BAB I
PENDAHULUA
Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian baik bagi klien, dokter, perawat, bidan
Berbagai komplikasi lebih sering ditemukan pada kehamilan kembar baik terhadap
ibu maupun janin yang berada dalam kandungan. Ada pun komplikasi kehamilan
Angka kejadian kehamilan ganda di Amerika adalah lebih dari 2%. Pada
kehamilan tunggal. Makin banyak jumlah janinnya, makin tinggi terjadinya abortus.
Pada triplet, angka kejadian abortus adalah 25%. Sekitar 40-50% hamil kembar lahir
kurang dari 37 minggu dibandingkan dengan 9,6% pada kehamilan tunggal, dan 50%
lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 g, sedangkan pada hamil tunggal hanya
6%. Pada triplet, sebesar 90% lahir preterm. Apabila kenaikan berat badan ibu selama
hamil antara 40-45 pound, maka berat badan lahir akan lebih dari 2.500 g.
serta kelahiran dengan janin yang jumlahnya lebih besar lagi melonjak hingga 40,4
1
2
persen. Secara umum, hal ini terjadi semakin luasnya penggunaan teknologi
dapat terjadi karena sebab lainnya, seperti usia ibu saat kehamilan, wanita dengan
riwayat persalinan yang sering, wanita yang hamil segera setelah berhenti minum pil
KB dan juga lebih tinggi pada orang yang memiliki keturunan atau genetik kembar.
Di Kota Semarang angka kejadian kehamilan kembar pada tahun 2011 adalah
sebesar 23 kasus. Angka kejadian kehamilan gemelli menurun pada tahun 2012 yaitu
13 kasus. Sedangkan untuk tahun 2013 dari bulan januari-april terdapat 9 kasus.
Frekuensi kehamilan kembar mengikuti rumus dari Hellin yaitu 1:89 untuk
hamil kembar, triple 1:892 sedangkan kuadruplet 1:893. Faktor yang dapat
beberapa keadaan salah satu dari kembar tersebut dapat mengalami abortus pada awal
Faktor yang berhubungan dengan kehamilan kembar yaitu usia, pada wanita
20 tahun tanpa riwayat kelahiran anak sebelumnya terjadi 1 : 3 dari kehamilan , bila
kehamilan . Bisa juga terjadi jika makin tua umur makin tinggi angka kejadian
kehamilan kembar dan menurun lagi setelah berumur 40 tahun (Nugroho, 2012).
Selain usia, jarak anak dekat juga dapat menjadi Paritas adalah frekuensi
1000 dan pada multipara (oktipara) baik jadi 18,9 per 1000 persalinan (Varney, 2012)
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar juga bisa disebabkan oleh ras.
Kehamilan kembar lebih umum terjadi pada orang yang memiliki ras yang berkulit
putih 1 diantara 100 kehamilan dan lebih sedikit terjadi pada ras yang memiliki kulit
hitam yaitu 1 diantara 80 kehamilan. Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat
tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar yang biasanya diturunkan secara
paternal,namun dapat pula secara maternal. Dalam suatu penelitian Bulmer (1960)
ditemukan bahwa wanita yang dirinya sendiri dizigot dengan frekuensi 1 per 58
kelahiran atau 1 dari 25 (4%). Namun, wanita yang bukan kembar tapi mempunyai
suami kembar dizigot, melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 per 116 kehamilan
orang, sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 53 orang dari 2816 orang. Hal tersebut
menjadi penting untuk dikaji lebih jauh apakah kehamilan kembar tersebut terjadi
dengan faktor penyebabnya adalah umur, ras, keturunan dan paritas (Mochtar R,
2011)
Medan Tembung. Ibu yang hamil kembar dari 20 orang yang menurut umur
Dari latar belakang masalah diatas peneliti tertarik untuk meneliti faktor-
Medan Tembung.
Medan Tembung.
Dengan adanya penulisan karya tulis ilmiah ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan ibu hamil tentang kehamilan kembar di Klinik Hj. Hamidah Medan
Tembung.
perpustakaan bagi pendidikan Audi Husada Medan dalam proses belajar dan menjadi
Dapat menambah wawasan dan pengalamn bagi penulis dalam mencari tahu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan
Suatu kehamilan dimana terdapat dua maupun lebih embrio atau janin
sekaligus. Kehamilan ganda terjadi, apabila dua atau lebih ovum di lepaskan dan
dibuahi atau apabila satu ovum dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua
embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih awal (Nugroho, 2012).
multipel (kehamilan dengan lebih dari satu janin) multiple pregnancy. Keadaan ini
dianggap sebagai komplikasi kehamilan karena tubuh ibu hamil harus menyesuaikan
diri dengan akibat yang ditimbulkan oleh janin yang jumlahnya lebih dari satu itu
(Saputra, 2012).
Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri,dokter dan masyarakat
pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan
6
7
Kehamilan kembar ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan
tersebut menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada umumnya.
Kehamilan dan persalinan membawa resiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak
sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan
perhatian khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin (Hanifa,
2006).
Kehamilan ganda ialah kehamilan dengan 2 janin atau lebih. Kehamilan ganda
termasuk dalam risiko tinggi karena kematian neonatus 10 kali dari hamil tunggal dan
kematian tunggal. Kematian perinatal janin pertama 9 kali dari hamil tunggal dan
kematian perinatal janin kedua 11 kali dari hamil tunggal. Walaupun angka kejadian
kehamilan ganda yang telah dilaporkan adalah sebesar 1-3% dari seluruh
adalah lebih tinggi. Hal ini karena pada studi eidemiologis tidak memasukkan terjadi
abortus spontan dan lahir mati. Angka kejadian yang dilaporkan hanya kehamilan
ganda yang lahir hidup. Jika terjadi ancaman abortus pada akhir trimester I, keadaan
ini dapat dipantau terus sampai terjadi resorpsi sempurna dan janin yang masih dapat
hidup terus sampai lahir tanpa meninggalkan bekas apa pun (Feryanto, 2011).
3,29% kehamilan ganda dan 5,39% hamil kembar dengan 1 embrio dan 1 kantong
kehamilan kosong. Dari hamil kembar didapatkan 21,2% dengan 1 janin mati dan
diserap kembali. Keadaan tersebut saat ini selalu dipertanyakan. Diagnosis kehamilan
ganda pada trimester I didasarkan dengan adanya 2 embrio hidup. Di Amerika
didapatkan 70-80% hamil kembar dizigotik dan 20-30% hamil kembar monozigotik.
bermakna mempunyai risiko yang lebih tinggi terjadinya kelahiran preterm, berat
badan lahir rendah, dan sindrom gawat napas dibandingkan dengan hamil kembar
biasa. Sebesar 80% zigositas dapat ditentukan pada saat lahir atau segera setelah
2. 30% hamil kembar dengan 2 korion karena mempunyai jenis kelamin berbeda ini
berarti dizigotik.
3. 27% mempunyai jenis kelamin yang sama, tetapi dengan golongan darah yang
4. 20% dengan jenis kehamilan sama, tetapi golongan darahnya sama yang berarti
kembar dizigotik dengan jenis kelamin sama (plasenta terpisah atau berfusi).
Kebidanan. Greulich (1930) melaporkan frekuensi kehamilan kembar pada 121 juta
1. Gemelli 1 : 85
2. Triplet 1 : 7.629
3. Kuadruplet 1 : 670.743
4. Quintiplet 1 : 41.600.000
Angka tersebut kira-kira sesuai dengan hukum Hellin yang menyatakan bahwa
1. Gemelli 1 : 89
2. Triplet 1 : 892
3. Kuadruplet 1 : 893
4. Quintiplet 1 : 894
wanita hamil kembar bisa terjadi. Kelahiran kembar dapat terjadi karena beberapa
faktor alami. Tetapi akhir-akhir ini perawatan kesuburan tampaknya dapat juga
Untuk kehamilan kembar identik yang terjadi adalah satu sel dibuahi dan
kemudian terbagi menjadi dua atau lebih embrio. Ciri khas dari anak-anak yang lahir
kembar identik adalah selalu berjenis kelamin sama dan juga memiliki perawakan
yang sama. Pada kondisi ini, memiliki kantung ketuban yang berbeda tetapi embrio
Sedangkan untuk kehamilan kembar fraternal, dua atau lebih sel telur bisa
dibuahi dan ditanamkan dalam rahim. Bayi-bayi yang lahir dengan kehamilan
tersebut memiliki jenis kelamin yang berbeda tergantung pada sperma yang
membuahi sel telur. Kehamilan kembar fraternal ini memiliki plasenta dan kantung
1. Kehamilan Monozigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum yang dibuahi dan
membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama, kehamilan ini juga
disebut hamil kembar identik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar
Angka kejadian tersebut ialah 4 per 1.000, tanpa dipengaruhi oleh fertilitas, ras, atau
monozigotik bergantung dari variasi plasenta yang terjadi pada saat pembelahan
patologi (2011), kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut kembar
monozigotik atau disebut juga identik, humolog, atau uniovuler, dapat terjadi karena :
Merupakan kehamilan ganda yng berasal dari 2 atau lebih ovum yang telah
dibuahi, sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik atau kehamilan kembar
Kembar dizigotik terjadi karena adanya ovulasi berulang akibat rangsangan FSH dan
terjadi ovulasi berulang yang berakibat terjadinya kehamilan ganda. Wanita dengan
hamil kembar mempunyai kadar FSH dan LH yang lebih tinggi daripada wanita
patologi (2011), kira-kira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizigotik yang berasal
dari 2 telur disebut juga heterolog, binovuler, atau fraternal, kedua telur bisa berasal
dari :
Perbedaan ciri, sifat, dan lain-lainnya antara kembar monozigotik dan dizigotik
Ciri-ciri yang lain yang tercantum di buku Patologi Kebidanan dr. Taufan
Nugroho (2012) :
kembar siam.
e. Insiden kelainan malformasi tinggi pada kehamilan ganda monozigotik.
1. Anamnesa
a. Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan.
a. Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan
5. Ultrasonografi
Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah dapat ditentukan
pada triwulan I.
6. Elektrokardiogram total.
7. Reaksi kehamilan.
Karena ada kehamilan kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta,
maka produksi HCG akan tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif,
kadang-kadang sampai 1/200. Hal ini dapat dikacaukan dengan mola hidatidosa.
Kadangkala diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih
besar dan ternyata ada satu janin lagi dalam rahim. Kehamilan kembar sering
Pada umumnya janin kembar tidak besar dan cairan amnion lebih banyak
daripada biasanya, sehingga sering terjadi perubahan presentasi dari posisi janin.
Demikian pula letak janin kedua dapat berubah setelah kelahiran bayi pertama,
misalnya dari letak lintang menjadi letak sungsang. Berbagai kombinasi letak serta
presentasi dapat terjadi. Yang paling sering ditemukan ialah kedua janin dalam letak
bokong, keduanya presentasi bokong, presentasi kepala dan bahu, presentasi bokong
dan bahu, dan yang paling jarang keduanya presentasi bahu (Winkjosastro, 2006).
a. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih ringan dari
janin tunggal.
b. Berat badan bayi baru lahir biasanya pada kembar dua di bawah 2500 gr, triplet
di bawah 2000 gr, quadriplet di bawah 1500 gr, dan quintuplet dibawah 1000
gr.
c. Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama, umumnya
berselisih antara 50 sampai 1000 gram, dan karena pembagian sirkulasi darah
tidak sama, maka yang satu lebih kurang tumbuh dari yang lainnya.
1. Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan janin yang lain,
karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari
perdarahan.
2. Karena itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi
3. Dapat terjadi sindroma transfusi fetal, pada janin yang mendapat darah
1. Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai cukup
bulan.
2. Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda), atau pada
kehamilan yang agak tua, janin jadi pipih yang disebut fetus papyraseus
atau kompresus.
1. Hidramnion.
dan kecil yang sukar digerakkan, lokasinya yang tak berubah, dan pemeriksaan
ultrasonografi.
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan Kembar
Menurut dr. Taufan Nugroho di buku Patalogi Kebidanan (2012) ada beberapa
b. Kehamilan ganda dapat terjadi kurang dari sepertiga pada wanita 20 tahun
a. Paritas adalah jumlah yang diakhiri dengan kelahiran janin yang memenuhi
syarat untuk melangsungkan kehidupan (28 minggu atau 1000 gram) (Varney,
2001).
b. Kehamilan ganda dapat terjadi kurang dari sepertiga pada wanita 20 tahun
c. Peningkatan yang nyata pada angka kehamilan ganda yang berkaitan dengan
meningkatnya paritas.
berbagai cirri tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar (bersifat
jasmani).
100 kehamilan pada orang kulit putih, sedangkan pada orang kulit hitam 1
diantara 80 kehamilan.
d. Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada frekuensi
a. Gen adalah potongan DNA (deoksiribonukleat acid) yang diwariskan dari orang
tua kepada anak–anaknya yang menentukan siapa kita dan bagaimana kita
berfungsi pada tingkat selular dasar. Pewarisan informasi genetik adalah suatu
peristiwa pemastian bahwa pewarisan gen–gen antar generasi terjadi tanpa ada
kesalahan dan pemberian kesempatan yang terjadi variasi gen agar spesies
ayah.
c. White dan Whyshak (1964) menemukan bahwa para wanita yang dirinya
sendiri dizigot dengan frekuensi 1 per 58 kelahiran. Namun, wanita yang bukan
kembar tapi mempunyai suami kembar dizigot, melahirkan bayi kembar dengan
d. Lebih lanjut, dalam analisis Bulmer (1960) terhadap anak-anak kembar, 1 dari
25 (4%) ibu mereka ternyata juga kembar, tetapi hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah
Bahaya bagi ibu pada kehamilan kembar lebih besar daripada kehamilan
tunggal, karena lebih seringnya terjadi anemia, pre-eklampsia, operasi obstetrik dan
perdarahan postpartum. Kematian perinatal anak kembar lebih tinggi daripada anak
kehamilan tunggal. Prematuritas merupakan sebab utama. Selain itu juga lebih sering
Kematian anak kedua lebih tinggi daripada yang pertama karena lebih sering
terjadi gangguan sirkulasi plasenta setelah anak pertama lahir, lebih ganyaknya
terjadi prolapsus funikuli, solutio plasenta, serta kelainan letak pada janin kedua.
Kematian
anak pada kehamilan monozigotik lebih besar daripada kehamilan dizigotik karena
pada yang pertama dapat terjadi lilitan tali pusat antara janin pertama dan kedua
(Winkjosastro, 2006).
pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1× seminggu pada kehamilan lebih
dari 32 minggu).
3. Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa
lebih ringan.
1. Bila anak pertama letaknya membujur, kala I diawasi seperti biasa, ditolong
2. Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk
dan lain-lain.
3. Biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila anak kedua terletak
5. Bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau terjadi
prolaps tali pusat dan solutio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara
operatif obstetrik :
a. Pada letak lintang coba versi luar dulu, atau melahirkan dengan cara versi
dan ekstraksi.
forseps.
c. Plasenta previa.
d. Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak sungsang
intravena.
2.5. Kerangka Konsep
Ada pun kerangka konsep penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-
Medan Tembung.
Paritas
Kehamilan Kembar
Ras
Keturunan
2.5.1. Hipotesis
Medan Tembung.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik dengan
(Notoatmodjo, 2010).
mempengaruhi kehamilan kembar dan lokasi ini memenuhi syarat penelitian yang
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Klinik Hj. Hamidah
23
24
3.3.2. Sampel
seluruh ibu hamil kembar yang ada di Klinik Hj.Hamidah Medan Tembung yang
berjumlah 40 orang.
Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui kuesioner di Klinik Hj.
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui status yang ada di Klinik Hj.
Kategori : 1. Ya
2.Tidak
2. Umur adalah usia ibu di hitung mulai tanggal lahir ibu sampai saat
3. Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan baik hidup maupun meninggal.
Kategori : 1. ≤ 3 anak
2. > 3 anak
Kategori : 1. Ya
2. Tidak
5. Keturunan adalah adanya riwayat gen yang dibawa dari salah satu orang tua
Kategori : 1. Ya
2. Tidak
Tabel 3.1
Aspek Pengukuran Variabel Penelitian
No Variabel Kategori Skala Pengukuran
1 Kehamilan 1.Ya Nominal
kembar 2. Tidak
2 Umur 1. < 20 tahun/ >35 tahun Ordinal
2. 20-35 tahun
3 Ras 1. Ya Nominal
2. Tidak
4 Keturunan 1. Ya Nominal
2. Tidak
5 Paritas 1. ≤ 3 anak Ordinal
2. > 3 anak
1. Editing
kuesioner
2. Coding
Merupakan pengubahan data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka
Kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master table atau
4. Cleaning
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
berhubungan (umur, ras, keturunanan dan paritas) terjadinya kehamilan kembar lalu
BAB IV
HASIL
PENELITIAN
Klinik Bersalin Hj. Hamidah Nasution berdiri pada tahun 1988 berlokasi di
jalan Letda Sujono Gang Cempaka Medan Tembung. Dimana terdiri dari 3 ruangan
yaitu : ruang bersalin, ruang rawat inap, dan ruang pemeriksaan. Adapun para tenaga
kesehatannya terdiri dari Bidan Hj. Hamidah serta pegawai dan dokter penanggung
No Umur f %
1 <20/ >35 tahun 21 52,5
2 20-35 tahun 19 47,5
Jumlah 40 100,0
Pendidikan
1 SLTP 15 37,5
2 SMA 14 35,0
3 PT 11 27,5
Jumlah 40 100,0
28
29
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa umur responden terbanyak pada umur
<20 tahun yaitu sebanyak 21 orang (52,5 %), dan terendah > 40 tahun sebanyak 19
orang (47,5%). Responden yang terbanyak pada pendidikan SLTP yaitu sebanyak 15
orang (37,5%), SMA sebanyak 14 orang (35,0%) dan yang terendah pada pendidikan
PT, yaitu sebanyak 11 orang (27,5%) dan responden yang menjawab PNS sebanyak 5
orang (12,5%), yang menjawab wiraswasta 14 orang (35,0%), yang menjawab buruh
Tabel 4.2. Disribusi Menurut Status Umur Responden di Klinik Hj. Hamidah
Medan Tembung Tahun 2014
No Umur f %
1 < 20 tahun/ >35tahun 21 52,5
2 20 tahun-35 tahun 19 47,5
Jumlah 40 100
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa responden yang umurnya < 20
Untuk melihat ras responden di Klinik Hj. Hamidah Medan Tembung Tahun
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa responden yang mengatakan menjawab
(52,5%) .
20 orang (50,0%) dan responden yang mengatakan tidak sebanyak 20 orang (50,0%).
Untuk melihat nutrisi responden di Klinik Hj. Hamidah Medan Tembung dapat
Tabel 4.5. Distribusi Menurut Paritas di Klinik Hj. Hamidah Medan Tembung
No Paritas f %
1 ≤ 3 anak 22 55,0
2 > 3 anak 18 45,0
Jumlah 40 100,0
Dari tabel diatas responden menurut nutrisi yang mengatakan memiliki < 3
anak sebanyak 22 orang (55,0%) dan responden yang mengatakan memiliki > 3 anak
terjadinya ketuban pecah dini pada ibu bersalin dipakai dengan uji chi-square
Klinik Hj. Hamidah Medan Tembung tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.6. :
Tabel 4.6. Hubungan Umur dengan Terjadinya Kehamilan Kembar di Klinik
Hj.Hamidah Medan Tembung
Kehamilan Kembar
No Iya Tidak Total Prob
Umur n % n % N %
1 <20 tahun/ >35tahun 7 31,8 15 68,2 22 100
2 20 tahun-35tahun 13 72,2 5 27,8 18 100 0,003
Total 20 50,0 20 50,0 40 100
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 22 orang yang berumur < 20 tahun/
>35tahun dapat menyebabkan kehamilan kembar 7 orang (31,8%) dan tidak dapat
sebanyak 5 orang (27,8%). Dan terlihat bahwa berdasarkan uji statistik chi-square
diperoleh Probabilitas 0,003 < α 0,05 berarti yang artinya terdapat hubungan antara
umur dengan kejadian kehamilan kembar di Klinik Hj. Hamidah Medan Tembung.
19 dapat menyebabkan kehamilan kembar 14 orang (73,7%) dan yang tidak dapat
yang memiliki ras batak yang dapat menyebabkan kehamilan kembar sebanyak 6
orang (28,6%) dan tidak dapat menyebabkan kehamilan kembar sebanyak 15 orang
Probabilitas 0,011 < α 0,05 berarti yang artinya terdapat hubungan antara ras dengan
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 20 orang yang memilih keturunan
14 orang (70,0%) dan yang menjawab tidak dapat menyebabkan kehamilan kembar
sebanyak 6 orang (30,0%). Kemudian dari 20 orang yang memilih tidak keturunan
tidak dapat menyebabkan kehamilan kembar sebanyak 14 orang (70,0%). Dan terlihat
bahwa berdasarkan uji statistik chi-square diperoleh Probabilitas 0,027 < α 0,05
berarti yang artinya terdapat hubungan antara keturunan dengan kejadian kehamilan
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 22 orang yang memiliki < 3 anak
dapat menyebabkan kehamilan kembar 7 orang (31,8%) dan yang tidak dapat
orang yang memiliki > 3 anak yang dapat menyebabkan kehamilan kembar sebanyak
13 orang (72,2%) dan tidak dapat menyebabkan kehamilan kembar sebanyak 5 orang
Probabilitas 0,026 < α 0,05 berarti yang artinya terdapat hubungan antara paritas
BAB V
PEMBAHASA
5.1 Pembahasan
sebagai berikut :
Dari hasil penelitian faktor umur ibu yang mengalami kehamilan kembar pada
umur 20-35 tahun yang mengalami kehamilan kembar 7 orang (31,8%) yang tidak
mengalami 15 orang (68,2%). Uji statistik chi-square diperoleh Probabilitas 0,003 < α
0,005 yang artinya ada hubungan yang sigtifikat antara umur dengan kejadian
kehamilan kembar.
dan puncaknya pada usia 35 dan 39 tahun. Karena perempuan berusia di atas 35 tahun
dengan usia muda, dan perempuan dengan FSH tinggi bisa melepaskan lebih dari satu
sel telur dalam sebuah siklus. Namun kehamilan di usia ini juga meningkatkan risiko
36
36
Menurut Sarwono (2008) Semakin tinggi umur wanita, maka akan semakin
mengalami kehamilan ganda. Resiko kehamilan ganda akan menurun, setelah wanita
berumur 40 tahun.
Umur yang semakin tinggi frekuensinya (> 35 tahun), setelah umur 40 tahun
frekuensi kehamilan kembar menurun lagi tetapi pada umumnya ada wanita yang
umurnya lebih tua akan mempunyai kemungkinan lebih besar mengalami kehamilan
kembar karena dilihat dari penelitian dan pernyataan di atas bahwa umur lebih tinggi
Dari hasil penelitian ras yang mengalami kehamilan kembar yang ras jawa yang
(26,3%). Uji statistik chi-square diperoleh Probabilitas 0,011 < α 0,005 yang artinya
ada hubungan yang sigtifikat antara ras dengan kejadian kehamilan kembar.
diantara 100 kehamilan pada orang kulit putih, sedangkan pada orang kulit hitam 1
diantara 80 kehamilan.
Wanita kulit putih melahirkan kembar 1:100, wanita kulit hitam 1:80,dimana
angka kehamilan kembar lebih besar terjadi pad wanita kulit putih dibandingkan kulit
pedesaan di Nigeria, mendapatkan bahwa kehamilan ganda terjadi sekali pada setiap
20 kelahiran, kehamilan pada orang Timur atau Oriental tidak begitu sering terjadi.
Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada frekuensi terjadinya
karena dilihat penelitian diatas dan pernyataan bahwa orang yng memiliki kulit putih
hitam.
mengatakan iya mengalami kehamilan kembar sebanyak 14 orang (70,0%) dan yang
0,027 < α 0,005 yang artinya ada hubungan yang sigtifikat antara keturunan dengan
ibu mereka ternyata juga kembar, tetapi hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka yang
kembar, keterangan didapatkan bahwa salah satu sebabnya adalah multiple ovuasi
dirinya sendiri dizigot dengan frekuensi 1 per 58 kelahiran. Namun, wanita yang
bukan kembar tapi mempunyai suami kembar dizigot, melahirkan bayi kembar
diturunkan dari pihak ibu. Apabila ibunya sendiri kembar, maka kemungkinan
melahirkan anak kembar ialah 1:58, tetapi apabila ayahnya yang kembar,maka
kembar karena dilihat dari penelitian dan pernyataan diatas, kehamilan kembar dapat
terjadi jika salah satu orang tua dari calon bayi memiliki riwayat kembar. Dan itu
cenderung terjadi jika riwayat keturunan kembar yang dibawa oleh ayah calon bayi
tersebut.
Dari hasil penelitian faktor paritas yang mengalami kehamilan kembar yang
anak > 3 mengalami kehamilan kembar sebanyak 13 orang (72,2%) dan yang tidak
mengalami 5 orang (27,8%). Uji statistik chi-square diperoleh Probabilitas 0,026 < α
0,005 yang artinya ada hubungan yang sigtifikat antara keturunan dengan kejadian
kehamilan kembar.
kehamilan kembar meningkat sesuai dengan paritas ibu. Perempuan yang pernah
hamil sebelumnya, setidaknya sudah memiliki satu anak cenderung lebih mudah
untuk memiliki anak kembar dibandingkan perempuan yang baru pertama kali hamil.
Karena biasanya rahim sudah agak merenggang dan tubuh perempuan cenderung
lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan tambahan dari anak kembar.
Menurut Petterson dkk (1976), memastikan peningkatan yang nyata pada angka
keempat sebesar 2,7%. Dalam kehamilan pertama, frekuensi janin kembar adalah
karena dilihat dari penelitian dan hasil pernyataa bahwa paritas atau jumlah anak
yang banyak pada kelahiran sebelumnya dapat menyebakan kehamilan kembar lebih
rentan terjadi.
40
BAB VI
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti di Klinik
Hj. Hamidah Medan Tembung dapat diambil kesimpulan bahwa umur, ras,
1. Ada hubungan antara umur dengan terjadinya kehamilan kembar di Klinik Hj.
2. Ada hubungan antara ras dengan terjadinya kehamilan kembar di Klinik Hj.
4. Ada hubungan antara paritas dengan terjadinya kehamilan kembar di Klinik Hj.
6.2. Saran
1. Diharapkan kepada ibu hamil agar sering melakukan pemeriksaan antenatal dan
dapat mengetahui cara merawat kehamilan kembar serta bayi kembar yang akan
lahir nantinya.
2. Diharapkan kepada ibu bidan Hj. Hamidah sebagai kepala Klinik Hj. Hamidah
41
41
informasi bahwa kehamilan kembar dapat terjadi pada ibu hamil dan
Kembar.
4. Karya tulis ini dapat digunakan sebagai sumber dan perbandingan terhadap
penelitian selanjutnya.
42
DAFTAR PUSTAKA
Feryanto, Ahmad dkk, 2011. Asuhan Kebidanan Patologis, Penerbit Salemba Medika,
Jakarta
Saputra, dr. Lyndon dkk, 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Fisiologis dan
Patologis, Binampa Aksara, Jakarta.