BAB IV
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : TN.D
No.mr : 046789
Umur : 29 Tahun
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Desa baru
Penanggung jawab : Istri
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara
Tanggal masuk rs : 03-04-2018
Cara masuk rs : melalui Poli
Yang mengirim : Istri
Riwayat alergi : (-)
Obat : (-)
Makanan : (-)
Dll : (-)
Alat bantu yang pakai : Kursi Roda
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan pernah mengalami maag semenjak 3tahun terakhir.
2. Riwayat kesehatan sekarang
iii
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 05-07-2012 pukul 10.30, klien mengatakan bahwa
perut klien terasa sakit, pusing, mual, dan muntah tidak ada. BAK klien agak bernanah dan
BAB klien cair dan agak bercampur darah.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit ini yang sama
dengan klien.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1) TTV
S : 37,5
TD : 140/80
N : 82
P : 24
2) TB : 164Cm
BB : 65Kg
3) KEPALA
Rambut : kulit kepala tampak bersih, rambut bersih
Mata : konjungtiva anemis
Hidung : simestris kiri dan kanan
Telinga : bersih, tidak terdapat serumen, simetris kiri dan kanan
4) Leher
Trakea : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan getah bening
Jvp : 5-2 cmh20
5) Thorak
I : simetris kiri dan kanan
P : fremitus kiri dan kanan
P : sonor
P : vesikuler
Jantung
I : ic cordis tidak terlihat
P : ic cordis tidak teraba
P : batas jantung atas RIC 11
P : irama terarur
iii
6) Abdomen
I : perut tidak membuncit
P : hepar dan lien sulit dinilai
P : tympani
A : Bising Usus (+)
7) Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah baik
8) Integument
I : kulit kuning lansat
P : akral hangat
9) Neurologis
GCS 15, Compos mentis, E=4 V=5 M=6
10) Mamme
I : tidak dilakukan
P : tidak dilakukan
11) Urogenital
I : lesi (-), skrotum simetris kiri dan kanan
P : perabaan diatas simpisis terasa nyeri
12) Anus
I : lesi (-), kemerahan (-), haemoroid
P : massa (-)
iii
Sakit = 1 kali/3hari
G. DATA PSIKOSOSIAL
Klien dan keluarganya selalu mengatakan klien kurang semangat karena penyakit yang
dideritanya.
H. DATA SPIRITUAL
Biasanya klien ada beribadah , namun selama dirawat , klien jadi kurang beribadah.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gula darah sentry : 73
Total cholesterol : 159 (220 mg/dl)
Trigkenda : 103
Uric cout : 45 w=15-6 mg/dl
Urium : 28,5 10-50 mg/dl
Kreatinin : 1,01
Total protein : 6,73 6,5-8,7 gr/dl
Alkali foltase : 207 49-232 u/i
Total bilirubin : 0,80 0,3-1,0 mg/dl
iii
SGOT : 29,7 p:<37 w:21 u/i
GGPT : 22,1 p:<42 w:<32 u/i
I. PENATALAKSANAAN
INJEKSI TRAMADOL 2 x 1 Ampul
INJEKSI RANITIDIN 2 x 1 Ampul
INJEKSI SEFTRIAXON E 2 x 1 Gram
ANALISIS DATA
N DATA MASALAH ETIOLOGI
O
1. DS:
Klien mengeluh nyeri pinggang dan Nyeri Inflamasi dan infeksi
rasa tidak enak daerah suprapubic saluran kemih.
Klien mengeluh nyeri saat berkemih
Klien mengeluh rasa panas saat
berkemih
DO :
Klien tampak meringis
Klien tampak gelisah
Prilaku klien distraksi
DO :
Urine kalien sedikit – sedikit keluar
Urine tampak menetes - netes
iii
3. DS : Kurang Kurang terpajang
Klien mengatakan bingung dengan pengetahuan informasi
prosedur terapi tentang
Klien mengatakn tidak tau dengan kondisi,prognosis
peny-nya dan
keb.pengobatan.
DO :
Terdapat kesalahan pernyataan dari
klien tentang peny-nya
Sering bertanya / menerima informasi
Terjadinya komplikasi yang dapat
dicegah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DX TGL TTD TGL TTD KET
DITEGAKKAN TERATASI
1. Nyeri b.d 03-04-2018 05-04-2018
Inflamasi dan infeksi
saluran kemih
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri dan Kaji lokasi nyeri, karakteristik1. Membantu mengevaluasi
ketidaknyamanan nyeri , intensitas nyeri derajat ketiknyamanan atas
b.d inflamasi dan nyeri.
infeksi saluran
kemih Dorongan pasien mengatakan2. Menurunkan ansiestas 7
masalah, mendengarkan dengan takut, meningkatkan
aktif & member dukungan serta relaksasi dan kenyamanan
informasi yang tepat.
5. Menghilangkan nyeri
Berikan obat sesuai indikasi meningkatkan kenyamanan
:aspirin, antimicrobial, dan istirahat.
iii
antispasmodic.
1. Bakteri dapat menyebabkan
Tentukan pola berkemih eksitabilitas saraf yang
normal pasien dan perhatikan menyebabkan sensasi
variasi. kebutuhan berkemih segera.
2. Peningkatan hidrasi
membilas bakteri dan
Dorongan peningkatan membantu lewatnya batu.
2. Perubahan pola pemasukan cairan. 3. Berkemih yang sering
elimenasi urine me(-) stastis urine pada
b.d sering Jika frekuensi menjadi kandung kemihdan
berkemih, masalah , jamin akses k kamar menghindari pertumbuhan
urgensi, mandi , pispot di tempat bakteri
hesistansi. tidur/bedpan.
anjurkan pasien berkemih
kapan saja bila ada keinginan. 4. Dapat mengiritasi.
iii
Tekankan pentingnya masukan keasaman urine untuk
cairan menurunkan resiko infeksi
dan pembentukan batu.
Menghindari uretra
terkontaminasi.
Berkemih bila keinginan terasa
dan setelah hubungan seksual
iii
keinginan. P : intervensi
-Menghindari dilanjutkan.
cairan seperti teh,
kopi, kola dan
alcohol
-Kolaborasikan
pasang kateter.
iii
-Menyarankan
pada wanita
beresiko untuk :
Berkemih bila
keinginan terasa &
setelah hub.
Seksual.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Infeksi Saluran Kemih atau urinarius Troctus infection adalah suatu keadaan adanya
infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001)
Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang di sebabkan oleh
bakteri terutama escherichia coli, resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti
refluksvesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemihan, pemakaian instrumen
baru, septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk,1998)
Dimana ISK terbagi menjadi 3 bagian :
1) Uretritis ( Infeksi pada uretra)
2) Pielonefritis ( Infeksi pada ginjal )
3) Sistitis ( Infeksi pada vesika urinary )
5.2 Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat memberi manfaat dan memberi
pengetahuan lebih tantang pentingnya menjaga kebersihan tubuh terlebih lagi pada organ
vital kita, terutama pada wanita, karna ISK ini sering sekali terjadi pada wanita dari pada laki
laki, tetapi bukan berarti yang laki laki tenang tenang saja, tetap jaga kebersihan itu sangat
penting untuk kesehatan tubuh. Semoga bermanfaat.
iii
DAFTAR PUSTAKA
Tambayong jan.2000.Patofisiologi untuk keperawatan.Jakarta. EGC
Price, Sylvia Andrson. (1995). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit:
pathophysiologi clinical concept of disease processes. Alih Bahasa: Peter Anugrah. Edisi: 4.
Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddart. Alih Bhasa: Agung Waluyo. Edisi: 8. Jakarta: EGC.
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi Saluran
Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI
iii