BAHASA PEMOGRAMAN
JURUSAN MEKATRONIKA
POLITEKNIK CALTEX RIAU
2020
PERCOBAAN
1. a. Definisikan sebuah fungsi ganjil() yang memilliki sebuah parameter
bilangan bulat dan mengembalikan nilai 1 jika parameter yang diberikan adalah
bilangan ganjil dan mengembalikan nilai 0 jika parameter tsb bukan bilangan
ganjil
KODINGAN:
#include <stdio.h>merupakan header yang berisi fungsi-fungsi, makro dan tipe yang digunakan
untuk melakukan operasi input output.
{intbil,bilGanjil;
printf("\n\t**********************************************************\n");
printf("\n\t**********************************************************\n");
bilGanjil = ganjil(bil);
if(bilGanjil) buah struktur logika program yang di dapat dengan cara menyambung beberapa
kondisi IF ELSE menjadi sebuah kesatuan.
int ganjil(checking)
return checking % 2; ntuk mengakhri eksekusi dari function tersebut, dan return juga dapat
memberikan nilai pada saat akhir dari function kepada pemanggil.
OUTPUT:
Pada pemograman pertama ini, bilangan yangapa biladibagi 3 hasil baginya 2.. deng a n
k o n s e p tersebut maka dibuatlah fungsi untuk mengecek suatu bilangan ganjil atau bukan.
Fungsi tersebut bertipe integer yang apabila bilangan yang dimasukkan ke parameter adalah
bilangan ganjil maka memberikan return value 1 bila tidak maka 0. Hasil return value tadi
diseleksi kembali menggunakan pernyataan bilGanjil di fungsi pemanggi. Bilangan genap adalah
bilangan yang habis di bagi 2 (%2), bil ganjil adalah tidak habis di bagi 2. Dengan program tsb
kita dapat menentukan bilangan ganjil atau genap. Jika bilangan yang dimasukkan ke parameter
adalah bilangan ganjil maka memberikan return value 1 bila tidak maka 0.
2. Buatlah program untuk menghitung faktorial dengan menggunakan 2 fungsi
value bertipe long int yang akan dicetak ke layar dalam fungsi main().
KODINGAN:
#include <stdio.h> merupakan header yang berisi fungsi-fungsi, makro dan tipe yang digunakan
untuk melakukan operasi input output
long faktorial(long bil);
main()awal input pemograman
{
long Sum,bil;
printf("\n\t**********************************************************\n");
printf("\n\t**********************************************************\n");
}untuk mencetak atau menapil kan jmlah factorial dari bil sum
int i,sumF = 1;
for(i=bil;i>0;
i--)
{
sumF = sumF * i;menumakan hasil perjumlahan angka
return sumF;} ntuk mengakhri eksekusi dari function tersebut, dan return juga dapat memberikan
nilai pada saat akhir dari function kepada pemanggil
OUTPUT:
Dalam program ini menggunakan data long untuk menghitung factorial dari angka yang
diinputkan user. Menggunakan looping untuk prosesnya, dan ditampilkan ke layar
Faktorial merupakan hasil kali seluruh bilangan mulai dari 1 hingga bilangan itu sendiri, karen a
p asti hasil factorial tidak sedikit maka digunakan tipe data long yang baisa menyimpan lebih
yang akan dicari factorial nya dari parameter ,kemudian memprosesnya deangan cara
melakukakukan pengulangan banyak digit bilangan. Padaprogram ini, fungsi akan menerima
bilangan ipemangil untuk ditampilkan ke layar.
3.Buatlah fungsi prima(), yang memberikan nilai balik 1 bila bilangan yang
dimasukkan adalah prima, dan 0 bila bukan bilangan prima.
KODINGAN:
#include <stdio.h> merupakan header yang berisi fungsi-fungsi, makro dan tipe yang digunakan
untuk melakukan operasi input output
getch();
}
int prima(int bil)
{
int bagi,faktor = 0;
for(bagi = 1;
bagi <= bil;bagi++)
{
if(bil % bagi == 0)faktor++;
}
if(faktor <= 2)
return 1;
elsereturn 0;
OUTPUt
Pada pemograman ketiga ini, Bilangan Prima hanyalah bilangan yang hanya mempunyai
3 faktor yaitu bilangan 1danbilangan itu sendiri. Maka dari itu pada program kali ini fungsi
melakukan looping untukmengecheck apakah faktor dari bilangan tersebut kurang dari atau sama
dengan 3 atau tidak. Bila iyamaka me-return1yang berarti bilangan Prima, bila tidak maka me-
return0yang berartibukan bilangan prima, Dengan program ini, user dapat menentukan bilangan
prima yang diinputkan. Bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi 1dan dirinya sendiri.
KODINGAN
#include <stdio.h>
#define PHI 3.14159f;
float radian(float);
main()
{
float
derajad,hslRad;
printf("\n\t*****************************************************
*****\n");
printf("\t\tKONVERSI BESARAN SUDUT MENGGUNAKAN FUNGSI");
printf("\n\t*****************************************************
*****\n");
printf("\n\t\tKonversi dari besaran sudut Derajat ke
Radian\n\n\n");
printf("\nTuliskan nilai Derajat \t= ");
scanf("%f",&derajad);
hslRad = radian(derajad);
printf("Hasil konversiRADIAN :\t %f\n\n",hslRad);
getch();
}
float radian(float derajad)
{
return
(derajad / 180.0f) * PHI;
Pada pemograman ke empat ini, ntuk mengkonversi nilai sudut dari derajad ke radian, yang
diperlukan hanyalah fungsiyang membagi nilai sudut dalam derajat tadi dengan 180 kemudian
dikali dengan nilai PHI.Nilai PHI sendiri karena tidak pernah berubah maka dideklarasikan
sebagai konstanta, Untuk mengkonversi sudut yang diinputkan, dalam program ini sudah
dilengkapi PHI yang benilai tetap atau konstanta untuk menghitung sudut.
ke Fahrenheit. Dimana suhu adalah suhu sumber, asal adalah satuan awal suhu
sebelumnya meminta masukan nilai suhu, satuan asal dan satuan tujuannya.
Contoh tampilan:
KODINGAN:
#include <stdio.h>
float konversi(char,float,char);
main()
{
char sumber,tujuan;
float suhuSumber,suhuTujuan;
printf("\n\t*****************************************************
*****\n");
printf("\t\tKONVERSI BESARAN SUHU MENGGUNAKAN FUNGSI");
printf("\n\t*****************************************************
*****\n");
printf("\nMasukkan suhu sumber \t= ");
scanf("%f",&suhuSumber);
fflush(stdin);printf("\nMasukkan satuan asal [C/F/R]\t= ");
scanf("%c",&sumber);
fflush(stdin);
printf("\nMasukkan satuan tujuan [C/F/R]\t= ");
scanf("%c",&tujuan);suhuTujuan = konversi(sumber,suhuSumber,tujuan);
printf("\n%.2f %c = %.2f
%c\n\n",suhuSumber,sumber,suhuTujuan,tujuan);getch();
}
float konversi(char sumber, float suhuSumber, char tujuan)
{
floatpembandingSumber,pembandingTujuan,suhuAwalSumber,suhuAwalTuj
uan,suhuTujuan;
switch(sumber)
{
case 'C': pembandingSumber = 5;
suhuAwalSumber = 0;
break;
case 'R': pembandingSumber = 4;
suhuAwalSumber = 0; break;
case 'F': pembandingSumber = 9;
suhuAwalSumber = 32; break;
}
switch(tujuan)
{
case 'C': pembandingTujuan = 5;
suhuAwalTujuan = 0;
break;case 'R': pembandingTujuan = 4;
suhuAwalTujuan = 0;
break;case 'F': pembandingTujuan = 9;
suhuAwalTujuan = 32;
break;
}
suhuTujuan = (pembandingTujuan / pembandingSumber) * (suhuSumber
-suhuAwalSumber) + suhuAwalTujuan ;
return suhuTujuan;}
Pada pemogoraman ke lima ini, Setiap satuan suhu memiliki karakteristik masing-
masing. Misalnya pada nilai pembanding, titik didih dan titik bekunya. Pertama kita perlu
mendefiniskan masing-masing hal tersebut. Kemudian dengan acuan tersebut kita bisa
melakukan proses perhitungan fisika sesuai rumus yang ada. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan disini adalah ketika satuan suhu memiliki tiktik beku yang bukan nol. Maka dalam
proses kompersi perlu proses menambhan atau pengurangan agar hasil yang direturn fungsi
tersebut benar.
KESIMPULAN
1.Dalam bahasa C, program terdiri dari
fungsi
-fungsi yang
terstruktur.
3.Parameter
aktual adalah parameter (tidak selalu berupa variabel)
yang dipakai dalam pemanggilan fungsi.
4.Dalam bahasaC, program terdiri dari fungsi-fungsi yang terstruktur.
6.Parameter formal adalah variabel yang ada pada daftar parameter dalam definisi fungsi.
7.Parameteraktual adalah parameter (tidak selalu berupa variabel) yang dipakai dalam
pemanggilan fungs