Anda di halaman 1dari 12

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017

ISSN (Cetak) 2527-6042


eISSN (Online) 2527-6050

RANCANG BANGUN BELT CONVEYOR UNTUK PENYAJI


MAKANAN
Ir. Mulyono, MT.*1 ,Dra. Roro Heni Hendaryati, MT.2 ,Aminudin aziz3
1,2,3JurusanTeknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No.246 Telp.(0341)464618-128 Fax.(0341)460782 Malang 65144

Kontak Person:
Mulyono, Ir. MT
Jl.Raya Tlogomas No. 246 , Malang
Telp. 0341-464318, Email: mulyono010866@gmail.com

ABSTRAK
Penyajian makanan/kuliner saat ini dengan cara antri didepan kasir dan diantarkan oleh pelayan
ke meja makan, selain itu pelayan membawa sajian dengan jumlah banyak dengan tidak
memperdulikan resiko sajian jatuh atau yang lainnya. Kedepan penyajian perlu dicarikan solusi agar
pelayanan lebih cepat dan effisien. Belt conveyor penyaji kuliner adalah alternatif untuk penyajian
kuliner dengan gaya modern. Pada proses penyajian makanan yang dilakuakan yaitu dengan menata
makanan diatas belt conveyor, dimana makanan disajiakan di atas piring plastik dengan berbagai
macam bentuk dan jenis makanan dan ditata di atas belt, dimana konsumen akan dengan mudah
memilih dan mengambil sesuai yang di inginkan, serta penyajian banyak jenis pilihan makanan yang
sehingga lebih cepat, tidak perlu menunggu dan tinggal mengambil sesuai dengan pilihannya yang
disajikan diatas belt. Kendala yang sering terjadi dalam proses ini adalah jika konsumen berdesakan
atau tidak sabar untuk mengambil makanan yang di ingkan di atas belt, sehingga makanan akan jatuh.
Hal inilah yang memberikan gagasan bagi kami untuk melakukan perancangan belt conveyor penyaji
kuliner yang menarik dan aman. Belt coveyor merupakan alat yang digunakan untuk proses penyajian
kuliner dengan gaya modern agar lebih menarik dan efesien. Perancangan belt conveyor penyaji kuliner
ini mempunyai kapasitas 50 kg dengan kecepatan 0,5 m/s dengan panjang 10 m. Dalam perancangan
ini penulis menggunakan belt conveyor yang berfungsi untuk menyajikan makanan secara horisontal
dan continue dan jarak antar piring 0,41 m agar lebih efesien dan sesui yang direncanakan

Kata kunci : belt conveyor, kuliner

1. PENDAHULUAN
Dalam perkembangan tehnologi yang sangat pesat perlu banyak hal untuk ditingkatkan.
Mengingat tehnologi merupakan faktor penunjang utama pembangunan, dan bisnis. juga dapat
meningkatkan nilai produksi yang mana majunya suatu industri sangat ditunjang dari kualitas produk,
peralatan yang digunakan.
Peralatan pemindah industri berfungsi memindahkan material pada area tertentu, pada suatu
industri, pabrik dan pembangkit, site kontruksi, tempat penyimpanan dan pemuatan. Pengelompokan
peralatan pemindah material berdasarkan bentuk desainnya. Terdiri dari banyak macam peralatan
pemindah , dimana pemilihan conveyor atau peralatan pemindah lainya dipengaruhi oleh jenis material
yang akan diangkut, kapasitas yang dibutuhkan dalam waktu tertentu, arah dan panjang pemindahan,
sehingga sealin factor enggenering, factor nilai economis juga perlu diperhatikan dalam pemilihan
peralatan material. ( Erinofriadi, 2012)
Kapasitas angkut belt conveyor biasanya berbeda- beda antara satu dengan yang lain.
Tergantung pada jenis material yang diangkut, lebar belt, daya motor yang digunakan yang akan
mempengaruhi kecepatan angkut belt dan jarak pemindahan [7]
Restoran tempat studi kasus, diambil home industri yang bergerak di bidang kuliner . Di daerah
kabupaten nganjuk yang dimana disana masih menggunakan tenaga manusia untuk pelayanan
langsung kepada konsumen .untuk mempermudah dan mempercepat konsumen untuk memlilih dan
mengambil makanan sesuai keinginan tanpa harus memanggil pelayan dan untuk meningkatkan daya
Tarik konsumen maka perlu peningkatan layanan . Sesuai studi kasus yang saya lihat maka saya
memilih belt conveyor untuk meringankan para pekerja. dan untuk mempermudah dan mempercepat
konsumen untuk memilih dan mengambil jenis roti yang disukai.maka untuk itu gagasan baru dan

SENTRA 2016 IV - 1
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

masing jarang ditemui yaitu menggunakan conveyor belt diharapkan bisa meningkatkan pelayanan dan
menjadi daya Tarik tersendiri untuk konsumen.
Belt conveyor menggunakan motor listrik sebagai penggerak yang dihubungkan ke gearbox,
Dalam pelaksanaanya, belt conveyor sering mengalami permasalahan seperti berkurangnya kapasitas
angkut, kecepatan belt yang tidak sesuai berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu kiranya
dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kapasitas angkut belt conveyor. Study
kasus belt conveyor yang digunakan untuk penyajian makanan di home industry daerah kabupaten
nganjuk sehingga bisa dihitung kecepatan angkutnya dan daya motor yang dibutuhkan secara teoritik
dan dibandingkan dengan kondisi kerja dilapangan saat ini.[1] .Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kapasitas angkut dan kecepatan dari belt conveyor, daya motor penggerak yang
dibutuhkan untuk mendesain kapasitas conveyor untuk efesiensi belt conveyor tersebut.

2. METODOLOGI PERANCANGAN
Pengambilan Data Awal
Merupakan Sebuah pengumpulan data awal sebuah perancangan desain belt conveyor untuk
menentukan perhitungan daya kecepatan dan data yang diinginkan sehingga dapat digunakan sesuai
keinginan.

Perhitungan
Setelah diketahui data–data dari studi literatur dan percobaan yang dilakukan maka perhitungan
dapatdilakuakan sebagai barikut:
1.Perhitungan belt conveyor
Dari volume yang telah dikehui maka dapat didesain berapa diameter belt conveyor, gaya-gaya yang
terjadi pada belt conveyor, kecepatan dan torsi yang terjadi pada belt conveyor.
2.Perancangan motor penggerak belt conveyor
Dalam perencanaan motor penggerak penulis mengacu pada “Iron horse motor catalogue”. Pemilihan
motor yang dilakukan harus sesuai mampu memenuhi daya yang dibutuhkan.
3.Perancangan pulley dan sabuk v-belt pada pemotong
Pemilihan pulley yang digunakan mengacu pada “Pulley NBC V-belt catalogue” sedangkan sabuk v-
belt penulis menggunakan katalog dari “Lonne V-belt”. Untuk perhitungan diameter pulley dan jarak
antar pulley penulis beracuan pada buku elemen mesin yang dikarang oleh Sularso dan Suga
Kiyokatsu.

Pembuatan Desain Gambar


Setelah perhitungan dilakukan sehingga didpatkan dimensi-dimensi maka dirancang gambar
yang sesuai dengan dimensi-dimensi yang telah didapatkan, desain gambar ini hasil akhir dari proses
perancangan belt conveyor penyaji makana

PERHITUNGAN PERANCANGAN
Perhitungan kapasitas dan daya
Data perencanaan yang diketahui :
1. Dimensi piring :
100 mm
2. Berat setiyap porsi
Porsi biasa = 100 g = 0,1 kg
Porsi sedang = 250 g = 0,25 kg
Porsi jumbo = 400 g = 0,4 kg
Rata- rata penyajian perporsi
, , ,
= 250 = 0,25 kg
3. Panjang conveyor (L) = 10 m
4. Lebar belt (l) = 190mm = 0,019 m
5. Jarak antar piring (a) = 410 mm = 0,41 m
6. Berat rata dalam satu porsi (G) = 250g =0,25 kg
7. Jumlah bearing (Zbearing tot ) = 4
8. Faktor gesek bearing total (µbear tot) = 4 x 0,0025 = 0,01
9. Faktor gesek drive dan belt (µbelt) = 0,3
10. Faktor gesek total (wtot) = 0,01 + 0,3 = 0,31
11. Kecepatan belt conveyor = 0,5 m/s
IV - 2 SENTRA 2016
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

memelih belt dan tumpuanya type slat dan berbahan dari plastik karena beratnya juga ringan dan
kapasitas maksimum beratnya bisa encapai 80kg.maka dengan itu saya memilih belt dan tumpuan tipe
flat karena sesui perancangan saya. ( belt sushi conveyor)

Type Coveyor : Slat Conveyor


Material: Plastic

Jumlah Piece yang muat dalam satu conveyor


Dalam satu conveyor muat untuk menganggkut jumlah makanan
z= = 10m/(0,21m) = 3,04 ≅ 47 porsi

Kecepatan belt conveyor sekali putar v= + , /


= 20

Berat maksimal yang mampu ditampung conveyor


Berat maksimal yang mampu ditampung conveyor sesuai perancangan saya yakni sebesar :
mmax = 50 kg

Kapasitas
Kapasitas pada “Mini belt conveyor” yakni :
Q = 47 porsi x 0,25 kg = 11,75 kg

Daya yang dibutuhkan conveyor


Daya yang diperlukan untuk menggerakkan conveyor yang memindahkan muatan secara horizontal
adalah :
. .
Pconv = Nfric =
, . , . ,
=
= 0,12 kw

Diameter Pully Mesin


n1 D2
=i= ……… (Sularso, 1994:166)
n2 d1
Dimana:
d1= Diameter pully penggerak, direncanakan 100 mm
D2= Diameter pully Mesin
n1=Putaran pully penggerak ,direncanakan 1500 rpm
n2= Putaran pully mesin, direncanakan 50 rpm
i=Angka reduksi(i>1)…(Sularso, 1994:166)
Maka:
n1 D2
= =i
n 2 D1
n1
D2 = d1 x
n2
1500
= 100 x
50
= 300 mm

SENTRA 2016 IV - 3
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

D oP  d p  2.c ……………………….(Dobrovolsky, 1978:231)


Dimana c = Konstanta pul

Konstanta sabuk V
Konstanta Penampang Sabuk V
sabuk A B C D E F
e 12,5 16 21 28,5 34 12,5
c 3,5 5 6 8,5 10 12,5
t 16 20 26 37,5 44,5 58
s 10 12,5 17 24 29 28
φ 34-40 36-40 38-

Maka:
Dep = 100 + 2 x 3,5
= 107

Rangkaian Pully Penggerak dan Pully Mesin


Diameter Luar Pully Mesin
Dem = Dp + 2 x c ………………………… (Dobrovolsky, 1978: 231)
Maka:
Dem = 300 + 2 x 3,5
= 307 mm

Diameter Dalam Pully Penggerak


Dip = dp – 2 x e ………………………… (Dobrovolsky, 1978:231)
Dimana:
e = Konstanta pully
Maka:
Dip = 100 – 2 x 12,5
= 75 mm

Diameter Dalam Pully Mesin


Dim = Dp – 2 x e………………………………(Dobrovolsky, 1978:231)
Maka:
Dim = 300 – 2 x 12,5
= 275 mm

Lebar Pully
B = Z – 1 . t + 2s……………………………(Dobrovolsky, 1978: 231)
Dimana:
B = Lebar Pully (mm)
z = Jumlah sabuk yang direncanakan = 1 buah
s = Konstanta sabuk
Maka:
B = 1 – 1 x 16 + 2 x10
= 20 mm

Diameter Naf Pully


Karena pada perencanaan ini diameter poros yang direncanakan besarnya sama, yaitu 20 mm,
maka besarnya ukuran diameter luar naf untuk semua puli sama.
D n = 1,6……………………….(Dobrovolsky,
x ds 1978:266)
Dimana:
Ds = Diameter poros, direncanakan 25 mm
Maka:
Dn = 1,6 x 20
= 32 mm

IV - 4 SENTRA 2016
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Panjang Naf Pully


L naf = 1,1 x d s ………………………(Dobrovolsky, 1978:266)

Maka:
Lnaf = 1,1 x 20
= 22 mm

Volume Pully Penggerak


1
 2

 1

2 2
 
VP    π  d p  D n  B    π  D n  d s  L naf 
2

4  4 
Maka:
1 1
Vp = x 3,14 x (1002  322) + x 3,14 x (322  202)
4 4
= 0,785 x (8976) + 0,785 x (624)
= 7046,16 + 489,84
= 7536 mm3

Volume Pully Mesin


1
 2  1
 2
 2 
VM    π  D p  D n  B    π  D n  d s  L naf 
2

4  4 
Maka:
1 1
VM = x 3,14 x (3002  322) + x 3,14 x (322  202)
4 4
= 0,785 x (15.876) + 0,785 x (624)
= 12.462,66 + 489,84
= 12.932,5 mm3
Berat Pully Penggerak
Wp  ρ  Vp
Maka:
W p = 7,8 x10-5 kg/mm3 x 7536 mm3
= 0,59 kg

Perencanaan Sabuk V
Kecepatan Linear Sabuk-V
π dp n
v= …….(Sularso, 1979:166)
60 1000
maka:
3,14 x 100 x 1500
v =
60 x 1000
= 7,85 m/s2  10 m/s2

SENTRA 2016 IV - 5
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

1. Penentuan Jarak Sumbu Poros

Gambar 3.2 Perhitungan keliling sabuk


(Sumber: Sularso  Suga, 1979: 168)

b + b2 8 (D p dp)
C= (Sularso, 1997: 170)
8

Dimana:
b = 2L  3,14 (Dp + dp) Tv Tt1
= 2 x 813  3,14 (300 + 100)
= 1626  722,2 R S
= 903,4 mm  904 mm Tv2
Maka,
Tt2

904  8 300 100 


2

C =
904
8
904  914,087
=
8
904  998,01
=
8
C = 237,75 mm
d 1 + d 2
C > 0
2
Maka:
300  100
225,5  >0
2
237,75  200 > 0
37,75 > 0 (Baik)
Gaya-gaya yang Bekerja pada Sabuk
Gaya yang bekerja pada sabuk terdiri dari dua gaya yaitu gaya vertikal dan gaya horizontal.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
(a) Gaya Vertikal
Tv1 = Tt1 × cos γ Tv2 = Tt2 × cos γ
o
= 61,71× cos 3,8 = 25,54 × cos 3,8 o
= 61,57 kg = 25,48 kg
(b) Gaya Horizontal
Th1 = Tt1 × sin γ
= 61,71× sin 3,8o
= 4,1 kg

IV - 6 SENTRA 2016
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

(c) Gaya Total Vertikal


Fv = Tv1 - Tv2
= 61,57 – 25,48
= 36,09 kg
(d) Gaya Total Horizontal
Fh = Th1 + Th2
= 4,1 + 1,69
= 5,79 kg

Putaran Sabuk per Detik


v
u  …………………………………(Dobrovolsky, 1978: 249)
L
10
=
8,11
= 1,23 put/dt
Umur Pakai Sabuk
m
N base  σ fat 
H    ………………..….(Dobrovolsky, 1978: 248)
3600  u  x  σ maks 
Dimana:
Nbase = Siklus persamaan dasar dari factor uji kelelahan = 107
x = Jumlah pully yang bekerja = 2
σ fat = Tegangan kelelahan akibat sabuk-V = 90 kg/cm2
m = Rasio tegangan sabuk-V = 8
107 90
H = x
3600 x 1,8 x 2 74,33
= 771,6 x 4,62
= 3564,67 jam  3565 jam

Perencanaan Poros
Untuk menentukan momen lentur pada poros, maka harus dicari terleih dahulu besarnya gaya
yang bekerja dan gaya reaksi di masing-masing tumpuan. Sebagai acuan maka digunakan
kesepakatan:
 Jika arah gaya searah dengan arah putaran jarum jam, berarti (+).
 Jika arah gaya berlawanan dengan arah putaran jarum jam, berarti (-).

Momen Puntir
Dimana:
P= Daya, direncanakan 0.160 HP
(1HP = 0,735 kW, dengan fc = 0,160)
Pd= Daya rencana (P x fc) = 0,60 kW
n= Putaran mesin = 1500 rpm
Maka:
1,65
T = 9,74 × 10 5 ×
1500
= 1071,4 kg.mm
Tegangan Geser Izin Bahan
σt
τa  (Sularso, 2004: 25)
Sf1 x Sf2

SENTRA 2016 IV - 7
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Dimana:
σ t = tegangan tarik = 58 kg/mm2
Sf1 = Faktor keamanan = 6,0 (untuk bahan SC)
Sf2 = (1,5 – 3,0) diambil 2,0
Maka:
58
τa =
6 x 2,5
= 3,87 kg/mm 2
Diameter Poros 1/3
5,1
ds= Kt Cb T …….(Sularso, 2004: 18)
τa

Dimana:
Cb = Faktor koreksi = 1,2 s/d 2,3 (Sularso, 1979: 8)
Kt = Faktor koreksi = 1,5 s/d 3,0 (Sularso, 1979: 8)
Km = Faktor koreksi = 1,5 s/d 2,0 (Sularso, 1979: 17)
T= Momen puntir = 1071,4 kg.mm
b = 58 kg/mm3

Maka:
5,1 1
ds= x 2,0 x 2,0 x 1071,4 3
3,87
= 17,7 mm

Dari hasil perhitungan diameter poros adalah 17,7 mm. akan tetapi berdasarkan pertimbangan
keamanan dan penyesuaian dengan bantalan maka diameter poros yang dipakai dalam perencanaan
ini adalah 20 mm.
10,2 x M
b = ......(Sularso, 1979: 12)
d 3s
d3z x σ b
M =
10,2
203 x 58
=
10,2
= 45490,2 kg.mm

Tegangan Yang Terjadi Pada Poros


Tegangan Geser
 5,1 
τ s   3  K m  M 2  K t  T 2 ..........................(Sularso, 2004: 18)
 ds 
Maka:
5,1
s = 3
(2,0 x 45490,2)2 + (2,0 x 1052 )2
20
5,1
= (90980 ,4)2 + (2104 )2
8000
5,1
= x 92484,4
8000
= 58,9 kg/mm2

IV - 8 SENTRA 2016
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Tegangan Tarik Izin Bahan


σt
σ ...................................................................(Gere, 1994: 34)
SF
Maka:
58
σ
6
2
 96,7 kg/mm
Tegangan Lentur
32  M e
σb  .......................................................(Khurmi, 2005: 515)
π  ds
3

Maka:
32 x 45490,2
b =
3,14 x 203
= 63,38 kg/mm2

Berat Poros
1 2
Ws  π d s  l  ρ
4
Dimana:
ds = Diameter poros = 20 mm
l = Panjang poros = 500 mm
ρ = Berat jenis bahan St60 = 7,9 x 10-6 kg/mm3 (Khurmi, 2005:11)
Maka:
1
Ws = 3,14 x x 202 x 500 x 7,9 x 10-6
4
= 1,24 kg

Perencanaan Pasak
Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti
roda gigi, kopling, dan lain-lain pada poros [6]. Dari perencanaan di depan didapatkan data sebagai
berikut:
Diameter poros (ds) = 20 mm
Panjang poros = 500 mm

Pemilihan Bahan
Bahan pasak yang dipilih adalah besi cor kelabu (FC20) dengan kekuatan tarik (σt) = 24 kg/mm2
(Sularso, 2004: 335) dan faktor keamanan (SF) = 6,0 (Khurmi, 2005:102).
1. Momen Puntir
 
T  T1  T2 R p …………………………………....(Khurmi, 2005: 513)
Dimana:
T1= Gaya maksimum sabuk kencang = 60,94 kg
T2= Gaya maksimum sabuk kendor = 24,77 kg
Rp= Radius pully besar = 130 mm
Maka:
T = 60,94 – 24,77 x 130
= 4702,1 Kg.mm

SENTRA 2016 IV - 9
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gaya Tangensial Yang Terjadi


T
F ………………………………………… (Sularso, 2004: 25)
d s /2
Maka:
4702,1
F=
(20/2)
= 470,21 kg

Tegangan Tarik Izin Bahan


σt
σ ………………………………………………….(Gere, 1994: 34)
SF
Maka:
58
σ= = 9,67 kg/mm 2
6

Tegangan Geser Izin Bahan


σt
τ ka  ....................................................(Sularso, 2004: 25)
Sf1 x Sf2

Dimana:
σ t = kekuatan tarik = 58 kg/mm2
Sf1 = Faktor keamanan = 6,0 (untuk bahan SC)
Sf2 = (1,5 – 3,0) diambil 2,0
Maka:
58
τ ka =
6x2
= 56 kg/mm2

Jika diameter poros yang digunakan 20 mm, maka dari tabel diperoleh data sebagai berikut:
Lebar (b) = 8 mm
Tinggi (h) = 7 mm
Kedalaman alur pasak pada poros (t1) = 4 mm
Kedalaman alur pasak pada naf (t2)= 3,3 mm
Panjang pasak= 18 mm….(Sularso, 2004: 10)
Tegangan Geser Yang Terjadi Pada Pasak
F
τk  ...........................................................(Sularso, 2004: 25)
bl
Maka:
470,21
τk =
8 x 18
= 3,3 kg/mm 2

IV - 10 SENTRA 2016
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gaya geser pada pasak


(Sumber: Sularso, 2004: 25)

Tekanan Permukaan
F
p=
(
l t 1 atau t 2)................................................(Sularso, 2004: 27)

Maka:
470,21
p=
18 x 4
= 6,53 kg/mm 2
Faktor Koreksi
Pengecekan terhadap tegangan geser yang dizinkan
τ k ≤ τ ka
3,3 ≤ 6,53 (kg/mm2) (Baik)

Pengecekan terhadap tekanan permukaan izin pasak


Menurut Sularso (1997: 27) besarnya tekanan permukaan yang diijinkan (Pa) = 8 kg/mm2 untuk poros
berdiameter kecil, sedangkan untuk poros berdiameter besar (Pa) = 10 kg/mm2, maka:

Pa  P
8  6,53 (kg/mm2) (Baik)

Pengecekan terhadap dimensi pasak


b 8
= = 0,4 0,25 < 0,4 < 0,3 (Baik)
d s 20
l 18
= = 0,9 0,75 < 1,9 < 1,5 (Baik) (Sularso, 2004: 28)
d s 20

KESIMPULAN
Dari hasil perancangan mesin belt conveyor penyaji makanan dengan panjang 10 m maka
dihasilkan perhitung kecepatan 0,5 m/s dan kapasitas 50 kg/Proses.
Sedangkan hasil perancangan diperoleh data sebagai berikut ;
Daya motor = 0,12 KW
Diameter pully-1 = 100 mm
Diameter Pully-2 = 300 mm
Diametr Poros = 20 mm
Bahan pasak = besi cor kelabu, lebar : 8 mm, tinggi : 7 mm, kedalaman : 4 mm

SENTRA 2016 IV - 11
Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2017
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

REFERENSI
[1] Zainuri. 2006 . Elemen Mesin I. Bandung: PT. Refika Aditama.
[2] Ak Steel Corporation. (2007). 316/316l Stainless Stell Catalogue. West Chester, America.
[3] Iron Horse Motors, (2012). General Purpose Motors, Inverter Duty Motors, Worm Gearboxes, Dc
Motors Catalogue. America.
[4] Lonne Drive Technology. (2013). V- Belts And V- Belt Pulleys Lonne Catalogue. Uk.
[5] Nbc Group Ltd. (2011). Tapered Bore & Solid Hub V-Belt Pulleys Catalogue. Uk.
[6] Sularso, Kiyokatsu Suga (1987). Dasar Perencanaan belt conveyor Dan Pemilihan Elemen Mesin.
Jakarta: PT. Ppradnya Paramita.
[7] Leo H.W, (2013 ) Analisa Belt Conveyor https://id.wikipedia.org/wiki/ material
[8] Wikipedia. (20 Oktober 2014). Daya. https://id.wikipedia.org/wiki/daya. Accesed 27 September 2015.
[9] Takesi sato. (20 Desember 2015). Perancangan v belt https://id.wikipedia.org/wiki/material . Accesed
15 September 2015.

IV - 12 SENTRA 2016

Anda mungkin juga menyukai