Anda di halaman 1dari 6

RESUME

TRANSFORMATOR
Pratikum Mesin Listrik

Dosen : Erita Astrid, S.T, M.S

Disusun Oleh :
Muhammad Hidayat Akbar (18064046)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
TRANSFORMATOR

A. Penujian Beban Nol


Pengujian tanpa beban dilakukan untuk mendapatkan nilai tahanan magnetisasi yang juga
berhubungan dengan rugi-rugi inti serta perbandingan belitan transformator. Selama pengujian
beban nol ini, tegangan yang diberikan pada kumparan primer Daya aktif yang diserap oleh inti.
Tujuannya adalah untuk menentukan kerugian yang terjadi jika trafo tanpa beban (beban nol)
atau disebut rugi inti dan menentukan harga reaktansi tanpa beban (Xo) dan resistensi tanpa beban
(Ro).
Rangkian Eqivalen :

A W TR TT

Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan

A W Io

V
Xm

Gambar 3.2 Rangkaian Ekivalen

B. Pengujian Hubungan Singkat


Transformator satu fasa percobaan hubung singkat adalah transformator pada sisi primer
diberikan tegangan sedangkan pada sisi sekunder terminal output dihubung singkat (short circuit).
Akibat peristiwa ini akan timbul gaya elektrodinamis yang cukup besar sehingga membahayakan
transformator tersebut.
Tujuannya :
1. Menentukan impedansi ekivalen Ze1 dan Ze2, reaktansi bocor ekivalen Xe1 dan Xe2 dan
resistensi total dari trafo berdasarkan belitan dimana alat-alat ukur terpasang. Dengan nilai
Ze1 dan Ze2 maka jatuh tegangan total (kehilangan tegangan total) dalam trafo dari sisi
primer dan sekunder dapat dihitung sehingga regulasi trafo dapat ditentukan.
C. KERUGIAN BESI / RUGI INTI
Kerugian besi terdiri dari rugi histerisasi (Ph) dan rugi arus pusar (Pe), besarnya
kerugian histerisasi adalah :
Ph  Kh  f  B2 ..................................................................... 3.3

Dan besarnya rugi arus pusar :


Pe  Ke  f 2  B2 ................................................................... 3.4
Dimana :
Kh = konstanta histerisis
Kh = konstanta arus pusar
f = frekuensi
B = kuat medan magnetik
e
Dengan demikian kerugian besi (Pb) dapat dituliskan :

Suatu garis lurus itu akan memotong sumbu vertical, yaitu untuk f=0, pada
P
harga h  K h  B2 , seperti yang tampak pada gambar 3.4 dibawah ini.
f
Dengan melaksanakan sejumlah pengukuran untuk beberapa frekuensi
misalnya 20 Hz, 40 Hz, 50 Hz dan 60 Hz kemudiandihubungkan dengan garis lurus
maka akan didapat Ph dan Pe.

RUGI TEMBAGA :

rugi tembaga =Pcu


V
Pcu  I 2R ekl da Zekl  hs atau X ekl  Z ekl
2 2
 R ekl 
n I 1

Pada umumnya R1 ≈≡a R2 dan X1 ≈≡ a2X2, selain itu rugi-rugi tembaga


2

sebanding dengan kuadrat arusnya. Tegangan hubung singkat (Vhs) sering dinyatakan
dalam prosen yaitu ;
Vhs
Vhs %  100%................................................................................. 3.5
V1
Dimana V1 = tegangan nominal pada sisi primer
Besarnya arus hubung singkat pada tegangan V1 :
V1
Ihs   I1
Vhs
1 100
Ihs   I 1  I.................................................................... 3.6
Vhs V1  %V
1

Anda mungkin juga menyukai