Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM

BAHASA PEMOGRAMAN

Dosen Pengampu    : Muzni Sahar, S.T.T., M.Eng.


Instruktur         : Chitra Annisa Pratiwi, A.Md

Nama          :    M.Noor Khafit


NIM            :    1921412024
Kelas           :    1 TM A
Prodi           :    Teknik Mekatronika

JURUSAN MEKATRONIKA
POLITEKNIK CALTEX RIAU
2020
PERCOBAAN
1. a. Definisikan sebuah fungsi ganjil() yang memilliki sebuah parameter

bilangan bulat dan mengembalikan nilai 1 jika parameter yang diberikan adalah

bilangan ganjil dan mengembalikan nilai 0 jika parameter tsb bukan bilangan

ganjil

b. Tulislah prototipe fungsi untuk fungsi tersebut.

c. Buat function main untuk memanggil function ganjil() yang menerima

input sebuah bilangan bulat yang akan ditentukan ganjil/genapnya. Tampilkan

pesannya (ganjil/genap) dalam main().

KODINGAN:
#include <stdio.h>merupakan header yang berisi fungsi-fungsi, makro dan tipe yang digunakan
untuk melakukan operasi input output.

Int ganjil(int); untuk menampung angka bulat yang berupa ganjil

main()awal input pemograman

{intbil,bilGanjil;

printf("\n\t**********************************************************\n");

printf("\t\tCHECK BILANGAN GANJIL GENAP DENGANFUNGSI");mencetak atau


menampil chek bilangan ganjil genap dengan fungsi

printf("\n\t**********************************************************\n");

printf("Masukkanbilangan\t:");mencetak atau menampilkam masukan bilangan

scanf("%d",&bil);printf("\n"); menerima masukan ke dalam program.

bilGanjil = ganjil(bil);
if(bilGanjil) buah struktur logika program yang di dapat dengan cara menyambung beberapa
kondisi IF ELSE menjadi sebuah kesatuan.

printf("Bilangan %d adalah bilanganGANJIL\n\n",bil);mencetak atau menampil bilangan output


ganjil

elseprintf("Bilangan %d adalah bilangan GENAP\n\n",bil); erupakan modifikasi tambahan dari


kondisi IF yang sudah kita pelajari sebelumnya. Blok kode program IF tetap akan dijalankan
ketika kondisi true (1

int ganjil(checking)

return checking % 2; ntuk mengakhri eksekusi dari function tersebut, dan return juga dapat
memberikan nilai pada saat akhir dari function kepada pemanggil.

OUTPUT:

Pada pemograman pertama ini, bilangan yangapa biladibagi 3 hasil baginya 2.. deng a n
k o n s e p tersebut maka dibuatlah fungsi untuk mengecek suatu bilangan ganjil atau bukan.
Fungsi tersebut bertipe integer yang apabila bilangan yang dimasukkan ke parameter adalah
bilangan ganjil maka memberikan return value 1 bila tidak maka 0. Hasil return value tadi
diseleksi kembali menggunakan pernyataan bilGanjil di fungsi pemanggi. Bilangan genap adalah
bilangan yang habis di bagi 2 (%2), bil ganjil adalah tidak habis di bagi 2. Dengan program tsb
kita dapat menentukan bilangan ganjil atau genap. Jika bilangan yang dimasukkan ke parameter
adalah bilangan ganjil maka memberikan return value 1 bila tidak maka 0.
2. Buatlah program untuk menghitung faktorial dengan menggunakan 2 fungsi

(main() dan faktorial()). Fungsi faktorial() memberikan return

value bertipe long int yang akan dicetak ke layar dalam fungsi main().

KODINGAN:

#include <stdio.h> merupakan header yang berisi fungsi-fungsi, makro dan tipe yang digunakan
untuk melakukan operasi input output
long faktorial(long bil);
main()awal input pemograman
{
long Sum,bil;
printf("\n\t**********************************************************\n");

printf("\t\tFUNGSI UNTUK MENAMPILKAN JUMLAH FACTORIAL");mencetak atau


menammpilkan fungsi untuk menampilkan jumlah factorial

printf("\n\t**********************************************************\n");

printf("\nMasukkan bilangan \t: ");

scanf("%ld",&bil); menerima masukan ke dalam program

Sum = faktorial(bil);perhitungan jumlah factorial bilangan

printf("\nJumlah faktorial dari %ld adalah %ld\n\n",bil,Sum);

}untuk mencetak atau menapil kan jmlah factorial dari bil sum

long faktorial(long bil)

int i,sumF = 1;

for(i=bil;i>0;

i--)

{
sumF = sumF * i;menumakan hasil perjumlahan angka

return sumF;} ntuk mengakhri eksekusi dari function tersebut, dan return juga dapat memberikan
nilai pada saat akhir dari function kepada pemanggil

OUTPUT:

Dalam program ini menggunakan data long untuk menghitung factorial dari angka yang
diinputkan user. Menggunakan looping untuk prosesnya, dan ditampilkan ke layar
Faktorial merupakan hasil kali seluruh bilangan mulai dari 1 hingga bilangan itu sendiri, karen a
p asti hasil factorial tidak sedikit maka digunakan tipe data long yang baisa menyimpan lebih
yang akan dicari factorial nya dari parameter ,kemudian memprosesnya deangan cara
melakukakukan pengulangan banyak digit bilangan. Padaprogram ini, fungsi akan menerima
bilangan ipemangil untuk ditampilkan ke layar.

3.Buatlah fungsi prima(), yang memberikan nilai balik 1 bila bilangan yang
dimasukkan adalah prima, dan 0 bila bukan bilangan prima.

KODINGAN:
#include <stdio.h> merupakan header yang berisi fungsi-fungsi, makro dan tipe yang digunakan
untuk melakukan operasi input output

int prima(int bil) ntuk menampung angka BILANGAN PRIMA


main()awal input pemograman
{
int bil,cekPrima; ) ntuk menampung angka bilangan prima
printf("\n\t**********************************************************\n");
printf("\t\tPENGECEKAN BILANGAN PRIMA MENGGUNAKAN FUNGSI");memcetak atau
menampilkan pengecekan bilangan prima menggunakan fungsi
printf("\n\t**********************************************************\n");
printf("\nMasukkan bilangan \t= ");mencetak atau menampilkan masukkan bilangan
scanf("%d",&bil);cekPrima = prima(bil); menerima masukan ke dalam program

if(cekPrima)printf("\n %d adalah bilangan PRIMA\n\n",bil); buah struktur logika program yang


di dapat dengan cara menyambung beberapa kondisi IF ELSE menjadi sebuah kesatuan.

elseprintf("\n %d BUKAN bilangan PRIMA\n\n",bil); erupakan modifikasi tambahan dari


kondisi IF yang sudah kita pelajari sebelumnya. Blok kode program IF tetap akan dijalankan
ketika kondisi true (1

getch();
}
int prima(int bil)
{
int bagi,faktor = 0;

for(bagi = 1;
bagi <= bil;bagi++)
{
if(bil % bagi == 0)faktor++;
}
if(faktor <= 2)
return 1;
elsereturn 0;

OUTPUt
Pada pemograman ketiga ini, Bilangan Prima hanyalah bilangan yang hanya mempunyai
3 faktor yaitu bilangan 1danbilangan itu sendiri. Maka dari itu pada program kali ini fungsi
melakukan looping untukmengecheck apakah faktor dari bilangan tersebut kurang dari atau sama
dengan 3 atau tidak. Bila iyamaka me-return1yang berarti bilangan Prima, bila tidak maka me-
return0yang berartibukan bilangan prima, Dengan program ini, user dapat menentukan bilangan
prima yang diinputkan. Bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi 1dan dirinya sendiri.

4. a. Definisikan sebuah fungsi radian() yang berfungsi untuk mengkonversi


besaran sudut dari derajat ke radian dengan rumus sbb : rad = drjt / 180.0f * PI.
Fungsi tersebut memiliki sebuah parameter yaitu derajat yang akan dikonversi,
dan memiliki sebuah return value berupa hasil konversi dalam radian.
b. Tulislah prototipe fungsi untuk fungsi tersebut.
c. Buat function main untuk memanggil function radian(), setelah sebelumnya
meminta masukan nilai derajat yang akan dikonversi.
d. Definisikan PI sebagai sebuah konstanta yang bernilai : 3.14159f

KODINGAN
#include <stdio.h>
#define PHI 3.14159f;
float radian(float);
main()
{
float
derajad,hslRad;
printf("\n\t*****************************************************
*****\n");
printf("\t\tKONVERSI BESARAN SUDUT MENGGUNAKAN FUNGSI");
printf("\n\t*****************************************************
*****\n");
printf("\n\t\tKonversi dari besaran sudut Derajat ke
Radian\n\n\n");
printf("\nTuliskan nilai Derajat \t= ");
scanf("%f",&derajad);
hslRad = radian(derajad);
printf("Hasil konversiRADIAN :\t %f\n\n",hslRad);
getch();
}
float radian(float derajad)
{
return
(derajad / 180.0f) * PHI;

Pada pemograman ke empat ini, ntuk mengkonversi nilai sudut dari derajad ke radian, yang
diperlukan hanyalah fungsiyang membagi nilai sudut dalam derajat tadi dengan 180 kemudian
dikali dengan nilai PHI.Nilai PHI sendiri karena tidak pernah berubah maka dideklarasikan
sebagai konstanta, Untuk mengkonversi sudut yang diinputkan, dalam program ini sudah
dilengkapi PHI yang benilai tetap atau konstanta untuk menghitung sudut.

5. a. Definisikan sebuah fungsi float konversi(suhu, asal, tuj), untuk

mengkonversikan suhu dari Celsius ke Fahrenheit, Celsius ke Reamur,


Fahrenheit ke Celsius, Fahrenheit ke Reamur, Reamur ke Celsius, dan Reamur

ke Fahrenheit. Dimana suhu adalah suhu sumber, asal adalah satuan awal suhu

yang akan dikonversi dan tuj adalah satuan hasil konversi

b. Tulislah prototipe fungsi untuk fungsi tersebut.

c. Buat function main() untuk memanggil function konversi(), setelah

sebelumnya meminta masukan nilai suhu, satuan asal dan satuan tujuannya.

Contoh tampilan:

Masukkan suhu sumber = 100

Masukkan satuan asal = C

Masukkan satuan tujuan = R

Hasil konversi suhu 100 C = 80 R

KODINGAN:

#include <stdio.h>
float konversi(char,float,char);
main()
{
char sumber,tujuan;
float suhuSumber,suhuTujuan;
printf("\n\t*****************************************************
*****\n");
printf("\t\tKONVERSI BESARAN SUHU MENGGUNAKAN FUNGSI");
printf("\n\t*****************************************************
*****\n");
printf("\nMasukkan suhu sumber \t= ");
scanf("%f",&suhuSumber);
fflush(stdin);printf("\nMasukkan satuan asal [C/F/R]\t= ");
scanf("%c",&sumber);
fflush(stdin);
printf("\nMasukkan satuan tujuan [C/F/R]\t= ");
scanf("%c",&tujuan);suhuTujuan = konversi(sumber,suhuSumber,tujuan);
printf("\n%.2f %c = %.2f
%c\n\n",suhuSumber,sumber,suhuTujuan,tujuan);getch();
}
float konversi(char sumber, float suhuSumber, char tujuan)
{
floatpembandingSumber,pembandingTujuan,suhuAwalSumber,suhuAwalTuj
uan,suhuTujuan;
switch(sumber)
{
case 'C': pembandingSumber = 5;
suhuAwalSumber = 0;
break;
case 'R': pembandingSumber = 4;
suhuAwalSumber = 0; break;
case 'F': pembandingSumber = 9;
suhuAwalSumber = 32; break;
}
switch(tujuan)
{
case 'C': pembandingTujuan = 5;
suhuAwalTujuan = 0;
break;case 'R': pembandingTujuan = 4;
suhuAwalTujuan = 0;
break;case 'F': pembandingTujuan = 9;
suhuAwalTujuan = 32;
break;
}
suhuTujuan = (pembandingTujuan / pembandingSumber) * (suhuSumber
-suhuAwalSumber) + suhuAwalTujuan ;
return suhuTujuan;}
Pada pemogoraman ke lima ini, Setiap satuan suhu memiliki karakteristik masing-
masing. Misalnya pada nilai pembanding, titik didih dan titik bekunya. Pertama kita perlu
mendefiniskan masing-masing hal tersebut. Kemudian dengan acuan tersebut kita bisa
melakukan proses perhitungan fisika sesuai rumus yang ada. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan disini adalah ketika satuan suhu memiliki tiktik beku yang bukan nol. Maka dalam
proses kompersi perlu proses menambhan atau pengurangan agar hasil yang direturn fungsi
tersebut benar.

6.Apa hasil eksekusi dari program berikut :


#include <stdio.h>
void ubah(int);
main()
{
int x;
printf("Masukkan nilai x : ");
scanf("%d", &x);
ubah(x);
printf("x = %d\n", x);
}
void ubah(int y)
{
y = 85;
}
Program tersebut akan menampilkan nilai x sesuai yang diinputkan tanpa ada perubahan
walaupun ada fungsi karena tidak ada return value.
Dan ,Program tersebut akan menampilkan nilai X sesuai yang diinputkan user tanpa ada
perubahan walaupun ada fungsi. Hal tersebut terjadi karena pada fungsi tidak memberikan return
valuesama sekal.

KESIMPULAN
1.Dalam bahasa C, program terdiri dari
fungsi
-fungsi yang
terstruktur.

2.Parameter formal adalah variabel yang ada pada daftar parameter


dalam definisi fungsi.

3.Parameter
aktual adalah parameter (tidak selalu berupa variabel)
yang dipakai dalam pemanggilan fungsi.
4.Dalam bahasaC, program terdiri dari fungsi-fungsi yang terstruktur.

5.Setiap fungsi dapat memiliki parameter apabila dibutuhkan.

6.Parameter formal adalah variabel yang ada pada daftar parameter dalam definisi fungsi.
7.Parameteraktual adalah parameter (tidak selalu berupa variabel) yang dipakai dalam
pemanggilan fungs

Anda mungkin juga menyukai