Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Informasi Proyek

Kegiatan : Pemeliharaan Jalan

Pekerjaan : Rehabilitasi / Pemeliharaan Periodik Jalan Simp. Kantor PU

Karan Aur – Simp.III Ujung Batung

Lokasi : Kota Pariaman

Panjang : 1,192 m

Lebar Rencana : 6,5 m

Rencana Penanganan : Overlay AC-WC + Bahu Beton Kiri dan Kanan + Pasangan Batu Kiri dan

Kanan

1.2 Peta Lokasi Kegiatan

Jl. Simpang PU Karan Aur -


Simpang III Ujung Batung
1.3 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan Pemeliharaan PeriodiknJalan Ruas Simp. Kantor Pu Karan Aur – Simp. III Ujung
Batung, meliputi:

1. Pekerjaan Umum

2. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik

3. Pekerjaan Aspal

4. Pekerjaan Struktur

1.4 Gambar Rencana

1.5 Tahapan Pkerjaan

Rencana tahapan pekerjaan, sebagai berikut:

1. Pekerjaan Umum

 Mobilisasi
 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik

 Pekerjaaan Galian Biasa


 Pekerjaan Timbunan Biasa dari sumber galian
 Pekerjaab Timbunan Pilihan dari sumber galian

3. Pekerjaan Aspal

 Pekerjaan Lapis Perekat – Aspal Cair


 Pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC)
4. Pekerjaan Struktur

 Pekerjaan Beton Struktur, fc’ 20 MPA


 Pasangan Batu
BAB II

URAIAN METODE PELAKSANAAN

2.1. Pekerjaan Mobilisasi

Pekerjaan persiapan umum meliputi :

1. Pekerjaan mobilisas

2. Pekerjaan laboratorium

3. Pekerjaan pemeliharaan dan perlindungan lalu lintas

Sedangkan lingkup pekerjaan mobilisasi meliputi :

1. Mobilisasi personel lapangan sesuai dengan kebutuhan lapangan

2. Lahan untuk base camp dan fasilitas lain sesuai dengan dokumen kontrak.

3. Pembuatan fasilitas kantor seperti base camp, laboratorium, papan nama proyek dan fasilitas
lainnya yang diperlukan di lapangan.

4. Mobilisasi peralatan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan.

5. Survey, pengukuran dan pematokan lapangan

6. Pembuatan shop drawing

7. Penyiapan alat pendukung lapangan lainnya seperti papan nama proyek dan alat ukur dan
lain – lain.

2.2. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik

2.2.1. Pekerjaan Galian Biasa


Pekerjaan galian mencakup semua pekerjaan penggalian tanah, pemindahan,
pengangkutan, penimbunan dan penyempurnaannya atau pembuangan, pembentukan
bidang galian, dan penyempurnaan bidang galian yang terbuka (exposed), kecuali galian
struktur dan galian batu, sesuai dengan spesifikasi dan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran
dan penampang melintang yang tercantum dalam Gambar dan petunjuk Konsultan
Pengawas. Pekerjaan galian yang ditangani adalah ; Pekerjaan galian untuk dibuang pada
posisi bahu jalan
Penjelasan Metode Kerja

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor mengajukan ijin untuk melakukan


pekerjaan galian kepada Pengguna Jasa disertai dengan metode kerja, kebutuhan
alat, kebutuhan tenaga kerja, spesifikasi dan rencana mutu sesuai dengan dokumen
kontrak

Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan


dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Pengguna Jasa dan mencakup pembuangan
semua bahan yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen.

Ilustrasi Galian Bahu Dengan Excavator

Pekerjaan galian tanah terdiri dari penggalian, pengangkutan, penyimpanan, atau


pembuangan semua bahan organik seperti lumpur, tanah, dan tanah lapisan atas.
Lokasi pekerjaan galian tanah akan dibatasi oleh batas dan profil dari patok kayu.

Penggalian tanah dilakukan dengan menggunakan Excavator, kemudian Excavator


akan memuat tanah hasil galian tersebut ke dalam Dump Truck. Material tanah yang
masih dapat dipakai (Suitable Material) akan dibawa ke lokasi pekerjaan timbunan
sedangkan untuk Unsuitable Material akan dibuang keluar dari lokasi proyek
Kedalaman tanah yang akan digali atau dipindahkan tergantung dari elevasi rencana.
Galian harus diberi saluran air dan memiliki cukup kemiringan untuk menjamin
pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.

Program K3L dan Mutu


Untuk mengantisipasi terjadinya resiko kecelakaan kerja (Zero Accident), maka akan
diterapkan disiplin yang tinggi terhadap pelaksanaan K3L pada saat pekerjaan galian
seperti
1. Pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Memasang rambu peringatan kerja
3. Melihat IK (instruksi kerja) pengoperasian alat berat

2.2.2. Pekerjaan Timbunan Pilihan


Pekerjaan timbunan meliputi pembersihan, pembongkaran areal lokasi borrow pit,
penggalian, pemuatan, pengangkutan, penghamparan, dan pemadatan material yang
diperoleh dari Borrow Pit untuk melaksanakan timbunan di lokasi pekerjaan, garis,
kelandaian, dan elevasi penampang melintang tanah yang ditimbun harus sesuai gambar
atau dokumen kontrak.

Penjelasan Pekerjaan

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor mengajukan ijin untuk melakukan


pekerjaan timbunan pilihan kepada Pengguna Jasa disertai dengan metode kerja,
kebutuhan alat, kebutuhan tenaga kerja, spesifikasi dan rencana mutu sesuai dengan
dokumen kontrak

Material timbunan pilihan harus berasal dari sumber/Quarry yang telah disetujui
Direksi Pekerjaan termasuk material timbunan harus sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan.

Material timbunan pilihan dibawa ke lokasi dengan Dump truck. Sebelum


penghamparan timbunan pilihan, lokasi harus bersih dari semua bahan yang tidak
diperlukan. Material timbunan akan dihamparkan dengan ketebalan sesuai spesifikasi
teknis dengan menggunakan Motor Grader atau secara manual. Sebelum proses
pemadatan dilakukan, dilakukan inspeksi ketebalan dan kadar air untuk memastikan
tercapainya Optimum Moisture Content pada saat pemadatan.

Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis dipadatkan


dengan peralatan pemadat yang memadai. Pemadatan dilakukan menggunakan alat
pemadat Vibratory soil compactor atau Sheep Foot Roller atau alat lain yang disetujui
pengawas dan direksi pekerjaan. Jumlah lintasan pemadatan tiap lapis didapatkan
dari Trial Compaction yang sebelumnya sudah dilakukan sebelum proses pekerjaan
tanah dimulai.

Jika bahan timbunan terlalu kering, maka proses pembasahan dengan menggunakan
Water Tanker harus dilakukan agar tercapai kadar Air Optimum. Begitu pula
sebaliknya, jika bahan timbun terlalu basah maka harus dikeringkan/digaru terlebih
dahulu. Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan ini adalah inspeksi dimensi dan elevasi
sesuai patok yang ditentukan dalam Shop Drawings dan tes uji kepadatan dengan
Sand Cone. Pemadatan dilakukan dengan lapis perlapis sesuai dengan yang
disyaratkan.

Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus
memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.

Program K3L dan Mutu


Untuk mengantisipasi terjadinya resiko kecelakaan kerja (Zero Accident), maka akan
diterapkan disiplin yang tinggi terhadap pelaksanaan K3L pada saat pekerjaan
timbunan pilihan seperti
1) Pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2) Memasang rambu peringatan kerja
3) Melihat IK (instruksi kerja) pengoperasian alat berat
4) Pembersihan dengan peralatan yang ada. (operational control)

2.3. Pekerjaan Perbaikan Aspal

2.3.1 Pekerjaan Perkerasan Aspal

Pekerjaan ini mencakup pencampuran agregat dan material aspal dengan instalasi
pencampur, penghamparan dan pemadatannya pada permukaan yang telah dipersiapkan
dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen kontrak atau instruksi tertulis
dari Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini harus diselesaikan sesuai dengan elevasi
(ketinggian), garis, ketinggian, penampang memanjang dan melintangnya sesuai dengan
gambar kerja. Susunan lapisan pekerjaan aspal yang dikerjakan adalah

1. Lapis resap perekat – Aspal Cair


2. Asphalt Concrete Wearing Coarse

Penjelasan Metode Kerja


1. Sebelum hotmix diproduksi, diperlukan JMF (Job Mix Formula) agar campuran
yang dihaslkan sesuai spesifikasi. Pembuatan JMF meliputi pengujian mutu bahan,
penentuan gradasi agregat gabungan, pembuatan formula di laboratorium. Setelah
JMF disetujui, hotmix diproduksi di Asphalt Mixing Plant (AMP).
2. Mobilisasi
Semua peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan dimobilisasi dari base
camp ke lokasi penghamparan dengan menggunakan self loader truck.

3. Persiapan Permukaan.
Langkah Pertama: sebagian besar minyak agresif dan kotoran tidak dapat
langsung dihapus dengan kompresor udara, sehingga tekanan jet air yang tinggi
akan dibutuhkan untuk persiapan lapisan permukaan awal / clearing.

Langkah Kedua: segera sebelum menghamparkan bahan aspal, lokasi harus


bebas dari semua kotoran lepas, minyak dan materi yang lain, dengan
menggunakan kompresor udara. Jika ada lokasi yang sulit dijangkau oleh
kompresor udara, maka pembersihan dilakukan dengan menggunakan kuas baja.

Pembersihan lokasi penghamparan dengan Air Compressor


4. Kontrol Elevasi.
Akan dilaksanakan setelah staking-out dengan menggunakan benang / tali yang
berfungsi sebagai pedoman elevasi ketebalan aspal, ukuran dari titik off-set garis
tengah di tepi dalam aspal dan di sisi luar jalan aspal. Untuk membuat lebih mudah,
maka penyesuaian harus dibuat dengan menggunakan ketinggian 15 cm tambahan
yang diukur dari finish grade.

Asphalt Finisher
Detail “A” Cable string support Cable string

5m 5m 5m

Sampel kontrol elevasi & ketebalan dengan benang /tali /kabel


5. Mixing
Mixing hotmix dilaksanaakan di Asphalt Mixing Plant (AMP) yang telah dicek
kalibrasi timbangannya. Hasil komposisi dalam pencampuran harus memenuhi
spesifikasi sesuai JMF yang disetujui. Sebelum pengiriman ke site, setiap truk yang
mengangkut campuran hot mix harus diambil contoh material hot mixnya untuk
pengujian ekstraksi di laboratorium.
6. Hauling
Sebelum pengiriman aspal ke lokasi dengan menggunakan dump truck, setiap
dump truck yang akan memuat campuran hotmix harus diukur dan data mereka
harus dicatat: berat kotor, berat bersih, dan bobot kendaraan dan waktu operasi.
Setelah melakukan pengukuran, campuran hotmix pada Dump Truck harus ditutup
kanvas atau bahan sejenisnya yang fungsinya untuk menjaga suhu campuran
hotmix. Campuran hotmix tidak diijinkan dituang ke hoper asphalt finisher sebelum
dipastikan bahwa suhu campuran masih memenuhi spesifikasi yang ditentukan.
7. Lapis Perekat
Lapis Resap Pengikat diaplikasikan diatas permukaan LPA, Distributor aspal
digunakan untuk menyemprot lapisan ini. Dengan memastikan lapisan ini
disemprot merata ke permukaan dan kemudian menunggu sampai pengaturan
sebelum penghamparan hot mix diatasnya dapat dimulai.
Penyemprotan lapis perekat menggunakan Asphalt Sprayer

8. Penghamparan.
Penghamparan akan mulai dari ketinggian rendah ke elevasi yang lebih tinggi.
Sebelum dimulai penghamparan hot mix, ada beberapa hal yang harus dilakukan
yakni:
a. Kelurusan campuran. Siapkan garis lurus menggunakan tali / benang.
Sementara penyebaran hot mix selalu mengikuti garis yang tersedia. Jika
setelah penyebaran ketebalan itu melebihi persyaratan, maka ketebalan harus
diperiksa lagi sampai mencapai ketebalan yang diperlukan.
b. Aspal Finisher. Sebelum memulai pekerjaan, screed harus hangat.
Pencampuran hot mix harus tersebar dan menyebar mengikuti ketinggian dan
bentuk penampang melintang yang diperlukan.
c. Hopper Finisher. Jika dump truck sudah mengosongkan semua aspal, maka
hopper harus ditutup segera, untuk melepaskan aspal di tepi hopper.
d. Siklus. Selama operasi, Hopper harus selalu diisi. Jika Dump Truck terlambat
kemudian Aspal Finisher harus berhenti dan bergerak maju untuk pemadatan.
Suhu campuran aspal yang belum dihampar harus dijaga suhunya.
e. Kecepatan Aspal Finisher. Selama menghampar dan membentuk, kecepatan
Asphalt Finisher harus tetap pada kecepatan konstan sesuai dengan spesifikasi.
f. Segregasi, jika retak terjadi di permukaan selama penghamparan, sebelum
kemudian menyebar maka penghamparan harus dihentikan dan kemudian
dilakukan pemeriksaan pada Asphalt Finisher. Pekerjaan hanya dapat
dilanjutkan setelah Asphalt Finisher telah diperbaiki.
9. Pemadatan
Setelah campuran hotmix telah dihamparkan ke permukaan dan berdasarkan
pemeriksaan yang lain, maka tahap berikutnya adalah tahap pemadatan.
Penghamparan hotmix menggunakan asphalt finisher

Pemadatan awal menggunakan tandem roller

Gambar pemadatan akhir menggunakan pneumatic tire roller


A. Program K3L dan Mutu
Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja, maka akan diterapkan disiplin yang
tinggi terhadap pelaksanaan K3L pada saat pekerjaan ini, seperti :
1. Pekerja menggunakan APD
2. Memasang rambu peringatan kerja
3. Melihat IK (instruksi kerja) pengoperasian alat berat
4. Pengaturan jam operasi sesuai dengan kesepakatan warga

2.4. Pekerjaan Bahu Jalan

2.4.1. Pekerjaan Beton Bahu fc’ 20 MPa


Pekerjaan ini harus meliputi pengadaan, persiapan, pengecoran lantai kerja (LC), bekisting dan
pengecoran bahu beton dengan syarat ketebalan, lokasi dan spesifikasi pada dokumen
kontrak atau Gambar kerja dan atau diarahkan secara tertulis oleh Konsultan Pengawas.

Penjelasan Metode Kerja

1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor mengajukan ijin untuk melakukan


pekerjaan beton bahu kepada Pengguna Jasa disertai dengan metode kerja,
kebutuhan alat, kebutuhan tenaga kerja, spesifikasi dan rencana mutu sesuai
dengan dokumen kontrak.
2. Kontraktor melakukan stake out dan marking mengacu gambar kerja, serta
pemasangan patok untuk elevasi.
3. Kemudian dilakukan pemasangan formwork plastik alas dan sekaligus
penyetingan sesuai gambar kerja. Pemasangan harus lurus dan rata, sehingga
hasil pekerjaan bekisting dan plastik bisa lebih maksimal.
4. Pekerjaan pengecoran metode manual, yaitu beton dituang dari truck mixer pada
area formwork dengan nilai slump 7,5-10 cm atau sesuai dengan JMF, dan
diratakan secara manual. Setiap pengecoran, diambil sample beton segar untuk
dilakukan slump test dan sebagai benda uji pengontrol mutu beton.
5. Setelah 1 jam penghamparan, (beton agak kesat) dilakukan pekerjaan grooving
pada rigid yang menggunakan alat yang terbuat dari besi khusus yang dapat
menghasilkan grooving sesuai spesifikasi dan gambar kerja.
6. Selanjutnya permukaan beton dilapisi/disemprot bahan pengawet/perawatan
(curring compound), penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan.
7. Setelah itu rigid dilakukan perawatan rutin dalam waktu minimal 1 minggu.
Program K3L Dan Mutu
Untuk mengantisipasi terjadinya resiko kecelakaan kerja (Zero Accident), maka akan
diterapkan disiplin yang tinggi terhadap pelaksanaan K3L pada saat pekerjaan beton
bahu seperti:
a. Pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
b. Memasang rambu peringatan kerja
c. Pembersihan dengan peralatan yang ada. (operational control)

Pariaman, 26 Mei 2020


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SALDIN, S.ST, MM
NIP. 19691010 198903 1 007

Anda mungkin juga menyukai