Anda di halaman 1dari 2

Rumah Sakit MH Thamrin

Internasional Purwakarta STANDAR PROSEDUR


MEMBERIKAN URINAL

No. Dokumen : Revisi ke – Halaman :

014/SOP/RSMHTIP/RWT/XI/2008 1 1/2
Jl. Raya Bungur Sari no 36
PURWAKARTA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Direktur

Standar Prosedur

1 November 2008 (Dr. Nina Rosyina, MARS)


Membantu memasang urinal pada klien pria/wanita yang tidak
1. Pengertian
dapat memasangnya sendiri.

2. Tujuan 2.1. Menampung air kemih/urine


2.2. Mengetahui kelainan pada urine
2.3. Mengurangi gerakan klien

3. Kebijakan Klien imobilisasi

4. Petugas 4.1. Perawat


4.2. Asisten perawat

5. Peralatan 5.1. Urinal / pispot


5.2. Alas urinal
5.3. Handscoen

6. Prosedur 6.1. Persiapan klien


6.1.1. Memberikan salam terapeutik
6.1.2. Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan.

6.2. Pelaksanaan
6.2.1. Pintu ditutup, kemudian sampiran (scerm) di pasang
6.2.2. Perawat memakai handscoen
6.2.3. Alas urinal/pispot dipasang di bawah bokong.
6.2.4. Pakaian bawah klien dibuka, bila klien tidak dapat
melakukannya sendiri, petugas membantu
membukanya.
Rumah Sakit MH Thamrin
Internasional Purwakarta STANDAR PROSEDUR
MEMBERIKAN URINAL

No. Dokumen : Revisi ke – Halaman :

014/SOP/RSMHTIP/RWT/XI/2008 1 2/2
Jl. Raya Bungur Sari no 36
PURWAKARTA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Direktur

Standar Prosedur

1 November 2008
(Dr. Nina Rosyina, MARS)

6. Prosedur 6.2.5. Dengan alas urinal/pispot, kain penutup atau kain


klien, tangan kiri petugas memasukkan penis ke
dalam mulut urinal dan klien dianjurkan berkemih.
Bagi klien wanita pispot diletakkan di bawah bokong
dan klien dianjurkan berkemih.
6.2.6. Setelah selesai, klien dirapikan kembali dan
peralatan dikembalikan ke tempat semula.
6.2.7. Jelaskan pada klien bahwa tindakan telah selesai
dilakukan
6.2.8. Dokumentasikan urine dan warnanya

7. Dokumen Terkait 7.1 Catatan perawatan


7.2 Formulir pengawasan istimewa

Anda mungkin juga menyukai