Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV,
virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh
(sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini
kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit
menjadi berkurang.
Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS.
Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak
menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada
tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur
dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya
karena rusaknya sistem imun tubuh.
HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA
(asam ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian
besar terdiri atas protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah
menjadi DNA (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam DNA
inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan
menghasilkan protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan
membentuk virus-virus baru.

HIV biasanya ditularkan melalui hubungan seks dengan orang yang


mengidap virus tersebut dan terdapat kontak langsung dengan darah atau

38
produk darah dan cairan tubuh lainnya. Pada wanita virus mungkin masuk
melalui luka atau lecet pada mulut rahim/vagina. Begitu pula virus
memasuki aliran darah pria jika pada genitalnya ada luka/lecet. Hubungan
seks melalui anus berisiko tinggi untuk terinfeksi, namun juga vaginal dan
oral. HIV juga dapat ditularkan melalui kontak langsung darah dengan
darah, seperti jarum suntik (pecandu obat narkotik suntikan), transfusi
darah/produk darah dan ibu hamil ke bayinya saat melahirkan. Tidak ada
bukti penularan melalui kontak sehari-hari seperti berjabat tangan,
mencium, gels bekas dipakai penderita, handuk atau melalui closet umum,
karena virus ini sangat rapuh.

Masa inkubasi/masa laten sangat tergantung pada daya tahan tubuh


masing-masing orang, rata-rata 5-10 tahun. Selama masa ini orang tidak
memperlihatkan gejala-gejala, walaupun jumlah HIV semakin bertambah
dan sel T4 semakin menururn. Semakin rendah jumlah sel T4, semakin
rusak sistem kekebalan tubuh.

Pada waktu sistem kekebalan tubuh sudah dalam keadaan parah,


seseorang yang mengidap HIV/AIDS akan mulai menampakkan gejala-
gejala AIDS.

39
DAFTAR PUSTAKA

Charity,Solar Energi. (2010). Pisang Penghambat Virus AIDS.

Gunawan, Iriyan. (2006). Master Asuhan Keperawatan.

Ishmayana, Safri. (2005). Adakah Obat Untuk HIV/AIDS Saat Ini?.

Kurniawati, Ninuk Dian, S.Kep.Ns. & Dr. Nursalam, M. Nurs. (2007).


Asuhan Keperawatan pada Pasien terinfeksi HIV/AIDS. – edisi pertama.
Jakarta : Salemba Medika.
Mansjoer, arif dkk. (2000). Kapita selekta kedokteran. Ed. 3. Cet.1.
Jakarta : media Aesculapius.

Sabiston, David C.(1992). Buku Ajar Bedah : (Sabiston’s essentials


surgery). Alih bahasa , Petrus Adrianto Timan,1.5. ;editor, Jonatam
Oswar. Jakarta ; EGC.

Silalahi, Manson.(2009). Tokek Bisa Sembuhkan AIDS.

Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &


suddarth / editor, Suzanne C. Smeltzer, Brenda G. Bare ; alih bahasa,
Agung Waluyo…(et al.) ; editor edisi bahasa indonesia, Monica Ester. –
Ed. 8. – Jakarta : EGC.

40
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 ed. IV.
Jakarta.

Wulandari, Veni. (2010). System Imun. htm//.

41

Anda mungkin juga menyukai