Anda di halaman 1dari 29

MIKROBIOLOGI

JAMUR VIRUS BAKTERI


Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah : Mikrobiologi
Dosen Pengampu : Ratna Umi Nurlila.,S.si.Msc.,

Di Susun Oleh:

NAMA :Irma Lestari

NIM : P201901016

KELAS : T1 Keperawatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES MANDALA WALUYA (STIKES-MW)

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT berkat rahmat dan hidayah-nya sehingga makalah
kelompok saya yang berjudul “VIRUS” dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Saya selaku
penyusun mengucapkan terimah kasih kepada Ibu yang telah membimbing saya dan memberikan
amanah ini kepada saya, sehingga saya terpacu untuk mengulas lebih dalam materi ini.

Ditunjang dari berbagai sumber dan media pada akhirnya saya menyelesaikan penulisan
tugas ini dengan baik. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita atas materi ini.

Semoga makalah ini mudah dipahami bagi siapapun yang membacanya. Apabila ada
kata-kata yang kurang baik serta kekurangan dalam pembuatan makalah ini, saya sangat
memohon maaf, saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUUAN.........................................................................................................

1.1. Latar Belakang......................................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................

1.3. Tujuan...................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................

2.1. Jamur....................................................................................................................................

2.2. Virus.....................................................................................................................................

2.3. Bakteri..................................................................................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

4.1. Kesimpulan...........................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


A. Jamur

Jamur dapat ditemukan dimana-mana, biasanya jamur banyak tumbuh ditempat yang lembab
atau pada musim hujan.Habitat jamur biasanya ditempat yang lembab, banyak sampah organik,
pohon yang masih hidup (batang) dan pada kayu yang sudah mati.Beberapa jamur dapat dilihat
secara langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop, namun ada beberapa jamur yang
hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
Jamur ada yang uniseluler da nada yang multiseluler, namun sebagian besar jamur
multiseluler.Jamur yang uniseluler berukuran mikroskopik, contohnya khamir.Jamur multiseluler
ada yang berukuran mikroskopik da nada yang berukuran makroskopik.Jamur yang sudah
teridentifikasi mencapai lebih dari 100 jenis.Ahli mikologi diperkirakan dapat mengidentifikasi
sekitar 1000 jenis jamur lainnya setiap tahun.Sistem klasifikasi dua kingdom jamur
dikelompokan sebagai tumbuhan (plantae). Namun dalam sistem klasifikasi lima atau enam
kingdom oleh Whittaker, jamur diklasifikasikan dalam kingdom tersendiri yaitu kingdom fungi.
Pada sistem lima atau enam kingdom inilah yang menjadi permasalahan jamur dikelompokan
dalam kingdom tersendiri, tidak dikelompokan dalam kingdom plantae.

B. Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virushanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkansel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksisendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar
inangnya menjadi takberdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat
(DNA atau RNA, tetapitidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atasprotein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom
virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah
bakteriofagataufag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri danorganismelain yang tidak berinti sel).
V irus sering diperdebatkan s tatusnya sebagai makhluk hidup karena ia
tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini
virus selaluterasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza
dan HIV),hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik
tembakau/TMV).
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit
mosaik yangmenghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun
tanaman tersebutmemilik i bercak- bercak. P ada tahun 1883, A dolf M ayer,
s eorang ilmuw an J erman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika
tanaman yang ia teliti menjadisakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena
tidak berhasil menemukanmikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan
bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya
dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakauyang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik.Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan,
yaitu bahwa bakteri penyebab penyakittersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih
dapat melewati saringan, atau bakteritersebut mengeluarkan toksin yang dapat
menembus saringan. Kemungkinan kedua inidibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa ageni n f e k s i d i d a l a m g e t a h y a n g s u d a h
d i s a r i n g t e r s e b u t d a p a t b e r e p r o d u k s i k a r e n a kemampuannyamenimbulkan
penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri,
melainkanmerupakancontagiumvivumfluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.

C. Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas uniseluler
(bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
(sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies
mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di
organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.Dalam
tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam,
sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.

1.2       Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut :
1.    Jelaskan definisi jamur?
2.    Jelaskan definisi virus?
3.    Jelaskan definisi bakteri?
1.3    Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini disusun
dengan tujuan :
1.    Untuk mengetahui apa itu jamur.
2.    Untuk mengetahuiapa itu virus.
3.    Untuk mengetahui apa itu bakteri.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Jamur

A. Pengertian mikroorganisme (jamur)

Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat
secara kasat mata untuk melihat atau mengamatinya diperlukan alat bantu yaitu mikroskop.
Mikroorganisme ada yang uniseluler (bersel tunggal) da nada yang multiseluler ( bersel banyak),
salah satu jenis mikroorganisme adalah fungi atau biasa disebut dengan jamur.

Fungi atau jamur adalah nama regnum dari sekelompok besar mahluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya diluar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi kedalam sel-
selnya. Kalangan ilmuan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi fungi.Jamur
memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem baik terhadap komponen biotik maupun
abiotik. Jamur terlibat aktif dalam proses pembentukan dan kesuburan tanah dengan cara
mendekomposisi tumbuhan dan hewan yang mati dan juga berperan dalam siklus nutrisi.
Kelompok jamur yang menarik untuk dilihat diversitas dan potensinya adalah jamur
makro.Jamur makro sebagian besar merupakan anggota dari filum Basidiomikota dan
Ascomycota.Jamur makro tumbuh pada batang kayu lapuk, permukaan tanah atau serasah.
Jamur kaya akan nilai nutrisi baik protein, vitamin, mineral, serat, elemen dasar, rendah kalori
dan tidak mengandung kolesterol. Selain kaya akan nutrisi beberapa jenis jamur juga dapat
merugikan manusia.

B. Jamur yang menyebabkan penyakit

Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis superficial
dan mikosis sintemik.Mikosis superfisial adalah penyakit yang menyerang kulit, kuku, dan
rambut sedangkan mikosis sintemik adalah penyakit yang menyerang alat-alat dalam seperti
paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus dan vagina. Adapun penyakit yang disebabkan
oleh jamur yaitu sebagai berikut:

a. Kaki atlet
Dinamakan penyakit kaki atlet karena kebanyakan jamur ini menyerang bagian kaki
seorang olahragawan yang biasanya lembab karena rutinitas olahraganya.Jamur ini
timbul diarea yang lembab seperti kaki para atlet, kolam renang, sungai dan kaos kaki
yang lembab.Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini adalah rasa gatal, kulit
mengelupas, kulit retak dan rasa terbakar pelunakan.
b. Kurap
Kurap dalam bahasa ilmiah disebut TineaCorporisadalah sejenis penyakit jamur
lainnya.Biasanya infeksi tertular dari sentuhan langsung maupun tidak langsung dengan
orang yang sudah terinfeksi.gejala penyakit ini terlihat area yang terinfeksi berbentuk
melingkar seperti cincin yang berwarna merah.
c. Penyakit jamur Tinea Capitis
Jamur ini menargetkan lokasi yang diserap hanya pada bagian kulit kepala dan
rambut saja. Penyakit ini dapat menyerang manusia dan hewan, gejala yang ditimbulkan
pada penyakit ini adalah rambut rontok pada beberapa daerah, sering disertai ruam
bersisik, bentuk yang terparah ketika ruam berbentuk besar dan rasa sakit yang amat
sangat, jika tidak cepat ditangani bisa menyebabkan botak permanen.
d. Panu
Panu atau dikenal dengan nama latin Tinea versicoloradalah infeksi jamur yang
merusak jaringan terluar kulit, biasanya terkena pada remaja dan anak-anak. Gejala yang
ditimbulkan adalah bintik-bintik putih pada daerah yang terinfeksi dalam jumlah yang
banyak dan terpisah-pisah.
e. Meningitis jamu
Infeksi jamur ini disebabkan oleh kriptokokus yang mengarah pada peradangan
pada selaput tipis yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.Gejala yang
ditimbulkan yaitu mengantuk, sakit kepala, dan kebingungan.
f. Infeksi Aspergillus
Jamur ini menyebar diudara dan menyebabkan infeksi serous pada paru-paru dan
darah pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah seperti penderita kangker,HIV
atau penerima sumsum tulang belakang. Gejala yang ditimbulkan yaitu batuk dan demam
g. Jockltch (gatal selangkangan)
Jamur ini hidup didaerah hangat dan lembab seperti alat kelamin, booking dan
paha bagian dalam.Infeksi ini sering terjadi dimusim panas serta di iklim hangat dan
basah. Gejala yang ditimbulkan yaitu gatal, terbakar, kemerahan,mengelipas dan kulit
pecah-pecah.
h. Keputihan

Keputihan patologis, merupakan keputihan yang tidak normal yang terjadi pada
infeksi pada vagina.Infeksi bisa diakibatkan oleh virus, jamur, bakteri dan parasit bersel
satu Trichomonas vaginalis.

i. Penyakit Histoplasmosis
Penyebab dari histoplasmosis adalah terpaparnya seseorang oleh jamur yang
diberi nama Histoplasma capsulatum. Jamur ini terutama sering berada pada kandang
ayam dan merpati dan gua yang merupakan tanah basah yang kaya bahan organic
terutama kotoran burung dan kelelawar.

C. Faktor yang menyebabkan terinfeksi jamur

Faktor- faktor yang menyebabkan terinfeksi jamur adalah sebagai berikut:

 Lembab dan panas dari lingkungan


 Pakaian ketat dan pakaian tidak menyerap keringat
 Keringat berlebih karena berolahraga
 Friksi atau trauma minor ( gesekan antara paha)
 Keseimbangan flora tubuh normal terganggu antara lain karena pemakaian antibiotic
atau hormonal dalam jangka panjang.

2.2 Virus

A. Pengertian Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksidi
dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus
tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. 
Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat
bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
B. Sejarah Penemuan Virus
Adolf meyer (Jerman) pada tahun 1883 menyelidiki penyakit yang menyebabkan daun
tembakau berbintik-bintik kuning. Ia berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah organisme yang
lebih kecil dari bakteri.
Pada tahun 1893, Dimitri Ivanowsky (Rusia) melakukan penyelidikan yang sama dengan
cara menyaring ekstrak dari tumbuhan tembakau yang terkena penyakit dengan menggunakan
saringan bakteri. Akan tetapi, begitu hasil saringan disuntikkan ke pohon yang sehat, ternyata
pohon tersebut terjangkit penyakit mosaik. Namun demikian, Ivanowsky tetap berkesimpulan
bahwa organisme penyebab penyakit tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran lebih kecil
dari ukuran bakteri biasa dan meghasilkan racun.

Pada tahun 1897, M.W. Beijerinck melakukan penyelidikan lebih lanjut pada
daun tembakau. Ia berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit tersebut berukuran
lebih kecil dari bakteri dan hanya berkembang biak di dalam tubuh mahluk hidup.

Wendell stanley (Amerika Serikat) pada tahun 1935 telah berhasil mengkristalkan
organisme patogen dari daun tembakau. Organisme tersebut kemudian diberi nama TMV
(tobacco mosaic virus). Ia juga menunjukkan bahwa virus mengandung protein dan asam
nukleat.

Virus telah menginfeksi sejak jaman sebelum masehi, hal tersebut terbukti dengan
adanya beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi virus dalam hieroglyphdi
Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang menunjukkan adana penyakit poliomyelitis,
selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal pada tahun 1196 SM dan dipercaya
meninggal karena terserang virus Smallpox.

Pada jaman sebelum masehi, virus endemik yang cukup terkenal adalah virus
Smallpox yang menyerang masyarakat cina pada tahun 1000. Akan tetapi pada tahun
1798 , Edward Jenner menemukan bahwa beberapa pemerah susu memiliki kekebalan terhadap
virus pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox yang terdapat pada sapi, melindungi
manusia dari Pox. Penemuan tersebut yang dipahami kemudian merupakan pelopor penggunaan
vaksin.

Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu germ theory


yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat itu juga terkenal Postulat
Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu:

1) Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit


2) Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro
3) Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka ia bisa
menimbulkan penyakit
4) Agen yang sama bisa di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi tersebut
C. Klasifikasi Virus
Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee on
Taxonomy of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup. Taksonomi virus
terdiri atas empat tingkat, yaitu ordo, famili, genus, dan spesies. Taksonomi adalah ilmu
klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya secara berurut sesuai dengan derajat persamaan
dan perbedaan antara mereka, lalu memberinya nama ilmiah.
Berikut contoh klasifikasi virus ebola berdasarkan ICTV:
1. Ordo : Mononegavirales
2. Famili : Filoviridae
3. Genus : Filovirus
4. Spesies : Ebola virus zaire
Sebagian ahli mengelompokkan virus berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya. Berikut
adalah pengelompokan virus berdasarkan asam nukleat yang dimilikinya.

a) Ribovirus, yaitu virus yang asamnukleatnyaberupa DNA

Contoh virus yang termasuk kelompok ribovirus adalah:


1) virus toga (penyebab demam kuning dan ensefalitis)
2) virus arena (penyebab meningitis)
3) virus picorna (penyebab polio)
4) virus orthomyxo (penyebab influenza)
5) virus paramyxo (penyebab pes pada ternak);
6) virus rhabdo (penyebab rabies);
7) virus hepatitis (penyebab hepatitis pada manusia);
8) retrovirus (dapat menyebabkan AIDS).

b) Deoksiribovirus , yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA

Contoh virus jenis deoksiribovirus adalah:

1) virus herpes (penyebab herpes)


2) virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula yang
menyebabkan AIDS)
3) virus mozaik (penyebab bercak-bercak pada daun tembakau)
4)  virus papova (penyebab kutil pada manusia/papiloma).

D. Peranan Virus Bagi Manusia

Pada umumnya, virus dapat menyebabkan penyakit baik pada manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Selain itu, virus juga memiliki manfaat bagi manusia. Manfaat virus sebagai berikut.
1. Manfaat Virus Bagis Manusia
Salah satu manfaat virus bagi manusia adalah adanya vaksin yang dapat mencegah
suatu penyakit. Ilmuwan membuat vaksin dari virus yang dilemahkan atau virus yang tidak aktif.
Vaksin berasal dari virus yang dilemahkan. Vaksin tersebut disuntikkan ke tubuh manusia dan
menyebabkan tubuh memproduksi antibodi  atau zat lain yang membuat tubuh kebal (tahan)
terhadap virus. Vaksin yang dibuat dari virus hidup dibuat oleh ahli virus dengan seleksi yang
teliti. Vaksin tersebut merangsang pembentukan sistem kekebalan tubuh dan tidak
membahayakan tubuh. Selain itu, virus dapat digunakan untuk

membasmi hama secara biologis. Pada waktu yang akan datang, bakteriofage diharapkan dapat
dikembangkan menjadi obat untuk membunuh bakteri yang menimbulkan penyakit secara
spesifik.

2. Sifat Merugikan Virus bagi Manusia


Dari uraian sebelumnya, diketahui bahwa kebanyakan virus dapat menimbulkan
berbagai jenis penyakit dan dapat menimbulkan herpes. Penyakit yang disebabkan oleh virus
dapat juga menimbulkan cacat fisik atau kematian karena banyak yang belum diketahui cara
pengobatannya. Selain menyerang manusia, virus juga menyerang tumbuhan dan hewan.
Pada gilirannya, dapat memberikan kerugian pada manusia.

E. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Virus

Walau memiliki gejala dan cara penyebaran yang serupa dan bentuk yang sama-sama
sangat kecil, bakteri dan virus sebenarnya sangat berbeda. Selain responsnya terhadap obat-
obatan, perbedaan virus dan bakteri juga ada pada strukturnya.

Virus berukuran lebih kecil dari bakteri dan membutuhkan inang yang hidup, seperti
manusia, hewan, atau tanaman untuk berkembang biak. Ketika virus memasuki tubuh Anda, ia
menyerang sebagian sel tubuh Anda dan mengambil alih sistem kerja sel tersebut, lalu
mengubahnya menjadi sel penghasil virus baru. Virus juga bisa mengubah sel yang normal
menjadi ganas atau bersifat kanker.
Perbedaan lainnya adalah virus lebih spesifik memilih sel yang diserang, misalnya hanya
pada sel di organ hati, saluran pernapasan, atau darah. Pada beberapa kasus mereka bahkan
menyerang bakteri.

Berikut adalah beberapa daftar penyakit yang disebabkan oleh virus:

1. Pilek
Pilek adalah penyakit yang paling umum ditemui dengan gejala-gejala seperti bersin, radang
tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk. Anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun
berisiko tinggi terserang pilek.
2. Flu
Biasanya flu memilki gejala yang lebih serius dibanding gejala pilek. Demam, sakit kepala,
nyeri otot, kelelahan, meriang, mual, dan muntah adalah beberapa contoh gejala
flu. Flu umumnya menyebar lebih mudah di kala musim hujan, karena iklim yang lembap
dapat menunjang penyebaran virus flu dengan baik
3. Cacar air
Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster dan paling sering dialami oleh anak-anak
yang berusia di bawah 15 tahun namun juga bisa terjadi pada orang dewasa. Mereka yang
sudah pernah terkena cacar air dapat mengalami herpes zoster beberapa tahun kemudian.
4. Chikungunya
Virus chikungunya disebarkan oleh nyamuk yang sama dengan nyamuk penyebar virus
demam berdarah dengue dan virus zika. Virus ini juga bisa menyebar melalui darah.
5. Demam berdarah dengue
Penyakit ini umum ditemukan pada daerah yang hangat dan lembap. Wabah demam berdarah
dengue merebak di musim hujan dengan gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit kepala,
ruam, nyeri otot dan sendi, serta muntah.
6. Hepatitis viral
Virus hepatitis B dan C menyerang organ hati Anda dan biasanya menyebar melalui cairan
tubuh seperti darah dan sperma penderita yang telah terinfeksi virus ini. Penderita hepatitis
virus ada yang tidak menunjukkan gejala hingga bertahun-tahun lamanya. Diagnosis
biasanya didapatkan setelah Anda melakukan tes darah.
7. Rabies
Penyakit ini bisa menjangkiti seseorang yang terkena gigitan hewan yang terinfeksi virus
rabies. Gejalanya termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, kebingungan, halusinasi, dan
kelumpuhan.
8. Rubella
Penyakit ini sangat berbahaya bagi janin dalam kandungan, karena bisa menyebabkan
keguguran dan cacat bawaan. Gejala rubella atau campak Jerman

9. rubella atau campak Jerman ini termasuk demam ringan dan ruam yang dimulai dari area
wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh.
10. Zika Virus
Virus ini umumnya menyebar melalui gigitan nyamuk, namun bisa juga menyebar melalui
hubungan seksual atau ditularkan dari ibu kepada janin dalam kandungannya. Gejalanya
termasuk demam, ruam, nyeri sendi dan konjungtivitis.
11. HIV/AIDS
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh Anda dengan cara menghancurkan sel darah
putih yang tugasnya melawan infeksi. AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV, biasanya
menyebar melalui hubungan seksual berisiko dan berbagi pakai jarum suntik dengan orang
yang terinfeksi HIV.

Penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus adalah Ebola, HPV, polio, dan
rotavirus. Tentunya masih banyak lagi penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga Anda perlu
selalu cerdas dalam menyikapi gejala yang muncul. Penanganan masing-masing penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus juga berbeda. Jika Anda merasa ragu dengan gejala yang dialami
atau gejala tidak kunjung membaik setelah melakukan penanganan mandiri di rumah, segeralah
temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.

2.3 Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas uniseluler
(bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
(sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies
mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air,
di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang
ekstrim.Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan
jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur,
kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.

A.  Ciri-ciri bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1.  Organisme multiselluler
2.  Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3.  Umumnya tidak memiliki klorofil
4.  Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5.  Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6.   Hidup bebas atau parasite
7.  Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding
selnya tidak mengandung peptidoglikan
8.  Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan.

B. Struktur bakteri

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:


1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri
Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida
(ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan
RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang
dibutuhkan.
      Struktur sel bakteri 
Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat
berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel,
seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).
Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan
oleh flagel.
Bakteri memiliki bentuk sel yang bervariasi, bulat (coccus), batang (bacillus) dan lengkung
(vibrio, coma atau spiral). Umumnya sel bakteri yang berbentuk bulat berdiameter sekitar 0,7 -
1,3 mikron. Sedangkan sel bakteri berbentuk batang lebarnya sekitas 0,2 - 2,0 mikron dan
panjangnya 0,7 - 3,7 mikron.
Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel,
protoplasma (di dalamnya terdapat membran sel, mesosom, lisosom, DNA, endospora), dan
bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul, flagel, pilus. Di antara bagianbagian
tersebut ada yang selalu didapatkan pada sel bakteri, yaitu membran sel, ribosom dan DNA.
Bagian-bagian ini disebut sebagai invarian. Sedangkan bagian-bagian yang tidak selalu ada pada
setiap sel bakteri, misalnya dinding sel, flagel, pilus, dan kapsul. Bagianbagian ini disebut
varian.
Susunan bagian-bagian utama sel bakteri, dijelaskan sebagai berikut:
a. Membran sel
 Membran sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak
di sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengan dinding sel. Bagi membran sel
sangat vital, bagian ini merupakan batas antara bagian dalam sel dengan lingkungannya. Jika
membran sel pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati. Membran sel terdiri atas dua lapis
molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo-lipid ini terdapat senyawa protein dan karbohidrat
dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri.
b. Ribosom
Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein.
Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas
protein dan RNA.
c. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa
benang sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein
bakteri dan pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut
nukleoid. Bagian ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel eukariotik.
d. Dinding sel
Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari
monomemer-monomer tetrapeptidaglikan (polisakarida dan asam amino). Berdasarkan
susunan kimia dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri gram-positif dan bakteri
gramnegatif. Susunan kimia dinding sel bakteri gram-negatif lebih rumit daripada bakteri
gram-positif. Dinding sel bakteri grampositif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan
yang relatif tebal, sedangkan dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan. Lapisan
luar tersusun atas protein dan polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas peptidoglikan
yang lebih tipis dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri gram-positif. Dinding sel
bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan
menyelenggarakan pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.
e. Flagel
Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri
disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein yang
disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri mengandung lipid. Jumlah dan
letak flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan
letaknya dapat di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak flagel
dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.
f. Pilus
Pada permukaan sel bakteri gram-negatif seringkali terdapat banyak bagian seperti
benang pendek yang disebut pilus atau fimbria (jamak dari pilus). Pilus merupakan alat lekat
sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat lain, misalnya makanan sel
bakteri.
g. Kapsul
Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada umumnya
kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau protein-polisakarida
(glikoprotein). Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri terhadap antibodi yang dihasilkan
sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya didapatkan pada bakteri pathogen.
h. Endospora
Di antara bakteri ada yang membentuk endospora. Pembentukan endospora merupakan
cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Keadaan lingkungan
yang tidak menguntungkan antara lain: panas, dingin, kering, tekanan osmosis dan zatkimia
tertentu. Jika kondisi lingkungan membaik maka endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri.
Endospora bakteri tidak berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, tetapi sebagai alat
perlindungan diri.
Sel-sel bakteri yang membentuk spora tampak sebagai ruangan berisi benda bulat, yang
letaknya dapat di salah satu ujung ruang itu, dapat pula di tengah-tengah.
Apabila lingkungan hidup bakteri menjadi buruk, maka banyak yang mati, akan tetapi ada
juga bakteri-bakteri yang dapat membentuk spora spora yang tahan terhadap lingkungan ynag
buruk seperti kekeringan, kekurangan bahan makanan dan lain sebagainya. Jika keadaan
menjadi baik kembali, maka spora itu akan tumbuh menjadi bakteri biasa yang disebut
bentuk vegetaif. Spora-spora pada bakteri ini dibentuk disebelah dalam dinding sel bakteri
sehigga dinamakan endospora. Proses pembentukan endospora yang di dalam sel induk
dikenal sebagai sporulasi atau sporogenesis.   
Pada tahap pertama proses sporulasi ini dapat dilihat terjadinya replikasi kromosom bakteri
dan sebagai kecil dari sitoplasma terpisah oleh suatu sekat(septum) spora. Sekat spora ini
menjadi membrane yang berlapis dua yang masing-masing mengelilingi kromosom dab
sitoplasma. Struktur ini seluruhnya dibungkus idalam sel asal yang disebut fore spore.
Lapisan-lapisan peptidoglikan yang tebal terdapat diantara 2 lapisan membran. Kemudian
suatu mantel spora yang tebal yang terdiri dari protein terbentuk disebelah luar membran.
Mantel ini berfungsi untuk melindungi endospora terhadap zat-zat kimia keras. Kemudian
endospora dapat keluar atau bebas dari sel. Letaknya endospora di dalam sel bakteri
tergantung dari spesies bakterinya.
Apabila endospora telah matang dinding sel vegetatif melebur dan endospora
dibebaskan. Inti endospora yang mengalami dehidrasi yang tinggi, hanya mengandung sedikit
DNA, RNA, ribosom, enzim dan beberapa molekul yang penting. Endospora itu dapat
dianggap sebagai bentuk laten dari bakteri yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang
lama sekali. Endospora yang kembali kepada keadaan vegetatif mengalami suatu proses yang
disebut dengan germinasi. Proses germinasi atau perkecambahan ini dipacu adanya
kerusakan fisik dan kemis pada mantel endospora. Enzim-enzim yang terdapat dalam
endospora akan merusak lapisan-lapisan lain terdapat di sekeliling endospora, kemudian air
dapat masuk sehingga metabolism dapat berlangsung. Oleh karena satu sel vegetatif hanya
membentuk satu endospora, maka sporogenesis pada bakteri bukan merupakan alat
perkembangbiakan, karena tidak ada pertambahan jumlah sel. Dipandang dari segi klinis,
endospora ini sangat penting karena tahan terhadap pemanasan, pendinginan, penggunaan
zat-zat kimia dan radiasi. Kebanyakan sel vegetatif akan mati pada suhu 70 0C sedangkan
endospora dapat tetap hidup pada air mendidih sampai setengah jam atau lebih.    

C. Penggolongan bakteri 
Bakteri dapat digolong-golongkan berdasarkan persamaan ciri-ciri morfologi, fisiologi,
biokimia, tipe-tipe nutrisi, cara reproduksi, kemampuan menghasilkan spor, motalitas dan siklus
hidupnya.
1. Berdasarkan bentuk tubuhnya
1.  Kokus (bulat)
Bakteri yang berbentuk kokus, biasanya bulat ataupun berbentuk oval,
memanjang atau satu sisinya. Apabila bakteri berbentuk kokus ini berkembang biak
dengan membelah diri sel-selnya tetap berdempetan dan tidak akan memisah. Bacteria
yang berbentuk kokus ini masih bias dapat dibedakan lagi menjadi beberapa macam yaitu:
                 a.   monokokus
                 b.  diplokokus (dua pasang).
c. Streptokokus, misalnya Streptococcus pyrogenes, s.thermophilus, S.lactis

d.  Stafilokokus, misalnya Staphylococcus aureus.


e. Diplokokus, misalnya Diplococcus pnemoniae
2. Basil (batang)
Bakteri berbentuk hasil menyerupai bentuk batang pendek, selindris, yang ukuran dan
bentuknya bermacam-macam.
a.   Basilus, misalnya Eschericcia coli, Salmonella thypi, Lactobacillus.
b.   Diplobasil yaitu basi dapat bergandengan dua-dua.
c.   Streptobasil yaitu basil yang terlepas satu sama lain mempunyai ujung tumpul,
sedangkan basil yang dapat bergandengan satu sama lain mempunyai ujung tajam.
 misalnya Azotobacter, Bacillus anthracis.

3.  Vibrio (koma)
Bakteri yang bentuknya seperti batang, melengkung dan menyerupai bentuk koma.
Misalnya Vibrio cholerae.
4. Spirillum (spiral)
Bakteri yang berbentuk spiral iini, bentuknya bengkok-bengkok serupa spiral.
misalnya Treponema pallidum.
b. Berdasarkan kedudukan flagela pada selnya
1.  Monotrik yaitu berflagel satu pada salah satu ujung.
2. Amfitrik
Amfitrik yaitu  flagel masing-masing satu pada kedua ujung.
3. Lofotrik yaitu berflagel banyak di satu ujung.
4. Peritrik yaitu berflagel banyak pada semua sisi tubuh.
c. Berdasarkan pewarnaan Gram (Gram strain).
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies
bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat
kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan
Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884
untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae.
Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut.
Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. Oleh karena itu,
pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel
seperti Mycoplasma sp Contoh bakteri yang tergolong bakteri tahan asam, yaitu dari genus
Mycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari genus Nocardia. Bakteri bakteri dari kedua
genus ini diketahui memiliki sejumlah besar zat lipodial (berlemak) di dalam dinding selnya
sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relatif tidak permeabel terhadap zat-zat warna yang
umum sehingga sel bakteri tersebut tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, seperti
pewarnaan sederhana atau Gram.
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :

a) Zat warna utama (violet kristal)


b) Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama.
c) Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan uantuk
melunturkan zat warna utama.
d) Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang
telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.
Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu
pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan zat warna metil
ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji
pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang
membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini
berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding
sel mereka.
Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu
1. Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.
2. Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.
3. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.
4. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin.

Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding
selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel  dan membran sitoplasma organisme
gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan
pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran
tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan
peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).
Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram merupakan sifat penting untuk membantu
determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri Gram
positif dan bakteri Gram negatif yaitu:
Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:
a) Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.
b) Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat didalam
c) lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak
mengandung asam tekoat.
d) Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
e) Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.
f) Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
g) Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
h) Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
i) Peka terhadap streptomisin
j) Toksin yang dibentuk Endotoksin
·         Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.

Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:


a) Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer.
b) Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai
lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung
asam tekoat.
c) Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
d) Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.
e) Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
f) Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
g) Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
h) Tidak peka terhadap streptomisin
i) Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
·         Contoh  Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas,
Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.

Pewarnaan gram positif:


d. Berdasarkan kebutuhan oksigen
1. Bakteri aerob.
Bakteri aerob,bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan
energi,misalnya: Nitrosomonas,Nitrobacter,Nitrosococcus.
2. Bakteri anaerob.
Bakteri anaerob, tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi,
misalnya Micrococcus denitrificans.

D. Reproduksi bakteri

Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak
dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri
lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses
paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab,
dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada
eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik).
Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan
membelah diri.
a. Rekombinasi Genetik
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri
melalui proses berikut:
1. Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel
bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN
bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi
tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada
beberapa spesies saja, .Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus,
Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara
bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci
yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal
antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini
pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.

2. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain
dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan
dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri).
Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada
bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen)
memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat
menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag.
Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA
bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang
dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang
dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua
Lederberg pada tahun 1952.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk
jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel
bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan
melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut.
Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan
( transfer faktor = faktor F )

b. Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel
induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner
pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat
dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera
berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap
bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit
sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel.
Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan,
suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa
bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.

E. Fungsi serta peran bakteri dalam kehidupan manusia

1.    Bakteri Bermanfaat untuk menjaga keseimbangan lingkungan disekitar kita,


misalnya bakteri pengurai. Bakteri jenis ini dapat di manfaatkan untuk
menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati, serta sisa-sisa atau kotoran
organisme. Bakteri pengurai juga menguraikan protein, Karbohidrat dan senyawa
organik lainnya menjadi Carbondioksida, gas amoniak dan senyawa lainnya yang
bersifat sederhana sehingga bakteri ini dapat membersihkan lingkungan dari
sampah. Bayangkan kalau tidak ada bakteri yang dapat menguraikan sampah,
tentunya akan timbul berbagai masalah dalam lingkungan kita.

2.    Bakteri Bermanfaat untuk memulihkan dan mengatur usus dari kerja berat, jenis
bakteri ini adalah bakteri Lactobacillus Acidophilus dan Bifidobacteria (bifidus).
Bakteri ini juga dapat berfungsi sebagai eleminator racun karena mampu
menonaktifkan senyawa racun seperti nitrat yang dihasilkan
oleh mikroorganisme  lain dan makanan, sebagai pelindung sistem imun (kekebalan
tubuh) karena bakteri ini mampu merangsang pembentukan antibodi yang
mencegah kelebihan pertumbuhan bakteri berbahaya, mencegah timbulnya infeksi
saluran kemih, meningkatkan perlindungan terhadap patogen, virus dan bakteri
jahat, memulihkan keseimbangan usus setelah pemberian antibiotik, kemoterapi,
mencegah pembentukan gas akibat pembusukan dan peragian.

3.    Bakteri jenis Escherichia coli berperan untuk pembusukan makanan, Rhizobium


Leguminosarum berfungsimengikat nitrogen, Lactobacillus
Bulgaricus bermanfaat untuk pembuatan Yogurt, Acetobacter Xilinum bermanfaat
untuk pembuatan nata de coco, Lactobacillus Casei  bermanfaat untuk pembuatan
keju, Methanobecterium bermanfaat pembuatan Biogas dan Streptomyces
Griceus bermanfaat untuk pembuatan antibiotik Streptomisin.

12 contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri:


 1. Salmonella typhosa Menyebabkan Penyakit Tifus
2. Shigella dysenteriae Menyebabkan Penyakit Disentri basiler
3. Vibrio comma Menyebabkan Penyakit Kolera
4. Haemophilus influenza Menyebabkan Penyakit Influensa

5. Diplococcus pneumoniae Menyebabkan Penyakit Pneumonia


6. Mycobacterium tuberculosis Menyebabkan Penyakit TBC paru-paru
7. Clostridium tetani Menyebabkan Penyakit Tetanus
8. Neiseria meningitis Menyebabkan Penyakit Meningitis (radang selaput
otak)
9. Neiseria gonorrhoeae Menyebabkan Penyakit Gonorrhaeae (kencing nanah)
10. Treponema pallidum Menyebabkan Penyakit Sifilis atau Lues
11. Mycobacterium leprae Menyebabkan Penyakit Lepra (kusta)
12. Treponema pertenue Menyebabkan Penyakit Puru atau patek.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Jamur dapat
tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia, baik diudara, tanah, air pakaian bahkan
ditubuh manusia itu sendiri. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur antara lain kurap,
panu, meningitis jamu,infeksi aspergillus, keputihan dan yang lainnya.
virus adalah mikroorganisme yang merugikan makhluk hidup. Selain merugikan, ternyata
virus juga dapat bermanfaat. Salah satu dampak yang disebabkan oleh virus adalah herpes. Yang
ternyata dapat menyerang makhluk hidup sehingga menyebabkan suatu penyakit yang cukup
serius. Virus herpes ini menyerang pada bagian kulit dengan secara cepat bila tidak segera
ditangani.

Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat selubung
atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran) dan organel
bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga
bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik,
sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora. Bakteri merupakan salah satu jenis
mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk
bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan spiral.
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak
dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain
tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-
tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri
memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah
organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik
(mikroskopis).

DAFTAR PUSTAKA
Agusta, A., dkk. 2017. Berita Biologi. Jurnal ilmu-ilmu hayati.Vol 16(3). Hal 1-21

Irianto, Koes. 2007. Mikrobiologi menguak dunia mikroorganisme jilid 2. CV. Yrama Widya.
Bandung.

Kusnadi, dkk. 2003. Common Text Book MIKROBIOLOGI. JICA. Bandung.

Sumber:http://makalah-negeri.blogspot.com/2016/09/makalah-biologi-tentang-bakteri.html?m=1

Sumber:https://www.alodokter.com./2018/02/13/berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri


yang perlu diwaspadai.

Sumber:http://dokter sehat.com./2019/11/9/18 penyakit yang disebabkan oleh bakteri-waspada-


dokter sehat.

Waluyo, Lud. 2012. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang

Anda mungkin juga menyukai