Anda di halaman 1dari 2

Askep komunitas pada kelompok khusus lansia

a. Dimensi Biologis
Di Panti Werdha “M” terdapat lansia sejumlah 100 orang, rata-rata usia 55-80
terdiri dari 45 laki-laki, dan 55 perempuan. Ada lansia yang cacat baik fisik
maupun mental sebanyak 12 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Setiap I
kamar terdiri dari 4 orang lansia yang sesama jenis kelamin. Dilihat dari status
gizi para lansia dipanti werha “X” sangat terjamin kebutuhan gizi dari sgi
makanan dan minuman. Setiap pagi lansia setelah senam pagi sarapan dengan ,
bubur kacang hijau dan susu, jam 11 siang lansia makan dengan nasi dan sayuran
dan lauk-pauk tinggi protein atau bagi yang sedang diet di sesuaikan diet nya dan
setiap sore hari di beri snack, dan malam hari makan malam dengan bersama-
sama di ruangan bersama. Keakraban dan kekeluargaan sangat terbentuk dipanti
tersebut.

b. Dimensi Psikologis
Di Panti Werdha “X” terdapat sejumlah peraturan yang mengatur tentang jam
makan, jam tidur, jam bermain dan lain-lain, semua selalu di patuhi oleh seluruh
penghuni panti werdha. Para lansia mengakui bahwa kesehatan sangatlah penting
bagi mereka, sehingga mereka selalu berusaha untuk selalu menjaga kesehatan,
dan apabila sakit selalu akan mencari pertolongan segera dan mencari
pengobatan. Di panti werda rata-rata mereka merasa sedih karena harus jauh
dengan keluarga dan cucu-cucu mereka, padahal mereka sangat ingin bertemu
namun karena suatu kendala mereka jarang di jenguk oleh keluarga mereka dan
selalu bersama teman-teman dipanti. Namun mereka yakin keluarga juga masih
memikirkan mereka, hanya kendala waktu yang mungkin membuat keluarga
jarang datang, atau mereka sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga jarang
datang. Dari data kunjungan yang ada rata-rata lansia hanya di jenguk 2-3 bulan
sekali oleh keluarga mereka.

c. Dimensi Fisik
Di panti werda “x” terletak di pedesaan yang jauh dari jalan raya, kamar mandi rapi
namun tidak ada pegangan saat dikamarmandi, lansia banyak yang takut akan jatuh
sehinga lansia harus sangat hati-hati ketika berada di kamar mandi.

d. Dimensi Lingkungan Sosial


Para lansia dipanti werda “x” hidup sangat rukun dan sosialisasi antar teman sangat
terjalin dengan baik, tidak ada permusuhan, jika ada lansia yang berantem langsung di
selesaikan bersama. Setiap malam diadakan sholat berjamaah dan makan malam
bersama, serta menonton televisi bersama sebagai sarana hiburan, dan 1 minggu
sekali diadakan outbond.
e. Dimensi Perilaku

Di panti werda “x” sangat menjaga perilaku kesehatan yang baik dan benar serta
kesehatan sangat di jaga, mereka selalu menggosok gigi setelah sarapan dan setelah
makan malam, mandi 2 kali sehari dengan air hangat, selalu memakai alas kaki, dan
tidur siang 1 jam dan tidur malam 7-8 jam. Perilaku bersih dan sehat sangat dijaga
seperti membuang sampah dengan benar, mengelola sampah dengan benar, dan
menjaga lingkungan dengan program yang lansia laki-laki membuat parit di sekitar
panti agar air hujan tidak terbendung, dan para lansia perempuan membuat tanaman
palawija agar air hujan bisa menyerap di musim hujan dan di musim kemarau bisa di
jadikan tanaman hijau, dan berfungsi juga sebagai apotek hidup agar setiap lansia
yang sakit diobati dengan obat herbal yang sudah tersedia di pekarangan panti.

f. Dimensi Sistem Kesehatan


Di panti werda “x” banyak yang memiliki asuransi kesehatan hari tua yang
mereka dapatkan pada saat masih muda dan saat bekerja dahulu, sekarang dipanti
ada dokter umum yang khusus memeriksa mereka pada seminggu sekali, jika ada
lansia yang sakit dan segera mendapat perawatan maka akan di rujuk di rumah
sakit yang dekat dengan panti yang sudah bekerja sama dengan panti. Lansia juga
sangat berpartisipasi aktif untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Dan juga ada
posyandu lansia yang diadakan 2 minggu satu kali.

Analisa Data

Cari Sebanyak banyaknya problem yang muncul

No Problem Simptom
1 DS :
DO : .

2. DS :
DO :

Anda mungkin juga menyukai