Anda di halaman 1dari 147

UJI PUBLIK

DRAF BUKU PELAJARAN


BERLAKU SEMENTARA PADA MASA UJI PUBLIK
TERBUKA UNTUK SARAN DAN MASUKAN

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX i


Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Agama Republik Indonesia
Dilindungi Undang-Undang

MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku Siswa ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi


Kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Agama, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum
2013. Buku ini merupakan “Dokumen Hidup” yang senantiasa diperbaiki,
diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)Y

INDONESIA, KEMENTERIAN AGAMA

Al-Quran Hadis /Kementerian Agama,- Jakarta :


Kementerian Agama 2019.
xx, 141 hlm.

Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas IX

UJI PUBLIK
ISBN XXX-XXX-XXXX-XX-X (jilid lengkap)
ISBN XXX-XXX-XXX-XXX-X (jilid 6)

1. Al-Quran Hadis 1. Judul


II. Kementerian Agama Republik Indonesia

Penulis : Niswatul Khoiriyah.S.Pd.I.M.Si

Editor : Dr. Abdullah Aniq Nawawi, MA

Penyelia Penerbitan : Direktorat KSKK Madrasah


Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Kementerian Agama Republik


Cetakan Ke-1, 2019 Indonesia
Disusun dengan huruf Time New Roman 12 pt, Helvetica LT Std 24 pt, Adobe Nasakh 18pt

ii AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur hanya milik Allah Swt. yang telah
menganugerahkan hidayah, taufiq dan inayah sehingga proses penulisan buku teks pelajaran PAI dan
bahasa Arab pada madrasah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga tercurah keharibaan
Rasulullah Saw. Amin.
Seiring dengan terbitnya KMA Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa
Arab pada Madrasah, maka Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
menerbitkan buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada madrasah terdiri
dari; al-Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, SKI dan Bahasa Arab untuk jenjang MI, MTs dan MA/
MAK semua peminatan. Keperluan untuk MA Peminatan Keagamaan diterbitkan buku Tafsir, Hadis,
Ilmu Tafsir, Ilmu Hadit, Ushul Fikih, Ilmu Kalam, Akhlak Tasawuf dan Bahasa Arab berbahasa
Indonesia, sedangkan untuk peminatan keagamaan khusus pada MA Program Keagamaan (MAPK)
diterbitkan dengan menggunakan Bahasa Arab.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi di era global mengalami perubahan
yang sangat cepat dan sulit diprediksi. Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada madrasah harus bisa
mengantisipasi cepatnya perubahan tersebut di samping menjalankan mandat mewariskan budaya-
karakter bangsa dan nilai-nilai akhlak pada peserta didik. Dengan demikian, generasi muda akan
memiliki kepribadian, berkarakter kuat dan tidak tercerabut dari akar budaya bangsa namun tetap
menjadi aktor di zamannya.
Pengembangan buku teks mata pelajaran pada madrasah tersebut di atas diarahkan untuk tidak
sekadar membekali pemahaman keagamaan yang komprehensif dan moderat, namun juga memandu
proses internalisasi nilai keagamaan pada peserta didik. Buku mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab ini

UJI PUBLIK
diharapkan mampu menjadi acuan cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari,
yang selanjutnya mampu ditransformasikan pada kehidupan sosial-masyarakat dalam konteks
berbangsa dan bernegara.
Pemahaman Islam yang moderat dan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kurikulum PAI di
madrasah tidak boleh lepas dari konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan
Pancasila, berkonstitusi UUD 1945 dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika. Guru sebagai ujung tombak implementasi kurikulum harus
mampu mengejawantahkan prinsip tersebut dalam proses pembelajaran dan interaksi pendidikan di
lingkungan madrasah.
Kurikulum dan buku teks pelajaran adalah dokumen hidup. Sebagai dokumen hidup memiliki
fleksibilitas, memungkinkan disempurnakan sesuai tuntutan zaman dan imlementasinya akan terus
berkembang melalui kreatifitas dan inovasi para guru. Jika ditemukan kekurangan maka harus
diklarifikasi kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI c.q. Direktorat Kurikulum
Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah (KSKK) untuk disempurnakan.
Buku teks pelajaran PAI dan Bahasa Arab yang diterbitkan Kementerian Agama merupakan
buku wajib bagi peserta didik dan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran di madrasah. Agar
ilmu berkah dan manfaat perlu keikhlasan dalam proses pembelajaran, hubungan guru dengan peserta
didik dibangun dengan kasih sayang dalam ikatan mahabbah fillah, diorientasikan untuk kebaikan
dunia sekaligus di akhirat kelak.
Akhirnya ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan atau penerbitan buku ini. Semoga Allah SWT. memberikan pahala yang tidak akan
terputus, dan semoga buku ini benar-benar berkah-manfaat bagi Agama, Nusa dan Bangsa. Amin Ya
Rabbal ‘Alamin.
Jakarta, Januari 2020
Diretur Jenderal Pendidikan Islam

Kamaruddin Amin

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX iii


Berikut ini pedoman transliterasi yang diberlakukan berdasarkan Keputusan Bersama
Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 158
Tahun 2987 nomor 0543/b/u/1987.

A. Transliterasi
1. Konsonan
Huruf-huruf bahasa Arab ditransliterasi ke dalam huruf sebagai berikut:

No. Arab Latin No Arab Latin

1. ‫ا‬ : a 16. ‫ط‬ : t}

2. ‫ب‬ : b 17. ‫ظ‬ : z}

3. ‫ت‬ : t 18. ‫ع‬ : ‘

4. ‫ث‬ : s\ 19. ‫غ‬ : g

5. ‫ج‬ : j 20. ‫ف‬ : f

6.

7.
UJI PUBLIK
‫ح‬

‫خ‬
:

:
h}

kh
21.

22.
‫ق‬

‫ك‬
:

:
q

8. ‫د‬ : d 23. ‫ل‬ : l

9. ‫ذ‬ : z\ 24. ‫م‬ : m

10. ‫ر‬ : r 25. ‫ن‬ : n

11. ‫ز‬ : z 26. ‫و‬ : w

12. ‫س‬ : s 27. ‫هـ‬ : h

13. ‫ش‬ : sy 28. ‫ء‬ : ’

14. ‫ص‬ : s} 29. ‫ي‬ : y

15. ‫ض‬ : d}

Hamzah (‫ )ء‬yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi


tanda apapun. Jika terletak di tengah atau diakhir, maka dengan tanda (’).

iv AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


2. Vokal dan Diftong
a. Vokal atau bunyi (a), (i), dan (u) ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:
Vokal Pendek Panjang
Fath}ah a a>
Kasrah i i>
D}ammah u u>
b. Diftong yang sering dijumpai dalam transliterasi ialah (ai) dan (au),
misalnya bain (‫ )بين‬dam qaul (‫)قول‬.
3. Syaddah
Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda tasydi>d ( ø ), dalam transliterasi ini dilambangkan
dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.
Contoh:
َ ‫َربّـَـنَا‬ : rabbana>
َ ‫ نَـ ّجـَيْــنَا‬: najjai>na>
Jika huruf ‫ ى‬ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf
kasrah (َ‫)ــــِـ ّى‬, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah (i>). Contoh:
َ‫َعـ ِلـى‬ : ‘Ali> (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)
َ‫ـربـِـى‬ َ َ : ‘Arabi> (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby)
‫ع‬
4. Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ‫ال‬

UJI PUBLIK
(alif lam ma‘arifah) ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh
huruf syamsiah maupun huruf qamariah. Kata sandang ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).
Contohnya:
َ‫اَل ْــبــِـالَد‬ : al-bila>du
5. Ta>’ marbu>t}ah
Transliterasi untuk ta>’ marbu>t}ah ada dua, yaitu: ta>’ marbu>t}ah yang hidup
atau mendapat harkat fath}ah, kasrah, dan d}ammah, transliterasinya adalah [t].
Sedangkan ta>’ marbu>t}ah yang mati atau mendapat harkat sukun,
transliterasinya adalah [h]. Kalau pada kata yang berakhir dengan ta>’
marbu>t}ah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan
kedua kata itu terpisah, maka ta>’ marbu>t}ah itu ditransliterasikan dengan ha
(h). Contoh:
‫اَل ْـ ِحـ ْكـ َمــة‬ : al-h}ikmah
6. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi
hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di
awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.
Contohnya:
ََ‫ تـَأمـر ْون‬: ta’muru>na
َ‫ اَل ْــنّـ َ ْوء‬: al-nau’
ْ ‫ ش‬: syai’un
َ‫َـيء‬

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX v


7. Lafz} al-jala>lah ( ‫) اللة‬
Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya
atau berkedudukan sebagai mud}a>f ilaih (frasa nominal), ditransli-terasi tanpa
huruf hamzah. Contoh:
َ‫للاِ دِيـْن‬
َ di>nulla>h ‫للاِ بَِِا‬
َ billa>h
Adapun ta>’ marbu>t}ah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz} al-
jala>lah, ditransliterasi dengan huruf [t]. Contoh:
‫ي هـ َْم‬
َْ ِ‫للاِ َرحـ ْــ َم َِة ف‬
َ hum fi> rah}matilla>h
B. Singkatan
Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:
swt. = subh}a>nahu> wa ta‘a>la>
saw. = s}allalla>hu ‘alaihi wa sallam
a.s. = ‘alaihi al-sala>m
H = Hijrah
M = Masehi
S.M. = Sebelum Masehi
l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja)
w. = Wafat tahun
Q.S. …/…: 4 = Quran, Surah …, ayat 4
H.R. = Hadis Riway

UJI PUBLIK

vi AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Kata Pengantar. ................................................................................................ iii
Pedoman Transilterasi. ...................................................................................... iv
Daftar Isi. ......................................................................................................... Vii
Petunjuk Penggunan Buku. …………………………………………………………………….x
Bab 1 FASIH MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN TAJWID
MEMBENTUK SIKAP DISIPLIN ....................................................... 2
A. Peta Kompetensi .......................................................................... 4
B. Prawacana .................................................................................. 5
C. Khazanah Keilmuan .................................................................... 6
BAB I

1) Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ..................................................... 6


2) Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi .................................................... 8
3) Mad Lazim Mutsaqqal Harfi ................................................... 10
4) Mad lazim Mukhaffaf Harfi .................................................... 12
D. Buka Cakrawala ....................................................................... 14
E. Rangkuman .............................................................................. 15
F. Uji Kompetensi .......................................................................... 15
G. Refleksi ..................................................................................... 18

Bab 2 MERAIH BERKAH DARI JUJUR DALAM MUAMALAH................... 20


A. Peta Kompetensi ........................................................................ 22

UJI PUBLIK
B. Prawacana ................................................................................ 23
C. Khazanah Keilmuan .................................................................. 24
BAB II

1) QS. AL-Muthaffifin (83): 1-17................................................. 24


2) QS. Al-An’am (6): 152 ............................................................ 29
3) Konsep Jujur Dalam Muamalah ............................................ 32
D. Buka Cakrawala ....................................................................... 33
E. Rangkuman .............................................................................. 34
F. Uji Kompetensi .......................................................................... 34
G. Refleksi ..................................................................................... 36

Bab 3 MENGGAPAI KEBERKAHAN HIDUP DENGAN JUJUR DALAM


MUAMALAH .................................................................................. 38
A. Peta Kompetensi ........................................................................ 41
B. Prawacana ................................................................................ 42
BAB III

C. Khazanah Keilmuan .................................................................. 43


1) Hadis Riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas Ra. ........................... 43
2) Hadis Riwayat Tirmidzi dari Hasan Bin Ali Ra. ....................... 46
3) Konsep Jujur Dalam Muamalah ............................................ 48
D. Buka Cakrawala ....................................................................... 49
E. Rangkuman .............................................................................. 51
F. Uji Kompetensi .......................................................................... 51
G. Refleksi ..................................................................................... 52
PENILAIAN AKHIR SEMESTER ....................................................... 53

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX vii


Bab 4 MENEPATKAN BACAAN GHARIB DALAM AL-QUR’AN MEMBENTUK
SIKAP CERMAT ............................................................................ 62
A. Peta Kompetensi ........................................................................ 64
B. Prawacana ................................................................................ 65
C. Khazanah Keilmuan .................................................................. 66
1) Imalah. ................................................................................. 66
BAB IV

2) Isymam ................................................................................ 68
3) Tas-hil .................................................................................. 70
4) Naql...................................................................................... 72
5) Mad/Qashr ........................................................................... 74
D. Buka Cakrawala ....................................................................... 79
E. Rangkuman .............................................................................. 80
F. Uji Kompetensi .......................................................................... 80
G. Refleksi ..................................................................................... 83

Bab 5 SEMANGAT MENUNTUT ILMU UNTUK MERAIH MARTABAT


MULIA.......................................................................................... 85
A. Peta Kompetensi ........................................................................ 87
B. Prawacana ................................................................................ 88
BAB V

C. Khazanah Keilmuan .................................................................. 89


1) QS. ‘Abasa (80): 1-10............................................................. 89

UJI PUBLIK
2) QS. Al-Mujadilah (58): 11 ...................................................... 93
3) Konsep Ilmu Dalam Islam ..................................................... 96
D. Buka Cakrawala ....................................................................... 96
E. Rangkuman .............................................................................. 96
F. Uji Kompetensi .......................................................................... 97
G. Refleksi ..................................................................................... 99

Bab 5 PANTANG MENYERAH MERAIH KEBAHAGIAAN DENGAN ILMU 101


A. Peta Kompetensi ...................................................................... 104
B. Prawacana .............................................................................. 105
C. Khazanah Keilmuan ................................................................ 106
BAB VI

1) Hadis Riwayat Muslim dari Abu Hurairah Ra ................. 106


2) Hadis Riwayat Ibnu Majah dari Shafwan Bin ‘Assal Al-
Muradi............................................................................... 108
3) Membentuk Pribadi Pantang Menyerah ................................ 111
D. Buka Cakrawala ..................................................................... 112
E. Rangkuman ............................................................................ 112
F. Uji Kompetensi ........................................................................ 113
G. Refleksi ................................................................................... 114
SOAL-SOAL LATIHAN .................................................................. 115
Daftar Pustaka ............................................................................ 116
Glosarium ................................................................................... 119

viii AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Pada bagian pendahuluan ini berisi halaman
1. PENDAHULUAN
judul, halaman penerbitan, kata pengantar,
Halaman Judul pedoman trasnliterasi Arab-Latin, daftar isi, dan
Halaman Penerbitan petunjuk penggunaan buku teks pelajaran.
Kata Pengantar Tujuannya untuk memberikan gambaran dan
Pedoman Transliterasi informasi umum tentang isi buku teks pelajaran
Daftar Isi al-Qur’an Hadis kelas 9
Petunjuk Penggunaan
Buku
2. ISI BUKU
Judul Bab
KI-KD-Indikator
Isi buku disajikan per bab. Setiap bab diberi Peta Kompetensi
tema dan prawacana yang mengantarkan Prawacana
peserta didik pada materi yang akan Sub bab berisi uraian materi
dipelajari. dan aktivitas siswa,

UJI PUBLIK
KI-KD-Indikator merupakan panduan untuk
mencapai tujuan yang harus dicapai setelah
proses pembelajaran
rangkuman, penilaian, refleksi

3. Penutup
Peta kompetensi adalah alur proses
Soal-soal Latihan
pembelajaran meliputi materi – aktivitas-
Daftar Pustaka, Glosarium dan
dan ketempilan yang harus dimiliki peserta
Biodata
didik setelah proses pembelajaran
Sub bab adalah uraian materi dan aktivitas
peserta didik yang berisi kegiatan individu
maupun kelompok untuk mencapai
indikator pembelajaran
Pada bagian ini peserta didik
Rangkuman, penilaian, buka cakrawala, dan dapat mengevaluasi
refleksi adalah bagian penting dari setiap kemampuan pengetahuannya,
bab karena sebagai cermin ketercapaian mengetahui rujukan dan arti
kompetensi peserta didik setelah proses kata-kata populer yang
pembelajaran. digunakan

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX ix


UJI PUBLIK
UJI PUBLIK
FASIH MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN
TAJWID MEMBENTUK SIKAP DISIPLIN

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 1


Kompetensi Inti (KI)
KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan


prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI. 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

UJI PUBLIK
Kompetensi Dasar (KD) Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)

Kompetensi Dasar Indikator


(KD)
1.1 Menghayati keutamaan 1.1.1 Mendengarkan bacaan al-Qur’an dengan khusyu’
membaca al-Qur’an 1.1.2 Membiasakan membaca al-Qur’an sesuai dengan
sesuai kaidah ilmu kaidah ilmu Tajwid.
Tajwid
2.1 Menjalankan sikap 2.1.1 Menampilkan sikap disiplin dalam kehidupan
disiplin dalam sehari-hari
kehidupan sehari-hari 2.1.2 Membiasakan bersikap disiplin dalam kehidupan
sehari-hari

2 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


3.1 Memahami ketentuan 3.1.1 Menjelaskan pengertian hukum bacaan mad lazim
hukum bacaan mad mukhaffaf kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, mad
lazim mukhaffaf kilmi, lazim mutsaqqal harfi dan mad lazim mukhaffaf
mad lazim mutsaqqal harfi
kilmi, mad lazim 3.1.2 Mengidentifikasi bacaan mad lazim mukhaffaf
mutsaqqal harfi dan kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, mad lazim
mad lazim mukhaffaf mutsaqqal harfi dan mad lazim mukhaffaf harfi
harfi dalam surah-surah pilihan
3.1.3 Mendeskripsikan cara membaca mad lazim
mukhaffaf kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, mad
lazim mutsaqqal harfi dan mad lazim mukhaffaf
harfi
3.1.4 Menganalisis hukum bacaan mad lazim mukhaffaf
kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, mad lazim
mutsaqqal harfi dan mad lazim mukhaffaf harfi
dalam surah-surah pilihan
3.1.5 Membandingkan hukum bacaan mad lazim
mukhaffaf kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, mad
lazim mutsaqqal harfi dan mad lazim mukhaffaf
harfi
4.1 Mempraktikkan hukum 4.1.1 Mendemonstrasikan hukum bacaan mad lazim

UJI PUBLIK
bacaan mad lazim
mukhaffaf kilmi, mad
lazim mutsaqqal kilmi,
mukhaffaf kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, mad
lazim mutsaqqal harfi dan mad lazim mukhaffaf
harfi dalam al-Qur'an
mad lazim mutsaqqal 4.1.2 Mendengarkan hukum bacaan mad lazim
harfi dan mad lazim mukhaffaf kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, mad
mukhaffaf harfi dalam lazim mutsaqqal harfi dan mad lazim mukhaffaf
al-Qur’an harfi dalam al-Qur'an
4.1.3 Menerapkan hukum bacaan mad lazim mukhaffaf
kilmi, mad lazim mutsaqqal kilmi, mad lazim
mutsaqqal harfi dan mad lazim mukhaffaf harfi
dalam bacaan surah-surah al-Qur’an.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 3


Peta Kompetensi

Mendengarkan bacaan
Sikap Spiritual al-Qur’an dengan khusyu’

Membiasakan membaca
SIKAP al-Qur’an dengan benar
DISIPLIN

Menampilkan sikap disiplin


Sikap Sosial
Membiasakan sikap disiplin

Pengertian mad lazim kilmi dan harfi

Identifikasi bacaan mad lazim kilmi


dan harfi dalam ayat-ayat al-Qur’an
Pengetahuan
Cara membaca mad lazim kilmi dan

1. Literacy
UJI PUBLIK harfi

Analisa bacaan mad lazim kilmi dan


harfi dalam ayat-ayat al-Qur’an
2. Communication
3. Collaboration Perbandingan bacaan mad lazim
kilmi dan harfi
4. Critical Thinking

Mendemonstrasikan bacaan mad


lazim kilmi dan harfi

Ketrampilan Mendengarkan bacaan mad lazim


kilmi dan harfi dalam ayat-ayat al-
Qur’an

Menerapkan hukum bacaan mad


lazim kilmi dan harfi dalam ayat-ayat
al-Qur’an

4 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


PRA WACANA

Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad


Saw.. melalui Jibril As. untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia. Membaca
al-Qur’an merupakan salah satu ibadah utama yang sangat besar pahalanya,
sebagaimana dijelaskan dalam Hadits berikut:
َ َ ‫َ ُ ُل َ َ ُ ُ ه‬ َ ‫َع ْن َع ْبد ه‬
‫ « َم ْن ق َرأ‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َّللا‬
ِ ‫ال َرسول‬ ‫ود رض ى هللا عنه يقو ق‬ ٍ ‫َّللا ْبن َم ْس ُع‬ِ
ٌ ْ َ ٌ َ ْ ََ ٌ ْ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ ٌ َ ُ َ َ ‫ه‬ َ ْ ًْ َ
‫َّللا فله ِب ِه َح َسنة َوال َح َسنة ِب َعش ِر أ ْمث ِال َها ال أقو ُل الم حرف ول ِكن أ ِلف حرف‬ِ ‫اب‬ ِ ‫حرفا ِمن ِكت‬
ٌ
»..‫يم َح ْرف‬ ٌ ‫َو َال ٌم َح ْر ٌف َو ِم‬

Abdullah bin Mas’ud ra. berkata: Rasulullah Saw.. bersabda: “Siapa yang
membaca satu huruf dari al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan
tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya, dan aku tidak
mengatakan ‫ الم‬satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim
satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
Sebagai sebuah ibadah, membaca al-Qur’an haruslah sesuai ketentuan yang
disebut “ilmu Tajwid”. Tajwid secara bahasa berasal dari kata jawwada,

UJI PUBLIK
yujawwidu, tajwiidan artinya membaguskan atau menjadikan bagus, dapat pula
diartikan sebagai "al-ityaanu biljayyidi" "segala sesuatu yang mendatangkan
kebaikan".

Tujuan mempelajari Ilmu Tajwid adalah agar dapat membaca ayat-ayat al-
Qur’an secara benar sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi Saw.., sehingga dapat
memelihara lisan dari kesalahan-kesalahan ketika membacanya. Hukum
mempelajari ilmu Tajwid sebagai disiplin ilmu adalah fardhu kifayah, namun
hukum membaca al-Qur’an dengan memakai aturan Tajwid adalah fardhu 'ain.
Syeikh Ibnul Jazari menjelaskan: "Membaca al-Qur’an dengan Tajwid,
hukumnya wajib. Siapa saja yang membaca al-Qur’an tanpa memakai Tajwid,
hukumnya dosa. Karena sesungguhnya Allah menurunkan al-Qur’an dengan
Tajwidnya. Demikianlah yang sampai kepada kita dari-Nya"

Mari kita mengawali belajar dan mengamalkan Tajwid dengan niat yang baik
karena Allah Swt.. sehingga kita mendapatkan manfaat dan pahalanya. Materi
pelajaran diawali dengan mad lazim mukhaffaf kilmi, mutsaqqal kilmi, mad lazim
mutsaqqal harfi dan mukhaffaf harfi. Coba kalian cermati peta konsep berikut….

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 5


KHAZANAH KEILMUAN

1). MAD LAZIM MUKHAFFAF KILMI

Arti:
َّ َ
ْ‫ = ُمخفف‬ringan ْ‫ = ِكل ِم ِي‬kalimat

َ
‫َم ْد ال ِز ْم‬
Pengertian:

ْ ْ َ Huruf mad bertemu sukun asli dalam satu kalimah.


‫ُمخ هفف ِكل ِم ِي‬
Cara Membacanya:
Dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat.

Di dalam al-Qur’an hanya ada dua: (QS. Yunus)


َ ‫ٰٰٔۤا ْلٰٔـ َن َو َق ْد َع‬
‫ص ْي َت‬
ُ َ ٰٔ ْ ٰٰۤٔ
‫الـ َن َوق ْد ك ْن ُت ْم ِب ٖه‬

UJI PUBLIK
Buka Mushaf al-Qur’an pada Juz 11 dan bacalah QS. Yunus: 50-52 dan 91-92!
No Nama Siswa Ayat yang dibaca Keterangan
1
2
3
dst
Keterangan: Sangat Lancar, Lancar, Cukup Lancar, Kurang Lancar

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa.


2. Dalam setiap kelompok usahakan ada sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu buka dan
perhatikan dengan baik QS. Yunus: 50-52 dan ayat 91-92.

6 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


3. Siapkan lembar kertas, lalu diskusikan bersama dengan teman-temanmu
ْ ْ َ َ
mengenai ‫ُمخ هفف ِكل ِم ِي‬ ‫َم ْد ال ِز ْم‬ , kumpulkan hasil diskusi pada waktu yang
ditentukan.

1. Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa


2. Usahakan setiap siswa membawa sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah QS.
Yunus: 50-52 dan ayat 91-92.
3. Setiap siswa membaca secara bergantian bacaan yang telah ditentukan.
4. Isilah lembar yang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
ditentukan.

Analisa Bacaan

Cermati QS. Yunus: 50-52 dan 91-92, lalu buatlah analisis yang dimasukkan dalam
tabel berikut:
No.
1
UJI PUBLIK
Lafadz Bacaan Sebab Cara membaca Ayat

2
3
4
5
dst

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 7


Bacalah bacaan mad lazim mukhaffaf kilmi dengan melihat gerakan bibir guru atau
teman yang ditunjuk oleh guru QS. Yunus: 50-52 dan 91-92.

No Nama Siswa Ayat yang Keterangan


dibaca Sangat Fasih Cukup Kurang
Fasih Fasih Fasih
1
2
3
4
5
dst

2) MAD LAZIM MUTSAQQAL KILMI

UJI PUBLIK Arti:


َ
‫ = ُمث هق ْل‬berat ْ‫ = ِكل ِم ِي‬kalimat
َ َ
‫َم ْد ال ِز ْم ُمث هق ْل‬
ْ Pengertian:
‫ِكل ِم ِي‬
Huruf mad bertemu tasydid dalam satu kalimah.

Cara Membacanya:
Dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat.

Contoh:
ُ ٰۤ ‫ه‬ ٰۤ َ َ َ ‫ُ ٰۤ ه‬ ُ ٰ ‫ُق ْل ٰٰٔۤء‬
‫ف ِاذا َجا َء ِت الطا همة‬ ‫ق ْل ٰٔءالذك َ ْري ِن‬ ‫َّللا‬

8 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Bukalah Mushaf al-Qur’an dan baca QS. Yunus: 59 dan QS. al-An’am: 143-144!
No Nama Siswa Ayat yang dibaca Keterangan
1
2
3
4
5
dst
Keterangan: Sangat Lancar, Lancar, Cukup Lancar, Kurang Lancar

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa.

UJI PUBLIK
2. Dalam setiap kelompok usahakan ada sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah
dan perhatikan dengan baik QS. Yunus: 59 dan QS. al-An’am: 143-144

3. Siapkan lembar kertas, lalu diskusikan bersama dengan teman-temanmu


ْ ْ ‫َْ َ ْ َُه‬
mengenai ‫مد ال ِزم مثقل ِكل ِم ِي‬
4. Kumpulkan lembar diskusi pada waktu yang telah ditentukan.

Ayo Tadarus

1. Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, tiap kelompok ada 1-2 siswa
yang mendapat tugas tertentu dari guru.
2. Usahakan setiap siswa membawa sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah QS.
Yunus: 59 dan QS. al-An’am: 143-144
3. Tiap siswa membaca secara bergantian bacaan yang telah ditentukan.
4. Isilah lembar yang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
ditentukan.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 9


Analisa Bacaan

Cermati QS. Yunus: 59 dan dan QS. al-An’am: 143-144, lalu buatlah analisa yang
dimasukkan dalam tabel berikut:
No. Lafadz Bacaan Sebab Cara membaca Ayat
1
2
3
4
5
dst

Ayo Musyafahah

Bacalah bacaan mad lazim mutsaqqal kilmi dengan melihat gerakan bibir guru atau
teman yang ditunjuk oleh guru QS. Yunus: 59 dan dan QS. al-An’am: 143-144.

No
UJI PUBLIK
Nama Siswa Ayat yang
dibaca Sangat
Fasih
Keterangan
Fasih Cukup Kurang
Fasih Fasih
1
2
3
4
5
dst

10 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


3) MAD LAZIM MUTSAQQAL HARFI

Arti:
َ
َ َ ‫ = ُمث هق ْل‬berat ‫ = َح ْر ِف ِي‬huruf
‫َم ْد ال ِز ْم ُمث هقل‬
‫َح ْر ِف ِي‬ Pengertian:
Huruf mad bertemu sukun yang
dibaca idgham dalam huruf.

Cara Membacanya:
Dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat.

Contoh:
ٰۤ ٰٔ
َ َ‫ۤال ۤ ّم ٰۗر‬ ََۚۤ‫ۤال ۤ ّمص‬ ‫ط ٰۤسم‬ َۚ‫ۤال ۤ ّم‬
Terjemah Kemenag 2002
1. Alif Lam Mim Ra. Ini adalah ayat-ayat
Kitab (Al-Qur'an). Dan (Kitab) yang
diturunkan kepadamu (Muhammad) dari
Tuhanmu itu adalah benar; tetapi
kebanyakan manusia tidak beriman

UJI PUBLIKNama Siswa


(kepadanya).
Bukalah Mushaf al-Qur’an dan bacalah QS. al-A’raf: 1-3 dan QS. as-Syu’ara’: 1-3
No Ayat yang dibaca
َ
Keterangan
1
2
3
4
5
dst
Keterangan: Sangat Lancar, Lancar, Cukup Lancar, Kurang Lancar

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 11


1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa.
2. Dalam setiap kelompok usahakan ada sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah
dan perhatikan dengan baik QS. al-A’raf: 1-3 dan QS. as-Syu’ara’: 1-3

3. Siapkan lembar kertas, lalu diskusikan bersama dengan teman-temanmu


َ ْ ‫َْ َ ْ َُه‬
mengenai ‫مد ال ِزم مثقل ح ْر ِف ِي‬
4. Kumpulkan lembar diskusi pada waktu yang telah ditentukan.

Ayo Tadarrus

1. Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, tiap kelompok ada 1-2 siswa
yang mendapat tugas tertentu dari guru.
2. Usahakan setiap siswa membawa sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah QS.
al-A’raf: 1-3 dan QS. as-Syu’ara’: 1-3, tiap siswa membaca secara bergantian
bacaan yang telah ditentukan.

UJI PUBLIK
3. Isilah lembar yang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
ditentukan.

Analisa Bacaan

Carilah Fawatihus suwar (permulaan surat) dalam Mushaf al-Qur’an yang terdapat
contoh bacaan mad lazim mutsaqqal harfi, lalu tulis dalam tabel berikut:
No. Lafadz Bacaan Sebab Surah Ayat
1
2
3
4
5
dst

12 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Ayo Musyafahah

Bacalah bacaan mad lazim mutsaqqal harfi dengan melihat gerakan bibir guru atau
teman yang ditunjuk oleh guru dalam QS. al-A’raf: 1-3 dan QS. as-Syu’ara’: 1-3
No Nama Siswa Ayat yang Keterangan
dibaca Sangat Fasih Cukup Kurang
Fasih Fasih Fasih
1
2
3
4

4) MAD LAZIM MUKHAFFAF HARFI

Arti:
ْ َ
‫ = ُمخ هفف‬ringan ‫ = َح ْر ِف ِي‬huruf
َ
‫َم ْد ال ِز ْم‬
UJI PUBLIK
ْ َ
‫ُمخ هفف َح ْر ِف ِي‬
Pengertian:
Huruf mad bertemu sukun dalam huruf.

Cara Membacanya:
Dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat.

Contoh:
ٰۤ ‫ٰٔط‬ ٰۤ
‫س‬ ‫ال ٰٔر‬ ٰۤ ‫ٰٔي‬
ۚ‫س‬ ‫ٰۤق‬

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 13


Bukalah Mushaf al-Qur’an pada Juz 22 kemudian bacalah QS. Yasin: 1-10 !
No Nama Siswa Ayat yang dibaca Keterangan
1
2
3
4
5
dst
Keterangan: Sangat Lancar, Lancar, Cukup Lancar, Kurang Lancar

UJI PUBLIK
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa.
2. Dalam setiap kelompok usahakan ada sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah
dan perhatikan dengan baik QS. al-A’raf: 1-3 dan QS. as-Syu’ara’: 1-3
3. Siapkan lembar kertas, lalu diskusikan bersama dengan teman-temanmu
َ ْ ‫َْ َ ْ َُه‬
mengenai ‫مد ال ِزم مثقل ح ْر ِف ِي‬
4. Kumpulkan lembar diskusi pada waktu yang telah ditentukan.

Ayo Tadarus

1. Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, tiap kelompok ada 1-2 siswa.
2. Usahakan setiap siswa membawa sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah QS.
al-A’raf: 1-3 dan QS. as-Syu’ara’: 1-3
3. Tiap siswa membaca secara bergantian bacaan yang telah ditentukan.
4. Isilah lembar yang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
ditentukan.

14 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Analisa Bacaan

Carilah Fawatihus suwar (permulaan surat) dalam Mushaf al-Qur’an yang terdapat
contoh bacaan mad lazim mukhaffaf harfi, lalu tulis dalam tabel berikut:
No. Lafadz Bacaan Sebab Surah Ayat
1
2
3
4
5
dst

Ayo Musyafahah

Bacalah bacaan mad lazim mukhaffaf harfi dengan melihat gerakan bibir guru atau
teman yang ditunjuk oleh guru dalam QS. al-A’raf: 1-3 dan QS. as-Syu’ara’: 1-3!

No
UJI PUBLIK
Nama Siswa Ayat yang
dibaca Sangat
Fasih
Keterangan
Fasih Cukup Kurang
Fasih Fasih
1
2
3
4
5
dst

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 15


KEUTAMAAN MEMPELAJARI AL-QUR’AN

Rasulullah Saw. memberikan motivasi yang besar kepada kita untuk menjadi
muslim yang terbaik, yaitu dengan belajar dan mengajarkan al-Qur`an.
ُ ‫َ ه ُْ َ ه‬ ُ َ َ ‫ه‬ َ ُ‫َ ْ َُْ َ َ َ هُ َْ ُ َ ْ ه َه ه‬
‫ رواه‬.‫صلى َّللا َعل ْي ِه َو َسل َم قا َل خ ْي ُرك ْم َم ْن ت َعل َم الق ْرآن َو َعل َمه‬ ‫عن عثمان ر ِض ي َّللا عنه عن الن ِب ِي‬
.‫البخاري‬

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).

Mempelajari al-Qur`an adalah belajar membaca al-Qur`an dengan tajwidnya, agar dapat
membacanya secara tartil dan benar. Firman Allah Swt..:

)4 : ‫َو َر ِتّ ِل َْالق ْرانَ َت َْرتِي ً َْٰۗال (املزمل‬


“Dan bacalah al-Qur`an dengan tartil.”

Mengajarkan al-Qur`an adalah mengajari orang lain cara membaca al-Qur`an yang benar

UJI PUBLIK
berdasarkan ilmu tajwid. Namun sebelum mengajarkan kepada orang lain semestinya kita harus
belajar terlebih dahulu. Allah dan Rasul-Nya sangat menyukai seorang muslim yang pandai
membaca al-Qur`an. Rasulullah Saw.. bersabda,
َ َ ٌّ َ ْ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ ‫ه‬ ْ ْ ‫ْاملَاه ُر ب ْال ُق ْرآن َم َع ه‬
‫اق ل ُه أ ْج َر ِان‬ ‫الس َف َر ِة ال ِك َر ِام ال َب َر َر ِة َوال ِذي َي ْق َرأ ال ُق ْر َآن َو َيت َت ْع َت ُع ِف ِيه وهو علي ِه ش‬ ِ ِ ِ
)‫ (رواه مسلم عن عائشة‬.

“Orang yang pandai membaca Al-Qur`an, dia bersama para malaikat yang mulia dan patuh.
Sedangkan orang yang membaca al-Qur`an dengan terbata-bata dan berat melafalkannya, ia
mendapat dua pahala.” (Muslim: No. 1329).

Ilmu Tajwid memiliki kedudukan yang sangat tinggi karena berkaitan


langsung dengan Kitab suci yang paling mulia.

2.

Ilmu Tajwid memiliki kedudukan yang sangat tinggi karena berkaitan


16 langsung dengan Kitab suci yang paling mulia.HADITS KELAS IX
AL-QUR’AN
Dari segi praktik, perintis ilmu Ulama’ yang menyusun ilmu Tajwid :
Tajwid adalah Rasulullah Saw. I. Abu Aswad Al-Duali dan Al-Khalil bin Ahmad Al-
dengan cara talaqqi dan Farahidi (penemu titik dan tanda baca).
musyafahah (melihat gerakan bibir) II. Imam Abu Muzahim Musa bin Ubaidillah bin Yahya
dari Jibril as. Para sahabat
bin Khaqan al-Baghdadi (w. 325H) “Al-Mandzumah
langsung dari Rasulullah lalu
al-Khaqoniyyah” (Ulama yang pertama kali
mengajarkannya kepada para
membukukan ilmu Tajwid).
tabi’in, para tabi’in mengajarkannya
kepada generasi seterusnya sampai
III. Imam Makky bin Abi Thalib al-Qa’isy (w. 437H)
ke zaman kita sekarang. dalam kitab beliau “Ar-Ri’ayah”.

Dari segi praktik, perintis ilmu


Tajwid adalah Rasulullah Saw.
Ulama’ yang menyusun ilmu Tajwid :
dengan cara talaqqi dan
IV. Imam Abu Muzahim Musa bin
musyafahah (melihat gerakan bibir)
Setelah mengikuti Ubaidillah bin Yahya binberikut:
Khoqon al-
dari Jibril as.pembelajaran
Para sahabatdiatas kita dapat menyimpulkan hal-hal
Baghdadi (wafat 325H) “Al-Mandzumah
Mad Far’idari
1. langsung memiliki banyaklalu
Rasulullah bagian diantaranya adalah mad lazim. Mad lazim ada 4
Al-Khoqoniyyah”
mengajarkannya kepada para
yaitu mad lazim mukhaffaf kilmi, mutsaqqal kilmi, madbin
lazim
V. Imam Makky Abimutsaqqal harfi dan
Tholib al-Qoisy
tabi’in, para tabi’in mengajarkannya
mukhaffaf harfi. (wafat 437H) dalam kitab beliau “Ar-
kepada generasi seterusnya sampai
Ri’ayah”
ke zaman kita sekarang.
2. Mad lazim mukhaffaf kilmi adalah huruf VI. Abu Aswad
mad ad-Duali
bertemu sukun asli dalam satu

Tajwid
UJI PUBLIK
Madsegi
lazim praktik, perintis
mutsaqqal
adalah Rasulullah
Cara membacanya
ilmu
kilmi
ۤ
kalimat. Cara membacanya dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat. Contoh: َ َ‫ا ْلـن‬
3. Dari adalah huruf mad bertemu tasydid dalam satu kalimat.
Saw. 3 alif atau 6 harakat. Contoh: َ‫ط ۤا َّمة‬
dibaca panjang َّ ‫ال‬
4. Mad dengan
lazimcara talaqqi dan
mutsaqqal harfi adalah huruf mad yang bertemu sukun yang dibaca
Ulama’ yang menyusun ilmu Tajwid :
musyafahah
idgham dalam (melihat gerakan
huruf. Cara bibir)
membacanya dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat.
VII. Imam Abu Muzahim Musa bin
ۤ ۤ
‫طس َّم‬as. Para sahabat
dari Jibril
Contoh: Ubaidillah bin Yahya bin Khoqon al-
langsung dari Rasulullah lalu
5. mengajarkannya
Mad lazim mukhaffaf harfi
kepada adalah hurufBaghdadi
para
(wafatsukun
mad bertemu 325H)dalam
“Al-Mandzumah
huruf. Cara
membacanya dibaca Al-Khoqoniyyah” ۤ
panjang 3 alif atau 6 harakat. Contoh: َٰۗ ‫ق‬
tabi’in, para tabi’in mengajarkannya VIII. Imam Makky bin Abi Tholib al-Qoisy
kepada generasi seterusnya sampai (wafat 437H) dalam kitab beliau “Ar-
ke zaman kita sekarang. Ri’ayah”
IX. Abu Aswad ad-Duali

Dari segi praktik, perintis ilmu


Tajwid adalah Rasulullah Saw.
dengan cara talaqqi dan
musyafahah (melihat gerakan bibir) Ulama’ yang menyusun ilmu Tajwid :
dari Jibril as. Para sahabat X. Imam Abu Muzahim Musa bin
langsung dari Rasulullah lalu Ubaidillah bin Yahya bin Khoqon al-
mengajarkannya kepada para Baghdadi (wafat 325H) “Al-Mandzumah
tabi’in, para tabi’in mengajarkannya Al-Khoqoniyyah”
kepada generasi seterusnya sampai XI. Imam Makky bin Abi Tholib al-Qoisy
ke zaman kita sekarang. (wafat 437H) dalam kitab beliau “Ar-
Ri’ayah”
XII. Abu Aswad ad-Duali

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 17


F. UJI KOMPETENSI

Uji Sikap
UJI KOMPETENSI

a. Jurnal Observasi Sikap Spiritual dan Sosial


Uji Sikap
UJI KOMPETENSI
Nama Sekolah : ……………………………………………………….

Kelas/Semester
Uji Sikap : ……………………………………………………….
UJI KOMPETENSI
Tahun pelajaran : ……………………………………………………….
Uji Sikap
No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Sikap Tindak Lanjut

1.

2.

Dst.

b. UJI PUBLIK
Penilaian Diri
Nama : ...............................................................................................
Kelas : ...............................................................................................
No. Absen : ..............................................................................................

No Aspek Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya membaca al-Qur’an setiap hari

2 Saya membaca al-Qur’an dengan tartil


3 Saya menerapkan tajwid dalam membaca al-Qur’an

4 Saya mendengarkan dengan khusyu’ saat mendengar


bacaan al-Qur’an
5 Saya dalam keadaan berwudhu saat membawa mushaf
al-Qur’an
6 Saya menempatkan mushaf al-Qur’an di tempat yang baik

7 Saya memiliki jadwal rutin dalam membaca al-Qur’an


8 Saya melaksanakan shalat pada waktunya
9 Saya datang dan pulang pada waktunya

10 Saya mengumpulkan tugas pada waktu yang telah


ditentukan

18 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-
kadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai keadaan kalian yang sebenarnya.

Uji Pengetahuan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang benar!


Uji Pengetahuan
1) Jelaskan pengertian hukum bacaan mad lazim mutsaqqal kilmi dan bagaimana
cara membacanya?
Uji2)
Pengetahuan
Tuliskan dua contoh bacaan mad lazim mukhaffaf kilmi!
3) Sebutkanlah ciri-ciri yang dimiliki oleh mad lazim mukhaffaf harfi dan
jelaskan bagaimana cara membacanya!
Uji Pengetahuan
4) Jelaskan pengertian mad lazim mutsaqqal harfi dan sebutkan ciri-cirinya!
5) Cermati lafadz-lafadz berikut, analisis dan kelompokkan sesuai dengan hukum
bacaan mad lazim yang telah kalian pelajari!
ۤ ‫ۤال ۤ ّم‬
َۚ‫ص‬ َ َ‫ ْلـن‬, َ‫ص ۤا َّخةَۖ ق ْل َۤءالذَّك ََري ِْن‬
‫َوقَدَْك ْنت َْم‬ َّ ‫فَ ِاذَاَ َج ۤا َءتَِال‬

Uji Ketrampilan

UJI PUBLIK
1. Praktek
Uji Ketrampilan
(a) Materi
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil!
Uji Ketrampilan
No Ayat Skor
maksimal
1 QS. Yunus: 50-52 dan 90 4
Uji Ketrampilan
2 QS. al-An’am: 143-144 4
3 َۚ‫ۤال ۤ ّم‬ 4

َ َ

4 4

Jumlah skor maksimal 12

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 19


(b) Rubrik Penilaian:
No Rubrik Penilaian Skor
1 Jika peserta didik dapat membaca dengan tartil 4
Jika peserta didik dapat membaca dengan cukup tartil 3
Jika peserta didik dapat membaca kurang tartil 2
Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan tartil 1
Jumlah skor
(c) Pedoman Penskoran:

Skor = Jumlah skor perolehan


X 100
Jumlah skor maksimal

2. Karya
Siswa menuliskan, menghimpun, dan mengelompokkan fawatihus suwar ke
dalam tabel berikut:
No Fawatihus Mad lazim Mad lazim Juz Surah Ayat
suwar mutsaqqal mukhaffaf
harfi harfi

UJI PUBLIK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

20 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


REFLEKSI

REFLEKSI

REFLEKSI

REFLEKSI

Ishfah7.wordpress.com

Akhirnya aku paham dengan mempelajari dan menerapkan ilmu tajwid akan
menjadikan:
(1) Terbiasa membaca al-Qur’an dengan benar dan tartil

UJI PUBLIK
(2) Membentuk kedisiplinan sikap
(3) Memuliakan al-Qur’an dengan menerapkan adab-adabnya
(4) Membangun akhlak al-karimah
(5) Terhindar dari kesalahan baca dan makna al-Qur’an
(6) Membentuk sikap cermat dan hati-hati
(7) Sebagai salah satu upaya menjaga kemurnian al-Qur’an
(8) Memudahkan dalam membaca al-Qur’an
(9) Sebagai suatu bentuk ibadah yang akan menjadi penolong di dunia dan
akhirat


Akhirnya aku paham dengan mempelajari dan menerapkan ilmu tajwid akan
menjadikan:
(10) Terbiasa membaca al-Qur’an dengan benar dan tartil
(11) Membentuk kedisiplinan sikap
(12) Memuliakan al-Qur’an dengan menerapkan adab-adabnya
(13) Membangun akhlakul karimah
(14) Terhindar dari kesalahan baca dan makna al-Qur’an
(15) Membentuk sikap cermat dan hati-hati
AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 21
(16) Sebagai salah satu upaya menjaga kemurnian al-Qur’an
UJI PUBLIK
MERAIH BERKAH DENGAN SIKAP JUJUR
DALAM MUAMALAH

22 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Kompetensi Inti (KI)
KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI. 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

UJI PUBLIK
Kompetensi Dasar (KD) Dan Indikator

Kompetensi Dasar (KD) Indikator


1.2 Menerima kebenaran isi 1.2.1 Meyakini kebenaran isi al-Qur’an tentang
al-Qur’an tentang jujur perintah bersikap jujur
1.2.2 Mengikuti kebenaran isi al-Qur’an tentang
perintah jujur

2.2 Mengamalkan sikap jujur 2.2.1 Menampilkan perilaku jujur dalam kehidupan
dalam kehidupan sehari- sehari-hari
hari 2.2.2 Membiasakan bersikap jujur dalam kehidupan
sehari-hari
2.2.3 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 23


3.2 Memahami isi kandungan 3.2.1 Membaca QS. Al-Muthaffifin (83): 1-17, QS.
QS. Al-Muthaffifin (83): Al-An’am (6): 152 dengan tartil.
1-17, QS. Al-An’am (6): 3.2.2 Mengartikan QS. Al-Muthaffifin (83): 1-17,
152 tentang jujur dalam QS. Al-An’am (6): 152 dengan benar
muamalah. 3.2.3 Menganalisis isi kandungan QS. Al-
Muthaffifin (83): 1-17, QS. Al-An’am (6): 152
tentang jujur dalam muamalah
3.2.4 Menyimpulkan isi kandungan QS. Al-
Muthaffifin (83): 1-17, QS. Al-An’am (6): 152
3.2.5 Menghubungkan isi kandungan QS. Al-
Muthaffifin (83): 1-17, QS. Al-An’am (6): 152
tentang jujur dalam muamalah dengan
fenomena sosial.

4.2.1 Mendemonstrasikan 4.2.1.1 Menunjukkan hafalan QS. Al-Muthaffifin (83):


hafalan QS. Al- 1-17, QS. Al-An’am (6): 152
Muthaffifin (83): 1-17, 4.2.1.2 Menunjukkan hafalan arti dari QS. Al-
QS. Al-An’am (6): 152 Muthaffifin (83): 1-17, QS. Al-An’am (6): 152
4.2.2 Mengomunikasikan 4.2.1.3 Mendengarkan hafalan QS. Al-Muthaffifin
keterkaitan hasil analisis (83): 1-17, QS. Al-An’am (6): 152
dampak positif jujur 4.2.2.1 Merumuskan hasil analisis dampak positif
dalam muamalah sesuai jujur dalam muamalah pada QS. Al-
pemahaman QS. Al- Muthaffifin (83): 1-17, QS. Al-An’am (6): 152

UJI PUBLIK
Muthaffifin (83): 1-17,
QS. Al-An’am (6): 152
dengan fenomena sosial.
dalam fenomena sosial.
4.2.2.2 Menerapkan hasil analisis dampak positif jujur
dalam muamalah pada QS. Al-Muthaffifin
(83): 1-17, QS. Al-An’am (6): 152 dalam
fenomena sosial.
4.2.2.3 Membangun sifat jujur dalam muamalah sesuai
dengan pemahaman QS. Al-Muthaffifin (83):
1-17, QS. Al-An’am (6): 152 dalam kehidupan
sosial.

24 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


PETA KOMPETESI Meyakini kebenaran isi al-Qur’an
tentang perintah jujur

Sikap Spiritual Meyakini kebenaran isi al-Qur’an


Mengikuti kebenaran
tentang perintahisijujur
al-Qur’an
tentang perintah jujur
SIKAP Sikap Spiritual
JUJUR Meyakini kebenaran isi al-Qur’an
Menampilkan sikap jujur
tentang perintah jujur
Mengikuti kebenaran isi al-Qur’an
Sikap Sosial
tentang perintah
Membiasakan sikapjujur
jujur
Sikap Spiritual
Meyakini kebenaran
Menampilkan isi al-Qur’an
sikap jujur
tentang perintah
Menunjukkan sikap jujurjujur
SIKAP Sikap Sosial
JUJUR Membiasakan
Mengikuti kebenaran sikap jujur
isi al-Qur’an
Sikap Spiritual
Menampilkan sikap jujur
Bacaantentang perintah
QS. Al-Muthaffifin jujur (83): 1-
Menunjukkan sikap jujur
Sikap Sosial 17 dan QS. Al-An’am (6): 152
Membiasakan sikap jujur
Menampilkan sikap jujur
SIKAP Terjemah
Mengikuti QS. Al-Muthaffifin
kebenaran (83): 1-
isi al-Qur’an
17 Menunjukkan
dan QS. sikap(6):
Al-An’am jujur152
JUJUR Sikap Sosial Bacaantentang
QS. Al-Muthaffifin
perintah jujur(83): 1-
Membiasakan sikap jujur
17 dan QS. Al-An’am (6): 152
Pengetahuan Analisa kandungan QS. Al-
Muthaffifin
QS.(83):
Menunjukkan
Terjemah 1-17 danjujur
sikap
Al-Muthaffifin QS. Al-1-
(83):

1.
SIKAP
JUJUR
Literacy
UJI PUBLIK
Pengetahuan
17 danQS.
Bacaan

Muthaffifin
Analisa
Terjemah
An’am
17Intisari
dan QS.

QS.
(6):

kandungan
152
Al-An’am (6):(83):
QS.Al-Muthaffifin
Al-An’amQS.
(83): 1-17 dan
kandungan QS.QS.
Al-Muthaffifin
152 1-
(6):Al-
152
Al- Al-
(83): 1-
MuthaffifinAn’am
(83): (6):
1-17152
dan QS. Al-
2. Communication 17 dan QS. Al-An’am (6): 152
Pengetahuan Bacaan QS. Al-Muthaffifin
An’am (6): 152 (83): 1-
3. Collaboration 17 dan QS. Al-An’am
Menghubungkan (6):Al-
isi QS. 152
4. Critical Thinking Muthaffifin (83): 1-17 dan QS. Al-
5. Character An’am (6):
Terjemah QS.152
Al-Muthaffifin
dengan fenomena (83): 1-
Pengetahuan Analisa kandungan QS. Al-
6. Social Skill Simpulan kandungan
17 dan QS. Al-An’am
sosial (6): Al-
QS. 152
Muthaffifin
Muthaffifin (83): 1-17 dan QS.
(83): 1-17 dan QS. Al-
Al-
An’am
An’am (6):
(6): 152
152
Menunjukkan hafalan QS. Al-
7. Literacy Menghubungkan isi QS.
Muthaffifin (83): 1-17, QS.Al-Al-
8. Communication Muthaffifin
An’am (83):
(6): 1521-17
dan dan QS. Al-
artinya
9. Collaboration Analisa
An’am (6): kandungan
152 denganQS. Al-
fenomena
Ketrampilan Muthaffifin (83): 1-17 dan QS. Al-
sosial
10. Critical Mendengarkan hafalanQS. QS.Al-
Al-
Simpulan (6):
kandungan
An’am 152
Thinking Muthaffifin
Menunjukkan
Muthaffifin (83):
(83): 1-17,
hafalan
1-17 dan QS.
QS.
QS. Al-
Al-Al-
11. Character An’am
Muthaffifin(6):
An’am 152 dan
(6):
(83): artinya
152 QS. Al-
1-17,
12. Social Skill Ketrampilan Menghubungkan
An’am (6): 152 dan isi QS. Al-
artinya
Merumuskan sikap jujur dalam
Muthaffifin (83): 1-17 dan QS. Al-
An’am (6): 152
Mendengarkanmuamalah
dengan
hafalanfenomena
QS. Al-
13. Literacy Ketrampilan Muthaffifin sosial
(83): 1-17, QS.
QS. Al-
Al-
Menunjukkan
Menerapkan hafalan
sikap jujur dalam
14. Communic An’am
Simpulan (6): 152 dan
kandungan
Muthaffifinmuamalah artinya
QS.
(83): 1-17, QS. Al-Al-
ation Muthaffifin
Merumuskan
An’am (6):(83):
1521-17
sikapdan dan
jujur QS. Al-
dalam
artinya
MembangunAn’am (6):
muamalah
Menghubungkan 152
sikap isi QS.dalam
jujur Al-
15. Collaborat Ketrampilan
Muthaffifin
Mendengarkan(83): 1-17
hafalan
muamalah dan QS.
QS. Al-
Al-
ion Menerapkan sikap jujur dalam
An’am (6): 152
Muthaffifin dengan
(83): 1-17,fenomena
QS. Al-
Al-
16. Critical Menunjukkan hafalan
muamalah QS.
An’am
Merumuskan (6): 152
sosial
sikapdan artinya
jujur
Muthaffifin (83): 1-17, QS. Al-dalam
Thinking muamalah
An’am (6):
Membangun 152 dan
sikap jujur
artinya
dalam
17.
AL-QUR’AN HADITS KELAS IX
Character muamalah 25
18. Social Skill Menerapkan sikap jujur
Mendengarkan hafalan QS. Al- dalam
PRA WACANA

PENTINGKAH SIKAP JUJUR?


PRA WACANA
Jujur adalah salah satu sifat yang melekat pada diri para Nabi dan Rasul, yaitu Shidiq. Jujur
berarti mengakui, berkata atau memberikan
PRA suatu
WACANAinformasi yang sesuai dengan kenyataan dan
kebenaran, tanpa ditambah atau dikurangi.

Mengapa memiliki sifat jujur sangat penting? karena jujur merupakan pondasi sebuah
PRA WACANA
kepercayaan. Sekali kita melakukan kejujuran maka orang akan percaya pada kita, sebaliknya jika
kita melakukan kecurangan sangat sulit bagi kita mendapat kepercayaan dari orang lain.

Sebelum diutus menjadi Nabi dan Rasul, Muhammad Saw. telah mendapat kepercayaan
dari para pemuka Quraisy yang berbeda keyakinan, status sosial dan kekayaan. Beliau dipercaya
melakukan suatu hal yang besar dan mulia bagi suku Quraisy saat itu, yaitu memimpin peletakan
Hajar Aswad yang sangat dimuliakan. Mengapa demikian? Karena beliau selalu berkata dan
berbuat benar, tidak pernah sekalipun dusta dari mulai kecil. Sabda Nabi Saw.:

,‫الص ْد ِق‬ ْ ُ ََْ َ ‫َه ُ ََْ َ َ ه‬ ُ ْ ُ َ ‫ َق‬: ‫ال‬ َ ‫هللا َع ْن ُه َق‬ ُ ‫َع ْن َع ْبد هللا بن َم ْس ُع ْود َرض َي‬
ِ ‫ال َرسول‬
ِ ‫ عليكم ِب‬: ‫هللا صلى هللا علي ِه وسلم‬ ِ ِ ِ ِ
ْ َ ْ ْ َ ‫َ ه‬
….‫ َو ِإ هن ال ِب هر َي ْه ِد ْي ِإلى ال َج هن ِة‬، ‫الص ْد َق َي ْه ِد ْي ِإلى ال ِب ِر‬
UJI PUBLIK
“Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Ra., ia berkata: “Rasûlullâh Saw.. bersabda, ‘Hendaklah kalian
ِ ‫ف ِإن‬

selalu jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan ke
Surga.” (HR. Bukhari).

Perintah jujur ini juga dinyatakan dalm QS. Al-Ahzab: 70 sebagai berikut:

َ ‫ي ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا ه‬


َ ‫ّٰللا َوقُ ْولُ ْوا قَ ْو اًل‬
‫س ِد ْيداا‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan
yang benar”

Di usia yang masih belia, Nabi Saw. telah memiliki pengalaman dalam berdagang. Jiwa
usahawan ini terasah hingga beliau dewasa dan menikah dengan Khadijah Ra. Beliau termasuk
usahawan yang sukses, salah satu faktor utamanya adalah pribadi beliau yang jujur dalam
berinteraksi sosial (muamalah), termasuk kejujuran dalam berdagang. Hal ini sangat berlawanan
dengan tradisi Bangsa Arab saat itu, dimana kebohongan sudah mentradisi, terutama dalam hal
berdagang.

Pada kesempatan ini kita akan menyelami kandungan QS. Al-Muthaffifin: 1-17 dan QS. Al-
An’am: 152 tentang akhlak/ etika bermuamalah.

26 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


C. KHAZANAH KEILMUAN

1) QS. AL-MUTHAFFIFIN (83): 1-17

QS. AL-MUTHAFFIFIN (83): 1-17 َ‫ن‬ َ ‫َويْلَ ِلّ ْلم‬


ََ ‫ط ِفّ ِف ْي‬
1.Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!
ََ ۖ ‫اسَ َي ْست َْوف ْو‬
َ‫ن‬ ِ َّ‫الَّ ِذيْنَ َاِذَاَا ْكت َال ْواَ َعلَىَالن‬
QS. AL-MUTHAFFIFIN (83): 1-17
2.(Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dicukupkan,
QS. AL-MUTHAFFIFIN (83): 1-17
َ ََ‫َوزَ ن ْوه ْمَي ْخسِر ْو ٰۗن‬
َّ ‫َواِذَاَكَال ْوه ْمَا َ ْو‬
3.dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka
mengurangi.
ۤ
ََ ‫ا َ ََلَ َيظنَاول ِٕى َكَاَنَّه ْمَ َّمبْعَ ْوث ْو‬
َ‫ن‬
4.Tidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
َ ‫ِليَ ْو ٍمَ َع ِظي ٍَْم‬
5. pada suatu hari yang besar,
َ ََ‫َالعلَ ِمي ْٰۗن‬
ْ ِ ّ‫ي َّْو َمَيَق ْومَالنَّاسَ ِل َرب‬

UJI PUBLIK
6.(yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam.
ٍَ ٰۗ ‫ارَلَ ِف ْيَ ِس ِ ّج ْي‬
َ‫ن‬ ْ ‫ب‬
ِ ‫َالف َّج‬ ٓ َّ ‫ك‬
َ ‫َالَا َِّنَ ِكت‬
7. Sekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-
benar tersimpan dalam Sijjin.
َٰۗ ‫ىكَ َماَ ِس ِ ّجي‬
َ ‫ْن‬ َ ‫َو َمآَاَدْر‬
8. Dan tahukah engkau apakah Sijjin itu?
َ ‫ِكتبَ َّم ْرقَ ْو َٰۗم‬
9. (Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal).
ََ ْ‫َويْلَي َّْو َم ِٕىذٍَ ِلّ ْلم َك ِذّبِي‬
َ‫ن‬
10. Celakalah pada hari itu, bagi orang-orang yang mendustakan!
َ‫الَّ ِذيْنَ َي َكذِّب ْونَ َبِيَ ْو ِمَال ِدّي ٰۗ ِْن‬
11.(yaitu) orang-orang yang mendustakannya (hari pembalasan).
َ ُ ‫ه‬ َ
‫َو َما ُيك ِذ ُب ِب ٖ ٖٓه ِاال ك ُّل ُم ْع َت ٍد ا ِث ْي ٍ ٍۙم‬
12. Dan tidak ada yang mendustakannya (hari pembalasan) kecuali setiap orang
yang melampaui batas dan berdosa,
َ ‫َو َماَي َكذِّبَ ِب ٓهَا ََِّلَكلَم ْعتَدٍَاَثِي ٍَْم‬

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 27


13. yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, “Itu adalah
dongeng orang-orang dahulu.”
ََ ٰۗ ‫َاَلَ َّو ِل ْي‬
َ‫ن‬ ْ ‫اطيْر‬
ِ ‫اِذَاَتتْلىَ َعلَ ْي ِهَايتنَاَقَا َلَا َ َس‬
14. Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati
mereka.
ََ َ َ‫ك ََّالَبَ ْلَ َۜران‬
ََ ‫علىَقل ْو ِب ِه ْمَ َّماَكَان ْواَيَ ْكسِب ْو‬
َ‫ن‬
15. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang
dari (melihat) Tuhannya.
ََ ٰۗ ‫َربِّ ِه ْمَيَ ْو َم ِٕىذٍَلَّ َمحْج ْوب ْو‬
َ‫ن‬ ٓ َّ ‫ك‬
َّ ‫َالَاِنَّه ْمَ َع ْن‬
16. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.
ْ ‫صال‬
َ ‫واَال َج ِحي َِْٰۗم‬ َ َ‫ث َّمَاِنَّه ْمَل‬
17. Kemudian, dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulu kamu
dustakan.”

Arti Mufradat
ٍۙ َ ْ ُ ْ َ
Bagi orang-orang yang ‫ِلل ُمك ِذ ِب ْي َن‬ jika mereka menerima ‫ِاذا اك َتال ْوا‬

UJI PUBLIK Arti Mufradat


mendustakan takaran
Orang yang melampaui ‫ُم ْع َت ٍد‬ mereka minta dipenuhi ‫َي ْس َت ْو ُف ْو َن‬
batas
Arti Mufradat
َ ْ
Bergelimang dosa ‫ا ِث ْي ٍ ٍۙم‬ mereka mengurangi ‫ُيخ ِس ُر ْو َن‬
َ ْ Mufradat
ْ ‫َا َس‬ ٍۙ ُ
Dongeng orang-orang َ ‫اال هول ْي‬
‫ن‬Arti ِ ‫اطي ُر‬ ِ mereka akan ‫هم ْب ُع ْوث ْو َن‬
dahulu dibangkitkan
ُ
Benar-benar terhalang ‫ه‬
‫ َّل ْح ُج ْو ُب ْو َن‬
yang berisi catatan amal ‫هم ْرق ْو ٌم‬

Kandungan QS. Al-Muthaffifin: 1-17

Tema pokok surat ini adalah ancaman bagi mereka yang suka menipu dan
Kandungan QS. Al-Muthaffifin: 1-17
mengambil hak orang lain, serta ancaman bagi orang-orang kafir yang suka mengejek
dan menghina orang-orang beriman.
Ayat 1-6: AllahKandungan
memulai surat QS.dengan ancaman bagi
Al-Muthaffifin: 1-17orang–orang yang curang
dalam timbangan dengan kalimat “wail” artinya celakalah, isyarat bahwa mereka
akan mendapatkan azab yang pedih, yaitu orang-orang yang jika menerima takaran
Kandungan QS. Al-Muthaffifin: 1-17

28 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


mereka minta ditambah tetapi jika mereka menimbang atau menakar mereka
mengurangi. Merekalah orang-orang yang curang dalam jual beli, mereka tidak
beriman dengan adanya hari kiamat, hari kebangkitan, hari yang sangat dahsyat, hari
pertanggungjawaban atas apa yang diperbuat.
Mengurangi takaran atau timbangan meskipun sedikit tetapi diulang-ulang
merupakan perbuatan yang sangat dimurkai Allah. Hal ini biasanya dilakukan dengan
memainkan timbangan, ukuran atau harga. Jika hal tersebut dilakukan dalam jumlah
besar, memakan harta dan hak orang lain dengan korupsi atau hanya menikmati gaji
tanpa bekerja maksimal, tentu lebih dimurkai dan dibenci Allah Swt..
Ayat 7-17: Allah menjelaskan bahwa catatan perbuatan orang-orang durhaka
terdapat dalam daftar keburukan dan di simpan dalam buku khusus bernama “sijjin”
(kumpulan buku-buku para syetan dan orang-orang kafir). Mereka itulah yang
mendustakan para rasul dan risalahnya. Sifat-sifat mereka ada tiga: a). Mu’tad
(melampaui batas dan melanggar hukum-hukum Allah). b). Atsim (bergelimang dosa
dengan mengonsumsi barang haram, berbicara bohong, mengkhianati amanah, dan
lain sebagainya. c). Jika dibacakan al-Qur’an, mereka mengatakan bahwa itu hanya

UJI PUBLIK
dongeng orang-orang terdahulu, bukan wahyu Allah SWT..
Selanjutnya Allah menjelaskan mengapa mereka mengejek al-Qur’an, antara
lain karena banyaknya dosa yang menutup hati mereka sehingga mereka tidak mau
menerima kebenaran dan kebaikan. Oleh sebab itu mereka jauh dari rahmat Allah
sehingga kelak dilemparkan ke dalam api neraka yang paling bawah, dan dikatakan
kepada mereka, “inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan“.

Bukalah Mushaf al-Qur’an lalu bacalah dengan tartil QS. Al-Muthaffifin: 1-17!
No Nama Siswa Ayat Tartil Cukup Kurang
1
2
3
4
5
dst

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 29


1) Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, bagi tugas masing-masing ada
yang menjadi ketua, sekretaris dan juru bicara (presenter)
2) Diskusikan hal-hal yang berkaitan dengan kandungan QS. Al-Muthaffifin:
Apakah arti sebenarnya al-Muthaffifin?, siapakah yang disebut al-Muthaffifin?,
Jika ditarik pada masa sekarang golongan manakah yang masuk dalam kategori
al-Muthaffifin? Identifikasilah perilaku orang-orang sekarang yang termasuk
kategori Mu’tad dan Atsim berdasarkan pembacaan kalian atas kandungan QS.
al-Muthaffifin diatas! Bagaimana usaha kalian agar terhindar dari orang-orang
yang memiliki sifat Mu’tad dan Atsim?
3) Tuliskan hasil diskusi di lembar yang telah disediakan dan kumpulkan!

Ayo Tadarus

UJI PUBLIK
No Nama Siswa Ayat Tartil Cukup Kurang
Ayo Tadarus
1
2
Ayo Tadarus
3
4
Ayo Tadarus
5
dst

Analisa Kandungan Ayat

Isilah tabel berikut jelaskan secara lengkap berdasarkan pemahaman kalian atas
Analisa Kandungan Ayat
bacaan QS. Al-Muthaffifin: 1-17 dan kandungannya!
No Istilah Analisa KandunganPenjelasan
Ayat
1 ‫َو ْي ٌل‬
ٍۙ َ ْ Analisa Kandungan Ayat
2 ‫ِلل ُمط ِف ِف ْي َن‬
3 ‫ِل َي ْو ٍم َع ِظ ْي ٍ ٍۙم‬
ْ
4 ‫ال ُف هج ِار‬

30 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


5 ‫ِس ِج ْي ٍن‬
ُ
6 ‫ِك ٰٔت ٌب هم ْرق ْو ٌم‬
ٍۙ َ ْ
7 ‫ِلل ُمك ِذ ِب ْي َن‬
َ
8 ‫ُم ْع َت ٍد ا ِث ْي ٍ ٍۙم‬
ُ ُ ٰٔ
9 ‫َر َان َعلى قل ْو ِب ِه ْم‬
ْ
10 ‫ال َج ِح ْي ِم‬

Aksi Tindak Lanjut

Aksi Tindak
Analisislah perilaku orang-orang Lanjut
yang diancam oleh Allah dalam QS. Al-
Muthaffifin: 1-17 lalu jelaskan bagaimana cara kita menghindari perilaku-perilaku
tersebut! Seperti contoh berikut ini:
Aksi Tindak Lanjut
Perilaku Cara Menghindari

UJI PUBLIK
Dusta Membiasakan berkata dan berbuat sesuai dengan kenyataan serta
Aksi Tindak Lanjut
kebenaran tanpa ditambah-tambah atau dikurangi.

2) QS. AL-AN’AM (6): 152

ِۚ ‫َو ْال ِمَْيزَ انَ َبِ ْال ِقس‬


َ‫ْط َََل َنك َِلّف َنَ ْف ًساَا ََِّل َو ْسعَ َه ۚا‬ ْ AL-AN’AM
‫واَال َك ْي‬
َ ‫ َل‬QS. ‫(ىَيَبْل َغ َاَشد َّٗهَ َۚوا َ ْوف‬6): ّٰ ‫َسن َ َحت‬152‫ي َا َ ْح‬ ْ ‫َو ََل َت َ ْق َرب ْواَ َما َل‬
َ ‫َاليَتِي ِْم َا ََِّل َبِالَّتِ ْي َ ِه‬
َ‫ن‬ ََ ‫صىك ْمَبِهَلَعَلَّك ْمَتَذَ َّكر ْو‬ ّٰ ‫َو‬ َ ‫َِّللاَا َ ْوف ْو ٰۗاَذ ِلك ْم‬
َِّٰ ‫َوبِعَ ْهد‬ َ ‫اَولَ ْوَ َكانَ َذَاَق ْرب ۚى‬ َ ‫َواِذَاَق ْلت ْمَفَا ْعدِل ْو‬
“Dan janganlah kamu mendekatiQS.
harta anak yatim,(6):
AL-AN’AM kecuali
152 dengan cara yang lebih
bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan
timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut
QS. AL-AN’AM (6): 152
kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 31


kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu
agar kamu ingat.”

Arti Mufradat

َْ ُ َ َ َ
Dan sempurnakanlah ‫َوا ْوفوا الك ْي َل‬ Dan janganlah kamu ‫َوال ت ْق َ ُرب ْوا‬
takaran Arti Mufradat
mendekati
ْ ْ َ َ
dan timbangan ‫َو ِامل ْي َز َان‬ harta anak yatim ‫ال ال َي ِت ْي ِم‬ ‫م‬
ۚ ْ ْ Artiyang Mufradat
َ
dengan adil ‫ِبال ِقس ِط‬ lebih bermanfaat ‫ا ْح َس ُن‬
ُ ْ Arti
َ Mufradat ُ َ ُ
bicaralah sejujurnya ‫اع ِدل ْوا‬ ‫ ف‬sampai dia mencapai (usia) ۚ ‫َي ْبل َغ اش هد ٗه‬
dewasa

Kandungan QS. Al-An’am: 152

Ayat diatas diawali dengan larangan mendekati harta anak yatim, seperti
Kandungan QS. Al-An’am: 152
mengambil hartanya dengan alasan yang dibuat-buat, kecuali dengan cara yang lebih

UJI PUBLIK
bermanfaat dan lebih menguntungkan, seperti menginvestasikannya agar berkembang,
Kandungan QS. Al-An’am: 152
atau menjaga agar keutuhannya terjamin, termasuk juga membayar zakatnya jika telah
mencapai satu nisab, sampai dia mencapai usia dewasa; mampu mengelola hartanya.
Kandungan
Ayat ini memerintahkan QS.kita
kepada Al-An’am: 152
untuk menyempurnakan takaran dan
timbangan secara adil. Tidak boleh merekayasa untuk mengurangi takaran atau
timbangan dalam bentuk apa pun. Namun demikian, karena untuk tepat 100 % dalam
menimbang adalah sesuatu yang sulit, maka dibuat kesepakatan antara penjual dan
pembeli, berupa kerelaan agar jangan sampai menyulitkan keduanya.
Penjual tidak diharuskan untuk menambahkan barang yang dijual, melebihi dari
kewajibannya, pembeli juga merelakan jika ada sedikit kekurangan dalam timbangan
karena tidak sengaja. Ayat ini menunjukkan bahwa agama Islam tidak ingin
memberatkan pemeluknya.
Penjelasan berikutnya adalah perintah untuk berbicara dengan jujur, seperti pada
saat bersaksi atau memutuskan hukum terhadap seseorang. Sebab, kejujuran dan
keadilan adalah inti persoalan hukum. Kejujuran dan keadilan harus tetap dapat
ditegakkan sekalipun yang akan menerima akibat dari hukuman tersebut adalah
kerabatnya sendiri. Keadilan hukum dan kebenaran di atas segalanya, jangan sampai

32 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


keadilan hukum terpengaruh oleh rasa kasih sayang terhadap keluarga. Semua itu
bertujuan agar masyarakat bisa hidup damai, tenang, dan tenteram.
Ayat ini diakhiri dengan perintah untuk memenuhi janji kepada Allah, yaitu
mematuhi ketentuan yang digariskan oleh-Nya, baik dalam ibadah, muamalah, maupun
lainnya. Memenuhi janji ini akan mendatangkan kebaikan bagi manusia, yaitu agar kita
melakukan apa yang diperintahkan dan menghindari segala larangan, dan juga agar kita
saling mengingatkan.

Bukalah Mushaf al-Qur’an lalu bacalah dengan tartil QS. Al-An’am (6): 152!
No Nama Siswa Tartil Lancar
Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang
1
2
3
4
5
dst
UJI PUBLIK
Keterangan:
Baik : kesalahan ≤ 3; Cukup : kesalahan ≤ 6; Kurang : kesalahan > 6

1) Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, lalu bagilah tugas masing-
masing ada yang menjadi ketua, sekretaris dan juru bicara (presenter)!
2) Diskusikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan isi kandungan QS. An’am
(6): 152 seperti: bagaimanakah bentuk larangan mendekati harta anak yatim?,
bagaimanakah penerapan perintah untuk menyempurnakan timbangan dan
takaran?, seperti apakah perintah berkata jujur?, bagaimanakah implementasi
memenuhi janji kepada Allah?

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 33


Ayo Tadarus
2.
No Nama SiswaAyo Tadarus
Tartil Cukup Kurang Keterangan

1 3.
Ayo Tadarus
2
4.
3 Ayo Tadarus
dst

Analisa Kandungan Ayat


2.
Analisa Kandungan Ayat
Isilah tabel berikut jelaskan secara lengkap berdasarkan pemahaman kalian atas
3. dan kandungannya!
bacaan QS. An’am (6): 152
Analisa Kandungan Ayat
No Ajaran dalam ayat Penjelasan
4.
1 Larangan mendekati harta
Analisa Kandungan Ayat
anak yatim
2 Yang lebih berguna
3
4
UJI PUBLIK
Sampai mencapai usia dewasa
Menyempurnakan takaran dan
timbangan
5 Merekayasa takaran dan
timbangan
6 Kerelaan kedua belah pihak
7 Berbicara dan berlaku jujur
8 Manfaat jujur
9 Memenuhi janji kepada Allah
10 Kebaikan kepada manusia

34 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Aksi Tindak Lanjut

Analisalah perintah Allah dalam QS. Al-An’am (6): 152 lalu jelaskan bagaimana cara
Aksikita
Tindak Lanjut atau menghindari perilaku-perilaku tersebut, seperti contoh berikut!
membiasakan
Perilaku Cara Membiasakan atau Menghindari
Jujur Membiasakan berkata dan berbuat sesuai dengan kenyataan serta kebenaran
Aksi Tindak Lanjut
tanpa ditambah-tambah atau dikurangi.

Aksi Tindak Lanjut

UJI PUBLIK KONSEP JUJUR DALAM MUAMALAH

Secara Bahasa: shidiq (benar)


Jujur
KONSEP : kesesuaian
JUJUR DALAMdan kebenaran
MUAMALAH dari perkataan dan
perbuatan yang sesuai dengan kenyataan.
JUJUR Muamalah: hubungan manusia dengan manusia yang diatur
DALAM
MUAMALAH oleh Syari’at
KONSEP JUJUR DALAM Islam dalam interaksi sosial, seperti
MUAMALAH
ekonomi, sosial, politik.
3.
JUJUR
DALAM Secara Bahasa: shidiq (benar)
Jujur dalam bermuamalah: KONSEP JUJUR DALAM Indikator Jujur:
MUAMALAH
MUAMALAH
Jujur : kesesuaian dan kebenaran dari perkataan dan
Sikap
4. yang mencerminkan kepribadian 1. Berkata yang benar meski orang lain
perbuatantidak
yangsetuju
sesuai dengan kenyataan.
seorang
JUJUR
muslim sejati, antara lain: tidak
DALAM
pernah Muamalah:dan
menipu, memalsukan, 2. Sesuai
hubungan manusia antara pikiran,
dengan perkataan
manusia dan
yang diatur
MUAMALAH
berkhianat kepada siapapun termasuk perbuatan
oleh Syari’at Islam dalam interaksi sosial, seperti
kepada
5. non Muslim. Dalam melakukan 3. Memberikan kesaksian dengan adil
ekonomi, sosial, politik.
jual beli tidak melakukan kecurangan 4. Mempercayai dan membenarkan ajaran
JUJUR
dengan mengurangi atau menambah Allah dan Rasulnya
DALAM
takaran dan timbangan Secara Bahasa: shidiq 5. Taat kepada perintah dan larangan Allah
(benar)
MUAMALAH
6. Menepati janji
Jujur : kesesuaian dan kebenaran dari perkataan dan
7. Amanah
perbuatan yang sesuai dengan kenyataan.
Jujur dalam bermuamalah:
Muamalah: hubungan manusia dengan manusia yang diatur
AL-QUR’AN HADITS KELAS IX
Sikap yang mencerminkan kepribadian
35
Indikator Jujur:
oleh Syari’at Islam dalam interaksi sosial, seperti
AKHLAK/ ETIKA BERMUAMALAH

 Hindari egois, sombong dan serakah


 Hargai dan hormati hak dan kebebasan orang lain
 Bekerjasama saat susah dan senang.
 Patuhi peraturan dalam setiap perjanjian.
 Membeli secara sopan dan seperlunya
 Tidak menipu atau berbohong.
 Pahami setiap transaksi yag dilakukan
 Hindari transaksi yang tidak sesuai syari’at Islam.
 Memberi toleransi bagi yang kesulitan membayar utang.

UJI PUBLIK
 Jangan menunda-nunda membayar hutang jika mampu.
 Tidak menjual barang yang dilarang.
 Pakailah alat ukur/ timbangan yang benar.
 Jauhi riba
َ‫ْر َمنَّك ْم َ َشنَاَن َقَ ْو ٍم َ َعلٓىَا َ ََّل َت َ ْعدِل ْواَٰۗاِ ْعدِل ْو ٰۗا َه َو َا ََْق َرب َ ِللت َّ ْقو ۖى‬ َ َ ‫َو‬
َِ ‫َل َيَج‬ َِۖ ‫َّلِل َش َهدَ ۤا َء َ ِب ْال ِقس‬
َ ‫ْط‬ ِ ّٰ ِ َ‫يٓاَي َهاَالَّ ِذيْنَ َا َمن ْواَك ْون ْواَقَ َّو ِاميْن‬
 Tidak membeli/menjual barang curian.
َ‫ن‬ ََ ‫َّللاَ َخبِي ٌْۢرَ ِب َماَت َ ْع َمل ْو‬ َ ّٰ ‫َواتَّق‬
َ ّٰ ‫واَّللاَٰۗا َِّن‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah,
(ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum
 Hindari egois, sombong dan serakah
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat
 Hargai dan hormati hak dan kebebasan orang lain
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang
 Bekerjasama
kamu kerjakan.” saat
(QS. al-Maidah (5):susah
8) dan senang.
 Patuhi peraturan dalam setiap perjanjian.
 Membeli secara sopan dan seperlunya
 Tidak menipu atau berbohong.
 Pahami setiap transaksi yag dilakukan
 Hindari transaksi yang tidak sesuai syari’at Islam.
 Memberi toleransi bagi yang kesulitan membayar utang.
 Jangan menunda-nunda membayar hutang jika mampu.
 Tidak menjual barang yang dilarang.
36  Pakailah alat ukur/ timbangan yang benar.
AL-QUR’AN HADITS KELAS IX
1. Jujur merupakan suatu sifat yang sangat penting karena sebagai pondasi
kepercayaan seseorang kepada kita.
2. Jujur adalah akhlak para Nabi yang harus kita teladani karena akan membawa
kepada kebaikan di dunia dan diakhirat, kebaikan kepada diri kita, orang lain dan
masyarakat.
3. Bentuk jujur beragam, ada jujur dalam niat, ucapan, tindakan, jujur dalam
perjanjian, jujur dalam muamalah, jujur dalam pengamalan agama.
4. Dalam QS. al-Muthaffifin: 1-17 Allah melarang keras dengan ancaman azab yang
sangat pedih bagi orang yang berlaku curang, terutama dalam jual beli. Orang-orang
ini termasuk dalam golongan orang yang durhaka dan akan dicatat dalam “Sijjin”
kelak mereka akan dilemparkan ke dalam neraka.
5. QS. al-An’am: 152 memerintahkan kepada kita untuk berlaku dengan baik terhadap
anak yatim, menyempurnakan takaran, perintah untuk bersikap adil dengan berkata

UJI PUBLIK
jujur saat menjadi saksi, dan perintah untuk memenuhi janji kepada Allah, yaitu
dengan mentaati semua ketentuan Allah baik dalam hal ibadah, muamalah maupun
yang lainnya.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 37


UJI KOMPETENSI

Uji Sikap

Penilaian Antar Teman


Uji Teman
Nama Sikap yang Dinilai : .........................................................................
Nama Penilai : .........................................................................
Kelas : .........................................................................
Uji Sikap
No Pernyataan Ya Tidak
1 Teman saya membaca QS. al-Muthaffifin dan QS. al-An’am:
Uji Sikap
152 dengan tartil
2 Teman saya membaca arti QS. al-Muthaffifin dan QS. al-
An’am: 152 dan memahami maknanya
3 Teman saya memahami kandungan QS. al-Muthaffifin dan
QS. al-An’am: 152
4 Teman saya selalu berkata sesuai dengan fakta dan
kebenaran
5 Teman saya selalu bertindak sesuai dengan fakta dan
kebenaran
6 Teman saya selalu menepati janji
7

8
UJI PUBLIK
Teman saya selalu melaksanakan shalat fardhu pada
waktunya
Teman saya tidak pernah bohong
9 Antara pikiran, ucapan dan tindakan teman saya selalu
sesuai
10 Teman saya akan menjadi saksi yang adil dengan bersikap
jujur
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” yang sesuai.

38 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Uji Pengetahuan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Mengapa Allah Swt. memberikan ancaman dengan sangat keras yaitu dengan lafadz
ٍَۙ ْ َ ْ َْ
“wail” sebagaimana ayat ‫ وي ٌل ِلل ُمط ِف ِفين‬Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
2. Apakah yang dimaksud dengan ‫ ِس ِج ْي ٍن‬, dalam QS. al-Muthaffifin?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
3. Di pasar, di toko dan lain-lain, banyak pedagang yang sengaja merekayasa timbangan
atau takaran yang digunakan untuk melayani pembeli, dengan tujuan mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya, tidak peduli akan kerugian yang dialami oleh
pembelinya.
Bagaimana pendapatmu akan hal tersebut apabila dihubungkan dengan QS. al-
Muthaffifin: 1-17 ? Jelaskan!.
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

ُ َُ َ ۚ
UJI PUBLIK
…………………………………………………………………
4. Analisislah kandungan yang ada dalam QS. al-An’am: 152,
ْ ْ َْ ُ َ ُ َ ُ َ ‫ه ه‬ ْ َ َ ْ َُ ْ َ ََ
‫ال ال َي ِت ْي ِم ِاال ِبال ِت ْي ِه َي ا ْح َس ُن َح ٰتى َي ْبل َغ اش هد ٗه َۚوا ْوفوا الك ْي َل َو ِامل ْي َز َان ِبال ِق ْس ِط ال نك ِلف‬ ‫وال تقربوا م‬
ُ‫َ ه‬ ُ ٰ َ ْ ُ ٰٔ ْ ُ ْ َ ٰ ْ َ َ ۚ ٰٔ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ۚ َ َ ْ ُ ‫َ ْ ً ه‬
‫صىك ْم ِب ٖه ل َعلك ْم‬ ‫َّللا اوفوا ذ ِلكم و‬ ِ ‫نفسا ِاال وسعها وِاذا قلتم فاع ِدلوا ولو كان ذا قربى و ِبعه ِد‬
ٍۙ ‫َ َ ه‬
‫تذك ُر ْو َن‬
Tulslah dua hal yang menjadi isi kandungan dari ayat tersebut!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 39


Uji Ketrampilan
Ayo Menghafal

Hafalkan QS. al-Muthaffifin: Ayo


1-17Menghafal
dan artinya!
No Nama Siswa Bacaan surat Arti Terjemah
Ayo Baik
Menghafal
Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

Ayo Menghafal

Keterangan: Baik : kesalahan ≤ 3, Cukup : kesalahan ≤ 6, Kurang : kesalahan > 6

Ayo Berkarya

Buatlah laporan singkat yang menggambarkan perilaku jujur dalam bermuamalah


Ayo Berkarya
dengan cara mengamati perilaku orang-orang di sekitarmu. Laporan dimulai dari
latar belakang permasalahan, indikator kejujuran dalam bermuamalah, perilaku

UJI PUBLIKAyo Berkarya


bermuamalah orang-orang yang kamu amati, mengapa mereka berlaku demikian?,
Identifikasi permaslaahan yang timbul, lalu berikan solusi sederhana dan praktis
dari permasalahanAyoyang
Berkarya
dijumpai lalu simpulkan. Laporan dilengkapi dengan
lokasi dan waktu pengamatan.

40 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


REFLEKSI

Akhirnya aku tahu hikmah memiliki sifat


jujur…
1) Meningkatkan harkat dan martabat kita di
hadapan Allah dan manusia
2) Mendapat kepercayaan orang lain
3) Membawa keberkahan dalam hidup kita
4) Memberikan kepada kita rezeki yang tiada
disangka-sangka
5) Menyelamatkan hidup kita di dunia dan di
akhirat
6) Dijauhkan dari azab Allah Swt.. yang pedih
https://www.ebookanak.com
7) Hidup menjadi tenang
8) Terwujudnya masyarakat yang damai
9) Memperbanyak teman dan memperluas

UJI PUBLIK pergaulan


10) Dekat dengan para kekasih Allah Swt.. dan
diridhoi Allah Swt..

https://ekojuli.wordpress.com
Akhirnya aku tahu hikmah memiliki sifat
jujur…
11) Meningkatkan harkat dan martabat kita di
hadapan Allah dan manusia
12) Mendapat kepercayaan orang lain
13) Membawa keberkahan dalam hidup kita
14) Memberikan kepada kita rezeki yang tiada
disangka-sangka
15) Menyelamatkan hidup kita di dunia dan di
akhirat
16) Dijauhkan dari azab Allah Swt.. yang pedih
17) Hidup menjadi tenang
18) Terwujudnya masyarakat yang damai
19) Memperbanyak teman dan memperluas
pergaulan
AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 41
20) Dekat dengan para kekasih Allah Swt.. dan
UJI PUBLIK
MENGGAPAI KEBERKAHAN HIDUP
DENGAN JUJUR DALAM MUAMALAH

42 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Kompetensi Inti (KI)

KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI. 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar (KD) Dan Indikator

UJI PUBLIK
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
1.3 Menerima bahwa Allah 1.2.3 Meyakini bahwa Allah Swt.. mencintai orang
Swt.. mencintai orang yang jujur
yang jujur. 1.2.4 Mengikuti kebenaran isi hadis tentang sikap jujur
1.2.5 Menunjukkan sikap jujur dalam muamalah.

2.3 Mengamalkan sikap jujur 2.3.1 Menampilkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-
dalam kehidupan sehari- hari
hari. 2.3.2 Membiasakan sikap jujur dalam muamalah
2.3.3 Menunjukkan perilaku orang yang jujur dalam
muamalah

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 43


3.6 Menganalisis isi 3.2.6 Membaca hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas
kandungan hadis riwayat dan hadis riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali
Baihaqi dari Ibnu Abbas Ra. tentang sifat jujur dalam muamalah.
‫ َ ْ َ ه َ َ َ َ َ ُ ُل ه‬3.2.7 Mengartikan hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu
ِ ‫اس قال قال رسو‬
‫َّللا‬ ٍ ‫ع ِن اب ِن عب‬
ََ ْ َ َ Abbas dan hadis riwayat Tirmidzi dari Hasan bin
‫صلى هللا عليه وسلم يا معشر‬ Ali Ra. tentang sifat jujur dalam muamalah
ْ‫الت هجار إ هن ُك ْم َق ْد َو َل ْي ُت ْم َأ ْم ًرا َه َل َكت‬
ُّ dengan benar.
ِ ُِ 3.2.8 Menganalisis isi kandungan hadis riwayat Baihaqi
ُ‫ال َو ْامل َيزان‬
ُ َ ْ ْ ُ َ ‫َ ُ ه‬
‫ِف ِيه األمم الس ِالفة ِاملكي‬
ِ dari Ibnu Abbas dan hadis riwayat Tirmidzi dari
Hasan bin Ali Ra. tentang sifat jujur dalam
)‫(رواه البيهاقي‬ muamalah.
dan hadis riwayat Tirmidzi 3.2.9 Menyimpulkan isi kandungan hadis riwayat
dari Hasan bin Ali Ra. Baihaqi dari Ibnu Abbas dan hadis riwayat
ْ‫عن َح َسن ْبن َعلى قال َحف ْظ ُت من‬ Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra. tentang sifat jujur
ِ ِ ٍِ ِ ِ
‫ َ ُ ل ه‬3.2.10 dalam muamalah.
:‫َّللا صلى هللا عليه وسلم‬ ِ ِ ‫ر‬ ‫و‬ ‫س‬ Menghubungkan isi kandungan hadis riwayat
َ َ َ
‫َد ْع َما َي ِر ُيب َك ِإلى َما ال َي ِر ُيب َك ف ِإ هن‬
Baihaqi dari Ibnu Abbas dan hadis riwayat
Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra. tentang sifat jujur
ٌَ َ َْ ‫ْ َ َُْ ٌَ َ ه‬
‫الصدق طمأنينة وإن الك ِذب ريبة‬
ِ ِ ِ ِ dalam muamalah.

)‫(رواه الترمذى‬
tentang jujur dalam
muamalah.
4.6.1 Mendemonstrasikan 4.6.1.1 Menunjukkan hafalan hadis riwayat Baihaqi dari

dan
UJI PUBLIK
hafalan hadis riwayat
Baihaqi dari Ibnu Abbas
hadis riwayat
Ibnu Abbas dan hadis riwayat Tirmidzi dari Hasan
bin Ali Ra. tentang sifat jujur dalam muamalah
dengan lancar.
Tirmidzi dari Hasan bin 4.6.1.2 Menunjukkan hafalan arti hadis riwayat Baihaqi
Ali Ra. tentang jujur dari Ibnu Abbas dan hadis riwayat Tirmidzi dari
dalam muamalah. Hasan bin Ali Ra. tentang sifat jujur dalam
muamalah dengan benar.
4.6.1.3 Mendengarkan hafalan hadis riwayat Baihaqi dari
Ibnu Abbas dan hadis riwayat Tirmidzi dari Hasan
bin Ali Ra. tentang sifat jujur dalam muamalah
4.6.2 Mengomunikasikan hasil 4.6.2.1 Menerapkan hasil analisis dampak positif sikap
analisis hadis riwayat jujur dalam muamalah yang terkandung dalam
Baihaqi dari Ibnu Abbas hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas dan hadis
dan hadis riwayat riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra. dalam
Tirmidzi dari Hasan bin kehidupan sehari-hari.
Ali Ra. tentang jujur 4.6.2.2 Menghubungkan sikap jujur dalam muamalah
dalam muamalah. dengan kandungan hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu
Abbas dan hadis riwayat Tirmidzi dari Hasan bin
Ali Ra.

44 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Perhatikan Gambar Berikut!

https://ilmutauhid.com

http s://risalahnet.wordpress.com

UJI PUBLIK

https://mansurelmundzir.wordpress.com http://hidupialqurandansunnah.blogspot.com

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 45


PETA KOMPETESI Meyakini kebenaran isi Hadis bahwa
Allah mencintai orang jujur

Sikap Spiritual Meyakini kebenaran


Mengikuti isi Hadis
kebenaran bahwa
isi Hadis
Allah mencintai orang
tentang perintah jujurjujur

Sikap Spiritual Menunjukkan


Meyakini sikap
kebenaran isijujur
Hadis dalam
bahwa
muamalah
Allah mencintai orang
Mengikuti kebenaran isi jujur
Hadis
SIKAP
tentang perintah jujur
JUJUR Menampilkan sikap jujur dalam
Sikap Spiritual Meyakini kebenaran isi Hadis bahwa
kehidupansikap
Menunjukkan sehari-hari
jujurjujur
dalam
Allah mencintai orang
Sikap Sosial muamalah
Mengikuti kebenaran
Membiasakan isi Hadis
sikap jujur dalm
Sikap Spiritual tentang perintah jujur
muamalah
SIKAP Menampilkan sikap jujur dalam
JUJUR Sikap Sosial kehidupan sehari-hari
Menunjukkan sikap jujur dalam
muamalah
Membiasakan sikap jujur dalm
Mengikuti kebenaran isi Hadis
Menampilkanmuamalah
tentang perintah jujurdalam
sikap jujur
Sikap Sosial
Bacaan kehidupan
hadis riwayatsehari-hari
Baihaqi dan
SIKAP Menunjukkan sikap jujur dalam
Menunjukkan
hadis riwayatmuamalahsikap jujur dalam
Tirmidzi tentang jujur
JUJUR Membiasakan sikap jujur dalm
muamalah
Sikap Sosial

UJI PUBLIK Menampilkan muamalah


Pengetahuan Terjemahan hadissikap jujurBaihaqi
riwayat dalam &
hadis
Bacaan kehidupan
riwayat
hadisTirmidzisehari-hari
riwayat Baihaqi
tentang jujur
dan
Menunjukkan sikap jujur dalam
hadis riwayatmuamalah
Tirmidzi tentang jujur
Membiasakan
Analisa isi hadis sikap
riwayat jujur dalm &
Baihaqi
SIKAP Pengetahuan
hadis riwayat muamalah
Tirmidzi tentang jujur
JUJUR Terjemahan hadis riwayat Baihaqi &
1. Literacy hadis
Bacaan
riwayat
hadis Tirmidzi
riwayat Baihaqi
tentang
Menunjukkan sikap jujur dalam jujur
dan
Simpulan isi hadis
hadis riwayat riwayat
Tirmidzi Baihaqi
tentang jujur&
2. Communication Pengetahuan muamalah
hadis riwayat Tirmidzi tentang
Analisa isi hadis riwayat Baihaqi jujur
&
3. Collaboration hadis riwayat Tirmidzi tentang jujur
Terjemahan hadis riwayat Baihaqi &
4. Critical Thinking Menghubungkan isi hadis riwayat
hadis
Bacaan
riwayat
hadisTirmidzi
riwayat Baihaqi
tentang jujur
dan
5. Pengetahuan Baihaqi &
Simpulan isi hadis
hadis riwayat
riwayat Tirmidzi
Baihaqi
Character hadis riwayat Tirmidzi tentang jujur&
6. Social Skill tentang
hadis
Analisa jujur
riwayat dengan
Tirmidzi
isi hadis fenomena
riwayat tentang sosial
jujur
Baihaqi &
hadis riwayat
Terjemahan Tirmidzi
hadis riwayat tentang jujur
Baihaqi &
hadis riwayat
Menunjukkan Tirmidzi
hafalan tentang jujur
hadisBaihaqi
riwayat&
7. Literacy Menghubungkan
Simpulan isi hadis isi hadis
riwayat riwayat
8. Communication Baihaqi
hadis &
riwayat hadis riwayat
Tirmidzi Tirmidzi
tentang jujur
Analisa isi hadis riwayat Baihaqi &
9. Collaboration tentangtentang
jujur jujur dan
dengan artinya sosial
fenomena
hadis riwayat Tirmidzi tentang jujur
10. Critical Ketrampilan Mendengarkan hafalan hadis riwayat
Thinking Simpulan
Baihaqi &isi hadis
hadis riwayat
riwayat Tirmidzi
Baihaqi &
Menunjukkan
Menghubungkan
hadis tentang hafalan
riwayat jujur isi
Tirmidzi hadis
hadis riwayat
riwayat
tentang jujur
11. Character dan artinya
Baihaqi & hadis riwayat Tirmidzi
12. Social Skill Ketrampilan tentangtentang jujur dan
jujur dengan artinya sosial
fenomena
Menerapkan sikap jujur dalam
kehidupan
Mendengarkan sehari-hari
hafalan hadis riwayat
13. Literacy Ketrampilan Baihaqi & hadis riwayat Tirmidzi
Menunjukkan
Menghubungkan
Menghubungkan hafalan hadis
isi hadis
sikap jujur riwayat
riwayat
dengan
14. Communic tentang jujur dan artinya
Baihaqiisi&kandungan
hadis riwayat Tirmidzi
hadis
ation Menerapkan
tentang sikap
jujur danjujur dalam
artinya
tentang jujur dengan fenomena sosial
15. Collaborat Ketrampilan kehidupan sehari-hari
ion Mendengarkan hafalan hadis riwayat
46
16. Critical
Menghubungkan
BaihaqiAL-QUR’AN
Menunjukkan& hadis sikap
riwayat
hafalan
jujur
HADITS dengan
KELAS IX
Tirmidzi
hadis riwayat
isi kandungan
tentang jujur hadis
danjujur
artinya
Menerapkan sikap dalam
PRAWACANA

BUAH KEJUJURAN

Muslim adalah orang yang jujur, dia menyukai kejujuran dan selalu jujur lahir batinnya dalam
perkataan dan perbuatan. Karena kejujuran akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan membawa
ke surga yang merupakan cita-cita tertinggi seorang muslim.

Bagi seorang muslim, kejujuran adalah penyempurna keimanan sekaligus pelengkap


keislamannya. Allah memerintah untuk bertakwa yang pondasinya adalah kejujuran dan amanah.
Nabi Saw.. bersabda, “Dua orang yang berjual beli memiliki hak untuk memilih, selama mereka
belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terus terang, keduanya akan diberkahi dalam urusan jual
beli mereka. Namun jika keduanya dusta dan tidak terus terang, akan dilenyapkan keberkahan jual
beli mereka.”

Kejujuran dan amanah akan mengundang keberkahan dan membuka pintu rizki yang tidak
disangka-sangka tersebab oleh hal-hal berikut:

1) Janji Allah dan RasulNya bahwa orang yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi
laranganNya, maka Allah memberkahi usahanya, memberikannya rizki dari jalan yang

UJI PUBLIK
tidak ia sangka, dan membukakan pintu-pintu kemurahan-Nya yang tidak didapatkan
oleh orang lain dengan usaha, kerja keras dan kecerdasan mereka.
2) Orang yang bermuamalah dengan jujur dan amanah, mereka akan merasa nyaman dan
senang bermuamalah dengannya. Mereka merasa aman dan tenang, jiwa mereka
tunduk dan percaya, sehingga ia mendapatkan kepercayaan dan kedudukan yang
merupakan pondasi bagi muamalah yang baik, bersih dan berkah.

Camkan hadis berikut:

Abu Sa’id al-Khudri Ra. berkata: “Seorang A’rabi (Arab pedalaman) lewat
membawa seekor kambing, maka aku berkata: ‘Apakah engkau mau menjual
kambingmu seharga tiga dirham?” A’rabi itu menjawab: ‘Tidak, demi Allah.’
Kemudian ia menjualnya (dengan harga tersebut). Lalu aku ceritakan hal itu
kepada Rasulullah Saw.. beliau bersabda: ‘Ia telah menjual akhiratnya dengan
dunianya’.” (HR. Ibnu Hibban)

Camkan hadis berikut:

Abu Sa’id al-Khudri Ra. berkata: “Seorang A’rabi (Arab pedalaman) lewat
AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 47
membawa seekor kambing, maka aku berkata: ‘Apakah engkau mau menjual
BUAH KEJUJURAN
C. KHAZANAH KEILMUAN

HADIS KEJUJURAN
1) HADIS RIWAYAT BAIHAQI DARI IBNU ABBAS RA.
DALAM MUAMALAH

َ َ َ ُ َ ‫ال َق‬
ُّ ‫ال َر ُسو ُل هَّللا صلى هللا عليه وسلم َيا َم ْع َش َر‬ َ ‫َعن ْابن َع هباس َق‬
‫الت هج ِار ِإ هنك ْم ق ْد َول ْي ُت ْم أ ْم ًرا‬ HADIS KEJUJURAN ِ ٍ ِ ِ
HADIS RIWAYAT BAIHAQI DARI IBNU
ُ ْ َ ُ ABBAS
ْ ْ ُ َ RA. ُ ََ
DALAM )MUAMALAH َ
‫امليزان (رواه البيهاقي‬ َ ‫األ َم ُم ه‬
ِ ‫الس ِالفة ِاملكيال و‬ ‫َهلك ْت ِف ِيه‬
“Dari Ibnu Abbas Ra. berkata, Rasulullah Saw..bersabda:“Wahai para
HADIS KEJUJURAN
pedagang,HADIS
sesungguhnya
RIWAYATkalianBAIHAQI
menguasai urusan
DARI yang
IBNU telah RA.
ABBAS menghancurkan
DALAM MUAMALAH
umat terdahulu, yakni takaran dan timbangan”. (HR. Baihaqi)

Arti Mufradat
HADIS RIWAYAT BAIHAQI DARI IBNU ABBAS RA.
ُ َ َّ ُ َ ُ Wahai para ُّ َ َ َ
umat terdahulu ‫ْالسالف ْة‬‫األمم‬ ْ ‫اْمعش َرْالت َّج‬
‫ار‬ِ ‫ي‬ ِ
pedagang
Arti ْ Mufradat
ْ َ َ
Takaran dan timbangan ُ ‫ِامل ْك َي‬
‫ال َو ِامل َيز ُان‬ sungguh kalian ‫ق ْد َول ْي ُت ْم‬

UJI PUBLIK Arti Mufradat


Kandungan Hadis
menguasai

Hadis ini merupakan peringatan keras kepada para pedagang untuk


menyempurnakan takaran dan timbangan,
Arti agar tidak binasa seperti umat terdahulu
Mufradat
Kandungan Hadis
(yang berlaku curang dengan mengurangi atau melebihkan takaran dan timbangan).
Takaran dan timbangan adalah dua alat ukur yang mendapat perhatian agar
benar-benar dipergunakan secara tepat dan benar dalam perekonomian Islam sehingga
Kandungan Hadis
terwujud keadilan dan kemakmuran. Perintah berlaku jujur dengan menyempurnakan
takaran dan timbangan banyak kita jumpai dalam al-Qur’an, diantaranya QS. Al-
Isra’(17): 35: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar dan timbanglah
Kandungan Hadis
dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama dan lebih baik akibatnya”.
Terjadinya kecurangan dalam menakar dan menimbang karena adanya
ketidakjujuran yang didorong oleh sifat tamak, rakus, ingin mendapat keuntungan
besar tanpa peduli dengan kerugian orang lain.

48 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Para pebisnis mendapat peringatan ini, karena pada umumnya mereka
menginginkan keuntungan besar dengan berbagai cara, terutama pada pelaku bisnis
online sekarang ini, karena penjual dan pembeli tidak ketemu langsung. Selain
kecurangan dalam hal takaran dan timbangan, banyak kecurangan yang dilakukan oleh
para pebisnis saat ini. Seperti saat transaksi online, ada penjual mengobral janji, ketika
dana telah ditransfer, barang tak kunjung datang. Ada juga penjual yang mengelabuhi
pembeli dengan gambar, foto atau tulisan yang tidak sesuai kenyataan dan hanya ingin
menarik pelanggan, sehingga menimbulkan kekecewaan dan kerugian pembeli.

Membaca Hadis
Bacalah Hadis jujur dalam muamalah riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas!
No Nama Siswa
Membaca Hadis Lancar Cukup Kurang
1
2
Membaca Hadis
3
4
5
UJI PUBLIK Membaca Hadis

dst

 Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, lalu bagilah tugas masing-
masing ada yang menjadi ketua, sekretaris dan juru bicara (presenter)
 Diskusikan hal-hal yang berkaitan dengan kandungan hadis riwayat Baihaqi dari
Ibnu Abbas diatas! (bagaimanakah bentuk kejujuran dalam jual beli, khususnya
pada saat menakar dan menimbang!, umat terdahulu binasa karena kecurangan
yang dilakukan, kisahkanlah kaum yang melakukan hal tersebut secara singkat,
azab apa yang ditimpakan pada mereka?)
 Bedakan antara takaran dan timbangan, identifikasilah alat dan penggunaannya!
 Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 49


Ayo Menyimak

Simaklah bacaan hadis temanmu Ayo Menyimak


dan berikan penilaian!
No Nama Siswa Lancar Cukup Kurang
1 Ayo Menyimak
2
3 Ayo Menyimak
dst

Analisa Isi Hadis

Analisislah isi kandungan hadis jujur dalam muamalah riwayat Baihaqi dari Ibnu
Analisa Isi Hadis
Abbas diatas, lalu jelaskan:
(a) Bagaimana cara berperilaku jujur dalam muamalah, khususnya pada saat
Analisa Isi Hadis
bertransaksi jual beli dan pada saat menakar dan menimbang?

UJI PUBLIK
(b) Bagaimana perilaku tidak jujur umat terdahulu sehingga mereka binasa karena
azab dari Allah? Analisa Isi Hadis

Aksi Tindak Lanjut

 Rumuskan suatu formula sehingga seseorang dapat melakukan transaksi bisnis


Aksi Tindak Lanjut
online yang sesuai dengan kandungan hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas!
 Analisislah hubungan antara perilaku jujur dalam muamalah dengan keutamaan
yang akan diperoleh. Aksi Tindak Lanjut
 Analisislah hubungan antara perilaku tidak jujur dengan kerugian yang akan
diterima. Seperti contohAksi
berikut ini: Lanjut
Tindak
Perilaku jujur Keutamaan yang akan diperoleh

50 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Perilaku tidak jujur Kerugian yang akan diterima

2) HADIS RIWAYAT TIRMIDZI DARI HASAN BIN ALI RA.

َ َ ‫ه‬ ُ ْ ُ ْ َ
‫ َد ْع َما َي ِر ُيب َك ِإلى َما ال َي ِر ُيب َك‬:‫َّللا صلى هللا عليه وسلم‬
ِ ‫عن حس ِن ب ِن ع ِل ٍى قال ح ِفظت ِمن َرسو ِل‬
َ ْ َ َ
ٌ َ ْ BIN ALI ٌ ْ RA. ُ ‫َ ه‬
)‫الص ْد َق ط َمأ ِن َينة َو ِإ هن الك ِذ َب ِر َيبة (رواه الترمذى‬
HADIS RIWAYAT TIRMIDZI DARI HASAN
ِ ‫ف ِإن‬
“Dari Hasan bin Ali Ra.: Aku menghafal dari Rasulullah Saw..:"Tinggalkan yang
meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu
HADIS RIWAYAT TIRMIDZI DARI HASAN BIN ALI RA.
ketenangan dan dusta itu keraguan."
Arti Mufradat

ٌ ْ ُ DARI HASAN BIN ALI RA.


HADIS RIWAYAT TIRMIDZI
‫ ط َمأ ِن َينة‬Tinggalkan yang ‫َد ْع َما َي ِر ُيب َك‬
ketenangan

UJI PUBLIK
dan dusta itu keraguan ٌ َ َ َ ْArti
meragukanmu
‫ َو ِإ هن الك ِذب ِريبة‬Mufradat
karena kejujuran itu ‫الص ْد َق‬ِ ‫ف ِإن‬
‫َ ه‬

Kandungan Hadis
Arti Mufradat

Hadis ini menjelaskan tentang perintah Rasulullah Saw..untuk meninggalkan


Kandungan
segala sesuatu yang membuat kita ragu-ragu Hadis
menuju kepada sesuatu yang membawa
kita kepada ketenangan. Kejujuran adalahArti
hal Mufradat
yang membawa kita kepada ketenangan,
sementara dusta; curang, membawa kita kepada keraguan. Beberapa ulama menjelaskan
tentang bentuk-bentuk kejujuran meliputi: (1) kejujuran
Kandungan Hadisberucap; (2) kejujuran berbuat;
(3) kejujuran bermuamalat; (4) kejujuran bertekad; (5) kejujuran berniat; dan (6)
kejujuran berjanji.

Kandungan Hadis

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 51


Bacalah Hadis riwayat Tirmidzi dari Hasan Bin Ali Ra!
No Nama Siswa Lancar Cukup Kurang

1
2
3
4
5
dst

1) Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, lalu bagilah tugas masing-masing
ada yang menjadi ketua, sekretaris dan juru bicara (presenter)

UJI PUBLIK
2) Diskusikan hal-hal yang berkaitan dengan kandungan hadis muamalah riwayat
Tirmidzi dari Hasan Bin Ali diatas! (identifikasi bentuk-bentuk kejujuran menurut
para ulama dan berikan contohnya masing-masing!)
3) Tunjukkan pula bentuk-bentuk ketidakjujuran yang membuat keraguan!
4) Rumuskan secara spesifik tentang kejujuran dalam muamalah dan berikan
contohnya masing-masing!
5) Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!

Ayo Menyimak

Simaklah bacaan hadis temanmu tentang jujur dalam muamalah riwayat Tirmidzi
dari Hasan Bin Ali Ra.!
Ayo Menyimak
No Nama Siswa Lancar Cukup Kurang

1
2
Ayo Menyimak
3
4
dst
Ayo Menyimak

52 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Analisa Kandungan Hadis

Analisislah kandungan hadis tentang jujur dalam muamalah riwayat Tirmidzi dari
Hasan Bin Ali Ra.diatas!
Analisa Kandungan
 Buatlah daftar bentuk-bentuk kejujuran dan berikanlah penjelasan masing-
Hadis
masing!
 Identifikasi keutamaan yang akan diperoleh seseorang jika selalu menjunjung
tinggi kejujuran!
 Identifikasi kerugian bagi orangAnalisa Kandungan
yang tidak jujur!
 Kelompokkan perilaku jujur dan Hadis
tidak jujur dalam bermuamalah dan berikan
contoh masing-masing!

Aksi Tindak Lanjut


Analisa Kandungan
 Analisislah hubungan antara jujurHadis
dalam muamalah dengan keuntungan yang
akan diperoleh.
Aksi Tindak Lanjut
 Analisislah hubungan antara jujur dalam muamalah dengan keuntungan yang

UJI PUBLIK
akan diperoleh. Seperti contoh berikut ini:
Perilaku jujur
Aksi Tindak Lanjut
Keuntungan yang akan diperoleh

Perilaku tidak jujur Aksi Tindak Kerugian


Lanjut yang akan diperoleh

3) KONSEP JUJUR DALAM MUAMALAH

Kejujuran merupakan tiang utama bagi manusia untuk menegakkan kebenaran dan
keadilan di muka bumi. Jujur berarti kesesuaian antara hati, ucapan dan tindakan yang
KONSEP JUJUR DALAM MUAMALAH
ditampilkan. Allah Swt.. memerintahkan manusia untuk jujur dan bergaul dengan orang-
orang jujur agar kita terbiasa jujur. QS.at-Taubah (9): 119:
َ‫ص ِدقِ ْي َن‬
ّٰ ‫َوك ْون ْواَ َم َعَال‬ َ ّٰ ‫يٓاَي َهاَالَّ ِذيْنَ َا َمنواَاتَّق‬
َ ‫واَّللا‬
KONSEP JUJUR DALAM MUAMALAH

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 53


KONSEP JUJUR DALAM MUAMALAH
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu
dengan orang-orang yang benar.”
Muamalah adalah aturan Allah untuk manusia untuk bergaul dengan manusia
lainnya dalam berinteraksi sosial. Ada 2 aspek dalam muamalah yaitu adabiyah dan
madaniyah. Aspek adabiyah menyangkut adab atau akhlak, seperti kejujuran, toleransi,
sopan santun, adab bertetangga dan sebagainya. Sedangkan aspek madaniyah berhubungan
dengan kebendaan, seperti halal, haram, syubhat, kemudharatan, dan lainnya. Muamalah
bertujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara sesama manusia sehingga
terwujudnya masyarakat yang rukun dan tentram. Firman Allah dalam QS.an-Nisa (4): 29:

َ ّٰ ‫َٰۗو ََل َت َ ْقتل ْٓواَا َ ْنف َسك ْمََٰۗا َِّن‬


َ‫َّللا َ َكانَ َ ِبك ْم‬ َ َ‫اض َ ِ ّم ْنك ْم‬
ٍ ‫ارة ًَ َع ْن َت ََر‬
َ ‫َِل َا َ ْن َت َك ْونَ َتِ َج‬ ِ َ‫اََل َت َأْكل ْٓواَا َ ْم َوالَك ْم َبَ ْينَك ْم َ ِب ْالب‬
ٓ َّ ‫اط ِل َا‬ َ ‫يٓاَي َهاَالَّ ِذيْنَ َا َمن ْو‬
َ ‫َر ِح ْي ًما‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama
suka di antara kamu.”
Jujur dalam muamalah dapat diartikan sebagai kesesuaian antara pikiran, ucapan

muamalah antara lain: UJI PUBLIK


dan tindakan dalam berinteraksi sosial dengan sesama manusia. Contoh kejujuran dalam

1) Tidak menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya


2) Siap menjadi saksi yang adil dan menyampaikan sesuai fakta dan kebenaran
3) Melapor pada RT dan RW saat menjadi warga di lingkungan baru
4) Tidak berbohong dan membuat-buat alasan bila berhalangan hadir
5) Menjaga nama baik tetangga, apalagi sesama saudara muslim
6) Mengikuti aturan yang berlaku di masyarakat
7) Jujur dalam berdagang, tepat dalam menakar dan menimbang
8) Tidak mengambil / meminjam barang orang lain tanpa ijin
Jujur dan amanah dalam perdagangan adalah memberikan informasi apa adanya
terkait barang atau akad (perjanjian) yang ditawarkan. Tidak menyembunyikan cacat,
kekurangan, keburukan, mengurangi atau menambah takaran/timbangan, ataupun
manipulasi data jika ada pada barang atau akad yang akan ditawarkan.

54 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


AKHLAK/ ETIKA MUAMALAH

1. Menghindari serakah, sombong dan mau menang sendiri


2. Bekerjasama saat susah dan senang.
3. Mematuhi peraturan dalam setiap perjanjian.
4. Berjual beli dengan baik, sopan berdasar kerelaan kedua pihak
5. Tidak menipu/berbohong dalam setiap perjanjian.
6. Menghindari transaksi yang tidak sesuai syari’at Islam.
7. Jangan menunda-nunda bayar hutang jika mampu.
8. Tidak menjual dan membeli barang yang dilarang.
9. Memakai alat timbangan/ukur yang benar.
10. Jangan memakan riba.

UJI PUBLIK
1) Hadis tentang jujur dalam muamalah riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas Ra.
Menjelaskan tentang perintah untuk berlaku jujur dalam muamalah, khususnya pada
AKHLAK/ ETIKA MUAMALAH
saat menakar dan menimbang saat melakukan transaksi jual beli, ancaman akan
11. Menghindari serakah, sombong dan mau menang sendiri
dibinasakan seperti umat terdahulu jika melakukan ketidakjujuran.
12. Bekerjasama saat susah dan senang.
2) Hadis jujur dalam muamalah riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra. menjelaskan
13. Mematuhi peraturan dalam setiap perjanjian.
tentang perintah meninggalkan keraguan (ketidakjujuran) dan segera menuju kepada
14. Berjual beli dengan baik, sopan berdasar kerelaan kedua pihak
ketenangan (kejujuran).
15. Tidak menipu/berbohong dalam setiap perjanjian.
3) Jujur dalam muamalah diartikan sebagai kesesuaian antara pikiran, ucapan dan
16. Menghindari transaksi yang tidak sesuai syari’at Islam.
tindakan dalam berinteraksi sosial dengan sesama manusia, sehingga keadilan dan
17. Jangan menunda-nunda bayar hutang jika mampu.
kebenaran dapat ditegakkan dan terwujud masyarakat yang aman, rukun, damai dan
18. Tidak menjual dan membeli barang yang dilarang.
sejahtera.
19. Memakai alat timbangan/ukur yang benar.
20. Jangan memakan riba.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 55


F. UJI KOMPETENSI

Uji Sikap

UJI KOMPETENSI
a. Jurnal Observasi Sikap Spiritual dan Sosial
Uji Sikap
Nama Sekolah : ……………………………………………………….
Kelas/Semester : ……………………………………………………….
Tahun pelajaran : ……………………………………………………….
Uji Sikap UJI KOMPETENSI
No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Sikap Tindak Lanjut
1.
Uji2.Sikap
3 UJI KOMPETENSI
dst

b. Penilaian Diri
Nama : ...............................................................................................
Kelas : ...............................................................................................
No. Absen : ..............................................................................................
No
1 UJI PUBLIK Aspek Pernyataan
Saya membaca hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas Ra.
dengan lancar
1 2 3 4

2 Saya membaca hadis riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra.
dengan lancar
3 Saya memahami kandungan kedua hadis diatas dengan baik
4 Saya berpikiran jujur/benar
5 Saya berkata jujur/benar sesuai fakta dan kebenaran
6 Saya menampilkan perilaku jujur apa adanya
7 Saya menghargai orang lain yang berbeda
8 Saya menghormati orang tua dan guru
9 Saya bersumpah palsu
10 Saya dapat bekerja sama dengan teman
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-
kadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai keadaan kalian yang sebenarnya.

56 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Uji Pengetahuan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
Uji1.Pengetahuan
Perhatikan hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas Ra. tentang jujur dalam muamalah
berikut!
ْ ُ َ ْ ْ ُ َ ‫َُ ُ ه‬ ََ َ َ َ ُ ُّ ‫َيا َم ْع َش َر‬
Uji Pengetahuan ‫ال َو ِامل َيز ُان‬ ‫الت هج ِار ِإ هنك ْم ق ْد َول ْي ُت ْم أ ْم ًرا َهلك ْت ِف ِيه األمم الس ِالفة ِاملكي‬
a.Jelaskan isi kandungan hadis tersebut!
…………………………………………………………………………………………
Uji Pengetahuan
……………………………………………………………
b. mengapa Rasulullah saw sampai berpesan sebagaimana hadis tersebut?
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
2. Sekarang ini jual beli tidak saja dilakukan dengan cara bertemu langsung antara
penjual dan pembeli tetapi juga secara online, barang sudah dikemas sedemikian
rupa, takarannya tertulis di kemasannya, pembeli tidak berkesempatan untuk
mengecek kesesuaian antara tulisan dengan isi kemasannya. Pada barang tertentu
masih diperlukan takaran dan timbangan baik yang tradisional maupun yang
modern.
UJI PUBLIK
3. Bagaimana pendapatmu akan hai ni ? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………
4. Rasulullah Saw. Bersamda, dalam hadis riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra.
disebutkan bahwa Nabi Saw. memerintahkan untuk menjauhi hal-hal yang membuat
keraguan.
َ َ ‫ه‬ ُ ْ ُ ْ َ
‫ َد ْع َما َي ِر ُيب َك ِإلى َما ال َي ِر ُيب َك‬:‫َّللا صلى هللا عليه وسلم‬
ِ ‫عن حس ِن ب ِن ع ِل ٍى قال ح ِفظت ِمن َرسو ِل‬
َ ْ َ َ
ٌ َْ ٌ ْ ُ ‫َ ه‬
)‫الص ْد َق ط َمأ ِن َينة َو ِإ هن الك ِذ َب ِر َيبة (رواه الترمذى‬
ِ ‫ف ِإن‬
Apa sajakah yang bisa dilakukan agar terhindar dari keragu-raguan itu?
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 57


Uji Ketrampilan

Mari Menghafal
Uji Ketrampilan
Hafalkan Hadits tentang jujur dalam muamalah riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas
Mari Menghafal
Ra. dan riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra. beserta artinya!
Uji Ketrampilan
No Nama Siswa Hadits Bacaan Hadis Terjemah
Mari Menghafal B C K B C K
Uji
1 Ketrampilan
2 Mari Menghafal
3
dst
Keterangan:
B=Baik : kesalahan ≤ 3; C=Cukup : kesalahan ≤ 6; K=Kurang: kesalahan > 6

Mari Berkarya

Buatlah laporan singkat yang menggambarkan kondisi terkini praktek jual

UJI PUBLIK Mari Berkarya


beli, baik yang offline maupun online. Amatilah beberapa transaksi yang dilakukan
oleh penjual dan pembeli, fokuskan pada percakapan, perilaku, barang yang
Mari Berkarya
diperjualbelikan serta takaran atau timbangan yang dipergunakan. Identifikasilah
perilaku yang sesuai dengan etika muamalah/jual beli dan mana yang tidak sesuai,
Mari Berkarya
berikanlah solusi dari tiap permasalahan yang kamu temukan!

Format Laporan sebagai berikut:


1) Pendahuluan
2) Pembahasan
3) Penutup yang berisi kesimpulan, saran atau kritik
4) Lampiran-lampiran (foto-foto)

58 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


REFLEKSI

Akhirnya aku tahu diantara keuntungan yang akan kuperoleh dengan


memiliki sifat jujur dalam bermuamalah…
REFLEKSI
Hidup akan menjadi tenang dan tentram, dipercaya orang lain,
hidupnya dilimpahi keberkahan, dimudahkan dalam segala hal,
memiliki banyak teman, terbebas dari, rasa saling mencurigai dan
REFLEKSI
keraguan, terhindar dari sifat nifaq, terhindar dari perpecahan,
mendapat balasan kebaikan dari Allah, terhindar dari siksa neraka.

Akhirnya aku tahu diantara REFLEKSI


keuntungan yang akan kuperoleh dengan
SOAL-SOAL
memilikiPENILAIAN AKHIR
sifat jujur dalam SEMESTER
bermuamalah…
Hidup akan menjadi tenang dan tentram, dipercaya orang lain,
I. Pilihan Ganda
hidupnya dilimpahi keberkahan, dimudahkan dalam segala hal,
Pilihlah Jawaban Yang Kalian Anggap Benar dengan Cara memberikan Tanda Silang (x)
Pada Huruf A, B, C,SOAL-SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER
memiliki banyak teman, terbebas dari, rasa saling mencurigai dan
atau D
keraguan, terhindar dari sifat nifaq, terhindar dari perpecahan,

UJI PUBLIK
1. Jika kita membaca al-Qur’an dan menjumpai huruf mad yang bertemu dengan sukun
mendapat balasan kebaikan dari Allah, terhindar dari siksa neraka.
dalam satu kalimat. Bacaan ini adalah….

SOAL-SOAL
A. Mad lazim mukhaffaf harfiPENILAIAN AKHIR SEMESTER
B. Mad lazim mutsaqqal harfi
C. Mad lazim mukhaffaf kilmi
Akhirnya aku tahu diantara keuntungan yang akan kuperoleh dengan
D. Mad lazim mutsaqqal kilmi
ُ ‫ ه ٰۤ ه‬PENILAIAN
SOAL-SOAL
memiliki sifatٰۤ jujur AKHIR
َ ‫ َف ِا َذا َجا‬dalam SEMESTER
bermuamalah…
2. Lafadz bergaris bawah ‫الصاخة‬ ‫ت‬ِ ‫ء‬ adalah contoh bacaan….
Hidup akan menjadi tenang dan tentram, dipercaya orang lain,
A. Mad lazim mukhaffaf kilmi
hidupnya dilimpahi keberkahan, dimudahkan dalam segala hal,
B. Mad lazim mutsaqqal kilmi
memiliki banyak teman, terbebas dari, rasa saling mencurigai dan
C. Mad lazim mukhaffaf harfi
keraguan, terhindar dari sifat nifaq, terhindar dari perpecahan,
D. Mad lazim mutsaqqal harfi
mendapat balasan kebaikan dari Allah, terhindar dari siksa neraka.
3. Pernyataan yang menjelaskan tentang mad lazim mukhaffaf harfi adalah….
A. Huruf mad yang bertemu dengan sukun dalam satu kalimat
B. Huruf mad yang bertemu dengan tasydid dalam satu kalimat
C. Huruf mad yang bertemu dengan sukun dalam satu huruf
Akhirnya aku tahu diantara keuntungan yang akan kuperoleh dengan
D. Huruf mad bertemu dengan sukun yang dibaca idgham dalam huruf
memiliki sifat jujur dalam bermuamalah…
Hidup akan menjadi tenang dan tentram, dipercaya orang lain,
hidupnya dilimpahi keberkahan, dimudahkan dalam segala hal,
memiliki banyak teman, terbebas dari, rasa saling mencurigai dan
AL-QUR’AN HADITS KELASterhindar
keraguan, IX dari sifat nifaq, terhindar dari perpecahan, 59
4. Berikut adalah contoh bacaan mad lazim mukhaffaf kilmi….
ُ ْ ُ ٰۤ ‫ه‬ ٰۤ
A. ‫َف ِا َذا َجا َء ِت الطا همة الك ْب ٰٔرى‬
ُ َ ٰٔ ْ ٰٰۤٔ
B. ‫الـ َن َوق ْد ك ْن ُت ْم ِب ٖه‬
ٰۤ ‫ه‬ َ
C. ‫الضا ِل ْي َن‬ ‫َوال‬
D. ‫س‬ ٰۤ ‫ٰٔي‬
َ ُْ ْ َ َ ‫ٰۤ ه‬
5. Saat membaca QS. Al-An’am, lafadz ‫ٰٔءالذك َ ْري ِن َح هر َم ا ِم االنث َي ْي ِن‬ yang merupakan

bacaan….

A. Mad lazim mukhaffaf harfi


B. Mad lazim mukhaffaf kilmi
C. Mad lazim nutsaqqal harfi
D. Mad lazim mutsaqqal kilmi
6. Pernyataan yang menjelaskan tentang mad lazim mutsaqqal harfi adalah….
A. Huruf mad yang bertemu dengan sukun dalam satu kalimat
B. Huruf mad yang bertemu dengan tasydid dalam satu kalimat

UJI PUBLIK
C. Huruf mad yang bertemu dengan sukun dalam satu huruf
D. Huruf mad bertemu dengan sukun yang dibaca idgham dalam huruf
7. Berikut adalah contoh bacaan mad lazim mukhaffaf harfi ….

A.    

B.

C.

D. 

8. Fawatihus suwar berikut merupakan bacaan….


A. Mad lazim mukhaffaf kilmi
B. Mad lazim mutsaqqal kilmi
C. Mad lazim mukhaffaf harfi
D. Mad lazim mutsaqqal harfi

60 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


َ ‫َه‬ َ ْ
9. Berikut marupakan bacaan ‫مد ال ِز ْم ُمثقل ح ْر ِف ِي‬:َ

A.

B.

C.   

D.   


10. Jika kita membaca al-Qur’an dan menjumpai huruf mad yang bertemu dengan tasydid
dalam satu kalimat. Bacaan ini adalah….
A. Mad lazim mukhaffaf harfi
B. Mad lazim mutsaqqal harfi
C. Mad lazim mukhaffaf kilmi
D. Mad lazim mutsaqqal kilmi
11. Afif membaca QS. al-Muthaffifin sambil merenungi maknanya. Dia berusaha
َ َُْ
mengingat arti dari ‫ املط ِف ِف ْين‬adalah….
A. Orang-orang yang adil

UJI PUBLIK
B. Orang-orang yang jujur
C. Orang-orang yang curang
D. Orang-orang yang durhaka
َ ْ ٖٓ ‫َ ه‬
12. Lanjutan dari ayat ‫كَّل ِا هن ِك ٰٔت َب ال ُف هج ِار ل ِف ْي ِس ِج ْي ٍن‬ adalah….

َ ْ ‫هي ْو َم َي ُق ْو ُم ه‬
A. ‫اس ِل َر ِب ال ٰٔعل ِم ْي َن‬ ُ ‫الن‬

‫ىك َما ِس ِج ْي ٌن‬ َ ٰٔ ‫َو َم ٖٓا َا ْد‬


B. ‫ر‬
ُ
C. ‫ِك ٰٔت ٌب هم ْرق ْو ٌم‬
ٍۙ َ ْ
D. ‫َو ْي ٌل هي ْو َم ِٕى ٍذ ِلل ُمك ِذ ِب ْي َن‬
13. Zahra berdiskusi dengan temannya tentang orang-orang yang curang dan durhaka, Ia
ُ
lalu membuka dan membaca QS. al-Muthaffifin. Saat sampai ayat ‫ِك ٰٔت ٌب هم ْرق ْو ٌم‬ ia

bertanya kepada temannya. Arti ayat tersebut adalah….


A. Buku catatan timbangan
B. Buku catatan amal

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 61


C. Buku yang disembunyikan
D. Buku yang terlindungi
14. Perhatikan kalimat berikut: “Celakalah pada hari itu, bagi orang-orang yang
mendustakan”merupakan arti dari ayat….
ٍۙ َ ْ
A. ‫َو ْي ٌل ِلل ُمط ِف ِف ْي َن‬

‫اس َي ْس َت ْو ُف ْو َن‬ ‫هالذ ْي َن ا َذا ْاك َت ُال ْوا َع َلى ه‬


‫الن‬
B. ِ ِ ِ
ٍَۙ ْ َ ْ َْ
C. ‫وي ٌل هي ْو َم ِٕى ٍذ ِلل ُمك ِذ ِبين‬

D. ‫الدي ِن‬
ْ ‫هالذ ْي َن ُي َكذ ُب ْو َن ب َي ْوم‬
ِ ِ ِ ِ ِ
Arti mufradat dari lafadz ‫ار‬
‫ ْال ُف ه‬adalah….
‫ج‬
15. ِ
A. Orang-orang yang berlaku curang
B. Orang-orang pembohong
C. Orang-orang yang sombong
D. Orang-orang yang durhaka
16. “dongeng orang-orang dahulu” adalah ejekan orang-orang kafir jika mereka

UJI PUBLIK
dibacakan ayat-ayat al-Qur’an untuk mengingatkan perilaku mereka yang melampaui
batas. Lafadz yang menyatakan pernyataan yang bergaris miring diatas adalah….
َ ُ
A. ‫ك ُّل ُم ْع َت ٍد ا ِث ْي ٍ ٍۙم‬
َْ َ َ َ ‫َق‬
B. ‫اط ْي ُر اال هوِل ْي َن‬ ِ ‫ال اس‬
ْ َ
C. ‫هما ك ُان ْوا َيك ِس ُب ْو َن‬

‫اس َي ْس َت ْو ُف ْو َن‬ ‫ََ ه‬


D. ِ ‫على الن‬
17. Isi kandungan QS. al-An’am: 152 antara lain….
A. Ancaman bagi orang-rang yang curang
B. Penjelasan bagi orang yang suka mengurangi dan menambah takaran
C. Perintah untuk berlaku jujur
D. Larangan mendustakan agama
ۚ ْ ْ
18. Arti dari lafadz ‫ ِبال ِقس ِط‬dalam QS. al-An’am: 152 adalah….

A. Dengan jujur
B. Dengan adil

62 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


C. Sesuai kesanngupan
D. Sempurnakanlah takaran
19. “ Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya” adalah arti dari lafdz…
ْ َ َ ْ َُ ْ َ ََ
A. ‫ال ال َي ِت ْي ِم‬ ‫وال تقربوا م‬
ۚ ْ ْ َْ ُ َ
B. ‫َوا ْوفوا الك ْي َل َو ِامل ْي َز َان ِبال ِق ْس ِط‬
ُ ْ َ ْ ُُْ َ َ
C. ‫اع ِدل ْوا‬ ‫وِاذا قلتم ف‬
ُ َ ٰ َْ َ
D. ‫َّللا ا ْوف ْوا‬ِ ‫و ِبعه ِد‬
20. Menyebarkan berita bohong (hoax) sehingga menceraiberaikan antara suami istri,
memecah belah persatuan Bangsa. Hal ini dilarang keras oleh Islam bahkan akan
mmenerima Azab yang sangat pedih, yaitu dilempar ke dalam neraka Jahiim. Perilaku
seperti ini dinilai sebagai…
A. Munafik
B. Musyrik
C. Kafir
D. Fasiq
UJI PUBLIK
21. Peraturan Syari’at yang mengatur hubungan dengan sesama manusia sehingga terjadi
hubungan yang harmonis, tegaknya keadilan serta terwujudnya masyarakat yang
aman, damai dan sejahtera adalah pengertian dari.….
A. kejujuranَ
B. muamalah
C. keadilan sosial
D. madaniyah
22. Perhatikan terjemah potongan hadis berikut: “Wahai para pedagang… lafadz
hadisnya adalah ….

A.
ُّ ‫َيا َم ْع َش َر‬
‫الت هج ِار‬
َ َ َ
B. ‫ق ْد َول ْي ُت ْم أ ْم ًرا‬
ُ ‫َُ ُ ه‬
C. ‫الس ِال َفة‬ ‫األمم‬
ْ ُ َْ ْ
D. ‫ال َو ِامل َيز ُان‬ ‫ِاملكي‬

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 63


23. Amira dan Raisa belajar menghafal sebuah hadis tentang jujur riwayat Baihaqi dari
Ibnu Abbas Ra., mereka bergantian membaca dan mengartikan hadis tersebut. Raisa

mengartikan lafadz ‫امليزان‬


ُ َ ْ َ ْ ْ
ُ ‫ ِاملك َي‬sebagai….
ِ ‫ال و‬
A. Sungguh kalian akan menguasai
B. Urusan yang menghancurkan
C. Takaran dan timbangan
D. Umat terdahulu
24. Bu Fatma bertanya kepada Nizar tentang lafadz dalam hadis jujur dalam muamalah
ُ َ ُ
‫ األ َم ُم ه‬yang artinya….
riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas ‫الس ِالفة‬

A. Wahai para pedagang


B. Umat terdahulu
C. Urusan yang menghancurkan
D. Sungguh kalian akan menguasai
25. Salma diminta untuk menjelaskan kandungan dalam hadis jujur dalam muamalah
riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas Ra., antara lain….

UJI PUBLIK
A. Ancaman bagi orang yang berlaku curang
B. Larangan barkata bohong
C. Peringatan keras untuk menyempurnakan takaran dan timbangan
D. Perintah untuk menghormati pedagang
26. Dalam hadis tentang jujur dalam muamalah riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra.,
ٌ ْ ُ
terdapat lafadz ‫ ط َمأ ِن َينة‬yang artinyaَ….
A. kejujuran
B. keraguan
C. kecurangan
D. ketenangan
27. Hanif membaca hadis jujur dalam muamalah riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra.
Setelah selesai, ia lalu mencari arti per kata hadis tersebut. Sampailah ia pada lafadz
ٌ َْ
‫َو ِإ هن الك ِذ َب ِر َيبة‬ artinya adalah….

A. Tinggalkanlah yang meragukanmu


B. Pada sesuatu yang tidak meragukanmu
C. Sesungguhnya kejujuran itu ketenangan

64 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


D. Dan sesungguhnya dusta itu keraguan
28. Hilda mencoba menghafalkan hadis jujur dalam muamalah riwayat Tirmidzi dari
Hasan bin Ali Ra. Ia menemukan kalimat “sesungguhnya kejujuran itu ketenangan”.
Kalimat tersebut adalah arti dari lafadz….

A. ‫َد ْع َما َي ِر ُيب َك‬


َ َ
B. ‫ِإلى َما ال َي ِر ُيب َك‬
ٌ ْ ُ ‫َ ه‬
C. ‫الص ْد َق ط َمأ ِن َينة‬
ِ ‫ف ِإن‬
ٌ َْ
D. ‫َو ِإ هن الك ِذ َب ِر َيبة‬
29. Perhatikan terjemah hadis berikut: “Dari Hasan bin Ali Ra.: Aku menghafal dari
Rasulullah Saw..:"Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak
meragukanmu karena sesungguhnya kejujuran itu ketenangan dan dusta itu
keraguan." Kalimat yang bergaris bawah adalah arti dari lafadz….

A. ‫َد ْع َما َي ِر ُيب َك‬


َ َ
B. ‫ِإلى َما ال َي ِر ُيب َك‬
ٌ ْ ُ UJI PUBLIK
C. ‫الص ْد َق ط َمأ ِن َينة‬ ‫َ ه‬
ِ ‫ف ِإن‬
ٌ َْ
D. ‫َو ِإ هن الك ِذ َب ِر َيبة‬
30. Dalam hadis jujur dalam muamalah riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra., isi pesan
penting hadis tersebut adalah….
A. Meninggalkan jual beli
B. Meninggalkan hal-hal yang menimbulkan keraguan
C. Menyempurnakan takaran dan timbangan
D. Meninggalkan hal-hal yang menjadikan ketenangan

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 65


II. Essay
1. Dalam ilmu Tajwid yang telah kita pelajari kita mengenal mad lazim mukhaffaf harfi
dan mad lazim mukhaffaf kilmi. Coba kalian bandingkan keduanya dan tuliskan
contohnya masing-masing!
2. Disajikan beberapa lafadz berikut:

َ‫ۤالرَ ط ۤس‬ َ ‫ٰٰٔۤا ْلٰٔـ َن َو َق ْد َع‬


‫ص ْي َت‬ َ‫ۤق‬ َۚ‫ۤال ۤ ّم‬
َ ‫ُ ٰۤ ه‬ َ ٰۤ ‫َوَال ه‬
ۤ ‫الضا ِل ْين ۤال ۤ ّم‬
‫صَۚ ق ْل ٰٔءالذك َ ْري ِن‬
Analisislah bacaan tersebut lalu masukkan dalam tabel seperti berikut:
No Lafadz Bacaan Sebab Cara
membaca
1
2
3
4
5
6
7
8 UJI PUBLIK
3. Dalam QS. al-Muthaffifin ada ayat yang berbunyi:
ْ ُ َ ُ َ َ َ ُ ‫هالذ ْي َن ا َذا ْاك َت ُال ْوا َع َلى ه‬
‫اس َي ْس َت ْوف ْون َوِاذا كال ْو ُه ْم ا ْو هو َزن ْو ُه ْم ُيخ ِس ُر ْو َن‬
ِ ‫الن‬ ِ ِ Tulis kembali ayat

tersebut, terjemahkan dan jelaskan kandungannya!


4. Tulis kembali teks hadis tentang jujur dalam muamalah riwayat Baihaqi dari Ibnu
Abbas Ra., artikan dan jelaskan kandungan hadis tersebut!
5. Diantara isi hadis jujur dalam muamalah riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra.
disebutkan bahwa Nabi Saw.. memerintahkan menjauhi hal-hal yang membuat
keraguan. Identifikasilah hal-hal yang membuat keraguan tersebut dan bagaimana
usaha kita untuk menghindarinya!

66 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


UJI PUBLIK
MENEPATKAN BACAAN GHARIB DALAM AL-
QUR’AN MEMBENTUK SIKAP CERMAT

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 67


Kompetensi Inti (KI)
KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI. 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar (KD) Dan Indikator

(KD)UJI PUBLIK
Kompetensi Dasar

1.4 Menghayati keutamaan


Indikator

1.1.1 Mendengarkan bacaan al-Qur’an dengan khidmat


membaca al-Qur’an 1.1.2 Membiasakan membaca al-Qur’an dengan tartil
sesuai kaidah ilmu sesuai kaidah ilmu Tajwid
Tajwid
2.4 Menjalankan sikap 2.1.1 Menampilkan sikap cermat dalam kehidupan
cermat dalam kehidupan sehari-hari
sehari-hari 2.1.2 Membiasakan bersikap cermat dalam kehidupan
sehari-hari

3.4 Memahami ketentuan 3.1.1 Menjelaskan pengertian bacaan gharib dalam


bacaan gharib dalam (Imalah, Isymam, Tashil, Naql, Mad/Qashr) dalam
(Imalah, Isymam, al-Qur’an.
Tashil, Naql, 3.1.2 Mengidentifikasi bacaan Imalah, Isymam, Tashil,
Mad/Qashr) dalam al- Naql, Mad/Qashr yang ada dalam al-Qur’an.
Qur’an. 3.1.3 Mendeskripsikan cara membaca Imalah, Isymam,
Tashil, Naql, Mad/Qashr yang ada dalam al-
Qur’an.
3.1.4 Menganalisis bacaan Imalah, Isymam, Tashil, Naql,
Mad/Qashr yang ada dalam al-Qur’an.
3.1.5 Membandingkan bacaan Imalah, Isymam, Tashil,
Naql, Mad/Qashr.

68 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


4.4 Mempraktikkan bacaan 4.1.1 Mendemonstrasikan bacaan Imalah, Isymam,
Imalah, Isymam, Tashil, Tashil, Naql, Mad/Qashr yang ada dalam al-
Naql, Mad/Qashr yang Qur’an.
ada dalam al-Qur’an. 4.1.2 Mendengarkan bacaan Imalah, Isymam, Tashil,
Naql, Mad/Qashr yang ada dalam al-Qur’an.
4.1.3 Menerapkan bacaan Imalah, Isymam, Tashil, Naql,
Mad/Qashr yang ada dalam al-Qur’an.

UJI PUBLIK

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 69


PETA KOMPETENSI

Mendengarkan bacaan al-Qur’an


dengan khidmat
Sikap Spiritual
Membiasakan membaca al-Qur’an
dengan tartilbacaan
Mendengarkan sesuai al-Qur’an
tajwid
SIKAP Sikap Spiritual
dengan khidmat
CERMAT
Menampilkan membaca
Membiasakan sikap cermat dalam
al-Qur’an
Sikap Spiritual kehidupan
Sikap Sosial dengan tartil sehari-hari
sesuai tajwid
Mendengarkan bacaan al-Qur’an
dengan khidmat
SIKAP Membiasakan bersikap cermat dalam
Sikap Spiritual kehidupan
Menampilkan sehari-hari
sikap cermat dalam
CERMAT Sikap Sosial Membiasakan
kehidupanmembaca al-Qur’an
sehari-hari
dengan tartilbacaan
Mendengarkan sesuai al-Qur’an
tajwid
Menjelaskan
Membiasakandenganpengertian
khidmat
bersikap bacaan
cermat dalam
Sikap Sosial gharib (Imalah, Isymam, Tashil,
kehidupan sehari-hari
Menampilkan sikap cermat dalam
SIKAP Naql, Mad/Qashr)
kehidupan
Membiasakan sehari-hari
membaca al-Qur’an
CERMAT dengan tartil sesuai tajwid

UJI PUBLIK
Pengetahuan
Sikap Sosial

Pengetahuan
Mengidentifikasi
Membiasakan
Menjelaskan
kehidupan
Menampilkan
bacaan
bersikap
(Imalah, Isymam,
pengertian
gharib
cermat
sehari-hari
sikap
Mad/Qashr)
gharib (Imalah,
dalam
Tashil,bacaan
Naql,
cermat dalam
Isymam, Tashil,
kehidupan sehari-hari
Naql, Mad/Qashr)
SIKAP Mendeskripsikan cara membaca
CERMAT Membiasakan
bacaan gharibbersikap cermat
(Imalah, dalam
Isymam,
kehidupan sehari-hari
Tashil, Naql, Mad/Qashr)
1. Literacy Pengetahuan Menjelaskan pengertian
Mengidentifikasi bacaanbacaan
gharib
2. Communication gharib (Imalah,
Menganalisis
(Imalah, Isymam,
bacaan
Isymam, gharibTashil,
Tashil, (Imalah,
Naql,
Naql,
Isymam, Tashil, Mad/Qashr)
Naql, Mad/Qashr)
Mad/Qashr)
3. Collaboration
4. Critical Pengetahuan
Mendeskripsikanbacaan
Membandingkan cara membaca
Imalah,
Thinking Menjelaskan pengertian bacaan
bacaan gharib
Isymam, Tashil,(Imalah, Isymam,
Naql, Mad/Qashr
5. Character gharib (Imalah,
Tashil, Naql, Isymam, Tashil,
Mad/Qashr)
6. Social Skill Menganalisis
Naql,bacaan
Mengidentifikasi gharib gharib
bacaan
Mad/Qashr) (Imalah,
Isymam, Tashil,
(Imalah, Isymam,
Mendemonstrasikan Naql, Mad/Qashr)
Tashil,
bacaan Naql,
gharib
Mad/Qashr)
(Imalah, Isymam, Tashil, Naql,
7. Literacy Membandingkan bacaan Imalah,
Mad/Qashr)
8. Communication Mendeskripsikan
Isymam, caraMad/Qashr
Tashil, Naql, membaca
9. CollaborationKetrampilan bacaan
Mendengarkan bacaanIsymam,
gharib (Imalah, gharib
Menganalisis
Tashil, bacaan
Naql, gharib (Imalah,
Mad/Qashr)
10. Critical Mendemonstrasikan bacaanNaql,
(Imalah, Isymam, Tashil, gharib
Isymam, Tashil,
Mengidentifikasi Naql, Mad/Qashr)
bacaan
Mad/Qashr) gharib
Thinking (Imalah, Isymam, Tashil, Naql,
(Imalah, Isymam, Tashil, Naql,
11. Character Ketrampilan Mad/Qashr)
Membandingkan bacaan Imalah,
Mad/Qashr)
12. Social Skill Menerapkan bacaan gharib (Imalah,
Isymam, Tashil, Naql, Mad/Qashr
Isymam, Tashil, Naql, Mad/Qashr)
Mendeskripsikan cara membaca
Ketrampilan dalam ayat-ayat
Mendemonstrasikan
Menganalisis bacaan pilihan
bacaan
gharib gharib
(Imalah,
bacaan gharib
Mendengarkan (Imalah,
bacaan Isymam,
gharib
13. Literacy (Imalah,
Isymam, Isymam,
Tashil,
Tashil, Tashil,
Naql,Naql, Naql,
Mad/Qashr)
Mad/Qashr)
(Imalah, Isymam, Tashil, Naql,
14. Communication Mad/Qashr)
Mad/Qashr)
15. CollaborationKetrampilan Membandingkan bacaan Imalah,
Isymam, Tashil, Naql, Mad/Qashr
70
16. Critical AL-QUR’AN
Menerapkan bacaan HADITS KELAS IX
gharib (Imalah,
Thinking Mendemonstrasikan bacaan
Isymam, Tashil, Naql, Mad/Qashr)gharib
B. PRAWACANA

PRAWACANA
Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw.., dengan versi dan variasi yang berbeda-beda. “Sesunguhnya al-Qur’an ini
diturunkan atas tujuh huruf, maka bacalah (al-Qur’an) itu yang mudah darinya.”
PRAWACANA
(HR. Imam Bukhari).

Adanya variasi bacaan dalam al-Qur’an adalah karunia Allah kepada umat
PRAWACANA
Nabi Muhammad Saw.. sebagai bentuk kasih sayang Allah agar mudah melafalkan
dan membacanya. Dalam kajian Islam, studi tentang variasi bacaan al-Qur’an ini
dikenal dengan disiplin Ilmu Qira’at yang mempelajari antara lain tentang cara
membunyikan dan menuliskan bacaan al-Qur’an.
Pada masa Nabi, para sahabat menerima bacaan al-Qur’an secara langsung
dari beliau dengan versi bacaan qira’atnya. Diantara ahli qira’at dari kalangan
sahabat, yaitu: Ubay bin Ka’ab, Abdullah bin Mas’ud, Abu Darda’, Ustman bin
Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy’ariy, dan Zaid bin Tsabit.

UJI PUBLIK
Sepeninggal Nabi Saw.., pada sahabat ini berpencar hijrah ke berbagai negara
dan mengajarkan bacaan al-Qur’an dengan berbagai versi yang mereka terima dari
Nabi Saw.. kepada generasi para tabi’in. Kemudian ahli qira’at dari generasi tabi’in
mengajarkan al-Qur’an sesuai dengan versi dan variasi qira’at yang mereka kuasai
kepada ulama’ ahlul Qurro’ hingga sekarang.

Ada tujuh versi qira’at (qira’ah sab’ah) yang populer dan dilestarikan oleh para
imam qira’at dinilai sebagai bacaan (qira’at) yang mutawatir, bersumber dari Nabi
Saw.. Qira’ah Sab’ah ini disandarkan kepada 7 Imam Qira’at, yaitu: Imam Nafi’ bin
Abdurrahman, Imam Abdullah bin Katsir , Imam Abu Amr Zabban bin al-Ala’ al-
Bashriy, Imam Abdullah Ibnu Amir Al-Syamiy, Imam Ashim bin Abi al-Najud al-
Kufiy, Imam Hamzah bin Al-Zayyat, Imam Ali bin Hamzah Al-Kisa’i.

Ilmu qira’at sendiri termasuk ilmu yang jarang diajarkan dan dipelajari,
sebagian besar umat Islam, umumnya memakai qiraat dari jalur Hafsh dari Imam
Ashim yang berasal dari Ali bin Abi Thalib ra. Sebagai akibatnya, mereka membaca
al-Qur’an apa adanya sebagaimana yang terdapat dalam tulisan mushaf atau rasm,
padahal ada banyak kalimat yang cara bacanya asing (gharib); tidak sama persis
dengan tulisannya, seperti bacaan imalah, tashil, isymam dan lain sebagainya.

Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad


Saw.., dengan versi dan variasi yang berbeda-beda. “Sesunguhnya al-Qur’an ini
diturunkan atas tujuh huruf, maka bacalah (al-Qur’an) itu yang mudah darinya.”
(HR. Imam Bukhari).

Adanya variasi bacaan dalam al-Qur’an adalah karunia Allah kepada umat
AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 71
Sepeninggal Saw..
Nabi Muhammad Nabi Saw..,
sebagaipada sahabat
bentuk kasihini berpencar
sayang Allahhijrah ke berbagai
agar mudah negara
melafalkan
C. KHAZANAH KEILMUAN

BACAAN GHARIB DALAM AL-QUR’AN


(IMALAH, ISYMAM, TAS-HIL, NAQL, MAD/QASHR)

PENGERTIAN GHARIB

BACAAN GHARIB DALAM AL-QUR’AN


Dalam mempelajari al-Qur’an, kadang kita menjumpai bacaan-bacaan yang
(IMALAH, ISYMAM, TAS-HIL, NAQL, MAD/QASHR)
tidak sesuai dengan kaidah bunyi dalam ilmu al-ashwat. Bacaan-bacaan tersebut
PENGERTIAN
dikenal dengan
GHARIBistilah gharib.
Gharib merupakan isim sifat dari kata “gharaba – yaghribu” yang artinya
BACAAN GHARIB DALAM AL-QUR’AN
tersembunyi atau samar. Menurut ulama Qurra’, gharib artinya sesuatu yang perlu
(IMALAH,
penjelasan ISYMAM,
khusus karena TAS-HIL,
samarnya NAQL, MAD/QASHR)
pembahasan atau karena rumitnya permasalahan
PENGERTIAN
baik dari segi huruf, lafadz, arti maupun pemahaman yang terdapat dalam al-Qur’an.
GHARIB
Adapun bacaan gharib yang akan kita kaji pada bab ini antara lain: imalah, isymam,
tas-hil, naql,BACAAN GHARIB DALAM AL-QUR’AN
mad/Qashr.
1) (IMALAH,
IMALAH ISYMAM, TAS-HIL, NAQL,atau
Arti: condong MAD/QASHR)
miring.
PENGERTIAN
ًَ

IMALAH
UJI PUBLIK
GHARIB
IMALAH
Berasal dari lafadz yaitu ‫إ َمالة‬-ِ ‫ل‬
ُ ‫–َ َي ِم ْي‬
Mencondongkan bacaan harakat fathah pada
َ‫أَمَال‬

harakat kasrah sekitar dua pertiganya.


َ ْ
( ‫ ُة‬IMALAH
‫اْل َمال‬
ِ )
Arti:
. condong atau miring.
Ada 2 macam Bacaan Imalah:
ًَ
Berasal dari Sughra:
1. Imalah lafadz yaitu ‫إ َمالة‬-ِ imalah
bacaan ُ ‫لَ –َ َي ِم ْي‬diwashal
‫ل‬ ‫أَمَا‬ pada
6.
IMALAH kalimat atau lafal yang lain, bacaan tidak berhenti
IMALAH
pada lafadz dimaksud.
Mencondongkan bacaan harakat fathah pada
( ‫) ْ ِاْل َم َال ُة‬
2. Imalah
harakatKubra: sesudahdua
kasrah sekitar bacaan pertiganya. imalah diwaqafkan
sehingga
Arti: berhenti disitu
condong atau miring. saja. Kriteria imalah kubra
. adalah semua lafadh dalam al-Qur’an yang
ًَ َ
7. akhirannya terdapat
Berasal dari lafadz yaituAlif ‫إ‬-ِ ‫ل‬ُ ‫(لَ –َ َي ِم ْي‬alif
‫مالة‬Maqsurah ‫ أَمَا‬bengkong).
IMALAH Ini merupakan pendapat dari Imam Warasy.
3.
( ‫) ْ ِاْل َم َال ُة‬ Menurut Imam Hafs
Mencondongkan
ada harakat
1 yaitu dalam
kasrah QS.
bacaan
bacaan Imalah
harakat
Hud:
sekitar dua
fathah
41pertiganya.
di al-Qur’an
pada hanya

Arti: condong atau miring.


. َ َٰۗ‫اَوم ْرسى َها‬
َ ‫َّللاَ َمج ْٰ۪رى َه‬
ِ ّٰ ‫ِبس ِْم‬
8.
ًَ
IMALAH Berasal
Menurutdari lafadz
Imam ‫إ َمالة‬-ِ ‫ل‬
yaitu semua
Warasy: ُ lafadh
‫لَ –َ َي ِم ْي‬dalam
‫ أَمَا‬al-Qur’an
Ada 2 macam Bacaan Imalah:
yang akhirannya terdapat Alif Maqsurah (alif bengkong),
( ‫) ْ ِاْل َم َال ُة‬ kecuali
4. Imalah namaSughra:
orang Contoh:
bacaan imalah diwashal pada
ْ َ atau lafal
Mencondongkan
ٰٔ bacaan lain,ٰٔ ‫ ه‬fathah
harakat َ dibaca pada
‫ى‬pada
kalimat
‫ احو‬lafadz
harakat dibaca Ahwe,
kasrah
yang
sekitar dua ‫ات‬bacaan
ََ‫ى‬pertiganya.
‫ق‬ ‫و‬ tidak berhenti
Wattaqe
dimaksud.
.5. Imalah Kubra: sesudah bacaan imalah diwaqafkan
sehingga berhenti disitu saja. Kriteria imalah kubra
adalah semua lafadh dalam al-Qur’an yang
akhirannya terdapat Alif Maqsurah (alif bengkong).
72 Ini merupakan pendapat AL-QUR’AN HADITS KELAS IX
dari Imam Warasy.
Yuk kita buka dan baca Mushaf al-Qur’an pada QS. Hud: 41 dan ad-Dhuha!
No Nama Siswa Ayat yang dibaca Keterangan
1
2
3
dst
Keterangan: Sangat Lancar, Lancar, Cukup Lancar, Kurang Lancar

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa.


2. Dalam setiap kelompok usahakan ada sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah

UJI PUBLIK
dan perhatikan dengan baik QS. Hud: 41 dan ad-Dhuha.
3. Siapkan lembar kertas, lalu diskusikan bersama dengan teman-temanmu
mengenai Imalah, mulai dari apa itu imalah, bagaimana cara membacanya dan
mengapa imalah muncul?
Ayo Tadarrus

1. Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, tiap kelompok ada 1-2 siswa
yang mendapat tugas tertentuAyo
dariTadarrus
guru.
2. Usahakan setiap siswa membawa sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah QS.
Hud: 41 dan ad-Dhuha Ayo Tadarrus
3. Tiap siswa membaca secara bergantian bacaan yang telah ditentukan.
4. Isilah lembar yang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
Ayo Tadarrus
ditentukan.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 73


Analisa Bacaan

Analisa Bacaan
Cermati QS. Hud: 41 dan ad-Dhuha, lalu buatlah analisis yang dimasukkan dalam
tabel berikut:
Analisa Bacaan
No. Lafadz Bacaan Sebab Cara membaca Ayat
1
2 Analisa Bacaan
dst

Ayo Musyafahah

Bacalah bacaan mad Ayo


lazimMusyafahah
mukhaffaf kilmi dengan disimak oleh guru atau teman
yang ditunjuk oleh guru yang terdapat pada QS. Hud: 41 dan ad-Dhuha.

No Nama Siswa Ayat yang Keterangan


Ayo Musyafahah

UJI PUBLIK
dibaca Fasih Kurang Lancar Kurang
1
2 Ayo Musyafahah
dst

74 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


2). ISYMAM

ISYMAM
Arti:
menggabungkan; memadukan; mencampurkan
ISYMAM
ISYMAM
Pengertian:
ْ
( ‫) ِإش َمام‬ Arti:
Mencampurkan dhummah pada sukun dengan
ISYMAM
menggabungkan;
memoncongkan memadukan; mencampurkan
bibir.

Menurut Imam Hafs di al-Qur’an hanya ada satu


yaituَ‫َ ََلَت َأ ْ َم َّ۫نَّا‬QS. Yusuf: 11)
ISYMAM Arti:
Pengertian:
ْ
( ‫) ِإش َمام‬ menggabungkan;
Mencampurkan dhummah memadukan;
padamencampurkan
sukun dengan
memoncongkan bibir.
Menurut‫ َم َّ۫ َّنا‬Imam
Lafadz ْ ‫ ََلَت َأ‬juga
Hafs di al-Qur’an
boleh dibaca Ikhtilas hanya yaitu
ada satu
membaca harakat dengan samar dan cepat sehingga
ISYMAM
Arti:
yaitu: 
suaranya  
 

tinggal
 َْ QS.
2/3 Yusuf: 11
harakat: ‫ا‬ َ ‫َال َت ْأ َم ُن‬
‫ن‬
Pengertian:
ْ menggabungkan; memadukan; mencampurkan
( ‫) ِإش َمام‬ Mencampurkan dhummah pada sukun dengan
memoncongkan bibir.
Menurut Imam Hafs di al-Qur’an hanya ada satu
ISYMAM

(
UJI PUBLIK
ْ
‫) ِإش َمام‬
Lafadz
yaitu:
membaca
 juga boleh dibaca Ikhtilas yaitu
َْ QS. Yusuf: 11
Pengertian:
harakatdhummah
Mencampurkan dengan samar
pada sukundan cepat sehingga
ْ َ َ dengan
pada
memoncongkan
Yuk kita buka Mushaf al-Qur’an
suaranya QS. Yusuf:
tinggal bibir.
2/3 harakat:
َ ُ َ
11 ‫ال تأمننا‬
No Nama Siswa Menurut Imam Ayat
Hafs yang dibaca hanya ada satu
di al-Qur’an Keterangan
1
yaitu: َْ QS. Yusuf: 11
2
Lafadz  juga boleh dibaca Ikhtilas yaitu
3
membaca harakat dengan samar dan cepat sehingga
َُ َْ َ
dst
suaranya tinggal
Keterangan: Sangat Lancar,Lancar, Cukup 2/3 harakat:
Lancar, ‫أ َمننا‬Lancar
Kurang ‫ال ت‬

Lafadz  juga boleh dibaca Ikhtilas yaitu

membaca harakat dengan samar dan cepat sehingga


suaranya tinggal 2/3 harakat: ‫ال تأ َمننا‬
َُ َْ َ

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 75


1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa.
2. Dalam setiap kelompok usahakan ada sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah
dan perhatikan dengan baik QS. Yusuf: 11

3. Siapkan lembar kertas, lalu diskusikan bersama dengan teman-temanmu


mengenai Isymam dan Ikhtilas.
4. Kumpulkan lembar diskusi pada waktu yang telah ditentukan.

Ayo Tadarus

1. Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, tiap kelompok ada 1-2 siswa
yang Ayo Tadarus
mendapat tugas tertentu dari guru.
2. Usahakan setiap siswa membawa sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah QS.
Yusuf:
Ayo11 Tadarus

UJI PUBLIK
3. Tiap siswa membaca secara bergantian.
4. IsilahAyo
lembar yang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
Tadarus
ditentukan.

Analisa Bacaan

Cermati QS. Yusuf: 11 lalu buatlah analisis yang dimasukkan dalam tabel berikut:
Analisa Bacaan
Lafadz Cara Keterangan Tulisan
Membaca
ٰٔ َّ۫ ْ َ َ َ َ Bacaan َ َ ٖٓ ُ َ
‫أ َم هنا َعلى‬Analisa
‫قال ْوا ٰٔيا َبانا َما لك ال ت‬ Isymam

َ ْ ُ ٰٔ َ ٗ َ ‫ُ ْ ُ َ َ ه‬
‫ن‬ ‫ن ِصحو‬Bacaan
Analisa ‫يوسف وِانا له ل‬ Ikhtilas

76 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Ayo Musyafahah

Ayo Musyafahah
Bacalah bacaan Isymam dengan disimak oleh guru atau teman yang ditunjuk guru
yang terdapat dalam QS. Yusuf: 11
Ayo Musyafahah
No Nama Siswa Ayat yang Keterangan
dibaca Fasih Kurang Lancar Kurang
1
Ayo Musyafahah
2
3
dst

3). TAS-HIL

Arti: lunak; meringankan


TAS-HIL

TAS-HIL

ْ ْ َ
UJI PUBLIK
(‫)تس ِهيل‬
Pengertian:
TAS-HIL
membaca antara hamzah dan alif ; hamzah pertama
Arti: lunak; meringankan
dibaca tahqiq (jelas) dan pendek, sedangkan
hamzah kedua dibaca tas-hil.
TAS-HIL

Dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs hanya


Arti: lunak; meringankan
7. ada satu bacaan tashil yaitu pada QS. Fushilat: 44,
َ ‫َء ۠ا ۡع َج ِم ٌٌّّ۬ى َو َع‬
TAS-HIL Pengertian: ٌّ۬
yaitu lafadz: ‫رب ٌّى‬
َ membaca antaraِ hamzah dan alif ; hamzah pertama
( ‫)ت ْس ِه ْيل‬ dibaca tahqiq (jelas) dan pendek, sedangkan
Arti:
Cara lunak;
hamzah meringankan
membacanya:
kedua dibaca tas-hil.
Di tengah – tengah antara huruf hamzah dan huruf
ha, sehingga lafadz yang keluar tidak seperti
8.
Dalam
hamzahqira’ah
tidak juga Imam Ashim
seperti ha,riwayat Hafs Lafadz
akan tetapi hanya
TAS-HIL
yangsatu
keluar
Pengertian:
ada ditengah
bacaan tashil–yaitu tengah kedua
pada QS.huruf tersebut
Fushilat: 44,
َ
‫)ت ْس ِه ْيل‬
(samar – samar). ٌّ۬ ٌّ۬ ۠
( membaca antara
yaitu lafadz: ‫ ۡع َج ِم ٌّى َو َع‬dan
‫ َ ِرب ٌّى‬hamzah ‫ َءا‬alif ; hamzah pertama
dibaca tahqiq (jelas) dan pendek, sedangkan
hamzah kedua dibaca tas-hil. ََ

9.
TAS-HIL
Dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs hanya
ْ ْ َ
(‫)تس ِهيل‬
Pengertian:
Carasatu
membacanya:
ada bacaan tashil yaitu pada QS. Fushilat: 44,
membaca antara hamzah dan alif ; hamzah pertama
Di tengah ٌٌّّ۬ َ َ َ ٌٌّّ۬ antara
– tengah ۠ َ huruf sedangkan
َ ‫ ۡع‬pendek, hamzah dan huruf
AL-QUR’AN HADITS KELAS IX
dibaca
ha,
tahqiq
yaitu lafadz:
sehingga
‫ى‬ ‫ب‬
(jelas)‫ر‬
ِ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ى‬
lafadz
‫م‬
dan
ِ ‫ج‬ ‫ا‬
yang
‫ ء‬keluar tidak seperti77
hamzah kedua dibaca tas-hil.
hamzah tidak juga seperti ha, akan tetapi Lafadz
Yuk kita buka Mushaf al-Qur’an dan baca pada QS. Fushilat: 44
No Nama Siswa Ayat yang dibaca Keterangan
1
2
3
dst
Keterangan: Lancar, Kurang Lancar

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa.


2. Dalam setiap kelompok usahakan ada sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah
dan perhatikan dengan baik QS. Fushilat: 44

UJI PUBLIK
3. Siapkan lembar kertas, lalu diskusikan bersama dengan teman-temanmu
mengenai Tas-hil
4. Kumpulkan lembar diskusi pada waktu yang telah ditentukan.

Ayo Tadarus

1. Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, tiap kelompok ada 1-2 siswa
Ayo Tadarus
yang mendapat tugas tertentu dari guru.
2. Usahakan setiap siswa membawa sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah QS.
Ayo44Tadarus
Fushilat:
3. Tiap siswa membaca secara bergantian.
4. Isilah Ayo
lembar yang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
Tadarus
ditentukan.

78 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Analisa Bacaan

a. Analisa
Carilah Bacaan
bacaan tas-hil yang ada dalam QS. Fushilat: 44 lalu tulis dalam tabel
berikut:
Analisa Bacaan
Lafadz Bacaan Cara membaca

Analisa Bacaan

ٌّ۬ ٌّ۬ ۠
b. Carilah dari berbagai macam sumber rujukan mengapa lafadz ‫َءا ۡع َج ِم ٌّى َو َع َ ِرب ٌّى‬
dibaca tas-hil?

Ayo Musyafahah

Ayo Musyafahah
Bacalah bacaan tas-hil dengan disimak guru atau teman yang ditunjuk guru yang

No UJI PUBLIK
terdapat dalam QS. Fushilat: 44
Ayo Musyafahah
Nama Siswa
Sangat
Keterangan
Fasih Cukup Kurang
Fasih Fasih Fasih
1 Ayo Musyafahah

2
3
4
5
dst

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 79


4). NAQL

Dari kata
NAQL ‫نقل – ينقل – نقَّل‬ berarti memindah;
menggeser
NAQL
NAQL
Pengertian:
َ
(‫) ن ْقل‬ Memindahkan harakat hamzah ke huruf mati
Dari kata ‫نقَّل‬dan
sebelumnya, – ‫ينقل‬ – ‫نقل‬
setelah berarti memindah;
itu hamzahnya dibuang.
NAQL
menggeser
Dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs hanya
Pengertian:
10.
ada satu yaitu pada kata َ‫( بئساالسم‬QS. al-
NAQL Memindahkan harakat hamzah ke huruf mati
Hujurat:11).
َ Dari kata ‫نقَّل‬dan
sebelumnya, – ‫ينقل‬ – ‫نقل‬
setelah itu hamzahnya dibuang.
(‫) ن ْقل‬
berarti memindah;
menggeser
Cara membacanya:
Pengertian:
Dalam qira’ahْ ْ َ Imam
ْ Ashim riwayat Hafs hanya
Lafadh ‫ ِبئسا ِالس ُم‬selanjutnya dibaca naql dengan
Memindahkan
ada harakat
satu yaitu pada َ‫بئساالسم‬
katahamzah ke huruf (QS. matial-
ْ َ ْ
ُsebelumnya,
11. ‫ ِبئس ِلسم‬yaknidan
Hujurat:11). setelah itu hamzahnya
memindahkan harakat alifdibuang. (kasrah)
Dari kata ‫ نقل – ينقل – نقَّل‬berarti memindah;

UJI PUBLIK
NAQL

َ
(‫) ن ْقل‬
pada huruf lam yang mati.
menggeser
Pengertian:
Dalam qira’ah
Bacaan
secara
ada satu naql
bi’sal ismu
Imam Ashim
yang awalnya
menjadi
yaitu
riwayat
Memindahkan harakat hamzah ke huruf mati
َ‫بئساالسم‬
bi’salismu
pada kata
( ‫سم‬
ْ ‫ئ َس ْا ِال‬hanya
ُ Hafs
(َ‫()بِئْ َس ِلسْم‬QS. al-
ْ
‫ ) ِب‬dibaca
sebelumnya, dan setelah itu hamzahnya dibuang.
Hujurat:11).

12. ََ
NAQL Dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs hanya

ْ َ buka Mushaf al-Qur’an


Yuk kita ada satu yaitu pada
dan baca pada QS. َ‫ بئساالسم‬11 (QS. al-
kataAl-Hujurat:
(‫) نقل‬ Hujurat:11).
No Nama Siswa Cara membacanya:
Ayat yang dibaca Keterangan
ْ ْ
1
Lafadh ‫ ِبئ َسا ِال ْس ُم‬selanjutnya dibaca naql dengan
ْ
‫ ِبئ َس ِل ْس ُم‬yakni memindahkan harakat alif (kasrah)
2
3
pada huruf lam yang mati.
4
ْ َْ ْ
Bacaan yang awalnya bi’sal ismu (‫ ) ِبئسا ِالس ُم‬dibaca
5
dst secara naql menjadi bi’salismu (َ‫) ِبئْ َس ِلسْم‬
Keterangan: Sangat Lancar, Lancar, Cukup Lancar, Kurang Lancar
ََ

Cara membacanya:
ْ ْ
80 Lafadh ‫ ِبئ َسا ِال ْس ُم‬selanjutnya
AL-QUR’AN HADITS KELAS IX
dibaca naql dengan
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa.
2. Dalam setiap kelompok usahakan ada sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah
dan perhatikan dengan baik QS. Al-Hujurat: 11
3. Siapkan lembar kertas, lalu diskusikan bersama dengan teman-temanmu
mengenai Tas-hil
4. Kumpulkan lembar diskusi pada waktu yang telah ditentukan.

Ayo Tadarus

1. Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, tiap kelompok ada 1-2 siswa
yang mendapat tugas tertentu dari guru.
Ayo Tadarus
2. Usahakan setiap siswa membawa sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah QS.
Al-Hujurat:
Ayo11 Tadarus
3. Tiap siswa membaca secara bergantian.
4. Isilah lembar yang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
Ayo Tadarus

UJI PUBLIK
ditentukan.

Analisa Bacaan

1. Carilah bacaan tas-hil yang ada dalam QS. Al-Hujurat: 11 lalu tulis pada tabel:
Analisa Bacaan
Lafadz Bacaan Cara membaca

Analisa Bacaan

Analisa Bacaan
ْ َْ ْ
2. Carilah dari berbagai macam sumber rujukan mengapa lafadz َ ‫ ِبئسا ِالس ُم‬dibaca
ْ َ ْ
Naql menjadi ‫? ِبئس ِلس ُم‬

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 81


Ayo Musyafahah

Ayo Musyafahah
Bacalah bacaan Naql dengan disimak guru atau teman yang ditunjuk guru dalam
QS. al-Hujurat: 11
Ayo Musyafahah
No Nama Siswa Keterangan
Fasih Kurang Lancar Kurang
1 Ayo Musyafahah

2
3
4
dst

5). MAD/QASHR

َْ ُّ َ ْ َ
ْ ‫ )املد والق‬artinya memanjangkan dan memendekkan bacaan
Mad dan Qashr (‫ص ُر‬

UJI PUBLIK MAD/QASHR


al-Qur’an. Permasalahan Mad dan Qashr timbul karena kekeliruan dalam bacaan al-
Qur’ân yang di-mad-kan atau di-qashar pada kata-kata tertentu, seperti bacaan mad
MAD/QASHR
dibaca qashar atau sebaliknya.
Kesalahan seperti ini dapat mempengaruhi makna ayat. Masalah lainnya timbul
MAD/QASHR
karena kesalahan-kesalahan kecil yang menjadi kebiasaan dalam masyarakat.
َْ ْ َ َ
Contohnya, sebagian Khatib membaca ‫هللا أك َب ْر‬
ِ ‫و ل ِذك ُر‬, karena kurang teliti biasanya
َ ْ َ ‫( َوَال ذ ْك ُر هللا‬lâm di-mad-kan), hal ini berakibat fatal pada kesalahan arti.
dibaca َ ‫أكب ْر‬ ِ ِ
Berikut konsep tentang Mad:

82 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


1. Hukum Mad

ْ‫َمد‬
Menurut Bahasa: memanjangkan dan menambah
َ
Menurut Istilah: memanjangkan suara huruf mad
‫م ْد‬
ْْ‫ َِْيْْ_ْْ ُْْو‬-ْْْْْ‫_ ََْا‬
Mad Asli َ
‫م ْد‬
Menurut Bahasa: memanjangkan dan menambah Mad Far’i

No Nama MadMenurutContoh ْْ‫ْْ_ُْْْو‬No‫ َِْي‬-ْْْْْ‫ ََْا‬suara


Istilah: memanjangkan
_Namahuruf
Madmad Contoh
ۤ ُ
1 Mad Thabi’i ْ‫اهم‬ ُ ‫َو َم‬ 1
َ
Mad Wajib Muthashil ْ‫اول ِئ ـ َـك‬
ٰ ‫ٰط‬ ْ‫ مد‬Mad Jaiz Munfashil ُۤ
2 Mad Thabi’i Harfi ْ
‫ه‬
Menurut Bahasa:ْْ‫ُْو‬
2
َ dan ‫ِب َماْْان ِز َْل‬
َ ْ ْ_ْْ ‫ْي‬
memanjangkan َِ - ْْْْْ‫ْا‬ َ _ menambah
ً ‫بهْْ َاز َو‬
3 Mad ‘Iwadh ‫ ب ِصي ًر‬memanjangkan
Menurut ‫ا‬Istilah:
3 Mad Shilah Thawilah
suara huruf mad ‫اجا‬ ِ
ُ ُ Mad ‘Aridh Lissukun
4 Mad Tamkin ْ‫ح ِييتم‬ 4
  

5 Mad Badal ُ‫ْْ_ُْْْوْْ إي َت ۤا ْء‬5‫ َِْي‬-Mad ََ _


ْْْْْ‫ْا‬Layyin
ِ
Menurut Bahasa: memanjangkan dan menambah
‫﯀‬ 
َ َ َّ َٓ ‫آَ ا‬
َ ‫ْل‬
‫ن‬
6 Mad Shilah Qashirah ْ
‫ان‬
Menurut Istilah: ‫ ِإنهْْك‬memanjangkan
6 Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
suara huruf mad

UJI PUBLIK 7

8
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Mad Lazim Mukhaffaf Harfi


 

َ‫حٰ َٓـم‬
9 Mad Lazim Mutsaqqal Harfi ََٓ ‫ا َٓل‬
‫ــم‬
10 Mad Farqi ُ‫َٓللآا‬
2. Panjang Bacaan Mad

Cara Membaca Mad


2.
Cara Membaca Mad

َ ‫ َا ْل َق‬: huruf mad


‫ص ُر‬
ُ 3. ُّ َ ‫َ ه‬
‫ط‬Cara
‫لتوس‬Membaca
‫ا‬: huruf mad
Mad
ُّ
‫َاَلط ْو ُل‬: huruf mad dibaca
dibaca panjang 1 alif dibaca
4. panjang 1 ½ alif panjang 2 ½ alif (5
(dua ketukan/harakat) (3Cara
ketukan/harakat) ketukan/harakat) atau 3
Membaca Mad
َ ‫ َا ْل َق‬: huruf mad
‫ص ُر‬
alif (6 ketukan)

dibaca panjang 1 alif 11.


ُ َ
(dua ketukan/harakat) ‫ا هلت َو ُّسط‬: huruf mad
ُّ
َ ‫ َا ْل َق‬: huruf mad
‫ص ُر‬
dibaca panjang 1 ½ alif ‫َاَلط ْو ُل‬: huruf mad dibaca
(3 ketukan/harakat)
dibaca panjang 1 alif panjang 2 ½ alif (5
(dua ketukan/harakat) ketukan/harakat) atau 3
alif (6 ketukan)
َ ‫ َا ْل َق‬: huruf mad
‫ص ُر‬
12.
ُ َ
AL-QUR’AN HADITS KELAS IX ‫ا هلت َو ُّسط‬: huruf mad 83
dibaca panjang 1 alif
3. Bacaan Qashr
Qashr: memendekkan bacaan al-Qur’an,
yang semula dipanjangkan.
6.
Qashr: memendekkan bacaan al-Qur’an,
yang semula dipanjangkan.
‫ص ْف ٌر ُم ْس َت ِد ْي ٌر‬:
َ tanda lingkaran
7. (O) َ‫ص ْفرم ْست َِطيْل‬
َ : tanda oval seperti bentuk
yang tertulis pada Qashr:
lafal memendekkan
yang telur (0) al-Qur’an,
bacaan yang ditulis diatas lafal yang
diqasharkan. diqasharkan.
yang semula dipanjangkan.

ْ َ ْ ْ ْ
Contoh Bacaan ‫صف ٌر ُمست ِدي ٌر‬ َ : 8.
Contoh Bacaan َ‫ست َِطيْل‬ َ :
ْ ‫صف ٌرم‬
‫ص ْف ٌر ُم ْس َت ِد ْي ٌر‬:
َ tanda lingkaran ‫ ْفرم ْست َِطي‬al-Qur’an,
َ : tanda oval seperti bentuk
Qashr: memendekkanَ‫ْل‬bacaan ‫ص‬
(O)
Surat: Ayat Tertulis yang
Dibacasemula dipanjangkan.
Surat: Ayat
yang tertulis pada lafal yang telur (0) yang Tertulis
ditulis diatasWaqof Washal
lafal yang
َّ۫ َ َ ََْ ََ َ
diqasharkan.
Al-Kahfi: 23 ‫ِلشا ٍئ‬ ‫ِلش ٍئ‬ diqasharkan.
Al-Kafirun: 4 ‫انا‬ ‫انا‬ ‫ا َن‬
َ َ َ َ
\ ‫ت ْيئ ُس ْوا \ ت ْايئ ُس ْوا‬ ْ ٰٔ ٰٔ ٰٔ
Yusuf: 87 ُ ‫س َال َي ْا ْي َئ‬ ُ ‫َال َي ْي َئ‬ Al-Kahfi: 38 ‫ل ِك هنا‬ ‫ل ِك هنا‬ ‫ل ِك هن‬
‫س‬ َ‫ص ْفرم ْست َِطيْل‬
َ : tanda oval seperti bentuk
‫ص ْف ٌر ُم ْس َت ِد ْي ٌر‬:
َ tanda lingkaran (O)
Al-A’raf: 103 ْ َ ْ َ َ diatasَ ْ lafal
telur (0) yang ditulis َ yang َ
yang
Yunus: 75 tertulis pada lafal yang Ad-Dahr: 15
diqasharkan. ‫ق َوا ِرْي َر قوا ِريرا قوا ِريرا‬
َ

Al-Mukminun:
46 UJI PUBLIK
Hud:diqasharkan.
97
‫ومل ِئهَ وم ا‬
َ‫َل ِئه‬
َ‫ ْفرم ْست َِطيْل‬10 ْ َ ُّ َ seperti
‫لظ ُن ْونا‬oval
َ : tanda
‫ص‬ َ ُّ َ ‫ُّ ُ ْ َن‬
‫الظ ُن ْونا ا‬bentuk
‫الظنو‬
‫ص ْف‬:
ْ ‫ ٌر ُم ْس َتد‬32 Al-Ahzab:
Al-Qashash:
ٌ
‫ر‬ ‫ي‬ َ tanda lingkaran (O)
ِ
Az-Zukhruf: 46 telur (0) yang ditulis diatas lafal yang
Yunus:
yang 88 tertulis pada lafal yang diqasharkan.
diqasharkan.
Ad-Dahr: 4 َ‫سَل ِسلَ سَل ِس ا‬
‫َل‬

Perlu diketahui, tidak semua bacaan qashr mempunyai tanda seperti yang
disebutkan diatas, masih banyak lagi bacaan qashr dalam al-Qur’an sebagaimana
bacaan yang lazim digunakan Imam Hafs, seperti berikut:
Surah: Ayat Tertulis Dibaca
Al-An’am: 34 ‫ائ‬ ََ ْ ‫ِم ْن َن َب ِئ‬
ِ ‫ِمن نب‬
Al-An’am: 39 َ َ َ ‫َي‬
‫هللا‬
ِ ‫يش ِاء‬ ‫لل‬ِ ‫ش ِا‬
ُ ُ ُ ُ
Al-A’raf: 145 ‫َسا ْو ِرْيك ْم‬ ‫َسا ِرْيك ْم‬
At-Taubah: 47 ‫ض ُع ْوا‬ َ ‫َوَال َا ْو‬ ‫ض ُع ْوا‬ َ ‫َوَ َال ْو‬
َ َ ََ
Maryam: 46 ‫الا ْر ُج َم هن َك‬ ‫ال ْر ُج َم هن َك‬

84 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


َْ َ َ ْ ََ َ
An-Naml: 21 ‫ا ْوال اذ َب َح هن ُه‬ ‫ا ْوال ذ َب َح هن ُه‬
As-Shaffat: 68 ‫لج ِح ْي ِم‬َ ‫َال ِا َلى ْا‬ ‫لج ِح ْي ِم‬ َ ‫َ ِال َلى ْا‬
َْ َ َْ َ
Al-Hasyr :13 ‫الان ُت ْم‬ ‫الن ُت ْم‬
َ َ
Hud :68 ‫ث ُم ْو َدا‬ ‫ث ُم ْو َد‬
Al-Furqon :38
Al-Ankabut : 38
An-Najm :51

Yuk kita buka Mushaf al-Qur’an dan carilah surah-surah dibawah ini:
No Nama Siswa Ayat yang dibaca Keterangan

1 Al-Kahfi: 23

2 Al-A’raf: 103
3 Ad Dahr: 4

UJI PUBLIK
4 Al-Kafirun

5 Al-Kahfi: 38

6 Al-An’am: 39

7 Ad-Dahr: 15

8 Al-Ankabut : 38

9 Al-Hasyr :13

10 Maryam: 46

dst
Keterangan: Lancar, Kurang Lancar

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa.


2. Dalam setiap kelompok usahakan ada sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah
dan perhatikan dengan baik surah-surah: al-Kahfi: 23 & 38, al-A’raf: 103, al-
Kafirun, ad-Dahr: 4 & 15, al-An’am: 39, al-Ankabut: 38, al-Hasyr:13, dan
Maryam: 46.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 85


3. Siapkan lembar kertas, lalu diskusikan bersama dengan teman-temanmu
mengenai qashr.
4. Kumpulkan lembar diskusi pada waktu yang telah ditentukan.

Ayo Tadarus

1. Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, tiap kelompok ada 1-2 siswa
Ayo Tadarus
yang mendapat tugas tertentu dari guru.
2. Usahakan setiap siswa membawa sebuah Mushaf al-Qur’an, lalu bukalah QS.
al-Ankabut:Ayo
38, Tadarus
al-Hasyr:13, dan Maryam: 46
3. Tiap siswa membaca secara bergantian bacaan yang telah ditentukan.
4. Isilah lembar
Ayoyang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
Tadarus
ditentukan.

Analisa Bacaan

(1) Carilah Bacaan Mad dalam Mushaf al-Qur’an QS. Al-Muthaffifin: 1-20, lalu
Analisa Bacaan
tulis dalam tabel berikut:
No

1
2
UJI PUBLIK
Lafadz Bacaan
Analisa Bacaan
Sebab Cara membaca Surah: Ayat

3 Analisa Bacaan
4
5
6
7
8
9
10
dst

86 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


(2) Carilah Bacaan qashr dalam Mushaf al-Qur’an lalu tulis dalam tabel berikut:
No. Lafadz Cara Membaca Bacaan Surah Ayat
َْ
1 ‫َو َمَّل ِئ ٖه‬
َّ۫ َ
2 ‫ِلشا ٍئ‬
َْ َ
3 ‫َسَّل ِسَّل‬
ْ َ
4 ‫ق َوا ِرْي َرا‬
َ ُّ َ
5 ‫الظ ُن ْونا‬
‫ائ‬ ََ ْ
ِ ‫ِمن نب‬
6

َ َ
7 ‫هللا‬
ِ ‫يش ِاء‬
8 ‫ض ُع ْوا‬ َ ‫َوَال َا ْو‬
َ َ
9 ‫الا ْر ُج َم هن َك‬
َ
10 ‫ث ُم ْو َدا‬

Ayo Musyafahah

UJI PUBLIK Ayo Musyafahah


Bacalah bacaan Mad dan Qashr dengan disimak guru atau teman yang ditunjuk guru
QS. al-Muthaffifin: 1-10 juga al-Ankabut: 38, al-Hasyr:13, dan Maryam: 46
Ayo Musyafahah
No Nama Siswa Ayat yang Keterangan
dibaca Fasih Kurang Lancar Kurang
1 Ayo Musyafahah

2
3
4
5
6
7
8
dst

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 87


SEBAB PERBEDAAN BACAAN QIRA’AT

Menurut K.H. Arwani Amin dalam Kitabnya Faidhul Barokah munculnya


perbedaan qira’at karena hal-hal berikut:
1. Perbedaan qira‘at yang dibaca Nabi dalam mengajarkan al-Qur’an kepada para
sahabat. Misalnya Nabi pernah membaca surah As-Sajdah: 17 dengan cara berbeda,
yakni, pada kata qurrah, Nabi membacanya dengan ta‘ biasa, sedangkan pada
kesempatan lainnya dengan ta‘ marbuthah (huruf ta bulat dan bertitik dua).
2. Penerimaan Nabi atas berbagai qira‘at yang berlaku di kalangan kaum muslimin
waktu itu, menyangkut dialek di antara mereka dalam mengucapkan kata-kata di
dalam al-Qur’an. Contohnya ketika seorang sahabat dari suku Hudzail membaca di
hadapan
Setelah Rasul rangkaian
mengikuti “atta hin”,pembelajaran
padahal beliau menghendaki
diatas bacaan “hatta
dapat kita simpulkan hin”.
hal-hal Keluasan
berikut:
Nabi dalam menerima hal ini difirmankan Allah SWT., “Kami tidak mengutus seorang
rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan de-
ngan terang kepada mereka.” (QS Ibrahim: 4).
3. Ada riwayat dari para sahabat Nabi menyangkut berbagai versi qira‘at yang ada atau

UJI PUBLIK
perbedaan riwayat dari para sahabat Nabi menyangkut ayat-ayat tertentu.
4. Adanya lahjah atau dialek kebahasaan di kalangan bangsa Arab pada masa turunnya
al-Qur’an.
5. Perbedaan syakal, harakah, atau huruf. Contohnya pada surah al-Baqarah: 222. Kata
“yath-hurna” bisa dibaca “yathahharna”. Jika dibaca dengan qira`at pertama, berarti,
“dan janganlah kamu mendekati mereka (istri-istrimu) sampai mereka suci (berhenti
dari haidh tanpa mandi terlebih dahulu)”. Sedangkan jika dengan qira`at kedua,
berarti, “dan janganlah kamu mendekati mereka (istri-istrimu) sampai mereka bersuci
(berhenti dari haidh dan telah mandi wajib terlebih dahulu)”.
Qira‘at ini ditetapkan berdasarkan sanad-sanadnya yang sampai kepada
Rasulullah Saw.. melalui metode talaqqi. Rasulullah bertalaqqi kepada Jibril As., lalu
dari Rasulullah kepada para Sahabat dan seterusnya sampai sekarang. Talaqqi adalah
suatu metode dimana guru dan murid bertemu, guru membaca dan murid mengikuti
bacaan guru. Orang yang pertama menyusun ilmu Qira’at adalah Abi Ubaid Al-Qasim
bin Salam, Abu Hatim As-Sijistani, Abi Ja’far Ath-Thabari, dan Ismail Al-Qadhi.
Dengan memahami ilmu qira’at ini kita dapat menghargai perbedaan-perbedaan,
tidak mudah menyalahkan pendapat lain yang berbeda karena perbedaan qira’at ini
semuanya berasal dari Nabi Saw..

88 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


1. Di dalam bacaan al-Qur’an, kita menjumpai bacaan gharib, yaitu bacaan-bacaan
yang tidak sesuai dengan kaidah bunyi dalam ilmu al-Ashwat yang memerlukan
penjelasan khusus. Bacaan tersebut antara lain: Imalah, Isymam, Tas-hil, Naql, Mad
dan Qashr.
2. Imalah: berasal dari lafadz yaitu َ ً‫إِ َمالَة‬- َ ‫ ﺃَمَالَ َ– َيَمِيْل‬yang berarti mencondongkan
bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua pertiganya.
3. Isymam: secara bahasa artinya menggabungkan, secara istilah berarti
mencampurkan dhummah pada sukun dengan memoncongkan bibir.
4. Tas-hil: secara bahasa artinya meringankan, secara istilah berarti membaca antara
hamzah dan alif; hamzah pertama dibaca tahqiq (jelas) dan pendek, sedangkan
hamzah kedua dibaca tas-hil.

5. Naql:َberasal kata َ‫ نقلَ–َينقلَ–َنقال‬berarti memindah; menggeser, secara istilah berarti


memindahkan harakat hamzah ke huruf mati sebelumnya, dan setelah itu

UJI PUBLIK
hamzahnya dibuang.

6. Mad dan Qashr: secara bahasa berarti memanjangkan dan memendekkan.


Permasalahan Mad dan Qashr timbul karena kekeliruan dalam bacaan al-Qur’an
yang di-mad-kan atau di-qashar pada kata-kata tertentu, seperti bacaan mad dibaca
qashar atau sebaliknya.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 89


UJI KOMPETENSI

Uji Sikap UJI KOMPETENSI

PenilaianUji
Antar
SikapTemanUJI KOMPETENSI
Nama Teman yang Dinilai : .........................................................................
Nama Penilai : .........................................................................
UJI KOMPETENSI
Uji Sikap
Kelas : .........................................................................
No Pernyataan Ya Tidak
Uji Sikap
1 Teman saya membaca al-Qur’an dengan tartil
2 Teman saya menerapkan tajwid dalam membaca al-Qur’an
3 Teman saya mendengarkan dengan khusyu’ saat
dibacakan ayat al-Qur’an.
4 Teman saya menghormati orang yang berbeda bacaannya
5 Teman saya membaca Imalah saat mendapati bacaan
tersebut
6 Teman saya membaca Isymam saat mendapati bacaan tersebut
7 Teman saya membaca Tas-hil saat mendapati bacaan

8 UJI PUBLIK
tersebut
Teman saya membaca Naql saat mendapati bacaan
tersebut
9 Teman saya membaca Mad dan Qashr saat mendapati
bacaan tersebut
10 Teman saya akan berhenti sebentar saat mendapati tanda
saktah
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” yang sesuai.

Uji Pengetahuan

1) Jelaskan pengertian bacaan gharib dalam al-Qur’an baik secara bahasa maupun
Uji Pengetahuan
istilah!
2) Jelaskan pengertian bacaan Tas-hil dan mengapa harus dibaca seperti itu? Berikan
Uji Pengetahuan
alasan-alasannya!
3) Sebutkan pembagian bacaan Mad dan Qashr berikan masing-masing 2 contoh
Uji
danPengetahuan
cara membacanya!
4) Jelaskan pengertian bacaan Isymam dan Ikhtilas, berikan penjelasan bagaimana
caranya agar kita dapat melafalkannya dengan benar?

90 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


5) Cermati lafadz-lafadz berikut, analisis dan kelompokkan sesuai dengan hukum
bacaan gharib yang telah kalian pelajari!
N Lafadz Bacaan Cara Membaca
o
ْ ْ
1 ‫ِبئ َسا ِال ْس ُم‬
2 ‫َو ُم ْر ٰٔس َها َم ْجر ٰٔى َها‬
ٌّ۬ َ َ ٌّ۬ َ ۡ ۠ َ
َ ٌّ
3 َ‫رب ٌّى‬
ِ ‫ءاعج ِمى وع‬
4
 
َْ َ
5 ‫َسَّل ِسَّل‬

Uji Ketrampilan

1. Praktek

UJI PUBLIK
Uji Ketrampilan
(a) Materi
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil!
Uji No
Ketrampilan Ayat Skor
maksimal
1 QS. Hud: 41 5
Uji Ketrampilan
2 QS. Yusuf: 11 5
3 QS. Fushilat: 44 5
4 QS. Al-Hujurat: 11 5
5 QS. Al-A’raf: 103 5
6 QS. Al-A’raf: 145 5
Jumlah skor maksimal 30

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 91


(b) Rubrik Penilaian:
No Rubrik Penilaian Skor

Jika peserta didik dapat membaca dengan benar; salah 0-2 5


Jika peserta didik dapat membaca dengan benar, salah 3-4 4
Jika peserta didik dapat membaca dengan benar, salah 5-6 3
Jika peserta didik tidak dapat membaca tidak benar, salah 7-8 2
Jika peserta didik tidak dapat membaca tidak benar, salah 9-10 1
Jumlah skor

(c) Pedoman Penskoran:

Skor = Jumlah skor perolehan


X 100
Jumlah skor maksimal

2. Produk
Siswa menuliskan, menghimpun, dan mengelompokkan bacaan Imalah,
Isymam, Tas-hil, Naql, Mad & Qashr ke dalam tabel berikut:
No Lafadz Bacaan Cara membaca Surah Ayat
1
2
UJI PUBLIK
3
4
5
6
7
8
9
10

92 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


REFLEKSI

Akhirnya aku paham dengan mempelajari dan menerapkan bacaan gharib (Imalah,
REFLEKSI
Isymam, Tas-hil, Naql, Mad & Qashr) akan menjadikan:
1) Terbiasa membaca al-Qur’an dengan benar dan tartil
2) Membentuk sikap cermat dan hati-hati
REFLEKSI
3) Memuliakan al-Qur’an dengan menerapkan adab-adabnya
4) Membangun akhlakul karimah
5) Menghargai berbagai macam perbedaan
REFLEKSI
6) Terhindar dari kesalahan baca dan makna al-Qur’an
7) Sebagai salah satu upaya menjaga kemurnian al-Qur’an
8) Memudahkan dalam membaca al-Qur’an

UJI PUBLIK
9) Sebagai suatu bentuk ibadah yang akan menjadi penolong di dunia dan akhirat
10) Hidup menjadi terarah karena memedomani dan mendapat petunjuk yang
benar.

Akhirnya aku paham dengan mempelajari dan menerapkan bacaan gharib (Imalah,
Isymam, Tas-hil, Naql, Mad & Qashr) akan menjadikan:
11) Terbiasa membaca al-Qur’an dengan benar dan tartil
12) Membentuk sikap cermat dan hati-hati
13) Memuliakan al-Qur’an dengan menerapkan adab-adabnya
14) Membangun akhlakul karimah
15) Menghargai berbagai macam perbedaan
16) Terhindar dari kesalahan baca dan makna al-Qur’an
17) Sebagai salah satu upaya menjaga kemurnian al-Qur’an
18) Memudahkan dalam membaca al-Qur’an
19) Sebagai suatu bentuk ibadah yang akan menjadi penolong di dunia dan akhirat
20) Hidup menjadi terarah karena memedomani dan mendapat petunjuk yang
benar.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 93


UJI PUBLIK
SEMANGAT MENUNTUT ILMU UNTUK
MERAIH MARTABAT MULIA

94 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Kompetensi Inti (KI)

KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI. 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar (KD) Dan Indikator

UJI PUBLIK
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
1.5 Menghayati bahwa Allah 1.2.6 Meyakini kebenaran isi al-Qur’an tentang
meninggikan derajat kedudukan yang tinggi bagi orang yang beriman
orang yang beriman dan dan berilmu
berilmu 1.2.7 Menunjukkan sikap orang yang beriman dan
berilmu
2.4 Mengamalkan perilaku 2.4.1 Menampilkan perilaku semangat menuntut ilmu
semangat menuntut ilmu dalam belajar
dalam belajar 2.4.2 Membiasakan bersikap sebagai orang yang
beriman dan berilmu
2.4.3 Menunjukkan perilaku orang yang menghargai
ilmu.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 95


3.3 Memahami isi kandungan 3.3.1 Membaca QS. ‘Abasa (80):1-10 dan QS. al-
QS. ‘Abasa (80):1-10 dan Mujadilah (58): 11 dengan tartil.
QS. al-Mujadilah (58): 11 3.3.2 Mengartikan QS. ‘Abasa (80):1-10 dan QS. al-
tentang menuntut ilmu. Mujadilah (58): 11 dengan benar
3.3.3 Menganalisis isi kandungan QS. ‘Abasa (80):1-10
dan QS. al-Mujadilah (58): 11 tentang menuntut
ilmu.
3.3.4 Menyimpulkan isi kandungan QS. ‘Abasa (80):1-
10 dan QS. al-Mujadilah (58): 11
3.3.5 Menghubungkan isi kandungan QS. ‘Abasa
(80):1-10 dan QS. al-Mujadilah (58): 11 tentang
menuntut ilmu dengan kedudukan yang tinggi.

4.5.1 Mendemonstrasikan 4.5.1.1 Menunjukkan hafalan QS. ‘Abasa (80):1-10 dan


hafalan QS. ‘Abasa QS. al-Mujadilah (58): 11
(80):1-10 dan QS. al- 4.5.1.2 Menunjukkan hafalan arti dari QS.‘Abasa (80):1-
Mujadilah (58): 11 10 dan QS. al-Mujadilah (58): 11
4.5.2 Mengomunikasikan 4.5.1.3 Mendengarkan hafalan QS. ‘Abasa (80):1-10 dan
kandungan QS. ‘Abasa QS. al-Mujadilah (58): 11
(80):1-10 dan QS. al- 4.5.2.1 Menerapkan hasil analisis manfaat menuntut ilmu
Mujadilah (58): 11 pada QS. ‘Abasa (80):1-10 dan QS. al-Mujadilah
(58): 11.
4.5.2.2 Merumuskan hasil analisis dampak positif
menuntut ilmu pada QS.: ‘Abasa (80):1-10 dan

UJI PUBLIK QS. al-Mujadilah (58): 11.


4.5.2.3 Membangun semangat menuntut ilmu sesuai
dengan pemahaman QS. ‘Abasa (80):1-10 dan
QS. al-Mujadilah (58): 11.

96 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Peta Kompetensi
Meyakini kebenaran isi al-Qur’an
tentang kedudukan yang tinggi bagi
orang yang berilmu
Sikap Spiritual

SIKAP Menunjukkan perilaku orang yang


Meyakini kebenaran isi al-Qur’an
SEMANGAT Sikap Spiritual beriman dan berilmu
tentang kedudukan yang tinggi bagi
MENUNTUT
ILMU
orang yang
Menampilkan berilmu
perilaku semangat
menuntut ilmu
Sikap Spiritual Menunjukkan perilaku orang yang
Sikap Sosial
Membiasakan
berimanbersemangat
dan berilmu dalam
Meyakini menuntut
kebenaranilmu isi al-Qur’an
Menampilkan
tentang kedudukan perilaku semangat
yang tinggi bagi
SIKAP Sikap Spiritual menuntut ilmu
Sikap Sosial orang yang berilmu
Menunjukkan perilaku sebagai orang
SEMANGAT
MENUNTUT
Menunjukkan perilaku orang
yang menghargai yang
ilmudalam
Membiasakan bersemangat
ILMU beriman dan berilmu
menuntut ilmu
Sikap Sosial Menampilkan
Membaca QS. perilaku
‘Abasa semangat
(80):1-10 dan
Meyakini kebenaran isi al-Qur’an
Menunjukkanmenuntut
QS.al-Mujadilah
perilakuilmu
(58): 11
tentang kedudukan yangsebagai
tinggi orang
bagi
yang
Menunjukkan
Membiasakan menghargai
orang yang berilmu
perilaku
bersemangat ilmu
orangdalam
yang
Pengetahuan Mengartikan QS. ‘Abasa (80):1-10
Sikap Sosial beriman dan ilmu
menuntut berilmu
SIKAP dan QS.QS.
Membaca al-Mujadilah
Menampilkan perilaku
‘Abasa (58): 11dan
semangat
(80):1-10
SEMANGAT menuntut ilmu
MENUNTUT
ILMU UJI PUBLIK
Pengetahuan
QS.al-Mujadilah
Menunjukkan
Menganalisis perilaku

Membaca
yang
Membiasakan

Menyimpulkan
menghargai
10 dan QS. al-Mujadilah

Mengartikan QS.
(58):
bersemangat
menuntut ilmu
QS. ‘Abasa
ilmu
11 orang
sebagai
isi QS.‘Abasa (80):1-
(58):
dalam

(80):1-10
isi QS.‘Abasa
‘Abasa
11

dan
(80):1-
(80):1-10
Pengetahuan 10danQS.al-Mujadilah
danQS.
MenunjukkanQS.al-Mujadilah
al-Mujadilah (58):
perilaku sebagai 11
(58):11
(58): 11
orang
1. Literacy
yang menghargai ilmu
2. Communication Menganalisis isi QS.‘Abasa
SIKAP Menghubungkan QS.‘Abasa (80):1-
(80):1-
3. Collaboration 10 dan QS. al-Mujadilah
Membaca QS. ‘Abasa (58):
(80):1-10 11
SEMANGAT 10 dan
Menyimpulkan isi QS.‘Abasa
QS.al-Mujadilah (58): 11
dan
(80):1-
4. Critical Thinking Pengetahuan
MENUNTUT dengan
10 semangat
QS.al-Mujadilah
dan QS. menuntut
al-Mujadilah 11ilmu
(58):(58): 11
5. Character
ILMU Mengartikan QS. ‘Abasa (80):1-10
6. Social Skill Menunjukkan hafalan QS.
dan QS. al-Mujadilah (58):‘Abasa
11
(80):1-10 dan QS.al-Mujadilah (58):
Menghubungkan
Menyimpulkan QS.‘Abasa
isiQS.‘Abasa (80):1-
QS.‘Abasa(80):1-
(80):1-
Menganalisis isi
11 dan artinya
10
10 dan QS.al-Mujadilah (58): 11
7. Literacy 10 dan
dan QS.
QS. al-Mujadilah
al-Mujadilah (58):(58): 11
11
dengan semangat
Mendengarkan QS. menuntut ilmu
‘Abasa (80):1-10
8. Communication
Mengartikan
Menunjukkan QS. ‘Abasa
dan QS.al-Mujadilah
hafalan QS.(80):1-10
(58): 11
‘Abasa
9. Collaboration Menyimpulkan isi QS.‘Abasa
dan QS.dan
(80):1-10 al-Mujadilah (58):(80):1-
QS.al-Mujadilah 11
(58):
10. Critical Ketrampilan Menerapkan
Menghubungkan
10 dan QS. isi QS. ‘Abasa(58):
QS.‘Abasa
al-Mujadilah (80):1-10
(80):1-
11
11 dan artinya
Thinking 10dan isi QS.‘Abasa
danQS.al-Mujadilah
QS.al-Mujadilah
Menganalisis (58): (80):1-
(58): 1111
11. Character dengan
10 semangat
dan QS. menuntut
al-Mujadilah ilmu
(58): 11
12. Ketrampilan
Social Skill Mendengarkan QS. ‘Abasa
Merumuskan hasil analisis isi QS.(80):1-10
Menunjukkan
dan hafalan QS.
QS.al-Mujadilah ‘Abasa
‘Abasa
Menerapkan (80):1-10 dan(58):
isi QS. ‘Abasa 11
(80):1-10
QS.al-
(80):1-10 dan QS.al-Mujadilah (58):
Mujadilah
Menghubungkan QS.‘Abasa
dan QS.al-Mujadilah 11 (80):1-
(58):(58): 11
13. Literacy Ketrampilan 11 dan artinya
10 dan QS.al-Mujadilah (58): 11
14. Communic Membangun
dengan semangatsemangat menuntut
menuntut ilmu
ation ilmu sesuai
Merumuskan
Menerapkan dengan
QS.
isi hasil isi
‘AbasaQS. ‘Abasa
analisis(80):1-10
isi QS.
Mendengarkan
Menunjukkan QS. ‘Abasa
hafalan QS. (80):1-10
‘Abasa
(80):1-10
‘Abasa
dan dan QS.al-Mujadilah
(80):1-10
QS.al-Mujadilah dan QS.al-
(58): (58):
15. Collaborat
Ketrampilan dan QS.al-Mujadilah
(80):1-10 dan QS.al-Mujadilah(58): 1111
(58):
11
Mujadilah (58): 11
ion 11 dan artinya
16. Critical
AL-QUR’AN
Thinking HADITS KELAS IX Menerapkan isi QS. ‘Abasa (80):1-10 97
Membangun
Merumuskan semangat
dan QS.al-Mujadilah
hasil menuntut
analisis
(58):
isi11QS.
17. Character
B. PRAWACANA

PRAWACANA KALAM HIKMAH IMAM SYAFI’I

ََ َ َ َ ُ َ َ َّ َ َ
ْ‫اْمن ُْم َع ِل ٍمْ**ْف ِْإ َّنْ ُر ُسو َبْال ِعل ِم ِْفيْنف َرْ ِات ِه‬
ِ ‫تصبرْعلىْم ِرْالجف‬
PRAWACANA

Bersabarlah atas pahit getirnya, keras kasarnya sikap Guru ** Karena kokohnya ilmu ada
dalam kepedihan.
PRAWACANA
ُ
َ ‫ْطو َل‬ َ ً َ َ ُّ َ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ
َ ‫ْ**ْت َج َّر َع ُْذ َّل‬
ْ‫ْحيا ِت ِه‬ ‫ْالجه ِل‬ ‫فمنْلمْيذقْمرْالتعل ِمْساعة‬
Barangsiapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu ** niscaya ia kan meratapi
hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

ْ‫فات ِه‬ َ ً َ َ ََ َ َ َ َ َ ُ َ َُ ََ
ِ ‫باب ِهْ**ْفك ِبرْعلي ِهْأربعا ِْلو‬
ِ ‫ومنْفاتهْالتعليمْوقت‬
‫ْش‬
Barangsiapa menyia-nyiakan waktu menuntut ilmu di masa mudanya ** Maka
bertakbirlah empat kali atas kematiannya (shalat jenazah) karena dia telah mati.
َ َ َ ُ َ َ ُّ ََ ُ ََ
ْ‫للاْ ِبال ِعل ِ ْمْ َوالتقىْ**ْ ِاذْْلمْْ َيكوناْ ْلْاع ِت َب َْارْ ِْلذاْ ِت ِه‬
ِْ ‫اتْالفتىْ َو‬
ْ ‫وذ‬
Demi Allah hakekat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan taqwa ** sebab tanpa ilmu
dan taqwa tidak akan bermakna wujudnya.

UJI PUBLIK
1. Niat yang ikhlas.
2. Percaya diri yang kuat.
3. Berakhlak mulia,
4. Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
ADAB-ADAB
MENCARI ILMU

5. Memegang teguh syariat Islam.


6. Memperhatikan guru ketika guru berbicara dan menerangkan.
7. Tidak berbicara dan menyela ketika guru berbicara.
8. Menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
9. Menyedikitkan makan, minum dan waktu tidur.
10. Menyibukkan diri dengan ilmu dengan membaca, menelaah, menghafal,
mengulang pelajaran dan aktifitas lainnya.
11. Menjauhkan diri dari sikap meminta-minta meski kondisi sangat sulit.
12. Senantiasa memuliakan dan menghormati guru.
13. Berterima kasih kepada gurunya.
14. Bersegera mendatangi majlis ilmu sebelum gurunya datang.
15. Tidak meninggikan suaranya, kecuali darurat.
16. Tidak memotong ketika guru berbicara.
17. Tidak sombong jika belajar kepada orang yang lebih muda usianya, atau
kedudukannya lebih rendah.
18. Tidak malu bertanya pada hal-hal yang belum dipahaminya.
19. Meninggalkan debat kusir.
20. Bersedia menerima saran dan kritik yang membangun.

98 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


C. KHAZANAH KEILMUAN

1) QS. ‘ABASA (80):1-10

َ‫صد ّٰٰۗى‬ َ ‫َو َماَيد ِْري َْك َلَ َعلَّهٗ َيَ َّز ّٰك ٓى َا َ ْو َيَذَّ َّكرَ َفَتَنْفَ َعه َال ِذّ ْكر ٰۗى َا َ َّماَ َم ِن َا ْستَغْنى َفَا َ ْن‬
َ َ ‫ت َلَهٗ َت‬ َ ْ ‫َوت ََولّٰ ٓى َا َ ْن َ َج ۤا َءه‬
َ ‫َاَلعْم ٰۗى‬ َ ‫س‬ َ َ‫َعب‬
َ‫ى‬َۚ ‫تَ َعنْهَتَلَ ّٰه‬ َ ‫َوه َوَ َي ْخشىَفَا َ ْن‬ َ ‫َوا َ َّماَ َم ْنَ َج ۤا َء َكَ َيسْعى‬
َ ‫َو َماَ َعلَي َْكَا َ ََّلَ َي َّز ّٰك ٰۗى‬
1. Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,
2. karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).
3. Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari
dosa),
4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pemuka Quraisy),
6. maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,
7. padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).
8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk
mendapatkan pengajaran),
9. sedang dia takut (kepada Allah),
10. engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.

UJI PUBLIK Arti Mufradat

‫َ ه ه‬ َ ‫َع َب‬
Atau ingin mendapatkan ‫ا ْو َيذك ُر‬ Dia bermuka masam ‫س‬
pengajaran
َ ‫َت‬ ٰ َ
memberikan perhatian ‫ص ٰدى‬ Dan berpaling ‫َوت َول ٍٖٓۙى‬
َْ
Dengan bersegera ‫َي ْس ٰٔع ٍۙى‬ Seorang buta ‫اال ْع ٰٔمى‬
ٰٔ ْ ٰ
Takut kepada Allah ‫َيخش ٍۙى‬ ingin menyucikan dirinya ‫َي هزك ٍٖٓۙى‬

Asbabun Nuzul

Beberapa ulama mengatakan surah ini turun menyangkut sikap Nabi Saw. kepada
‘Abdullah Ibn Ummî Maktûm, ketika Nabi Muhammad Saw.sedang sibuk menjelaskan
Islam kepada tokoh-tokoh musyrikin Makkah, salah satunya adalah Al-Walîd Ibn Al-
Mugîrah. Beliau berharap ajakannya dapat menyentuh hati dan pikiran mereka
sehingga mereka memeluk Islam, diharapkan akan membawa dampak positif bagi
perkembangan dakwah Islam.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 99


Saat itulah datang ‘Abdullah Ibn Ummî Maktûm yang rupanya tidak mengetahui
kesibukan Nabi Saw.. karena kebutaannya, lalu menyela pembicaraan Nabi Saw.
memohon agar diajarkan kepadanya tentang Islam. Ini dilakukannya berkali-kali,
sehingga tidak berkenan di hati Nabi Saw., namun beliau tidak menegur apalagi
menghardiknya, hanya saja nampak pada air muka beliau rasa tidak senang, maka
turunlah ayat di atas untuk menegur beliau.

Kandungan Ayat

Dalam QS. ‘Abasa: 1-10 ini, Allah Swt.. memerintahkan Nabi Saw.. agar tidak
berpaling dari orang yang ingin membersihkan jiwanya, membersihkan diri dari
akhlak tercela, dan ingin mendapatkan pengajaran, kemudian tidak terlalu berharap
kepada para pemuka Quraisy akan keislamannya, Allah lah yang akan memberikan
petunjuk bagi yang dikehendaki Nya.
Allah Swt.. juga memerintahkan Nabi Saw.. agar tidak mengkhususkan memberi
peringatan kepada seseorang, namun wajib menyampaikannya kepada siapa saja, tidak

UJI PUBLIK
membedakan kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa. Sambutan yang baik kepada
orang yang datang dan membutuhkan itu lebih baik dan wajib, sedangkan
berpalingnya pada orang kaya yang tidak memerlukan karena tidak memiliki
keinginan pada kebaikan itu tidak layak.
Kewajiban kita adalah mendidik kaum muslimin, terutama bagi yang
menginginkan pengetahuan dan pengajaran. Ayat-ayat diatas mengajari kita akan
pentingnya kepedulian terhadap sesama muslim dan menebarkan ilmu keislaman
kepada mereka.
QS. ‘Abasa: 1-10 mengandung beberapa hal yang terkait dengan etika
pengajaran, antara lain sebagai mu’min: (1) wajib mengenali orang yang
membutuhkan bantuan, (2) memberikan pelayanan yang proporsional dan profesional,
(3) pelayanan yang diberikan harus dengan niat yang ikhlas dan menyerahkan hasilnya
kepada Allah Swt..
Ayat-ayat di atas juga mengajarkan kita bahwa sebagai guru hendaknya:
memberikan penghargaan dan pelayanan yang sama, selalu husnudzon, harus bersikap
cermat dan hati-hati dalam mengambil suatu tindakan, adil, penuh kasih sayang,
menjunjung tinggi kesopanan, dan lemah lembut terhadap muridnya.

100 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Bukalah Mushaf al-Qur’an lalu bacalah dengan tartil QS. ‘Abasa (80): 1-10!
No Nama Siswa Ayat Tartil Cukup Kurang

1) Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, lalu bagilah tugas masing-

UJI PUBLIK
masing ada yang menjadi ketua, sekretaris dan juru bicara (presenter)
2) Isilah lembar yang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
ditentukan!
3) Diskusikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kandungan QS. ‘Abasa
(80): 1-10, seperti: Mengapa Nabi Muhammad Saw.. ditegur oleh Allah?
Siapakah Abdullah bin Ummi Maktum? Untuk apakah Abdullah bin Ummi
Maktum datang menghadap Rasulullah? Dalam kondisi bagaimanakah
Rasulullah Saw.. saat Abdullah bin Ummi Maktum datang?Apa yang
dikehendaki oleh Allah Swt.. dengan teguran kepada Nabi Muhammad Saw.?

Ayo Tadarus

No Nama Siswa Ayat Tartil Cukup Kurang


1
2
3
dst

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 101


Analisa Kandungan Ayat

Isilah tabel berikut jelaskan secara lengkap berdasarkan pemahaman kalian atas
bacaan QS. ‘Abasa (80): 1-10 dan kandungannya!
No Istilah Penjelasan
1 Bermuka masam
2 Menyucikan
jiwanya
3 Mendapatkan
pengajaran
4 Pengajaran yang
bermanfaat
5 Pembesar-pemuka
Quraisy
6 Bersegera
mendapatkan
pengajaran
7 Takut kepada
Allah
8 Memberikan

UJI PUBLIK
perhatian

Aksi Tindak Lanjut

Analisislah perilaku Nabi Muhammad Saw.. dan Abdullah bin Ummi Maktum QS.
‘Abasa (80): 1-10 lalu jelaskan bagaimana usaha kita dalam mendapatkan ilmu
dan pengalaman yang kita butuhkan. Seperti contoh berikut ini:
Perilaku Usaha mendapatkan ilmu dan pengalaman

102 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


2). QS. AL-MUJADILAH (58): 11

َ َ‫َّللا َالَّ ِذيْن‬ ْ ‫يٓاَي َهاَالَّ ِذيْنَ َا َمن ْٓواَ ِاذَاَقِي َْل َلَك ْم َتَفَسَّح ْواَ ِف‬
ّٰ ِ‫ىَال َمج ِل ِس َفَا ْف َسح ْواَيَ ْف َسح‬
َ ‫َّللا َلَك ۚ ْم‬
ّٰ ‫َواَِذَاَقِ ْي َل َا ْنشز ْواَفَا ْنشز ْواَيَ ْرفَ ِع‬
َ َ‫ّللاَبِ َماَت َ ْع َمل ْونََ َخبِيْر‬
َّٰ ‫َو‬ ٍ ٰۗ ‫واَال ِع ْل َمَدَ َرج‬
َ ‫ت‬ ْ ‫َوالَّ ِذيْنَ َا ْوت‬
َ ‫اَم ْنك ْم‬
ِ ‫ا َمن ْو‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti
apa yang kamu kerjakan.”

Arti Mufradat

Niscaya Allah akan ُ ٰ ‫َي ْر َفع‬


‫َّللا‬ Berilah kelapangan ‫ْتف َّس ُحوا‬
ََ
meninggikan ِ
ْ ْ ُ ُ ُ ٰ ‫َي ْف َسح‬
Orang yang berilmu ‫ا ْوتوا ال ِعل َم‬ Allah akan melapangkan ‫َّللا‬ ِ
ُ ْ َ
dengan beberapa derajat ‫َد َر ٰٔج ٍت‬ Jika dikatakan “berdirilah ‫َوِاذا ِق ْي َل انش ُز ْوا‬
kamu”
َ َ ُ َ ُ ْ َ
‫ت ْع َمل ْون خ ِب ْي ٌر‬ ‫فانش ُز ْوا‬
kerjakan
UJI PUBLIK
Maha Teliti apa yang kamu Maka berdirilah kamu

Kandungan Ayat

Ayat ini Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perbuatan yang
menguatkan persaudaraan, menumbuhkan empati dan kepedulian sosial, antara lain
dengan memberikan tempat kepada orang lain, terutama saat mencari ilmu, memberi
kelapangan, usaha mencari kebajikan dan kebaikan, berusaha menyenangkan hati orang
lain, memberi pertolongan, dan sebagainya termasuk yang dianjurkan Rasulullah Saw..
َ ْ َ َ َ َْ ْ ْ َ ُ َ
)‫ (رواه مسلم عن أبي هريرة‬.‫ان ال َع ْب ُد ِفي َع ْو ِن أ ِخ ْي ِه‬‫وهللا ِفى عو ِن العب ِد ماك‬
“Allah selalu menolong hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR.
Muslim)
Berdasarkan QS. al-Mujadilah (58): 11, para ulama berpendapat bahwa orang-
orang yang hadir dalam suatu majelis hendaknya mematuhi ketentuan-ketentuan yang
berlaku dalam majelis itu, antara lain: Saling menghormati, datang pada waktunya,
selalu menjaga suasana yang baik, menjaga persaudaraan, saling bertenggang rasa, bagi

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 103


yang lebih dahulu datang, hendaknya memenuhi tempat di depan, bagi orang yang
terlambat datang, hendaknya menerima dengan lapang.
Selanjutnya dijelaskan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang
beriman, taat dan patuh kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-
Nya, berusaha menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam masyarakat, juga
orang-orang berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakkan kalimat Allah.
Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi
di sisi Allah ialah orang yang beriman dan berilmu yang diamalkan sesuai dengan
perintah Allah dan Rasul-Nya.
Di akhir ayat, Allah menegaskan bahwa Dia Maha Mengetahui secara detil semua
yang dilakukan manusia, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Dia akan memberi
balasan yang adil sesuai dengan perbuatan masing-masing.

Bukalah Mushaf al-Qur’an lalu bacalah dengan tartil QS. al-Mujadilah (58): 11!

UJI PUBLIK
No Nama Siswa Tartil Lancar
Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

Keterangan:
Baik : kesalahan ≤ 3, Cukup : kesalahan ≤ 6, Kurang : kesalahan > 6

1) Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, lalu bagilah tugas masing-
masing ada yang menjadi ketua, sekretaris dan juru bicara (presenter)
2) Isilah lembar yang telah disediakan dan kumpulkan pada waktu yang telah
ditentukan!

104 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


3) Diskusikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan isi kandungan QS. al-
Mujadilah (58): 11!

Ayo Tadarus

Bukalah Mushaf al-Qur’an, baca dan dengarkan pada QS. al-Mujadilah (58): 11
No Nama Siswa Tartil Cukup Kurang Keterangan

1
2
3
4
5
dst

Analisa Kandungan Ayat

Isilah tabel berikut jelaskan secara lengkap berdasarkan pemahaman kalian atas
bacaan QS. al-Mujadilah (58): 11 dan kandungannya!
No
1 UJI PUBLIK
Ajaran dalam ayat

‫س‬ِ ‫ل‬ِ
َْ
ٰٔ ‫اّل‬
‫ج‬ ‫ت َف هس ُح ْوا ِفى‬
َ
Penjelasan

ُ ْ َ
2 ‫فانش ُز ْوا‬
ٍۙ ُ ٰٔ ‫ََْ ُٰ ه‬
3 ‫َّللا ال ِذ ْي َن ا َم ُن ْوا ِم ْنك ْم‬ ‫يرف ِع‬
ْ ْ ُ ُ ‫ه‬
4 ‫َوال ِذ ْي َن ا ْوتوا ال ِعل َم َد َر ٰٔج ٍت‬
َ َ ُ َ ُٰ َ
5 ‫َّللا ِب َما ت ْع َمل ْون خ ِب ْي ٌر‬ ‫و‬

Aksi Tindak Lanjut

Analisislah perintah Allah dalam QS. al-Mujadilah (58): 11 lalu jelaskan bagaimana
cara kita berperilaku saat di majlis ilmu! Seperti contoh berikut ini:
Perilaku Cara Membiasakan atau Menghindari
Menghormati guru Mendengarkan nasehat-nasehatnya dengan sikap tawadhu’.
(nara sumber)

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 105


3) KONSEP ILMU DALAM ISLAM

ILMU Secara bahasa : Pengetahuan


Secara istilah: Pengetahuan yang
dihimpun melalui metode ilmiah.

Cara memperoleh ilmu:


Manfaat Ilmu:
Akal, hati, pendengaran, penglihatan,
 Membedakan benar dan salah pengamatan, keinginan, usaha, percobaan,
 Meninggikan derajat manusia dana, waktu dan guru.
 Dihargai orang lain
 Meraih kebahagiaan dunia akhirat Sikap yang harus dimiliki pencari ilmu:
 Sebagai amal jariyah
 Mudah menjalani kehidupan Fokus, konsisten, disiplin dan kontinyu

UJI PUBLIK
KEUTAMAAN ILMU

 Ilmu hanya dimiliki oleh manusia


 Nabi Adam As. lebih mulia dari pada Malaikat karena ilmu
 Ilmu sebagai sarana untuk bertaqwa
 Ilmu akan menjaga pemiliknya
 Ilmu menjadi perhiasan bagi pemiliknya
 Ilmu sebagai petunjuk menuju keselamatan
 Kebahagiaan dunia & akhirat diraih dengan ilmu
 Orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya
 Ilmu menjadikan manusia menjadi terhormat dan bermartabat
 Malaikat, hewan dan tumbuhan mendoakan orang yang sedang mencari ilmu
 Orang yang sedang menuntut ilmu dinilai sebagai jihad

106 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


1) QS. ‘Abasa: 1-10 mengandung beberapa hal tentang etika pengajaran, antara lain
sebagai mu’min: (1) wajib mengenali orang yang membutuhkan bantuan, (2)
memberikan pelayanan yang proporsional dan profesional, (3) pelayanan yang
diberikan harus dengan niat yang ikhlas dan menyerahkan hasilnya kepada Allah Swt..
Seorang guru hendaknya: memberikan penghargaan dan pelayanan yang sama, selalu
husnudzon, harus bersikap cermat dan hati-hati dalam mengambil suatu tindakan, adil,
penuh kasih sayang, menjunjung tinggi kesopanan, dan lemah lembut terhadap
muridnya.
2) QS. al-Mujadilah (58): 11, Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan
perbuatan yang menguatkan persaudaraan, menumbuhkan empati dan kepedulian
sosial, antara lain dengan memberikan tempat kepada orang lain, terutama saat mencari
ilmu, memberi kelapangan, usaha mencari kebajikan dan kebaikan, berusaha
menyenangkan hati orang lain, memberi pertolongan. Allah juga akan meninggikan

UJI PUBLIK
derajat orang yang beriman dan berilmu.

UJI KOMPETENSI

Uji Sikap

a. Jurnal Observasi Sikap Spiritual dan Sosial


Nama Sekolah : ……………………………………………………….
Kelas/Semester : ……………………………………………………….
Tahun pelajaran : ……………………………………………………….
No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Sikap Tindak Lanjut
1.
2.
3
4
5
dst

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 107


b. Penilaian Diri
Nama : ...............................................................................................
Kelas : ...............................................................................................
No. Absen : ..............................................................................................
No Aspek Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya membaca QS. ‘Abasa: 1-10 dan QS. al-Mujadilah: 11
dengan tartil dan lancar
2 Saya membaca arti QS. ‘Abasa: 1-10 dan QS. al-Mujadilah: 11
dan memahami maknanya
3 Saya memahami kandungan QS. ‘Abasa: 1-10 dan QS. al-
Mujadilah: 11 dengan baik
4 Saya selalu semangat saat belajar
5 Saya selalu ingin mengetahui sesuatu yang baru dan mengulang
apa yang telah saya pelajari
6 Saya selalu menghormati guru
7 Saya selalu menghargai buku
8 Saya membantu teman yang kesulitan dalam belajar
9 Saya akan menanyakan apa yang saya belum tahu
10

UJI PUBLIK
Saya bersedia menerima saran dan kritik yang membangun
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-
kadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai keadaan kalian yang sebenarnya.

Uji Pengetahuan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!


1. Mengapa Allah Swt.. memberikan teguran kepada Nabi Muhammad Saw. saat
Abdullah bin Ummi Maktum datang kepada beliau?
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
2. Bagaimanakah sikap yang seharusnya diterapkan oleh seorang yang mengajarkan
kebaikan, sesuai isi kandungan QS. ‘Abasa: 1-10 ?
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
4. Cermatilah QS. al-Mujadilah: 11 berikut!
ُ ْ َ ۚ ُ َ ُٰ َ َْ ْ ُ َ ْ َ
‫َّللا لك ْم َوِاذا ِق ْي َل انش ُز ْوا‬ ‫س فافسحوا يفس ِح‬ ٰٔ َ ْ ْ ُ ‫ٰٖٔٓ َ ُّ َ ه ْ َ ٰٔ َ ُ ْٖٓ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ ه‬
ِ ‫يايها ال ِذين امنوا ِاذا ِقيل لكم تفسحوا ِفى اّلج ِل‬
َ َ ُ َ ُ ٰ َ ٰٔ َ َ َ ْ ْ ُ ْ ُ َ ْ ‫َ ْ ُ ُ ْو َ ْ َ ٰ ُ ه ْ َ ٰٔ َ ُ ْ ْ ُ ٍْۙ َ ه‬
‫َّللا ِب َما ت ْع َمل ْون خ ِب ْي ٌر‬ ‫فانشز ا يرف ِع َّللا ال ِذين امنوا ِمنكم وال ِذين اوتوا ال ِعلم درج ٍت و‬

108 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Sebutkan bebeapa sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh para pencari ilmu dalam
suatu majelis ilmu, sesuai isi kandungan ayat tersebut?
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
5. Di masyarakat sekitarmu, banyak orang yang pandai, karena di era informasi ini,
sangat mudah bagi seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Namun tidak
semua orang yang pandai itu mendapatkan penghormatan dari masyarakat, bahkan
ada yang semakin terhina karena ilmu/kepandaian yang dimilikinya.
Mengapa bisa demikian? Jelaskan pandanganmu dengan mengacu pada firman
ْ ْ ُ ُ ‫ُ ٍۙ ه‬ ٰٔ ‫ََْ ُٰ ه‬
Allah Swt. ‫َّللا ال ِذ ْي َن ا َم ُن ْوا ِم ْنك ْم َوال ِذ ْي َن ا ْوتوا ال ِعل َم َد َر ٰٔج ٍت‬ ‫يرف ِع‬
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………….………………………………

Uji Ketrampilan
Unjuk Hafalan

UJI PUBLIK
Hafalkan QS. ‘Abasa: 1-10 dan QS. al-Mujadilah: 11 beserta artinya!
No Nama Siswa Surah Bacaan surat
B C K
Arti Terjemah
B C K

Keterangan:
B=Baik : kesalahan ≤ 3, C=Cukup: kesalahan ≤ 6, K=Kurang: kesalahan > 6

Unjuk Karya

Buatlah laporan singkat yang menggambarkan perilaku teman-temanmu dan


gurumu saat sedang melakukan pembelajaran di kelas, lalu identifikasi perilaku
tersebut mana yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan kandungan QS. ‘Abasa: 1-
10 serta QS. al-Mujadilah: 11. Berikanlah semacam terapi atau solusi jika

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 109


mendapati perilaku teman atau guru yang tidak sesuai QS. ‘Abasa: 1-10 dan QS.
al-Mujadilah: 11!

G. REFLEKSI

Akhirnya aku tahu hikmah memiliki ilmu:


 Membedakan benar dan salah
 Meninggikan derajat manusia
 Dihargai dan dihormati orang lain
 Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat
 Mudah dalam menjalani kehidupan
 Sebagai amal jariyah yang pahalanya
mengalir terus sampai di akhirat

https://www.balabala10.com

UJI PUBLIK

110 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


UJI PUBLIK
PANTANG MENYERAH MERAIH
KEBAHAGIAAN DENGAN ILMU

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 111


Kompetensi Inti (KI)
KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI. 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar (KD) Dan Indikator

UJI PUBLIK
Kompetensi Dasar (KD)

1.6 Menghayati bahwa


Indikator
1.2.8 Meyakini kebenaran isi Hadis tentang menuntut
ilmu adalah suatu ibadah yang sangat utama.
menuntut ilmu adalah 1.2.9 Menunjukkan sikap orang yang gemar menuntut
ibadah yang sangat utama. ilmu

2.5 Mengamalkan sikap 2.5.1 Menampilkan sikap pantang menyerah dalam


pantang menyerah dalam meraih keberhasilan
meraih keberhasilan 2.5.2 Membiasakan bersikap pantang menyerah dalam
meraih keberhasilan
2.5.3 Menunjukkan perilaku orang yang gigih dalam
menggapai cita-cita.

112 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


4.6 Menganalisis isi 3.3.6 Membaca hadis riwayat Muslim dari Abu
kandungan hadis riwayat Hurairah dan hadis riwayat Ibnu Majah dari
Muslim dari Abu Hurairah Safwan bin ‘Assal al-Muradi tentang keutamaan
َ ُ ْ َ
َ ‫عن ابي ه َري َرة َر ِض َي هللا عنه ق‬ َ ْ ُ َ ْ َ
‫ال‬ ِ
mencari ilmu dengan lancar.
ْ‫ص هلى هللا َع َليه‬ َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬ َ ‫ق‬
َ 3.3.7 Mengartikan hadis riwayat Muslim dari Abu
ِ Hurairah dan hadis riwayat Ibnu Majah dari
َ ْ ً َ
ُ ‫َو َسل َم َمن َسلك طرْيقا َيلتم‬ َ َ ْ ‫ه‬
‫س ِف ْي ِه‬ ِ ِ
Safwan bin ‘Assal al-Muradi tentang keutamaan
َ ًْ َ ُ َ َ ‫ه‬ َ ً ْ 3.3.8 mencari ilmu dengan benar
‫ِعلما سهل هللا له ِب ِه ط ِريقا ِالى‬ Menganalisis isi kandungan hadis riwayat Muslim
ْ
) ‫ال َج هن ِة (رواه مسلم‬
dari Abu Hurairah dan hadis riwayat Ibnu Majah
dari Safwan bin ‘Assal al-Muradi tentang
dan hadis riwayat Ibnu Majah keutamaan mencari ilmu.
dari Safwan bin ‘Assal al- 3.3.9 Menyimpulkan isi kandungan hadis riwayat
Muradi Muslim dari Abu Hurairah dan hadis riwayat Ibnu
ُ ْ َ َ ْ
‫صف َوان ْبن َع هس ٍال امل َر ِاد هى‬ َ ‫عن‬ Majah dari Safwan bin ‘Assal al-Muradi tentang
ُ‫ال َما َج َاء ب َك َف ُق ْل ُت ج ْئت‬ َ ‫ َف َق‬3.3.10 Menghubungkan isi kandungan hadis riwayat
keutamaan mencari ilmu
ِ ِ
ُ‫ال َفإنى َسم ْعت‬ َ ْ ْ ُْ َ
َ ‫أطل ُب ال ِعل َم ق‬
Muslim dari Abu Hurairah hadis riwayat Ibnu
ِ ِِ Majah dari Safwan bin ‘Assal al-Muradi tentang
‫َ ُ َل ه‬
‫َّللا صلى هللا عليه وسلم‬ ِ ‫رسو‬ keutamaan mencari ilmu dengan sikap pantang
َْ ْ ُ ْ َ َ ْ
‫يقول َما ِمن خ ِار ٍج يخ ُرج ِمن بي ِت ِه‬ ُ َُ menyerah dalam meraih keberhasilan.

َ َ ‫فى َط َلب ْالع ْلم إ هال َو‬


‫ض َع ْت ل ُه‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ‫ص َنع‬ ً ‫ْاملَ ََّلئ َك ُة َأ ْجن َح َت َها ر‬
ْ ‫ضا ب َما َي‬
ِ ِ
UJI PUBLIK
tentang menuntut ilmu.
ِ
)‫(رواه ابن ماجه‬
ِ

4.6.3 Mendemonstrasikan 4.6.1.4 Menunjukkan hafalan hadis riwayat Muslim dari


hafalan hadis riwayat Abu Hurairah hadis riwayat Ibnu Majah dari
Muslim dari Abu Safwan bin ‘Assal al-Muradi dengan lancar.
Hurairah dan hadis 4.6.1.5 Menunjukkan hafalan arti dari hadis riwayat
riwayat Ibnu Majah dari Muslim dari Abu Hurairah hadis riwayat Ibnu
Safwan bin ‘Assal al- Majah dari Safwan bin ‘Assal al-Muradi dengan
Muradi benar dan lancar.
4.6.1.6 Mendengarkan hafalan hadis riwayat Muslim dari
hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah dan
hadis riwayat Ibnu Majah dari Safwan bin ‘Assal
al-Muradi
4.6.4 Menyimpulkan 4.6.4.1 Merumuskan hasil analisis dampak positif sikap
keterkaitan kandungan pantang menyerah dalam menuntut ilmu yang
hadis riwayat Muslim terkandung dalam hadis riwayat Muslim dari Abu
dari Abu Hurairah dan Hurairah dan hadis riwayat Ibnu Majah dari
hadis riwayat Ibnu Safwan bin ‘Assal al-Muradi.
Majah dari Safwan bin 4.6.4.2 Menarik kesimpulan tentang sikap pantang
‘Assal al-Muradi dengan menyerah dalam menuntut ilmu dalam kandungan
fenomena pendidikan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah dan
dan menyajikanya secara hadis riwayat Ibnu Majah dari Safwan bin ‘Assal
lisan atau tulisan al-Muradi.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 113


Peta Kompetensi

Meyakini kebenaran isi hadis tentang


Sikap Spiritual keutamaan ilmu

SIKAP Menunjukkan sikap orang yang


PANTANG gemar menuntut ilmu
MENYERAH
Menampilkan sikap pantang
menyerah dalam meraih keberhasilan
Sikap Sosial
Membiasakan sikap pantang
menyerah dalam meraih keberhasilan

Menunjukkan perilaku sebagai orang


perilaku orang yang gigih

Membaca hadis riwayat Muslim dan


Ibnu Majah keutamaan mencari ilmu

Pengetahuan Mengartikan hadis riwayat Muslim


dan Ibnu Majah keutamaan mencari

UJI PUBLIK
ilmu
Menganalisis isi hadis riwayat
Muslim dan Ibnu Majah keutamaan
mencari ilmu
1. Literacy
Menyimpulkan isi hadis riwayat
2. Communication Muslim dan Ibnu Majah keutamaan
3. Collaboration mencari ilmu
4. Critical Thinking
5. Character Menghubungkan isi hadis keutamaan
mencari ilmu dengan sikap pantang
6. Social Skill
menyerah

Menunjukkan hafalan hadis riwayat


Muslim dan Ibnu Majah tentang
keutamaan mencari ilmu
Ketrampilan dan artinya
Mendengarkan hadis riwayat Muslim
dan Ibnu Majah tentang keutamaan
mencari ilmu
Merumuskan hasil analisis hadis
riwayat Muslim dan Ibnu Majah
tentang keutamaan mencari ilmu

Menarik kesimpulan isi hadis riwayat


Muslim dan Ibnu Majah tentang
keutamaan mencari ilmu

114 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


B. PRAWACANA
ILMU PELITA KEHIDUPAN

Ilmu adalah cahaya bagi kehidupan bagi umat manusia. Dengannya, kehidupan terasa lebih
indah, yang susah menjadi mudah, yang tidak mungkin bisa jadi mungkin, yang jauh terasa dekat.
Seseorang dikatakan berilmu apabila ia memiliki pengetahuan dan menggunakan akal sehatnya untuk
berpikir. Dia akan melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk ilmu dan daya nalarnya, sehingga tidak
ada perbuatannya yang bertentangan dengan akal sehat, baik menurut tradisi, agama, hukum maupun
aturan yang berlaku.

Ilmu adalah kunci segala kebaikan, dia sebagai sarana untuk menunaikan perintahNya sekaligus
menjauhi laranganNya. Tidak sempurna keimanan seseorang tanpa ilmu, demikian juga amal tanpa
ilmu menjadi sia-sia. Ilmu pengetahuan juga merupakan kunci menuju keselamatan dan kebahagiaan
dunia dan akhirat.

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku
dan perilaku ke arah yang lebih baik, karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju
kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Demikian pentingnya ilmu bagi kehidupan manusia,
mencari ilmu merupakan ibadah wajib bagi tiap muslim. Sebagaimana Sabda Nabi Saw.. berikut:

UJI PUBLIK
ُ َ ٌ َ ْ َ ْ ْ ُ ََ
‫ضة َعلى ك ِل ُم ْس ِل ٍم‬‫“ طلب ال ِعل ِم ف ِري‬Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim”(HR. Ibnu Majah)

Perintah membaca, menulis dan belajar turun sebagai wahyu pertama. Allah telah membekali
manusia dengan fitrah (potensi) dalam dirinya agar bisa belajar dan memiliki beragam ilmu dan
ketrampilan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk mengemban amanat sebagai
khalifah di muka bumi ini.

Hal ini berarti bahwa belajar, membaca dan menulis adalah suatu keniscayaan bagi setiap
muslim yang harus perjuangkan dengan gigih penuh dan pengorbanan agar mendapatkan pengetahuan
dan ketrampilan sebagai bekal hidup untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Salah satu ciri
yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dengan ilmu yang dimilikinya.

َ ‫اس َك‬
‫الب َها ِئ ِم‬ َ ‫َل ْو َال الع ْل ُم َل َك‬
‫ان ه‬
ُ ‫الن‬ ِ “Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang”

Sedemikian pentingnya ilmu bagi manusia, maka untuk meraihnya haruslah dilakukan dengan
mengerahkan segenap jiwa raga, biaya, waktu dan pengorbanan-pengorbanan lainnya. Marilah kita
pelajari keutamaan-keutamaan ilmu dan berjuang pantang menyerah agar memperoleh ilmu yang
bermanfaat sehingga dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 115


C. KHAZANAH KEILMUAN

1) Hadis Riwayat Muslim dari Abu Hurairah


ْ Ra.ُ َ ْ َ ً ْ َ َ َ َ ْ َ َ ‫َ ه ُ َ َ ْ َ َ ه‬
‫س ِف ْي ِه ِعل ًما‬ ُ ْ ُ َ ‫ َق‬:‫ال‬
ِ ‫ال َرسول‬
‫ من سلك ط ِريقا يلت ِم‬:‫َّللا صلى َّللا علي ِه وسلم‬ َ ‫َع ْن َأبي ُه َ ْري َر َة َق‬
ِ
ْ َ َ َ ُ‫َ ه َ ه‬
‫َّللا ل ُه ط ِرْي ًقا ِالى ال َجنة‬ ‫س هل‬
“Dari Abu Hurairah bahwasannya Rosulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa
yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah menudahkan
baginya jalan menuju surga.”(H.R. Muslim)

Arti Mufradat

ُ ‫َي ْل َتم‬ َ
Untuk mendapatkan ‫س ِف ْي ِه‬ ِ menempuh ْ‫َسل َك‬
َ ُ‫َ ه َ ه‬ َ
Allah memudahkan baginya ‫َّللا ل ُه‬ ‫س هل‬ satu jalan ‫ط ِرْي ًقا‬

Kandungan Hadis

UJI PUBLIK
Hadis tersebut menerangkan bahwa seseorang yang menempuh perjalanan
untuk menuntut ilmu, akan dimudahkan jalannya menuju ke surga. Seorang muslim
yang berjuang untuk menuntut ilmu, terutama dalam mempelajari agamanya
dengan benar dan ikhlas, lalu mengamalkannya sesuai dengan ajaran Rasulullah
Saw.., dia akan dapat beribadah dengan benar, berbuat kebaikan, melakukan hal-hal
yang bermanfaat, menolong sesamanya, maka dia menjadi hamba yang diridhai
Allah Swt.. dan balasannya adalah surga.
Hal ini dapat dimaknai bahwa seseorang yang berjuang keras untuk mencari
ilmu dia akan dimudahkan jalannya untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebagaimana Imam Syafi’i pernah menyebutkan:
ْ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َْ َ ْ ْ َ َ ْ ُّ َ َ َ ْ َ
‫الدن َيا ف َعل ْي ِه ِبال ِعل ِم َو َم ْن ا َر َاد اال ِخ َر ِة ف َعل ْي ِه ِبال ِعل ِم َو َم ْن ا َر َاد ِكل ْي ِه َما ف َعل ْي ِه ِبال ِعل ِم‬ ‫من اراد‬
“Barangsiapa yang berharap kebahagiaan dunia, hendaknya (diraih) dengan
ilmu. Barangsiapa berharap kebahagiaan akhirat hendaknya diraih dengan ilmu,
dan barangsiapa berharap kebahagiaan dari keduanya, hendaknya juga diraih
dengan ilmu”.

116 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Bacalah Hadis mencari ilmu Riwayat Muslim dari Abu Hurairah diatas!
No Nama Siswa Lancar Cukup Kurang
1
2
3
dst

 Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, lalu bagilah tugas masing-
masing ada yang menjadi ketua, sekretaris dan juru bicara (presenter)
 Diskusikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kandungan Hadis
menuntut ilmu Riwayat Muslim dari Abu Hurairah diatas! (bagaimanakah

UJI PUBLIK
wujud kebahagiaan dunia?, bagaimanakah wujud kebahagiaan akhirat?)
 Rumuskan sikapmu tentang perjuangan mencari imu agar dapat meraih
kebahagiaan dunia sekaligus kebahagiaan di akhirat!
 Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!

Ayo Menyimak

No Nama Siswa Lancar Cukup Kurang


1
2
3
dst

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 117


Analisa Kandungan Hadis

Analisislah kandungan hadis menuntut ilmu riwayat Muslim dari Abu


Hurairah diatas, lalu jelaskan bagaimana cara-cara mendapatkan ilmu
pengetahuan dan cara-cara meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan ilmu
yang kita miliki!

Aksi Tindak Lanjut

Analisislah hubungan antara berjuang menuntut ilmu dengan kebahagiaan


yang akan diperoleh. Seperti contoh berikut ini:
Usaha mencari ilmu Kebahagiaan yang akan diperoleh

UJI PUBLIK
2) Hadis Riwayat Ibnu Majah dari Shafwan Bin ‘Assal Al-Muradi

‫َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ه ْ ُ َ ه َ َ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ ُ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ َ ُ َل ه َ ه‬
‫صلى‬ ‫َّللا‬
ِ ‫عن صفوان بن عس ٍال املر ِادي فقال ما جاء ِبك قلت أن ِبط ال ِعلم قال ف ِإ ِني س ِمعت رسو‬
‫ضا‬ ً ‫ض َع ْت َل ُه ْامل ََّلئ َك ُة َأ ْجن َح َت َها ر‬
َ ‫َّللا َع َل ْيه َو َس هل َم َي ُقو ُل َما م ْن َخارج َخ َر َج م ْن َب ْيته في َط َلب ْالع ْلم إ هال َو‬
ُ‫ه‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ٍِ ِ ِ
)‫ص َن ُع (رواه ابن ماجه‬ ْ ‫ب َما َي‬
ِ
“Dari Shafwan bin Assal al-Muradi, ia berkata; "Ada apa engkau datang?" aku lalu
menjawab; "Aku ingin mengambil ilmu dari sumbernya." Ia berkata; Sesungguhnya
aku mendengar Rasulullah Saw.. bersabda: "Tidaklah seseorang yang keluar dari
rumahnya untuk menuntut ilmu kecuali para malaikat akan mengepakkan sayap-
sayapnya untuk orang tersebut karena ridha dengan apa yang ia kerjakan."

118 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Arti Mufradat

ُ َ َْ َ َ َ ْ ْ ُ ُْ
Malaikat mengepakkan ‫ض َع ْت ل ُه املَّل ِئكة‬‫و‬ Mengambil ilmu dari ‫أن ِبط ال ِعل َم‬
sumbernya
َ َ
Sayap-sayapnya ‫أ ْج ِن َح َت َها‬ Orang yang keluar ‫خ ِار ٍج‬
ْ ْ ََ
Apa yang dikerjakan ‫ص َن ُع‬
ْ ‫ ب َما َي‬Menuntut ilmu
ِ ‫طل ِب ال ِعل ِم‬

Kandungan Hadis

Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk mencari ilmu, maka para malaikat
akan meletakkan sayap-sayapnya untuk orang tersebut. Sebagian ulama berpendapat
seperti halnya manusia menengadahkan tangan untuk berdoa, karena ia mencari
sesuatu yang sangat berharga untuk kehidupan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Jalan yang dilalui orang yang mencari ilmu adalah jalan menuju surga, yakni
menempuh jalan untuk mencari ilmu yang mengantarkan kepada ridha Tuhan.
Sebagai balasannya, para malaikat pun meletakkan sayapnya sebagai bentuk

UJI PUBLIK
ketawadhuan, penghormatan, dan pemuliaan terhadap ilmu yang ia miliki, yaitu
warisan para nabi.
Menuntut ilmu membutuhkan motivasi, kesabaran, keuletan dan perjuangan
yang tinggi untuk meraih mutiara kehidupan, yaitu ilmu yang bermanfaat. Semangat
untuk mengamalkan ilmu juga sebagai pendorong yang kuat dalam penguasaan
ilmu. Ali bin Abi Thalib Ra. berkata: “Sesungguhnya yang disebut orang ‘alim
adalah orang yang beramal dengan ilmunya dan ilmunya sesuai dengan amalnya.”
Jika seorang yang berilmu, tetapi tidak mengamalkan ilmunya, maka dia tetap
dianggap orang yang bodoh (jahil). Ilmu yang benar adalah ilmu yang mendorong
pemiliknya untuk mengamalkan ilmunya dan dapat menambah rasa takutnya kepada
Allah Swt..

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 119


Bacalah Hadis mencari ilmu Ibnu Majah dari Shafwan Bin ‘Assal Al-Muradi!
No Nama Siswa Lancar Cukup Kurang
1
2
3
dst

1. Buat kelompok yang terdiri dari 3- 5 orang siswa, lalu bagilah tugas masing-
masing ada yang menjadi ketua, sekretaris dan juru bicara (presenter)
2. Diskusikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kandungan Hadis
menuntut ilmu Riwayat Ibnu Majah dari Shafwan Bin ‘Assal Al-Muradi

UJI PUBLIK
diatas! (identifikasi, modal apakah yang diperlukan seseorang agar dapat
menguasai ilmu pengetahuan? Apa saja yang kalian perlukan agar dapat
belajar di sekolah sehingga mendapatkan ilmu yang kamu inginkan? Sikap apa
saja yang dibutuhkan seorang pembelajar agar ia dapat meraih keberhasilan
sesuai yang dicita-citakan)
3. Rumuskan tentang modal (baik berupa materi maupun non materi) sebagai
seorang pembelajar (pencari ilmu) agar dapat meraih keberhasilan sesuai yang
kamu cita-citakan!!
4. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!

120 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Ayo Menyimak

Dengar dan simaklah bacaan Hadis temanmu riwayat Ibnu Majah dari Shafwan
Bin ‘Assal Al-Muradi!
No Nama Siswa Lancar Cukup Kurang
1
2
3
4
5
dst

Analisa Kandungan Hadis

 Buatlah daftar hal-hal yang dibutuhkan seseorang agar mendapatkan ilmu


sampai dengan dia meraih cita-citanya! (berupa modal, usaha dan sikap)!
 Identifikasi balasan-balasan yang akan diterima si penuntut ilmu berdasarkan

UJI PUBLIK
Hadis tersebut.
 Kemukakan pendapatmu mengapa para Malaikat mengepakkan sayapnya bagi
si penuntut ilmu?
 Ilmu yang benar adalah ilmu yang diamalkan dan membuat pemiliknya
semakin takut kepada Allah. Sampaikan pendapatmu mengenai pernyataan
tersebut dan bagaimana yang dimaksud dengan “takut kepada Allah?”

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 121


Aksi Tindak Lanjut

 Analisislah hubungan antara berjuang menuntut ilmu dengan balasan yang


akan diperoleh. Seperti contoh berikut ini:
Usaha mencari ilmu Balasan yang akan diperoleh

 Buatlah daftar usaha-usaha yang akan kamu lakukan agar memperoleh ilmu
sehingga dapat terwujud cita-citamu!
 Rumuskan suatu formula sehingga seorang muslim memperoleh ilmu yang
bermanfaat dan memperoleh keutamaan-keutamaan sebagaimana yang
disebutkan dalam Hadis tersebut!

3) MEMBENTUK PRIBADI PANTANG MENYERAH

UJI PUBLIK
Pribadi pantang menyerah merupakan sebutan bagi orang yang tidak merasa
lemah terhadap sesuatu yang terjadi. Ia memandang segala sesuatu yang terjadi dengan
pikiran positif dan meyakini bahwa semua yang terjadi atas ijin dan kehendak Allah serta
rasa optimisme yang tinggi.
Ia juga selalu bersyukur jika mendapat sesuatu yang menyenangkan sesuai
harapan, dan ia bersabar jika mendapati hal-hal yang tidak sesuai dengan harapannya. Ia
juga berusaha bangkit dengan cara mengambil pelajaran dari setiap kejadian.
Pribadi pantang menyerah tidak hanya dilihat secara fisik, tetapi adanya sifat
positif dalam jiwanya. Seseorang kuat, karena mentalnya kuat, sebaliknya menjadi lemah
karena mentalnya lemah. Nabi Saw.. bersabda: “Orang mukmin yang kuat lebih disukai
Allah dari pada mukmin yang lemah.” Jadi, manusia tangguh dan kuat itu, sudah
seharusnya menjadi cita-cita kita dalam rangka mengabdi kepada Allah.
Kesuksesan menurut Islam itu memiliki dua syarat, yaitu iman dan ilmu (QS. al-
Mujadilah (58): 11). Kekuatan iman dan ilmu berpengaruh pada kekuatan berpikir; fisik
dan ruh yang berupa semangat berani menghadapi tantangan dan rintangan; membentuk
ketentraman jiwa; dan membentuk kehidupan yang baik.

122 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


KATA MUTIARA ILMU

“Orang berilmu lebih utama daripada orang yang selalu berpuasa, shalat dan berjihad”
(Umar bin Khattab)

“Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab ilmu warisan para Nabi adapun harta adalah
warisan Qorun, Firaun dan lainnya. Ilmu lebih utama dari harta karena ilmu itu menjaga
kamu, kalau harta kamulah yang menjaganya.” (Ali bin Abi Thalib )

“Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan 6 hal yaitu kecerdasan, selalu ingin tahu,
tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan dari guru dan waktu yang lama.”
(Ali bin Abi Thalib)

“Bukanlah kebaikan itu dengan banyaknya harta dan anak, tetapi dengan banyaknya ilmu,
besarnya kesabaran, mengungguli orang lain dalam ibadahnya, jika berbuat kebaikan ia
bersyukur dan jika berbuat salah, ia beristighfar kepada Allah.” (Ali bin Abi Thalib)

“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” ( Ali bin Abi Thalib )

UJI PUBLIK
“Bencana akibat kebodohan adalah sebesar-besar musibah seorang manusia.” (al-Ghazali)

Kisah Ulama ahli Nahwu, Imam Al-Kisa’i.


Beliau lama mempelajari ilmu Nahwu namun belum menguasainya. Pada suatu hari
beliau memperhatikan seekor semut yang membawa makanan. Semut itu berusaha
menaiki tembok dengan membawa makanan tersebut. Setiap kali semut tersebut naik,
ia terjatuh. Namun semut tersebut tetap terus berusaha, hingga akhirnya ia bisa naik ke
atas tembok. Al- Kisa’i berkata dalam hatinya, “Semut ini pantang menyerah hingga
akhirnya sampai pada tujuan”. Lalu beliau terus menekuni ilmu nahwu hingga beliau
menjadi ahli ilmu Nahwu.”

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 123


a. Hadis keutamaan penuntut ilmu riwayat Muslim dari Abu Hurairah antara lain:
penghargaan tertinggi bagi seorang hamba yang mencari ilmu adalah dimudahkan
jalannya menuju ke surga yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan.
b. Hadis keutamaan penuntut ilmu riwayat Ibnu Majah dari Shafwan Bin ‘Assal Al-
Muradi antara lain: kemuliaan yang akan diterima oleh pencari ilmu adalah
mendapatkan kecintaan, penghormatan dan pemuliaan berupa sikap tawadhu,
lindungan dan doa-doa dari para Malaikat.
UJI KOMPETENSI

Uji Sikap
Penilaian Diri
Nama : ...............................................................................................
Kelas : ...............................................................................................
No. Absen : ..............................................................................................

No
1
UJI PUBLIK Aspek Pernyataan
Saya membaca Hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
dengan lancar
1 2 3 4

2 Saya membaca Hadis riwayat Ibnu Majah dari Shafwan Bin


‘Assal Al-Muradi dengan lancar
3 Saya memahami kandungan kedua Hadis diatas dengan baik
4 Saya bertambah semangat belajar setelah memahami isi Hadis
5 Saya selalu ingin mengetahui sesuatu yang baru dan mengulang
apa yang telah saya pelajari
6 Saya selalu menghormati guru
7 Saya selalu menghargai buku
8 Saya belajar dengan sungguh-sungguh
9 Saya bertekad mewujudkan cita-cita saya
10 Saya tidak akan pernah berhenti belajar, meski sudah tidak
bersekolah lagi
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-
kadang), 3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai keadaan kalian yang sebenarnya.

124 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Uji Pengetahuan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!


1. Perhatikan hadis berikut!
ْ ُ ‫ َم ْن َس َل َك َطرْي ًقا َي ْل َتم‬:‫َّللا َع َل ْي ِه َو َس هل َم‬
ُ ‫ص هلى‬
َ ‫ال َر ُس ْو ُل َّللا‬ َ َ َ َ َ َْ ُ َ ْ َ
‫س ِف ْي ِه ِعل ًما َس هه َل‬ ِ ِ ِ َ ‫ق‬ :‫عن أ ِبي هريرة قال‬
ْ َ َ َ ُ‫ه‬
‫َّللا ل ُه ط ِرْي ًقا ِالى ال َجنة‬
“Dari Abu Hurairah bahwasannya Rosulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa
yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah menudahkan
baginya jalan menuju surga.”(H.R. Muslim)
Berdasarkan hadis tersebut, manfaat apa saja yang didapat orang yang senang
mencari ilmu?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
2. Identifikasilah hal-hal yang menjadi pendorong semangat dalam menuntut ilmu
berdasarkan pemahaman kamu atas kedua Hadis diatas!

UJI PUBLIK
3. Perhatikanlah hadis berikut!

‫ص َن ُع (رواه‬ ِ ِ
ً ‫ض َع ْت َل ُه ْامل ََّلئ َك ُة َأ ْجن َح َت َها ر‬
ْ ‫ضا ب َما َي‬
ِ ِ
َ ‫َما م ْن َخارج َخ َر َج م ْن َب ْيته في َط َلب ْالع ْلم إ هال َو‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ٍِ ِ
)‫ابن ماجه‬
"Tidaklah seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu kecuali para
malaikat akan mengepakkan sayap-sayapnya untuk orang tersebut karena ridha
dengan apa yang ia kerjakan."
Setiap hari siswa, santri, bahkan masyarakat banyak yang rajin menghadiri majelis
ilmu: ke madrasah, pesantren, dan majelis taklim.
Bagaimana pendapatmu terkait aktifitas mereka tersebut jika dikaitkan dengan
hadis riwayat ibni majah di atas?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
4. Dalam menuntut ilmu ada yang berhasil dengan baik ada yang kurang.
Hal apa sajakah yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam mencari ilmu?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 125


Uji Ketrampilan

Unjuk Hafalan

Hafalkan Hadits tentang keutamaan ilmu riwayat Muslim dari Abu Hurairah dan
riwayat Ibnu Majah dari Shafwan bin Assal al-Muradi beserta artinya!
No Nama Siswa Hadits Bacaan Hadis Terjemah
B C K B C K
1
2
3
dst
Keterangan:
B=Baik : kesalahan ≤ 3, C=Cukup: kesalahan ≤ 6, K=Kurang: kesalahan > 6

REFLEKSI

Akhirnya aku tahu diantara keutamaan

UJI PUBLIK penuntut ilmu dalam Islam:


Ditinggikan derajatnya oleh Allah
 Dijaga dan didoakan oleh para malaikat
Dimudahkan jalannya menuju ke surga
Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat
Sebagai amal jariyah yang pahalanya
mengalir terus sampai di akhirat

https://1katamutiara-embun.blogspot.com

https://1cak.com/350873 https://www.jurnalcianjurselatan.com

126 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


SOAL-SOAL LATIHAN

I. Pilihan Ganda
Pilihlah Jawaban Yang Kalian Anggap Benar dengan Cara memberikan Tanda Silang (x)
Pada Huruf A, B, C, atau D
1. Salman sedang membaca QS. Hud: 41, ketika sampai pada lafadz:
‫ى َها َو ُمر ٰس َها‬ ِْ َّ ‫ْ ِبس ِ ْم‬Dia membaca dengan ….
ْ ٰ ‫ّللا َمجر‬
A. Isymam
B. Mad dan Qashr
C. Tas-hil
D. Imalah

2. Lafadz َْ dalam QS. Yusuf: 11 menunjukkan adanya bacaan….

A. Isymam
B. Mad dan Qashr
C. Tas-hil
D. Imalah
Bacaan Tas-hil ditunjukkan oleh lafadz….

UJI PUBLIK
3.

A. ‫َو ُم ْر ٰٔس َها َم ْجر ٰٔى َها‬


ٌّ۬ َ َ َ ٌٌّّ۬ َ ۡ ۠ َ
B. َ‫رب ٌّى‬ ِ ‫ءاعج ِمى وع‬
C. َ
َ ْ ٰۤ ‫ه‬ ََ
D. ْ ‫وال الضا ِلين‬
4. Ahmad sedang membaca al-Qur’an yang disimak oleh gurunya, ketika membaca QS.
Al-Hujurat: 11, membaca lafadz yang harusnya dibaca Naql, yang artinya….
A. Memiringkan
B. Menggabungkan
C. Meringankan
D. Memindahkan
َْ ْ َ َ
5. Contoh berikut ‫هللا أك َب ْر‬
ِ ‫و ل ِذك ُر‬ tetapi karena kebiasaan orang membacanya menjadi
َ ْ َ ‫ َوَال ذ ْك ُر‬adalah salah satu contoh permasalahan yang terkait dengan bacaan….
َ‫هللا أكب ْر‬
ِ ِ
A. Imalah
B. Isymam
C. Tas-hil
D. Mad dan Qashr

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 127


6. Pernyataan yang menjelaskan tentang bacaan Tas-hil adalah….
A. Di tengah – tengah antara huruf hamzah dan huruf ha, sehingga lafadz yang
keluar tidak seperti hamzah tidak juga seperti ha
B. Memindahkan harakat hamzah ke huruf mati sebelumnya, dan setelah itu
hamzahnya dibuang
C. Mencampurkan dhummah pada sukun dengan memoncongkan bibir.
D. Mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua
pertiganya.
7. Berikut adalah contoh bacaan mad dan qashr ….
ٌّ۬ َ َ ٌّ۬ َ ۡ ۠
َ ٌّ َ
A. َ‫رب ٌّى‬
ِ ‫ءاعج ِمى وع‬
َْ َ
B. ‫َسَّل ِسَّل‬
َ ْ
C. ‫و ُم ْر ٰٔس َها َمجر ٰٔى ها‬
َ
ْ ْ
D. ‫ِبئ َسا ِال ْس ُم‬
8. Pernyataan yang menjelaskan tentang bacaan Isymam adalah….
A. Di tengah – tengah antara huruf hamzah dan huruf ha, sehingga lafadz yang

UJI PUBLIK
keluar tidak seperti hamzah tidak juga seperti ha
B. Memindahkan harakat hamzah ke huruf mati sebelumnya, dan setelah itu
hamzahnya dibuang
C. Mencampurkan dhummah pada sukun dengan memoncongkan bibir.
D. Mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua
pertiganya.

9. Berikut adalah contoh bacaan Naql:


ٌّ۬ َ َ ٌّ۬ َ ۡ ۠
َ ٌّ َ
A. َ‫رب ٌّى‬
ِ ‫ءاعج ِمى وع‬
َْ َ
B. ‫َسَّل ِسَّل‬
َ ْ
C. ‫و ُم ْر ٰٔس َها َمجر ٰٔى ها‬
َ
ْ ْ
D. ‫ِبئ َسا ِال ْس ُم‬
10. Pernyataan yang menjelaskan tentang bacaan Imalah adalah….
A. Di tengah – tengah antara huruf hamzah dan huruf ha, sehingga lafadz yang
keluar tidak seperti hamzah tidak juga seperti ha
B. Memindahkan harakat hamzah ke huruf mati sebelumnya, dan setelah itu
hamzahnya dibuang

128 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


C. Mencampurkan dhummah pada sukun dengan memoncongkan bibir.
D. Mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua
pertiganya.
11. Farah dan Nayra adalah dua sahabat yang saling mensupport setiap kegiatan yang
positif, terutama saat belajar. Suatu saat mereka menghafalkan QS. ‘Abasa: 1-10,
ٰٔ ْ َ ْ َ
ketika Farah membaca ayat ‫ ا هما َم ِن استغن ٍۙى‬Nayra lalu melanjutkannya ….
ْ ُ َ َََْ ُ ‫َْ َه ه‬
A. ‫الذك ٰٔرى‬ِ ‫او يذكر فتنفعه‬
B. ‫صدى‬
ٰ َ ‫َف َا ْن َت َل ٗه َت‬
ٰ‫َ ََ َ َه َ ه‬
C. ‫و َما عل ْيك اال يزكى‬
ََ ََْ
D. ‫فان َت َع ْن ُه تل ٰه ۚى‬
12. Siswa kelas IX C di MTs “Cinta Tanah Air” sedang belajar menterjemahkan QS.
‘Abasa: 1-10. Mereka menghafalkan ayat dan artinya secara bergantian. Ketika
ٰ َ ٗ َ َ ََْ
َ ‫ فانت له ت‬mereka mengartikan….
sampai pada ayat ‫صدى‬

A. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat?


B. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup

UJI PUBLIK
C. maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya
D. padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri
13. Ketika sampai pada arti“padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan
diri (beriman)” ayatnya adalah….
ْ ُ َ َََْ ُ ‫َْ َه ه‬
A. ‫الذك ٰٔرى‬ِ ‫او يذكر فتنفعه‬
B. ‫صدى‬
ٰ َ ‫َف َا ْن َت َل ٗه َت‬
ٰ‫َ ََ َ َه َ ه‬
C. ‫و َما عل ْيك اال يزكى‬
ََ ََْ
D. ‫فان َت َع ْن ُه تل ٰه ۚى‬
14. Diantara kandungan QS. ‘Abasa: 1-10 sebagai berikut….
A. Orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan deratanya
B. Perintah untuk melapangkan tempat bagi pencari ilmu
C. Allah mengetahui secara detail apa yang dilakukan manusia
D. Perintah kepada guru memberikan penghargaan dan pelayanan yang sama
َْ
15. Arti mufradat dari lafadz ‫ اال ْع ٰٔمى‬adalah….
A. Orang tuna netra
B. Orang tuna rungu

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 129


C. Orang tuna daksa
D. Orang tuna grahita
16. Saat Nabi Saw. sedang menjelaskan tentang Islam kepada para pemuka Quraisy,
datang Abdullah bin Ummi Maktum dan menyela pembicaraan Nabi Saw.. Hal ini
dimaklumi karena Abdullah bin Ummi Maktum adalah seorang yang buta dan fakir.
Hal ini digambarkan dalam ayat….
َ ْ ٰۤ َ
A. ‫ا ْن َجا َء ُه اال ْع ٰٔمى‬
ٰ ‫َ ه‬
B. ‫َو َما ُي ْد ِرْي َك ل َعل ٗه َي هزك ٍٖٓۙى‬
ْ ْ َ ‫َه‬
C. ‫اس َتغ ٰٔن ٍۙى‬ ‫اما م ِن‬
D. ‫ص ٰدى‬ َ ‫َف َا ْن َت َل ٗه َت‬

17. Isi kandungan QS. al-Mujadilah: 11 antara lain….


A. Peringatan agar memperhatikan orang yang akan menuntut ilmu
B. Orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan deratanya
C. Peringatan agar tidak membeda-bedakan antara si kaya dan si miskin
D. Perintah kepada guru memberikan penghargaan dan pelayanan yang sama
ۚ ُ َ ُٰ َ َْ ْ ُ َ ْ َ
UJI PUBLIK
18. Dalam QS. al-Mujadilah: 11 lafadz:

A. Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis


‫َّللا لك ْم‬ ‫ فافسحوا يفس ِح‬adalah….

B. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah


C. niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman
D. maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu
19. “niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantara kamu
dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat” adalah arti dari lafadz…
ۚ ُ َ ُٰ َ َْ ْ ُ َ ْ َ
A. ‫َّللا لك ْم‬ ‫فافسحوا يفس ِح‬
ْ ْ ُ ُ ‫ُ ٍۙ ه‬ ٰٔ ‫ََْ ُٰ ه‬
B. ‫َّللا ال ِذ ْي َن ا َم ُن ْوا ِم ْنك ْم َوال ِذ ْي َن ا ْوتوا ال ِعل َم َد َر ٰٔج ٍت‬ ‫يرف ِع‬
ُ ْ َ ُ ْ َ
C. ‫َوِاذا ِق ْي َل انش ُز ْوا فانش ُز ْوا‬
َْ
ٰٔ ‫اّل‬ ْ ‫ِا َذا ق ْي َل َل ُك ْم َت َف هس ُح‬
D. ‫س‬ ِ ‫ل‬ِ ‫ج‬ ‫ى‬ ‫ف‬ِ ‫ا‬‫و‬ ِ
20. Dalam QS.al-Mujadilah: 11 dijelaskan tentang orang yang memiliki kedudukan yang
tinggi di sisi Allah adalah…
A. Orang yang beriman dan beramal shaleh
B. Orang yang beriman dan ahli shadaqah

130 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


C. Orang yang beriman dan ahli shalat lail
D. Orang yang beriman dan berilmu
21. Belajar Hadits bagi sebagian orang terasa lebih sulit dibandingkan dengan belajar al-
Qur’an, karenanya Amir belajar sedikit demi sedikit. Dia terhenti pada arti Hadis
“untuk mendapatkan ilmu”lafadz Hadisnya adalah.….
َ َ
A. ‫َم ْن َسل َك ط ِرْي ًقا‬
ْ ُ ‫َي ْل َتم‬
B. ‫س ِف ْي ِه ِعل ًما‬ ِ
َُ ُ ‫َ ه َ ه‬
C. ‫سهل َّللا له‬
ْ َ َ
D. ‫ط ِرْي ًقا ِالى ال َجنة‬
22. Perhatikan terjemah Hadis berikut: “Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah
SAW. bersabda: “Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu,
maka Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.”(H.R. Muslim). Kalimat yang
bergaris bawah adalah terjemah dari….
َ َ
A. ‫َم ْن َسل َك ط ِرْي ًقا‬
ْ ُ ‫َي ْل َتم‬
B. ‫س ِف ْي ِه ِعل ًما‬ ِ
C. UJI PUBLIK
َ ُ‫َ ه َ ه‬
‫َّللا ل ُه‬ ‫س هل‬
ْ َ َ
D. ‫ط ِرْي ًقا ِالى ال َجنة‬
23. Huda dan Luthfi belajar menghafal sebuah Hadis tentang keutamaan menuntut ilmu,
mereka bergantian membaca dan mengartikan Hadis tersebut. Saat sampai pada lafadz
َ َ
‫م ْن َسل َك ط ِرْي ًقا‬,َ Huda mengartikannya sebagai ….

A. Barang siapa menempuh suatu jalan


B. untuk mendapatkan ilmu
C. maka Allah akan memudahkan baginya
D. Jalan menuju surga
َ ْ َ ًْ َ
24. Bapak Guru Yusuf menanyakan arti kepada Luthfi lafadz Hadits ‫ط ِريقا ِالى الجنة‬
yang artinya….
A. Barang siapa menempuh suatu jalan
B. untuk mendapatkan ilmu
C. maka Allah akan memudahkan baginya
D. Jalan menuju surga

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 131


ُ َ ُ‫ه‬ َ
25. Shinta mendapat tugas mencari arti mufradat dari lafadz ‫ س هه َل َّللا له‬yang artinya….
A. Barang siapa menempuh suatu jalan
B. untuk mendapatkan ilmu
C. maka Allah akan memudahkan baginya
D. Jalan menuju surga
26. Dalam Hadis tentang keutamaan menuntut ilmu riwayat Muslim dari Abu Hurairah,
penghargaan yang akan diterima si pencari ilmu adalah….
A. Rumah yang sangat lapang
B. Dijaga dan doakan seluruh malaikat
C. Ditinggikan derajatnya dari pada ahli ibadah
D. Dimudahkan jalannya menuju ke surga
27. Diana membaca Hadis keutamaan menuntut ilmu riwayat Ibnu Majah dari Shafwan
ْ ْ ََ
Bin ‘Assal Al-MuradiSampailah ia pada lafadz ‫ ِفي طل ِب ال ِعل ِم‬yang artinya….
A. Tidaklah seseorang yang keluar dari rumahnya
B. untuk menuntut ilmu

UJI PUBLIK
C. para malaikat akan mengepakkan sayap-sayapnya untuk orang tersebut
D. karena ridha dengan apa yang ia kerjakan
28. Rina dan Rini adalah saudara kembar di kelas dan madrasah yang sama. Mereka
belajar Hadis dengan saling bertanya jawab. Rina melontarkan pertanyaan kepada
َُ َ ً
ْ ‫ ” رضا ب َما ي‬Rini menjawab….
Rini: “apa lafadz dari arti “‫صنع‬ ِ ِ
A. Tidaklah seseorang yang keluar dari rumahnya
B. untuk menuntut ilmu
C. para malaikat akan mengepakkan sayap-sayapnya untuk orang tersebut
D. karena ridha dengan apa yang ia kerjakan
29. Perhatikan terjemah Hadis berikut: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Saw..
bersabda: "Tidaklah seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu
kecuali para malaikat akan mengepakkan sayap-sayapnya untuk orang tersebut
karena ridha dengan apa yang ia kerjakan. Lafdz yang bergari sbawah artinya
adalah…
َ َ
A. ‫َما ِم ْن خ ِار ٍج خ َر َج ِم ْن َب ْي ِت ِه‬
ْ ْ ََ
B. ‫ِفي طل ِب ال ِعل ِم‬

132 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


َ ُ َ َْ َ َ َ ‫ه‬
C. ‫ض َع ْت ل ُه املَّل ِئكة أ ْج ِن َح َت َها‬‫ِإال و‬
D. ‫ص َن ُع‬ ْ ‫ضا ب َما َي‬ ً
ِ ‫ِر‬
30. Dalam Hadis tentang keutamaan menuntut ilmu riwayat Ibnu Majah dari Shafwan bin
Assal al-Muradi, penghargaan yang akan diterima si pencari ilmu adalah….
A. Rumah yang sangat lapang
B. Dijaga dan doakan seluruh malaikat
C. Ditinggikan derajatnya dari pada ahli ibadah
D. Dimudahkan jalannya menuju ke surga

II. ESSAY
1. Beberapa bacaan gharib telah kita pelajari, coba kalian bandingkan antara bacaan
Imalah dengan Isymam dan tulis masing-masing contohnya!
2. Cermati lafadz-lafadz berikut, analisis dan kelompokkan sesuai dengan hukum bacaan
gharib yang telah kalian pelajari!
No Lafadz Bacaan Cara Membaca
ْ ْ
‫ِبئ َسا ِال ْس ُم‬
UJI PUBLIK
1

2 ‫َو ُم ْر ٰٔس َها َم ْجر ٰٔى َها‬


ٌّ۬ َ َ َ ٌٌّّ۬ َ ۡ ۠ َ
3 َ‫رب ٌّى‬ ِ ‫ءاعج ِمى وع‬
4
 ََ

َْ َ
5 ‫َسَّل ِسَّل‬

3. Dalam QS. ‘Abasa: 1-10 kita mendapati beberapa hal tentang akhlak seorang guru dan
juga murid. Bagaimana seharusnya akhlak seorang guru terhadap murid dan juga
akhlak murid terhadap gurunya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam ayat-ayat
tersebut!
ْ ْ ُ ُ ‫ُ ٍۙ ه‬ ٰٔ ‫ََْ ُٰ ه‬
4. Tulis kembali lafadz ini ‫َّللا ال ِذ ْي َن ا َم ُن ْوا ِم ْنك ْم َوال ِذ ْي َن ا ْوتوا ال ِعل َم َد َر ٰٔج ٍت‬ ‫يرف ِع‬ terjemahkan,

lalu analisa isi kandungannya!


5. Tulislah Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah tentang keutamaan menuntut ilmu
beserta artinya dan jelaskan maksud dari Hadits tersebut!

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 133


Amin, Muhammad Arwani K.H., Faidhul Barakat Fi Sab’il Qira’at jilid I, (Kudus:
Maktabah Mubarakah Thayyibah, 2001)
Arwani, Ulin Nuha K.H., dkk., Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al-Qur’an YANBU’A
Jilid 6-7, (Kudus: Yayasan Arwaniyyah Kudus (Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an) 2010)
As-Suyuthi, Imam, Tahqiq: Syaikh Hafizh Syi’isya, Asbabun Nuzul, Penerjemah Muh.
Miftahul Huda, (Sukoharjo: Insan Kamil, 2016)
Burdah, Ibnu Dr.,M.A., dkk., Juz Amma Nahwu Sharf Aplikatif: At-Thalibun, (Yogyakarta:
Iqro Indonesia Global, 2017)
Lubis, Sobhan, Ragam Qirâ’at dalam Surat al-Baqarah, (Padang: Baitul Hikmah, 2005)
Maftuh, Muhammad, Fathul Mannan, (Surabaya: Al-Ihsan 1978)
Manna Khalil al Qattan, Mabahitsi fi Ulumil Qur’an; Studi Ilmu-ilmu Qur’an, Penerjemah
Mudzakir, (Bogor: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 1992)
Muhammad ibn ‘Isa Abu ‘Isa al-Tirmidhiy al-Salmiy, Sunan al-Tirmidhiy, (Beirut: Dar Ihya’
al-Turath al-‘Arabi, t.t.)

t.t.) UJI PUBLIK


Muhammad ibn Yazid Abu ‘Abdullah al-Qazwiniy, Sunan ibnu Majah, (Beirut: Dar al-Fikr

Muhammad Nasib ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah: Tafsir Ringkas Ibnu Katsir, (Jakarta:
Gema Insani Pers, 1999)
Pamungkas, Imam M., Akhlak Muslim Modern; Membangun Karakter Generasi Muda,
(Bandung: Marja, 2012)
Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
RI 2014
Rusyd, Ibnu, Bidayatul Mujtahid Wa Nihayatul Muqtashid, Penerjemah Abdul Rasyad
Shiddiq, Penyunting Tim Akbar, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2013)
Shaleh, Qamaruddin K.H., dkk., Asbabun Nuzul, (Bandung: c.v. Diponegoro, 1975)
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta:
Lentera Hati. 2002)
Qur’an Kemenag (Qur’an Kemenag in MSWord) Lajnah.kemenag.go.id, 2002, diunduh 3
Nopember 2019 jam 18.05
http://carihadis.com/Sunan_Ibnu_Majah/=mencari%20ilmu diunduh 8 Nopember 2019 jam
16.05 wib
http://carihadis.com/Sunan_Ibnu_Majah/=shafwan diunduh 8 Nopember 2019 jam 16.05 wib
https://tafsirweb.com/12082-surat-abasa-ayat-10. diunduh 5 Nopember 2019 jam 14.52 wib

134 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


Akhlak (‫ ﺃخالق‬- akhlaq): perilaku atau perangai manusia sebagai gambaran batin, baik yang
terpuji (baik, mulia/karimah) maupun yang tercela (buruk, hina/mazmumah); budi pekerti;
Alaihis-salam )‫ عليهَالسالم‬- alaihis-salam): sebutan dan sekaligus doa yang diberikan kepada
para rasul selain Nabi Muhammad saw. dan para malaikat, lazim dinyatakan sesudah nama
dengan singkatan a.s
Al-amin (‫ األمين‬- al-amin): sebutan atau gelar yang diberikan orang Arab kepada Rasulullah
saw. sebelum beliau diangkat menjadi Rasul karena kejujuran yang beliau miliki; orang
kepercayaan
Al-Qur’an (‫ القرآن‬- al-Qur’an): kitab suci umat Islam dalam bahasa Arab yang diturunkan
oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai petunjuk dan pembeda (yang hak dan
batil), terdiri atas 30 juz, 114 surah, dan 6.326 ayat
Asbabulwurud (‫ ﺃسباب َالورود‬- asbabul-wurud) sebab berupa peristiwa yang melatarbelakangi
keluarnya hadis seperti pertanyaan dari sahabat kepada Nabi saw. mengenai suatu persoalan
Asbabunuzul (‫ ﺃسباب َالنزول‬- asbabun-nuzul) sebab berupa peristiwa yang melatarbelakangi
turunnya ayat Al-Qur’an seperti pertanyaan dari sahabat kepada Nabi saw. mengenai suatu
persoalan

UJI PUBLIK
Bacaan, -- (‫ – رواية َحفص‬riwayat Hafasَ َ )versi bacaan Al-Qur’an yang diriwayatkan oleh
Hafas dari gurunya, Imam qiraat di Kufah pada zamannya, populer di Indonesia, negara-
negara ASEAN, India, Pakistan, Afganistan, Turki, pada umumnya di Mesir, dan sebagian
kecil negara-negara di Afrika selain Mesir
Dalil (‫ دليل‬- dalil): keterangan yang dijadikan bukti atau alasan untuk pembenaran, baik
berdasarkan nas atau akal;
Ekonomi Syariah: transaksi kebendaan yang operasionalnya dilaksanakan berdasarkan
pesan-pesan al-Qur’an dan sunah serta rujukan hukum Islam yang lain
Fasih (‫ فصيح‬- fasih): 1 orang yang mampu berbahasa Arab (termasuk al-Qur’an) dengan baik,
dengan melafalkan bunyi-bunyi huruf Arab tersebut sesuai dengan makhraj dan sifatnya
masing-masing sehingga tidak terkesan dibuat-buat; 2 kemampuan seseorang untuk
mengucapkan sesuatu yang dimaksud dengan lafal yang benar dan sesuai dengan kaidah-
kaidah pelafalan, seperti dalam pembacaan al-Qur’an; fasahah
Firman (‫ قول‬- qaul): perkataan Allah Swt. berupa wahyu yang diturunkan kepada para rasul-
Nya
Hadis (‫ – حديث‬hadis): perkataan, perbuatan, dan ketetapan (takrir) dari Nabi Muhammad saw.
sebagai sumber hukum yang kedua dalam Islam setelah al-Qur’an; sunah;
Ilmu (‫ ’علم‬- ilm) 1 hidayah atau inspirasi yang diperoleh seseorang baik dengan melalui
proses pembelajaran maupun dengan proses penelitian yang dapat menunjukkan kepadanya
jalan yang tepat dalam menyelesaikan masalah; 2 sifat yang wajib bagi Allah sebagai yang
tahu segala sesuatu; tidak ada yang terlepas dari pengetahuan Allah Swt.;

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 135


Khusyuk (‫ خشوع‬- khusyu‘) penyerahan dan kepasrahan diri serta kebulatan dan kerendahan
hati sehingga penuh konsentrasi dalam menjalankan suatu ibadah, seperti dalam salat
Mad (‫ مد‬- madd): bacaan panjang dari dua sampai enam ketuk (harakat); bacaan dengan
memanjangkan suara hingga dua ketuk atau lebih (harakat)
Muamalah (‫ معاملة‬- mu‘amalah) hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan,
perdata, dsb), biasanya digunakan untuk membedakannya dengan urusan ibadah dalam Islam
Mushaf al-Qur’an; (‫)مصحف َالقرآن‬: al-Qur’anَ yang sudah dikodifikasi (dibukukan) seperti
yang kita dapatkan saat ini, tidak disertai dengan terjemahan atau tafsirnya
Qura (‫ قراء‬- Qurra’) para wali Allah yang merupakan anggota pembaca al-Qur’an dan
termasuk orang-orang yang dekat dengan Allah Swt
Radiallahu anhu (‫ َرضي َللا َعنه‬-radiyallahu ‘anhuَ ) penghormatan dan sekaligus doa yang
diberikan kepada para sahabat Nabi, lazimnya ditempatkan setelah nama, disingkat r.a., bagi
perempuan dengan radiyallahu ‘anha
Rawi (‫ راو‬- rawi) 1 orang yang meriwayatkan, memelihara, menerima, dan menyampaikan
hadis dengan menyertakan sandaran periwayatan;
Tadarus (‫ تدرس‬- tadarrus) 1 dua pihak yang saling mengambil pelajaran; 2 pembacaan al-
Qur’an secara bersama-sama, ada pihak yang membaca dan ada pihak yang menyimak untuk
saling membetulkan dan mengembangkan kemampuan membaca dan memahami al-Qur’an

UJI PUBLIK
Tahsin (‫ تحسين‬- tahsin) perihal membaguskan bacaan al-Qur’an seperti bacaan Rasulullah
saw. dan para sahabatnya dengan cara memperhatikan kaidah bacaan, makhraj, dan
keindahan suara
Tajwid (‫ تجويد‬- tajwid) cabang ilmu yang menjelaskan cara membaca al-Qur’an dengan lafal
atau ucapan yang benar;
Talaki (‫ تلقي‬- talaqqi) proses pembelajaran Al-Qur’an dari guru ke murid secara langsung
(tatap muka); musyafahah;

136 AL-QUR’AN HADITS KELAS IX


UJI PUBLIK

AL-QUR’AN HADITS KELAS IX 137

Anda mungkin juga menyukai