannya pada 4 perlakuan yang dibuat.
Saran untuk praktikum ini yaitu pada saat pencarian toples astor mengalami
kesulitan karena harus membeli terlebih dahulu baru bisa digunakan, sebaiknya
ditentukan berapa banyak tanah yang harus dibuat dalam toples agar tidak ada
perbedaan misalnya ada yang penuh dan ada yang separuh saja.
F. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini, dapat disimpulkan
bahwa gerak taksis pada cacing dipengaruhi oleh zat perangsang dari lingkungannya. dari
analisis data pada tabel anova menunjukkan ada perbedaan respon gerak taksis pada
cacing tanah yang dipengaruhi oleh keempat rangsangan. Dan dari analisis mini tab
menunjukkan tidak ada yang menunjukkan perebedaan yang siginifikan dari keempat
perlakuan, sehingga keempat perlakuan tersebut dapat direkomendasikan. Dan yang
paling direkomendasikan yaitu tanah humus dan feromon.
G. Daftar Pustaka

Anonim. 2016. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-humus (Diakses


tanggal 23 November 2019)

Panda, Adventus., Suatma. 2017. Penuntun Praktikum Ekologi Hewan. Pendidikan


Biologi; Universitas Palangkaraya

Sakti, Zein. https://satwa.foresteract.com/2016/10/pengertian-zat-feromon-hewan-


fungsi-dan.html (Diakses tanggal 23 November 2019)
LAMPIRAN I

Laporan Sementara Kelompok 1 – 6

Kelompok 1 Kelompok 2

Kelompok 3 Kelompok 4

Kelompok 5 Kelompok 6
LAMPIRAN II
Foto Kegiatan Praktikum

Keadaan Tanah Cacing yang di dapat Penggerusan Hati

Penyaringan ekstrak hati Penyentruman Cacing

Ekstrak hati Feromon


Setelah 4 Jam
Tanah lembab

Tanah humus

Perlakuan

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Anda mungkin juga menyukai