XI MIPA 1/09
TUGAS GEOGRAFI MITIGASI BENCANA
Gempa Baru
Sejak terjadinya gempa utama pada 5 Agustus, BMKG mencatat hingga 21 Agustus
sudah ada 1.005 gempa susulan. Namun selain terjadinya gempa utama pada 5 Agustus, dua
pekan setelahnya juga terjadi gempa baru berkekuatan 6,9 magnitudo pada 19 Agustus malam.
Gempa kuat terbaru ini tidak diidentifikasi sebagai gempa susulan dari gempa pada 5 Agustus
lalu karena memiliki bidang deformasi yang berbeda.
Desy Nur Fitriyani
XI MIPA 1/09
Kedua gempa ini memiliki episentrum yang berdekatan dan masih berada di jalur Patahan
Naik Flores atau Sesar Naik Flores. Oleh karena itu, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan
Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, menuturkan kedua gempa kuat ini bisa juga disebut
sebagai gempa kembar.
“Dalam ilmu gempa bumi, kedua gempa kuat semacam ini disebut sebagai ‘gempa
kembar’ (doublet earthquakes) karena kekuatan keduanya tidak beda jauh, lokasi dan
kedalamannya juga berdekatan, serta terjadi dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama,” tutur
Daryono dalam penjelasan tertulisnya.
Selain itu, seperti halnya gempa 7,0 magnitudo pada 5 Agustus, gempa 6,9 magnitudo
pada 19 Agustus ini juga memicu gempa-gempa susulan lainnya. Di samping itu, gempa baru
pada 19 Agustus ini juga memiliki keterkaitan erat dengan gempa 5 Agustus. Sebab, munculnya
aktivitas gempa baru di ujung timur Pulau Lombok ini diduga akibat pemicuan gempa yang
bersifat statis (static stress transfer) dari rangkaian gempa-gempa kuat di Lombok sebelumnya.
Daryono menambahkan, jika melihat banyaknya rangkaian gempa kuat yang terjadi sejak
29 Juli, maka boleh juga menyebut semua gempa ini sebagai aktivitas “multi gempa” (multiplet
earthquakes).
3. Upaya yang harus dilakukan di masa depan untuk mencegah terjadinya bencana
serupa
Karena gempa bumi merupakan bencana alam yang terjadi karena proses geologi, maka
tidak dapat dicegah, apalagi melihat kondisi geologi Indonesia yang rawan gempa. Upaya
yang dapat dilakukan adalah mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh gempa tersebut, di
antaranya:
Sumber:
https://kumparan.com/kumparansains/memahami-rangkaian-gempa-yang-guncang-lombok-
1535083180815075816
https://theconversation.com/mengapa-pola-goncangan-gempa-lombok-2018-bisa-fluktuatif-dan-
tidak-lazim-108603
https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
https://tirto.id/penyebab-gempa-lombok-akibat-pergerakan-sesar-naik-flores-cQzH
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/04/160000069/tanggung-jawab-pemerintah-dalam-
penanggulangan-bencana?page=all
https://www.bmkg.go.id/gempabumi/antisipasi-gempabumi.bmkg
Tim Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN). 2018. Kajian Rangkaian Gempa Lombok Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan
Pemukiman.