Anda di halaman 1dari 23

EKONOMI KOPERASI

Dosen Pengampu: Eka Maryantini, SE., M.Si

Disusun Oleh:

RA IQLIMA DIANA SARI 18220012P

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TAMAN SISWA PALEMBANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkah, Rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan Makalah
Tentang Koperasi.Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
‘Koperasi’ yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan yang pada akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.  Penyusun menyadari makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu,
saya mohon kritik dan saran yang membangun agar saya dapat menyusunnya kembali lebih
baik dari sebelumnya.

Palembang, 21 November 2019

RA Iqlima Diana Sari

Ekonomi Koperasi 1
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................................2
BAB I  PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1.    Latar Belakang.................................................................................................................3
1.2     Rumusan masalah…………………...…………………………………………….........4
1.3     Tujuan Penulisan..………………………………...…………………………................5
1.4     Kegunaan Penulisan…………………………………………………………................5

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 6
2.1.    Sejarah Perkembangan Koperasi................................................................................... 6 
2.2.    Pengertian Koperasi.......................................................................................................8
2.3.    Lambang Koperasi.........................................................................................................9 
2.4.    Ciri-Ciri dan Unsur-Unsur Koperasi.............................................................................10
2.5.    Fungsi dan Peranan Koperasi........................................................................................11
2.6.    Prinsip-Prinsip Koperasi................................................................................................12
2.7.    Asas dan Tujuan Koperasi.............................................................................................12
2.8.    Landasan Koperasi……………………………………………………………….........13
2.9.    Jenis- Jenis Koperasi……………………………………………………………..........14
2.10.  Kelebihan dan Kelemahan Koperasi…………………………………………….........16
2.11.  Modal Koperasi…………………………………………………………………..........17
2.12.  Cara Mendirikan Koperasi……………………………………………………….........18
2.13.  Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia………………………………........20

BAB III PENUTUP................................................................................................................21


3.1.    Kesimpulan....................................................................................................................21
3.2.    Saran..............................................................................................................................21

Daftar Pustaka......................................................................................................................22

Ekonomi Koperasi 2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai


kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi
merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di
Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang
terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut,
yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing
anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk
lebih memahami koperasi. Ciri utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan
usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian disebutkan  bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna
jasa koperasi.

Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-semata hanya  pada
orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat . Karena itu, dalam banyak kasus
koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena
mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha
koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek program
oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota tahunan. Koperasi juga memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor,
perluasan lapangan kerja dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan.

Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya peran koperasi
sebagai salah satu sector usaha perekonomian Indonesia. Mungkin masih banyak orang yang
menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi
merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian Indonesia. Dalam
kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan social dan ekonomi, kegiatan ekonomi
juga menekankan pada kepentingan moral.

            Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di


dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki
kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan
Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi
khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh
pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko
guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945

Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen,
berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi

Ekonomi Koperasi 3
dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi
yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti
menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri sendiri (self reliance), dan kebersamaan
(cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang
sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya.
Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usah yang cukup strategis bagi
anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada
masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat signifikan.
Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para karyawan bank bjb yang tergabung dalam Koperasi
Karyawan bank bjb (Ziebar).

        Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan


kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia
menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja Koperasi,
maka semakin besar kemampuan Koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar
peran Koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka
dalam kegiatan Koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi anggota dan
kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Anggota Koperasi
mempunyai makna yang sangat strategis bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat
berfungsi sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama
Koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk perusahaan lain. Sebagai pemilik harus
berpartisipasi dalam penyetoran modal, pengawasan, dan pengambilan keputusan, dengan
harapan akan memperoleh pembagian SHU yang memadai, kesuksesan koperasi juga dapat
dilihat dari kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya. Oleh karna itu dapat
dikatakan bahwa peranan koperasi sangat besar bagi anggotanya.

1.2  PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah sejarah perkembangan Koperasi di Indonesia?


2. Apakah pengertian koperasi?
3. Bagaimana lambang Koperasi?
4. Apa ciri-ciri koperasi?
5. Bagaimana unsur-unsur koperasi?
6. Bagaimana fungsi dan peran koperasi?
7. Bagaimana prinsip koperasi?
8. Apa asas dan tujuan koperasi?
9. Apa landasan koperasi?
10. Apa saja jenis-jenis koperasi?
11. Apa saja kelebihan dan kelemahan koperasi?
12. Darimana asal modal Koperasi?
13. Bagaimana cara mendirikan koperasi?
14. Apa Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia?

Ekonomi Koperasi 4
1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi di Indonesia;
2. Untuk mengetahui pengertian koperasi
3. Untuk mengetahui lambang dan ciri-ciri koperasi.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur koperasi.
5. Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi.
6. Untuk mengetahui prinsip, asas dan tujuan koperasi.
7. Untuk mengetahui landasan koperasi di Indonesia.      
8. Untuk mengetahui jenis- jenis koperasi.
9. Untuk mengetahui modal dan cara mendirikan koperasi.
10. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan koperasi.
11. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perekonomian indonesia

1.4. KEGUNAAN PENULISAN

 Kegunaan utama dari makalah ini adalah:

1. Kegunaan secara teoritis

Dalam makalah ini, penulis berharap hasilnya mampu memberikan sumbangan bagi
Ilmu Sosial khususnya perkoperasian di Indonesia

2. Kegunaan secara praktis

Selain kegunaan secara teoritis, diharapkan hasil makalah ini juga mampu
memberikan sumbangan secara praktis, yaitu :

a. Memberi sumbangan pemikiran mengenai sejarah perkembangan


koperasi di Indonesia.
b. Memberi sumbangan kepada semua pihak yang terkait dalam
perkembangan pengaturan pendirian koperasi di Indonesia;

Ekonomi Koperasi 5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan
hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya.
Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan
sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang
penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan
dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya
sendiri dan manusia sesamanya.

Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus mengintimidasi penduduk


pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat sangat memprihatinkan. Di samping itu para
rentenir, pengijon dan lintah darat turut pula memperkeruh suasana. Mereka berlomba
mencari keuntungan yang besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan hidup,
sehingga tidak jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan dengan
ketidakmampuan mereka mengembalikan hutang-hutangnya yang membengkak akibat sistem
bunga yang diterapkan pengijon.

Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto,


Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk
Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan
Westerrode.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:

1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang  memberikan


penerangan dan   penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk
tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.

            Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan
bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat
peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi
tahun 1915, rakyat tidak mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:

1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.


2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.
4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.

Ekonomi Koperasi 6
            Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi tahun 1927
tersebut antara lain :

1) Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat Urusan Kredit
Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa Daerah.
2) Bea materainya cukup 3 gulden.
3) Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.
4) Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang
lalu mendirikan koperasi “KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya
berubah drastic dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia. 

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah
berkata : “Bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang
Koperasi”.

Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :

1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )


2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputusan Kongres Koperasi I
belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953,
diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai
berikut :

1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti SOKRI


2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru

Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut: :

1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah


2. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap merasa curiga terhadap
koperasi
3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah

Ekonomi Koperasi 7
4. Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan
antara lain :
a. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama
koperasi
b. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
c. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri
maupun pertanian yang bermodal kecil.

Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu diperbaiki. Para pengusaha
dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi hisapan kaum tengkulak dan lintah darat. Cara
membantu mereka adalah mendirikan koperasi di kalangan  mereka. Dengan demikian
pemerintah dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut. Untuk
menanamkan pengertian dan fungsi koperasi di kalangan masyarakat diadakan penerangan
dan pendidikan kader-kader koperasi.

2.2.  PENGERTIAN KOPERASI

1. Pengertian Koperasi Menurut Istilah


            Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti
bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah
kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-
orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan
kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.

2. Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang

UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia):


Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.

3. Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :

a. Dr. Fay ( 1980 )


            Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama
yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat
tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing
sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan
sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.

b. R.M Margono Djojohadikoesoemo


            Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan
sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

Ekonomi Koperasi 8
c. Prof. R.S. Soeriaatmadja

            Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan
dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh
mereka dan untuk mereka atas dasar laba atau dasar biaya.

            Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan usaha bersama atas dasar
prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya
rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

2.3.  LAMBANG KOPERASI

Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti:

1. Roda Bergigi, melambangkan upaya keras yang ditempuh secara terus


menerus.
2. Rantai, memiliki makna ikatan kekeluargaan, persatuan, dan persahabatan
yang kokoh.
3. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran anggota koperasi secara khusus
dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi.
4. Timbangan, menggambarkan keadilan sosial bagi salah satu dasar kopersi.
5. Bintang dan Perisai, yang merupakan lambang dari PANCASILA yang berarti
landasan ideal koperasi.
6. Pohon Beringin, menggambarkan simbol kehidupan yang memiliki sifat
kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang berakar kokoh.
7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional Indonesia.

            Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang lalu tentang penggunaan
lambang Koperasi Indonesia, maka sejak diumumkan peraturan resmi ini, lambang
koperasi Indonesia yang berlaku adalah gambar teratai berwarna abu-abu sebagai ganti
dari logo koperasi yang sudah digunakan yaitu logo pohon beringin.

            Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan
akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia mengandung
makna bahwa koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan,
variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan
berorientasi pada keunggulan teknologi.

Penjelasan Gambar dan Warna:

1. Bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap


perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia harus
selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif
dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan
teknologi;

Ekonomi Koperasi 9
2. 4(empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud
Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan
aspirasi; sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat kerakyatan; sebagai
penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan demokrasi;
selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
3. Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan
untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang mencerminkan
pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang
berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik
didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia
dan para anggotanya;
4. Warna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi
Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya
suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian
yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang
tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;
5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang
memuat:
6. Tulisan: Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;
Gambar: 4(empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah
lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya,
menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu
dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia.

2.4. CIRI-CIRI KOPERASI DAN UNSUR-UNSUR KOPERASI

Beberapa ciri dari koperasi ialah :      

1. Terdiri dari perkumpulan orang.


2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki
kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
pribadi dengan prinsip kebersamaan.

Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi sabagai berikut:

1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan


anggotanya.
2. Berasaskan kekeluargaan.
3. Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
4. Keanggotaannya bersifat sukarela.
5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya masing-
masing.
Ekonomi Koperasi 10
6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota.
7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.

2.5. FUNGSI DAN PERANAN KOPERASI

            Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan
peran koperasi di Indonesia seperti berikut ini :

1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosial. Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada
umumnya relatif kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang
kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang
lebih besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar
dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial anggota koperasi pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia
dapat mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.

          Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara


demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat
memainkan peranannya dalam menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat.
Oleh karena itu koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha
yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara itulah koperasi dapat
menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang


merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

          Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia,
koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian
nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Dengan demikian
koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan
tangguh, sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan
baik.

2.6  PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

Ekonomi Koperasi 11
            Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik. Keunikan itu sering
dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang tidak saja mendasarkan diri pada prinsip ekonomi
melainkan juga kebersamaan. Menurut penjelasan (Pasal 5) undang-undang Perkoprasian
No.25 tahun 1992, adapun yang menjadi prinsip-prinsip koperasi adalah

a. Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka


b. Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa
menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sedangkan
sikap tebuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan
pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
c. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

Prinsip demokratis menunjukan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak


dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan
kekuasaan tertinggi dalam koperasi

d. Pembagian  sisa hasil usaha dilakukan secara adil

Yaitu sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Ketentuan


demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan

e. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan
bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu balas jasa terhadap modal yang
diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata alas
besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti
melebihi suku bunga yang berlaku.

f. Kemandirian

2.7      ASAS KOPERASI DAN TUJUAN KOPERASI

          Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena


badan usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut
antara lain:
• Asas kekeluargaan
            Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani
setiap    anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang
berguna untuk semua anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan
untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga bukan dari satu anggota
melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini maka
semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.         

• Asas kegotongroyongan

Ekonomi Koperasi 12
            Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki
toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur
kerja sama, bukan orang perorangan.

Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam garis


besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :

a. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;


b. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c. Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.

2.8. LANDASAN KOPERASI   

Koperasi juga memiliki beberapa landasan diantaranya sebagai berikut :

 Landasan Idiil Pancasila

Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas
dari landasan-landasan hukum.Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia
adalah Pancasila. Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia
harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan
kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan waktu, dengan
suatu ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan
dalam arti bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.

 Landasan Struktural UUD 1945

Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai


Soko Guru perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN) 1993 ditegaskan kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai
pengamalan Pancasila adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan
satu fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.

 Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi

Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta


rakyat.Oleh karena itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak
diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan
yang lebih merata, tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat dan mendapat
dukungan luas dari rakyat.

 Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU


Koperasi No. 25 1992

Ekonomi Koperasi 13
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa
perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah
yang diutamakan bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang
sesuai dengan itu adalah koprasi.

Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula
UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran
Negara RI Tahun 1967 Nomor 23, dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun
1967 Nomor 2832 berubah menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian. UU ini disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada
Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.

2.9.  JENIS-JENIS KOPERASI  

Ø  Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :

1. Koperasi Konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi
koperasinya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih
murah dibandingkan di tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Contoh-contoh koperasi konsumen adalah
kopkar/kopeg, Koperasi Pegawai Indosat (Kopindosat), KPRI adalah Koperasi
Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).

2. Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan
baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu
serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut.
Misalnya Koperasi Produksi Kerja, misalnya dapat berupa kajian rumah tangga,
pertanian, dan sebagainya. Anggota sebagai pekerja dan sekaligus pemilik. Koperasi
Produksi Pengusaha (Produsen), Contohnya koperasi produsen tahu dan tempe
(kopti), koperasi produksi kerajinan (koprinka).

3. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Tentu bunga
yang dipatok harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain. Contoh
koperasi jasa angkutan yang anggotanya para pemilik angkutan, yaitu Koperasi
Wahana Kalpika (KWK), Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan
Bekasi (Koasi); koperasi perumahan yang memberi jasa sewa rumah; koperasi
pelistrikan yang memberi jasa aliran listrik kepada anggotanya; koperasi asuransi

Ekonomi Koperasi 14
yang memberi jasa jaminan kepada anggotanya yaitu asuransi jiwa, pinjaman dan
kebakaran.

4. Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan
oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.

Ø  Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja

Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20


orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar Agung dan Koperasi Pasar Kemiri

Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi


serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi
primer. Contoh gabungan dari koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi
pasar yang ada di kota Depok.

Ø  Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal


yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang
menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam
dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat
anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk
anggota.” Contoh Kospin Jasa Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya,
Jakarta dan KSP Arta Prima di Ambarawa, Magelang.

Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang usahanya


bermacam-macam. Anggota KSU adalah orang-orang yang bertempat tinggal
diwilayah itu. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani
kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.
Contohnya KUD.

Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan


kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan
bahan makanan, pakaian, dan perabot rumah tangga. Contoh kopkar dan koperasi
pegawai (KPRI), serta KSU dan KUD.

Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang


(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada
umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan
bantuan modal dan pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan
(KPBS).

Ekonomi Koperasi 15
Ø  Koperasi berdasarkan keanggotaannya

Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat


pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama
pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk,
obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan
teknis pertanian. Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini beranggotakan para


pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri
(KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri
(anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.

Koperasi Pasar (Koppas), Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada
umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan
yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan
barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar
(Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada
di wilayah binaannya.    

Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan
siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga
sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan
koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai
media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung
jawab, dan kejujuran.

2.10. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KOPERASI   

Kelebihan Koperasi Yaitu:

 Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.


 Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi
anggota dengan dasar sukarela.
 Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja,
tetapi juga untuk masyarakat pada umumnya
 Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan
ekonomi rakyat
 Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada
anggota sebanding dengan jasa usaha masing-masing anggota

Kekurangan Koperasi Yaitu:

Ekonomi Koperasi 16
 Koperasi sulit berkembang karena keterbatasan dibidang permodalan.
 Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
 Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
 Tidak semua anggota koperasi berperan aktif dalam pengembangan
koperasi.
 Koperasi identik dengan usaha kecil sehingga sulit untuk bersaing
dengan badan usaha lain.

2.11  MODAL KOPERASI 

Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :

1. Modal Sendiri

• Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak boleh
diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

• Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota kepada
koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib juga tidak boleh
diambil jika bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Dengan simpanan
wajib modal koperasi terus bertambah dan berkembang.
• Simpanan Sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota – anggota koperasi
yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada paksaan untuk melakukan simpanan
ini tetapi dilakukan atas kemauan sendiri.
• Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasi
usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk cadangan selama tidak terjadi kerugian
dapat dimanfaatkan sebagai modal.
• Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima oleh koperasi
tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain. Contohnya koperasi
menerima hibah dari pemerintah atau perusahaan tertentu.

2. Modal pinjaman

• Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan simpanan
sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai
yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. Sebaliknya dalam pinjaman,
koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal
dari anggota.

Ekonomi Koperasi 17
• Koperasi lainnya dan atau anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan
usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk
dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam
lingkup yang sempit tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.

• Bank dan lembaga keuangan lainnya


Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat
prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi
sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang
bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha
koperasi.

• Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya


Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum
diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat
utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.

• Sumber lain yang sah;


Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang
tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.

• Modal penyertaan (diatur dengan PP);


Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal (investasi)
pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti perorangan, badan usaha swasta,
dan BUMN). Modal ini dilakukan dalam upaya memperkuat kegiatan usaha
koperasi. Dalam koperasi, modal penyertaan juga menanggung risiko. Pemilik
modal ini tidak memiliki suara dalam rapat anggota. Akan tetapi, pemilik dapat
diikutsertakan dalam pengawasan usaha investasi dari modal tersebut sesuai
dengan kesepakatan.

2.12. CARA MENDIRIKAN KOPERASI 

A. Syarat pendirian koperasi


 Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang;
 Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi;
 Dibuat dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar;
 Berkedudukan di wilayah Indonesia;

B. Persiapan Mendirikan Koperasi :

Ekonomi Koperasi 18
 Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti
maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat
sebesar-besarnya bagi anggota. Pada dasarnya koperasi dibentuk dan
didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan koperasi.
 Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh pengertian,
maksud, tujuan, struktur organisasi, managemen, prinsip-prinsip koperasi
dan prospek pengembangan koperasinya, maka mereka dapat meminta
penyuluhan dan pendidikan serta latihan dari Kantor Departemen Koperasi
Pengusaha Kecil dan Menengah Setempat.

C. Rapat Pendirian

Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan Rapat Pendirian


Koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi pendirinya

Hal - Hal yang dibicarakan dalam Rapat:      

 Tujuan mendirikan koperasi    


 Kegiatan usaha yang hendak dijalankan        
 Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya dari
simpanan pokok dan simpanan wajib      
 Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
 Menyusun anggaran dasar
D. Prosedur permohonan pengesahan :
 Adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri akta
pendirian;
 Bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan diberitahukan
kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah diterimanya permintaan;
 Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat
mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
diterimanya penolakan;
 Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka
waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan
ulang;
 Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia         

2.13.  PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA 


Ekonomi Koperasi 19
 Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dibedakan menjadi
peranan segi ekonomi sebagai berikut:
a. Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga secara tidak
langsung ikut serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
b. Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata.
c. Ikut mengembangkan daya cipta, daya usaha orang-orang secara individu
maupun sebagai kelompok.
d. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi masyarakat.

 Peranan segi sosial sebagai berikut:


a. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan anggota.
b. Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung jawab yang mampu
menyelesaikan masalah sendiri.

Ekonomi Koperasi 20
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas


kekeluargaan.  inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota
dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat
serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat,
koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat
Indonesia tanpa terkecuali.           

Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan


bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif
memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang
disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan
terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen

Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan mencari
keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan perekonomian
rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga terjangkau.
Masyarakat ikut serta menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di
dapatkan dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya
koperasi, kesejahteraan rakyat akan meningkat.

3.2. SARAN

Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara  meningkatkan kinerja anggota
koperasi dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita
juga bisa memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada
dikoperasi untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi
produk dari koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari
tahun ke tahun dan juga memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus
menjadikan koperasi yang ada Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita
memberi perubahan yang ada untuk lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar
menjadi lebih baik lagi.

Ekonomi Koperasi 21
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi

http://dunsarwere.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-koperasi-menurut-para-ahli.html

https://www.enjang.com/landasan-asas-dan-tujuan-koperasi/

http://www.koperasi.net/2008/06/bagaimana-memulai-sebuah-koperasi.html

https://ahmadsayutinurreza.wordpress.com/2013/11/19/modal-koperasi/

Ekonomi Koperasi 22

Anda mungkin juga menyukai